Anda di halaman 1dari 2

CONTOH LEARNING PATH (ANSINKRONUS)

(Misal: Pokok Bahasan Untuk Pertemuan ……, Tanggal ……….. 2020)


Kriteria Kehadiran: Mahasiswa yang dicatat Hadir pada Pertemuan ke….. ini
adalah yang login pada mata kuliah pada rentang KAMIS HINGGA Kriteria Kehadiran
Per Pertemuan
MINGGU………… DAN mengerjakan kuis/tugas Pertemuan ….. Se

STRUKTUR TARIK – TAHANAN NOMINAL 1 (LUAS PENAMPANG NETTO)


Selain membahas tentang material dan
pembebanan dalam perencanaan struktur
baja, kita juga akan membahas tentang
tahanan nominal pada struktur Tarik
sebagai awalan pertemuan kali ini. Ada
banyak metode perencanaan dimana yang
paling sering digunakan adalah metode
ASD selama kurun waktu 100 tahun,
namun dalam beberapa tahun terakhir ini
telah bergeser ke perencanaan batas (LRFD) yang lebih rasional dan berdasar
konsep probabilitas. Keadaan batas adalah kondisi struktur diambang batas
kemampuan dalam memenuhi fungsi-fungsinya. Keadaan batas dibagi dalam dua
katagori yaitu tahanan dan kemampuan layan. Keadaan batas tahanan (atau
keamanan) adalah perilaku struktur saat mencapai tahanan plastis, tekuk, leleh,
fraktur, guling, dan gelincir. Keadaan batas kemampuan layan berkaitan dengan
kenyamanan penggunaan bangunan, antara lain masalah lendutan, getaran,
perpindahan permanen, dan retak-retak. Kriteria penerimaan (acceptance criteria)
harus mencakup kedua keadaan batas tersebut. Konsep probabilitas dalam mengkaji
keamanan struktur adalah metode keandalan mean value first-order second-moment
dimana pengaruh beban (Q) dan tahanan (R) dianggap sebagai variabel acak yang
saling tak bergantung, dengan frekuensi distribusi tipikal sebagai mana dalam
gambar diagram tersebut diatas. Keandalan tersebut bermanfaat untuk beberapa hal
diantaranya, menunjukkan konsistensi perencanaan berbagai komponen struktur,
menemukan metode baru dan mengkalibrasi tingkat factor keamanan komponen
struktur tersebut. Secara umum suatu struktur atau komponen dikatakan aman
apabila hubungan tahanan nominalnya lebih besar dari factor beban dan pengaruh
beban. Dalam materi berikut anda akan mengetahui dan mempelajari perbedaan
antara perhitungan ASD dan LRFD, silahkan dipelajari:

Materi (file pdf)

terdapat perbedaan mendasar antara


metode ASD dan LRFD yakni dalam ASD
factor beban dianggap sama sedangkan Instruksi/
pada metode LRFD lebih beragam baik Learning Guide
untuk beban hidup, mati gempa angina dan
sebagainya, salah satu contoh alasannya kita ambil saja untuk beban hidup dan beban
mati, dimana dalam LRFD factor beban untuk beban mati sebesar 1,2 dan beban
hidup sebesar 1,6 mengapa berbeda….???? Karena perencana lebih mampu
memperkirakan seberapa besar beban mati yang diderita yang berasal dari berat
Diskusi Online
(Ansinkronus
Kolaboratif)
bangunan itu sendiri dibandingkan memperkirakan beban hidup. Selain itu
alasannya dalam LRFD Secara umum D, L, La, W, E, dan H masing-masing dapat
berupa lentur, geser, aksial, dan torsi. Tahanan setiap komponen struktur harus
diperiksa terhadap semua kombinasi pembebanan tersebut diatas. sebagai bahan
diskusi sebutkan perbedaan mendasar perhitungan komponen struktur Tarik
tahanan nominal berdasarkan metode ASD dan LRFD.

FORUM DISKUSI KOMPONEN STRUKTUR BATANG TARIK – TAHANAN


NOMINAL 1 LUAS PENAMPANG NETTO (Batas Akhir sabtu Tanggal …….
Pukul 00.00)

Dapat disimpulkan, konsep perencanaan perhitungan komponen


struktur Tarik tahanan nominal dipengaruhi oleh factor beban dan pengaruh beban
yang diderita oleh konstruksi tersebut juga dipengaruhi oleh sambungan baik Deskripsi/
Penjelasan
menggunakan baut maupun las, kelangsingan dan mutu baja yakni mutu leleh dan
mutu frakturnya. Untuk menguji pemahaman Anda tentang analisis sistem
silahkan mengerjakan kuis/tugas ringan berikut ini.
QUIZ/ASIGNMENT (ONLINE TEXT) (Batas Waktu Pengerjaan/Pengumpulan
Kuis/
Tugas: sabtu……………. Pukul 23.59) Tugas Online

Anda mungkin juga menyukai