NAPZA
Topik : Napza
Hari / Tanggal : Kamis / 01 Oktober 2018
Tempat : Bila Tepung
Waktu Pelaksanaan : 15.30 WIB
Waktu Acara : 35 menit
Pembicara : Mahasiswa Praktek Program Ners STIKES MATARAM
Peserta / Sasaran : Semua Kalangan Masyarakat
Leaflet
1. Power point
VI. PENGORGANISASIAN KEGIATAN PENYULUHAN
A. Penyaji : Gina Anggriani
B. Moderator : Exel alfianto
C. Notulis : Fatria Fialatul Karimah
D. fasilitator : Indah Nunung Windari
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
.
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
1. NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan/Zat adiktif lainya.
2. Penyalahgunaan (abuse) adalah penggunaan narkoba di luar tujuan pengobatan dan tanpa
pengawasan dokter.
B. Penggolongan Narkoba
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran ,
hilangnyaa rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan”(undang-undang nomor 22, tahun 2007 tentang Narkotika).
Psikotropika adalah “zat atau obat baik alamiah maupun sintetis , bukan Narkotika yang
berkasiat psikoaktif, melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku (Undang-undang nomor 22 tahun 1997,
tentang psikotropika).
Bahan adiktif lainya adalah zat atau bahan yang tidak termasuk kedalam golongan
Narkotika atau Psikotropika , tetapi menimbulkan ketergantungan, antara lain Alkohol,
Tembakau, Sedatif-hipnotika, dan Inhalans
1. Yang tergolong Narkotika :
a. Opioda.
Opioda adalah sekelompok zat alamiah , semi sintetis atau sintetis yang
mempunyai khasiat farmakologi mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri,
meliputi:
1) Opioda alamiah, yaitu Opium, Morfin dan Codein
2) Opioda semi sintetis, yaitu hidroMorfin dan heroin. Heroin adalah hasil
pemrosesan opioda alamiah dengan sedikit perubahan kimia.
3) Opioda sintetik meliputi meperidin, propoksifen, leforfanol dan, lefarolfan.
b. Morfin.
Morfin adalah opioda alamiah yang mempunyai daya analgesik yang kuat,
berbentuk kristal, berwarna putih dan berubah menjadi kecoklatan dan tidak
berbau. Opium mentah mengandung 4 - 21% Morfin. Sebagian Opium diolah
menjadi Morfin dan Codein.
c. Codein.
Adalah alkaloida yang terkandung dalam Opium sebesar 0,7 – 2.5%,
merupakan opioda alami yang banyak digunakan untuk keperluan medis.
Memiliki daya analgetik lemah yaitu hanya seperduabelas daya analgetik
Morfin. Codein di gunakan sebagai antitusif (peredam batuk) yang kuat
d. Heroin/putaw
Heroin adalah opioda semi sintetis berupa serbuk putih yang berasa pahit.
e. Ganja, Marijuana,Cannabis sativa, Cannabis indica
Ganja adalah tumbuhan perdu liar yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan
subtropik, komponen psikoaktif ganja adalah delta-9-tetra hydrocannabinol atau
delta 9-THC. Kadar THC ganja tertinggi terdapat pada pucuk bunga tanaman
betina.
Selama tiga milenia orang-orang afrika dan asia menggunakan cannabis
dalam berbagai bentuk sediaan. Ada tiga bentuk sediaan yaitu Cannabis,
Hashish, dan minyak hashis.
Marijuana adalah daun dan bunga kering pada tanaman cannabis dan
umumnya memiliki dampak yang paling ringan diantara ketiga bentuk sediaan
Cannabis.
Kadar THC dari berbagai jenis ganja bervariasi dan juga tergantung dari
kesuburan tanah tempat tumbuhnya, jenis ganja yang di konsumsi mengandung
THC sekitar 5% bila tanah tempat penanaman subur dan perawatan tumbuhan
baik, kadar THC dalam ganja dapat mencapai 10%.
f. Metadon.
Metadon adalah opioda sintetis yang mempunyai daya kerja lebih lama dan
lebih efektif daripada Morfin dengan cara penggunaan ditelan. Metadon
digunakan sebagai terapi substitusi dalam Methadon Maintenace Programe,
untuk mengobati ketergantungan pada opioda.
g. Kokain.
Kokain adalah alkaloida dari daun tumbuhan erthroxilon coca. Sejenis
tumbuhan yang tumbuh di lereng gunung pegunungan Andes di Amerika selatan.
h. Crack.
Adalah saripati kokain yang mempunyai dampak ketergantungan lebih kuat
daripada kokain. Penggunaanya dihisap seperti rokok, nama lain di sebut Coke,
Snow, Flake, dan Rock.
2. Yang tergolong Psikotropika:
a. Amphetamin adalah sekelompok zat/obat yang mempunyai khasiat sebagai
stimulant susunan syaraf pusat. Amfetamin bersifat menimbulkan rangsangan
serupa dengan adrenalin. Suatu hormon yang merangsang kegiatan susunan saraf
pusat dan meningkatkan kinerja otak
b. ATS yaitu (amfetamin Type Stimulant) adalah nama sekelompok zat /obat yang
mempunyai khasiat sama dengan atau seperti amphetamin. Nama lainya yaitu
Speed, Crystal, dan Ectasy. Shabu adalah nama jalanan untuk Amphetamin
3. Yang tergolong bahan/zat adiktif:
Bahan atau zat yang tidak tergolong Narkotika ataupun psikotropika, tetapi
seperti halnya dengan Narkotika dan psikotropika, bahan zat adiktif menimbulkan
ketergantungan. Antara lain:
a. Alkohol (ethanol atau ethyl alcohol)
Adalah hasil fermentasi peragian karbohidrat dari bulir padi-padian,
cassava, sari buah anggur, nira. Kadar alkohol yang diperoleh dari hasil
fermentasi adalah tidak lebih dari 14%. Alkohol yang disebut dengan
methyl alcohol adalah jenis alkohol yang sangat berbahaya. Kadar alkohol
dari bir 3-5%. Wine 10-14%, whisky, rhum, gin, vodka, Brendi antara
50%
b. Kafein, caffeine (1.3.7. Trimethyisantine).
Kafein adalah alkaloida yang terdapat dalam buah tanaman kopi. Biji
kopi mengandung 1-2.5% kafein. Kafein juga terdapat pada minuman
ringan.
c. Nicotine (Nicotina Tabacum L)
Terdapat pada tumbuhann tembakau dengan kadar sekitar 1-4%.
Dalam setiap batang rokok terdapat sekitar 1,1 mg nikotin. Nikotin
menimbulkan ketergantungan. Dalam daun tembakau, terdapat ratusaan
jenis zat lainya selain dari nikotin.
d. Zat sedatif (penenang) dan hipnotika.
Yang tergolong sedatif/hipnotika adalah benzodiazepin meliputi
antara lain : Temazepam, Diazepam, Nitrazepam, klonazepam.
e. Halusinogen, yaitu sekelompok zat alamiah atau sintetik yang bila di
konsumsi menimbulkan dampak halusinasi.
f. Inhalansia yaitu zat-zat yang di sedot melalui hidung seperti:
1) Hidrokarbon alfatis dan solvent termasuk toluene yang (terdapat dalam
perekat/lem, pelumas, bensin, aerosol, dan semir sepatu)
2) Halogen Hidrokarbon termasuk Trichloretilena, tetrachloretilena
(terdapat di minyak pelumas)
3) Nitrit alifatis meliputi aminitri, isobutilnitrit dan butyl nitrit (semuanya
terdapat pada pengharum ruangan)
4) Keton meliputi aseton
5) Ester meliputi ethylasetat, amilacetat, buthylchetat dan propilacetat
Tiga mekanisme kerja kokain di dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut: