Anda di halaman 1dari 27

SMART BEACH: HELICAL SAVOUNIUS ROTOR

TEKNOLOGI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN


LAUT DAN GELOMBANG LAUT SEBAGAI SUMBER
REVOLUSI ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

Diajukan untuk Mengikuti Sleksi Mahasiswa Berprestasi

ADITYA VERRY SAPUTRA

K1C016012

UNIVERISTAS JENDERAL SOEDIRMAN


PURWOKERTO
2019
i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH SLEKSI
PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2019

Judul Karya Tulis : SMART BEACH: Helical Savounius Rotor Teknologi


Pembangkit Listrik Tenaga Angin Laut dan
Gelombang Laut Sebagai Sumber Revolusi Energi
Listrik Terbarukan.

Nama/NIM/Jurusan : Aditya Verry Saputra K1C016012 FISIKA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis
ilmiah dengan judul yang tersebut di atas benar merupakan karya orisinil yang
dibuat oleh penulis dan belum pernah dipublikasikan maupun dilombakan diluar
kegiatan “Sleksi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2019” yang diselenggarakan
oleh Universitas Jenderal Soedirman.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan dipergunakan


sebagaimana mestinya. Apabila terbukti terdapat pelanggaran didalamnya maka
saya siap menerima konsekuensi dari panitia Sleksi Pemilihan Mahasiswa
Berprestasi 2019 sebagai bentuk pertanggungjawaban saya.

Purwokwero, 1 Maret 2019


Peseta Sleksi

Aditya Verry Saputra


NIM K1C016012

ii
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : SMART BEACH: Helical Savounius Rotor


Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Laut dan Gelombang Laut Sebagai Sumber
Revolusi Energi Listrik Terbarukan

2. Subtema : Teknologi
3. Peserta Sleksi
a. Nama Lengkap : Aditya Verry Saputra
b. NIM : K1C016012
c. Jurusan/Fakultas : FISIKA
d. Perguruan Tinggi : Universitas Jendral Soedirman
e. Alamat Rumah : Ujung Harapan No.66 Rt.06 Rw.17 Bekasi
f. No. Telepon/HP : 082261015493
g. Alamat Email : adityaverrysaputra@gmail.com

4. Dosen Pembimbing
a. Nama dan Gelar : Dr. Eng. Mukhtar Effendi
b. NIDN : 0015057601
c. Alamat Rumah : 081914967893

Purwokerto, 1 Maret 2019


Dosen Pembimbing
Peserta Sleksi

Dr. Eng. Mukhtar Effendi Aditya Verry Saputra


NIDN. 0015057601 NIM K1C016012

iii
KATA PENGANTAR

Kami sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kekuatan dan
hikmat yang diberikan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
Sleksi Mahasiswa Berprestasi 2019 berjudul “SMART BEACH: Helical
Savounius Rotor Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Laut dan
Gelombang Laut Sebagai Sumber Revolusi Energi Listrik Terbarukan”.
Penulis berterima kasih kepada Dr. Eng. Mukhtar Effendi sebagai dosen
pembimbing yang telah memberi bimbingan dalam penulisan karya tulis ini.
Alat SMART BEACH: Helical Savounius Rotor dibuat untuk
Memberikan informasi kepada masyarakat terkait potensi angin laut dan
gelombang laut sebagai sumber energi alternatif serta sebagai rancang bangun
yang cocok untuk mengoptimalkan potensi angin laut dan gelombang laut.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan yang
disebabkan oleh kemampuan penulis, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat konstruktif sehingga dapat menyempurnakan karya tulis ini.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat membantu saya untuk belajar lebih
baik dalam bidang energi terbarukan. Saya juga sangat berharap karya tulis ilmiah
ini dapat membantu perkembangan teknologi energi listrik terbarukan di
Indonesia serta memberikan kemudahan kepada masyarakat.

Purwokerto, 1 Maret 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI
Halaman

Lembar Pernyataan ......................................................................................... ii


Lembar Pengesahan ........................................................................................ iii
Kata Pengantar ................................................................................................ iv
Daftar Isi......................................................................................................... v
Daftar Gambar ................................................................................................ vi
Daftar Tabel.................................................................................................... vii
Abstrak ........................................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................... 3
D. Manfaat ............................................................................................. 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 4
A. Angin Laut ........................................................................................ 5
B. Gelombang Laut ................................................................................ 4
C. Helical Savounius Rotor .................................................................... 6
BAB III. METODE PENULISAN .................................................................. 8
A. Teknik Pengambilan Data ................................................................ 8
B. Kerangka Berpikir Pengolahan Data .................................................. 8
C. Analisis Sintesis ................................................................................ 9
D. Pengambilan Kesimpulan .................................................................. 9
BAB IV. PEMBAHASAN .............................................................................. 10
A. Prosedur Pembuatan Alat ................................................................. 10
B. Deskripsi Alat .................................................................................. 11
C. Mekanisme Kerja Alat ...................................................................... 13
D. Analisis Energi yang Dihasilkan ....................................................... 13
E. Keunggulan SMART BEACH: Helical Savounius Rotor .................. 14
F. Implementasi Model SMART BEACH: Helical Savounius Rotor ..... 15
BAB V. PENUTUP ....................................................................................... 16
A. Kesimpulan ....................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Sirkulasi Angin Darat dan Angin Laut ........................................... 4


Gambar 2. Gelombang Laut ............................................................................ 5
Gambar 3. Rotor Savonius berbentuk Heliks ................................................... 6
Gambar 4. Kerangka Berpikir Karya Tulis Ilmiah ........................................... 8
Gambar 5 Analisis Sintesis Permasalahan Karya Tulis Ilmiah. ........................ 9
Gambar 6. Prosedur Pembuatan Alat ............................................................... 10
Gambar 7. Desain Model SMART BEACH: Helical Savounius Rotor ............ 11
Gambar 8. Mekanisme Kerja SMART BEACH: Helical Savounius Rotor....... 13

vi
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1. Tabel 1. Perkembangan Rasio Elektrifikasi Indonesia ........................ 1

vii
ABSTRAK
SMART BEACH: Helical Savounius Rotor Teknologi Pembangkit Listrik
Tenaga Angin Laut dan Gelombang Laut Sebagai Sumber Revolusi Energi
Listrik Terbarukan
Aditya Verry Saputra
Universitas Jenderal Soedirman

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting dan tidak
dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Aktivitas manusia sangat bergantung
pada ketersediaan energi listrik yang cukup. Kekuarangan eneri listrik dapat
mengganggu aktivitas manusia, maka ketersediaan energi listrik harus
diperhatikan. Kekurangannya ketersediaan listrik juga sering menyebabkan
pemadaman bergilir disuatu daerah, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat
di daerah tersebut. Data dari PLN tahun 2018 menunjukan rasio elektrifikasi di
Indonesia mencapai angka 95,89%. Rasio elektrifikasi merupakan perbandingan
antara jumlah rumah tangga yang sudah berlistrik dibagi dengan jumlah rumah
tangga yang ada. Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) menunjukan kebutuhan tambahan daya listrik masyarakat Indonesia
dalam kurun waktu 20 tahun dari 2011 sampai dengan 2029 sebanyak 7.816
MW/tahun. Kebutuhan listrik yang tinggi tersebut menyebabkan dibutuhkannya
sumber energi alternatif. Salah satu sumber energi terbarukan adalah angin laut
dan gelombang laut. Indonesia memiliki laut seluas 8 juta km2 atau setara 70%
luas Indonesia. Berlimpah potensi sumber hayati tersebar di laut yang dapat
diolah dari berbagai pendekatan, namun belum ada pemanfaatan potensi energi
kelautan secara optimal, terutama dalam membangkitkan tenaga listrik. Angin
laut dan gelombang laut berpotensi untuk dijadikan sumber energi terbarukan
dengan mengubah energi gerak menjadi energi listrik yang dapat memenuhi
kebutuhan listrik di Indonesia. Pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang
saat ini dimanfaatkan masih kurang memanfaatkan potensi angin laut sebagai
pembangkit listrik. Selain itu, turbin yang digunakan pada pembangkit listrik
tenaga arus laut di Indonesia masih bertipe sirip ikan hiu yang kurang optimal
dalam menghasilkan daya listrik. SMART BEACH: Helical Savounius Rotor
merupakan rancangan teknologi yang mampu menangkap energi yang
dikeluarkan oleh dorongan angin laut dan gelombang laut terhadap luasan turbin.
Turbin yang digunakan yaitu turbin Helical Savounius Rotor dengan turbin angin
dibuat dalam sumbu vertikal dan turbin gelombang laut dibuat dalam sumbu
horizontal. Turbin bertipe Helical Savounius Rotor menghasilkan daya listrik
lebih besar dibandingkan turbin tipe sirip hiu. Listrik yang dihasilkan kemudian
disimpan di dalam accumulator dan dapat digunakan sebagai sumber listrik
masyarakat Indonesia.

Kata Kunci: Energi Listrik, Angin Laut, Gelombang Laut, Helical Savounius
Rotor, Accumulator.
viii
ABSTRACT

SMART BEACH: Helical Savounius Rotor The technology of marine wind


power plants and marine wave As a Source of Renewable Electric Energy
Revolution
Aditya Verry Saputra
Jenderal Soedirman University

Electrical energy is one of the important human needs and cannot be


separated from daily necessities. Human activity is very dependent on the
availability of sufficient electricity. Electrical energy shortages can disrupt
human activities, so the availability of electrical energy must be considered. The
lack of availability of electricity also often causes rotating blackouts in an area,
thus disrupting community activities in the area. Range from PLN in 2018 shows
that the electrification ratio in Indonesia is 95.89%. The electrification ratio is a
comparison between the number of households that have been electrified divided
by the number of households that exist. Range from the Ministry of Energy and
Mineral Resources (ESDM) shows the additional needs of the Indonesian people
in the 20 years from 2011 to 2029 as many as 7.816 MW / year. This high
electricity demand causes the need for alternative energy sources. One of the
renewable energy sources is sea breeze and ocean waves. Indonesia has a sea
area of 8 million km2, equivalent to 70% of Indonesia's total area. Abundant
potential of biological resources spread in the sea which can be processed from
various discussions, but there has not been optimal utilization of marine energy
potential, specifically in increasing electricity. Marine winds and marine waves
discuss renewable energy sources by transforming motion energy into electrical
energy that can meet the electricity needs in Indonesia. The current marine wave
power plant is still using marine electricity potential. In addition, the turbines
used in marine power plants in Indonesia are still shark fin types which are not
optimal in producing electric power. SMART BEACH: Helical Savounius Rotor is
a technology design that is able to capture the energy released by sea breeze and
marine waves on the turbine area. The turbine used is the Helical Savounius
Rotor turbine with a wind turbine made in a vertical axis and a sea wave turbine
made in the horizontal axis. Helical Savounius Rotor type turbines produce more
electrical power than shark fin type turbines. The electricity produced is then
stored in the accumulator and can be used as a source of electricity for the people
of Indonesia.

Keywords: Electric Energy, Marine Wind, Marine Wave, Helical Savounius


Rotor, Accumulato.

ix
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting dan tidak
dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Aktivitas manusia sangat bergantung
pada ketersediaan energi listrik yang cukup. Kekuarangan eneri listrik dapat
mengganggu aktivitas manusia, maka ketersediaan energi listrik harus
diperhatikan. Kekurangannya ketersediaan listrik juga sering menyebabkan
pemadaman bergilir disuatu daerah, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat
di daerah tersebut. Data dari PLN seperti dapat dilihat pada Tabel 1, menunjukan
pada tahun 2018 rasio elektrifikasi di Indonesia mencapai angka 95,89%. Rasio
elektrifikasi merupakan perbandingan antara jumlah rumah tangga yang sudah
berlistrik dibagi dengan jumlah rumah tangga yang ada.

Tabel 1. Perkembangan Rasio Elektrifikasi Indonesia

Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)


menunjukan kebutuhan tambahan daya listrik masyarakat Indonesia dalam kurun
waktu 20 tahun dari 2011 sampai dengan 2029 sebanyak 7.816 MW/tahun.
Kebutuhan listrik yang tinggi tersebut menyebabkan dibutuhkannya sumber
energi alternatif. Salah satu sumber energi terbarukan adalah angin laut dan
gelombang laut. Indonesia memiliki laut seluas 8 juta km2 atau setara 70% luas
wilayah Indonesia. Pemanfaatan potensi energi kelautan di Indonesia belum
optimal, terutama dalam membangkitkan tenaga listrik. Arus dan angin laut

1
berpotensi untuk dijadikan sumber energi terbarukan dengan mengubah energi
gerak menjadi energi listrik. Pemanfaatan kedua sumber energi berbeda, yaitu
arus laut dan angin laut dapat meningkatkan energi yang dihasilkan. Turbin
bertipe Helical Savounius Rotor menghasilkan daya listrik lebih besar
dibandingkan turbin tipe sirip hiu. Turbin ini memiliki torsi awal yang besar pada
kecepatan angin rendah (Kamal, 2008).
SMART BEACH: Helical Savounius Rotor merupakan rancangan
teknologi yang mampu menangkap energi yang dikeluarkan oleh dorongan angin
laut dan gelombang laut terhadap luasan turbin. Turbin yang digunakan yaitu
turbin Helical Savounius Rotor dengan turbin angin dibuat dalam sumbu vertikal
dan turbin gelombang laut dibuat dalam sumbu horizontal. Pembangkit listrik
SMART BEACH dilengkapi oleh akumulator kering sebagai penyimpan energi
yang diperoleh dari turbin. Akumulator kering dipilih karena kapasitasnya lebih
besar dibanding akumulator basah. Pada Akumulator kering memiliki waktu
penggosongan 80 menit dibandingkan akumulator basah memiliki waktu
penggosongan 70 menit (Hermawan, 2014). Generator yang digunakan berupa
generator AC sebagai pengubah energi kinetik menjadi energi listrik.
Keunggulan dari SMART BEACH Memanfaatkan dua sumber energi
bersamaan yaitu energi angin dan energi gelombang laut, menghasilkan energi
yang lebih besar dibanding Pembangkit Listrik Tenaga Air Laut, karena
menggunakan turbin tipe Helical Savounius Rotor yang menghasilkan daya lebih
besar, dan menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan karena tidak
menghasilkan polutan yang mencemari lingkungan.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang didapatkan yaitu :
A. Bagaimana model dan prosedur pembuatan SMART BEACH: Helical
Savounius Rotor?
B. Bagaimana potensi model SMART BEACH: Helical Savounius Rotor dalam
menjadi pembangkit listrik energi angin laut dan gelombang laut?
C. Bagaimana langkah implementasi model SMART BEACH: Helical Savounius
Rotor dalam menjadi pembangkit listrik energi angin laut dan gelombang laut?

2
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang didapatkan yaitu :
1. Mengetahui model serta prosedur pembuatan SMART BEACH: Helical
Savounius Rotor
2. Mengetahui potensi model SMART BEACH: Helical Savounius Rotor dalam
menjadi pembangkit listrik energi arus dan angin laut
3. Mengetahui langkah implementasi model SMART BEACH: Helical Savounius
Rotor dalam menjadi pembangkit listrik energi angin laut dan gelombang laut

D. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah :
1. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat terkait potensi angin laut dan
gelombang laut sebagai sumber energi alternatif, serta memperkenalkan
SMART BEACH: Helical Savounius Rotor sebagai model yang cocok untuk
mengoptimalkan potensi tersebut.
2. Bagi Pemerintah
Sebagai rujukan informasi dan refrensi bagi pemerintah dalam
pengambilan kebijakan terkait sumber energi alternatif, khususnya energi
angin laut dan gelombang laut. Serta memperkenalkan SMART BEACH:
Helical Savounius Rotor sebagai rancang bangun yang cocok diterapkan untuk
mengoptimalkan potensi angin laut dan gelombang laut.
3. Bagi Akademisi
Memberikan informasi dan refrensi terkait potensi model SMART
BEACH: Helical Savounius Rotor dalam memanfaatkan energi angin laut dan
gelombang laut.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Angin Laut
Angin merupakan udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan
udara. Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh perbedaan suhu udara akibat
pemanasan atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahari. Udara dari permukaan
laut bergerak menuju daratan untuk mengisi kekosongan udara di permukaan
daratan, keadaan ini disebut angin laut (Handoko, 1995). Kekosongan udara di
alas permukaan laut diisi oleh penurunan udara dari lapisan atmosfer yang lebih
tinggi. Lapisan atmosfer yang lebih tinggi terjadi pergerakan udara dari daratan ke
lautan, sehingga terbentuklah sirkulasi angin laut (Anzhar dan Yarianto, 2000).

Gambar 1. Sirkulasi Angin Darat dan Angin Laut


Kejadian angin laut dan angin darat disebabkan oleh adanya perbedaan
pemanasan antara permukaan daratan dan lautan oleh radiasi matahari.
Berdasarkan hasil pemetaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) tahun 2005, kecepatan rata-rata angin di Indonesia berkisar 3,5 – 7 m/s.
Angin dan gelombang laut berpotensi untuk menjadi sumber energi untuk
menggerakan turbin, sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif.
Pemanfaatan energi angin selain dapat mengurangi ketergantungan
terhadap energi fosil, diharapkan juga dapat meningkatkan produktifitas
masyarakat pesisir pantai. Pemanfaatan energi angin di daerah pantai memiliki
potensi energi angin dan gelobang laut lebih kompetitif dibandingkan dengan
energi alternatif lainnya. Udara yang memiliki massa (m) dan kecepatan (v) akan
menghasilkan energi kinetik sebesar (Fraenkel, P. 1999):

4
(2.1)

Dimana:
E = energi kinetik (joule),
M = massa udara (kg),
V = kecepatan angin (m/s)

B. Gelombang Laut
Gelombang laut adalah pergerakan naik dan turunnya air laut dengan arah
tegak lurus pemukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal
(Holthuijsen,2007). Gelombang laut timbul karena adanya gaya pembangkit yang
bekerja pada laut. Gelombang yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa macam berdasarkan gaya pembangkitnya, gaya pembangkit
tersebut terutama berasal dari angin, gaya tarik menarik bumi - bulan - matahari
atau yang disebut dengan gelombang pasang surut dan gempa bumi (Nichols,
2009).

Gambar 2. Gelombang Laut


Ditinjau dari intensitas kejadiannya, gelombang angin merupakan
gelombang yang paling dominan dalam informasi meteorologi kelautan (WMO,
2001). Umumnya, kondisi gelombang di suatu perairan diperoleh secara tidak
langsung dari data angin yang terdapat di suatu kawasan perairan. Hal ini didasari
atas kondisi umum yang berlaku di laut, yaitu sebagian besar gelombang yang
ditemui di laut dibentuk oleh energi yang ditimbulkan oleh tiupan angin.
Gelombang jenis ini dikenal sebagai gelombang angin. Kuat lemahnya gelombang
ini dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu kecepatan angin, lamanya angin berhembus
dan jarak dari tiupan angin pada perairan terbuka (fetch). Ketinggian dan periode
5
gelombang tergantung kepada panjang fetch pembangkitannya. Fetch adalah jarak
perjalanan tempuh gelombang dari awal pembangkitannya. Fetch ini dibatasi oleh
bentuk daratan yang mengelilingi laut. Semakin panjang jarak fetch-nya,
ketinggian gelombangnya akan semakin besar (Hutabarat,2008).

C. Helical Savounius Rotor


Turbin Savounius adalah turbin angin dengan konstruksi sederhana yang
ditemukan oleh sarjana Finlandia bernama Sigurd J. Savounius pada tahun 1922.
Turbin yang termasuk dalam kategori TASV (Turbin Angin Sumbu
Vertikal) ini memiliki rotor dengan bentuk dasar setengah silinder. Konsep
turbin angin Savounius cukup sederhana, prinsip kerjanya berdasarkan
differential drag windmill. Turbin angin Savounius adalah jenis turbin angin tipe
drag, dimana turbin ini menghasilkan daya dengan memanfaatkan gaya drag yang
di hasilkan dari tiap-tiap sudunya. Drag merupakan gaya yang bekerja
berlawanan dengan arah angin yang menumbuk sudu (White, 1986). Turbin
Savounius dapat dilakukan modifikasi dengan tidak menggunakan poros tengah,
tetapi dengan menggunakan pelat atas-bawah (end plate), sehingga terdapat celah
antar sudu (overlap distance). Adanya overlap pada turbin savonius
memungkinkan fluida yang memasuki sisi cekung pada suatu bucket dapat
mengalir ke sisi cekung bucket yang lainnya dan dapat menghasilkan tambahan
tekanan. Adanya overlap ratio juga berpengaruh terhadap performa turbin jika
dibandingkan dengan turbin yang menggunakan poros tengah.

Gambar 3. Rotor Savonius berbentuk Heliks

6
Rotor Savonius tipe ini pertama kali dikenalkan tahun 2006 oleh suatu
perusahaan bernama “Helix Wind”. Rotor ini memiliki desain yang tidak biasa,
yaitu berbentuk helix. Namun bentuk helix disini memiliki keuntungan antara lain
memiliki getaran yang halus karena variasi torsinya relatif merata untuk setiap
bucket, dan juga memiliki torsi yang baik. Tetapi rotor tipe ini memiliki geometri
yang relatif rumit, sehingga sulit dalam pembuatan (Kamoji, 2009).
Turbin Savonius memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
1. Desainnya simpel dan biaya konstruksinya rendah.
2. Mampu menangkap fluida dari segala arah.
3. Memiliki starting torque yang tinggi.
4. Memiliki kecepatan operasi yang rendah (rpm).
5. Mudah dan murah dari segi perawatan.
Selain keunggulan-keunggulan diatas, turbin rotor Savonius juga memiliki
beberapa kekurangan:
1. variasi torsi yang cukup besar menyebabkan getaran pada rotor dan
akibatnya menurunkan daya ketahanan (durability) pada rotor.
2. ada beberapa posisi arah angular yang memiliki torsi statik bernilai negatif
atau sangat rendah. Hal ini merupakan suatu kendala ketika rotor Savonius
digunakan sebagai starter. Sebelumnya, beberapa peneliti terfokus pada
bagaimana cara meningkatkan torsi karakteristik Savonius. Sheldahl
melakukan uji terowongan angin pada rotor tiga bucket. Khan menumpuk
sebuah rotor Savonius biasa dengan rotor lain dengan sudut pergeseran
fasa 90°. Pada kedua penelitian tersebut, kisaran negative starting torque
menurun dan variasi torsi menjadi sedikit lebih kecil dari rotor biasa.
Namun nilai torsinya masih terhitung besar jika hanya digunakan sebagai
starte (Hayashi, T).

7
BAB III
METODE PENULISAN

A. Teknik Pengambilan Data


Data dan informasi yang terdapat dalam karya tulis ini diperoleh dari
berbagai literatur baik artikel, jurnal ilmiah, dan sebagainya yang relevan
dengan objek yang akan dikaji. Metode ini dipilih karena informasi dan data
yang diperoleh melalui studi litelatur secara empiris telah dibuktikan oleh
pembuat literatur tersebut.

B. Kerangka Berpikir Pengolahan Data

Gambar 4. Kerangka Berpikir Karya Tulis Ilmiah

8
C. Analisis Sintesis
Mengembangkan pertanyaan terus-menerus lalu menyempitkan fokus
dan meKnyesuaikannya dengan tema dan topik penulisan ini. Analisis sintesis
dari permasalahan dalam penulisan ini dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 5. Analisis Sintesis Permasalahan Karya Tulis Ilmiah

D. Pengambilan Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dan analisis sebelumnya maka dapat diambil
kesimpulan SMART BEACH: Helical Savounius Rotor dapat menjadi
sumber energi alternatif bagi kebutuhan masyarakat.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Pembuatan Alat

Gambar 6. Prosedur Pembuatan Alat

10
B. Deskripsi Alat
SMART BEACH: Helical Savounius Rotor merupakan rancangan
teknologi yang mampu menangkap energi yang dikeluarkan oleh dorongan
gelombang laut dan angin laut terhadap luasan turbin. Turbin yang digunakan
yaitu turbin savoinus helix dengan turbin angin dibuat dalam sumbu vertical dan
turbin gelombang laut dibuat dalam sumbu horizontal. Turbin angin laut dan
gelombang laut dibuat dengan jari-jari 0,125 m. Pembangkit listrik SMART
BEACH: Helical Savounius Rotor dilengkapi oleh akumulator kering sebagai
penyimpan energi yang diperoleh dari turbin. Akumulator kering dipilih karena
kapasitasnya lebih besar dibanding akumulator basah. Pada Akumulator kering
memiliki waktu penggosongan 80 menit dibandingkan akumulator basah memiliki
waktu penggosongan 70 menit (Hermawan,2014). Generator yang digunakan
berupa generator AC sebagai pengubah energi kinetik menjadi energi listrik.
Selain itu, Pembangkit listrik SMART BEACH: Helical Savounius Rotor
memiliki tulangan blad berupa besi dengan diameter 10 mm dan Baut M 10 x 50
digunakan sebagai pengait tulangan blade dengan poros turbin. SMART BEACH:
Helical Savounius Rotor akan ditempatkan pada badan rangkaian penbangkit
listrik berbentuk persegi panjang dengan panjang 11 m, lebar 5 m, dan tinggi 3 m.

Gambar 7. Desain Model SMART BEACH: Helical Savounius Rotor

11
Keterangan :
1. Gear sebagai pelipatgandaan putaran untuk disalurkan ke
dalam rotor generator.
2. Poros turbin horizontal sebagai poros berputarnya turbin arus
laut.
3. Turbin arus laut sebagai penangkap fluida arus laut dan
menjadikannya energi kinetik.
4. Akumulator sebagai penyimpan energi listrik.
5. Generator AC turbin angin sebagai pengubah energi kinetic
menjadi energi listrik.
6. Gear pelipatgandaan putaran untuk disalurkan ke dalam rotor
generator.
7. Turbin angin laut sebagai penangkap fluida angin laut dan
menjadikannya energi kinetik.
8. Poros turbin Poros turbin vertikal sebagai poros berputarnya
turbin angin laut.
9. Kabel penghubung antara generator dan akumulator.
10. Badan rangkaian pembangkit listrik.
11. Generator AC turbin arus laut Generator AC turbin angin
sebagai pengubah energi kinetic menjadi energi listrik.

12
C. Mekanisme Kerja Alat

Gambar 8. Mekanisme Kerja SMART BEACH: Helical Savounius Rotor

D. Analisis Energi yang Dihasilkan


Menurut Fraenkel (1999), Daya yang dihasilkan dari suatu aliran fluida
yang mendorong suatu permukaan tertentu dalam arah yang tegak lurus dapat
dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut :
1 (3.1)
P pAv3
2
Keterangan :
P : Daya Maksimum yang dihasilkan (watt)
p : maasa jenis fluida
A : luasan yang terdorong oleh alran fluida
v : kecepatan aliran fluida

Turbin yang digunakan berupa turbin savoinus dengan berbentuk tabung


yang diber ulir sebesar 900 . sehingga, luas permukaan turbin dapat diperoleh
dengan persamaan luas selimut tabung yaitu
A = 2rt (3.2)
Keterangan :
 = 3,14
13
r = jari – jari turbin arus laut dan turbin angin laut

1. 2 Turbin Arus Laut


r = 0,125 m
t = 1s
= 1025 kg/m3
aeus laut = 1,5 m/s
A = 2rt 1
P pAv3
1 2
= 2 rt
2 = ½ x 1025 x 0,392 x 1,53
= 2 x ½ x 3,14 x 0,125 x 1 P = 0,432 kw
A = 0,392 m

2. Turbin Angin Laut


r = 0,125 m
t = 1s
ρ = 1225 kg/m3
Vangin laut = 7,7 m/s = 15 knots
A = 2rt 1
P pAv3
1 2
= 2 rt
2 = ½ x 1225 x 0,392 x 7,73
= 2 x ½ x 3,14 x 0,125 x 1 P = 34,95 kw
A = 0,392 m

Total daya yang diperoleh dari pembangkit listrik Double-W Savounius


Helix menghasilkan 35, 328 kW.

E. Keunggulan SMART BEACH: Helical Savounius Rotor


SMART BEACH: Helical Savounius Rotor memiliki beberapa
keunggulan antara lain:
1. Memanfaatkan dua sumber energi sekaligus yaitu energy angin dan energi
gelombang laut.

14
2. Menghasilkan energi yang lebih besar dibanding Pembangkit Listrik Tenaga
Air Laut, karena menggunakan turbin bertipe Savounius Helical yang
menghasilkan daya lebih besar.
3. Dapat menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan karena tidak
menghasilkan polutan yang mencemari lingkungan seperti kebanyakan
sumber energi lainnya.

F. Implementasi Model SMART BEACH: Helical Savounius Rotor


SMART BEACH: Helical Savounius Rotor memanfaatkan dua sumber
energi untuk menggerakan turbin yaitu energi angin laut dan gelombang laut.
SMART BEACH: Helical Savounius Rotor dalam penerapannya dapat diterpakan
pada daerah laut dekat pantai. Rancang model bangun ini dapat dibangun
diwilayah Indonesia bagian timur, karena rasio elektrifikasi daerah timur
Indonesia masih lebih kecil dibandingkan daerah lainnya. Selain itu, daerah timur
Indonesia sebagian besar masih memiliki laut yang bersih serta pantai yang belum
direklamasi, sehingga potensi yang terdapat pada laut dapat lebih dioptimalkan.
Rancang model SMART BEACH: Helical Savounius Rotor dibangun pada laut
dengan kedalaman 10-15 meter, sehingga tidak menggunakan biaya terlalu besar
untuk pembangunan pondasi.

15
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan:


1. Model SMART BEACH: Helical Savounius Rotor terdiri dari 3 turbin, 2 turbin
sebagai penangkap gelombang laut, serta 1 turbin sebagai penangkap angina
laut dan mengubahnya menjadi energi kinetik.
2. Model SMART BEACH: Helical Savounius Rotor memanfaatkan energi angin
laut dan gelombang laut dapat menghasilkan daya sebesar 35,382 KWatt.
3. Model SMART BEACH: Helical Savounius Rotor dapat digunakan di laut
dengan ketinggian 10-15 meter dan dapat digunakan di daerah-daerah pesisir
pantai yang masih kekurangan pasokan listrik.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka dapat diajukan saran


sebagai berikut:
1. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut menganai potensi SMART
BEACH: Helical Savounius Rotor sebagai pembangkit listrik tenaga angin laut
dan gelombang laut.
2. Diperlukan kerjasama dari semua pihak terutama pemerintah demi
terwujudnya konsep model SMART BEACH: Helical Savounius Rotor
sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat di
Indonesia.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anzhar, K. & Yarianto SBS. 2000. Pola Angin Laut dan Angin Darat di Daerah
Ujung Lemahabang, Semenanjung Muria. Jumal Pengembangan Energi
Nuklir Vol. 2 (4)

Fraenkel, P. 1999. Power from Marine Currents. Marine Currents Turbines Ltd.

Handoko,Dr,lr. 1995. Klimatologi Dasar, Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer


dan Unsur -Unsur Iklim. Pustaka Jaya.

Hayashi, T., Li Y., Hara Y., Suzuki K. “Wind Tunnel Test on a Three-stage
Outphase Savonius Rotor”. Departement of Applied Mathematics and
Physics, Faculty of Engineering. Tottori University. 4-101 Koyama-cho
Minami. Japan.

Hermawan, Ali Fauzie.2014. Analisis perbandingan daya simpan energi listrik


antara akumulator basah dan akumulator kering. Skripsi. Kudus
:Universitas Muria Kudus.

Holthuijsen L.H. 2007. Waves in Oceanic and Coastal Waters.New York:


Cambridge University Press.

Hutabarat, S., & Evans, S.M. 2008. Pengantar Oseanografi. Jakarta: Universtas
Indonesia.

Kamal, Faizul M., 2008. Aerodynamics Characteristics of A Stationary Five


Bladed Vertical Axis Vane Wind Turbine. Journal of Mechanical
Engineering, Vol. ME39, No. 2, pp.95-99.

Kamoji MA, Kedare SB, Prabhu SV. Experimental investigations on modified


Savonius rotor. AIAA-2007-4063. In: Proceedings of 25th AIAA applied
aerodynamics conference. Miami 2007.

LAPAN. 2005. Data Kecepatan Angin di Pulau Jawa. Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional.

i
Nichols, C.R., & Williams R.G. 2009. Encyclopedia of Marine Science. New
York:Fact on File Inc.

White, Frank M.. 1986. Fluid Mechanics. McGraw Hill Book Company, New
York.

WMO, 2001, Guide the marine Meteorological Services, Third edition, WMO
no.471. Geneva-Swittzerland.

ii

Anda mungkin juga menyukai