Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

“ NEFROLITIASIS “

DI SUSUN OLEH:

ILHAMUDIN ADAM
NIM. 841417206

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
INIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
LAPORAN PENDAHULUAN NEFROLITIASIS
A. Pengertian
Nefrolitiasis adalah adanya batu atau kalkulus dalam pelvis renal batu-batu
tersebut dibentuk oleh kristalisasi larutan urin (kalsium oksolat asam urat,
kalium fosfat, struvit dan sistin). Ukuran batu tersebut bervareasi dari yang
granular (pasir dan krikil) sampai sebesar buah jeruk. Batu sebesar krikil
biasanya dikeluarkan secara spontan, pria lebih sering terkena penyakit ini dari
pada wanita dan kekambuhan merupakan hal yang mungkin terjadi. (Mansjoer
Arief, “Kapita Selekta Kedokteran” Edisi Kedua, Medikal Aesculapius, FKUI,
Jakarta, 2000)

B. Penyebab / Etiologi
 Hiperkalsemia dan hiperkalsiuria yang disebabkan oleh hiperparatiroidisme,
asidosis tubulus renal, mieloma multiple.
 Dehidrasi kronik.
 Imobilitas yang lama.
 Metabolisme purin ab normal (hiperuri semia dan pirai).
 Obstruksi kronik oleh benda asing di dalam traktus urinarius dan kelebihan
absorbsi oksalat pada penyakit inflamasi usus atau ileastomi.
(Mansjoer Arief, “Kapita Selekta Kedokteran” Edisi Kedua, Medikal
Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000)

C. Patofisiologi
Kelainan dengan adanya batu ginjal mungkin adanya gejala-gejala seperti
perasaan nyeri pada epigastrium dan kelihatan ada benjolan yang menonjol
dalam perut, pada benjolan yang ada dalam tersebut karena adanya batu ginjal
atau benda asing di area di mana kalkulus dapat menyumbat sistem urinarius,
manifestasi klinis yang muncul bergantung pada area obstruksinya, batu yang
terpecah dapat menyumbat aliran urin menyebabkan nyeri hebat dan melukai
ginjal.
Batu ginjal mungkin menyebabkan :
 Nyeri dengan adanya inflamasi, obstruksi dan abrasi traktus urinarius.
 Adanya terjadi kekambuhan pada batu renal.

WOC NEFROLITIASIS :
D. Manifestasi Klinik
 Kolik renal
 Nyeri tekan kostovertebral
 Nyeri pinggang
 Kulit yang dingin dan basah
 Gejala frekuensi pada urinasi
 Gejala urgensi pada urinasi
 Diaforesis
 Hipertensi
 Takikardia
 Menggigil dan demam
 Pucat
 Nausea dan vomitus
 Sinkop
 Disuria
 Hematuria
Manifestasi klinis yang sering ditemukan
 Kolik renal
 Nyeri tekan kostovertebra
 Nyeri pinggang

E. Komplikasi
 Infeksi dan obstruksi.
 Urotiliasis.
 Kerusakan fungsi ginjal.
 Gagal ginjal akut.
 Gagal ginjal kronis.

F. Penatalaksanaan
 Karena batu ginjal meningkatkan resiko infeksi, sebsis dan obstruksi
urinarius pasien di instruksikan melaporkan penurunan volume urin dan
adanya urin yang keruh atau mengandung darah.
 Keluar urin total dan pola berkemih diperiksa.
 Meningkatkan pemasukan cairan di lakukan untuk mencegah dehidrasi dan
meningkatkan tekanan hidrostaltik dalam traktus urinasius untuk mendorong
pasase batu.
 Ambulasi didorong sebagai suatu cara untuk menggeser batu dari taktus
urinarius.
  Tanda-tanda vital pasien mencakup suhu dipantau untuk mendeteksi tanda-
tanda dini adanya infeksi.
 Segera melaporkan bila ada rasa nyeri.
 Analgesik diberikan sesuai resep untuk mengurangi nyeri.
 Melakukan pembedahan untuk pengambilan batu ginjal.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Anamnesa
Identitas pasien
Nama : Ny. Y.A
Umur : 70 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kelurahan Tapa
Agama : Islam
Suku : Indonesia
Pendidikan : S1 Keperawatan
Tanggal MRS : 03/12/2018
Tanggal pengkajian : 04/12/2018
No. REG : Tidak dikaji
Diagnosa Medis : Nefrolitiasis

Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. N.I
Umur : 35
Alamat : Aspol Kota Gorotalo
Agama : Islam

b. Keluhan utama : Nyeri pinggang sebelah kanan tembus ke belakang


Sejak 3 Hari SMRS.
c. Riwayat penyakit sekarang : Klien datang ke rumah sakit dengan
keluhan nyeri pinggang sebelah kanan sejak 3 hari yang lalu, klien
mengatakan merasa susah BAK, kadang BAK sering terputus-putus, klien
mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya selama ini karena munculnya
tiba-tiba.
d. Riwayat penyakit dahulu : Klien tidak pernah mengalami hal seperti ini
sebelumnya.
e. Riwayat penyakit keluarga : Klien mengatakan tidak ada keluarga yang
memiliki penyakit seperti yang dialaminya sekarang.
f. Riwayat psikososial dan spiritual: sumber kekuatan beliau adalah Allah
SWT.
g. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan Umum : Lemah
b) Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
c) Vital sign :
- TD : 160/90 mmhg
- N : 72x/m
- SB : 36,5 ℃
- RR : 18 x/m.
d) System Respirasi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan,
Pengembangan dada simetri, Frek wensi pernafasan 18 x/menit, Vocal
fremitus kanan dan kiri lebih terasa kiri, ekspansi dada sama, suara paru
sonor, suara nafas vesikuler.
e) Sistem Kardiovaskuler : dada simetris dan juga tidak terlihat ictus
cordis, teraba ictus cordis pada kosta ke 5, tidak ada pembesaran jantung,
terdengar suara hjantunga lup – duk, regular.
f) Sistem Integumen : kulit teraba hangat dan tampak kemerahan,
kulit kering dan tidak elastis.

h. Sistem Gastrointestinal : abdomen terlihat membesar pada vesika


urinaria, bising usus mengalami penurunan 10x/menit, terdengar suara
abdomen redup, distensi abdomen, nyeri pada abdomen sebelah kanan
dan kortovertebral sebelah kanan.
i. Sistem Muskuloskeletal : Terpasang IVFD Rl – 20 Tpm
j. Pemeriksaan Laboratorium : -

2. Data Fokus

Data subyektif Data objektif


a. Klien mengatakan nyeri di a. Klien Nampak
daerah perut bagian bawah meringis.
tembus kebelakang. b. Nyeri tekan pada
b. Klien mengatakan merasa bagian perut bagian
susah BAK, BAK tidak bawah.
lancar, sering BAK c. Klien tampak
terputus-putus. mengelus-elus daerah
c. Klien mengatakan sering perut.
merasa BAK tapi tidak bisa d. Hematuria.
keluar. e. Retensi urine.
d. Klien mengatakan tidak f. Klien bertanya-tanya
tahu tentang penyakitnya tentang penyakitnya.
karena munculnya tiba-
tiba.
3. Analisa Data

N MASAALAH
DATA ETIOLOGI
O KEPERAWATAN

1. DS : Batu Ginjal Nyeri Akut


- Klien
Obstruksi
mengatakan
Tekanan hidrostatik
nyeri di
meningkat
daerah perut
distensi pada piala ginjal serta
bagian
ureter proksimal
bawah
frekuensi/dorongan kontraksi
tembus
uretra meningkat
kebelakang.
Trauma ginjal
DO :
Pelepasan mediator kimia
- Klien
Nampak Saraf eferrent
meringis. persepsi ke hypothalamus
- Nyeri tekan
Nyeri Akut
pada bagian
perut bagian
bawah.
- Klien
tampak
mengelus-
elus daerah
perut.

2. DS : Batu ginjal Inkontinensia urin


a. Klien
Obstruksi
mengatakan
Penurunan reabsorbsi dan
merasa susah
sekresi turbulen
BAK, BAK
Gangguan fungsi ginjal
tidak lancar,
sering BAK Penurunan produksi urin
terputus-putus.
Inkontinensia urin
b. Klien
mengatakan
sering merasa
BAK tapi tidak
bisa keluar.
DO :

a. Hematuria.
b. Retensi urine.

3. DS : Gangguan fungsi ginjal Kurang


a. Klien Pengetahuan
Perubahan status kesehatan
mengatakan
kurang terpajan informasi
tidak tahu
tentang Kurang pengetahuan
penyakitnya
karena
munculnya
tiba-tiba.
DO :

a. Klien
bertanya-tanya
tentang
penyakitnya.

4. Diagnosa Keperawatan

a. Nyeri Akut

b. Inkontinensia Urin

c. Kurang Pengetahuan

5. Intervensi

a. Nyeri akut berhubungan dengan adanya batu ginjal


Tujuan : Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi
Kriteria hasil : rasa nyeri teratasi.
Intervensi :
 Kaji tingkat nyeri secara komprehensif
 Intruksikan klien untuk melapor jika nyeri berkurang secara
mendadak
 Beri pemanas eksternal atau kompres hangat pada pinggul yang nyeri.
 Ajarkan teknik relaksasi/distraksi
 Berikan obat analgetik sesuai intruksi dokter.

b. Inkontinensia urin berhubungan dengan obstruksi mekanik atau inflamasi


Tujuan : inkontinensia urin teratasi
Kriteria hasil : Hematuria tidak ada
Intervensi :
 Monitor pengeluaran urine
 Tentukan pola berkemih pasin
 Dorong meningkatkan pemasukan cairan
 Awasi pemeriksaan laboratorium

c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpanjannya informasi


Tujuan : Memberikan informasi kepada klien dan keluarga
Kriteria hasil : pasien dan keluarga mampu memahami tentang proses
penyakit dan pengobatan
Intervensi :
 Kaji ulang proses penyakit
 Tekankan pentingnya pemasukan cairan
 Diskusikan program pengobatan
 Awasi pemeriksaan laboratorium

Anda mungkin juga menyukai