CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Memahami pengertian latar belakang dan tujuan teknik intervensi konseling kelompok
2. Memahami isu-isu psikologis dan sosial yang sesuai dengan teknik intervensi konseling
kelompok
BAHAN PEMBELAJARAN
1. Teknik Intervensi konseling kelompok
2. Faktor-faktor yang berpengaruh
METODE:
1. Kuliah
2. Diskusi
PENGALAMAN BELAJAR
Mahasiwa mencari informasi terkait dan mendiskusikannya
Estimasi Waktu :
(BT+BM: 1(1+1)x(3x50’))
KRITERIA INDIKATOR
Kriteria
1. Ketepatan dalam menjelaskan pengertian, latar belakang dan tujuan teknik intervensi
konseling kelompok
2. Ketepatan dalam menjelaskan isu-isu psikologis dan sosial yang sesuai dengan teknik
intervensi konseling kelompok
Bentuk :
- Non tes
Luaran/tagihan :
-
Penilai :
Quiz
KONSELING KELOMPOK
Definisi:
Gladding defined a group as “a collection of two or more individuals who meet in face-to-face
interaction, interdependently, with the awareness that each belongs to the group and for the
purpose of achieving mutually agreed-on goals.”
Gladding mendefinisikan kelompok sebagai “kumpulan dua atau lebih individu yang bertemu
dalam interaksi tatap muka, saling bergantung, dengan kesadaran bahwa masing-masing milik
kelompok dan untuk tujuan mencapai tujuan yang disepakati bersama.
- Behavioral
• Anggota saling membantu dengan memberikan umpan balik atau penguatan
untuk mengubah perilaku maladaptif
• Pemimpin direktif (Corey, 1995)
- Gestalt Therapy
• Fokus pada satu klien sukarelawan dalam satu kelompok pada satu waktu
• Contoh: Teknik kursi panas
Skill Leadership dalam Kelompok
1. Mendorong partisipasi anggota kelompok.
2. Mengamati dan mengidentifikasi peristiwa proses kelompok.
3. Memperhatikan dan mengakui perilaku anggota kelompok.
4. Mengklarifikasi dan meringkas pernyataan.
5. Memulai dan mengakhiri sesi kelompok.
6. Berikan informasi bila diperlukan
7. Contohkan perilaku yang efektif.
8. Terlibat dalam pengungkapan diri yang tepat.
9. Menerima dan menyampaikan umpan balik.
10. Ajukan pertanyaan terbuka.
11. Berempati dengan anggota.
12. Hadapi perilaku anggota kelompok.
13. Bantulah anggota mengenali arti dari sebuah pengalaman.
14. Bantu anggota kelompok mengintegrasikan dan menerapkan apa yang mereka pelajari.
15. Menunjukkan standar etika dan profesional.
16. Jaga agar kelompok tetap fokus pada pencapaian tujuannya.
Karakteristik Pemimpin
• Kehadiran – perhatian yang tulus dalam “berada di sana” untuk klien
• Kekuatan pribadi – kepercayaan diri dan kesadaran akan kekuatan seseorang
• Keberanian – kemampuan untuk mengambil risiko dan menjadi rentan
• Kesediaan untuk menghadapi diri sendiri – jujur dan sadar diri
• Ketulusan dan keaslian – minat yang tulus pada kesejahteraan orang lain dan
• minum tanpa kepura-puraan
• Rasa identitas – mengetahui nilai, kekuatan, dan keterbatasan seseorang
• Keyakinan dan antusiasme untuk proses kelompok
• Daya cipta dan kreativitas – terbuka untuk ide dan pengalaman baru
Nilai keefektifan seorang pemimpin dilakukan dengan mempertimbangkan jawaban atas tiga pertanyaan
sebelumnya. Termasuk beberapa jawaban dari pertanyaan berikut:
• Identifikasi topik
• Minta definisinya
• Tanyakan secara spesifik
• Mintalah contoh pribadi
• Mintalah persetujuan dan ketidaksetujuan
• Tantang grup
• Hadirkan situasi hipotetis
• Tahan penilaian
• Menahan diri dari pertanyaan yang memalukan
• Menegakkan hak
• Gunakan model pemecahan masalah untuk mencapai resolusi
Tahapan Intervensi
1. Fase perkenalan
- Mintalah anggota untuk memperkenalkan diri mereka dan menceritakan
mengapa mereka berada dalam kelompok.
- Bantulah anggota mengklarifikasi tujuan mereka mengenai apa yang ingin
mereka capai dalam pertemuan.
- Diskusikan kerahasiaan – apa yang dibicarakan oleh anggota kelompok akan
tetap berada dalam kelompok. Mendapatkan komitmen dari seluruh anggota
untuk menjaga kerahasiaan.
- Istirahat dulu di kamar mandi karena tidak ada yang bisa meninggalkan ruangan
setelah kelompok dimulai.
- Dorong anggota kelompok untuk tinggal sepanjang waktu. Kelompok umumnya
berjalan 2 jam; waktu tergantung pada usia peserta.
- Pilih atau tunjuk seorang co-leader atau peer leader untuk menjaga gerbang
(yaitu, tidak membiarkan orang masuk atau keluar).
- Ingatkan kelompok bahwa tidak ada anggota kelompok yang memiliki peringkat
lebih tinggi dari anggota kelompok lainnya dan bahwa partisipasi setiap orang
dihargai secara setara.
2. Fase Fakta
- Fokus membahas apa yang terjadi.
- Dorong semua orang untuk berpartisipasi.
3. Fase Perasaan
- Tanyakan, “Apa yang terjadi kemudian?”
- Tanyakan, “Apa yang Anda alami sekarang?”
4. Fase Gejala
- Tanyakan, “Bagaimana hal ini memengaruhi Anda?” (Apakah anggota mengalami
kesulitan tidur, belajar, atau anggota terlalu khawatir?).
- Tanyakan, “Bagaimana ini memengaruhi aktivitas Anda, studi Anda, kesehatan
Anda?”
5. Fase Pengajaran
- Jelajahi tanggapan umum terhadap insiden ini.
- Lakukan brainstorming tentang bagaimana orang-orang menanggapi insiden
tersebut.
- Diskusikan bagaimana setiap tanggapan bermanfaat atau tidak bermanfaat bagi
orang lain.
6. Fase Ringkasan
- Ajukan pertanyaan dan berikan jawaban.
- Meringkas apa yang telah dipelajari dan dibagikan.
- Kembangkan rencana aksi untuk individu dan/atau kelompok, jika diperlukan.