Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN MAGANG RIZQY FARM

“KELOMPOK HORE”

ANGGOTA KELOMPOK :
1. Firda Arianda Fidianti (D1A019003)
2. Deva Ayu Lutfiani (D1A019008)
3. Mutia Permata Kasih (D1A019017)
4. Zalvaa Dewi Nuhaa (D1A019037)
5. Fenny Nurmaya (D1A019055)
6. Maghriza Dhafa Ananta (D1A019084)
7. Fafa Chrisnandy (D1A019085)
8. Valentino Prima Pambukti (D1A019092)
9. Adelia Dwi Chahyani (D1A019148)
10. Catur Bayu Pamungkas (D1A019183)

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT selalu kami panjatkan, karena atas limpahan
rahmat-Nya kegiatan magang peternakan ini dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala
apapun. Shalawat serta salam juga kami tujukan kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita
semua termasuk ke dalam golongan orang saleh yang akan mendapat syafa’atnya pada hari
kiamat nanti. Penyusunan ini tidak lepas dari saran, dorongan, dan bimbingan dari berbagai
pihak.
Oleh karena itu, tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang selalu memberi perlindungan dan kasih sayang.
2. Orang tua tercinta yang senantiasa memberikan doa dan dukungan terbaik.
3. Bapak Haryadi selaku pemilik Rizky Farm dengan antusias menerima dan memberikan
yang terbaik kepada kami.
4. Jajaran karyawan Rizky Farm yang bersedia mendampingi selama kegiatan
berlangsung.
Laporan ini kami susun untuk mengakomodir segala ilmu yang didapatkan dari kegiatan
magang di Rizky Farm, sehingga dapat berguna di kemudian hari dan menjadikan hasil ini
sebagai acuan maupun referensi dalam menjalankan roda kehidupan dalam dunia peternakan
kedepannya. Penyusunan dan isi laporan ini tentu jauh dari kata sempurna, karena sejatinya
kelebihan dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kami juga memohon
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar kami dapat mengevaluasi dan
mendapatkan referensi baru untuk dimanfaatkan kedepannya.

Purwokerto, 30 Januari 2020


Penulis
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Peternakan merupakan salah satu bidang yang dapat bermanfaat bagi manusia di
dunia ini. Peternakan dapat meliputi hewan ternak, manajemen peternakan, nutrisi
peternakan dan masih banyak lagi. Hewan ternak sendiri dapat dibagi menjadi ruminansia
besar, ruminansia kecil, unggas dan sebagainya. Dilihat dari hasil produktivitasnya, hewan
ternak dapat dibagi menjadi ternak perah, ternak potong, dan petelur. Manajemen peternakan
dapat meliputi banyak hal yang membahas dari awal bagaimana cara mendirikan peternakan
hingga mengelola peternakan itu sendiri hingga akhir produksi.
Unggas yang merupakan salah satu jenis ternak dapat dibagi menjadi dua, yakni
unggas potong dan unggas petelur. Unggas petelur sendiri contohnya adalah itik petelur dan
ayam petelur. Ayam petelur memiliki banyak keunggulan, baik dalam segi ekonomi maupun
penyesuaian kondisi, namun semua itu kembali lagi kepada peternak yang mengelola hewan
ternak tersebut. Hal tersebut dapat dibahas dan dipelajari lebih lanjut dalam pengelolaan atau
manajemen peternakan.
Ayam petelur memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Tipe pengelolaan dan pemeliharaan yang tergolong rumit
menjadikan kelompok kami tertarik untuk mempelajari lebih dalam lagi mengenai bisnis
ayam petelur ini. Kami selaku mahasiswa peternakan berharap setelah melaksanakan
magang pada kesempatan kali ini, pikiran kami dapat lebih terbuka dan menanamkan
motivasi serta semangat untuk meraih proses kehidupan kedepannya dalam bidang
peternakan.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengelolaan dan manajemen pemeliharaan serta perawatan ayam petelur
periode pullet.
2. Mengetahui pengelolaan dan manajemen pemeliharaan serta perawatan ayam petelur
periode layer hingga afkir.
3. Mengetahui pengelolaan dan manajemen gudang peternakan.
4. Mengetahui sistem pengelolaan bisnis peternakan ayam petelur.
II. PULLET

2.1 Recording dan Pakan


TANGGAL UMUR POPULASI AYAM KONSUMSUMSI BERAT BADAN KETERANGAN
PAKAN G/EKOR UNIFORMITY
(%)
HAR MINGGU MA AFKIR HIDUP ACT STD JENIS ACT ST ACT STD
I TI (G/ (G/Hr) PAKA D
Hr) N
14/11/20 1 1 X X 2534 13 5,1 BPS Air gula + otralite + 100
gram
15/11/20 2 1 x 2533 19 6,7 BPS Air gula + Respirac +
100 gram
16/11/20 3 X X 2533 18 7,1 BPS Air gula + respirac +
100 gram
17/11/20 4 1 X 2532 22 8,6 BPS Otralite + respirac +
100 gram
18/11/20 5 4 X 2528 26 2,2 BPS Otralite EM4
19/11/20 6 8 X 2520 32 12,2 BPS Otralite, skim
20/11/20 7 X X 2520 32 12,2 BPS Otralite, EM4
TOTAL 14 - 2520 160 - 74,1 75
3
21/11/20 8 2 1 X 2519 32 12,7 BPS -
22/11/20 9 1 X 2518 34 13,5 BPS Vitachick, EM4
23/11/20 10 X X 2518 34 13,5 BPS Vitachick, EM4
24/11/20 11 X X 2518 28 11,1 BPS Vitachick, EM4
25/11/20 12 X X 2518 28 11,1 BPS Otralite
26/11/20 13 X X 2518 32 12,7 BPS Sindoxan
27/11/20 14 1 X 2517 35 13,9 BPS Sindoxan
TOTAL 3 - 2517 223 140 -
28/11/20 15 3 X X 2517 40 15,8 BPS Air gula, otralite
29/11/20 16 1 X 2516 44 12,4 BPS Skim, air gula
(Gumboro)
30/11/20 17 X X 2516 45 17,8 BPS Air gula, otralite
01/12/20 18 X X 2516 46 28,2 BPS Skim, air gula
02/12/20 19 X X 2516 50 19,8 BPS Air gula, otralite
03/12/20 20 X X 2516 55 21,8 BPS -
04/12/20 21 X X 2516 55 21,8 BPS otralite
TOTAL 1 - 2516 335 185, 210
5
05/12/20 22 4 X X 2516 55 21,8 BPS Vitachick, EM4
06/12/20 23 X X 2516 55 21,8 BPS Vitachick, EM4
07/12/20 24 X X 2516 65 25,8 BPS Vitachick, EM4
08/12/20 25 X X 2516 65 25,8 BPS Otralite, air gula
09/12/20 26 X X 2516 65 25,8 BPS Skim, otralite (V. ND)
10/12/20 27 X X 2516 70 27,8 BPS Avinew, skim
11/12/20 28 2 X 2514 70 27,8 BPS Otralite, skim
TOTAL 2 - 2514 445 249 300
12/12/20 29 5 X X 2514 70 27,8 TQ Gula
13/12/20 30 X X 2514 75 29,8 TQ Skim, EM4
14/12/20 31 X X 2514 80 31,8 TQ Skim, EM4
15/12/20 32 X X 2514 80 31,8 TQ Skim, EM4
16/12/20 33 X X 2514 80 31,8 TQ O Cacing, otralite +
gula
17/12/20 34 X X 2514 85 33,8 TQ O Cacing, otralite +
gula
18/12/20 35 X X 2514 85 33,8 TQ O Cacing, otralite +
gula
TOTAL - - 2514 555 365, 395 Fc 1,87
5
19/12/20 36 6 X X 2514 90 35,7 TQ Fas grow, otralite
20/12/20 37 X X 2514 95 32,7 TQ Fast grow, otralite
21/12/20 38 X X 2514 95 37,7 TQ Skim + otralite, gula
22/12/20 39 X X 2514 100 39,7 TQ Skim + otralite, gula
23/12/20 40 X X 2521 65 25,7 TQ Skim + otralite, gula
24/12/20 41 X X 2521 80 31,7 TQ Fas grow, otralite
24/12/20 42 X X 2521 95 37,6 TQ Fas grow, otralite
TOTAL - - 2521 620 419 500
26/12/20 43 7 X X 2521 102 40,4 TQ Fas grow, otralite
27/12/20 44 X X 2521 103 40,8 TQ Otralite, air gula
28/12/20 45 X X 2521 110 43,6 TQ Otralite, air gula
29/12/20 46 X X 2521 110 43,6 TQ -
30/12/20 47 X X 2521 115 45,6 TQ Skim, fas grow, air gula
31/12/20 48 X X 2521 115 45,6 TQ Skim, fas grow, air gula
01/01/21 49 X X 2521 115 45,6 TQ -
TOTAL - - 2521 770 539 605
02/01/221 50 8 X X 2521 115 45,6 TQ Skim, otralite, air gula
03/01/221 51 X X 2521 90 38,7 TQ Skim, otralite, air gula
(v. AI)
04/01/221 52 X X 2521 105 41,6 TQ Skim, otralite, air gula
05/01/221 53 X X 2521 110 43,6 TQ -
06/01/221 54 X X 2521 120 47,6 TQ Fas grow, otralite, EM4
07/01/221 55 X X 2521 125 49,5 TQ Fas grow, otralite, EM4
08/01/221 56 X X 2521 125 49,5 TQ Fas grow, otralite, EM4
TOTAL X - 2521 790 591 715
09/01/221 57 9 X X 2521 120 47,6 L-82 Otralite, EM4
10/01/221 58 X X 2521 125 49,5 L-82 Otralite, EM4
11/01/221 59 X X 2521 130 51,5 L-82 Otralite, EM4, air gula
12/01/221 60 X X 2521 130 51,5 L-82 Otralite, EM4, air gula
(cacar)
13/01/221 61 1 X 2520 130 51,5 L-82 Otralite, EM4, air gula
14/01/221 62 X X 2520 130 51,5 L-82 Otralite, EM4, air gula
15/01/221 63 X X 2520 135 54,4 L-82 -
TOTAL 1 - 2520 900 - 810
16/01/221 64 10 X X 2520 140 56,4 L-82 Respirac, otralite
17/01/221 65 X X 2520 145 58,4 L-82 Respirac, otralite
18/01/221 66 X X 2520 150 60,4 L-82 Respirac, otralite
19/01/221 67 X X 2520 155 62,4 L-82 -
20/01/221 68 X X 2520 155 62,4 L-82 Otralite, air gula, EM4
21/01/221 69 X X 2520 155 62,4 L-82 Skim, air gula, EM4
23/01/221 70 X X 2520 160 64,4 L-82 Skim, otralite, air gula,
EM4 (V. ND AV2)
TOTAL - - 2520 106 857 905
0
24/01/221 71 11 X X 2520 160 64,4 L-82+ Skim, otralite, air gula,
P. EM4
Camp
ur
25/01/221 72 X X 2520 160 64,4 L-82+ Otralite, EM4
P.
Camp
ur
26/01/221 73 X X 2520 160 64,4 L-82+ Otralite, EM4
P.
Camp
ur
27/01/221 74 X 1 2519 155 62,4 L-82+ -
P.
Camp
ur
28/01/221 75 X X 2519 160 63,5 L-82+ Fas grow, otralite, EM4
P.
Camp
ur
29/01/221 76 X X 2519 165 65,5 L-82+ Fas grow, otralite, EM4
P.
Camp
ur
30/01/221 77 X X 2519 165 65,5 L-82+ Skim, fas grow,
P. otralite, (v IB)
Camp
ur
TOTAL - - 2519 112 987 985
5
31/01/221 78 12
01/02/21 79
02/02/21 80
03/02/21 81
04/02/21 82
05/02/21 83
06/02/21 84
TOTAL

Keterangan : Apabila grafik pertumbuhan ayam menurun, maka pakan dicampur dengan BPS
karena untuk menstabilkan pertumbuhan bobot ayam. Untuk perbandingannya yaitu 1:2
terhadap pakan, dimana 1 untuk BPS dan 2 untuk pakan masa periode tersebut.
2.2 Vaksin dan Vitamin
 Program Pemeliharaan Ayam Petelur
Umur Vaksin Aplikasi Keterangan
BUR 706 Dicampur dalam 1 IBD Live
6 Lassota Masablen pelarut, tetes mata ND + IB Live
Gallimune 204 Suntik 0,2 ml ND + IBD Killed
16 IBD Blen Cekok IBD Live
26 Avinew Air Minum ND Live
40 Coryza Suntik Coryza
50 AI Suntik AI
60 Cacar Suntik Cacar Live
70 Avinew 2 AM/ Suntik ND Live
77 Bioral H 120 1 AM / Suntik IB Live
95 Avinew 3 Suntik ND Live
104 Gallimune 503 IM 0,3 ND EDS IB Coryza Killed
114 Avinew Air Minum ND Live
124 Bioral H 120 2 AM IB Live
134 Coryza 2 IM 0,3 Coryza
144 AI 2 IM 0,3 AI

a. Otralite digunakan untuk mengobati stress. Stress akibat perubahan cuaca yang ekstrim,
setelah vaksinasi, potong paruh, pindah kandang, transportasi, dll. Untuk periode 16
November 2020 sampai 5 Desember 2020 menghabiskan outralit sebanyak 34 pcs.
Pemberian dilakukan dengan cara mencampurkan dengan air minum dan susu skim. Pada
minggu ke 11 outralit dicampurkan juga pada pakan dengan takaran 0,2%.
b. Respiract efektif untuk mengobati penyakit CRD, Snot/Coryza, Colibacillosis,
Pateurellosis, Pullorum, dan CCRD. Jumlah respiract yang dihabiskan sebanyak 6 pcs.
c. Fastgrow berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan, menambah nafsu makan,
meningkatkan feed efisiensi, mengatasi defisiensi vitamin, asam amino, dan mineral.
Jumlah fastgrow yang dihabiskan sebanyak 5 pcs.
d. Sindoxan berfungsi untuk mengobati penyakit perncernaan. Jumlah sindoxan yang
dihabiskan sebanyak 2 pcs.
2.3 Kandang
a. Pra Kandang
Pra kandang ialah alat dan bahan yang disiapkan sebelum kandang terisi oleh
DOC. Pertama pemberian skam/werang seperlunya, apabila sudah terlihat lembab dengan
bau amoniak tinggi, maka skam/werang diberikan. Per 6 meter kurang lebih
menghabiskan 1 karung. Selanjutnya pemanas, DOC belum mempunyai bulu sejati dan
sistem pengaturan tubuhnya belum optimal sehingga membutuhkan pemanas. Pemanas
dihidupkan 30-60 menit sebelum DOC tiba. Lakukan control pemanas secara rutin
dengan melihat keadaan atau aktivitas anak ayam. Selanjutnya Suhu dan Kelembapan
udara dalam kandang disesuaikan dengan bertambahnya umur ayam. Misal umur ayam 0-
3 hari suhunya 37-39o C dengan kelembapan 55-60%. Pada sirkulasi udara memiliki
fungsi untuk mengeluarkan CO2 bau ammonia, debu dari dalam kandang sehingga
kualitas udara baik. Jangan menutup seluruh kandang tanpa adanya ventilasi. Berikan
celah 20-30 cm dibagian atas dinding kandang. Gas yang dihabiskan saat umur ayam
DOC sampai 20 hari ialah sebanyak 44 gas dengan gas yang berisi 12kg dan 3kg.
b. Kandang
Ayam dipisahkan dengan cara disekat berdasarkan perbedaan bobot masing-
masing ayam ;
- Blok A : 7 gram
- Blok B : 8 gram
- Blok C : 9 gram
Pengambilan bobot sampel biasanya 1 minggu 1 kali dengan menggunakan 10
ayam tiap blok yang dilakukan secara acak tanpa pemilihan dari pemberi sampel. Pada
kandang 1 meter persegi idealnya dapat menampung untuk 10 ekor ayam. Pada pullet ada
sebagian ayam yang dipisahkan dari kandang dan ditempatkan di luar kandang. Ayam –
ayam yang dipisahkan ini adalah ayam yang sakit seperti cekrek, anggota tubuh ada yang
tidak normal dll.
c. Pindah Kandang
Pindah kandang dapat dilakukan pada masa starter (umur 4-6 minggu) atau masa
grower (umur 12-14 minggu) atau paling lambat 2 minggu sebelum produksi telur.
Kemudian berikan penyinaran selama 2x24 jam untuk menekan stress pada ayam. Sebelum
ayam dipindah, kandang baru harus dibersihkan dan didesinfeksi dengan G-microcid.
d. Denah Kandang

Ket :
P : 15 m
L : 7,4 cm
Jumlah lampu : 7 (1 warna kuning)
Jumlah kipas : 1
Jumlah tempat pakan : 34
Jumlah tempat minum : 14
e. Potong paruh
Potong paruh dilakukan menggunakan alat yang mirip seperti solder dengan
memanfaatkan panasnya untuk memotong paruh ayam. Panas yang digunakan dalam
potong paruh menggunakan suhu sekitar 600-812°C. Paruh ayam dipotong pada umur 8
minggu, biasanya bersamaan dengan proses suntik cacar. Setelah dan sebelum potong
paruh ayam diberi vitamin agar mengurangi stres pada ayam dan pembekuan darah.
e. F. Kenaikan
III. LAYER
3.1. Kandang
3.1.1. Bawahan
Bawahan terdiri dari penyangga serta jalan panggung. Bahan penyangga terbuat dari
paralon dan semen (cor) dengan minimal panjang 1 meter. Jika terlalu pendek ayam akan
terpengaruh amoniak yang terkandung dalam kotoran. Jalan panggung terbuat dari kayu
mahoni. Lebar jalan panggung sekitar 1 meter dan panjangnya fleksibel tergantung jumlah
ayam.
3.1.2. Kerangka/Baterai
Bahan yang digunakan sebagai kerangka yaitu kayu mahoni. Kayu mahoni memiliki
tekstur renyah, mudah dipaku, dan harganya tidak terlalu mahal.
3.1.3. Pagar
Bahan yang digunakan kayu mahoni, atau untuk menekan biaya bisa menggunakan
bambu.
3.1.4. Kelistrikan
Kelistrikan diatur oleh alat otomatis yang dapat mengatur nyala dan matinya lampu.
Jarak lampu ke jalan panggung yaitu sekitar 2 meter. Jarak antar lampu fleksibel tapi dibuat
sama.
3.1.5. Pakan dan Minum
Tempat makan dan minum menggunakan paralon. Paralon untuk tempat minum
diameternya 8 cm sedangkan untuk tempat pakan 14 cm.
3.1.6 Denah Kandang

La
ngkah pertama dalam membuat kandang layer adalah membuat rumahan ukuran 7 x 45 m^2
( untuk kapasitas 3000 ekor) yang terdiri dari kaki/bagian bawah (pondasi). Bagian bawah
yaitu tiang penyangga memiliki tinggi minimal 1 meter antara baterai dengan tanah. Jarak
antar penyangga (P = 2 meter; L = 1 meter).Bahan yang digunakan yaitu paralon yang
disemen (cor). Bagian selanjutnya yaitu membangun jalan panggung dengan lebar 1 meter.
Bahan yang digunakan kayu mahoni. Untuk menekan biaya operasional bisa menggunakan
bambu, namun kualitas rendah. Kayu mahoni terbilang lebih mahal, namun memiliki
kualitas sedang. Kayu jati dapat menghasilkan kualitas kandang yang jauh lebih baik,
namun biaya operasional menjadi tinggi.
Langkah kedua membuat struktur/kerangka dari kandangnya. Bagian ini adalah dasar
bagi baterai. Bagian dasar ini teridiri dari 2 kayu. Kayu pertama dipasang pada tiang
penyangga samping dengan ketinggian sekitar 2 meter dari tanah. Kayu kedua dipasang di
penyangga bagian tengah. Bahan yang digunakan yaitu kayu mahoni.

Langkah selanjutnya membuat sekatan baterai. Sekat dibuat menjadi kotakan dengan
3 tingkat, tingkatan ini agak dibuat miring dengan kemiringan sekitar 15 derajat untuk
mempermudah telur menggilinding. Ukuran dari kotaknya sendiri adalah 45 m^2. Namun
dalam penyambungan ketiga tingkat tersebut terdapat kayu penyambung yang memiliki
panjang (T = 86 cm; L = 70 cm). Bagian bawah tingkat pertama yang depan dan bagian
bawah tingkat atas yang belakang dilebih kan 10 cm sbegai sandaran pada penyangga.
Bahan yang digunakan baiknya kayu mahoni sebagai kerangkanya dan bambu pagarannya.

Setelah sekatan telah tersandar pada penyangga dan dipaku. Sekatan disambung
dengan kayu penyambung pada bagian sikunya. Pada bagian dalam siku terdapat kayu
koloran sebagai penyangga kayu pijakan nantinya. Setelah terpasang dilakukan pemagaran
pada bagian atas dan belakang baterai.
Langkah selanjutnya adalah pemasangan tempat pakan dan minum. Pada bagian
awal kandang diberi keran sebagai sumber air untuk tempat minum. Tempat minum
dipasang menggunakan kawat yang disangkutkan kepada kayu penyambung antar sekat
dengan jrak dari atas sekitar 10-15 cm. Paralon yang digunkn berdiameter 8 cm yang
dibelah tenghnya menjadi dua. Pembelahan dapat dilakukan dengan menggunakan gergaji
manual atau bahkan dapat digrinder. Tempat pakan dipasang dibawah tempat minum (pol
mentok bawah) dengan dipaku menggunakan kayu.
Langkah terakhir adalah pembuatan pijakan. Pijakan berukuran P = 70 cm; L = 45
cm. Pijakan dibuat dengan ujung yang menekuk sebagai pengait terhadap kayu penyangga
serta kayu penyambung pada siku. Tekukan dibuat berlwanan arah. Bagian belakang ke
bawah dan bagian depan ke atas. Bagian depan akan mengait dengan kayu koloran yang ada
di bagian dalam kayu penymbung siku.

3.2. Pakan
3.2.1. Pakan Utama
Jagil = 50%
Konsentrat = 35% (platinum, k-36, KL)
Dedak = 15%
3.2.2. Pakan Campuran
Mineral = 25%
Herbal = 0,5% (5 sachet)
Otralite = 0,5 %
Premix = 0,5%
Avi egg = 0,5%
3.2.3. Mekanisme Pemberian Pakan
Pagi = 60% (3 karung)
Sore = 40%
3.3.1. Vaksin
Vaksinasi pada ayam dilakukan secara rutin sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Vaksinasi ini merupakan salah satu program pemeliharaan kesehatan pada ayam layer.
Vaksinasi terbagi menjadi 2 yaitu in aktif dan aktif. Pengaplikasian in aktif dilakukan dengan
penyuntikan, sedangkan vaksin aktif pengaplikasiannya melalui air minum. Pemberian
vitamin sindoxan 3 kali sehari dengan ditaruh di tandon air minum.
Jadwal vaksinasi aya layer :
ND = 6 minggu sekali
IB = 3 bulan
AI = 6 bulan sekali

3.3.2. Pemeliharaan/controlling
Jadwal harian :
 Pagi (07.00-09.00)
Memberi pakan
Menguras air minum (air + disinfektan)
Mengambil telor
 Siang (10.00-12.00)
Meratakan pakan
Controling air minum (jangan sampe luber)
Mengambil telor
 Sore (13.00-16.00)
Memberi pakan
Controlling
Mengambil telor

*Penyemprotan dengan disinfektan berkala 1 minggu 1x


3.3.3. Manajemen Feses
 Setiap hari feses yang menempel pada kandang dibersihkan, hal ini dilakukan untuk
menjaga kebersihan kandang.
 Dilakukan penaburan sekam dan kapur pada feses di bawah kandang dimaksudkan
agar feses cepat kering.
 Feses yang sudah mengering biasanya dimasukan ke karung agar tidak terjadi
penumpukan feses di bawah kandang.
 Feses dapat dijual dengan harga Rp..000,00 per karung.

3.4 Recording
Recording adalah suatu kegiatan yang meliputi identifikasi, pencatatan silsilah,
pencatatan manajemen pemeliharaan dan kesehatan ternak dalam populasi terpilih. Dalam
recording layer terdapat beberapa data mengenai tanggal masuk, jumlah populasi, jenis ayam,
umur, kebutuhan pakan, produksi telur, bobot ayam, dan kebutuhan pakan di setiap ayam.
Pada garis besarnya tabel recording terdiri dari tanggal awal dan tanggal akhir, populasi
ayam, pakan, produksi telur perbutir maupun perkilo, bobot dan FCR. Pada recording yang
tersedia jumlah populasi ayam yang masuk berjumlah 2.700 ekor.
Pada bagan populasi ayam terdiri dari bagan hidup, afkir, mati, persenan hidup dan
persenan standar. Untuk mencari persenan hidup dapat dicari dengan membagi jumlah ayam
hidup dengan jumlah ayam seluruhnya. Setelah didapat hasil selanjutnya 100% dikurangi dari
hasil tadi.
Pada bagan pakan terdapat bagan pakan perminggu, pakan komulatif dan pakan per
ekor. Pakan komulatif adalah jumlah seluruh pakan yang diberi hari kemarin dan hari ini.
Pada bagan produksi telur terdapat bagan produksi telur per minggu, produksi telur
komulatif, HD, dan HD standar. HD merupakan persenan ayam bertelur dari jumlah ayam
populasi. HD standar merupakan persenan standar dari pabrik, HD 90% act terjadi pada
minggu ke 27, namun HD standar harus terjadi pada minggu ke 23. Hal tersebut dapat
dipengaruhi oleh kualitas pullet, kualiatas pakan, dan keterangan kandang.
Bobot masuk ayam pada minggu ke 24, ayam memiliki bobot 47,44 gram. Sedangkan
bobot standar masih diatas bobot act, maka dari itu terdapat masalah dalam mememnuhi
kebutuhan bobot ayam. Hal tersebut mungkin dipengaruhi oleh kualitas pakan.
FCR merupakan kebutuhan jumah pakan untuk mendapatkan 1 kg telur. Semakin
kecil nilai FCR maka semakin bagus dalam hal produksi, karena penggunaan pakan lebih
efisien.
IV. GUDANG

IV.1 Perlengkapan dan Peralatan


a. Peti
Peti terbuat dari kayu dengan ukuran rata-rata 35 x 50 cm dan berat sekitar 1-2
kg, satu buah peti menampung 10 kg telur dengan diberi alas kertas/ koran yang
ditambahkan jerami atau sekam secukupnya guna mengurangi resiko pecah/
bentiknya telur.
b. Egg Tray
Egg tray merupakan sebuah wadah untuk memudahkan dalam menampung/
membawa telur dari kandang menuju gudang. Satu buah egg tray dapat menampung
30 butir telur. Egg tray memiliki berat sekitar 200 gram. Egg tray terdiri dari dua
macam jenis, yakni egg tray plastik dan egg tray daur ulang (kertas). Egg tray
plastik dapat bertahan lama dan dapat digunakan berkali-kali, namun harganya lebih
mahal dibandingkan egg tray daur ulang (kertas). Egg tray daur ulang (kertas)
harganya lebih murah dan dapat menjaga suhu telur agar mempertahankan kualitas
telur, namun egg tray jenis ini lebih mudah rusak terutama jika terkena air.
c. Timbangan Digital
Timbangan merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu
benda. Di dalam gudang produksi telur, timbangan yang digunakan merupakan
timbangan digital. Penggunaan timbangan digital tergolong efektif karena memiliki
tingkat akurasi yang tinggi.
d. Kuas dan Silet
Kuas dapat digunakan untuk membersihkan/menyapu kotoran yang menempel
pada telur ketika baru disetorkan dari kandang menuju gudang. Silet digunakan
untuk menghilangkan kotoran padat dan kering yang menempel pada telur.
e. Papan Tulis Update Produksi
Papan tulis update produksi berisi tabel digunakan untuk menuliskan
perkembangan, kondisi, dan jumlah produksi telur pada tiap kandang per hari.
Tabel Update Produksi
Kandan Afkir Mati Produksi Bentik Pecah Kosong Kilogram Lain-
g lain
B1
B2
B3
C1
C2
D
E1
E2
Pullet
Total
- Petian : 21.000 Sisa : ...kg = ...butir
- Eceran : 22.000
- Afkir : 21.000

f. Telur
Telur memiliki berbagai jenis dan kondisi, contohnya ketika cangkang telur
berwarna putih/ pucat maka dapat dipastikan salah satunya bahwa ayam dalam
kondisi stress. Apabila ayam berumur terlalu tua ataupun muda, kerabangnya akan
tipis dan mudah pecah. Sedangkan telur yang baik memiliki bentuk oval dan
cenderung berwarna cokelat. Telur yang baru saja dikeluarkan oleh ayam
memiliki tekstur kerabang yang tipis dan akan mengeras beberapa waktu
setelahnya.

4.2 Jadwal Kegiatan


Waktu Pukul Kegiatan
Pagi 07.00-09.00 - reparasi peti
- memberi alas (sekam/jerami)
- menimbang peti
Istirahat 09.00-10.00 -
Siang 10.00-12.00 - membersihkan telur
- menimbang telur
Istirahat 12.00-13.00 -
Sore 13.00-16.00 - membersihkan dan menimbang
telur
- recording

1. Reparasi peti : Peti dipaku dan diberi alas jerami atau sekam.
2. Cara menimbang peti : Peti ditimbang menggunakan timbangan digital. Lalu berat
peti dituliskan di petinya.
3. Cara menimbang telur : Telur ditimbang seberat 10kg, lalu berat total yang
didapatkan adalah berat peti + berat telur (10 kg). Peti yang sudah terisi telur lalu
disimpan di dalam gudang.
Contoh : Berat peti 2,90 kg dan telur harus ditimbang seberat 10 kg, maka peti
dan telur bersamaan ditimbang hingga mencapai berat 12,90 kg.
4.3 Pakan
a. Pakan Untuk Pullet
1. 0-4 minggu : BPS
2. 5-8 minggu : TQ
3. 9-10 minggu : L-82
4. 11- naik baterai : L-82 + pakan campur
5. Naik baterai : mampu pakan campuran
b. Campuran Pakan Layer Untuk 1 Ton
Nama pakan Berat (kg) Komposisi (%)
Jagung giling 500 50%
Platinum 250 25%
Kalium (KL) 100 10%
Katul 150 30%
Mineral 25 5%
Premix 2,5
Otralite 0,5
Avi egg 0,5
Herbal 0,5
Total (seharusnya) 1029
Hasil 1023

c. Campuran Pakan Afkir Untuk 500 kg


Nama pakan Berat (kg) Komposisi (%)
Jagung giling 250 50%
Platinum 50 10%
Kalium (KL) 125 25%
Katul 75 30%
Mineral 12,5 5%
Premix 1,25
Otralite 0,3
Avi egg 0,2
Herbal 0,25
Total (seharusnya) 514,5
Hasil 511
*Keterangan mencampur pakan : terdapat perbedaan komposisi konsentrat pada pakan
ayam afkir.
d. Harga Pakan dan Vitamin
1. BPS :
2. TQ :
3. L-82 :
4. Jagil :
5. Platinum :
6. KL :
7. Katul :
8. Mineral :
9. Premix :
10. Otralite :
11. Avi egg :
12. Herbal :

e. Recording dan Kartu Stock


Recording merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam menjalankan
bisnis peternakan. Recording dapat berguna untuk mengetahui naik turunnya kualitas dan
kuantitas dari produktivitas serta keadaan ayam itu sendiri. Disamping itu, juga terdapat kartu
stock yang dapat digunakan untuk mencatat keluar masuknya stock barang yang ada di
gudang. Recording dapat terdiri dari beberapa jenis, yakni recording harian dan recording
mingguan. Sedangkan kartu stock biasanya dibedakan masing-masing menurut item yang
ada, contohnya kartu stock pakan campuran, kartu stock jagil, kartu stock platinum, kartu
stock telur, dan lain sebagainya mengikuti kebutuhan yang ada.
Keterangan :
- Kandang : menjelaskan kandang A, B, C, D, E, dan Pullet.
Jumlah ayam
- Afkir : menjelaskan jumlah ayam yang masuk ke kandang afkir pada hari tersebut.
- Mati : menjelaskan banyaknya ayam yang mati pada hari tersebut.
- Hidup : menjelaskan banyaknya ayam yang masih hidup pada hari tersebut.
Feed intake
- Gr/E/Hr : menjelaskan rata-rata berat pakan yang dikonsumsi ayam pada kandang (A, B,
C, D, E ataupun Pullet) per ekor perharinya, perhitungannya diperoleh dari Jumlah Kg
pakan dibagi jumlah ayam hidup.
- Jumlah Kg menjelaskan Jumlah total pakan yang dikonsumsi ayam pada kandang tersebut.
Produksi telur
- Utuh : menjelaskan jumlah ayam yang masuk ke gudang dalam keadaan baik dan sesuai
kriteria.
- Retak : menjelaskan jumlah ayam yang masuk ke gudang dalam kondisi retak, dikatakan
retak apabila pada telur terdapat bentik.
- Kosong : diartikan telur dalam kondisi tidak dapat diperjual belikan atau hanya tinggal
kerabang dan telur tidak terdapat kerabang atau hanya selaput.
- Jumlah : menjelaskan jumlah seluruh butir telur dari kandang yang masuk ke gudang
- % : diperoleh dari Jumlah produksi telur x 100
Jumlah ayam hidup
- Kg : menjelaskan total kilogram produksi telur
- FC : diperoleh dari = Kilogram telur
Kilogram pakan
- Stock : berarti menerangkan stock pakan yang tersedia di gudang pakan.
- Sisa : menjelaskan stock pakan yang tersisa dari hari kemarin.
- Masuk : menjelakskan stock pakan yang masuk pada hari tersebut.
- Keluar : menjelaskan stock pakan yang keluar dari gudang pada hari tersebut baik itu
digunakan untuk konsumsi ayam maupun jual.
- Jumlah : menjelaskan total stock pakan yang tersisa di gudang pada hari tersebut.
Keterangan :
Recording Petelur Mingguan digunakan untuk pendataan jumlah populasi ayam,
produksi telur serta pakan yang digunakan untuk pakan ayam setiap harinya yang direkap
dalam bentuk pendataan mingguan.
Populasi Ayam : merupakan jumlah ayam yang berada di farm baik ayam afkir, mati
maupun hidup pada hari tersebut.
- Jumlah ayam afkir : menjelaskan jumlah ayam yang masuk ke kandang afkir.
- Jumlah ayam mati : menjelaskan banyaknya ayam yang mati pada hari tersebut.
- Jumlah ayam hidup : menjelaskan banyaknya ayam yan masih hidup pada hari
tersebut.
Pakan
- Gr/E : menjelaskan rata-rata berat pakan yang dikonsumsi ayam pada kandang (A,
B, C, D, E ataupun Pulled) perekor perharinya, perhitungannya diperoleh dari
Jumlah Kg pakan dibagi jumlah ayam hidup.
- Jumlah Kg : menjelaskan Jumlah total pakan yang dikonsumsi ayam pada kandang
tersebut.
Produksi telur
- Utuh : menjelaskan jumlah ayam yang masuk ke gudang dalam keadaan baik dan
sesuai kriteria.
- Retak : menjelaskan jumlah ayam yang masuk ke gudang dalam kondisi retak,
dikatakan retak apabila pada telur terdapat bentik.
- Kosong : diartikan telur dalam kondisi tidak dapat diperjual belikan atau hanya
tinggal kerabang dan telur tidak terdapat kerabang atau hanya selaput
- Jumlah : menjelaskan jumlah seluruh butir telur dari kandang yang masuk ke
gudang
- % diperoleh dari Jumlah produksi telur x 100
Jumlah ayam hidup
- Kg : menjelaskan total kilogram produksi telur
- FC : diperoleh dari = kilogram telur
Kilogram pakan
KARTU STOCK
Satuan : Bulan: Tahun:
Tanggal Dari/Pelanggan Masuk Keluar Sisa Keterangan
Masuk Keluar

 Kartu Stock merupakan pencatatan yang digunakan untuk mengetahui persediaan


telur, pakan, obat, vitamin dan lain sebagainya. Kartu stock berguna untuk
mengetahui keluar masuknya barang sehingga persediaan dan stock di gudang dapat
diketahui. Data yang digunakan atau tercantum dalam kartu stock dapat digunakan
untuk mengklasifikasikan, menafsir, memproses, dan menganalisa untuk
mendapatkan kesimpulan.
V. PENUTUP

Dengan selesainya laporan mengenai kegiatan magang yang telah kami laksanakan
selama 10 hari di Rizky Farm, Desa Kalibenda, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas,
kami mengucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
memberikan informasi untuk menyusun laporan kegiatan magang peternakan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Haryadi selaku pimpinan Rizky Farm
yang telah antusias dan terbuka memberi ilmu serta memberikan izin kepada kami untuk
melaksanakan kegiatan magang di peternakan yang bapak pimpin. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada seluruh karyawan Rizky Farm yang telah membantu dan membimbing
kami selama melakukan kegiatan magang.
Laporan ini dibuat berdasarkan informasi yang telah kami terima selama kami
melaksanakan kegiatan magang dengan dibantu beberapa referensi lain untuk melengkapi
bagian-bagian yang diperlukan. Dengan demikian, kami memberikan kesempatan penuh
kepada para pembaca untuk mengevaluasi serta memberikan kritik dan saran mengenai
laporan yang kami buat. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai