Anda di halaman 1dari 14

BAB II

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK

A. Pengertian

Gerotologi adalah cabang ilmu yang membahas/menangani tentang


proses penuaan dan masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut.
Geriatrik adalah berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang terjadi pada
orang yang berusia lanjut. Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang berdasarkan ilmu dan kiat/teknik keperawatan
yang berbentuk bio-psiko-sosio-spritual dan kultural yang holistik, ditujukan
kepadd klien lanjut usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu,
keluaraga, kelompok, dan masyarakat.
B. Lingkup Peran dan Tanggung Jawab

Fenomena yang menjadi bidang garap Keperawatan Gerontik adalah


tidak terpenuhinya KDM lanjut usia sebagai akibat proses penuaan. Lingkup
Asuhan Keperawatan Gerontik:
1. Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan.

2. Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses


penuaan.

3. Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi keterbatasan akibat proses


penuaaan

Peran & Fungsi Perawat Gerontik:

1. Care Giver/Pemberi Asuhan Kep. Langsung

2. Pendidik Klien Lansia

3. Motivator

4. Advokasi Klien
5. Konselor
Tanggung Jawab Perawat Gerontik:

1. Membantu klien lansia memperoleh kesehatan secara optimal.

2. Membantu klien lansia memelihara kesehatannya.

3. Membantu klien lansia menerima kondisinya.

4. Membantu klien lansia menghadapi ajal dengan diperlakukan secara


manusia sampai meninggal .

Sifat Pelayanan Gerontik:

1. Independen, yaitu perawat gerontik dalam melakukan asuhan keperawatan


pada klien lanjut usia dilakukan secara mandiri

2. Interindependen, yaitu perawat gerontik dalam melakukan asuhan


keperawatan pada klien lanjut usia dilakukan dengan kerja sama dengan
tim kesehatan lainnya

3. Humanistik, yaitu dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien lanjut


usia memandang sebagai makhluk yang perlu untuk diberi perawatan yang
layak dan manusiawi

4. Holistik, klien lanjut usia memiliki kebutuhan yang utuh baik bio-psiko-
sosial dan spiritual yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda
antara lansia satu dengan yang lainnya
Model Pemberian Keperawatan Profesional:

1. Model Asuhan

Model Asuhan yang sesuai masih dalam penelitian tetapi yang lebih dpt
diterima sementara ini adalah An Adaptation Model of Nursing by Sister
Callista Roy.
2. Model Manajerial

Model Manajerial yang sesuai juga masih dalam penelitian tetepi yang
lebih mengarah pada tindakan profesianal perlu dipertimbangkan dari segi
ketenagaan, visi, misi dan tujuan organisasi pelayannan keperawatan.
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. Pengkajian

1. Fisiologis/fisik

a. Stratus gizi

IMT = Kg BB normal laki laki = 18 -25

(TB)2 wanita = 17 – 23

b. Intake cairan dalam 24 jam

c. Kondisi kulit

d. Kondisi bibir , mukosamulut, gigi

e. Riwayat pengobatan, alkhohol, zat adiktif lainnya

f. Evaluasi kemampuan penglihatan , pendengaran dan mobilitas

g. Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi : gangguan sistem


digestif, nafsu makan, makanan yang disukai dan tidak disukai, rasa
dan aroma
h. Kebiasaan waktu makan ( 2 –3 X sehari, snak dlll)

2. Psikososial/afektif

a. Kebiasaan saat makan ( makan sendiri, sambil nonton TV,dll)

b. situasi lingkungan(kapasitas penyediaan makanan, pengolahan dan


penyimpanan makanan)

c. sosiokultural yang berlaku yang mempengaruhi pola nutrisi dan


eleminasi

d. Kondisi depresi yang dapat mengganggu pemenuhan nutrisi

3. Pemeriksaan tambahan/laboratorium

Analisa darah :

Kreatinin : indekz massa otot


Serum protein khususnya untuk sintesa antibodi dan limfosit, dalam
kekebalan seluler, enzym, hormon, struktur sel yang luas, struktur jaringan

B. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d asupan nutrisi yang tidak
adekuat akibat anoreksia

2. Resiko tinggi infeksi b/d penurunan asupan kalori dan protein

3. Kerusakan mobilitas fisik b/d deformitas skleletal,, nyeri, intoleransi


aktifitas

4 Nyeri b/d proses inflamasi, destruksi sendi

5 Resiko cedera (dislokasi sendi) b/d otot hilang kekuatannya, rasa nyeri
sendi

C. Rencana Asuhan Keperawatan

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d asupan nutris kurang


adekuat akibat anoreksia

TUJUAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL


Kebutuhan - a. Buat tujuan BB a. Nutrisi yang

nutrisi Meningkatkan ideal dan adekuat

terpenuhi masukan oral kebutuhan nutrisi menghindari

secara - harian yang adanya

adekuat Menunjukkan adekuat malnutrisi

peningkatan b. Timbang setiap b. Deteksi dini

BB hari, pantau hasil perubahan BB

pemeriksaan danmasukan

laborat nutrisi

c. Jelaskan c. Dengan

pentingnya nutrisi pemahaman

Fitriani (70900115001) | 17
yang adekuat yang benar

d. Ajarkan individu akan

menggunakan memotivasi

penyedap rasa klien untuk

(seperti bumbu) masukan

e. Beri dorongan nutrinya

individu untuk d. Aroma yang

makan bersama enak akan

orang lain membangkitkan

f. Pertahankan selera makan

kebersihan mulut e. Dengan makan

yang baik (sikat bersama sama

gigi) sebelum dan secara

sesudah psikologis

mengunyah meningkatakan

makanan selera makan

g. Anjurkan makan f. Dengan situasi

dengan porsi mulut yang

yang kecil tapi bersih

sering meningkatkan

h. Instruksikan kenyamanan

individu yang g. Mengurangi

mengalami perasaan tegang

penurunan nafsu pada lambung

makan untuk : h. Meningkatkan

-Makan-makan asupan

Fitriani (70900115001) | 18
kering saat makanan

bangun tidur

-Hindari makanan

yang terlalu

manis, berminyak

-Minum sedikit-

sdikit melalui

sedotan

-Makan kapan

saja bila dapat

toleransi

-Makan dalam

porsi kecil rendah

lemak dan makan

sering

2. Risiko tinggi infeksi b/d penurunan asupan kalori dan protein

Tujuan K.H Intervensi Rasional

Klien akan Tanda-tanda a. Kaji tanda- a. Mendeteksi dini

memperlihatk peradangan tanda radang untuk mencegah

an tidak umum secara terjadinya radang

kemampuan ditemukan : teratur b. Mencegah

terhindar dari panas, b. Ajarkan terjadinya infeksi

tanda-tanda bengkak, tentang akibat

infeksi nyeri, perlunya lingkungan dan

merah,gangg menjaga kebersihan diri

uan fungsi kebersihan yang kurang

Fitriani (70900115001) | 19
diri dan seha
c.
lingkungan meningkatkan
kada
c. Tingkatkan r protein
dala
kemampuan m dalam
tubu
asupan nutris h sehingga
meningkatk
TKTP an

d. Perhatikan kemampuan

penggunaan kekebalan dalam


tubu
obat-obat h
d.
jangka Menurunkan
resik
panjang yang o terjadinya
infe
dapat ksi

menyebabkan

imunosupresi
3. Kerusakan mobilitas fisik b/d deformitas skeletal, nyeri
INTERVENSI
TUJUAN KRITERIA RASIONAL

a
klien dapat Mendemontrasi a. Evaluasi . Tingkat aktifitas

mobilisasi kan pemantauan tergantung dari

dengan tehnik/perilaku tingkat perkembangan

adekuat yang inflamasi/ra /resolusi dari

memungkinkan sa sakit proses inflamasi


b
melakukan b. bantu . Mempertahanka

aktifitas dengan n fungsi sendi,

rentang kekuatan otot


c
gerak . Menghilangkan
aktif/pasif tekanan pada

c. ubah posisi jaringan dan

dengan meningkatkan

sering sirkulasi

dengan d. Menghindari

personal cedera

cukup

d. Berikan

lingkungan

yang

nyaman

misaal alat

bantu

3. Nyeri ( akut/kronis) b/d proses inflamasi, destruksi sendi


TUJUAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
Menunjukkan Terlihat a. Kaji keluhan a. Membantu

nyeri rileks, dapat nyeri, catat lokasi dalam

berkurang/ tidur dan nyeri dan menentukan

hilang berpartisipasi intensitas. Catat managemen

dalam faktor yang nyeri

aktifitas mempercepat b. Pada penyakit

tanda tanda neri berat tirah

b. Biarkan klien baring sangat

mengambil posisi diperlukan

yang nyaman untuk


pada waktu membatasi

istirahat ataupun nyeri

tidur c. Panas

c. Anjurkan klien meningkatkan

mandi air hangat, relaksasi otot

sediakan waslap dan mobilitas,

untuk kompres menurunkan

sendi rasa sakit dan

d. Berikan masase kekakuan

lembut sendi.

e. Kolaborasi d. Meningkatkan

pemberian obat- relaksasi/meng

obatan seperti : urangi

aspirin, ketegangan

ibuprofen, otot

naproksin, e. Sebagai anti

piroksikam, inflamasi dan

fenoprofen efek analgesik

ringan dalam

mengurangi

kekakuan.

4. Resiko cedera b/d hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri


TUJUAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
Klien Klien berada a. Kaji tingkat Mengatur

terhindar dari pada perilaku kekuatan otot tindakan


cedera yangaman b. Kaji tingkat selanjutnya

dan pergerakan pasif

lingkungan c. Beri alat bantu

yang nyaman sesui kebutuhan

d. Ciptakan

lingkungan

yang aman

(lantai tidak

licin)

e. Bantu klien

untuk

memenuhi

kebutuhan yang

tidak bisa

dilakukan

secara mandiri
DAFTAR PUSTAKA

Capernito Lynda juall (2008), Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6 , Alih
Bahasa Yasmin Asih EGC jakarta

C. Long barbara ( 2006) Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses)


Unit IV, V, VI Alih bahasa Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan
Keperawatan Pajajaran Bandung, IAPK Bandung

Donges Marilyn E (2001), Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3, Alih bahasa I


Made Kariasa, EGC Jakarta

Wahyudi Nugroho ( 2012), Keperawatan Gerontik Edisi 2 , EGC Jakarta

Anda mungkin juga menyukai