Anda di halaman 1dari 34

Terapi Aktivitas

Kelompok
Nama Kelompok 7 :
1. Aprilia Susanti
2. Betty Stefania
3. Angelina Orpa
4. Indra Alga Delvanov
5. Laura Christine
6. Yosalinda Ratu Balqis
7. Felicia Vanny Mayoan
8. Drie Meises Sitanggang
9. Maria Blandina Peni
10. Putri Onuli Hitler Sihombing
PENGERTIAN
• Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling
berhubungan, saling tergantung satu dengan
lainnya dan menyepakati satu tatanan norma
tertentu. ( Struat & Laraia :2001)
• Tujuan Kelompok adalah Membantu anggota
yang berperilaku destruktif dlm berhubungan
dgn orang lain dan merubah perilaku yang
maladaptif.
• Fungsi kelompok yaitu Tempat berbagi
pengalaman dan saling membantu satu sama
lain,u/menemukan cara menyelesaikan masalah.
2
JENIS TERAPI AKTIVITAS
KELOMPOK
• ADA 4 JENIS TAK YAITU:

• TAK SOSIALISASI
• TAK ORIENTASI REALITA
• TAK STIMULASI SENSORI
• TAK STIMULASI PERSEPSI

3
TAK STIMULASI
SENSORI

 TAK STIMULASI SENSORI  TAK


DENGAN FOLUS MEMBERIKAN
STIMULASI KPD KLIEN AGAR
1 MEMBERIKAN RESPON YANG ADEKUAT.
 INDIKASI UNTUK KLIEN :
 ISOLASI SOSIAL
 HARGA DIRI RENDAH
 KURANG KOMUNIKASI VERBAL
TAK SOSIALISASI

• TAK Sosialisasi  TAK dengan aktivitas
belajar tahapan komunikasi dengan orang
lain untuk meningkatkan kemampuan
dalam berhubungan sosial.
• Indikasi : Klien baru, isolasi sosial,
kerusakan interaksi sosial, harga diri
rendah.
• Sebagai dasar TAK yang lain

5
Tujuan TAK SOSIALISASI
• Klien mampu memperkenalkan diri
• Mampu berkenalan dengan anggota kelompok
• Mampu bercakap-cakap dgn anggota
kelompok
• Mampu menyampaikan dan membicarakan
topik pembicaraan
• Mampu menyampaikan dan membicarakan
masalah pribadi pada orang lain
• Mampu bekerjasama dalam permainan
sosialisasi kelompok
• Mampu menyampaikan pendapat ttg manfaat
kegiatan TAK yg telah dilakukan
6
TAK STIMULASI
PERSEPSI
Tak stimulasi persepsi  terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus
dan terkait dengan pengalaman dan atau
kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat
berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah

7
TUJUAN TAK STIMULASI PERSEPSI
• Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan
kepadanya dengan tepat

• Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari


stimulus yang dialami.
• Indikasi:
 Klien dgn risiko perilaku kekerasan
 Klien dgn halusinasi
 Klien dgn harga diri rendah
 Klien dgn isolasi sosial
8
3 JENIS TAK STIMULASI PERSEPSI
• Tak stimulasi persepsi umum:
1. Sesi i : menonton tv
2. Sesi ii : membaca majalah/koran
3. Sesi iii: melihat gambar
• Tak stimulasi persepsi mengontrol perilaku kekerasan:
1. Sesi i : mengenal pk
2. Sesi ii : mencegah pk dengan kegiatan fisik
3. Sesi iii : mencegah pk dgn kegiatan interaksi sosial asertif
4. Sesi iv : mencegah pk dgn kegiatan patuh minum obat
5. Sesi v : mencegah pk dgn kegiatan ibadah
9
lanjutan
• TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI:
Sesi I : mengenal halusinasi
Sesi II : Mengontrol halusinasi: menghardik halusinasi
Sesi III : Mengontrol halusinasi: melakukan kegiatan
Sesi IV : Mengontrol halusinasi: bercakap-cakap
Sesi V : Mengontrol halusinasi: minum obat teratur

• TAK STIMULASI PERSEPSI HARGA DIRI RENDAH:


Sesi I : mengidentifikasi aspek positif
Sesi II : Melatih kem,ampuan dan aspek positif
10
TAK STIMULASI
SENSORI
• Tak stimulasi sensori  tak dengan fokus
memberikan stimulasi kpd klien agar
memberikan respon yang adekuat.
• Indikasi untuk klien :
• Isolasi sosial
• Harga diri rendah
• Kurang komunikasi verbal
11
TUJUAN TAK STIMULASI
SENSORI
Klien mampu berespon:
• Terhadap suara yg didengar
• Terhadap gambar yang dilihat
• Mengekspresikan perasaan melalui
gambar
• Bentuk,visual atau gabungan

12
3 SESI YANG DAPAT
DITERAPKAN

• Sesi i : stimulasi sensori musik


• Sesi ii : menggambar
• Sesi iii: menonton tv/video

13
TAK ORIENTASI
REALITA
Tak orientasi realita  tak dgn kegiatan utama
upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kpd
klien, yaitu orientasi pada diri sendiri,orang
lain,lingkungan/tempat dan waktu

14
TUJUAN TAK ORIENTASI
REALITA
• Klien mengenal tempat, mengenal waktu,
mengenal diri semdiri dan orang lain.
• Indikasi: u/klien yg terganggu orientasi
realitanya : orang,tempat,waktu pada klien
psikotik.
• Klien demensia

15
BENTUK KEGIATAN TAK
ORIENTASI REALITA
MELIPUTI 3 SESI 
• SESI I : PENGENALAN ORANG
• SESI II : PENGENALAN TEMPAT
• SESI III: PENGENALAN WAKTU

16
STRUKTUR
KELOMPOK
• Struktur Kelompok menjelaskan batasan,
komunikasi, proses pengambilan keputusan dan
hubungan otoritas dalam kelompok.
• Struktur kelompok menjaga stabilitas dan
membantu mengatur pola perilaku dan interaksi.
Misalnya: ada pemimpin dan ada anggota, arah
komunikasi dipandu oleh pemimpin,keputusan
diambil secara bersama.

17
lanjutan
• Struktur kelompok terdiri dari
• Pimpinan kelompok (leader). Pimpinan klp diperankan oleh
perawat yg telah terlatih. Leader memimpin jalannya klp
seperti  tahapan yg telah ditentukan untuk mencapai
terapi
• Anggota klp  klien-klien sesuai dgn indikasi tak yg telah
ditentukan.

18
Lamanya SESSI
• Waktu Optimal : 20 – 40 menit bagi fungsi
kelompok yang rendah.
• 60 -120 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi.
• Dimulai dengan orientasi, tahap kerja dan
terminasi.
• Banyaknya sessi tergantung pada tujuan
kelompok, bisa 1 atau 2 kali/minggu, atau dapat
direncanakan sesuai kebutuhan. 19
Besar Kelompok
• Jumlah kelompok yang nyaman pada kelompok kecil adalah:

- 7 – 10 orang ( Struat & Laraia:2001)

- 10 – 12 orang ( Lancester:1980)

- 5 – 10 orang (Rawlins,Williams dan Beck : 1993)

• Jika anggota kelompok terlalu besar maka tidak semua anggota


kelompok mendapat kesempatan u/mengungkapkan perasaan,pendapat
dan pengalamannya.

• Jika anggota kelompok terlalu kecil maka tidak cukup variasi


informasi dan interaksi yang terjadi. 20
PROSES TERAPI AKTIVITAS
KELOMPOK
• TAK TERDIRI DARI 4 TAHAPAN MELIPUTI:
1. TAHAP PERSIAPAN
2. TAHAP ORIENTASI
3. TAHAP KERJA
4. TAHAP TERMINASI

21
Tahap Persiapan
• DALAM TAHAP PERSIAPAN DILAKUKAN:
Identifikasi klien yang akan dilibatkan dalam TAK yaitu
pasien yang :
1. Sehat fisik
2. Sudah kooperatif
3. Berkomunikasi dgn baik
4. Tidak dlm pengaruh obat yg mengganggu kemampuan
konsentrasi klien

22
Penetapan Jenis TAK
• Jenis TAK ditentukan oleh masalah keperawatan
yang dialami oleh klien adapun jenis TAK yg bisa
dilaksanakan yaitu :
• Klien PK : TAK Sosialisasi dilanjutkan dgn TAK SP
mengontrol PK
• Klien Halusinasi : TAK Sosialisasi dilanjutkan dgn
TAK SP mengontrol halusinasi
• Klien Isolasi sosial : TAK sosialisasi 23
Lanjutan
• Klien HDR : TAK Sosialisasi dilanjutkan TAK SP
meningkatkan HDR
• Klien DPD: TAK Sosialisasi (fase 4 topik yg dibicarakan ttg
perawatan diri )
• Klien Waham: TAK Sosialisasi dilanjutkan TAK SP
meningkatkan HDR
• Klien demensia : TAK Orientasi realita dilanjutkan TAK
Sosialisasi
24
PERAN PERAWAT DALAM TAK
• Pemimpin kelompok: leader merancang
tak,memimpin jalannya tak
• Wakil pemimpin kelompok : co leader
membantu leader memimpin tak
• Fasilitator: seolah menjadi anggota
kelompokmembantu menstimulasi kelompok
• Observer: mengamati,menilai,memberi masukan.

25
Proposal TAK
• Tujuan: umum dan khusus
• Pemimpin kelompok ( leader,co leader,
Fasilitatror,observer ) dan uraian tugasnya
• Kerangka teoritis yg akan dipakai tak u/mencapai tujuan tak
• Kriteria kelompok
• Proses seleksi anggota kelompok
• Uraian struktur kelompok:tempat, sessi,waktu,
Jumlah anggota,jumlah sessi,perilaku anggota yg diharapkan,perilaku
pemimpin yg diharapkan.
• Proses evaluasi tak
• Alat dan sumber yg dibutuhkan
• Jika perlu dana yg dibutuhkan.
26
Proses TAK
TERDIRI 4 TAHAPAN
1. TAHAP PERSIAPAN
a.Identifikasi klien yang akan dilibatkan dlm TAK yaitu :
 Sehat fisik
 Sudah Kooperatif
 Berkomunikasi dgn baik
 Tidak dlm pengaruh obat yang mengganggu
kemampuan konsentrasi klien
27
b. Penetapan jenis TAK  ditentukan oleh jenis
masalah yg dialami klien contoh :
*klien PK : TAK sosialisasi lanjut dgn TAK
mengontrol PK
*klien Halusinasi: TAK sosialisasi lanjut TAK SP
mengontrol halusinasi
*klien Isolasi sosial: TAK sosialisasi
*klien HDR : TAK sosialisasi lanjut TAK SP
meningkatkan Harga Diri
28
• Klien Defisit Perawatan Diri: TAK Sosialisasi
( fase 4 topik yang dibicarakan tentang
perawatan diri )
• Klien Waham: TAK Sosialisasi lanjut TAK SP
meningkatkan harga diri
• Klien Demensia: TAK Orientasi Realita lanjut
TAK Sosialisasi
• Klien Depresi: TAK Sosialisasi lanjut TAK
meningkatkan harga diri 29
• Persiapan alat dan bahan misalnya bola plastik,kaset dll sesuai
dengan TAK yang akan dilaksanakan
• Tentukan tempat  luas,nyaman dan aman
• Waktu pelaksanaan  sesuaikan dengan kesepakatan klien
2. TAHAP ORIENTASI  Dilakukan setelah klien berkumpul
ditempat pelaksanaan TAK dan kegiatan orientasi meliputi :
- Mengucapkan salam
- Memvalidasi perasaan klien
- Menjelaskan tujuan TAK
- Menyepakati aturan main TAK

30
3. Tahap Kerja Leader memimpin klien untuk melakukan aktivitas
TAK untuk mencapai tujuan misalnya : untuk TAK Sosialisasi
fase I mengajak klien memperkenalkan diri secara bergantian
dst
4. Tahap Terminasi  Dilakukan untuk mengakhiri TAK, dgn
kegiatan :
- Evaluasi perasaan klien
- Memberikan pujian
- Memberikan tindak lanjut kegiatan
- Menyepakati kegiatan TAK berikutnya

31
EVALUASI TAK
• EVALUASI KEMAMPUAN KLIEN  Dilakukan
dgn mengamati perilaku klien selama TAK,
apakah klien menunjukkan perilaku seperti yang
direncanakan/tidak? Dengan cara mengisi tabel
evaluasi pada masing-masing jenis TAK
• EVALUASI KEMAMPUAN PERAWAT  Dalam
melaksanakan TAK perawat dievaluasi dengan
format yang telah disediakan.
32
KESIMPULAN
• Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
adalah salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat pada sekelompok
klien dengan masalah keperawatan yang
sama.
• Ada 4 jenis TAK :
1. TAK stimulasi persepsi
2. TAK stimulasi sensori
3. TAK orientasi realitas
4. TAK sosialisasi 33
• TAK stimulasi persepsi dilakukan agar klien dapat menyelesaikan masalah
yang timbul dari stimulus yang dialami, dapat dilakukan pada klien
Perilaku kekerasan, halusinasi, harga diri rendah, dan isolasi social
• TAK stimulasi sensori dilakukan agar klien memberikan respon yang
adekuat, dapat dilakukan pada pasien isolasi social, harga diri rendah,
kurang komunikasi verbal.
• TAK stimulasi realita dilakukan agar klien mengenal tempat, waktu. Diri
sendiri dan orang lain, dapat dilakukan pada klien yang terganggu
orientasinya.
• TAK sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam
berhubungan social, dapat dilakukan pada klien isolasi social, kerusakan
interaksi social, dan harga diri rendah
34

Anda mungkin juga menyukai