Anda di halaman 1dari 22

Laporan Pendahuluan dan Konsep Asuhan Keperawatan

Defisit Perawatan Diri

Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang

Oleh:

Adi Yugantara

1930002

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS : PROGRAM PROFESI


STIKes KEPANJEN MALANG

2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan Konsep Asuhan Keperawatan pada pasien Defisit


Perawatan Diri, di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yang
Dilakukan Oleh :

Nama : ADI YUGANTARA

NIM : 1930002

Prodi : PENDIDIKAN PROFESI NERS

Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas praktik Progam Pendidikan
Profesi Ners Departemen Keperawatan Jiwa, yang dilaksanakan pada tanggal 9 -
21 Maret 2020 yang telah disetujui dan disahkan pada :

Hari :

Tanggal : Maret 2020

Malang, Maret 2020

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(.............................................) (.............................................)

1
LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

I. Masalah Utama
Defisit Perawatan Diri

II. Proses Terjadinya Masalah


A. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah ketidak mampuan dalam: kebersihan diri,
makan, berpakaian, berhias diri, makan sendiri, buang air besar atau
kecil sendiri (toileting) (Keliat B. A, dkk, 2011).
Herdman (2012) mendefinisi deficit perawatan diri sebagai suatu
gangguan di dalam melakukan aktifitas perawatan diri (kebersihan diri,
berhias, makan, toileting). Sedangkan perawatan diri merupakan salah satu
kemampuan dasar manusia untuk memenuhi kebutuhannya guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan
kondisi kesehatannya.

B. Penyebab
Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabakan individu mengalami
deficit perawatan diri, yaitu:
a. Faktor prediposisi
1) Biologis, seringkali deficit perawatan diri disebabkan karena
adanya penyakit fisik dan mental yang menyebabkan pasien tidak
mampu melakukan perawatan diri dan adanya factor herediter yaitu
ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
2) Psikologis, factor perkembangan memegang peranan yang tidak
kalah penting hal ini dikarenakan keluarga terlalu melindungi dan
memanjakan individu sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
Pasien gangguan jiwa mengalami deficit perawatan diri
dikarenakan kemampuan realitas yang kurang sehingga
menyebabkan pasien tidak peduli terhadap diri dan lingkungannya
termasuk perawatan diri.
2
3) Sosial. Kurangnya dukungan social dan situasi lingkungan
mengakibatkan penurunan kemampuan dalam perawatan diri.
b. Faktor presipitasi
Faktor presiptasi yang dapat menimbulkan deficit perawatan diri
adalah penurunan motivasi, kerusakan kognitif atau persepsi, cemas,
lelah, lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu
kurang mampu melakukan perawatan diri.

C. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala deficit perawatan diri dapat dinilai dari pernyataan
pasien tentang kebersihan diri, berdandan dan berpakaian, makan dan
minum, BAB dan BAK dan didukung dengan data hasil observasi
a. Data subjektif
Pasien mengatakan tentang :
 Malas mandi
 Tidak mau menyisir rambut
 Tidak mau menggosok gigi
 Tidak mau memotong kuku
 Tidak mau berhias/ berdandan
 Tidak bisa / tidak mau menggunakan alat mandi / kebersihan
diri
 Tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan
minum
 BAB dan BAK sembarangan
 Tidak membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah
BAB dan BAK
 Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar
b. Data objektif
 Badan bau, kotor, berdaki, rambut kotor, gigi kotor, kuku
panjang,

3
 Tidak menggunakan alat-alat mandi pada saat mandi dan tidak
mandi dengan benar
 Rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi, serta
tidak mampu berdandan
 Pakaian tidak rapi, tidak mampu memilih, mengambil,
memakai, mengencangkan dan memindahkan pakaian, tidak
memakai sepatu, tidak mengkancingkan baju atau celana.
 Memakai barang-barang yang tidak perlu dalam berpakaian,
misal memakai pakaian berlapis-lapis, penggunaan pakaian
yang tidak sesuai. Melepas barang-barang yang perlu dalam
berpakaian, misal telajang.
 Makan dan minum sembarangan serta berceceran, tidak
menggunakan alat makan, tidak mampu (menyiapkan makanan,
memindahkan makanan ke alat makan (dari panic ke piring
atau mangkok, tidak mampu menggunakan sendok dan tidak
mengetahui fungsi alat-alat makan), memegang alat makan,
membawa makanan dari piring ke mulut, mengunyah, menelan
makanan secara aman dan menghabiskan makanaan).
 BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri
setelah BAB dan BAK, tidak mampu( menjaga kebersihan
toilet dan menyiram toilet setelah BAB atau BAK).

D. Dampak/Akibat Yang Ditimbulkan


Akibat dari deficit perawatan diri adalah gangguan pemeliharaan
kesehatan (Keliat, 2006), gangguan pemeliharaan kesehatan ini bentuknya
bias bermacam-macam. Bisa terjadinya infeksi kulit (scabies, panu, kurap)
danjuga gangguan lain seperti grastitis kronis (karena kegagalan dalam
makan), penyebaran penyakit orofecal (karena hygiene BAB atau BAK
sembarangan) dan lain-lain.

E. RentangRespon

4
Adaptif Maladaptif

Pola perawatan diri Kadang perawatan tidak melakukan perawatan


seimbang diri tidak seimbang diri

Gambar 1. Rentang Respon Defisit Perawatan Diri


Keterangan :
1) Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu
untuk berperilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien
seimbang, klien masih melakukan perawatan diri.
2) Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien mendapatkan stresor
kadang kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya.
3) Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli
dan tidak bisa melakukan perawatan saat stresor.

F. Pohon Masalah
5
Effect Gangguan pemeliharaan
Kesehatan (BAB/BAK,
mandi, makan, minum)

Core problem Defisit perawatan diri

Causa Menurunnya motivasi dalam


Perawatan diri

Isolasi sosial : menarik diri

Gambar 2: Pohon Masalah Defisit Perawatan Diri


(Sumber : Keliat, 2006)

6
III. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN
DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
A. Pengkajian
1. Identitas Klien. Meliputi:

Nama, Jenis kelamin, umur, alamat lengkap, no. MR, dan penanggung
jawab.

2. Alasan Masuk
Biasanya masalah yang di alami pasien yaitu senang menyendiri,
tidak mau banyak berbicara dengan orang lain, terlihat murung.
3. Faktor Predisposisi

a) Riwayat penyakit sekarang

b) Riwayat penyakit dahulu

Keluarga klien akan mengatakan klien pernah/tidak pernah


mengalami gangguan jiwa atau penyakit kronis yang menyebabkan
klien tidak mampu melakukan perawatan diri.

c) Riwayat penyakit keluarga

d) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
e) Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang
kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan
termasuk perawatan diri.
f) Sosial
kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri.
4. Pemeriksaan Fisik

Tanda - tanda vital :


7
TD =...mmHg,

N =... x/mnt,

S = ...°C

RR =... x/mnt.

Berat badan=... kg

Tinggi badan=...cm

 Rambut : Keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah


rontok, keadaan rambut yang kusam, keadaan tekstur.

 Kepala : Adanya botak atau alopesia, ketombe, berkutu, kebersihan.

 Mata : Periksa kebersihan mata, mata gatal atau mata merah

 Hidung : Lihat kebersihan hidung, membran mukosa

 Mulut : Lihat keadaan mukosa mulut, kelembabannya, kebersihan

 Gigi : Lihat adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi

 Telinga : Lihat adakah kotoran, adakah lesi, adakah infeksi

 Kulit : Lihat kebersihan, adakah lesi, warna kulit, teksturnya,


pertumbuhan bulu.

 Genetalia : Lihat kebersihan, keadaan kulit, keadaan lubang uretra,


keadaan skrotum, testis pada pria, cairan yang dikeluarkan

5. Psikososial
a. Pola istirahat dan tidur

 Sebelum masuk RS :

 Setelah masuk RS :

b. Pola Persepsi dan Kognitif

8
Pendengeran dan penglihatan pasien apakah mengalami gangguan,
apakah pasien masih bisa mendengar dan melihat dengan jelas dan
mampu berkomunikasi dengan lancar.

c. Pola persepsi dan konsep diri


Apakah klien mengalami gangguan persepsi sensori ilusi dan
halusinasi, baik itu halusinasi pendengaran, penglihatan, perabaan,
pengecapan, dan penghidup.
d. Pola Peran dan Hubungan
Pasien berperan sebagai ayah,ibu, atau anak
e. Pola reproduksi dan seksual
f. Pola Kooping Terhadap Strees
Dalam menghadapi masalah, bagaimana klien selalu
menyelesaikannya
g. Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
6. Status Mental
a) Penampilan : Penampilan klien rapi/kusut
b) Pembicaraan : Klien berbicara dengan nada yang pelan atau
lambat, jelas atau mudah dimengerti.
c) Aktivitas motorik : bagaimana pola aktivitas klien
d) Afek dan Emosi
e) Interaksi selama wawancara : Selama wawancara lihat kontak mata
klien fokus atau tidak. Pasien tampak ragu dalam menjawab
pertanyaan perawat atau tidak
f) Alam perasaan : Menanyakan perasaan yang saat ini
dirasakan.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa : Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan,
BAB/BAK
Tujuan Umum : Pasien tidak mengalami defisit perawatan diri
Tujuan Khusus :
Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
9
Pasien mampu melakukan makan dengan baik
Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
C. Intervensi
1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri:
 Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.
 Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
 Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
 Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2. Melatih pasien berdandan/berhias
a. Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :
 Berpakaian
 Menyisir rambut
 Bercukur
 Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
 Berpakaian
 Menyisir rambut
 Berhias
3. Melatih pasien makan secara mandiri
 Menjelaskan cara mempersiapkan makan
 Menjelaskan cara makan yang tertib
 Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
 Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
4. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
 Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
 Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
 Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

10
STRATEGI PELAKSANAAN

GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

STATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 :


A. Proses Keperawatan
1.   Kondisi Klien.
Klien mengatakan malas mandi dan lebih enak tidak ganti baju.
Klien terlihat kotor, rambut tidak disisir, baju agak kotor, bau dan menolak
diajak  mandi.
2.     Diagnosa Keperawatan.
Defisit Keperawatan Diri
3.     Tujuan Tindakan Keperawatan.
a.       Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b.      Klien dapat menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
c.       Klien dapat menjelaskan caramenjaga kebersihan diri.
d.      Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat.
e.       Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.
4.      Tindakan Keperawatan.
a.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b.      Menjelaskan kebersihan yang baik. 
c.       Membantu klien mempraktekkan cara kebersihan yang baik.
d.      Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

B.     STRATEGI  PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


1.  Fase Orentasi.
“ Assalamu’alaikum, selamat pagibu, perkenalkan nama saya Khairil
Anwar, saya biasa dipanggil Anwar. Saya  perawat yang dinas di ruang
Madrimini, saya dinas di ruangan ini selama 3 minggu. Hari ini saya
dinas pagi dari jam 7 sampai jam 1 siang, jadi selama 3 minggu ini saya
yang merawat ibu.
Nama ibu siapa?  Dan senangnya dipanggil apa?”

11
“ Bagaimana perasaan ibu R saat ini?”
Apakah ibu sudah mandi?.
Baiklah Bu, bagaimana kalau kita mendiskusikan tentang kebersihan diri?
Berapa lama Bu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?.

2. Fase kerja.
Masalahkebersihandiri
Berapa kali ibu mandi dalam sehari? Menurut ibu apa kegunaan mandi?
Apa alas an ibu sehingga tidak bias merawat diri? Menurut ibu apa
manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda
orang yang merawat diri dengan baik seperti apa? Kalau kita tidak teratur
menjaga kebersihan diri masalah apa menurut ibu yang bias muncul?
Sekarang apa saja alat untuk menjaga kebersihan diri, seperti kalau kita
mandi, cuci rambut, gosok gigi apasaja yang disiapkan? Benar sekali, ibu
perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sabun sikat gigi, odol, shampoo
serta sisir. Wah bagus sekali, ibu bias menyebutkan dengan benar.
            Masalah berdandan
apa yang ibu lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja tina
menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa tujuan kita sisiran
danbedandan? Jadi bisakah ibu sebutkan alat yang digunakan untuk
berdandan? Betul, bagus sekali sisir, bedak dan lipstik.
            Masalah makan dan minum
Berapa kali ibu makans ehari? Iya bagus ibu makan 3 kali sehari. Kalau
minum sehari berapa gelas bu? Betul, minum 10 gelas perhari. Apasaja
yang disiapkan untuk makan?  Dimana ibu makan? Bagaimana cara makan
yang baik menurut ibu? Apa yang dilakukan sebelum makan? Apa pula
yang dilakukan setelah makan?
            Masalah BAB dan BAK
Berapa kali ibu BAB sehari? Kalau BAK berapa kali? Dimana biasanya
ibu BAB/BAK? Bagaimana membersihkannya?

12
Kita sudah bicara tentang kebersihan diri, berdandan, berpakaian, makan
dan minum serta BAB dan BAK. Sekarang bisakah ibu cerita bagaimana
cara melakukan mandi, keramas dan gosokgigi. Ya, benar
Pertama ibu bias siram seluruh tubuh ibu termasuk rambut lalu ambil
shampoo gosokkan pada kepala ibu sampai berbusa lalu bilas sampai
bersih. Selanjutny amabil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata
lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol..
giginya disikat mulai dari arah atas kebawah. Gosok seluruh gigi ibu mulai
dari depan ke belakang. Bagus lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir
siram lagi seluruh tubuh ibu sampai bersih lalu keringkan dengan handuk.
Ibu bagus sekali melakukannya. Selanjutnya ibu bias pasang baju dan sisir
rambutnya denganb aik
3.  Terminasi.
Bagaimana perasaan ibu setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya
kebersihan diri, manfaat dan alat serta cara melakuakan kebersihan diri?
Sekarang coba ibu ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi? Apa saja alat
untuk menjaga kebersihan diri, bagaimana cara menjaga kebersihan diri?
Bagus sekali ibu sudah menjawabnya dengan benar. Bagaimana perasaan
ibu setelah mandi? Coba lihat di cermin, lebih bersih dan segar ya.
Baiklah ibu. Kalau mandi yang paling baik sehari berappa kali bu? Ya
bagus mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari, keramas 2 kali
seminggu. Nanti ibu kemasukan ke jadwal ya bu. Jika ibu melakukanya
secara mandiri makan ibu menuliskan M, jika ibu melakukannya dibantu
atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak
melakukanya maka ibu tulis T. apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi?
Naah bagus ibu.
Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
tentang caraberdandan. apakah ibu bersedia?
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu?? Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok
ibu. saya permisi Assalamualaikum WR,WB

13
STRATEGI PELAKSANAAN
GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2


A. Proses Keperawatan
1. KondisiKlien
- Klien mengatakan sudah mandi
- Klien mengatakan malas menyisir rambut
- Klien terlihat lebih segar
- Klien rambut terlihat tidak disisir

2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri.

3. TujuanTindakan Keperawatan.
- Pasien dapa tmengetahui pentingnya perawatan diri (Berdandan)
- Pasien dapat mengetahui cara-cara melakukan perawatan diri
(Berdandan).
- Pasien dapat melaksanakan perawatan diri (berdandan) dengan
bantuan perawat.
- Pasien dapat melaksanakan perawatan diri (Berdandan) secara
mandiri.
- Pasien mendapatkan dukungan keluarga untuk meningkatkan
perawatan diri (Berdandan)

4. Tindakan Keperawatan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
- Menjelaskan cara berdandan yang benar.
- Membantu pasien mempraktikkan cara berdandan yang benar dan
memasukkan dalam jadwal.
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
B. Strategi  PelaksanaanTindakan Keperawatan
1. Fase Orentasi
14
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah
mandi?.Tampak bersih sekali, rambut juga sudah disisir, kukunya sudah
digunting yah? Bagus sekali. Kalau gosok giginya bagaimana? Bagus
sekali ternyata sudah ibu lakukan. Coba saya lihat jadwalnya? Bagus
sekali ibu sudah melakukannya. Mandi 2 x sehari sudah dilakukan dengan
mandiri, gosok gigi sehari juga sudah, keramas 2 minggu sekali juga sudah
mandiri, gunting kuku juga sudah 1 x seminggu, kalau ini masih dibantu
kemaren ya bu. Yang masih dibantu sama suster nanti ibu melakukannya
sendiri.
Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan
latihan berdandan.  Apakah ibu bersedia?
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit? Bu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang
tamu?

2. Fase Kerja
Baiklah ibu, sebelum berdandan alat apa saja yang harus
disiapkan? Ya benar sekali sisir, bedak dan lipstik. Bagaimana cara ibu
berdandan? Apakah menyisir rambut dulu? Bagaimana cara ibu menyisir?
Sekarang sisir rambut dulu ya. Bagus sekali coba lihat di kaca, sudah rapi?
Apa kebiasaan ibu berdandan apakah ibu memakai bedak? Lanjutkan
dengan merias muka, bagus . ibu tampak cantik. Apakah ibu mau pakai
lipstik? Iya pakainya tipis saja. Coba lihat di kaca cantik ya.

3. Terminasi
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan cara berdandan? Lebih
cantik dan rapi ya? Bisa tina sebutkan lagi apa saja alat yang diperlukan
untuk berdandan? Yah bagus sekali. Sekarang coba sebutkan caranya
bagaimana? Wah tina memang hebat.
Baiklah ibukita sudah melakukan berdandan kita masukan ke
dalam jadwal ya. Berapa kali akan ibu lakukan? Dua kali sehari? Sehabis

15
mandi yaa? Jadi tina bisa tulis di jadwal harian setiap habis mandi, tina
bisa langsung berdandan. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai
jadwal yah bu, mandi 2 kali sehari, gosokgigi 2 kali sehari juga, keramas 2
kali seminggu, gunting kuku 1 kali seminggu, ganti baju dan berdandan
habis mandi.
Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan membicrakan tentang
kebutuhan dan latihan cara makan dan minum yang benar, apakah ibu
bersedia?Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00? Ibu maunya
dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? ?
Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok bu. saya
permisi. Assalamualaikum WR,WB.

STRATEGI PELAKSANAAN
GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3:
MELATIH CARA MAKAN DAN MINUM YANG
BAIK

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien terlihat berantakan saat makan, makanan tercecer, dan tidak
mencuci piring dan gelas sehabis makan
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
a. Klien dapat menjelaskan cara mempersiapkan makan
b. Klien mampu menjelaskan cara makan yang tertib
c. Klien dapat menjelaskan cara merapikan peralatan makan
setelah makan
d. Klien mampu mempraktekkan makan sesuai dengan tahapan
makan yang baik dan benar
4. Tindakan Keperawatan
16
a. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b. Menjelaskan cara makan yang tertib
c. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
d. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
Assalamualaikum, selamat pagi ibu R. Masih ingat dengan saya? Iya
benar ibu. Bagaimana kabar ibu hari ini? Oh iya ibu, baik sesuai janji
kita kemarin, pada siang hari ini kita akan berbincang dan
mempraktekkan bagaimana cara makan yang baik dan benar.
2. Fase Kerja
Bagaimana kebiasaan ibu sebelum, saat makan, dan sesudah makan?
Oh begitu. Ibu R biasanya kalau makan dimana?
Baik ibu R, sebelum makan kita harus cuci tangan dulu dengan sabun.
Ayo ibu R kita mencuci tangan bersama di wastafel. Iya bagus ibu.
Setelah itu kita mengambil makanan dulu ya bu, mari ibu mengantri
untuk mengambil makanan. Bagus ibu, setelah itu mari kita duduk.
Sebelum makan kita harus berdoa dulu, ayo coba ibu R memimpin
doanya. Wah bagus sekali ibu.
Setelah itu mari makan pelan-pelan ya ibu, tidak usah terburu-buru.
Sayurnya juga dimakan ya ibu. Ayo ibu dihabiskan makanannya. Wah
bagus sekali ibu. Setelah makan kita bereskan piring dan gelas yang
kotor ya bu. iya bagus sekali ibu R. Lalu kita akhiri dengan cuci tangan
dengan sabun lagi ya bu. iya bagus sekali ibu
3. Fase Terminasi
Bagaimana perasaan ibu R setelah kita makan bersama dengan baik
dan benar? Coba ibu sebutkan apa saja yang harus kita lakukan pada
saat makan? Bagus sekali ibu R.
Nah mulai sekarang coba ibu R lakukan kegiatan seperti tadi saat
makan ya bu. apakah ibu mengerti? Bagus ibu. kegiatan cara makan
yang baik dan benar saya masukkan dalam jadwal harian ibu ya?

17
Baik ibu, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang
BAB dan BAK secara mandiri. Apakah ibu bersedia?
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11 siang?
Ibu maunya berbincang dimana? Bagaimana kalau diruang tamu?
Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11 siang, sampai jumpa besok
ibu R. Saya permisi dulu. Assalamualaikum...

STRATEGI PELAKSANAAN
GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 4:
MELATIH BAB DAN BAK YANG BAIK

A. Proses Keperawatan.
1.  Kondisi Klien.
        Klien mengatakan sudah mandi dan menyisir rambur
Klien mengatakan sudah makan pagi dengan baik
Klien mengatakan tidak tahu cara BAB dan BAK yang baik dan benar.
Klien terlihat bersih dan segar. Rambut tersisir dengan rapi
Klien terlihat BAK sembarangan.
2.   Diagnosa Keperawatan.
Defisit Perawatan Diri.
3.   Tujuan Tindakan Keperawatan.
a.       Pasien dapat mengetahui cara-cara BAB dan BAK yang baik dan
benar.
b.      Pasien dapat melaksanakan cara BAB dan BAK yang baik secara
mandiri.
4.  Tindakan Keperawatan.
a.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b.      Menjelaskan cara BAB dan BAK yang baik dan benar.
c.       Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
B. STRATEGI  PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Fase Orentasi.

18
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Hari ini saya lihat ibu sudah
bersih ya, rambut juga sudah disisir rapi, pakai bedak, kukunya sudah
digunting, bajunya juga cantik. Bagus sekali. Kalau gosok giginya
bagaimana? Bagus sekali ternyata sudah ibu lakukan. Bagaimana
makan dan minum hari ini? Jam berapa? Jam 8 ya. Coba saya lihat
jadwalnya? Bagus sekali ibu sudah melakukannya. Mandi 2 x sehari
sudah dilakukan dengan mandiri, gosok gigi sehari juga sudah,
keramas 2 minggu sekali juga sudah mandiri, gunting kuku juga sudah
1 x seminggu, sudah dilakukan secara mandiri. Jadi tina sudah bagus
tentang kebersihan dirinya. Kalau berdandan dilakukan sama siapa
bu? Oh sudah sendiri bagus sekali. Kalau berpakaiannya bagaimana?
Dilakukan sendiri, bagus sekali. Kalau makan dan minum masih
dibantu yah. Besok harus sudah melakukannya sendiri yah. Ibu bisa
kan ibu pasti bisa karea ibu hebat.
Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan
bicara tentang cara BAB dan BAK.  Apakah ibu bersedia?
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10
menit?
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang
tamu?

2. Fase Kerja.
Baiklah ibu, ibu BAB dan BAK dikamar mandi yah? Hati-hati
pakaian jangan sampai kena ya. Lalu jongkok diwc? Bagaimana cara
ibu cebok? Bagus sebaiknya ibu cebok yang bersih setelah BAB dan
BAK. yaitu dengan menyiram air  dari arah depan ke belakang.
Jangan terbalik ya. Cara seperti ini berguna untuk mencegah
masuknya kotoran /tinja yang ada dianus kebagian kemaluan kita.
Setelah tina selesei cebok, jangan lupa tinja/air kencing tersebut
dengan air secukupnya sampai tinja / air krncing itu tidak tersisa
dikaskus/ WC. Jika tina membersihkan membersihkan tinja/ air

19
krncing seperti ini, berarti tina ikut mencegah penyebaran kuman
berbahaya yang ada pada kotoran / air kencing. Setelah selesei
membersihkan tinja/air kencing, tina perlu merapikan pakaian
sebelum keluar dari wc. Pastikan resleting sudah tertutup dengan rapi.
Dan setelah itu jangan lupa cuci tangan pakai sabun ya bu.

3. Terminasi.
Bagaimana perasaan ibu setelah kita membicarakan cara BAB dan
BAK? Apa saja yang dilakukan saat BAB Dan BAK? Bagus sekali bu.
Nahsekarang coba ibu sebutkan  cara perawatan diri yang telah kita
pelajari dan latih? Bagus sekali.
Baiklah ibu kita sudah melakukan latihan cara BAB dan BAK.
masukan kedalam jadwal ya. Selanjutnya jangan lupa untuk
melakukan sesuai jadwal yah bu, mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali
sehari juga, keramas 2 kali seminggu, gunting kuku 1 kali seminggu,
ganti baju dan berdandan 2 kali sehari habis mandi pagi dan sore,
makan 3 kali sehari dan minum 8-10 gelas sehari. BAB dan BAK
ditempatnya. Bagaimana bu bisa dilakukan sesuai jadwal. Bagus
sekali ibu mau mencoba melakukannya
Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan membicrakan tentang
halusinasi, apakah ibu bersedia?
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang tamu? ? Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai
jumpa besok bu. saya permisi Assalamualaikum ….

20
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and


Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell
Keliat, B. A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN
(Basic Course).Yogyakarta: EGC.

Kelliat, B., A, dkk. (2006). Proses KeperawatanKesehatanJiwa :Edisi 2. Jakarta:


EGC.

Khulisoh, Lilis. Dkk. Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Defisit Perawatan Diri.
http://googleweblight.com/i?u=http://cicektembok.blogspot.com/2016/07/asuhan-
keperawatan-jiwa-dengan-defisit.html?m%3D1&hl=id-ID. Diakses 21 Agustus
2019

Prymananda, Tessa. Askep Pada Pasien Defisit Perawatan


Diri.https://tessaprymanandaputri.wordpress.com/2015/03/16/askep-pada-pasien-
defisit-perawatan-diri-dpd/. Diakses 21 Agustus 2019

21

Anda mungkin juga menyukai