Anda di halaman 1dari 6

METODEOLOGI PENELITIAN

Dosen Pengampu Ns. Maylar Gurning, S.Kep., M.Kep

DISUSUN OLEH :

NAMA: FRALENSIA LATUSIA


NIM: 201702034A

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN

SORONG

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak adalah aset bangsa dan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa yan
g akan menentukan masa depan bangsa dan negara kita. Oleh karena itu perhatian dan
harapan yang besar perlu diberikan kepada anak. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pasal 1 Ayat 1, Anak ad
alah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang mas
ih dalam kandungan. 1Kelompok usia anak di Indonesia pada tahun 2017 diperkiraka
n adalah83,6 juta jiwa (37,66% dari seluruh kelompok usia). Berdasarkan kelompok u
sia, jumlah anak kelompok usia 0-4 tahun sebanyak 23,8 juta jiwa (28,5% dari seluruh
jumlah penduduk usia anak). Kelompok usia anak terbanyak berada pada rentang usia
0-4 tahun.
Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa pada kelompok usia anak, usia
terbanyak berada pada usia 0-4 tahun. Anak usia 0-4 tahun masuk dalam kategori usia
balita. Kesehatan anak perlu mendapat perhatian yang cukup besar, terutama pada usi
a terbanyak yaitu 0-4 tahun. Para ahli menggolongkan usia bayi dan balita sebagai tah
apan perrkembangan anak yang cukup rentan dari berbagai serangan penyakit.
Berdasarkan Riskesdas 2016 mengenai kesehatan anak, cakupan imunisasi das
ar lengkap semakin meningkat dari 41,6% (tahun 2016), 53,8% 2 (tahun 2015), menja
di 59,2% (tahun 2016). Persentase tertinggi di D.I Yogyakarta (83,1%) dan terendah d
i Papua (29,2%). Cakupan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi meningkat dari 71
5 persen (2015) menjadi 75,5 persen (2016). Pemantauan pertumbuhan balita yang dil
akukan setiap bulan menunjukkan bahwa persentase balita umur 6-59 bulan yang tida
k pernah ditimbang dalam enam bulan terakhir cenderung meningkat dari 25,5 persen
(2016), 23,8 persen (2018) menjadi 34,3 persen (2019).
Berdasarkan profil Kesehatan DIY 2016, Definisi operasional indikator cakup
an pelayanan kesehatan balita ini memuat penimbangan, SDIDTK 4 kali, pemberian k
apsul vitamin A, dan imunisasi dasar. Partisipasi masyarakat kunjungan ke posyandu j
uga sangat mempengaruhi pencapaian indikator ini. Upaya yang perlu dilakukan untu
k dapat mencapai target pelayanan kesehatan anak balita diantaranya adalah peningkat
an partisipasi masyarakat ke Posyandu untuk penimbangan, SDIDTk, pemberian kaps
ul vitamin A, serta kerjasama lintas program lintas sektor.
Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Yogyakarta, terjadi kenaikan partisipasi m
asyarakat ke posyandu pada mulai tahun 2012 sampai dengan 2015 dibandingkan pad
a tahun 2011. Partisipasi masyarakat ke posyandu di Kota Yogyakarta pada tahun 201
5 sebesar 75,61%. Namun peningkatan tersebut belum dikatakan berhasil karena belu
m mencapai target renstra Kemenkes sebesar 85% dan target renstra Dinas Kesehatan
Kota Yogyakarta yaitu 80% pada tahun 2016.
Partisipasi masyarakat dihitung dengan cara menghitung jumlah bayi/balita ya
ng datang dibandingkan dengan jumlah bayi/balita yang tercatat (D/S) selama 5 tahun
terakhir. Empat responden menjawab penimbangan balita dan pemberian makanan ta
mbahan. Satu orang menjawab penimbangan balita, pemberian kapsul vitamin A, dan
penyuluhan oleh petugas puskesmas. Dua orang menjawab penimbangan balita, pemb
erian kapsul vitamin A, dan pemeriksaan oleh 4 petugas puskesmas. Berdasarkan hal t
ersebut didapatkan sedikit gambaran bahwa pengetahuan masyarakat tentang pelayana
n kesehatan yang diberikan di posyandu balita masih belum sama pemahamannya. Be
rdasarkan wawancara dengan bidan dan petugas gizi di Puskesmas mereka mengungk
apkan bahwa puskesmas merupakan wilayah yang masyarakatnya cukup kompleks, k
arena memiliki wilayah kerja paling luas serta jumlah balita terbanyak. Hal ini juga m
enjadi salah satu kendala sulitnya menjangkau seluruh masyarakat untuk berpartisipas
i dalam kegiatan posyandu balita.

Berdasarkan teori perilaku kesehatan yang dikemukakan oleh Lawrence Green


masalah kesehatan seringkali disebabkan oleh perilaku. Perilaku kesehatan dipengaru
hi oleh tiga hal yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat. Penge
tahuan omerupakan salah satu faktor intern dan faktor domain perilaku yang dapat me
mpengaruhi terbentuknya perilaku manusia. Pengetahuan merupakan bagian dari fakt
or predisposisi dalam teori perilaku Laurence Green. 5 Partisipasi masyarakat kunjung
an ke posyandu merupakan perilaku kesehatan yang memiliki peran dalam pencapaian
cakupan pelayanan kesehatan bayi dan balita.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti mengangkat dan membahas
rumusan masalah”Apakah ada hubungan karakteristik dan pengetahuan ibu dengan
partisipasi ibu yang mempunyai anak balita datang ke posyandu.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara karakteristik dan pengetahuan dengan partisipasi ibu yang mempunyai anak
balita datang ke posyandu.
2. Tujuan Khusus
1. Teridentifikasinya karakteristik (umur,pendidikan,pekerjaan).
2. Teridentifikasi pengetahuan.
3. Teridentifikasinya partisipasi ibu yang mempunyai anak balita datang ke
posyandu.
4. Teridentikasinya pendidikan dan partisipasi ibu yang mempunyai anak balita
datang ke posyandu.
5. Teridentifikasinya pendidikan dan partisipasi ibu yang mempunyai anak balita
datang ke posyandu.
6. Teridentifikasinya hubungan antara pekerjaan dengan partisipasi ibu yang
mempunyai anak balita datang ke posyandu.
7. Teridentifikasinya hubungan antara pengetahuan dengan partisipasi
mempunyai anak balita datang ke posyandu.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi:
1. Bagi pelayanan kesehatan
Sebagai bahan perencanaan kegiatan program posyandu dan dapat dijadikan
dasar untuk mengambil kebijakan pelaksanaan program posyandu.
2. Bagi Institusi keperawatan
Sebagai informasi dalam meningkatkan program pendidikan kesehatan di
lingkungan komunikasi, khususnya dalam pelaksanaan peran serta masyarakat
dalam meningkatkan derajat kesehatan.
3. Bagi peneliti lain
Penelitian ini merupakan program belajar dalam pelaksanan riset keperawatan
yang senantiasa dapat dikembangkan untuk penelitian keperwatan yang bersifat
lebih mendalam dan bermanfaat bagi kemajuan profesi keperawatan di indonesia.

Anda mungkin juga menyukai