Anda di halaman 1dari 17

AKSI NYATA FASILITATOR

PEMBELAJARAN

Percakapan Coaching
dengan Peserta didik
(GURU)

MUHAMMAD SADIK, S.Pd


SMA N 1 MULAK ULU
Pengertian Fasilitasi
Menurut Robert Cserti

fasilitasi adalah seni memimpin orang melalui


proses menuju tujuan yang disepakati dengan cara
yang mendorong partisipasi, kepemilikan, dan
kreativitas oleh semua orang yang terlibat. Fasilitasi
berasal dari kata facil yang bermakna
"memudahkan". Teknik fasilitasi berarti cara untuk
membuat mudah suatu proses. Orang yang
melakukan fasilitasi disebut sebagai fasilitator.
Peran Fasilitator
1. Merancang dan Merencanakan proses pembelajaran
Seorang fasilitator pada dasarnya harus mampu merencanakan dan menjalankan rancangan pembelajaran, baik dalam
kelas tatap muka maupun kelas daring. Ibarat supir dalam moda transportasi umum, fasilitator adalah orang yang
membawa peta jalan dan menjalankannya. Di saat yang sama, fasilitator adalah orang yang harus memastikan agar
perjalanan tiba di tempat tujuan dengan selamat dan semua penumpang puas selama perjalanan. Untuk kebutuhan
tersebut maka fasilitator harus merancang dan merencanakan proses pembelajaran serta memilih metode dan perangkat
yang tepat untuk membantu performa peserta mencapai hasil tersebut
2. Bertanya dan Menggali
Fasilitator yang baik harus menahan diri dari menjadi ahli yang menjelaskan konten atau materi. Fasilitator
yang baik melibatkan peserta dalam percakapan dan mengelola proses belajar. Menggunakan pertanyaan
adalah salah satu alat yang dapat mengasah keterampilan fasilitasi kita. Salah satu metode bertanya yang
cukup efektif adalah menggunakan model ORID (Objective, Reflective, Interpretive, and Decisional)
Peran Fasilitator
3. Meringkas, menstrukturkan, dan menarik pola
Kadang-kadang peserta memiliki banyak informasi yang ingin disampaikan sehingga menjadi sulit bagi peserta lain untuk
melihat pola, benang merah, atau titik temunya. Oleh karena itu penting bagi fasilitator membantu untuk meringkas,
menstrukturkan kembali dan menarik pola dari gagasan-gagasan tersebut. Seiring berjalannya pelatihan kita juga bisa
melatih peserta untuk mencoba meringkas gagasan-gagasan mereka, sehingga kita tidak harus melakukannya untuk
mereka. Contohnya, minta peserta menuliskan atau menyebutkan 3 poin kunci dari suatu masalah. Dengan meminta
mereka mengambil 3 poin kunci maka mereka didorong untuk memetakan gagasan mereka dalam 3 gagasan utama
4. Mengklarifikasi, memudahkan pemahaman
Ini yang paling mudah sebenarnya, tapi juga penuh tantangan. Walaupun tidak berperan sebagai narasumber
namun kita dipaksa untuk menyiapkan diri agar memahami seluruh atau sekurang-kurangnya sebagian besar
dari kerangka materi. Jika ada pertanyaan peserta yang tidak sempat atau bisa dijawab narasumber utama
maka fasilitator bisa mencatat dan memberi komentarnya di akhir atau dalam kelas asinkron. Dengan
menggunakan catatan flipcharting fasilitator juga bisa membuat konsep yang rumit dapat dipahami secara
sederhana.
Peran Fasilitator
5. Membangun jembatan (bridge builder)
Tentu saja bukan membangun jembatan dalam arti harafiah, tapi membangun jembatan sosial. Bagaimana pun
memfasilitasi adalah pekerjaan interaksi sosial. Fasilitator harus menciptakan lingkungan belajar yang aman dan terbuka
untuk pertukaran gagasan yang sehat. Untuk itu, ketika kita melihat perbedaan pendapat atau pandangan, penting untuk
mengantisipasinya dengan mencoba melihat persamaan dan titik temu sebagai landasan konsensus ataupun
membangun kesepakatan untuk "bersetuju untuk tidak setuju", tanpa harus mengarah pada benturan atau konflik
6. Mengamati dan memprediksi perubahan perilaku
IMengenal dan mengamati peserta adalah salah satu tugas yang penting dari seorang fasilitator. Kinerja dan
keberhasilan belajar banyak bergantung dari bagaimana kita mengamati perubahan pada diri peserta belajar.
Selama sesi pembelajaran berlangsung kita perlu secara jeli mengamati tanda-tanda dan potensi kecemasan,
kelelahan, amarah, frustasi, dan berbagai perilaku yang bisa mempengaruhi proses belajar. Jika terlihat jelas,
kita bisa mengirimkan pesan singkat secara diam-diam untuk mengecek apakah peserta mengalami kendala
ataukah membutuhkan dukungan. Begitu juga akalu ada perubahan yang menunjukkan antusiasme, rasa
ingin tahu, dan kemampuan memimpin, kita bisa memberi dukungan dan apresiasi.
Peran Fasilitator
7. Memoderasi atau menengahi diskusi
Jika sebuah diskusi berkembang begitu dinamis dan memunculkan banyak topik penting dan relevan secara bersamaan,
maka ada baiknya fasilitator memfokuskan kembali diskusi tersebut. KIta bisa mengatakan "sepertinya kita punya
beberapa topik diskusi yang berkembang di sini, jadi mungkin lebih baik kita bahas satu per satu. Kita bisa mulai dari topik
XXX". Penting untuk mengelola waktu dan relevansi topik-topik tersebut untuk kepentingan dan tujuan pembelajaran
(bukan semata-mata exercise intelektual). Di akhir diskusi pastikan untuk merangkum diskusi tersebut kembali dan
melihat poin-poin kunci dari percakapan yang sudah dieskplorasi bersama.

8. Memandu atau mengarahkan kembali


Ketika peserta sedang seru dengan suatu topik kadang tidak ingat waktu. Tugas fasilitator adalah mengelola
waktu dan sesi agar tidak berlarut-larut pada satu topik tapi mengabaikan dan mengakibatkan terabaikannya
topik yang lain. Dalam kondisi seperti itu fasilitator harus mengembalikan perhatian peserta untuk memulai
masuk ke topik yang lain. Cara lainnya adalah mengajak peserta untuk mendiskusikan kembali topik yang
hangat itu dalam forum diskusi asinkron dan semua peserta bisa memposting komentar dan pendapatnya
secara bebas tanpa dibatasi waktu.
Peran Fasilitator
9. Mendorong, Menyemangati, dan Membangun Dinamika
Dalam pelatihan apapun, baik tatap muka maupun daring, selalu ada saat-saat dimana energi peserta melemah atau
berkurang dinamikanya. Salah satu tugas fasilitator adalah mendorong dan menggerakkan keterlibatan peserta jika
sebuah topik penting diabaikan, diskusi kurang dinamis, atau peserta kehilangan gairah atau semangat belajar.
Memberikan satu-dua energizer bisa jadi pilihan, atau mengajukan pertanyaan terbuka untuk menghidupkan kembali
percakapan, ata mengajukan pertanyaan yang dirancang untuk mendorong diskusi yang substantif. Yang lain lagi kita bisa
menulis di chat room untuk mendapatkan perhatian dengan mengatakan, "Kayaknya diskusi kali ini lebih hening dari
biasanya -- kira-kira apa yang ada di pikiran kalian?"
10. Mengatasi Kendala Teknis (Troubleshooting)
Ini yang paling sering terjadi dalam kelas daring. Audio dan camera tidak bekerja, koneksi memburuk di tengah
sesi kelas virtual, peserta tidak bisa join LMS, email tidak masuk, materi tidak bisa diunduh, peserta tidak bisa
mengunggah tugasnya di LMS, tidak bisa join break-out room, peserta terlempar dari kelas karena gangguan
sinyal, tidak dapat notifikasi jadwal kelas virtual, dan sebagainya, dan sebagainya. Dalam setiap pelatihan
daring, gangguan teknis kecil dapat mempengaruhi proses belajar. Karenanya fasilitator perlu senantiasa
bersiaga, bantulah peserta menyelesaikan masalah ini, tanpa harus berlarut-larut. Jika masalahnya bukan
sesuatu yang kita kuasai cara mengatasinya, kita bisa meminta staf teknis untuk membantu
Peran Fasilitator
11. Mengatasi dan memediasi Konflik
Baik di kelas daring maupun tatap muka, pada dasarnya setiap orang dalam kelas memiliki tantangan dan kepribadian
yang unik. Konflik dan gesekan kerap terjadi, bisa karena perbedaan pendapat atau pun latar belakang yang menimbulkan
kesalahpahaman. Kalau kita segera mengatasi atau menengahi konflik dengan peserta akan kembali fokus pada proses
belajar. Tapi jika terus berkepanjangan atau menyentuh pada persoalan yang prinsipil (misalnnya ada tindakan bully,
harrasment) maka kita perlu membawa pesan kepada seluruh peserta. Ingatkan mereka tentang aturan dan kesepakatan
bersama yang sudah dibuat.
12. Mencari Jalan Keluar dari masalah "gawat darurat"
IKadang-kadang ada situasi gawat darurat yang memerlukan perhatian segera dari fasilitator, dan kita harus
bersiap jika menghadapi situasi yang tidak diharapkan. Mulai dari narasumber yang tidak hadir dan harus
digantikan, menangani peserta yang AWOL (absent without leave) terus menerus, kelas virtual yang diganggu
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, hingga hingga mengubah format dan perangkat
pembelajaran karena tidak cocok, tidak memadai, atau terlalu sulit bagi peserta. Fasilitator perlu menangani
masalah-masalah tersebut dengan cepat untuk menjaga agar proses belajar tidak terpengaruh.
Prinsip-prinsip Fasilitasi

1. PENGERTIAN FASILITAS 2. NILAI-NILAI DALAM


MEMFASILITASI

Dalam pembahasan 5 Prinsip Dasar Demokrasi


Fasilitasi ini, fasilitasi diartikan sebagai
“Proses mempermudah sesuatu dalam
Tanggung Jawab
mencapai tujuan tertentu. Atau bisa juga Kerjasama
diartikan “ Melayani dan memperlancar Kejujuran
suatu kegiatan untuk mencapai tujuan
Kesamaan Derajat
“.Sedangkan orang yang Memepermudah,
Melayani, dan memperlancar itu disebut
“Fasilitator
Prinsip-prinsip Fasilitasi

3. SIKAP FASILITATOR 4. SIKAP MENTAL


Sikap fasilitator sangat berpengaruh besar bagi Empati
peserta daripada tujuan, dan tehnik fasilitasi itu Kewajaran
sendiri. Sikap mental dan sikap tubuh saling Respek
mempengaruhi. Sikap mental seseorang Komitmen
tercermin dari pada sikap tubuhnya. Orang yang Menghargai Orang Lain
sikap mentalnya sombong biasanya kelihatan Membuka Diri
dari sikap dan gerak tubuhnya. Seseorang
Tidak Menggurui
fasilitator harus memiliki sejumlah sikap mental
Tidak Menjadi Ahli
dan sikap tubuh yang dianggap ideal dalam
Tidak Memutus Bicara
suatu proses fasilitasi. Tidak Berdebat
Prinsip-prinsip Fasilitasi

5. SIKAP FISIK

Variasi
Pandangan
Tanagn
Langkah
Senyuman
Pakaian
Teknik Fasilitasi
1. Pertanyaan Terbuka: Menggunakan pertanyaan terbuka membantu
memancing diskusi yang dalam dan berarti.
2. Icebreakers: Aktivitas pembuka yang ringan membantu
membangun ikatan dan menciptakan lingkungan yang lebih santai
3. Brainstorming: Mendorong anggota kelompok untukmenghasilkan
ide-ide secara bebas dan tanpa kritik.
4. Pemberian Umpan Balik: Memberikan umpan balik yang konstruktif
membantu mengarahkan kelompok menuju tujuan yang lebih baik.
RENCANA ALUR PROSES
FASILITASI

) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
Dokumentasi
Dokumentasi
UMPAN BALIK PESERTA DIDIK
IVE TRIANI
Ya saya merasa nyaman
SITA ARITAMA
Saya merasa sangat nyaman kerena guru membawakan
Karena bpk Sadik memberikan saya sesi ini dg baik dan berjalan
ruang untuk berperan dalam dengan lancar
kegiatan ini
Mendapatkan kesempatan
untuk bergabung dan
HERLIANAH berpartisipasi dalam
Saya merasa senang dan pembelajaran ini
nyaman dalam belajar karena
langsung berperan aktif dalam
pelajaran
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai