Anda di halaman 1dari 45

Metoda dalam Training

 Pembahasan metode dalam training dapat


terdiri dari :
 Metode belajar trainee
Metode dalam konteks ini adalah bagaimana
trainee dapat melakukan pembelajaran melalui cara
atau media seperti apa.

 Metode delivery/pelaksanaan training


Metode disini lebih bermakna sebagai teknik dalam
penyampaian materi training seperti apa
Metode Belajar dalam
Training
 Trainer bukan satu-satunya sumber pembelajaran
bagi trainee
 Perlu dikembangkan suatu interaksi antara trainer
dengan trainee melalui aktivitas-aktivitas dalam
pelatihan
 Trainee hendaknya didorong untuk dapat
mengamati dan mampu memanfaatkan
peluang belajar di setiap aktivitas dalam
pelatihan
5 metode belajar dalam
pelatihan
 Trainer secara langsung memberikan input pada
trainee

 Seorang trainer diharapkan mampu


memberikan input yang berkualitas dalam
suatu program pelatihan
yangdiselenggarakannya
 Input langsung dapat dalam bentuk-bentuk
berikut ini :

 Memberi kuliah atau presentasi


 Melakukan intervensi pada saat peserta
melakukan diskusi atau presentasi tentang isu-isu
yang bervariasi
 Memberikan suatu kejutan dalam
memperkenalkan suatu topik , modul atau
kegiatan tertentu dalam pelatihan
 Melakukan intervensi selama pelaksanaan
kegiatan pelatihan
 Memberikan debrief pada akhir suatu kegiatan
dalam pelatihan (misal : setelah bermain peran
atau setelah kegiatan outbound)
 Menjawab pertanyaan, mengklarifikasi atau
melakukan elaborasi terhadap isu-isu yang
dikemukakan oleh trainee
 Menyampaikan kesimpulan
 Melakukan diskusi di luar sesi pelatihan yang
sifatnya informal
 Kadangkala seorang trainer adalah juga role
model bagi trainee

 Input yang diberikan dalam bentuk dokumen


atau bahan tertulis yang merupakan rangkuman,
kesimpulan, maupun hasil dari suatu sesi
pelatihan, yang secara umum isinya dapat
berupa :
 hasil elaborasi berbagai konsep, teori, dan
prinsip-prinsip yang berhubungan dengan topik
atau isu dalam pelatihan
 Presentasi gagasan atau pandangan terhadap
isu-isu yang bervariasi yang berasal dari diskusi
trainee
 Highlighting issues ataupun hasil analisis terhadap
masalah-masalah yang akan didiskusikan dalam
kelompok
 Hasil belajar dari kegiatan-kegiatan dalam
pelatihan
 Informasi tentang berbagai aspek dari tema yang
diangkat dalam kegiatan-kegiatan di pelatihan
2. Pembelajaran melalui sharing di dalam kelompok
 Kelompok pelatihan adakalanya menjadi
sumber belajar yang cukup berperan. Keluasan
pengalaman dan pengetahuan dari trainee
mendukung proses pembelajaran diantara
trainee
 Aktivitas pelatihan yang bersifat group-based
menjadi paling produktif jika bertujuan :
a. Mengembangkan/membangun
ketrampilan mental
b. Memfasilitasi pertukaran gagasan atau
pandangan tentang isu atau topik yang
spesifik
c. Mengkritisi suatu konsep atau teori tertentu
d. Membuka wawasan tentang perbedaan
pandangan dari suatu topik tertentu
e. Menganalisis pendekatan yang berbeda
tentang suatu isu atau topik tertentu
3. Belajar melalui praktek dan latihan
 Salah satu metode belajar dlaam pelatihan
adalah dengan memberikan tugas untuk
dikerjakan secara individual maupun kelompok
4. Metode observasi formal dan informasi
 Observasi atau pengamatan terhadap sesuatu
dapat menjadi salah satu metode belajar dalam
pelatihan
5. Tukar menukar informasi secara informal antara
trainer dan trainee
 Adanya kesempatan untuk kontak maupun
berinteraksi antara trainer dengan trainee di luar
konteks pelatihan akan memungkinkan trainee
mempelajari hal-hal baru seperti misalnya
pengembangan dirinya
Metoda Pelatihan

 “On the job training” : proses peningkatan


diberikan kepada pekerja langsung dalam posisi
sedang bekerja (dalam situasi riil kerja).

 “Off the job training” : proses training diberikan


dalam bentuk di luar pekerja dalam posisi
bekerja.
On the job training

Pekerja dilatih langsung oleh supervisor


atau atasan langsung yang berkaitan
dengan
lingkup kerjanya :
Rotasi
Magang
Latihan instruksi kerja
Pembinaan (“coaching”)
Penugasan sementara
Off the job training

Menurut Wexley dan Yukl

 Teknik presentasi informasi (“information


presentation technique”).

 Teknik simulasi (“simulation methods”).


Pilihan metoda dan teknik yang akan
digunakan disesuaikan dengan aspek2 :

 Tujuan dan sasaran yang akan dicapai


 Materi ataupun sub materi yang diberikan
 Karakteristik peserta (trainees)
Teknik presentasi informasi

 Kuliah/ceramah
 Penyajian video
 Metode konferensi (“discussion”)
 Intruksi terprogram (“programed
instruction”)
 Instruksi melalui komputer (“computer-
assisted instruction”)
 T-Group (“Sensitivity”) training
 Behavior modelling
Teknik simulasi

 Penggunaan simulator
 Studi kasus
 Bermain peran
 Games (permainan)
 In basket technique
19
Jenis Training
Berdasarkan Tempat

em-pio-pers-train
 On-The-Job :
dilokasi tempat pekerjaan akan dilakukan
 On-Site :
berada di lokasi perusahaan, tetapi tidak di
lokasi pekerjaan
 Off- Site
di luar gedung organisasi
Penjelasan rinci masing2 teknik
Teknik presentasi

 Adalah pembicaraan terstruktur yang diberikan


oleh seorang trainer untuk peserta. Trainer
menyampaikan aspek pengetahuan mereka
kepada peserta. Tidak adanya keterlibatan dari
peserta selain mendengarkan yang berarti
bahwa proses dasarnya adalah pasif dengan
sedikit atau tidak ada kesempatan bagi peserta
untuk berinteraksi.
Keuntungan

 Ideal utk kelompok besar


 Ekonomis
 Materi disampaikan dg cara terstruktur
 Kontrolmateri
 Kemampuan mengendalian waktu
Kelemahan

 Pendekatan pasif
 Terbatas hanya pada peningkatan aspek kognitif
atau knowledge saja
 Kurang adanya feedback
 Ketergantungan yg tinggi pada peran trainer, jika
trainer trampil keberhasilan pencapaian sasaran
tgi begitu pula sebaliknya.
 Trainee mudah bosan
Role Play

 Adalah sarana untuk memperluas pengalaman


para peserta dengan menghadirkan mereka pada
situasi yang biasa ditemui dan meminta mereka
untuk menempatkan diri dalam posisi pihak yang
terlibat (peran) dan kemudian bertindak sesuai cara
di mana keadaan mungkin mencapai kesimpulan
yang tepat (bermain).

 Tujuan dari latihan peran ini adalah untuk


menggambarkan perilaku yang akan ditunjukkan
oleh setiap peserta sesuai dg perannya. Harus
ditekankan bahwa itu adalah perilaku yang
mendekati peran sesungguhnya karena akan
menjadi bahan diskusi pada tahap the brief
selanjutnya. Kelompok harus melihat isi dan proses
setiap skenario yg dibuat.
Keuntungan

 Mudah diingat krn mengalami sendiri melalui peran yg


dimainkan.
 Lebih menyenangkan dan bervariatif
 Mudah membentukpemahaman
 Low-risk envirounment
 Penghayatan scr afektif lbh mdh dicapai
Kelemahan

 Kemungkinan hanya bersifat artificial


 Bisa dilakukan secara main-main, d.h.i kurang
bersungguh-sungguh
 Menuntut kesiapan kelompok dan peserta utk
mau terbuka apa adanya.
Studi Kasus

 Dalam studi kasus kebanyakan peserta akan disajikan


dengan catatan atau suatu permasalahan (kasus) dari
serangkaian keadaan yang mungkin didasarkan pada
peristiwa aktual atau situasi imajiner.
Pendekatan:
Ada tiga kategori utama dari studi kasus:
1.Studi kasus yang meminta peserta untuk
mendiagnosa masalah tertentu.
2.Studi kasus yang mengidentifikasi suatu
masalah.
3.Studi kasus yang menawarkan masalah dan
solusi, dan meminta kelompok untuk menjelaskan
mengapa tindakan ini diambil dan implikasi ini
mungkin.
Keuntungan

 Adds realism, tdk hanya tinjauan teoretis namun


juga realita lapangan
 Meminimalisir tekanan, tdk ada tekanan akan
ancaman jika hasil solusi atau analisisnya krg
tepat
 Meningkatkan komunikasi bila melibatkan
kelompok
 Memperoleh gambaran ketajaman analisis
masalah
Kelemahan

 Menuntut penyusunan kasusnya secara tepat dan mendekati


situasi nyata (masalah nyata di lapangan) utk menghindari
“mislead”.
 Inconclusive
 Kasus hrs dibuat secara credible
Brainstrorming

 Brainstorming pada dasarnya adalah salah satu


bentuk diskusi yang tidak terlalu terstruktur. Fungsi
utamanya adalah untuk menyediakan sarana
praktis untuk menghasilkan ide tanpa peserta
menjadi terlibat dalam analisis tidak produktif.

 Pendekatan
Berpikir kreatif melewati tiga tahap:
1. Generasi ide.
2. Evaluasi atau analisis gagasan .
3. Penerapan ide untuk situasi yang dipilih.
Keuntungan

 Encourages creativity
 Overcomes limited thinking
 Simplicity
 Komunikasi 2 arah
 Situasi (iklim) tdk membosankan
Kelemahan

 Misleading title
 Highly participative
 Incomplete process
Diskusi

 Pertukaran pengetahuan, ide atau pendapat antara pelatih


dan peserta didik secara verbal.
Keuntungan

 Bs digunakan utk memonitor pemahaman peserta


 Memunculkan komitmen antar peserta
 Bersifat interaktif
Kelemahan

 Deviating from the topics


 Ketergantungan pd kelompok
 Unsur ancaman dr peserta yg powernya kuat bs jd membuat
peserta lain tdk terbuka shg perspektif pandangannya tdk
muncul
 Sgt tergtg keberhasilannya ps siap yg memimpin diskusi
Games

 Seperangkat permainan atau rangkaian aktivitas


yg dilakukan oleh kelompok peserta dg
menggunakan simulasi ataupun skenario tertentu.
 Peserta memainkan permainan berdasarkan
tugas dan instruksi yg diberikan sesuai dg
karakteristik gamesnya.
Keuntungan

 Sgt partisipatif
 Menyenangkan peserta
 Mudah menyentuh elemen afektif
 Mudah menggiring munculnya in sight
Kelemahan

 Peserta kerap terjebak pd situasi fun


 Mislead pd konteks masalah yg dibahas
 Menuntut ketrampilan pemilihan games yg tepat dg
permasalahan yg dibahas
Self Assessment

 Teknik ini dpt digunakan untuk mengajak peserta


dapat memotret ataupun mengenali diri terkait
dg aspek yg sdg dibahas melalui cara evaluasi
diri.
 Dapat menggunakan btk kuesioner/angket
ataupun diskusi terbuka.
 Tujuan : sbg pintu pembuka mencapai
keterbukaan peserta ttg dirinya.
Prinsip-prinsip menyusun alur
training (session – plan)
 Penyusunan session-plan dlm suatu program training akan
mempengaruhi keberhasilan peningkatan perubahan tujuan
dan sasaran yg akan dicapai.
 Hrs disusun dg mengacu pada pendekatan proses
pembelajaran yg berlaku utk orang dewasa (adult learner).
 Mempertimbangkan siklus (kurva) belajar.
 Pembagian sessi latihan (“massed” or “distributed”) dikaitkan
dg teknik penyampaian yg akan digunakan .

 Dimulai dg penjelasan yg jelas mengenai maksud dan tujuan
training dr pihak trainer ataupun manajemen.
 Kontrak belajar menjadi penting dlm suatu training utk
membangun keterbukaan dan komitmen antar trainer dan
trainee.
 Kontrak belajar berisi ttg kesepakatan yg dibuat antara 2
pihak mengenai aturan ataupun batasan dlm hal partisipasi di
keg training, juga apa harapan2 yg diinginkan dr kedua
belah pihak
 Training dimulai dlm suatu situasi yg sdh mencair antara trainer
– trainee ataupun antar trainees. Ice breaking adalah teknik
yg bs digunakan.
 Iklim training dibangun dimulai dg hal2 yg menyentuh kognitif
– afektif namun msh bersifat periphere.
 Self assessment (bs dg kuesioner atau diskusi scr terbuka)
merupakan sessi ptg utk menggiring keterbukaan akan diri
peserta terkait dg topik yg dibahas.
 Materi training dpt dikelompokkan ke dlm materi pembuka yg
berfungsi sbg pembuka wawasan dan dpt diberikan ke dlm
btk kuliah singkat ataupun pemutaran video serta materi inti.
 Materi inti dpt diberikan baik dg cara presentasi, diskusi, role
play ataupun games.
 Setiap selesai satu topik materi hrs disertai dg proses
pembahasan (debrief) shg sessi ini memegang peranan
penting
 Peran trainer ataupun fasilitator pd sessi
pembahasan sgtlah penting utkmembangun
keterbukaan dan memunculkan in sight peserta.,
oleh karenanya dituntut kapasitas dan
kemampuan trainer yg memadai.
 Tahap akhir training berupa action plan
pengemb diri sbg proses lanjutan dr in sight dan
penyimpulan kegiatan training secara
komprehensif.
Inti
•Menyusun action plan
•Pembukaan pengemb diri
•Penjelasan mksd dan tujuan, •Penyimpulan seluruh
perkenalan •Materi pembuka wawasan kegiatan training secara
(lecturer, pemutaran video) komprehensif.
•Ice breaking, kontrak belajar
•Materi inti (role play, self •Berikan kuesioner utk evaluasi
assesment, diskusi, games) aspek reaction peserta thd
•Pembahasan (debrief setiap penyelenggaraan training
sub materi) utk menghasilkan
in sight

Opening
Closing

Anda mungkin juga menyukai