Fondasipentingdinamisasiketatanegaraantersebutadalah reformasikonstitusi yang
memungkinkanperubahanatauamandemenUndang-UndangDasar 1945.
Sebelumdilakukanperubahan, jumlahbutirketentuan yang tercakupdalamnaskahUndang-
UndangDasar 1945 yang asliyaituhanyaterdiridari 71 butirketentuan.
Setelahdilakukanperubahansebanyakempat kali dalamsaturangkaian proses
perubahandaritahun 1999 hinggatahun 2002, butirketentuandalamUndang-UndangDasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 melonjakdrastismenjadi 199 butir. Dari 199
butirketentuantersebut, hanya 25 butirketentuan yang berasaldarinaskahasli yang
disahkanolehPanitiaPersiapanKemerdekaan Indonesia padatanggal 18 Agustus 1945.
Sebanyak 174 butirketentuanselebihnyaataulebihdari 300 persenadalahketentuan yang
barusamasekali.
II. Peristilahandanpengertianhukumtatanegara
Berikutdefinisi-definisihukumtatanegaramenurutbeberapaahli:
J.H.A Logemann
Van Vollenhoven
Scholten
Apeldoorn
A.V.Dicey
J. Maurice Duverger
R. Kranenburg
Utrecht
KusumadiPudjosewojo
J.R. Stellinga
L.J. Apeldorn
Pengertian Negara mempunyaibeberapaarti :
· Negara
dalamartiwilayahtertentuyaituadanyasuatudaerahtempatberdiamnyasuatubangsadibawake
kuasaan.
3. Hukumtatanegaratidakhanyamerupakansebagai recht atauhukumdanapalagisebagai
wet ataunormahukumtertulis, tetapijugamerupakansebagai lehre atauteori,
sehinggapengertiannyamencakupapa yang disebutsebagaiverfassungrecht
(hukumkonstitusi) dansekaligusverfassunglehre (teorikonstitusi)
4. Hukumtatanegaradalamartiluasmencakupbaikhukum yang
mempelajarinegaradalamkeadaandiam (staat in rust)
maupunmempelajarinegaradalamkeadaanbergerak (staat in beweging)
Dari definisi-definisitersebutdapatditarikkesimpulan :
Hukum Tata Negara adalahsekumpulanperaturan yang mengaturorganisasidaripadanegara,
hubunganantaraalatperlengkapannegaradalamgarisvertikaldan horizontal
sertakedudukanwarganegaradanhak-hakazasinya.
2. Mendorongmunculnyakesadaranwarganegara Indonesia
akanhakdankewajibanasasinyasebagaisubjekHukum Tata Negara Indonesia
berdasarkanUndang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1. Fungsihukumsebagaialatketertibandanketeraturanmasyarakat
2. Fungsihukumsebagaisaranauntukmewujudkankeadilansosiallahirbatin
3. Fungsihukumsebagaisaranapenggerakpembangunan
4. Fungsikritisdarihuku, yaitudayakerjahukumtidaksemata-
matamelakukanpengawasanpadaaparaturpenegakhukumtermasuk di dalamnya
Tujuanhukum adalahketertibanmasyarakat. Hukumdiperlakukanuntukpenghidupan di
dalammasyarakat demi kebaikandanketenteramanbersama.
Hukummengutamakanmasyarakatbukanperseoranganataugolongan. Hukum pun
menjagadanmelindungihak-haksertamenentukankewajiban-kewajibananggotamasyarakat,
agar terciptasuatukehidupanmasyarakat yang teratur, damai, adil, danmakmur.
· EthischeTheori
· UtiliteisTheori
Menurutteoriini,
tujuanhukumialahkemanfaatanataukebahagiaanmasyarakatataumanusiasemata-mata.
Para penggantinya, J. Bentham, J. Austin, dan J.S. Mills bersemboyan : "the greatest
happiness for the greatest number".
· GemengdeTheori (teorigabungan)
PERTEMUAN 2
II. Peristilahandanpengertianhukumtatanegara
Hukum Tata Negara padadasarnyaadalahhukum yang
mengaturorganisasikekuasaansuatunegarabesertasegalaaspek yang
berkaitandenganorganisasinegaratersebut.
SehubungandenganitudalamlingkunganHukumKetatanegaraandikenalberbagaiistilahyaitu :
Berikutdefinisi-definisihukumtatanegaramenurutbeberapaahli:
J.H.A Logemann
Van Vollenhoven
Scholten
Apeldoorn
A.V.Dicey
J. Maurice Duverger
Hukum Tata Negara adalahsalahsatucabangdarihukumprivat yang
mengaturorganisasidanfungsi-fungsipolitiksuatulembaganagara.
R. Kranenburg
Utrecht
KusumadiPudjosewojo
J.R. Stellinga
L.J. Apeldorn
· Negara
dalamartiwilayahtertentuyaituadanyasuatudaerahtempatberdiamnyasuatubangsadibawake
kuasaan.
· Negara dalamartiKasatauFikusyaituadanyahartakekayaan yang
dipegangolehpenguasauntukkepentinganumum.
3. Hukumtatanegaratidakhanyamerupakansebagai recht atauhukumdanapalagisebagai
wet ataunormahukumtertulis, tetapijugamerupakansebagai lehre atauteori,
sehinggapengertiannyamencakupapa yang disebutsebagaiverfassungrecht
(hukumkonstitusi) dansekaligusverfassunglehre (teorikonstitusi)
4. Hukumtatanegaradalamartiluasmencakupbaikhukum yang
mempelajarinegaradalamkeadaandiam (staat in rust)
maupunmempelajarinegaradalamkeadaanbergerak (staat in beweging)
Dari definisi-definisitersebutdapatditarikkesimpulan :
2. Mendorongmunculnyakesadaranwarganegara Indonesia
akanhakdankewajibanasasinyasebagaisubjekHukum Tata Negara Indonesia
berdasarkanUndang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Membantu para pemulamemahamigarisbesarruanglingkupilmupengetahuanHukum
Tata Negara.
1. Fungsihukumsebagaialatketertibandanketeraturanmasyarakat
2. Fungsihukumsebagaisaranauntukmewujudkankeadilansosiallahirbatin
3. Fungsihukumsebagaisaranapenggerakpembangunan
4. Fungsikritisdarihuku, yaitudayakerjahukumtidaksemata-
matamelakukanpengawasanpadaaparaturpenegakhukumtermasuk di dalamnya
Tujuanhukum adalahketertibanmasyarakat. Hukumdiperlakukanuntukpenghidupan di
dalammasyarakat demi kebaikandanketenteramanbersama.
Hukummengutamakanmasyarakatbukanperseoranganataugolongan. Hukum pun
menjagadanmelindungihak-haksertamenentukankewajiban-kewajibananggotamasyarakat,
agar terciptasuatukehidupanmasyarakat yang teratur, damai, adil, danmakmur.
· EthischeTheori
· UtiliteisTheori
Menurutteoriini,
tujuanhukumialahkemanfaatanataukebahagiaanmasyarakatataumanusiasemata-mata.
Para penggantinya, J. Bentham, J. Austin, dan J.S. Mills bersemboyan : "the greatest
happiness for the greatest number".
· GemengdeTheori (teorigabungan)
Aturan-aturanhukumdalamsuatunegarabersama-
samasecarakeseluruhanmerupakantatanan yang disebut Tata Hukum. Salah satu di antara
Tata Hukumituadalah Tata Hukum yang mengaturKetatanegaraan. Diantaraaturan-
aturanhukum yang berlakudalamsatunegaraterdapatkaitanatauhubungan,
sehinggaterbentukmekanisme, sistemsecaranasional yang
kemudianmembentuksistemhukumnasional.
1. KelompokPertama
Kelompokpertamainimembedakanhukumtatanegaradenganhukumadministrasinegaradeng
ansangattajam. Penganutteoriini, diantaranya Van Vollenhoven, Oppenheim, Logemann,
danStellinga.
a. Van Vollenhoven
Perbedaandikemukakansecarayuridisprinsipiildankonsekuen. Prinsipiilberarti,
antarahukumtatanegaradanhukumadministrasinegaraterdapatperbedaan yang
tajamkarenadalammencaridasarperbedaan yang
bersangkutantidakmenghubungkannyadengan factor diluarhukum,
tetapididalamsifatdanhakikathukumitusendiri.
b. Oppenheim
Hukumtatanegarasamadengannegaradalamkeadaantidakbergerak.
Sedangkanhukumadministrasinegaraadalahsekumpulanperaturanhukum yang
mengikatbadan-badannegarabaik yang tinggimaupun yang rendah. 3
c. J.A. Logemann
2. KelompokKedua
Kelompokkeduatidakmembedakanhukumtatanegaradenganhukumadministrasinegarasecar
atidaktajam. PenganutteoriiniadalahKranenburg, Van der Pot, danVegting.
a. Kraneburg
Perbedaanantarahukumtatanegaradenganhukumadministrasinegaratidakprinsipiil.
Sehinggalebihtepatdisamakandenganhukumperdatadanhukumdagang.
c. Vegting
MenurutVegting, hukumtatanegaradanhukumadministrasinegarapenyelidikannyasama.
Olehkarenaitu, tidakprinsipiilperbedaannya
PERTEMUAN 3
ObjekPenyelidikan HTN
OBJEK PENYELIDIKAN HTN
1. PROF. BURKENSL
Ilmu HTN dimanaobjekpenyelidikannyadalam SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
dalamnegarasebagaimanadistrukturkandalamhukum. PengambilanKeputusan (Beslissing
System).
2. PROF. BELINFANTE
· Presidensetelahdipiliholehrakyatkemudianmembentukkabinet
1. Dalamhukumtertulis
2. Dalamhukumtidaktertulis
· PembentukanKabinet di Belanda
· Menganutsistem Multi Partai
· Langkah-langkahdiambilsesudahdibentukkabinetadalah
1. Pembentukankabinetharusberkonsultasidenganpartai- partaipolitik.
2. Mengadakanpembicaraan-pembicaraandenganpartaipolitikmengenaisesuatupendapat-
pendapatmengenai program kerja.
a) Partaipolitik
b) Tokohmasyarakat
c) Golongankepentingan
d) Golonganpenekan
e) Media: elektronikdancetak
f) Budayapolitikatauperilakupolitikrakyat
g) Hubunganantarasipil/militerantarnegara
h) Dan lain-lain
3. Menurut Lord Acton (pakarpolitik): “Power Tends To Corrupt, Absolute Power Corrupts
To Absolutely”
artinyakekuasaanitucenderungbersalahgunaataumempunyaikecenderungandisalahgunakan
oleh yang memegangkekuasaan. Sehinggauntukmembatasikekuasaanharuslahdiciptakan
HUKUM/UUD sebagai: Cara PembatasanKekuasaan, yaitu :
1. Masing-masingjabatanditentukandengantugasdanwewenangsertahak-haknya yang
jelas. Misalnya: TugasdanWewenangPresidenapa. DPR tugasdanwewenangapa? Dan lain-
lain. Hal inidilihatdari ISI nya.
2. Pembatasankekuasaandilihatdarisegi WAKTU,
jadisetiapjabatannegaraharusdibatasi/ditentukandengan masa waktunya. Misalnya:
Presiden Indonesia masa jabatannya 5 tahundanhanyadapatdipilihsekalilagi (duaperiode).
Presiden Amerika Serikat masa jabatannya 4 tahunhanyauntukduaperiode; Presiden Filipina
masa jabatan 7 tahundanhanyasatuperiode.
1). Obyekumum
Obyekumum→kaidah yang
mengaturnegarapadaumumnyaApabiladalamilmunegaradipelajaripengertianpokoktentangn
egaradengantidakterikatkepadasuatunegaratertentu, melainkannegaradalampengertian
yang abstrak. Makadalamhukumtatanegarakitasudahmempelajarisuatunegaratertentu.
Negara inilah yang menjadiobyekumumdariHukum Tata Negara.
Misalnyaapabilakitabicaratentang Negara Indonesia makaobyekumumdariHukum Tata
Negara yang kitamaksudadalah Negara Indonesia
itusendiribukannegaradalamartiabstrakpadawaktumempelajarinegaradalam masa
kuliahilmunegara.
SUPRATUKTUR
INSFRASTUKTUR
1) Sistemkepartaian/partaipolitik
2) Kelompok-kelompokkepentingan
3) Kelompok-kelompokpenekan
4) Tokoh-tokohpolitik (lokal/nasional)
6) Budaya/perilakupolitikrakyat
7) Hubunganantarasipil/militerantarnegara
8) Dan lain-lain
MetodePendekatan HTN
METODE PENDEKATAN DALAM HUKUM TATA NEGARA
Dalamilmupengetahuanadaduahalpentingapabilakitahendakmempelajarisesuatubidangilmu
yang tertentu.
Keduahaltersebutialahmengenaiobyekdanmengenaimetodependekatanterhadapobyek.
Jikabidangilmu yang akankitapelajariadalahbidangilmuhukum, makatentusajaobyek yang
dibahasadalahkaidah- kaidahhukumnyaterutamakaidah-kaidahhukumpositifnyayaituhukum
yang berlakupadasuatuwaktudantempat yang tertentu.
Untukmendekatiobyekinimakadapatdipakaibeberapamacammetodeataucarapendekatan.
Pertama-tama kitabisamempelajarisuatuketentuanmenurutsusunanteksatauredaksinya.
Dari redaksiitumakakitadapatmengetahuiapasesungguhnyaisiketentuanitu.
Acapkalicarasepertiinikurangmemuaskan,
sehinggakitaperlumelakukanpembahasandenganmetodeataucara lain. Salah
satucaraialahdenganmempelajarisejarahterbentuknyaperaturan-peraturantersebut.
Kalaudengancarasepertiinihasilnyamasihtetapkurangmemuaskan, makadapat pula
dilakukancara lain lagiyaitudengancaramemperbandingkanapa yang dipelajaridenganhal
yang sama yang diaturolehdandaridalamperaturan yang lain. Di dalam HTN
adatigametodependekatan, yang dipakaiyaitu :
1. Metodeyuridis formal
2. Metodeyuridishistoris
3. Metodeyuridiskomperatif (metodeperbandingan)
MetodeYuridis Formal
MetodeYuridisHistoris (MetodeSejarah)
MetodeYuridisKomperatif
Metodeyuridiskomperatifinimaksudnyaadalahuntukmemberikanpenjelasansesuatudenganc
aramemperbandingkan. Misalnyasebagaicontoh, dalamPasal 7 UU 1945 disebutkanbahwa
“Presidenmempunyai masa jabatan lima tahundansesudahnyadapatdipilihkembali.
“Untukmemahamimaksudpasalinidanuntuklebihjelaslagi,
makakitadapatmemperbandingkanpasalinidenganpasal yang mengaturhal yang
samadalamkonstitusinegara lain, misalnya Amerika SerikatdanPhilipina. Dalamkonstitusi
Amerika Serikat. Masa jabatanPresidenadalahadanyabatasan masa batasan/kekuasaan.
Pembatasankekuasaanadalahdianggapperlukarenaadanyakecenderunganbagisipemegang
kekuasaanuntukmenyelewengkankekuasaannyasepertidikatakanolehLoard Acton, “Power
tends to corrupt, absolute power corrupt absolutely”, yang artinyabahwa,
“kekuasaancenderungdisalahgunakan, kekuasaan yang mutlakpastidiselewengkan.
Dalamhubungannyadenganpembatasankekuasaaniniadaduacara yang
dapatditambahyaitu :
1. Membatasikekuasaanmenurutwaktunya
2. Membatasikekuasaanmenurutisinya
Pembatasankekuasaanmenurutwaktunya, misalnyaadalahPasal 7 UUD 1945
(sebelumdiamandemen) yaitupembatasankekuasaanPresidenselama lima
tahundansesudahnyabisadipilihkembali. Pasal 7 UUD 1945 (setelahamandemen) :
“Presidendan Wakil Presidenmemegangjabatanselama lima tahun,
dansesudahnyadidapatdipilihkembalidalamjabatan yang sama, hanyauntuksatu kali masa
jabatan”.
PERTEMUAN 4
IlmuPolitikmempelajari :
· kekuasaandilihatdariaspekperilakukekuasaantersebut.
Setiapundang-undangdisusundandibentukolehlembaga-lembagapolitik (lembagalegislatif),
sehinggadapatdikatakanbahwasetiapundang-undangmerupakanhasildarikeputusanpolitik.
Hukum Tata Negara melihatundang-undangsebagaiprodukhukum yang dibuatolehalat-
alatperlegkapannegara yang diberikewewenanganmelaluiprosedurdantatacara yang
telahditetapkanolehHukum Tata Negara. IlmuPolitikmelahirkanmanusia-manusiaHukum
Tata Negara, sedangkanHukum Tata Negara
merumuskandasardariperilakupolitikataukekuasaan. HubunganantaraHukum Tata Negara
danIlmuPolitikdinyatakanjugaoleh :
· nonsep-konsepdanteori-teorimengenainegarasertahakekatnegara.
· negaradarisegistruktur.
PERTEMUAN 5
Sumberhukumdapatdibedakanantara yang bersifat formal (source of law in formal sense)
dan material (source of law in material sense). Setiapnegaramemilki system hukum yang
berbeda-bedasehinggasumberhukum yang digunakanberbeda pula. Namun,
khususdalamhukumtatanegarapadaumumnya yang bisadiakuisebagaisumberhukumada
lima, yaitu: Undang-UndangDasardanperaturanperundang-undangantertulis;
yurisprudensiperadilan; konvensiketatanegaraan; hukuminternasionaltertentu;
dandoktinilmuhukumtatanegara. Seperti di Indonesia, ada lima sumber-
sumberhukumtatanegara yang berlaku.
1. Undang-UndangDasardanperaturanperundang-undangantertulis
Undang-undangmengandungduapengertian, yaitu :
1. undang-undangdalamarti
d. PeraturanPemerintah
UUD 1945
memberikewenangankepadapresidenuntukmenetapkanPeraturanPemerintahgunamelaksan
akanundang-undang yang dibentukpresidendengan DPR.
DalamhaliniberartitidakmungkinbagipresidenmenetapkanPeraturanPemerintahsebelumada
undang-undangnya, sebaliknyasuatuundang-
undangtidakberlakuefektiftanpaadanyaPeraturanPemerintah.
ContohPeraturanPemerintahNomor 38 Tahun 2007
tentangPembagianUrusanPemerintahanantaraPemerintah, Pemerintahan Daerah
ProvinsidanPemerintahanKabupaten/Kota.
e. PeraturanPresiden
2. Yurisprudensiperadilan
IstilahYurisprudensi, berasalbahasa Latin, yaitudari kata “jurisprudentia” yang
berartipengetahuanhukum. Kata
yurisprudensisebagaiistilahteknisperadilansamaartinyadengan kata” jurisprudentie”
dalambahasaBelandadan “jurisprudence” dalambahasaPerancis,
yaituperadilantetapatauhukumperadilan. ( PurnadiPurbacaraka , dkk, 1995: 121 )
DalamKamusBesar Bahasa Indonesia ( 2001:1278 ) kata yurisprudensidiartikan:
ajaranhukummelaluiperadilan; himpunanputusan hakim.
3. Konvensi ketatanegaraan
a. Konvensiituberkenaandenganhal-haldalambidangketatanegaraan
c. Konvensisebagaibagiandarikonstitusi,
apabilaadapelanggaranterhadapnyatakdapatdiadiliolehbadanpengadilan
4. Hukuminternasionaltertentu
5. Doktinilmuhukumtatanegara.
1. SumberMateriildan Formal
Dalambentukformalnya, nilai-nilaipancasilaitutercantumdalamperumusanUndang-
Undangdasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagaihukumtertulis yang tertinggi
di Republik Indonesia. Namun di sampingitu, sumberhukum formal
itutidakhanyaterbataskepada yang tertulissaja. UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
hanyalahsalahsatubentuk yang tertulisdarinormadasaratauhukumdasar yang
bersifattertinggiitu. Di samping, hukumdasar yang tertulisdalamnaskah UUD 1945, ada pula
hukumdasarataukonstitusi yang sifatnyatidaktertulis.
3. Peraturan Perundang-undangan
(6) Ketetapan MPR Nomor VII/ MPR/2001 TentangVisi Indonesia Masa Depan.
d. Peraturanpemerintah.
e. PeraturanPresiden
g. PeraturanPelaksanaanlainnya
4. KonvensiKetatanegaraan
5. Traktat (Perjanjian)
Yang
terakhirmenjadisumberdarihukumtatanegaraadalahtraktatatauperjanjianinternasional. Perja
njianInternasional (BilatralMaupunMultilatral) yang TerkaitdenganHukumTatanegaraSuatu
Negara. PerjanjianInternasional (BilatralmaupunMultilatral) yang terkaitdenganHukum Tata
Negara Indonesia. Misalnya: TraktatAsean, UDHR PBB.
Bagaimanacaramengadakanperjanjianitu, danbagaimanaberlakusertahapusnya,
diaturolehhukuminternasional.
a. Yang mengenailuasdanbatas-bataswilayah;
b. Yang mengenaidwikewarganegaraan, yakniperjanjianantaraRepublik Indonesia
danRepublik Rakyat Tiongkok.
PERTEMUAN 6
Kekuasaannegaradijadikansebagaikewenangannegaradalammenjalankansistempemerintah
an.
Pemerintahandalamartiluasadalahsegalaurusan yang
dilakukanolehnegaradalamrangkamenyelenggarakankesejahteraanrakyatdankepentinganne
gara.
TriasPolitica
1. John Locke dalambukunya yang berjudul 'Two Treaties of Goverment' mengusulkan agar
membagikekuasaannegaramenjaditigatipekekuasaanyaitu:
a. Kekuasaanlegislatif, merupakankekuasaanuntukmembuatdanmenyusunundang-undang.
b. Kekuasaaneksekutif, merupakankekuasaannegarauntukmelaksanakanundang-
undangberikutpelanggaranterhadapundang-undang.
c. Kekuasaanfederatif, yaitukekuasaanuntukmelaksanakanhubunganluarnegeri.
a. Kekuasaanlegislatif, yaitukekuasaanuntukmembuatdanmembentukundang-undang.
b. Kekuasaaneksekutif, yaitukekuasaan untukmelaksanakanundang-undang.
c. Kekuasaanyudikatif, yaitukekuasaanuntukmempertahankanundang-
undangtermasukkekuasaanuntukmengadilisetiappelanggaranterhadapundang-
undangolehwarganegara.
b. Montesquieu,
kekuasaaneksekutifmencakupkekuasaanfederatifkarenamelakukanhubunganluarnegeriitut
ermasukkekuasaaneksekutifsementarakekuasaanyudikatifharusmerupakankekuasaan
yang berdirisendiridanterpisahdarieksekutif.
KonsepPembagianKekuasaan di Indonesia
KonsepPembagianKekuasaan di Indonesia
Pembagiankekuasaan horizontal
padatingkatpemerintahanpusatmengalamipergeseransetelahterjadinyaperubahan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menjadienamkekuasaannegarayaitukekuasaankonstitutif, kekuasaaneksekutif,
kekuasaanlegislatif, kekuasaanyudikatif, eksaminatif/inspektifdankekuasaanmoneter.
Sedangkanpembagiankekuasaan horizontal
padatingkatpemerintahandaerahberlangsungantaralembaga-lembagadaerah yang
sederajat, yaituantaraPemerintah Daerah (prov/kab/kota) danDewanPerwakilan Rakyat
Daerah (DPRD prov/kab/kota).
Pembagiankekuasaansecaravertikalberlangsungantarapemerintahanpusatdanpemerintaha
ndaerah (pemerintahanprovinsidanpemerintahankabupaten/kota).
Pembagiankekuasaansecara horizontal
Pembagiankekuasaansecara horizontal
Pembagiankekuasaanpadatingkatanpemerintahanpusatberlangsungantaralembaga-
lembaganegara yang sederajat.
Pembagiankekuasaanpadatingkatpemerintahanpusatmengalamipergeseransetelahterjadin
yaperubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pergeseran yang
dimaksudadalahpergeseranklasifikasikekuasaannegara yang
umumnyaterdiriatastigajeniskekuasaan (legislatif, eksekutifdanyudikatif)
menjadienamkekuasaannegara, yaitu:
1) Kekuasaankonstitutif yaitukekuasaanuntukmengubahdanmenetapkanUndang-
UndangDasar. KekuasaaninidijalankanolehMajelisPermusyawaratan Rakyat
sebagaimanaditegaskandalamPasal 3 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakanbahwaMajelis Permusyawaratan Rakyat
berwenangmengubahdanmenetapkanUndang-UndangDasar.
2) Kekuasaaneksekutif yaitukekuasaanuntukmenjalankanundang-
undangdanpenyelenggaraanpemerintahan Negara.
KekuasaaninidipegangolehPresidensebagaimanaditegaskandalamPasal 4 ayat (1) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakanbahwaPresidenRepublik
Indonesia memegangkekuasaanpemerintahanmenurutUndang-UndangDasar.
3) Kekuasaanlegislatif yaitukekuasaanuntukmembentukundang-undang.
KekuasaaninidipegangolehDewanPerwakilan Rakyat sebagaimanaditegaskandalamPasal
20 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakanbahwaDewanPerwakilan Rakyat memegangkekuasaanmembentukundang-
undang
4) Kekuasaanyudikatif ataudisebutkekuasaankehakiman,
yaitukekuasaanuntukmenyelenggarakan peradilangunamenegakkanhukumdankeadilan.
KekuasaaninidipegangolehMahkamahAgungdanMahkamahKonstitusisebagaimanaditegas
kandalamPasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakanbahwaKekuasaankehakimandilakukanolehsebuahMahkamahAgungdanbadanp
eradilan yang berada di bawahnyadalamlingkunganperadilanumum, lingkunganperadilan
agama, lingkunganperadilanmiliter, lingkunganperadilantatausahanegara, danoleh
sebuahMahkamahKonstitusi.
5) Kekuasaaneksaminatif/inspektif yaitukekuasaan yang
berhubungandenganpenyelenggaraanpemeriksaanataspengelolaandantanggungjawabtenta
ngkeuangannegara.
KekuasaaninidijalankanolehBadanPemeriksaKeuangansebagaimanaditegaskandalamPasal
23 E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakanbahwauntukmemeriksa
pengelolaandantanggungjawabtentangkeuangannegaradiadakansatu
BadanPemeriksaKeuangan yang bebasdanmandiri.
6) Kekuasaanmoneter yaitukekuasaanuntukmenetapkandanmelaksanakankebijakanmo
neter, mengaturdanmenjagakelancaransistempembayaran, sertamemeliharakestabilannilai
rupiah. Kekuasaaninidijalankanoleh Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia
sebagaimanaditegaskandalamPasal 23 D UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwanegaramemilikisuatu bank sentral yang susunan, kedudukan,
kewenangan, tanggungjawab, danindepedensinyadiaturdalamundang-undang.
Pembagiankekuasaansecaravertikal
Pembagiankekuasaansecaravertikal
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakanbahwa Negara
KesatuanRepublik Indonesia dibagiatasdaerah-
daerahprovinsidandaerahprovinsiitudibagiataskabupatendankota, yang tiap-tiapprovinsi,
kabupaten, dankotaitumempunyaipemerintahandaerah, yang diaturdenganundang-undang.
Pembagiankekuasaansecaravertikalmunculsebagaikonsekuensidariditerapkannyaasasdese
ntralisasi di Negara KesatuanRepublik Indonesia. Denganasastersebut,
PemerintahPusatmenyerahkanwewenangpemerintahankepadapemerintahdaerahotonom
(provinsidankabupaten/kota) untukmengurusdanmengatursendiriurusanpemerintahan di
daerahnya, kecualiurusanpemerintahan yang menjadikewenanganPemerintahPusat,
yaitukewenangan yang berkaitandenganpolitikluarnegeri, pertahanan, keamanan, yustisi,
agama, moneterdan fiskal.22
Hal tersebutditegaskandalamPasal 18 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakanPemerintahdaerahmenjalankanotonomiseluas-luasnya,
kecualiurusanpemerintahan yang olehundang-
undangditentukansebagaiurusanPemerintahPusat.
Pemberianotonomikepadadaerahbertujuanmeningkatkandayagunadanhasilgunapenyeleng
garaanpemerintahan di daerah,
terutamadalampelaksanaankepadamasyarakatmaupunmeningkatkankestabilanpolitikdank
esatuanbangsa.
PERTEMUAN 7
PendahuluansertaKonteksdanPeranKonstitusi
a. Pendahuluan
Konstitusi yang tertulisdimilikiolehhampirsebagianbesarnegara modern dankonstitusiada di
seluruhnegara yang demokratis.
Konstitusimenjadidasarnegarakarenaitukonstitusimemuatvisidantujuanbernegarasertajuga
mengemukakanprinsipdanaturandasar yang mengaturtatakehidupanberbangsa, bernegara,
danbermasyarakat.
B. KonteksdanPeranKonstitusi
Padauraian di
atastelahdikemukakanbahwasetiapnegaramemilikikonstitusidansebagianbesarnyakonstitu
sidimaksudbersifattertulis. Michael J Perry menyatakan “...Constitution ... shall be the
supreme Law of the Land ...”. Konstitusidalam the usual text book jugadisebutsebagai
“fundamental norm or basic law” danjugadidefinisikansebagai “the concrete, collective
condition of political unity and social order of a particular state”.
ketiga, pokokpikirandanperumusanmengenaisistemhukum,
sistemkekuasaandanpemerintahan, fahamdemokrasisertasistemdanmekanisme check and
balances kekuasaan;
Uraian di atashendakmenegaskan,
negarahukumharusdidasarkanpadakedaulatanrakyatdanditujukanuntukkepentinganperlindu
ngansegenapbangsasertamewujudkankesejahteraan. Konsep, kerangkateoritik,
sertaprinsipnegarahukum yang antara lain meliputi: asaslegalitas, persamaandalamhukum,
pembatasankekuasaan, perlindunganhakasasi, peradilan yang
bebasdantidakmemihakseyogianyaditujukanuntukmelindungikepentinganrakyat.
ReformasiKonstitusi
C. ReformasiKonstitusi
Jikadilakukananalisisdalamperspektifsejarahmakasetidaknyaada 3 (tiga)
gelombangperubahankonstitusi yang pernahterjadidalampembentukankonstitusi di dunia,
yaitumisalnyaantara lain:
1. Padaperiodekolonialisme. Padakurunwaktutersebut,
kekuatandansistemkekuasaandarinegarapenjajahtelahmemaksakankekuasaannyapadaseti
apnegarajajahannyauntukmenggunakanhukum yang
berasaldanberpihakpadakepentinganpenjajah. Inilahperiodeawalperubahanhukum di
sebagianbesarnegarajajahanpadaperiode zaman penjajahan. Pada masa itu,
tatahukumdantatahubunganantarwarganegaradilakukandenganmenggunakansistemdanhu
kumkekuasaandaripenjajah. Negara yang dijajah “dipaksa” untuktunduk di
bawahaturankonstitusipenjajah yang sebagiannyadiatursecaraeksepsional. Hak
“bumiputera” berbedadenganwarganegaraBelandaataupunkaumningratnya. Hal
inidapatdilihatdalamperiodepenjajahanBelandaatas Indonesia, ataupunnegara-negara yang
beradadalampenjajahanInggris;
PerubahanKonstitusidanReformasi di BidangKekuasaanKehakiman
d. PerubahanKonstitusidanReformasi di BidangKekuasaanKehakiman
Perubahankonstitusibiasanyamempunyaipengaruhterhadappolahubungankekuasaan di
antara organ kekuasaan, termasukkekuasaankehakiman. Secaraumum,
suatukonstitusimemuatprinsip yang menolakpemusatankekuasaan. Eric
Barendtmenyatakan “the principle is concerned with the avoidance of concentration of
power ... the each branch of goverment – legislature, executive, and judiciary – is able to
check and exercise of power by the others ...”.
Padakonteksperubahankonstitusi di Indonesia sepertitelahdiuraikan di
atassesungguhnyaperubahandimaksudmempunyaipengaruhdankaitaneratdengansistemke
kuasaankehakiman.
Uraian di
bawahiniakanmenjelaskanpengaruhdankaitaneratantaraperubahankonstitusidengansistem
kekuasaankehakimanmelaluikajianpadarumusan yang tersebutdalam UUD Tahun 1945
sebelumdanpascaamandemendihubungkandenganajaranTriasPolitika.
Analisisjugamengkaji, apakahsistemkekuasaan di Indonesia
menganutpemisahankekuasaanataukahpembagiankekuasaan.
Berdasarkantelaahantersebutbarukemudianakandihubungkandengansistemkekuasaankeha
kiman.
Kendatitidakmenjadisalahsatuperdebatanutamatetapiacapkalidiajukanpertanyaan,
apakahsistemkekuasaan di Indonsiamenganutsistemkekuasaan yang didasarkanpada
“pembagian” kekuasaan, ataukah “pemisahan “ kekuasaan. Secaraumum, ahlitatanegara di
Indonesia menganutpendapat yang menyatakanbahwasistemkekuasaan di Indonesia
sepertidirumuskan di dalamkonstitusiadalah “pembagian” kekuasaan.
Jikapendapat di
atasdikaitkandandiletakkandengandandalamkontekskekuasaankehakimanmakaakantimbul
pertanyaan, apakahkekuasaanMahkamahAgungdanMahkamahKonstitusiadalahkekuasaan
yang didasarkanataspembagiankekuasaanataukahkekuasaan yang
terpisahdarikekuasaanlainnya.
Padasituasisedemikian,
eksekutifdanlegislatifmempunyaipotensidanmemilikikeleluasaanuntukmanafsirkandanmer
umuskankekuasaankehakimanmenurutinterpretasinyasendiridan/ataukekuasaankehakima
n yang berpihakpadakepentingannyasendiri.
Pasaldimaksudmenjelaskansifatdantujuandaripenyelenggaraankekuasaankehakiman, yaitu:
kekuasaan yang merdekagunamenegakkanhukumsertakeadilan. Frasa kata “kekuasaan
yang merdeka”
dalampasaltersebutmemperlihatkandansekaligusmenegaskanbahwakekuasaankehakiman
adalahsuatukekuasaan yang terpisahdaricabangkekuasaanlainnya.
Penyebutan yang
tegastentangsiapapenyelenggarakekuasaankehakimanmembuatkejelasan,
siapakahlembaga yang melaksanakankekuasaankehakiman. Kendatipundemikian,
konstitusijugamenyatakan “badan-badan lain yang
fungsinyaberkaitandengankekuasaankehakimandiaturdalamundang-undang”.
Frasasepertidikemukakan di atasakanmenarikjikadikaitkandenganlembagaKomisiYudisial
yang dikemukakansecaraeksplisitdidalamPasal 24B UUD 1945.
Tugaswewenangkomisimempunyaihubungandanberkaitaneratdenganlembaga yang
menjalankankekuasaankehakiman, yaitu: MahkamahAgungdanbadan-badanperadilan yang
berada di bawahnyasertaMahkamahKonstitusi. Tugasdanwewenangdimaksudadalah:
kesatu, mengusulkanpengangkatan hakim agung; dankedua,
menjagadanmenegakkankehormatankeluhuranmartabat, sertaperilaku hakim.
JikadiasumsikanbahwaKomisiYudisialsebuahbadan yang
berkaitandengankekuasaankehakimandenganwewenangtertentu, pertanyaanlainnya yang
perludiajukan, apakahkonstitusimemberikanlegitimasipadaundang-
undanguntukmerumuskantatacaradanmekanismekerjapelaksanaanwewenangtersebut di
dalamsuatuundang-undang?
Berdasarkanseluruhuraian di atasmakadapatdikemukakanbeberapahal,
yaitusebagaiberikut:
GagasanPerubahanKonstitusidalamPerspektifKekuasaanKehakiman
E. GagasanPerubahanKonstitusidalamPerspektifKekuasaanKehakiman
Kendatipuntelahdilakukanperubahan yang
cukupsignifikandalampengaturanhalichwalkekuasaankehakiman di dalam UUD tahun 1945
pascaamandemen, masihditemukanbeberapahallainnya yang
dapatmengakibatkantidakdapatdilaksanakannyakekuasaankehakimansecaraterhormatdan
bermartabatdenganakuntabilitas yang tinggi.
PubliktelahmengetahuidanmahfumbahwapadaperiodeOrde lama
danOrdeBaruadamasalahutama yang
dihadapiolehkekuasaankehakimanberkenaandenganintervensikekuasaandankepentinganpo
litiksertaeksekutif. Intervensidimaksuddilakukanmelalui:
kesatu,
kedudukanmahkamahditempatkansebagaibagiandariinstrumenkekuasaanpolitikOrde Lama
untukmenjalankanpolitik “revolusioner” darikekuasaan;
kedua, padaperiodeOrdeBaru,
mahkamahtidaklagisecaraeksplisitmenjadibagiandarikepentingantetapiada “kontrolpolitik”
terhadaptugasdanwewenangmahkamah. Kontroldmaksudantara lain meliputi:
mekanismerekruitmen hakim agung, pemilihandanpengangkatanketuamahkamah,
kontroleksekutifataspromosidanmutasi para hakim di lingkunganmahkamah,
politikanggaran yang disusundandirumuskandengancampurtangan yang
cukupintensifdaribirokrasipemerintahan;
PascaOrdeBaru, masalahutamasepertidiuraikan di
atastidaklagisepenuhnyadapatdidesakkankepadamahkamahkarenaadanyarumusanpasal di
dalamkonstitusi yang cukuptegas yang menyatakankekuasaankehakimanadalahkekuasaan
yang merdekauntukmenyelenggarakanperadilan. De facto,
MahkamahAgungpadasaatinisudah: kesatu,
dapatmelakukanpromosidanmutasisecaramandiritanpacampurtanganlagidaribirokrasi;
kedua, Ketuadan Wakil
KetuaMahkamahAgungmaupunMahkamahKonstitusidipilihdaridanoleh hakim agungdan
hakim konstitusisendiri; ketiga,
mahkamahdapatmenyusundanmerumuskansecaramandirianggaran yang
diperlukanuntukmenjalankantugas, fungsi, danwewenangnya.
Kendatiadaperubahan yang
menjagadanmewujudkaneksistensidanprinsipdasarkekuasaankehakiman,
publikmasihmerasakanadanyafakta yang memperlihatkan,
kekuasaankehakimanbelumsepenuh-penuhnyamenjaditerhormat, bermartabat,
danmempunyaistandarkinerjadenganakuntabilitas yang tinggi.
2. Publikbelumsecaraluasbisamendapatkanaksesinfomasiterhadap proses
dantahapanperadilandarisuatuperkara yang diajukannya, khususnya di tingkat banding
dankasasi. Tidakjelasnyatahapan proses danwaktupenyelesaianperkaramembuat para
justiabelmenjadi “gamang” danbertanya-tanya,
apakahkasusnyasedangatausudahditanganiolehpengadilan, baikpadatingkatan banding
maupunmahkamah. Di sisilainnya, mahkamahjugatelahmengeluarkanSuratEdaran yang
mengaturtentangaksesinformasi;
Padaakhirnya,
tantangandimaksudmunculdariberbagaifaktadalampenerapankekuasaankehakimantelahdin
ilaimasyarakatbahwaperadilanbelumsepenuhnyadapatditegakkansesuaidengantujuandarik
ekuasaankehakimanyaitumenegakkanhukumdankeadilan.
Jikafakta di atasdikajisecaramendalammakaperludiajukansuatupertanyaankritis,
apakahfaktapenerapan proses peradilan di atasadalah problem penegakanhukum,
dantidakberkaitanlangsungdenganrumusanpasal yang telahdikemukakan di dalam UUD
Tahun 1945 pascaamandemen?
Itusebabnyapertanyaan yang
perludiajukandenganadanyadiskursuspublikdanadanyatuntutan yang kianmenguat,
apakahindependensiharusdilekatkandandiletakkanjugadalamprinsipakuntabilitassehinggak
ekuasaankehakimanseyogianyasebagaikekuasaan yang merdekadanakuntabel.
Independensiharusditegakkansebagaisatusisikoinmatauang yang
disertaiakuntabilitaspadasisilainnya. Hal itudimaksudkan agar independensi yang
disertaiakuntabilitasdapatsecarasignifikanmeminimalisasisuatupotensi yang
menyebabkanterjadinyaanarkismedantindakankoruptif.
Berdasarkanseluruhuraian di
atasmakaadakebutuhanuntukmeningkatkankualitaskekuasaankehakiman. Salah satucara
yang tersediaadalahmelakukanamandemenkonstitusidanuntukitudiusulkanbeberapahal,
yaitu:
1. Konstitusiharusmerumuskansecarategasdanjelasprinsipakuntabilitas.
Prinsipdimaksudmenjadiprinsip yang
sangatpentingdalammenjalankankekuasaankehakimanbersama-
samadenganprinsipindependensi. Terbuka
peluanguntukmenegaskanperlunyaprinsipprofesional, jujur,
danadilsebagaiprinsipdasardalammenjalankankekuasaankehakimankarenapenyelenggaraa
npemilusajasesuaikonstitusiharusdilakukansecarajujurdanadilselainlangsung, umum,
bebasdanrahasiaapalagibilamelaksanakankekuasaankehakiman.
2. KomisiYudisialdalamsistemkekuasaankehakiman.
ApakahKomisiYudisialhendakdiletakkansebagaisalahsatubadandarikekuasaankehakiman
yang menjalankanfungsipengawasan, selaintugasdanwewenanglainnya yang dirumuskan;
ataukah, KomisiYudisialhanyalahsebuahbadan yang
berkaitandengankekuasaankehakimansaja;
3. Konstitusiseyogianyamengaturprinsipmekanismepelaksanaanwewenangdarilembaga
yang berada di dalamkekuasaankehakiman, yaitu di antaraMahkamahAgung,
MahkamahKonstitusi, danKomisiYudisial. Misalnyasaja,
apakahKomisiYudusialjugapunyawewenanguntukmenjagadanmenegakkankehormatan,
keluhuranmartabatdanperilaku hakim konstitusi;
danapakahpelaksanaanwewenangKomisiYudisial di atashanyadenganfokus di
bidangetikdanperilaku yang
tidakberkaitanlangsungdenganpelaksanaankewenanganmengadiliataukahpadahal-
haltertentudapat “masuk”.
PERTEMUAN 9
Bentuknegaramenyatakansususnandanorganisasinegarasecarakeseluruhan,
mengenaistrukturnegara yang meliputisegenapunsur-unsurnyayaitudaerah,
bangsadanpemerintahannya.
B. Bentuk Negara
1) Republic
4) Demokrasi
Ciri-ciripokokpemerintahandemokratis
· konstitusional, yaitubahwaprinsip-prinsipkekuasaan,
kehendakdankepentinganrakyatdiaturdanditetapkandalamkonstitusi;
· perwakilan, yaitubahwapelaksanaankedaulatanrakyatdiwakilkankepadabeberapa
orang;
· pemilihanumum, yaitukegiatanpolitikuntukmemilihanggota-anggotaparlemen;
c. Adanyatanggungjawabdaripelaksanakegiatanpemerintahan.
5) Autokrasi
9.2 (SusunanPemerintahan)
C. SusunanPemerintahan
1) Adanyasupremasikonstitusifederasi.
Ciri-cirinegaraserikat/ federal:
2. tiapnegarabagianbolehmembuatkonstitusisendiri,
tetapitidakbolehbertentangandengankonstitusinegaraserikat;
Dalampraktikkenegaraan, jarangdijumpaisebutanjabatankepalanegarabagian
(lazimnyadisebutgubernurnegarabagian). Pembagiankekuasaanantarapemerintah federal
dengannegara bagianditentukanolehnegarabagian, sehinggakegiatanpemerintah federal
adalahhalikhwalkenegaraanselebihnya (residuary power ).
Menurut C.F. Strong, yang membedakannegaraserikat yang satudengan yang lain adalah:
Dalamnegarakesatuanbersistemsentralisasi,
semuahaldiaturdandiurusolehpemerintahpusat,
sedangkandaerahhanyamenjalankanperintah-perintahdanperaturan-
peraturandaripemerintah pusat. Daerah tidakberwewenangmembuatperaturan-
peraturansendiridanataumengurusrumahtangganyasendiri.
Keuntungansistemsentralisasi:
3.penghasilan daerahdapatdigunakanuntukkepentinganseluruhwilayahnegara.
Kerugiansistemsentralisasi:
3. daerah-daerahlebihbersifatpasif,
menungguperintahdaripusatsehinggamelemahkansendi-
sendipemerintahandemokratiskarenakurangnyainisiatifdarirakyat;
5. keputusan-keputusanpemerintahpusatseringterlambat.
Dalamnegarakesatuanbersistemdesentralisasi,
daerahdiberikekuasaanuntukmengaturrumahtangganyasendiri (otonomi, swatantra).
Untukmenampungaspirasirakyat di daerah, terdapat parlemendaerah. Meskipundemikian,
pemerintahpusattetapmemegangkekuasaantertinggi.
Keuntungansistemdesentralisasi:
1. pembangunandaerahakanberkembangsesuaidengancirikhasdaerahitusendiri;
3. tidakbertumpuknyapekerjaanpemerintahpusat,
sehinggapemerintahandapatberjalanlancar;
4. partisipasidantanggungjawabmasyarakatterhadapdaerahnyaakanmeningkat;
5. penghematanbiaya, karenasebagianditanggungsendiriolehdaerah.
Sedangkankerugiansistemdesentralisasiadalahketidakseragamanperaturandankebijakanse
rtakemajuanpembangunan.
1. Negara Kesatuan
SistemDesentralisasi
Tetapikadang-kadang di dalamnegarakesatuaninidiadakanpembagiandaerah, di
manadalamtiap-tiapdaerahituterdapatorganisasikenegaraan yang tegaksendiri.
Pembagiandaerahtersebutmisalnyapembagiandalamdaerah-daerah : Tingkat I, Tingkat II,
Tingkat III, yang berhakmengaturdanmengurusrumahtangganyasendiri. Dan yang padatiap-
tiapdaerahtersebutmempunyaipemerintahansendiri, yang di sebutpemerintahdaerah.
Tetapikitaharusingatbahwapemerintahandaerahinitidakmempunyaikekuasaanatauwewena
ng yang tertinggimengenaiapapundalamlapanganpemerintahan.
karenadalamtingkatterakhirdantertinggi putusan-putusandalamlapanganpemerintahanitu
yang wewenangmengadakanadalah pemerintahanpusat.
2. Negara Federasi
Olehkarenaitu di
dalamnegarafederasitersebutkitadapatadanyaduamacampemerintahanyaitu,
1.Pemerintahan federal.
2.Pemerintah negarabagian
9.3 (SistemPemerintahandanMacam-macamnya)
D. SistemPemerintahan
Sistempemerintahanmerupakangabungandariduaistilahyaitu “sistem” dan “pemerintahan”.
Menurut Carl J. Friedrich, sistemadalahsuatukeseluruhanterdiridaribeberapa bagian yang
mempunyaihubunganfungsionalbaikantarabagian-
bagianmaupunhubunganfungsionalterhadapkeseluruhannya,
sehinggahubunganitumenimbulkansuatuketergantunganantarabagian-bagian yang
akibatnyajikasalahsatubagiantidakbekerjadenganbaikmemengaruhikeseluruhanitu.
Adapunpemerintahandalamartiluasadalahsegalaunsur yang
dilakukanolehnegaradalammenyelenggarakankesejahteraanrakyatnyadankepentingannegar
asendiri.
E. Macam-macamSistemPemerintahan
Ada 3 macamsistempemerintahan
a. Sistempemerintahanparlementer
Sistempemerintahanparlementermerupakansistempemerintahandimanahubunganantaraek
sekutifdanbadanperwakilan (legislatif) sangaterat.
5.
Kekuasaankehakimansecaraprinsipiltidakdigantungkankepadalembagaeksekutifdanlegislat
if, haliniuntukmencegahintimidasidanintervensilembaga lain.
b. Sistempresidensiil
Sistempemerintahanpresidensiiladalahsuatupemerintahan di
manakedudukaneksekutiftidak bertanggungjawabkepadabadanperwakilanrakyat, dengan
kata lain kekuasaaneksekutif berada di luarpengawasan (langsung) parlemen.
Karakteristiksistempemerintahanpresidensiil, yaitu:
3. Presidentidakbertanggungjawabkepadabadanlegislatifdantidakdapatdijatuhkanoleh
badanlegislatif.
4. Sebagaiimbangannya, presidentidakdapatmembubarkanbadanlegislatif.
Sistempemerintahan quasi
padahakikatnyamerupakanbentukvariasidarisistempemerintahan
parlemendansistempemerintahanpresidensiil. Hal inidisebabkansituasidankondisi yang
berbedasehinggamelahirkanbentuk-bentuksemuanya.
PERTEMUAN 10
1. AsasKekeluargaan
1) Cara Pengambilankeputusan
- MusyawarahMufakat.
bagiandarikepentingannya.
- SuaraTerbanyak.
Keburukan :TimbulDiktatorMayoritas.
Pihakmayoritasmemaksakankehendaknyasehinggagolonganminoritastidakmemunyaikese
mpatanbilagolonganminoritastidaksetuju.
2) HubunganKerjaSamaantaraPresidendan DPR
2. AsasKedaulatan Rakyat
Istilahkedaulatandipergunakandalamberbagaipengertian.
Pengertianberdaulatditujukanpadanegara-negara yang berhakmenentukanurusannyasendiri,
baikmasalah-masalahdalamnegerimaupunmasalah-
masalahluarnegeritanpaadacampurtangannegara lain.
Pengertiankedaulatanadalahwewenang yang tertinggi yang menentukansegalawewenang
yang adadalamsuatunegara. Kata inimerupakanterjemahandari Sovereignty (Inggris),
Souvereiniteit (Belanda), souvereinete (Prancis), suvranus (Italia) dandalambahasa Latin
dikenaldenganistilahSupranus yang berarti “yang tertinggi”. Jean Bodindalambukunya “Six
Livre de la Republika” adalah yang pertama-tama
mengartikanbahwakedaulatanadalahtidakdipecahpecah, asli,
permanendansempurnaatautidakterbatas. Takterbatasartinyatidakadakekuasaan lain yang
lebihtinggi yang
dapatmembatasikekuasaantersebutpermanenberartiabaditetapsepanjangnegaraituada.
Konsepitudisebutjugakonsepnegaramonistis.
Pasal 3, Pasal 5 ayat (1), Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22C,
Hubunganasaskedaulatandenganpemiluterlihatdariartikedaulatan yang
berartiwewenanguntukmenentukanwewenang yang berada di
bawahnyasehinggadalamasaskedaulatanrakyat, rakyatlah yang
berdaulatdanmenentukansegalawewenangdalam Negara.
Asaskedaulatanrakyatdisebutjugaasasdemokrasi. Terdapatduabentukdemokrasi,
yaknidemokrasilangsungdandemokrasitidaklangsungataudemokrasiperwakilan.
Adapunsyarat-syaratdari representative government under the Rule of Law yakni:
(1) Proteksikonstitusional.
(4) Kebebasanmenyatakanpendapat.
(5) Kebebasanberserikatdantugasoposisi.
Pembagiankekuasaanberbedadenganpemisahankekuasaan.
Pemisahankekuasaanberartikekuasaanterpisahtanpaadahubunganantarasatudengan yang
lainnya. Sedangkanpembagianberartikekuasaanterbagiatasbeberapabagian,
tetapitidakterpisahdanmempuyaihubunganantarasatudengan yang lainnya.
Pencetusteoripemisahankekuasaanadalah John Locke dalambukunya “Two Treaties on
Civil Government” yang memisahkanantaralegislatif, eksekutifdanfederatif.
Diilhamipendapat John Locke, Montesquieu dalambukunya “L’ esprit des Lois”
mengemukakanbahwadalamsetiappemerintahan,
terdapattigajeniskekuasaanyaitueksekutif, legislatifdanyudikatif.
Dalampraktikketatanegaraan, tidakmungkinuntukmelaksanakanajarantriaspoliticamurni.
Prof. Ivor Jennings, dalambukunya “The Law and the Constitution”,
membedakanpengertianpemisahankekuasaandalam:
I. PemisahanKekuasaandalamarti material.
Yaknipemisahandalamartipembagiankekuasaandenganmempertahankansecarategaspemb
agiantugas-tugasketatanegaraanantaraeksekutif, legislative danyudikatif. Hal
inidisebutpemisahankekuasaan (Separation of Power).
a. PerlindunganterhadapHakAsasiManusia.
b. Pemisahankekuasaan.
Padanegarahukumformil, unsur-unsurnyabertambahmenjadiempatunsuryakni:
a. PerlindunganterhadapHakAsasiManusia.
b. Pemisahankekuasaan.
c. SetiaptindakanpemerintahdidasarkanatasUndang-Undang.
d. Adanyaperadilanadministrasi yang berdirisendiri.
The Rule of Law dikenalkanoleh A.V. Dicey, yang meliputi 3 unsur, yakni:
a. Supremasihukum.
b. Persamaankedudukandanhukumbagisetiap orang.
c. KonstitusibukansumberHakAsasiManusiajikaHakAsasi
Manusiadituangkandalamkonstitusihanyasebagaipenegasan. Negara
hukumdicirikantigahal, yakni:
c. Legalitasdalamsegalabentuknya.
b. DalamBatangTubuh UUD NRI 1945 yaknidalamPasal 1 ayat (3), Pasal 4, Pasal 9, Pasal 24,
Pasal 27, sertaPasal 28.
PEERTEMUAN 11
Hirarkhidanpengertinpemerintahan, yaitu :
1. Provinsi
Provinsiataupropinsiadalahnamasebuahpembagianwilayahadministratif di
bawahwilayahnasional. Kata inimerupakan kata pungutandaribahasaBelanda “provincie”
yang berasaldaribahasa Latin danpertamakalinyadigunakan di KekaisaranRomawi.
Merekamembagiwilayahkekuasaanmerekaatas
(peringkatkeduadariseluruhkepresidensialsetelahkekuasaanpresiden)”provinciae”.
Kemungkinan kata iniberasaldari kata “provincia”, yang berartidaerahkekuasaan.
Kemungkinanbesariniterdiridari kata-kata “pro” (di depan) dan “vincia” (dihubungkan).
Dalampembagianadministratif, Indonesia terdiriatasprovinsi, yang
dikepalaiolehseoranggubernur.
2. Kabupaten
3. Kota
4. Kecamatan
5. Kelurahan
6. Desa
KepalaDesamerupakanpimpinanpenyelenggaraanpemerintahandesaberdasarkankebijakan
yang ditetapkanbersamaBadanPermusyawaratanDesa (BPD). Masa
jabatanKepalaDesaadalah 6 tahun, dandapatdiperpanjanglagiuntuksatu kali masa jabatan.
KepalaDesajugamemilikiwewenangmenetapkanPeraturanDesa yang
telahmendapatpersetujuanbersama.
KewenangandesaadalahMenyelenggarakanurusanpemerintahan yang
sudahadaberdasarkanhakasalusuldesa. Menyelenggarakanurusanpemerintahan yang
menjadikewenangankabupaten/kota yang diserahkanpengaturannyakepadadesa,
yakniurusanpemerintahan yang secaralangsungdapatmeningkatkanpelayananmasyarakat.
TugaspembantuandariPemerintah, PemerintahProvinsi, danPemerintahKabupaten/Kota
Urusanpemerintahanlainnya yang diserahkankepadadesa.
KepalaDesadipilihlangsungmelaluiPemilihanKepalaDesa (Pilkades)
olehpendudukdesasetempat. Syarat-
syaratmenjadicalonKepalaDesasesuaiPeraturanPemerintah No. 72 Tahun 2005
sebagaiberikut :
e. BersediadicalonkanmenjadiKepalaDesa
f. Pendudukdesasetempat
g. Tidakpernahdihukumkarenamelakukantindakpidanakejahatandenganhukuman paling
singkat 5 tahun
h. Tidakdicabuthakpilihnya
PerangkatDesabertugasmembantuKepalaDesadalammelaksanakantugasdanwewenangnya
. Salah satuperangkatdesaadalahSekretarisDesa, yang diisidariPegawaiNegeriSipil.
SekretarisDesadiangkatolehSekretaris Daerah Kabupaten/Kota atasnamaBupati/Walikota.
PerangkatDesalainnyadiangkatolehKepalaDesadaripendudukdesa, yang
ditetapkandenganKeputusanKepalaDesa.
PembentukanDesaatasprakarsamasyarakatdenganmemperhatikanasal-
usuldesadankondisisosialbudayamasyarakatsetempat.
Pembentukandesadapatberupapenggabunganbeberapadesa, ataubagiandesa yang
bersandingan, ataupemekarandarisatudesamenjadiduadesaataulebih,
ataupembentukandesa di luardesa yang telahada.
DesadapatdiubahataudisesuaikanstatusnyamenjadikelurahanberdasarkanprakarsaPemerin
tahDesabersama BPD denganmemperhatikan saran danpendapatmasyarakatsetempat.
Desa yang berubahmenjadiKelurahan, LurahdanPerangkatnyadiisidaripegawainegerisipil.
Pasal 18
(7) Susunandantatacarapenyelenggaraanpemerintahandaerahdiaturdalamundang-undang.
Pasal 18A
Pasal 18B
Logemannmenyatakanbahwanegaraadalahorganisasijabatanjabatan,
strukturjabatandalamsebuahnegaramemilikihubungan horizontal maupunvertikal.
Pembagianjabatansecara horizontal akanmelahirkansistempemerintahan,
sedangkanpembagianjabatansecara vertical
berkaitaneratdenganhubunganpemerintahpusatdenganpemerintahan di daerah,
sehinggaakanmenyangkutsistempemerintahan di daerah.
Hubunganvertikalinidiselenggarakandenganasasdekonsentrasi,
asasdesentralisasidanasasmedebewindatautugaspembantuan.
Desentralisasiberartiadapenyerahanwewenangkepadaaparatdaerahdaerahotonum, yang
intinyaadalahpembagiankekuasaan. Daerah otonom (Gemeente)
merupakansuatupersekutuanpenduduk yang
disatukanolehhubungansetempatatausedaerah, yang memilikiciri-ciri:
3) Adanyakepentingan-kepentingan yang
coraknyasukardibedakandengankepentingannegara
Kata otonomiberasaldari kata Latin auto = sendiri, nomoi =undang-undang,
sehinggaotonomidaerahberartimembuatundang-undangsendiri. Pengertianiniterlalusempit,
karenadalamkenyataanyapemerintahdaerahtidakhanyamembuatundangundangataumenjal
ankanfungsi legislative saja, melainkanmenjalankanfungsipenyelenggaraanpemerintahan
(eksekutip) daerah. Dilihatdarisejarahperkembanganpemerintahandaerah,
istilahdaerahotonomdisebutdengandaerahswatantradalam UU No.1 Tahun 1957 dan UU
No. 18 Tahun 1965, atauswaprajadalam UU No. 22 Tahun 1948, yang
berartimenyelenggarakanpemerintahansendiri. Tetapikemudiandalam UU No. 5 Tahun 1974
dan UU No.22 Tahun 1999 menggunakannamadaerahotonom., dengan UU No. 32 Tahun
2004 disebutProvinsidandaerah yang lebihkecildisebutKabupaten/Kota.
Asasdekonsentrasiadalahlawandariasaskonsentrasi.
Asaskonsentrasiberartiseluruhpenyelenggaraanadministrasipemerintahandiselenggarakan
olehpemerintahpusat yang berkedudukan di ibukotanegara. Semuadiselenggarakan di
pusat. Sedangkandekonsentrasiartinyatidakkonsentrasi, yang
berartidalammenyelenggarakanpemerintahan,
pemerintahpusatmenempatkanpejabatpejabatnya di daerah yang
bertugassebagaitanganpemerintahpusat di daerah. Inti
daridekonsentrasiadalahpelimpahantugaspenyelenggaraanatauadministrasisaja,
bukanpenyerahanwewenang.
Asasmedebewindatautugaspembantuanadalahsuatuasas yang
memungkinkanpemerintahpusatuntukmemintabantuanaparatpemerintahdaerahotonomunt
ukmengurusataumelaksanakanurusanpemerintahpusat di daerah. Dengandemikian,
pemerintahdaerahotonomhanyabertugasmelaksanakansesuaidenganperintahataupetunjuk
pemerintahpusat.
Untuklebihjelasdapatmembedakanantaraasasdesentralisasidengandekonsentrasidanmede
bewind, dapatdilihatdariperbedaanciri-cirimasing-masingsebagaiberikut.
Ciri-ciriasasdesentralisasi:
1) Adanyapenyerahanwewenanguntukmengaturdanmengurusurusan-
urusantertentusebagaiurusanrumahtanggasendiri (hakotonomi).
3) Penyelenggaraanurusan-
urusanotonomitudilakukanatasdasarinisiatifsendiriataukebijakanpemerintahdaerahotonom.
4) Hubunganantarapemerintahpusatdengandaerahotonomadalahhubunganpengawasan.
5) Sumberpembiayaanurusanotonomituadalahkeuangandaerahotonomitusendiri yang
dituangkandalamAnggaranPendapatandanBelanja Daerah (APBD).
Ciri-ciriasasDekonsentrasi:
3) Sifatpenyelenggaraanituhanyamenjalankankebijaksanaanpemerintahpusat,
inisiatipadapadapemerintahpusat. Aparat di daerahhanyabersifat administrative belaka.
4) Hubunganantarapemerintahpusatdenganaparat di daerah
adalahhubunganmenjalankanperintah.
5) Sumberpembiayaanyaadalahdaripemerintahpusat (APBN)
Ciri-ciriMedebewind/ TugasPembantuan:
2) Yang ditugaskanadalahpemerintahdaerahotonom.
3) Dalampenyelenggaraanurusanituberdasarkanpetunjukpemerintahpusat.
PERTEMUAN 12
12.1 (Demokrasi)
KonsepDemokrasi
Demokrasiadalahsuatubentukpemerintahanpolitik yang
kekuasaanpemerintahannyaberasaldarirakyat, baiksecaralangsungataumelaluiperwakilan.
IstilahdemokrasiberasaldaribahasaYunaniyaitu “demos” yang berarti “rakyat” dan “kratos”
yang berartikekuasaan. Istilahdemokrasipertama kali
diperkenalkanolehAristostelessebagaisuatubentukpemerintahan, yaitupemerintahan yang
menggariskanbahwakekuasaanberada di tangan orang banyak (rakyat). Abraham Lincoln
dalampidato Gettysburg nyamendefiniskandemokrasisebagaipemerintahandarirakyat,
olehrakyatdanuntukrakyat.
Dalamhaliniberartibahwakekuasaantertinggipemerintahandipegangolehrakyat.
Bentuk-bentukdemokrasi
Secaraumumterdapatduabentukdemokrasiyaitudemokrasilangsungdandemokrasiperwakila
n (taklangsung). Berikutpenjelasantentangduahaltersebut :
Demokrasilangsungmerupakansuatubentukdemokrasidimanasetiaprakyatmewakilidirinyas
endiridalammemilihsuatukebijakansehinggamerekamemilihpengaruhlangsungterhadapkea
daanpolitik yang terjadi. Di era modern,
sisteminitidakpraktiskarenaumumnyasuatupopulasinegaracukupbesardanmengumpulkans
eluruhrakyatkedalamsatu forum tidaklahmudah, selainitusisteminimenuntutpartisipasi yang
tinggidarirakyat, sedangkanrakyat modern
cenderungtidakmemilikiwaktuuntukmempelajarisetiappermasalahanpolitik yang terjadi di
dalamnegara.
Prinsip-prinsipDemokrasi
Prinsipdemokrasidanprasyaratberdirinyanegarademokrasitelahterakomodasidalamkonstitu
si Negara KesatuanRepulik Indonesia. Prinsip-
prinsipdemokrasidapatditinjaudaripendapatAlmadudi yang kemudiandikenaldengan “soko
guru demokrasi”. MenurutAlmadudi, prinsipdemokrasiadalah :
1. Kedaulatanrakyat.
3. KekuasaanMayoritas.
4. Hak-hakminoritas.
5. JaminanHakAsasiManusia (HAM).
7. Persamaan di depanhukum.
9. Pembatasanpemerintahsecarakontitusional.
PemerintahanMonarki (monarkimutlak, monarkikonstitusional, monarkiparlementer).
MonarkiberasaldaribahasaYunani. Monos yang artinyaSatudanArcheinartinyaPemerintah,
jadidapat di artikansebagaisejenispemerintahandalamsuatunegara yang di pimpinolehsatu
orang (raja). Monarkidibagikedalam 3 jenisyaitu :
3. KekuasaanFederatif (kekuasaanuntukmenyatakanperangdandamaidantindakan-
tindakanlainnyadenganluarnegeri).
KemudianmenurutMontesque (TriasPolitica)
menyatakanbahwakekuasaannegaraharusdibagidandilaksanakanolehtiga orang ataubadan
yang berbeda-bedadanterpisahsatusamalainnya (independent/berdirisendiri) yaitu :
BadanYudikatif : Kekuasaanuntukmengawasijalannyapelaksanaanundang-undang.
KlasifikasiSistemPemerintahan
Sistempemerintahanparlementer.
Sistempemerintahancampuran.
Ciri-ciriPemerintahanDemokratis
Adanyapersamaanhakbagiseluruhwarganegaradalamsegalabidang.
Adanyakebebasandankemerdekaanbagiseluruhwarganegara.
KonsepDemokrasiRepublik Indonesia
Dapatdisimpulkanjugabahwakonsepdemokrasiataupemerintahanrakyat yang
diterapkandinegara Indonesia ituberdasarkanpadatigahal, yaitu :
PERTEMUAN 13
TujuanPemilu
AsasPelaksanaanPemilu
Dalamasaspelaksanaannya, Pemiludilakukansecara :
· Langsung;
· Umum;
· Bebas;
· Rahasia;
· Jujur;
· Adil.
Delikkonsepnomokrasi
Pengertianpartaipolitik
Fungsipartaipolitik sebagai :
· Saranakomunikasipolitikuntukpenengahmasyarakatdanpenyaluraspirasi;
· Saranapendidikanpolitikuntukmerangkulmasyarakatuntukaktifberpartisipasi;
· Saranapartisipasipolitikuntukikutsertakegiatanpolitiknegara;
· Saranapengaturkonflik;
· Saranarekrutmenpolitiksebagaibatuloncatanuntukjabatanlebihtinggi.
· System partaitunggal ;
· System dwipartai (dihasilkandari system pemiludistrik);
Berdasarkantujuandanorientasipartaipolitik :
· Partaipolitikberanggotakanlapisan – lapisansosialdalammasyarakatcontoh :
kalanganatas, menengah, kebawah;
· Partaipolitikberanggotakankalangankelompokkepentingantertentu;
· Partaipolitikberanggotakankelompokbudayatertentu.
Berdasarkanasasdanorientasipartaipolitik :
· Kepentingan, yaknidibentukdandikelolaatasdasarkepentingantertentu.
Berdasarkansudutpandangsecaraumum
· Partai Proto
Jenispartaipolitikinimerupakankarakterdasardaritipeawalpartaipolitik, yang
biasnyaadadalamlingkunganparlemenatau intra parlemen. Basis
pendukungnyaadalahkaummenengahkeatas, bentukorganisasidanideologinyasederhana.
1. Pemilu 1955
2. Pemilu 1971
PartaiGolonganKarya
PartaiPersatuan Pembangunan (PPP) yang merupakangabungandariPartai NU,
Parmusi, Perti, dan PSII. Baca jugaartikelmengenai sejarahPartai PPP.
PartaiDemokrasi Indonesia (PDI) yang merupakangabungandari PNI, PartaiKatolik,
Parkindo, Partai IPKI, danPartaiMurba.
4. Pemilu 1999
5. Pemilu 2004
6. Pemilu 2009
7. Pemilu 2014
8. Pemilu 2019
Pemilu 2019
akandiselenggarakansecaraserentakantaraPemiluLegislatifdanPemiluPresidendan Wakil
Presiden, yaitudigelardalamsatuhari yang samatanggal 17 April 2019.
PasangancalonPresidendan Wakil Presiden yang
akanbertandingdalamPemilihanUmumPresiden 2019 adalahpasanganJoko Widodo
danMa’ruf Amin denganpasanganPrabowoSubiantodanSandiagaSalahuddin Uno.
Kesimpulan :
PERTEMUAN 14
14.1 (PengertianUmum)
WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN
2. Citizenship by descent adalahpewarganegaraanberdasarkanketurunan di
manaseseorang yang lahir di
luarwilayahsuatunegaradianggapsebagaiwarganegarakarenaketurunan, apabilapadawaktu
yang bersangkutandilahirkan, kedua orang tuanyaadalahwarganegaradarinegaratersebut.
Asas yang dipakaidisiniadalahiussanguinis, danhukumkewarganegaraan Indonesia
padapokoknyamenganutasasini, yaitumelaluigaris ayah.
KewarganeraanRepublik Indonesia
Dasar
Kewarganegaraanjugadiperolehbagianaksebagaiberikut:
Dwikewarganegaraanterbatas
KehilanganKewarganegaraan Indonesia
· dinyatakanhilangkewarganegaraannyaolehPresidenataspermohonannyasendiri, yang
bersangkutansudahberusia 18 tahunatausudahkawin, bertempattinggal di luarnegeri,
dandengandinyatakanhilangkewarganegaraan RI tidakmenjaditanpakewarganegaraan;
· masukkedalamdinastentaraasingtanpaizinterlebihdahuludariPresiden;
(tidakberlakubagimereka yang mengikuti program pendidikandinegara lain yang
mengharuskanwajibmiliter);
· secarasukarelamengangkatsumpahataumenyatakanjanjisetiakepadanegaraasingatau
bagiandarinegaraasingtersebut;
· tidakdiwajibkantetapiturutsertadalampemilihansesuatu yang
besifatketatanegaraanuntuksuatunegaraasing;
· mempunyaipasporatausuratbersifatpaspordarinegaraasingatausurat yang
dapatdiartikansebagaitandakewarganegaraan yang
masihberlakudarinegaralainatasnamanya; atau
Dapatkahkembaliberkewarganegaraan RI
Warganegaraadalahsalahsatuunsurdariadanyanegara di
sampingtigaunsurlainnyayaituwilayah, pemerintahandankedaulatan. Di Indonesia
dijelaskandalampasal 26 UUD 1945 bahwawarganegaraadalah orang-orang bangsa
Indonesia aslidan orang-orang bangsa lain yang disahkandenganundang-undangDasar
1945.
Warganegaradannegaramemilikiikatan yang
khususdalampengaturankedudukansertahubungan yang
terkaitdenganhakdankewajibansebagaiwarganegara.
Warganegaramemilikihakdankewajiban yang sifatnyafungsional,
yaituhubungankewajibandanhak yang salingtimbalbalikantarkeduanya.
Warganegaradapatdibedakanmenjadidua, yaitu:
Seorangwarganegara Indonesia
dapatkehilangankewarganegaraannyaapabilasesorangtersebutmelakukansuatuperbuatan
yang telahdijelaskandalam Bab IV Pasal 23 UU No. 12 Tahun 2006
tentangkewarganegaraan.
Hakadalahkuasauntukmenerimaataumelakukansuatu yang
semestinyaditerimaataudilakukanmeluluolehpihaktertentudantidakdapatolehpihak lain
manapunjuga yang padaprinsipnyadapatdituntutsecarapaksaolehnya..
Untukmencapaikeseimbanganantarahakdankewajiban,
yaitudengancaramengetahuiposisidirikitasendiri.
Sebagaiseorangwarganegaraharustahuhakdankewajibannya.
Seorangpejabatataupemerintah pun harustahuakanhakdankewajibannya. Seperti yang
sudahtercantumdalamhukumdanaturan-aturan yang berlaku.
Jikahakdankewajibanseimbangdanterpenuhi,
makakehidupanmasyarakatakanamansejahtera. Hakdankewajiban di Indonesia
initidakakanpernahseimbang. Apabilamasyarakattidakbergerakuntukmerubahnya. Karena
para pejabattidakakanpernahmerubahnya, walaupunrakyatbanyakmenderitakarenahalini.
Merekalebihmemikirkanbagaimanamendapatkanmateridaripadamemikirkanrakyat,
sampaisaatinimasihbanyakrakyat yang belummendapatkanhaknya. Olehkarenaitu,
kitasebagaiwarganegara yang berdemokrasiharusbangundarimimpikita yang
burukinidanmerubahnyauntukmendapatkanhak-
hakdantaklupamelaksanakankewajibankitasebagairakyat Indonesia.
–
Hakuntukmengembangkandiridanmelaluipemenuhankebutuhandasarnyadanberhakmendap
atpendidikan, ilmupengetahuandanteknologi, senidanbudaya demi
meningkatkankualitashidupnya demi kesejahteraanhidupmanusia. (pasal 28C ayat 1)
–
Hakuntukmemajukandirinyadalammemperjuangkanhaknyasecarakolektifuntukmembangun
masyarakat, bangsa, dannegaranya. (pasal 28C ayat 2).
HakdanKewajibantelahdicantumkandalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadiwarganegaraadalah orang-orang bangsa Indonesia
aslidan orang-orang bangsa lain yang disahkandenganundang-undangsebagaiwarganegara.
Dan padaayat (2), syarat-syaratmengenaikewarganegaraanditetapkandenganundang-
undang.
Masyarakat kuno tidak mengenal konsep hak asasi manusia universal seperti halnya
masyarakat modern. Pelopor sebenarnya dari wacana hak asasi manusia adalah konsep hak
kodrati yang dikembangkan pada Abad Pencerahan, yang kemudian memengaruhi wacana
politik selama Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis. Konsep hak asasi manusia modern
muncul pada paruh kedua abad kedua puluh, terutama setelah dirumuskannya Pernyataan
Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia (PUHAM) di Paris pada tahun 1948. Semenjak itu,
hak asasi manusia telah mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi semacam kode
etik yang diterima dan ditegakkan secara global. Pelaksanaan hak asasi manusia di tingkat
internasional diawasi oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan badan-badan traktat
PBB seperti Komite Hak Asasi Manusia PBB dan Komite Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya,
sementara di tingkat regional, hak asasi manusia ditegakkan oleh Pengadilan Hak Asasi
Manusia Eropa, Pengadilan Hak Asasi Manusia Antar-Amerika, serta Pengadilan Hak Asasi
Manusia dan Hak Penduduk Afrika. Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan
Politik (ICCPR) dan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan
Budaya (ICESCR) sendiri telah diratifikasi oleh hampir semua negara di dunia saat ini.
Upaya untuk menelusuri sejarah hak asasi manusia terganjal oleh perdebatan mengenai titik
awalnya. Secara umum dan abstrak, nilai-nilai yang mendasari hak asasi manusia
(seperti keadilan, kesetaraan, dan martabat) dapat ditemukan dalam berbagai masyarakat
dalam sejarah.Konsep-konsep yang terkait dengan hak asasi manusia sudah dapat ditelusuri
paling tidak semenjak dikeluarkannya Undang-Undang Hammurabi di Babilonia pada abad
ke-18 SM, dan juga dengan munculnya kitab-kitab agama. Apabila yang dijadikan tolok
ukur adalah sejarah gagasan bahwa semua manusia memiliki hak kodrati, konsep ini sudah
ada setidaknya dari zaman Yunani Kuno dengan munculnya pemikiran filsuf-
filsuf Stoikisme. Namun, klaim-klaim historis semacam ini telah menuai kritikan karena
dianggap menyamaratakan gagasan mengenai keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan
dengan konsep hak asasi manusia modern.