Laporan Magang Hore
Laporan Magang Hore
“KELOMPOK HORE”
ANGGOTA KELOMPOK :
1. Firda Arianda Fidianti (D1A019003)
2. Deva Ayu Lutfiani (D1A019008)
3. Mutia Permata Kasih (D1A019017)
4. Zalvaa Dewi Nuhaa (D1A019037)
5. Fenny Nurmaya (D1A019055)
6. Maghriza Dhafa Ananta (D1A019084)
7. Fafa Chrisnandy (D1A019085)
8. Valentino Prima Pambukti (D1A019092)
9. Adelia Dwi Chahyani (D1A019148)
10. Catur Bayu Pamungkas (D1A019183)
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT selalu kami panjatkan, karena atas limpahan
rahmat-Nya kegiatan magang peternakan ini dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala
apapun. Shalawat serta salam juga kami tujukan kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita
semua termasuk ke dalam golongan orang saleh yang akan mendapat syafa’atnya pada hari
kiamat nanti. Penyusunan ini tidak lepas dari saran, dorongan, dan bimbingan dari berbagai
pihak.
Oleh karena itu, tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang selalu memberi perlindungan dan kasih sayang.
2. Orang tua tercinta yang senantiasa memberikan doa dan dukungan terbaik.
3. Bapak Haryadi selaku pemilik Rizky Farm dengan antusias menerima dan memberikan
yang terbaik kepada kami.
4. Jajaran karyawan Rizky Farm yang bersedia mendampingi selama kegiatan
berlangsung.
Laporan ini kami susun untuk mengakomodir segala ilmu yang didapatkan dari kegiatan
magang di Rizky Farm, sehingga dapat berguna di kemudian hari dan menjadikan hasil ini
sebagai acuan maupun referensi dalam menjalankan roda kehidupan dalam dunia peternakan
kedepannya. Penyusunan dan isi laporan ini tentu jauh dari kata sempurna, karena sejatinya
kelebihan dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kami juga memohon
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar kami dapat mengevaluasi dan
mendapatkan referensi baru untuk dimanfaatkan kedepannya.
Keterangan : Apabila grafik pertumbuhan ayam menurun, maka pakan dicampur dengan BPS
karena untuk menstabilkan pertumbuhan bobot ayam. Untuk perbandingannya yaitu 1:2
terhadap pakan, dimana 1 untuk BPS dan 2 untuk pakan masa periode tersebut.
2.2 Vaksin dan Vitamin
Program Pemeliharaan Ayam Petelur
Umur Vaksin Aplikasi Keterangan
BUR 706 Dicampur dalam 1 IBD Live
6 Lassota Masablen pelarut, tetes mata ND + IB Live
Gallimune 204 Suntik 0,2 ml ND + IBD Killed
16 IBD Blen Cekok IBD Live
26 Avinew Air Minum ND Live
40 Coryza Suntik Coryza
50 AI Suntik AI
60 Cacar Suntik Cacar Live
70 Avinew 2 AM/ Suntik ND Live
77 Bioral H 120 1 AM / Suntik IB Live
95 Avinew 3 Suntik ND Live
104 Gallimune 503 IM 0,3 ND EDS IB Coryza Killed
114 Avinew Air Minum ND Live
124 Bioral H 120 2 AM IB Live
134 Coryza 2 IM 0,3 Coryza
144 AI 2 IM 0,3 AI
a. Otralite digunakan untuk mengobati stress. Stress akibat perubahan cuaca yang ekstrim,
setelah vaksinasi, potong paruh, pindah kandang, transportasi, dll. Untuk periode 16
November 2020 sampai 5 Desember 2020 menghabiskan outralit sebanyak 34 pcs.
Pemberian dilakukan dengan cara mencampurkan dengan air minum dan susu skim. Pada
minggu ke 11 outralit dicampurkan juga pada pakan dengan takaran 0,2%.
b. Respiract efektif untuk mengobati penyakit CRD, Snot/Coryza, Colibacillosis,
Pateurellosis, Pullorum, dan CCRD. Jumlah respiract yang dihabiskan sebanyak 6 pcs.
c. Fastgrow berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan, menambah nafsu makan,
meningkatkan feed efisiensi, mengatasi defisiensi vitamin, asam amino, dan mineral.
Jumlah fastgrow yang dihabiskan sebanyak 5 pcs.
d. Sindoxan berfungsi untuk mengobati penyakit perncernaan. Jumlah sindoxan yang
dihabiskan sebanyak 2 pcs.
2.3 Kandang
a. Pra Kandang
Pra kandang ialah alat dan bahan yang disiapkan sebelum kandang terisi oleh
DOC. Pertama pemberian skam/werang seperlunya, apabila sudah terlihat lembab dengan
bau amoniak tinggi, maka skam/werang diberikan. Per 6 meter kurang lebih
menghabiskan 1 karung. Selanjutnya pemanas, DOC belum mempunyai bulu sejati dan
sistem pengaturan tubuhnya belum optimal sehingga membutuhkan pemanas. Pemanas
dihidupkan 30-60 menit sebelum DOC tiba. Lakukan control pemanas secara rutin
dengan melihat keadaan atau aktivitas anak ayam. Selanjutnya Suhu dan Kelembapan
udara dalam kandang disesuaikan dengan bertambahnya umur ayam. Misal umur ayam 0-
3 hari suhunya 37-39o C dengan kelembapan 55-60%. Pada sirkulasi udara memiliki
fungsi untuk mengeluarkan CO2 bau ammonia, debu dari dalam kandang sehingga
kualitas udara baik. Jangan menutup seluruh kandang tanpa adanya ventilasi. Berikan
celah 20-30 cm dibagian atas dinding kandang. Gas yang dihabiskan saat umur ayam
DOC sampai 20 hari ialah sebanyak 44 gas dengan gas yang berisi 12kg dan 3kg.
b. Kandang
Ayam dipisahkan dengan cara disekat berdasarkan perbedaan bobot masing-
masing ayam ;
- Blok A : 7 gram
- Blok B : 8 gram
- Blok C : 9 gram
Pengambilan bobot sampel biasanya 1 minggu 1 kali dengan menggunakan 10
ayam tiap blok yang dilakukan secara acak tanpa pemilihan dari pemberi sampel. Pada
kandang 1 meter persegi idealnya dapat menampung untuk 10 ekor ayam. Pada pullet ada
sebagian ayam yang dipisahkan dari kandang dan ditempatkan di luar kandang. Ayam –
ayam yang dipisahkan ini adalah ayam yang sakit seperti cekrek, anggota tubuh ada yang
tidak normal dll.
c. Pindah Kandang
Pindah kandang dapat dilakukan pada masa starter (umur 4-6 minggu) atau masa
grower (umur 12-14 minggu) atau paling lambat 2 minggu sebelum produksi telur.
Kemudian berikan penyinaran selama 2x24 jam untuk menekan stress pada ayam. Sebelum
ayam dipindah, kandang baru harus dibersihkan dan didesinfeksi dengan G-microcid.
d. Denah Kandang
Ket :
P : 15 m
L : 7,4 cm
Jumlah lampu : 7 (1 warna kuning)
Jumlah kipas : 1
Jumlah tempat pakan : 34
Jumlah tempat minum : 14
e. Potong paruh
Potong paruh dilakukan menggunakan alat yang mirip seperti solder dengan
memanfaatkan panasnya untuk memotong paruh ayam. Panas yang digunakan dalam
potong paruh menggunakan suhu sekitar 600-812°C. Paruh ayam dipotong pada umur 8
minggu, biasanya bersamaan dengan proses suntik cacar. Setelah dan sebelum potong
paruh ayam diberi vitamin agar mengurangi stres pada ayam dan pembekuan darah.
e. F. Kenaikan
III. LAYER
3.1. Kandang
3.1.1. Bawahan
Bawahan terdiri dari penyangga serta jalan panggung. Bahan penyangga terbuat dari
paralon dan semen (cor) dengan minimal panjang 1 meter. Jika terlalu pendek ayam akan
terpengaruh amoniak yang terkandung dalam kotoran. Jalan panggung terbuat dari kayu
mahoni. Lebar jalan panggung sekitar 1 meter dan panjangnya fleksibel tergantung jumlah
ayam.
3.1.2. Kerangka/Baterai
Bahan yang digunakan sebagai kerangka yaitu kayu mahoni. Kayu mahoni memiliki
tekstur renyah, mudah dipaku, dan harganya tidak terlalu mahal.
3.1.3. Pagar
Bahan yang digunakan kayu mahoni, atau untuk menekan biaya bisa menggunakan
bambu.
3.1.4. Kelistrikan
Kelistrikan diatur oleh alat otomatis yang dapat mengatur nyala dan matinya lampu.
Jarak lampu ke jalan panggung yaitu sekitar 2 meter. Jarak antar lampu fleksibel tapi dibuat
sama.
3.1.5. Pakan dan Minum
Tempat makan dan minum menggunakan paralon. Paralon untuk tempat minum
diameternya 8 cm sedangkan untuk tempat pakan 14 cm.
3.1.6 Denah Kandang
La
ngkah pertama dalam membuat kandang layer adalah membuat rumahan ukuran 7 x 45 m^2
( untuk kapasitas 3000 ekor) yang terdiri dari kaki/bagian bawah (pondasi). Bagian bawah
yaitu tiang penyangga memiliki tinggi minimal 1 meter antara baterai dengan tanah. Jarak
antar penyangga (P = 2 meter; L = 1 meter).Bahan yang digunakan yaitu paralon yang
disemen (cor). Bagian selanjutnya yaitu membangun jalan panggung dengan lebar 1 meter.
Bahan yang digunakan kayu mahoni. Untuk menekan biaya operasional bisa menggunakan
bambu, namun kualitas rendah. Kayu mahoni terbilang lebih mahal, namun memiliki
kualitas sedang. Kayu jati dapat menghasilkan kualitas kandang yang jauh lebih baik,
namun biaya operasional menjadi tinggi.
Langkah kedua membuat struktur/kerangka dari kandangnya. Bagian ini adalah dasar
bagi baterai. Bagian dasar ini teridiri dari 2 kayu. Kayu pertama dipasang pada tiang
penyangga samping dengan ketinggian sekitar 2 meter dari tanah. Kayu kedua dipasang di
penyangga bagian tengah. Bahan yang digunakan yaitu kayu mahoni.
Langkah selanjutnya membuat sekatan baterai. Sekat dibuat menjadi kotakan dengan
3 tingkat, tingkatan ini agak dibuat miring dengan kemiringan sekitar 15 derajat untuk
mempermudah telur menggilinding. Ukuran dari kotaknya sendiri adalah 45 m^2. Namun
dalam penyambungan ketiga tingkat tersebut terdapat kayu penyambung yang memiliki
panjang (T = 86 cm; L = 70 cm). Bagian bawah tingkat pertama yang depan dan bagian
bawah tingkat atas yang belakang dilebih kan 10 cm sbegai sandaran pada penyangga.
Bahan yang digunakan baiknya kayu mahoni sebagai kerangkanya dan bambu pagarannya.
Setelah sekatan telah tersandar pada penyangga dan dipaku. Sekatan disambung
dengan kayu penyambung pada bagian sikunya. Pada bagian dalam siku terdapat kayu
koloran sebagai penyangga kayu pijakan nantinya. Setelah terpasang dilakukan pemagaran
pada bagian atas dan belakang baterai.
Langkah selanjutnya adalah pemasangan tempat pakan dan minum. Pada bagian
awal kandang diberi keran sebagai sumber air untuk tempat minum. Tempat minum
dipasang menggunakan kawat yang disangkutkan kepada kayu penyambung antar sekat
dengan jrak dari atas sekitar 10-15 cm. Paralon yang digunkn berdiameter 8 cm yang
dibelah tenghnya menjadi dua. Pembelahan dapat dilakukan dengan menggunakan gergaji
manual atau bahkan dapat digrinder. Tempat pakan dipasang dibawah tempat minum (pol
mentok bawah) dengan dipaku menggunakan kayu.
Langkah terakhir adalah pembuatan pijakan. Pijakan berukuran P = 70 cm; L = 45
cm. Pijakan dibuat dengan ujung yang menekuk sebagai pengait terhadap kayu penyangga
serta kayu penyambung pada siku. Tekukan dibuat berlwanan arah. Bagian belakang ke
bawah dan bagian depan ke atas. Bagian depan akan mengait dengan kayu koloran yang ada
di bagian dalam kayu penymbung siku.
3.2. Pakan
3.2.1. Pakan Utama
Jagil = 50%
Konsentrat = 35% (platinum, k-36, KL)
Dedak = 15%
3.2.2. Pakan Campuran
Mineral = 25%
Herbal = 0,5% (5 sachet)
Otralite = 0,5 %
Premix = 0,5%
Avi egg = 0,5%
3.2.3. Mekanisme Pemberian Pakan
Pagi = 60% (3 karung)
Sore = 40%
3.3.1. Vaksin
Vaksinasi pada ayam dilakukan secara rutin sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Vaksinasi ini merupakan salah satu program pemeliharaan kesehatan pada ayam layer.
Vaksinasi terbagi menjadi 2 yaitu in aktif dan aktif. Pengaplikasian in aktif dilakukan dengan
penyuntikan, sedangkan vaksin aktif pengaplikasiannya melalui air minum. Pemberian
vitamin sindoxan 3 kali sehari dengan ditaruh di tandon air minum.
Jadwal vaksinasi aya layer :
ND = 6 minggu sekali
IB = 3 bulan
AI = 6 bulan sekali
3.3.2. Pemeliharaan/controlling
Jadwal harian :
Pagi (07.00-09.00)
Memberi pakan
Menguras air minum (air + disinfektan)
Mengambil telor
Siang (10.00-12.00)
Meratakan pakan
Controling air minum (jangan sampe luber)
Mengambil telor
Sore (13.00-16.00)
Memberi pakan
Controlling
Mengambil telor
3.4 Recording
Recording adalah suatu kegiatan yang meliputi identifikasi, pencatatan silsilah,
pencatatan manajemen pemeliharaan dan kesehatan ternak dalam populasi terpilih. Dalam
recording layer terdapat beberapa data mengenai tanggal masuk, jumlah populasi, jenis ayam,
umur, kebutuhan pakan, produksi telur, bobot ayam, dan kebutuhan pakan di setiap ayam.
Pada garis besarnya tabel recording terdiri dari tanggal awal dan tanggal akhir, populasi
ayam, pakan, produksi telur perbutir maupun perkilo, bobot dan FCR. Pada recording yang
tersedia jumlah populasi ayam yang masuk berjumlah 2.700 ekor.
Pada bagan populasi ayam terdiri dari bagan hidup, afkir, mati, persenan hidup dan
persenan standar. Untuk mencari persenan hidup dapat dicari dengan membagi jumlah ayam
hidup dengan jumlah ayam seluruhnya. Setelah didapat hasil selanjutnya 100% dikurangi dari
hasil tadi.
Pada bagan pakan terdapat bagan pakan perminggu, pakan komulatif dan pakan per
ekor. Pakan komulatif adalah jumlah seluruh pakan yang diberi hari kemarin dan hari ini.
Pada bagan produksi telur terdapat bagan produksi telur per minggu, produksi telur
komulatif, HD, dan HD standar. HD merupakan persenan ayam bertelur dari jumlah ayam
populasi. HD standar merupakan persenan standar dari pabrik, HD 90% act terjadi pada
minggu ke 27, namun HD standar harus terjadi pada minggu ke 23. Hal tersebut dapat
dipengaruhi oleh kualitas pullet, kualiatas pakan, dan keterangan kandang.
Bobot masuk ayam pada minggu ke 24, ayam memiliki bobot 47,44 gram. Sedangkan
bobot standar masih diatas bobot act, maka dari itu terdapat masalah dalam mememnuhi
kebutuhan bobot ayam. Hal tersebut mungkin dipengaruhi oleh kualitas pakan.
FCR merupakan kebutuhan jumah pakan untuk mendapatkan 1 kg telur. Semakin
kecil nilai FCR maka semakin bagus dalam hal produksi, karena penggunaan pakan lebih
efisien.
IV. GUDANG
f. Telur
Telur memiliki berbagai jenis dan kondisi, contohnya ketika cangkang telur
berwarna putih/ pucat maka dapat dipastikan salah satunya bahwa ayam dalam
kondisi stress. Apabila ayam berumur terlalu tua ataupun muda, kerabangnya akan
tipis dan mudah pecah. Sedangkan telur yang baik memiliki bentuk oval dan
cenderung berwarna cokelat. Telur yang baru saja dikeluarkan oleh ayam
memiliki tekstur kerabang yang tipis dan akan mengeras beberapa waktu
setelahnya.
1. Reparasi peti : Peti dipaku dan diberi alas jerami atau sekam.
2. Cara menimbang peti : Peti ditimbang menggunakan timbangan digital. Lalu berat
peti dituliskan di petinya.
3. Cara menimbang telur : Telur ditimbang seberat 10kg, lalu berat total yang
didapatkan adalah berat peti + berat telur (10 kg). Peti yang sudah terisi telur lalu
disimpan di dalam gudang.
Contoh : Berat peti 2,90 kg dan telur harus ditimbang seberat 10 kg, maka peti
dan telur bersamaan ditimbang hingga mencapai berat 12,90 kg.
4.3 Pakan
a. Pakan Untuk Pullet
1. 0-4 minggu : BPS
2. 5-8 minggu : TQ
3. 9-10 minggu : L-82
4. 11- naik baterai : L-82 + pakan campur
5. Naik baterai : mampu pakan campuran
b. Campuran Pakan Layer Untuk 1 Ton
Nama pakan Berat (kg) Komposisi (%)
Jagung giling 500 50%
Platinum 250 25%
Kalium (KL) 100 10%
Katul 150 30%
Mineral 25 5%
Premix 2,5
Otralite 0,5
Avi egg 0,5
Herbal 0,5
Total (seharusnya) 1029
Hasil 1023
Dengan selesainya laporan mengenai kegiatan magang yang telah kami laksanakan
selama 10 hari di Rizky Farm, Desa Kalibenda, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas,
kami mengucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
memberikan informasi untuk menyusun laporan kegiatan magang peternakan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Haryadi selaku pimpinan Rizky Farm
yang telah antusias dan terbuka memberi ilmu serta memberikan izin kepada kami untuk
melaksanakan kegiatan magang di peternakan yang bapak pimpin. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada seluruh karyawan Rizky Farm yang telah membantu dan membimbing
kami selama melakukan kegiatan magang.
Laporan ini dibuat berdasarkan informasi yang telah kami terima selama kami
melaksanakan kegiatan magang dengan dibantu beberapa referensi lain untuk melengkapi
bagian-bagian yang diperlukan. Dengan demikian, kami memberikan kesempatan penuh
kepada para pembaca untuk mengevaluasi serta memberikan kritik dan saran mengenai
laporan yang kami buat. Terima kasih.