Anda di halaman 1dari 40

DOA BELAJAR

“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam


sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad
sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah,
tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah
aku kefahaman”
Yekti Satriyandari.,S.SiT.,M.Kes
TEORI BELAJAR
• ALIRAN TINGKAH LAKU
• ALIRAN KOGNITIF
• ALIRAN HUMANISTIK
• ALIRAN SIBERNETI

SEMBILAN PERISTIWA PEMBELAJARAN


Perbedaan dan persamaan dari
teori-teori
1. Makna belajar
2. Proses belajar
3. Kekuatan dan kelemahan
Teori motivasi dan penerapannya
dalam pembelajaran( ARCS Model)
Pengertian (1)
• Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan
kepada individu untuk dapat memilih,
mempersiapkan diri, dan memangku suatu
jabatan serta mendapat kemajuan dalam
jabatan yang dipilihnya (Frank Parson, dalam
Jones 1951)
• Bimbingan membantu setiap individu untuk lebih
mengenali berbagai informasi tentang dirinya
sendiri (Chiskolm, dalam Mc. Daniel, 1959)
Pengertian (2)
• Bimbingan sebagai proses layanan yang
diberikan kepada individu guna membantu
mereka memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan yang diperlukan dalam membuat
pilihan, rencana, interpretasi yang diperlukan
untuk menyesuaikan diri yang baik (Smith dalam
Mc Daniel, 1959)
• Bimbingan merupakan segala kegiatan yang
bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap
individu (Bernald dan Fullmer, 1969)
Isi Bimbingan
• Berusaha membantu individu
• Memahami dan menggunakan secara luas
kesempatan pendidikan, jabatan dilakukan
secara sistematik
• Bertujuan agar menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekolah dan kehidupan
• Berusaha agar klien memahami diri sendiri
• Bimbingan merupakan proses pendidikan
• Bimbingan ditekankan pada proses belajar
• Bimbingan dilakukan dengan berbagai cara
• Bimbingan membantu seseorang agar menjadi
bersama
• Berguna agar klien memiliki kepribadian yang
memadai dan terlatih dengan baik
• Mengembangkan kemampuan secara optimal
Pengertian Konseling
• Suatu proses dimana konselor membantu
konseli membuat interpretasi tentang fakta-fakta
yang berhubungan dengan pilihan, rencana,
atau penyesuaian yang perlu dibuatnya (Smith
dalam Sertzer & Stone, 1974)
• Rangkaian pertemuan langsung dengan individu
yang ditujukan pada pemberian bantuan
kepadanya untuk dapat menyesuaikan diri untuk
lebih efektif dengan dirinya sendiri dan
lingkungannya (Mc Daniel, 1956)
• Konseling adalah suatu proses untuk membantu
individu mengatasi hambatan-hambatan
perkembangan dirinya, dan untuk mencapai
perkembangan optimal kemampuan pribadi
yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi
setiap waktu (Division of Conceling Psychology)
Tujuan Bimbingan Konseling
• Memberikan dukungan
• Memberikan wawasan, pandangan,
pemahaman, ketrampilan dan alternatif baru
• Mengatasi permasalahan yang dihadapi
• Mengikuti saran-saran konselor
• Mengadakan perubahan tingkah laku secara
positif
• Melakukan pemecahan masalah
• Pengambilan keputusan, pengembangan
kesadaran dan pribadi
• Pengembangan penerimaan diri
• Memberikan pengukuhan
Asas Bimbingan Konseling
• Asas Kerahasiaan
• Asas Kesukarelaan
• Asas Keterbukaan
• Asas Kekinian
• Asas Kemandirian
• Asas Kegiatan
• Asas Kedinamisan
• Asas Keterpaduan
• Asas Kenormatifan
• Asas Keahlian
• Asas Alih Tangan
• Asas Tut Wuri Handayani
Kesahalpahaman dalam BK
• BK disamakan saja atau dipisahkan sama sekali
dari pendidikan
• Konselor di sekolah dianggap menjadi polisi
sekolah
• BK dianggap semata-mata sebagai proses
pemberian nasehat
• BK dibatasi hanya menangani masalah yang
bersifat insidental
• BK dibatasi hanya untuk klien-klien tertentu saja
• BK melayani orang sakit / tidak normal
• BK bekerja sendiri
• Konseler harus aktif sedangkan pihak lain pasif
• Menganggap pekerjaan BK dapat dilakukan oleh
siapa saja
• Pelayanan BK berpusat pada keluhan pertama
saja
• Menyamakan pekerjaan BK dengan pekerjaan
dokter/psikiater
• Menganggap hasil pekerjaan BK harus segera
dilihat
• Menyamaratakan cara pemecahana masalah
bagi semua klien
• Memusatkan usaha BK hanya pada
pengguanaan instrumentasi
AKRONIM BIMBINGAN
B = BANTUAN
I = INDIVIDU
M = MANDIRI
B = BAHAN
I = INTERAKSI
N = NASEHAT
G = GAGASAN
A = ASUHAN
N = NORMA
AKRONIM KONSELING
K = KONTAK
O = ORANG
N =MENANGANNI
S = MASALAH
E = EXPERT (AHLI)
L = LARAS
I = INTEGRASI
N = NORMA
G = GUNA
AKRONIM PENYULUHAN
P = PERTEMUAN
E = EMPAT MATA
N = KLIEN
Y = PENYULUH
U = USAHA
L = LARAS
U = UNIK
H = HUMAN
A = AHLI
N = NORMA
Tugas Kehidupan
1. Spiritualitas
2. Pengaturan diri
3. Bekerja
4. Persahabatan
5. Cinta
Landasan Psikologis
1. Motif dan motifasi
2. Pembawaan dasar dan lingkungan
3. Perkembangan individu
4. Belajar, balikan dan penguatan
5. Kepribadian
Fungsi BK (1)
• Fungsi pemahaman (identitas klien), meliputi:
nama, jenis kelamin, ttl, orang tua, status dalam
keluarga, tempat tinggal, pendidikan, status
perkawinan, status sosial-ekonomi, pekerjaan,
bakat-minat-hobi, kesehatan, kecenderungan
sikap dan kebiasaan, cita-cita pendidikan dan
pekerjaan, keadaan lingkungan tempat tinggal,
kedudukan dan prestasi yang pernah dicapai,
kegiatan sosial kemasyarakatan,
jurusan/program yang diikuti, mata pelajaran
yang diambil, nilai yang diperoleh, prestasi yang
menonjol, kegiatan ekstrakurikuler, sikap dan
kebiasaan belajar, hubungan dengan teman
sebaya.
Fungsi BK (2)
• Fungsi pemahaman masalah klien
• Fungsi pemahaman tentang masalah
lingkungan yang lebih luas
• Fungsi pencegahan dan upayanya
• Fungsi pengentasan
• Fungsi pengembangan
Contoh Klasifikasi Masalah
• Sikap tergantung
• Kekurangan informasi
• Terjadi konflik dalam diri sendiri
• Kecemasan dalam memilih
• Tidak ada masalah
Orientasi BK
• Perseorangan
• Perkembangan
• Permasalahan
• BK di institusi ( Tutor, praktikum, PK)
• BK di luar institusi ( hub dg masyarakat, suami,
tempat kerja)
• Konseling keluarga ( Hub dg anak, suami, beda
agama dalam kelg, beda budaya)
• Konselor multi-dimensional
Layanan BK (1)
1. Layanan orientasi
2. Layanan informasi
3. Layanan penempatan dan penyaluran
4. Layanan bimbingan belajar (keterlambatan
akademik, ketercepatan belajar, motivasi
belajar, sikap, kebiasaan belajar, tes hasil
belajar, tes kemampuan dasar, tes diagnostik,
analisis hasil belajar, pengayaan, perbaikan)
5. Layanan konseling kelompok
Layanan BK (2)
6. Layanan instrumen BK ( saat masuk awal
pendd, saat pembelajaran Tutor, pembelj Lab
skills, PK nilai nilai yang menjadi bagian
penting dari sikap )
7. Himpunan data ( analisa, grafik, rujukan ,
prioritas penanganan )
8. Konferensi kasus ( seminar, Audit , panisme,
hadiah )
9. Kunjungan rumah ( bimbingan khusus,
panggilan orang tua, keterlibatan pihak luar)
10. Alih tangan ( rujukan, DO, kasus narkoba,
Yang Tidak Boleh Dilakukan
Konselor
• Menggunakan tenaga pembantu yang tidak ahli
• Menggunakan alat-alat yang kurang dapat
dipertanggungjawabkan
• Mengambil tindakan yang mungkin
menimbulkan hal-hal yang tidak baik bagi klien
• Mengalihkan kepada konselor lain tanpa
persetujuan klien
• Pembimbing harus menyadari akan tanggung
jawabnya yang berat yang memerlukan
pengabdian sepenuhnya
Apa yang seharusnya dilakukan
dosen pembimbing Akademik ?
• Penguasaan materi bimbingan ( Motivasi,
pengembangan diri, persepsi diri )
• Sikap dan tehnik strategi bimbingan
• Role model
• Pendokumentasian
• Pelaporan
• Monitoring
• evaluasi
Performance Assessment
(Praktek Konseling)
Yekti Satriyandari.,S.SiT.,M.Kes
Petunjuk
• Tentukan indikator-indokator yang menjadi
tuntutan
• Jabarkan indikator tersebut menjadi
deskriptornya: sentra atau bertingkat
PERJUMPAAN AWAL
1. Mendahului mengucapkan salam
2. Nada ucapan santun dan bersahabat
3. Mengubah cara duduk atau berdiri
4. Mempersilahkan duduk
5. Menyatakan siap membantu
6. Menanyakan siapa yang dicari
7. Kalau masalahnya akan konsultasi, nyatakan
bahwa tugas Anda adalah sebagai konsultan
PERJUMPAAN LANJUTAN (1)
1. Mempersilahkan untuk bercerita
2. Menunjukkan sikap sebagai pendengar yang
baik: duduk agak condong, wajah bersahabat
3. Tidak menyela dengan pertanyaan atau
komentar
4. Setelah selesai bercerita menanyakan faktor-
faktor yang berkaitan: yang mendukung
maupun yang merupakan hambatan
5. Menanyakan sampai seberapa jauh masalah
tersebut telah ditangani
PERJUMPAAN LANJUTAN (2)
6. Menanyakan sumber-sumber yang telah
digunakan untuk menyelesaikan masalah
7. Menanyakan kedudukan masukan-masukan
dari sumber/nada sumber
Mengembangkan sikap
mempercayai (1)
1. Menyatakan empati: dapat mengerti dan
memahami masalah yang dihadapi konseli
(bukan menunjukkan rasa ikut bersedih dan
kasihan)
2. Memfokuskan kembali pada masalah yang
dihadapi konseli
3. Memberi contoh nyata tentang masalah
serupa atau yang mirip dan penyelesaiannya,
tanpa menunjukkan orang yang bermasalah
4. Menunjukkan sumber-sumber informasi yang
berkaitan dan terpercaya
Mengembangkan sikap
mempercayai (2)
5. Mendorong agar bertekad masukan untuk
mendapat gambaran bagaimana cara yang
bersangkutan menyelesaikan masalahnya
6. Menanyakan pendapatnya tentang cara
penyelesaian masalah yang mirip, yang
pernah terjadi
AKHIR PERJUMPAAN (1)
1. Berdasar dialog yang sudah dilakukan konselor
mencoba menjajagi tekad konseli untuk
menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa
menggantungkan pada orang lain
2. Mempertanyakan kedudukan masukan yang
diterima
3. Menanyakan garis besar cara menyelesaikan
masalah yang dihadapi
4. Mendiskusikan beberapa cara alternatif yang
mungkin
AKHIR PERJUMPAAN (2)
5. Mengucapkan “Selamat bekerja/berjuang
untuk menyelesaikan masalah”
6. Mengucapkan terima kasih atas kedatangan
berkonsultasi
7. Menyalami konseli dengan penuh kehangatan
insani
DOA SESUDAH BELAJAR

‫يم‬
ِ ‫ح‬ ‫ن ه‬
ِ ‫الر‬ َ ‫ح‬
ِ ‫م‬ ِ ‫م ه‬
‫َّللا ه‬
ْ ‫الر‬ ْ ِ‫ب‬
ِ ‫س‬

ً ‫طال‬
ِ ‫ل بَا‬
َ ‫ط‬ ْ ‫اعه ُ َوأَ ِرنَا‬
ِ ‫البَا‬ َ َ‫ار ُز ْق َنا اتِـب‬
ْ ‫قا َو‬ ًّ ‫ح‬ ‫ح ه‬
َ ‫ق‬ ْ ‫م أَ ِرنَا‬
َ ‫ال‬ ‫اَلله ُه ه‬
‫ه‬ ْ ‫ار ُز ْق َنا‬
ُ َ‫اجتِ َناب‬ ْ ‫َو‬

Ya Alloh Tunjukkanlah kepada kami kebenaran


sehinggga kami dapat mengikutinya Dan
tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami
dapat menjauhinya

Anda mungkin juga menyukai