Anda di halaman 1dari 49

Hasbia Lensun, S.

kep
1. Otak
SEL SARAF 2. Sumsum Tulang
belakang
3. Sel saraf Tepi

Sel Saraf : Neuron &


Neuroglia

SEL-SEL SARAF TERDIRI DARI


3 BAGIAN UTAMA

• Bagian dari sel saraf yg


Dendrit berfungsi utk
NEURON=membawa meneruskan impuls
informasi dari penerima menuju badan sel
rangsangan ke pembawa
informasi/sebaliknya Badan • Menghasilkan energi
NEUROGLIA=Memberikan Sel bagi kegiatan neoron
nutrisi bagi neuron, sehingga
neuroglia mendukung kerja Akson • Menghasilkan
neuron
energi bagi
kegiatan neoron
SEL SARAF DIBEDAKAN MENJADI 3 MACAM

• Meneruskan saraf ke
Aferen otak /sumsum tulang
belakang
• Membawa impuls saraf
dari otak/sumsum tulang
belakang → penerima
Eferen
berupa otot/kelenjar.
Hasilnya berupa
tanggapan tubuh
• Menginduksi impuls dari aferen ke
Internunsial eferen/seluruhnya yg diatur oleh
sel saraf
SISTEM SARAF PUSAT
Bertanggung jawab berbagai Aktifitas, dan memori,
perasaan, komunikasi, ataupun sifat dari seseorang
1. OTAK
Otak dilindungi
oleh selaput
Meninges
1. Durameter = selaput yg
melekat dgn tengkorak bersifat
kuat
2. Arachmoid = selaput berisi cairan
serebrospinalis → bantalan utk
melindungi otak dari kerusakan
mekanik
3. Piameter = lapisan yg bnyk terdpt Menstransfer oksigen dan
dipembuluh darah & dkat dgn nutrisi, serta mengangkat
permukaan otak bahan sisa metabolisme
SISTEM SARAF PUSAT

1. OTAK

a. Otak besar
(cerebrum)
Otak Kiri

Mongkoordinasi bagian tubuh selah kanan

Otak Kanan

Mengkoordinasi tubuh sebelah kiri


SISTEM SARAF PUSAT 1. OTAK
b. Otak Tengah

Depan otak kecil


& jembatan varol

Memberikan impuls antara otak depan dgn


otak belakang & otak dengan mata &
menjaga Keseimbangan
SISTEM SARAF PUSAT 1. OTAK d. Otak Kecil
(Serebelum)
Koordinasi
lokomotor tubuh,
pengaturan otot,
posisi &
keseimbangan tubuh

Jika seseorang
mengalami cedera yg
menyebabkan rusaknya
bagian serebelum →
kehilangan
koordinasi gerakan
otot tubuh
SISTEM SARAF PUSAT 1. OTAK e. Jembatan
Varol
Struktur berupa setabut2 yg
terjalin sedemikian rupa hingga
menghubungkan otak kecil
bag.kiri dan kanan serta
menghubungkan otak besar
dgn sumsum tulang belakang

Mengantarkan rangsang
dari kedua bagian
serebelum
2.
SISTEM SARAF PUSAT Sumsum
Tulang

• Mengatur Menstimulasi otot2 antar tulang


koordinasi rusuk dan diafragma → RR,
a. Sumsum saraf pda
TD, SB, gerakan2 alat
Lanjutan detak jantung
sehingga bila pencernaan, & sekresi
(Medula terjadi
Oblongata) kerusakan dpt kelenjar pencernaan,
mengakibatkan mengkoordinasi gerak
kematian reflex, misl kedipan mata,
bersin bersendawa,
muntah

• Terletak
memanjang 1. Menghubungkan system saraf tepi ke
b. Sumsum dari ruas leher
tulang otak. Informasi melalui neuron sensori
sampai dgn
belakang antara tulang ditransmisikan dgn bantuan Interneuron
(Medula belakang dan
kedua.
Spunalis) 2. Sebagai pusat gerak reflex, misl
refleks menarik diri
2.
SISTEM SARAF PUSAT Sumsum
Tulang
2.
SISTEM SARAF PUSAT Sumsum
Tulang
SISTEM SARAF TEPI S. Saraf perifer
(PERIFER)
Sistem Saraf Sistem Saraf
Sadar Tak Sadar
(Somatik) (Otonom)

S. Saraf perifer
terdiri dari
serabut :

Saraf Saraf
Sensorik Motorik
SISTEM SARAF TEPI S.Saraf Kranial →
(PERIFER) otak/berasal dari otak &
S.Saraf Spinal = sumsum
Sistem Saraf Kranial tulang/berasal dari
Saraf sumsum tulang
Somatik Saraf Spinal
Salah satu badan sel saraf
yg ada dlm s.saraf perifer =
Kerja S.Saraf
NEORON SENSORI {ganglion
Otonom
di dkt otak &sumsum tulang
dipenggaruhi= Saraf Simpatik belakang & Neoron2 mtor
Hipotalamus di S.Saraf otonom yg tertentu dari s. saraf otonom
otak. berpangkal pda sumsum
tulang belakang (Medula Memacu/Mempercepat
Spinalis) didaerah dada kerja organ2 tubuh,
Sistem dan pinggang) namun ada beberapa yg
Saraf malah malah
otonom Saraf Parasimpatik
memperlambat kerja
(Tak Sadar S.Saraf Otonom yg
hormon
berpangkal pda sumsum
lanjutan (Medula Memperlambat kerja
Onlongata) organ2 tubuh
PENYAKIT S. SARAF &
PEMERIKSAANNYA
Neoripati
Perifer

Kelainan s.saraf yg
disebabkan karena
adanya tekanan,
pukulan, keracunan /
kekurangan vit.B. →
Kesemutan
PENYAKIT S. SARAF & Manifestasi
PEMERIKSAANNYA Klinis

1. Klien mengalami kram otot & kedutan yg


Neoripati
sering
Perifer
2. Kelamahan & kelumpuhan pd salah satu
beberapa otot
3. Sulit mengangkat kaki, sehingga mengalami
kesukaran dlm berjalan
4. Otot mengalami pengecilan

1. Parastesia → kesemutan/rasa seperti tertusuk2 pda bag. Yg


mengalami gangguan
2. Rasa perih & menyengat →kaki&tungkai
3. Baaal & menurunnya kemampuan utk merasakan sakit
4. Pembengkakan kaki yg tdk dirasakan
5. Perubahan SB tertutama bag.kaki
6. Kehilangan keseimbangan /koordinasi
7. Merasakan sakit dari stimulasi yg seharusnya tdk menimbulkan
rasa sakit sama sekali
Neoripati
PENYAKIT S. SARAF & Perifer
Diagnosis
PEMERIKSAANNYA Neorupati

1. Elektromiografi (EMG) →
mengukur fungso saraf

2. Tes Velositi Konduksi Saraf


(NVC) →mengukur
kecepatan penghantaran
sinyal pda saraf

3. Biopsi Saraf
→Prosedur
pengambilan
sampel jaringan
saraf utk
memeriksa
kpndisi sel2
saraf
PENYAKIT S. SARAF &
PEMERIKSAANNYA

HIDROSEFALUS

Kondisi kelainan yg terjadi akibat gangguan


aliran berupa cairan di dlm otak yg menumpuk
sehingga menyebabkan pembengkakan di dlm
otak Penumpukan tersebut akan
menimbulkan tekanan di dlm
jaringan otak yg dpt
menganggu kerja saraf2
vital
PENYAKIT S. SARAF &
PEMERIKSAANNYA
Manifestasi
Klinis
HIDROSEFALUS

1. Klien mengalami gangguan koordinasi


yakni sulit begerk, menjaga keseimbangan
/ kesullitan berbicara
2. Klien mengalami gang. Penglihatan
3. Penurunan daya ingat
4. Sulit utk mengalami suatu kondisi /kesulitan
dlm belajar
5. Klien sulit berkonsentrasi dan perhatian
mudah teralihkan
PENYAKIT S. SARAF &
PEMERIKSAANNYA
Diagnosis
Keperawatan
HIDROSEFALUS

1. CT Scan→melihat struktur otak


secara melintang utk mengetahui
kondisi otak akibat tekanan dari
penumpukan cairan di dlm kepala

2. MRI Scan →mendapatkan gambar atau


secara rinci dgn menggunakan medan
magnet & geloombang radio

3. USG →Mendeteksi hidrosefalus pda


janin di dlm kandungan/bayi yg sdh lahir
PENYAKIT S. SARAF & HIDROSEFALUS
PEMERIKSAANNYA

1. CT Scan→melihat struktur otak


secara melintang utk mengetahui
kondisi otak akibat tekanan dari
penumpukan cairan di dlm kepala

2. MRI Scan →mendapatkan gambar atau


secara rinci dgn menggunakan medan
magnet & geloombang radio
PENYAKIT S. SARAF &
PEMERIKSAANNYA

MENINGITIS

Radang selaput otak.


Meningitis → infeksi
pda selaput yg
menutupi otak &
sumsum tulang
belakang.

Virus/bakteri

Kerja otak
hingga
menurunkan
kesadaran klien
MENINGITIS Manifestasi
PENYAKIT S. SARAF & Klinis
PEMERIKSAANNYA
1. Merasa gelisah
2. Demam tinggi namun
1. Sering muntah-muntah kaki & tangan terasa
2. Sakit kepala parah & leher terasa kaku dingin
3. Demam tinggi menjapai 38°C atau lebih, 3. Menangis melengking
tangan & kaki dingin secara terus-menerus
4. Napasnya cepat/tersengal-sengal 4. Terlihat bingung, lemas,
5. Mengalami fotofobia/sensitive terhadap dan kurang responsive
cahaya 5. Beberapa anak mudah
6. Muncul ruam/bintik2 merah dikulit yg mengantuk dan sulit
tersebar namun tdk semua penderita dibangunkan
mengalami gejalanya 6. Ruam merah yang tidak
7. Kejang-kejang hilang ketika
ditekan/diurut
7. Menolak menyusu,
menolak makan,
muntah-muntah, hingga
kejang
PENYAKIT S. SARAF &
PEMERIKSAANNYA
Diagnosis
MENINGITIS
1. Tes Laboratorium → mencari bakteri,
parasite/virus yg menyebabkan
kondisi meningitis pd sampel darah

2. Pungsi Lumbal →mengambil cairan


dari dasar tulang belakang utk mecari
bakteri, jamur, parasite atau virus

3. Biopsi, pengambilan sampel jaringan


ruam kulit yang muncul
PENYAKIT S. SARAF &
PEMERIKSAANNYA

PARALISIS

Paralisis=Kelumpuhan
Lumpuh=kondisi hilangnya satu atau fungsi otot
Kerusakan pda otak → kelumpuhan
Penumpukan tersebut akan
menimbulkan tekanan di dlm
jaringan otak yg dpt
menganggu kerja saraf2
vital
PENYAKIT S. SARAF & PARALISIS
PEMERIKSAANNYA Diagnosis
Paralisis Manifestasi
Klinis
1. Foto Rontgen, utk memeriksa adanya kelainan
klien penderita kelumpuhan
pda tulang khususnya tulang belakang & tulang
mengalami gejala kesulitan
leher
bergerak & mengontrol
pergerakan otot, serta
2. CT Scan, utk memeriksa kondisi tulang & jaringan
merasakan sensasi tertentu.
tubuh secara lebih rinci
Memburuk
3. MRI, mendeteksi adanya kerusakan pda saraf
tulang belakang/otak Penderita merasakan sensasi
kesemutan/mati rasa sebelum
4. Elektromiografi →penhantaran aliran listrik mengalami kelumpuhan.
pda otot&saraf

5. Mielografi →memeriksa kondisi serabut


saraf tulang belakang.
PENYAKIT S. SARAF &
PEMERIKSAANNYA

TUMOR OTAK

Pertumbuhan tak terkendali pda


sel2 di dlm & disekitar jaringan
otak. Pertumbuhan tumor otak akan
mempengaruhi fungsi saraf yg
ditekannya
Manifestasi
PENYAKIT S. SARAF & TUMOR OTAK Klinis
PEMERIKSAANNYA
Diagnosis
1. Pendengaran & penglihatan Tumor Otak 1. Pusing/sakit kepala
2. Reaksi & refleks tubuh, misl menelan & parah yg berkelanjutan
mengangkat lutut terutama ketika
3. Kondisi otot wajah misalnya saat tersenyum menunduk/batuk
/ menyeringai 2. Mengalami kejang2
4. Kekuatan tubuh & keseimbangan koordinasi 3. Mudah mengantuk,
tubuh merasa linglung,
5. Kepekaan kulit berhalusinasi &
perubahan karakter
1. CT Scan→mendapatkn gambaran bag. 4. Gangguan penglihatan
Dlm otak secara jelas & pendengaran serta
2. MRI Scan →medan magnet&gel.radio terganggunya
3. EEG (Elektroensefalografi →merekam keseimbangan tubuh
aktivitas jantung 5. Klien akan kesulitan
4. PET →memeriksa fungsi jantung berbicara & gangguan
&organ tubuh pergerakan
5. Biopsi →menentukan jenis tumor & tangan/kaki
pengobatan yg cocok
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM NEUROLOGI MELIPUTI :
1. FUNGSI CEREBRAL
TINGKAT KESADARAN, GCS,
PRILAKU DAN PENAMPILAN, INTELEKTUALITAS,
PENGETAHUAN DAN PROSES PIKIR.
2. FUNGSI CEREBELLUM
KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN

copyright (your organization) 2003 12/10/2019 30


3. FUNGSI NERVUS CRANIALIS
MENCAKUP NERVUS I – XII
4. FUNGSI SENSORIK
SENTUHAN SUPERFISIAL YAITU NYERI, VIBRASI,
POSISI, TEMPERATUR DAN PEMBEDA
5. FUNGSI MOTORIK
TONUS OTOT, UKURAN OTOT, PERGERAKAN
INVOLUNTER
6. FUNGSI REFLEKS
BISEPS, TRISEPS, PATELLA

12/10/2019 31
7. FUNGSI KORTIKAL
8. RANGSANGAN SELAPUT MENINGEAL.

copyright (your organization) 2003 12/10/2019 32


TINGKAT KESADARAN
a. COMPOS MENTIS
SADAR PENUH ATAU KESADARAN NORMAL
B. SOMNOLENT
KEADAAN MENGANTUK DAN KESADARAN
DAPAT PULIH PENUH BILA DI RANGSANG

copyright (your organization) 2003 12/10/2019 33


C. SOPOR ATAU STUPOR
KANTUK YANG DALAM. KLIEN MASIH DAPAT DI
BANGUNKAN LAGI DENGAN RANGSANGAN YANG
KUAT NAMUN KESADARANNYA SEGERA MENURUN
LAGI.
D. SEMI KOMA
TIDAK ADA RESPON TERHADAP RANGSANGAN
VERBAL. REFLEKS KORNEA, PUPIL MSH BAIK.
E. KOMA
TIDAK ADA RESPON.

12/10/2019 34
GLASGOW COMA SCALE
•EYE
•MOTOR
•VERBAL
copyright (your organization) 2003 12/10/2019 35
RESPON EYES
4 = SPONTAN
3 = TERHADAP PERINTAH
2 = TERHADAP RANGSANG NYERI
1 = TIDAK ADA RESPON

copyright (your organization) 2003 12/10/2019 36


CARA PERANGSANGAN
NYERI

copyright (your organization) 2003 12/10/2019 37


RESPON MOTOR
6 = SESUAI PERINTAH
5 = DAPAT MELOKALISASI NYERI
4 = FLEKSI TERHADAP NYERI (WITHDRAWAL)
3 = FLEKSI ABNORMAL (DEKORTIKASI)
2 = EKSTENSI ABNORMAL (DESEREBRASI)
1 = TIDAK ADA RESPON

copyright (your organization) 2003 12/10/2019 38


RESPON MOTORIK

copyright (your organization) 2003 12/10/2019 39


RESPON VERBAL

5 = ORIENTASI BAIK
4 = KALIMAT
3 = KATA
2 = SUARA
1 = TIDAK ADA RESPON

copyright (your organization) 2003 12/10/2019 40


copyright (your organization) 2003 12/10/2019 41
-Duduk
-Cara berpakaian klien
PEMERIKSAAN S.SARAF -Postur tubuh klien
-ekpsresi wajah
-kemampuan bicara
-Intonasi keras/lembut
1. P. -pemilihan kata
Status -kesadaran GCS (Glascow Coma Scale)
Mental -Tanyakan waktu, tgl, t4 & alasan
berkunjung

P. Saraf Kranial : 5. P. 2. P.
-Bisep
Refleks Saraf
-Trisep
Pemeriksaan Kranial
-Brachioradialis
-patellar Sistem Saraf
-Tendon Achilles
-Plantar
-Abdomen

4. P. 3. P.
Sensoris Motorik
-Cara berjalan
-Sentuhan ringan -Kemudahan berjalan
-Koodinasi tangan & kaki
PEMERIKSAAN
SARAF KRANIAL
1. Nervus I Olfaktorius = Saraf Sensorik
utk penciuman)
Cara pemeriksaan : Pasien memejamkan
mata, disuruh membedakan bau yg
dirasakan (Kopi dll)
2. Nervus II Optikus = Saraf Sensorik
(Penglihatan)
Cara Pemeriksaan : Snellen card &
periksa lapang pandang

3. Nervus III Okulomotorius = mengangkat


kelopak mata ke atas, kontriksi pupil, dan
sebagian gerakan ekstraokuler
Cara Pemeriksaan : Tes putaran bola Saraf
mata, menggerakan konjuntiva, reflex Motorik
pupil & inspeksi kelopak mata
PEMERIKSAAN
SARAF KRANIAL
4. Nervus 4 Trochlearis = Saraf Motorik,
gerakan mata kebawah dan kedalam
Cara Pemeriksaan : Sama seperti Nervus
Vervus III

5. Nervus V Trigeminus = Saraf motoric,


gerakan mengunyah, sensasi wajah, lidah
& gigi, reflex kornea dan reflkes kedip
Cara Pemeriksaan : menggerakan
rahang kesemua sisi, pasien memejamkan
mata, sentuh dgn kapas pda dahi/pipi.
Menyentuh permukaan kornea dgn kapas

6. Nervus VI Abdusen = Saraf Motorik,


Saraf
devisiasi mata ke lateral
Motorik
Cara Pemeriksaan : sama seperi nervus III
PEMERIKSAAN
SARAF KRANIAL
7. NERVUS VII FACIALIS = saraf motoric utk ekspresi wajah
Cara pemeriksaan : senyum, bersiul, mengangkat alis mata,
menutup kelopak matadgn tahanan, menjalurkan lidah utk
membedakan gula & garam

8. NERVUS VIII VERTIBULOCOCHLEARIS = Saraf


sensorik utk pendenggarakan dan keseimbangan.
Cara Pemeriksaan : Test Weber dan Rinne

9.NERVUS IX GLOSOFARINGEUS = Saraf Sensorik &


motoric utk sensasi rasa
Cara Pemeriksaan : Membedakan rasa manis dan asam

10. NERVUS X VAGUS = Saraf sensorik& motoric, reflex


munta dan menelan
Cara pemeriksaan : Menyentuh faring posterior, pasien
menelan saliva, mengucap ah..
PEMERIKSAAN
SARAF KRANIAL
11. NERVUS XI ASSESORIS = Saraf Motorik, utk menggerakan
bahu
Cara Pemeriksaan : suruh pasien utk menggerakan bahu dan
lakukan tahanan sambal pasien melawan tahanan tersebut

12. NERVUS HIPOGLOSUS = Saraf Motorik utk


gerakan lidah
Cara Pemeriksaan : Pasien disuruh menjulurkan
lidah dan menggerakan dri sisi ke sisi
PEMERIKSAAN Romberg Tes
MOTORIK Pemeriksaan
MOTORIK
Tes Pronasi dan
Mengkaji cara berjalan dan Supinasi
keseimbangannya dgn Pemeriksaan
menobservasi cara berjaan, SENSORIS
kemudahan berjalan, SENTUHAN RINGAN : Kapas, Benda tumpul &
koordinasi gerakan tangan dan tajam, suhu, getaran, identifikasi objekdgn mata
kaki tertutup, merasakan tulisan di tangan,
kemampuan membedakan dua titik, kemampuan
mengidentifikasi bag. Tubuh yg diberi sentuhan
dgn menutup mata
Pemeriksa dpt meminta klien
berjalan dgn menyentuhkan
ibu jari pada tumit kaki yg
lain, minta klien jalan jinjit
kemudia berjln dgn bertumpu
pada tumit. Pemeriksaan
motoric meliputi :
PEMERIKSAAN SARAF
KRANIAL

Periksa cacat mata : Periksaa ketajaman penglihatan :


NERVUS II katarak& infeksi
OPTIKUS Membaca, perhatikan jarak baca
klien

Minta klien mengucapkan Periksa lapang pandang : Klien


kata “ya” bila tdk melihat. berhadapan dgn pemeriksa
Gunakan benda yg
berasal dari arah jarak 60 – 100 cm, minta klien
Ulangi pemeriksaan utk 1 luar klien menutup sebelah mata &
mata lainnya. pemeriksa juga menutup mata
dgn mata yg berlawanan
P. NERVUS III, IV, VI : Observasi apakah ada
edema Palpebra, hiperemi konjungtiva & ptosis
kelopak mata, periksan reaksi pupil terhadap
cahaya, ukuran pupil & adanya perdarahan pupil
PEMERIKSAAN REFLEKS

BISEP
PATELA

TRISEP TENDON ACHILES

PLANTAR
BRACHIORADIALIS

ABDOMEN

Anda mungkin juga menyukai