Anda di halaman 1dari 98

BERBENAH MERAIH

UNIVERSAL ACCESS 2019


Praktik Cerdas USAID IUWASH Regional Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur
Foto sampul: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur
BERBENAH MERAIH
UNIVERSAL ACCESS 2019
Praktik Cerdas USAID IUWASH Regional Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur
BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019
Praktik Cerdas USAID IUWASH Regional Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur

PENGARAH
Louis O’Brien, Foort Bustraan, Lutz Kleeberg, Purwoko Hadi,
Alifah Sri Lestari, Virgi Fatmawati

PENYUNTING
Farida Utami, Reiner Ntoma

KONTRIBUTOR
Budi Raharjo, Agustinus Sudarto, Abdul Muin, Agung Kurniawan,
Bahran Ilmi, Brian Sendoh, Desi Patty, Hendri Saputro, Johanis Valentino,
Muh Zuhri, Nur Sudibyo, Ridwan Habibie, Shofyan Ardiansyah, Sofyan ST,
Suhartini, Selviana Hehanussa.

FOTO
Yusuf Ahmad & IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur

LAYOUT & DESAIN


Pryatin M Santoso
Kata Pengantar
Tanpa terasa, Program Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH) yang didanai the U.S.
Agency for International Development (USAID) telah menyelesaikan kegiatan dan pendampingannya
dengan hasil memuaskan di 12 kota/kabupaten untuk wilayah kerja Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur
selama lima tahun ini.

Atas nama Pemerintah Amerika Serikat dan Program USAID IUWASH, perkenankan Saya secara tulus
mengucapkan terima kasih dan penghargaan tertinggi kepada seluruh jajaran Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua, khususnya Kota Makassar, Kota Parepare, Kota Ambon, Kota Jayapura,
Kabupaten Jayapura, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Maros,
Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Takalar atas dukungan dan kerjasama yang sangat berharga dalam mendukung
pembangunan sektor Air Minum dan Sanitasi.

IUWASH adalah program lima tahun dengan total pendanaan dari USAID sebesar 40,7 juta Dollar Amerika Serikat. Program ini adalah
bagian dari Kerjasama Komprehensif antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat yang ditandatangani pada tahun 2009 oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Barack Obama.

Tujuan Program IUWASH adalah mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai kemajuan signifikan untuk Tujuan Pembangunan
Millennium atau Millennium Development Goals/MDGs 2015 dan target Universal Access 2019 khususnya bagi peningkatan
akses masyarakat terhadap air bersih yang aman dan fasilitas sanitasi layak. Secara spesifik, tujuan utama Program IUWASH adalah
meningkatkan akses terhadap air bersih bagi 2,4 juta penduduk berpenghasilan rendah di wilayah perkotaan dan akses terhadap
sanitasi layak bagi 250.000 penduduk miskin perkotaan di Indonesia.

Kegiatan IUWASH untuk wilayah Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur telah dimulai sejak Juni 2011. Kemitraan yang terjalin bersama
Pemerintah Daerah di 12 kota/kabupaten telah dilaksanakan melalui berbagai kegiatan dan telah membuahkan hasil serta dampak
positif bagi masyarakat. Misalnya, pengembangan kredit mikro sambungan air bersih di Kabupaten Takalar dan Sidrap; program
pengurangan air tak berekening di Kota dan Kabupaten Jayapura; sumur resapan di Kabupaten Bantaeng; peningkatan akses jamban
sehat melalui kredit mikro di Kabupaten Pinrang; pembangunan IPAL dan UPTD Air Limbah; program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal
(LLTT) di Kota Makassar; mendorong penganggaran daerah yang responsif gender, dan lain-lain.

Buku ini berisi kumpulan cerita sukses dari berbagai kegiatan, pendekatan dan pelaksanaan Program IUWASH yang dilaksanakan di
12 kota/kabupaten dampingan di Provinsi Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur. Kami bangga telah bermitra dengan Pemerintah
Indonesia dan menjadi bagian dari pembangunan sektor air bersih, sanitasi dan higienitas di 54 kota/kabupaten. Selamat membaca
buku ini, semoga Anda mendapatkan inspirasi dan motivasi untuk membangun Indonesia yang sehat, produktif dan sejahtera.

Louis O’Brien
USAID IUWASH Chief of Party
DAFTAR ISI

Kata Pengantar iii


DAFTAR ISI v

AIR BERSIH

Menekan Air Tak Berekening, Meningkatkan Kinerja Keuangan PDAM Jayapura 1

PDAM Kabupaten Jeneponto Mampu Kelola Kualitas Air 5

Aplikasi GIS/Data Spasial untuk Jaringan Distribusi PDAM Parepare 9

Forum Komunikasi Pelanggan Mitra Kritis PDAM Kabupaten Maros 13

Sumur Resapan: Menabung Air untuk Sumber Air Baku


PDAM Kabupaten Bantaeng 17

PDAM Kabupaten Takalar Kembangkan Kredit Mikro Air Bersih 21

PDAM Kabupaten Sidrap dan KSU Denas 66


Targetkan 2.560 Sambungan Air Bersih 25

Mengalirkan Air Bersih untuk 4.200 Keluarga di Negeri Passo


dan Waiheru, Kota Ambon 29

Penyusunan SOP Tingkatkan Kinerja PDAM Kabupaten Maros 33


SANITASI

Sinergi Pemkab Pinrang, Koperasi Denas 66 dan Bank Sulselbar


Perluas Akses Jamban Sehat 39

Pa’kkuru’ Sumange’mu - Bangkitkan Semangatmu


Sang Pemberdaya Sejati Dari Tanjung Merdeka, Kota Makasar 43

Pendekatan ‘Trisula’, Strategi Penyadaran Masyarakat terhadap Sanitasi Lingkungan 47

Padukan Langkah Membangun IPAL Kawasan 51

Program LLTT: Komponen Penting Sistem Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga 55

Komitmen UPTD PAL Kota Makassar dan KPP untuk Pemeliharaan


Sarana Sanitasi Komunal 59

UPTD PAL: Pengelolaan Air Limbah Terpadu di Provinsi Sulawesi Selatan,


Maluku dan Papua 63

LINTAS SEKTOR 67

PDAM Jayapura Gandeng Kepolisian untuk Penertiban Sambungan Liar 69

Unit Pelayanan dan Pengaduan Kota Parepare: Pelibatan Warga


dalam Pelayanan Publik 73

Pengarusutamaan Gender dalam Kebijakan Pembangunan


di Kabupaten Maros 77

Mendorong Dukungan Program CSR untuk Air Bersih


dan Sanitasi di Kota Jayapura 81
AIR BERSIH
Foto: Yusuf Ahmad
Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur
Menekan Air Tak Berekening, Meningkatkan
Kinerja Keuangan PDAM Jayapura

Tingginya angka air tak berekening Produksi Air PDAM Jayapura Hilang Akibat Air tak Jayapura dalam menanggulangi masalah
(non-revenue water – NRW) yang terjadi berekening kehilangan air. Pendampingan yang
PDAM Jayapura menghadapi masalah dilakukan adalah dengan memberikan
di Jayapura dapat menurunkan kinerja serius terkait tingginya jumlah air tak pelatihan dan proyek percontohan
keuangan PDAM. Kebocoran pada pipa, berekening. Berdasarkan hasil audit kinerja pengurangan air tak berekening di UPP
pencurian atau pengukuran pemakaian PDAM Jayapura pada tahun 2013, cakupan Jayapura Selatan, tepatnya di Asrama Polisi
air yang tidak akurat menjadi penyebab pelayanan PDAM Jayapura yang hanya Kloofkamp, Kelurahan Gurabesi,
utama dari kehilangan air yang terjadi 43,79 persen, rata-rata kehilangan air Kota Jayapura sebagai lokasi percontohan.
mencapai 36,22 persen. Selain pendampingan langsung kepada
pada PDAM Jayapura. Akibatnya, biaya PDAM Jayapura, IUWASH juga melakukan
operasional PDAM Jayapura terus Menurut hasil analisa PDAM Jayapura, advokasi pada Pemerintah Kota Jayapura
meningkat, sementara pemasukan justru besarnya kehilangan air ini antara lain dan SKPD terkait serta Polresta Jayapura
terus menerus berkurang. disebabkan karena berbagai hal. Mulai untuk mendukung program pengurangan
dari tidak adanya meteran pada pipa air tak berekening. Kerjasama antara
sambungan air pelanggan resmi PDAM PDAM Jayapura dan Polresta ini kemudian
Jayapura, kondisi meter air rusak atau dituangkan dalam MoU Penanggulangan
tidak berfungsi dengan baik serta adanya Air tak berekening Melalui Tindakan
penyambungan ke pipa PDAM secara tidak Hukum yang diresmikan pada 24 April
resmi atau sambungan liar. 2014.

Dari hasil analisa perbandingan Jumlah Belajar dan Bekerjasama Menekan Kehilangan
Produksi Air dengan Jumlah Penggunaan Air PDAM
Air yang tercatat pada Daftar Rekening Langkah awal yang dilakukan dalam
Ditagihkan (DRD) yang dilaksanakan oleh program percontohan di Jayapura Selatan
Unit Pelayanan Pelanggan (UPP) Jayapura adalah pendataan kondisi meteran air
Selatan pada tahun 2013, ternyata dari pelanggan di Jayapura Selatan dan
volume produksi air minum 383.012 Pendataan jumlah pengguna air perpipaan
m3, volume air yang hilang sebanyak PDAM di Asrama Polisi Klofkamp.
45 persen. Angka kehilangan di Unit Hasil dari pendataan kondisi meteran
Pelayanan Jayapura Selatan ini merupakan air di Jayapura Selatan menunjukkan
yang tertinggi di dibandingkan dengan bahwa dari 6.080 sambungan rumah (SR),
wilayah administratif lain di Jayapura. ternyata yang kondisi meteran airnya
baik adalah 2.900 SR, 1.800 SR yang rusak
Sambungan ilegal di salah satu Kondisi tersebut yang menjadi dasar dan 1.100 sambungan rumah lainnya
wilayah layanan PDAM Jayapura. IUWASH untuk mendampingi PDAM tidak memiliki meteran. Hasil pendataan

1
di Aspol lebih mencengangkan dengan Dibandingkan dengan jumlah keseluruhan
hanya 50 pelanggan resmi yang memiliki pengguna air PDAM Jayapura yang
meteran air dan membayar rekening rutin, mencapai 6.080 SR, jumlah di atas
sementara 292 rumah lainnya terindikasi memang belum dapat mempengaruhi
sebagai pelanggan tidak resmi. peningkatan pendapatan PDAM
Jayapura secara keseluruhan. Namun dari
Langkah berikutnya adalah mengganti proses penertiban ini, PDAM Jayapura
meteran air yang rusak dan melakukan mendapatkan pembelajaran bahwa
sosialisasi kepada warga di Aspol Klofkamp apabila penertiban dilakukan di seluruh
tentang penertiban air tak berekening. UPP, maka pendapatan PDAM Jayapura
Dalam proses sosialisasi ini, pihak Polresta akan dapat meningkat secara signifikan.
Jayapura juga turut dilibatkan. Mengingat Direktur Utama PDAM Jayapura, Abdul
begitu banyak kasus sambungan tidak Muthalib Petonengan menyadari
resmi di lokasi tersebut, maka pada betapa pentingnya menganalisa dan
saat itu juga dilakukan penertiban. Bagi memperhitungkan nilai NRW dalam
pengguna air yang tidak memilki meteran rangka meningkatkan pendapatan
Kami harap cara penertiban diharuskan mendaftar sebagai pelanggan dari rekening air di PDAM Jayapura.
ini bisa memberikan efek resmi. Apabila mereka menolak, maka Menurutnya, Penertiban melalui tindakan
jera secara hukum positif sambungan mereka akan diputus. Ternyata hukum menjadi pilihan yang tepat. “Kami
bagi para pelanggar. Hal ini cara tersebut terbukti efektif. Dari yang harap cara penertiban ini bisa memberikan
semula hanya 50 sambungan yang tercatat efek jera secara hukum positif bagi para
perlu agar angka kehilangan sebagai pelanggan resmi, kini sudah pelanggar. Hal ini perlu agar angka
air bisa ditekan dan PDAM mencapai 280 pelanggan resmi. kehilangan air bisa ditekan dan PDAM tidak
tidak terus merugi sehingga terus merugi sehingga bisa memberikan
bisa memberikan pelayanan Pemasangan Meteran Air dan Memutus Pipa pelayanan distribusi air yang lebih
Sambungan Tidak Resmi, Mampu Menekan maksimal kepada pelanggan,” ujar Abdul
distribusi air yang lebih Kehilangan Air tak berekening Muthalib Petonengan.
maksimal kepada pelanggan. Sejak pertama kali penertiban yang
dimulai pada bulan April 2014, menurut Namun demikian, upaya penertiban ini
Abdul Muthalib Petonengan
Direktur Utama PDAM Jayapura
data UPP Jayapura Selatan pada bulan juga menimbulkan konsekuensi bagi
April 2015, 700 sambungan rumah yang PDAM Jayapura, antara lain PDAM harus
terindikasi sebagai pelaku sambungan menyiapkan anggaran untuk pengadaan
tidak resmi telah ditertibkan dan 552 sarana seperti meteran air, perbaikan dan
sambungan rumah diantaranya akhirnya pemeliharaan di masa yang akan datang
mendaftar sebagai pelanggan resmi. serta memperbaiki Standar Operasi
Upaya penertiban dengan memutus pipa Prosedur yang lebih jelas bagi pelaku
sambungan tidak resmi dan memasang sambungan tidak resmi ke pipa PDAM.
meteran air di lokasi percontohan Aspol Pada bulan November 2015, PDAM
Kloofkamp ini membuktikan bahwa Jayapura telah menerbitkan Surat
cara ini dapat menekan kehilangan air Keputusan Direktur PDAM tentang
dan meningkatkan volume air yang bisa Pembentukan Tim Kerja Pelaksanaan
diselamatkan oleh PDAM Jayapura. Selain Penurunan NRW di setiap UPP. Tugas tim
itu, cara ini juga bisa digunakan untuk ini adalah mengadakan pemantauan
mengetahui jumlah pelanggan yang resmi dan evaluasi pelanggan secara berkala
dan tidak resmi. serta membenahi sistem, terutama

2
Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur

Warga Kompleks Aspol Klofkamp, Ibu Korpames saat dialog warga


dalam Sosialisasi Penanggulangan Air Tak Berekening di Kota Jayapura.

mulai menerapkan langkah penurunan setelah penertiban dilakukan di Aspol


kehilangan air seperti yang tertuang Klofkamp. Ibu Korpames, salah satu
dalam SOP. Semua hal itu dilakukan warga Aspol Klofkamp yang kini sudah
PDAM Jayapura untuk dapat memberikan menjadi pelanggan resmi PDAM
pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan. Jayapura menyatakan, “Dengan adanya
Sulistiyono, salah satu TIM NRW dari sosialisasi ini, kami kini mengerti bahwa
PDAM Jayapura, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan baik dan tentunya
pembenahan NRW ini sangat penting, mensejahterakan warga kami”.
karena selain mendidik masyarakat untuk
Dengan adanya sosialisasi ini,
menggunakan air dengan lebih bijak, pihak Upaya pengurangan air tak berekening di
PDAM juga dapat mengetahui berapa Jayapura ini memberikan banyak pelajaran kami kini mengerti bahwa
sesungguhnya sisa kapasitas air yang masih penting. Pertama, penertiban melalui program ini bertujuan baik
bisa dimanfaatkan di satu wilayah. “Dengan pendekatan hukum dirasakan efektif dan tentunya mensejahterakan
mengetahui tingkat kehilangan air dan untuk dapat memberikan efek jera bagi warga kami.
kapasitas yang masih bisa dimanfaatkan, warga yang melakukan sambungan liar.
kita akan dapat meningkatkan pelayanan Kedua, pemasangan meteran air menjadi Korpames
kepada pelanggan dalam menjaga alat kontrol penggunaan air yang benar. Warga Aspol Klofkamp, Jayapura
kualitas, kuantitas dan kontinuitas,” ungkap Upaya ini juga dapat menjadi pembelajaran
Sulistiyono. bersama baik bagi staf PDAM serta Polres
dalam menertibkan sambungan air liar
Apa yang disampaikan oleh Sulistiyono dan bagi warga sendiri untuk bertanggung
tersebut diperkuat dengan pernyataan jawab membayar rekening air dan
warga yang akhirnya menjadi pelanggan menggunakan air dengan lebih bijak.

3
Foto: Yusuf Ahmad

4
PDAM Kabupaten Jeneponto
Mampu Kelola Kualitas Air

“Air PDAM Keruh, bagaikan Air Kali. Air Keruh dan Mengandung Bakteri E.Coli, Jeneponto mengandung bakteri E.Coli.
Berwarna Coklat, bagaikan Kopi Susu” Persoalan PDAM Jeneponto Kondisi ini tentu tak bisa dibiarkan karena
Hingga saat ini PDAM Jeneponto sangat berisiko bagi kesehatan.
adalah beberapa keluhan pelanggan yang baru melayani warga di enam dari 11
sering dialamatkan pada PDAM Jeneponto kecamatan yang ada di Kabupaten Menjaga kualitas air agar sesuai standar
sejak lama. Namun kini, PDAM Jeneponto Jeneponto, dan penduduk yang dapat kesehatan sangat penting. Oleh karena itu,
bisa berbangga karena kualitas air PDAM dilayani pun baru mencakup 13 persen pemantauan terhadap kualitas air minum
kini tak lagi keruh dan pelanggan pun tak dari total jumlah penduduk Kabupaten harus rutin dilakukan untuk memastikan
Jeneponto. Selain cakupan pelayanan bahwa air yang didistribusikan dan akan
lagi mengeluh. yang masih terbatas, kualitas air yang dikonsumsi oleh pelanggan adalah air
dihasilkan PDAM Jeneponto juga masih yang bersih dan sehat.
rendah. Pelangggan PDAM sering
mengeluhkan air keran yang keruh. Salah Mengelola Kualitas Air, Prosedur dalam
satunya adalah Inayati, warga Lingkungan Pengolahan Air Baku
Bontosunggu, Kelurahan Empoan, Satu hal yang ditengarai oleh rendahnya
Kecamatan Binamu. Inayati mengeluhkan kualitas air bersih PDAM Jeneponto
kualitas air PDAM yang keruh seperti air adalah masih minimnya pengetahuan
kali, namun sebagai pelanggan ia masih dan keterampilan staf PDAM untuk
diharuskan untuk terus membayar biaya memproduksi dan mendistribusikan air
langganan yang cukup mahal. dengan kualitas air minum. Alasan itulah
yang kemudian mendorong IUWASH
Direktur PDAM Jeneponto, Amri Mahadi mendukung PDAM Jeneponto dalam
mengatakan bahwa air keruh yang peningkatan pengelolaan kualitas air
terjadi di Bontosunggu disebabkan minum. IUWASH juga mendorong PDAM
pipa yang sudah tua dan berkarat. Jeneponto untuk memprioritaskan terlebih
Pipa yang berkarat berpengaruh dahulu peningkatan kualitas air minum
terhadap kejernihan air, meskipun air sebelum memperluas jaringan perpipaan.
yang disalurkan dari IPA sudah jernih.
“Peremajaan pipa memang harus Dukungan yang diberikan IUWASH
dilakukan, tapi tentunya butuh dana adalah dengan memberikan pelatihan
yang tidak sedikit,” kata Amri Mahadi. Pemantauan Kualitas Air kepada 40 staf
Selain air yang berwarna keruh, dari hasil PDAM pada tanggal 28-30 November
analisis kualitas air yang dilakukan oleh 2012. Pelatihan ini diselenggarakan
Staf laboratorium PDAM Kabupaten Jeneponto, Zelviyani Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan
sedang melakukan tes kualitas air olahan PDAM. ternyata air yang dihasilkan oleh PDAM Kabupaten Jeneponto. Dalam pelatihan

5
ini, para peserta dilatih untuk dapat
menganalisa kadar dan komposisi
pembubuhan bahan kimia yang tepat
yang diperlukan untuk mengubah air baku
menjadi air bersih, pemahaman tentang
fungsi laboratorium air dan penggunaan
alat-alat laboratorium, penyegaran kembali
pengetahuan peserta tentang pengujian
kualitas air dan metode pengolahan air
baku yang tepat, penentuan formula
komponen kimia tertentu yang dapat
digunakan oleh staf laboratorium serta
pemanfaatan data harian tentang data
analisa air dan dosis yang diperlukan.

Untuk dapat melihat secara langsung


penerapan palaksanaan peningkatan
kualitas air minum dilapangan, peserta
melakukan studi banding ke PDAM Maros
dan PDAM Bantaeng. Studi banding
ini memotivasi mereka untuk lebih
meningkatkan kualitas air minum yang
dihasilkan oleh intansi mereka.

Air Tak Keruh, Pelanggan Tak Mengeluh


Kini, PDAM Jeneponto sudah jarang
mendapat keluhan kualitas air minum
dari pelanggan. Zelviyani, petugas
Laboratorium PDAM Jeneponto
mengatakan bahwa kini kondisi air olahan
PDAM Jeneponto semakin baik karena
pihaknya telah menerapkan semua ilmu
yang telah mereka dapatkan dari pelatihan
pemantauan kualitas air. “Kami secara
rutin membuat laporan harian sebagai
bahan acuan dan evaluasi operator IPA.
Kini tidak ada lagi keluhan mengenai
kualitas air dari pelanggan dan justru lebih
sering mendapat pujian,” Zelviyani katakan
Foto: Yusuf Ahmad dengan penuh percaya diri.

Staf PDAM Jeneponto kini sudah


terampil menggunakan peralatan, baik
Hasil uji kimia sampel air minum di laboratorium maupun di lokasi IPA.
PDAM Jeneponto. Pengujian kualitas air minum kini juga rutin

6
Foto: Yusuf Ahmad

Rapat rutin Direktur dan staf PDAM Kabupaten Jeneponto.

dilakukan. Tiga kali sebulan melakukan Setelah berhasil menjaga dan mengelola
pemeriksaan bakteriologis, fisik dan kualitas air minum, kini PDAM Jeneponto,
parameter kimia sedangkan pemeriksaan berencana untuk memperluas jangkauan
parameter bakteriologis dilaksanakan pelanggan. Baru-baru ini, PDAM Jeneponto
setiap enam bulan. telah membangun sebuah IPA baru di
Kecamatan Bangkalan yang diprediksi akan
PDAM Kabupaten Jeneponto juga dapat melayani sekitar 3000 pelanggan
telah melakukan penambahan tenaga baru. Amri Mahadi mengisyaratkan bahwa
staf sehingga ada sistem pembagian perluasan cakupan ini adalah dampak
Kami secara rutin membuat kerja yang bertugas memantau secara dari peningkatan pelayanan kualitas air
laporan harian sebagai periodik untuk menjaga kualitas air dan semakin baiknya kapasitas sumber
bahan acuan dan evaluasi dan melakukan perawatan instalasi daya yang dimiliki oleh PDAM Kabupaten
operator IPA. Kini tidak ada pengolahan air (IPA). Jeneponto.
lagi keluhan mengenai Kinerja Baik, Menghasilkan Produk Berkualitas Memang masih banyak hal yang
kualitas air dari pelanggan Pada bulan Maret 2015, Kementerian perlu dibenahi oleh PDAM Kabupaten
dan justru lebih sering Kesehatan menyatakan bahwa produksi Jeneponto. Namun dengan semangat
mendapat pujian. air PDAM Kabupaten Jeneponto sudah kerja sama yang tinggi serta dukungan
memenuhi standar kualitas air minum. pemerintah daerah setempat akan dapat
Zelviyani Kerja keras dari PDAM Jeneponto selama meningkatkan kinerja PDAM Jeneponto
Petugas laboratorium PDAM Jeneponto lima tahun pun kini terbayarkan. untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

7
Foto: Yusuf Ahmad

8
Aplikasi GIS/Data Spasial
untuk Jaringan Distribusi PDAM Parepare

Sebagai lembaga pelayanan publik, Penanganan Keluhan Pelanggan Lambat, Penanganan Keluhan, Tidak Hanya Sekadar
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Masalah Utama Pelayanan PDAM Parepare Melayani Pengaduan
PDAM Kota Parepare adalah salah satu Sejak tahun 2011, PDAM Kota Parepare
dituntut untuk menyediakan informasi penyelenggara layanan air minum yang sebenarnya telah menerapkan sistem
yang akurat dan cepat saat pelanggan memiliki cakupan cukup besar, yaitu pelayanan pengaduan berbasis informasi
membutuhkan. Oleh karena itu, PDAM sekitar 90 persen sambungan terpasang. melalui ‘SMS Center’ dan situs web yang
membutuhkan sebuah sistem informasi Walaupun demikian, sistem pengelolaan merupakan kerjasama dengan Telkom.
berbasis internet, yaitu Sistem Informasi PDAM Parepare masih dilakukan dengan Melalui sistem itu, PDAM Parepare berhasil
cara manual. Pencatatan meteran air, menampung keluhan pelanggan, bahkan
Geografis atau Geographic Information pemeriksaan jaringan, pencatatan rekening pernah terjadi “banjir keluhan”.
System (GIS). pelanggan dan perbaikan jaringan
perpipaan masih dilakukan dengan Persoalannya ketika keluhan pelanggan
menggunakan pulpen dan kertas sebagai tidak segera ditangani, maka kredibilitas
alat kerja. masyarakat terhadap kualitas pelayanan
PDAM pun menurun. Hal ini terbukti
Dengan cara ini, potensi akan terjadinya dengan kecenderungan penurunan minat
kesalahan yang disebabkan oleh kelalaian pelanggan untuk melakukan pengaduan
manusia sangat tinggi sehingga tidak aneh dalam dua tahun terakhir.
ketika ada pelanggan yang mengeluhkan
tentang tagihan air yang seketika melonjak Mengingat bahwa masalah utama
dari biasanya. Kewalahan juga terjadi penanganan pengaduan pelanggan
ketika PDAM Parepare harus melayani adalah lambatnya penyediaan
keluhan tentang kebocoran pipa. Staf informasi yang akurat, maka gagasan
PDAM mengalami kesulitan saat harus mengembangkan Sistem Informasi
menentukan koordinat letak jaringan Geografis ini menjadi solusi yang selama
pipa yang dikeluhkan pelanggan. Mereka ini dicari. Sistem Informasi Geografis atau
tidak bisa lagi mengenali titik dan patokan lebih dikenal dengan sebutan Geographic
jaringan perpipaan. Hal ini terjadi terjadi Information System atau GIS adalah suatu
karena kota Parepare terus mengalami alat yang dapat digunakan untuk. Misalnya
perkembangan, lebar serta ruas jalan data kepadatan penduduk suatu daerah,
terus berubah sehingga ketika harus data jaringan perpipaan atau saluran air
mencari jaringan pipa yang bermasalah, dan sebagainya.
PDAM terpaksa membongkar jalan untuk
Penggunaan peralatan GPS menemukan titik masalah tersebut dengan IUWASH mendukung PDAM Parepare
oleh staf PDAM Kota Parepare. waktu yang tidak sebentar. dalam mempersiapkan penggunaan

9
teknologi GIS ini di instansi mereka dalam
rangka meningkatkan kinerja mereka
dalam pelayanan masyarakat. Mengingat
bahwa alat ini baru akan bekerja ketika
ada orang yang mengoperasikannya,
maka selain mendorong PDAM
Parepare untuk menyediakan alat-alat
dan sarana yang mendukung, IUWASH
juga mempekuat kapasitas staf PDAM
melalui pelatihan dan pendampingan.
Melalui pelatihan ini, staf PDAM Parepare
diharapkan akan lebih terampil dalam
menggunakan dan memanfaatkan
teknologi GIS ini.

Sistem Informasi Geografis, Solusi Mempercepat


Penanganan Pengaduan
Melalui pelatihan dan pendampingan
yang intensif, per November 2015, Staf
PDAM telah berhasil memasukkan
hampir 90 persen data dan informasi
ke dalam sistem database GIS mereka.
Walaupun pembenahan sistem ini belum
Foto: Yusuf Ahmad
berdampak terhadap peningkatan
pelayanan pelanggan, namun setidaknya Deteksi dan penanganan masalah pada jaringan distribusi air PDAM
kini staf PDAM di beberapa Provinsi dapat dilakukan lebih cepat berkat sistem GIS.
Sulawesi Selatan, termasuk di Parepare
sudah dapat mengembangkan GIS secara
mandiri. Hal ini menjadi modal PDAM
untuk meningkatkan kinerjanya di masa
depan.

Database ini juga akan sangat bermanfaat


bagi pengembangan program di masa
depan. Direktur Utama PDAM Kota
Parepare, H. Fahruddin mengatakan Kini saya akan lebih mudah untuk melakukan identifikasi
bahwa dengan menggunakan aplikasi dan analisa permasalahan, pemantauan serta evaluasi
database yang berbasis teknologi
informasi ini, pengembangan cakupan
pelayanan. Waktu untuk pengambilan tindakan juga akan
PDAM akan lebih mudah untuk diusulkan lebih cepat, terutama dalam hal perbaikan dan rehabilitasi
kepada SKPD terkait. jaringan.perpipaan.
Selain telah berhasil mengembangkan Nasrun
sistem database secara mandiri, kini Staf PDAM Parepare
staf PDAM, terutama yang ditempatkan

10
Foto: Yusuf Ahmad

Staf PDAM Kota Parepare kini mahir mengolah data spasial dan GIS secara mandiri.

sebagai operator sistem GIS merasa Quantum GIS serta membentuk tim GIS tidak akan dapat terwujud tanpa perhatian
lebih percaya diri. Salah satu staf PDAM untuk melengkapi dan menyempurnakan dari jajaran direksi PDAM dan komitmen
Parepare, Nasrun mengatakan, “Kini saya database sebelumnya. Saat ini, PDAM staf PDAM sendiri.
akan lebih mudah untuk melakukan Parepare telah memiliki operator khusus
identifikasi dan analisa permasalahan, yang bertugas untuk memperbaharui Dengan adanya GIS ini, diharapkan
pemantauan serta evaluasi pelayanan. database pelanggan dan jaringan pelayanan pelanggan PDAM Parepare akan
Waktu untuk pengambilan tindakan perpipaan air bersih di Kota Parepare. dapat lebih ditingkatkan. Pemanfaatan
juga akan lebih cepat, terutama dalam teknologi mutakhir ini dipercaya dapat
hal perbaikan dan rehabilitasi jaringan. Apa yang sudah berhasil dikembangkan mempermudah dan mempercepat proses
perpipaan.” oleh PDAM Parepare dalam penyediaan pengambilan keputusan, khususnya dalam
database GIS ini tidak terlepas dari hal pelayanan pelanggan, penambahan
Untuk pengembangan lanjutan, PDAM antusiasme dan tanggung jawab dari jumlah pelanggan dan pengembangan
Parepare telah menyiapkan peralatan tim GIS PDAM Parepare. Percepatan wilayah cakupan pelayanan di masa depan.
dan perangkat lunak Free & Open Source pengembangan GIS di PDAM Parepare

11
Foto: Yusuf Ahmad

12
Forum Komunikasi Pelanggan
Mitra Kritis PDAM Kabupaten Maros

Menjadi Mitra Kritis PDAM adalah peran Pelanggan Bingung Menyampaikan Keluhan, lambatnya penanganan keluhan
utama Forum Komunikasi Pelanggan Pelayanan PDAM pun Lambat pelanggan. Hal ini dikarenakan
Kabupaten Maros terletak di bagian barat kurangnya jumlah sumber daya PDAM
(FKP). Tidak hanya kritis dalam menyikapi Sulawesi Selatan dan berbatasan langsung Tirta Bantimurung, sehingga kesulitan
pelayanan PDAM, tetapi juga kritis dalam dengan Ibukota Makassar. Luas wilayah untuk memantau perkembangan
menyaring segala keluhan pelanggan. kabupaten Maros adalah 1.619,12 km2 dan masalah di lapangan. Melihat kondisi
FKP juga menjadi wadah koordinasi terdiri dari 14 kecamatan serta 102 desa/ tersebut, PDAM Tirta Bantimurung
antara PDAM dan pelanggan agar dapat kelurahan. Secara administratif, kabupaten merasa perlu adanya “penyambung”
ini memegang peranan penting dalam antara pihak PDAM dengan masyarakat.
membangun kesepahaman bersama dalam pembangunan dan pengembangan Kota Berdasarkan hal tersebut, tersiratlah
peningkatan pelayanan. Keberadaan FKP Makassar karena termasuk dalam salah ide untuk membentuk Forum
juga sekaligus sebagai sarana bagi PDAM satu proyek percontohan pengembangan Komunikasi Pelanggan (FKP) PDAM Tirta
untuk memenuhi prinsip transparansi dan tata ruang terpadu di Indonesia, yaitu Bantimurung.
akuntabilitas. Kawasan Mamminasata (Makassar, Maros,
Sungguminasa, dan Takalar). Forum Komunikasi Pelanggan, Mediator antara
PDAM dan Pelanggan
Sayangnya, cakupan layanan penyehatan Sebuah Forum Komunikasi Pelanggan
lingkungan di Kabupaten Maros masih memiliki fungsi sebagai wadah untuk
rendah. Menyadari hal tersebut, PDAM Tirta menyampaikan aspirasi dan keluhan
Bantimurung Kabupaten Maros, sebagai pelanggan dan sebagai kepanjangan
salah satu penyedia layanan penyehatan tangan PDAM untuk menginformasikan
lingkungan, yaitu sektor pelayanan air kebijakan PDAM sekaligus menjadi
minum, berupaya untuk meningkatkan mediator antara PDAM dan pelanggan.
pelayanan kepada para pelanggannya. Walaupun dikatakan sebagai
Saat ini cakupan pelayanan air minum kepanjangan tangan PDAM, FKP tidak
PDAM Tirta Bantimurung baru mencapai berada di bawah kendali PDAM tetapi
49,8 persen. Selain itu, kualitas air lebih sebagai mitra kritis yang setara
minum yang diproduksi oleh PDAM Tirta dengan PDAM. Jika PDAM mengeluarkan
Bantimurung sering keruh dan berbau sebuah kebijakan, FKP berhak untuk
sehingga belum memenuhi standar mendukung kebijakan tersebut apabila
kesehatan yang telah ditetapkan. memang dirasa dapat meningkatkan
pelayanan kepada para pelanggan, dan
Salah satu kendala yang dirasakan sebaliknya dapat menolak dan melakukan
Diskusi anggota Forum Komunikasi Pelanggan (FKP) PDAM Tirta Bantimurung dalam upaya advokasi apabila kebijakan tersebut dirasa
PDAM Kabupaten Maros. meningkatkan pelayanannya adalah justru merugikan pelanggan.

13
Foto: Yusuf Ahmad Foto: Yusuf Ahmad

Kunjungan FKP ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pattontongang FKP PDAM Tirta Bantimurung (tampak dalam foto Ketua FKP, Loly Hendrajaya)
PDAM Tirta Bantimurung. secara aktif mendukung sosialisasi dan promosi PDAM salah satunya melalui
talkshow di Radio Butta Saliwangang FM Kabupaten Maros.

Forum Komunikasi Pelanggan PDAM pelatihan komunikasi dan advokasi serta kebijakan dengan pelanggan sebelum
Tirta Bantimurung dibentuk berdasarkan survei peran rumah tangga terhadap ditetapkan, semisal mengenai kenaikan
Surat Keputusan Direktur Utama penyediaan air bersih. tarif berlangganan.
PDAM Kabupaten Maros tertanggal
4 November 2013 sesuai dengan Pada tanggal 5-6 November 2014, para Hal tersebut selalu menjadi landasan
mandat dari Undang-undang Nomor anggota FKP PDAM Tirta Bantimurung Ketua FKP PDAM Tirta Bantimurung, Loly
8 Tahun 1999 tentang Perlindungan berkunjung ke IPA Pattontongang Hendrajaya, dalam melaksanakan tugasnya
Konsumen. Pembentukan FKP PDAM dengan difasilitasi IUWASH. Pada sebagai anggota FKP. “Tugas utama dari
Tirta Bantimurung ini menarik perhatian kunjungan tersebut, para anggota forum komunikasi pelanggan ini adalah
IUWASH untuk mendorong PDAM Tirta FKP sedikit banyak mempelajari secara menjadi mediator antara PDAM dan
Bantimurung dalam upaya peningkatan langsung proses pengolahan air baku dari pelanggan maupun dengan pemerintah
pelayanan air bersih di Kabupaten Maros. sungai menjadi air yang siap konsumsi setempat agar tidak ada miskomunikasi
dan menyadarkan mereka bahwa proses antara para pihak yang terkait,” tegasnya.
Berbagai kegiatan telah dilakukan pengolahan air bersih sangat rumit dan
oleh IUWASH untuk meningkatkan butuh biaya yang cukup besar. Hal ini Loly juga menyebutkan bahwa tugas
kapasitas sumber daya manusia dan telah membuka mata mereka tentang lain dari FKP adalah untuk memberikan
pengembangan kelembagaan FKP peran sebagai anggota FKP. masukan kepada PDAM mengenai
PDAM Tirta Bantimurung seperti wilayah-wilayah yang belum tersentuh
pelatihan dan pendampingan. Beberapa Sebagai mediator, FKP harus pelayanan air bersih sehingga dapat
pelatihan yang dilakukan mencakup mengingatkan kepada sesama pelanggan segera dipasangkan pipa sambungan agar
penyamaan persepsi tentang peran untuk tidak hanya menuntut haknya dapat memenuhi permintaan air bersih
gender dalam pemenuhan kebutuhan mendapatkan layanan yang baik, tetapi dari warga masyarakat di wilayah-wilayah
air minum di rumah tangga, penyusunan juga harus melakukan kewajiban mereka tersebut.
program kerja FKP periode 2014-2015, membayar rekening serta menghemat
dukungan terhadap pertemuan rutin pemakaian air. Demikian sebaliknya, PDAM Tirta Bantimurung sendiri sangat
FKP, edukasi tentang pengelolaan air FKP juga harus mengingatkan pihak mendukung keberadaan FKP ini.
baku melalui kunjungan lapangan, PDAM untuk mengomunikasikan semua Dukungan PDAM Tirta Bantimurung

14
IUWASH memfasilitasi pelatihan teknis masyarakat kepada PDAM Tirta
survei berperspektif gender yang diikuti Bantimurung. Salah satu kesempatan
oleh anggota FKP dan staf PDAM Tirta adalah pada saat diselenggarakan
Bantimurung. Pelatihan ini bertujuan lokakarya Hasil Survei Gender dan
Tugas utama dari forum untuk menyamakan kesepahaman Pemantauan K3 pada 14 September
komunikasi pelanggan ini adalah mengenai gender dan pentingnya survei 2015 dan bertempat di Hotel Grand
berperspektif gender. City Makassar. Pada lokakarya yang juga
menjadi mediator antara PDAM dihadiri oleh Abdul Baddar (Direktur Utama
dan pelanggan maupun dengan Pemahaman tentang pentingnya PDAM), FKP PDAM Tirta Bantimurung
pemerintah setempat agar tidak gender dalam pelayanan air minum ini menyampaikan keluhan pelanggan
ada miskomunikasi antara para menumbuhkan kesadaran para anggota mengenai aliran air yang sering mati
pihak yang terkait. FKP mengenai pentingnya menyertakan selama lebih dari 12 jam di beberapa
kaum wanita, khususnya para ibu rumah wilayah serta kualitas air yang kurang
tangga dalam survei. Seiring dengan hal jernih. Selain menyampaikan keluhan
Loly Hendrajaya
Ketua FKP PDAM Tirta Bantimurung
tersebut, FKP PDAM Tirta Bantimurung pelanggan, pada kesempatan yang
pun mengubah struktur organisasi sama, FKP PDAM Tirta Bantimurung juga
mereka yang awalnya terdiri dari 28 menggagaskan peningkatan layanan air
anggota pria dan hanya satu anggota bersih di empat kecamatan pesisir, yaitu
diberikan dalam bentuk alokasi anggaran wanita, menjadi 19 anggota pria dan 10 di Kecamatan Marusu, Lau, Bontoa dan
bagi kegiatan harian FKP dan menyediakan anggota wanita. Turikale, karena masih banyaknya warga
ruangan khusus di kantor mereka untuk yang belum mendapatkan akses terhadap
mendukung kegiatan anggota FKP. Dalam Keterbukaan Informasi, Membuka Ruang Dialog air bersih.
mengembangkan perannya sebagai Untuk mendorong keterbukaan informasi
mediator, FKP berkolaborasi dengan UPP publik, FKP PDAM Tirta Bantimurung PDAM Maros pun merespon dengan
bagian Hubungan Pelanggan PDAM bekerjasama dengan Radio Butta berjanji untuk melakukan perbaikan ke
Tirta Bantimurung untuk mempermudah Saliwangang FM, para anggota FKP depan, di antaranya meningkatkan kualitas
koordinasi dalam menindaklanjuti keluhan seringkali menjadi narasumber pada pengolahan air baku pada IPA dan rencana
dari pelanggan. siaran Dialog Interaktif. Salah satu membangun satu sistem pengolahan air di
pendengar setia siaran tersebut, Bapak daerah pesisir Maros Baru agar masyarakat
Meningkatkan Layanan Air Minum Berperspektif Amiruddin, warga Kelurahan Adatongeng, di daerah pesisir akan dapat menikmati air
Gender Kecamatan Turikale menyatakan dirinya minum.
Air minum sangat dekat dengan sangat terbantu dengan adanya FKP
kehidupan wanita sehari-hari. Namun, PDAM Tirta Bantimurung ini. Amiruddin Forum Komunikasi Pelanggan PDAM
seringkali kebijakan air minum tidak mengingat saat pertama kali menelepon Maros dan pihak-pihak terkait, termasuk
mempertimbangkan kebutuhan kaum siaran Dialog Interaktif untuk menanyakan PDAM Maros boleh berbangga karena
wanita. Kebijakan yang dibangun tentang masalah perhitungan rekening PDAM Maros dijadikan sebagai salah
seringkali bias gender. Hal ini disebabkan air kepada anggota FKP yang menjadi satu percontohan untuk peningkatan
karena selain pada umumnya penyusunan narasumber. “Ketika saya tanya tentang pelayanan air minum. Kabupaten
kebijakan dilakukan oleh mayoritas masalah perhitungan rekening air, Maros juga menjadi kabupaten
pria, isu perspektif gender juga kurang narasumber FKP bisa menjelaskan pertama yang telah menyelesaikan dan
diperhatikan. dengan jawaban yang sangat jelas dan mempresentasikan hasil survei FKP –
memuaskan”. PDAM. Terbukti dengan adanya FKP, PDAM
Karena itulah, survei peningkatan terdorong untuk memperbaiki kinerjanya
Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (K3) FKP PDAM Tirta Bantimurung juga dan melayani kebutuhan masyarakat akan
yang berspektif gender dikembangkan. seringkali menyampaikan aspirasi air minum dengan lebih baik.

15
Foto: Yusuf Ahmad

16
Sumur Resapan: Menabung Air untuk Sumber
Air Baku PDAM Kabupaten Bantaeng

“Kini tak ada lagi air yang lari, air Debit Mata Air Semakin Berkurang, tersebut tentu membuat warga Desa
mengalir dan masuk ke dalam sumur Ancaman Bagi Penyediaan Air Baku PDAM Kampala resah, termasuk Kepala Desa
Bantaeng Kampala, Tanete. “Walau diaspal tiap tahun,
resapan. Dulu, saat sosialisasi, saya Desa Kampala adalah salah satu desa jalan selalu rusak karena banjir,” Tanete
tidak paham apa itu sumur resapan. di Kecamatan Eremerasa, Kabupaten ungkapkan.
Menabung air yang saya pahami ya kita Bantaeng, yang terbagi dalam dua dusun,
tampung air untuk cadangan dan dipakai yaitu Dusun Tanete dan Dusun Baroe. Desa Kampala ini juga menjadi daerah
saat kemarau. Ternyata sumur resapan Masyarakat desa ini sebagian besar tangkapan air bagi beberapa mata air
berprofesi sebagai petani dengan produk yanag berada di Desa Kampala dan desa
itu, memasukkan air hujan ke dalam andalan cengkeh dan coklat. sekitarnya, dimana salah satu mata air
tanah”, Kaimudin, warga Desa Kampala, dengan debit yang besar adalah mata
Kecamatan Eremerasa. Kabupaten Desa Kampala dikelilingi bukit-bukit air Eremerasa yang juga menjadi sumber
Bantaeng. dengan topografi yan terjal dengan kondisi air baku PDAM Bantaeng dan beberapa
lahan yang telah gundul. Selain karena alih perusahaan air kemasan.
fungsi lahan dari hutan menjadi kebun
cengkeh dan kebun coklat, penebangan Dalam beberapa tahun terakhir ini,
pohon juga marak terjadi. Masyarakat Desa kondisi Sumberdaya mata air Eremerasa
Kampala memang kerap menggunakan telah mengalami penurunan debit dan
kayu sebagai bahan dasar untuk perubahan kualitasnya, dimana pada
membangun rumah yang hampir semua musim kemarau, debit air berkurang
konstruksinya terbuat dari kayu. dan sebaliknya pada musim hujan air
menjadi berlumpur dan keruh. Kondisi
Akibat pengalihan fungsi lahan dan penurunan dan kerusakan ini semakin
penebangan pohon liar tersebut, Desa hari semakin parah. Hal ini disebabkan
Kampala kini menjadi langganan banjir karena terjadinya perubahan iklim, dimana
dan longsor. Ketika hujan, aliran air akibatnya pada saat musim kemarau akan
Kaimudin permukaan sangat deras hingga merusak terjadi kemarau yang semakin panjang
Warga Desa Kampala, Kecamatan Eremerasa kebun dan jalan. Desa Kampala memang dan kering. Sebaliknya, pada musim
Kabupaten Bantaeng berkontur terjal dari bagian utara ke hujan terjadi peningkatan curah hujan
selatan dan ketinggian jalan yang lebih yang tinggi dengan waktu yang pendek.
rendah dari lokasi rumah penduduk. Kondisi yang bertolak belakang seperti ini
Pada musim hujan, air dari bukit dan sangat mengganggu dan memperngaruhi
rumah mengalir deras ke jalan utama penyediaan kebutuhan air bagi masyarakat
Salah satu sumur resapan yang dibangun di halaman rumah yang menyebabkan kerusakan jalan di dan terutama bagi pelayanan PDAM
Kepala Dusun Baroe, H. Makka, Kabupaten Bantaeng. setiap penghunjung musim hujan. Hal Kabupaten Bantaeng.

17
sumber air baku yang akan diolah untuk
kebutuhan air bersih PDAM.

Dengan dibangunnya sumur resapan,


maka jumlah dan kecepatan aliran air
permukaan dapat berkurang, sehingga
resiko banjir dan longsor pun berkurang.
Selain itu, sumur resapan juga dapat
mencegah penurunan tanah dan dapat
mengurangi konsentrasi pencemaran air
tanah.

Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat,


Strategi Pendekatan dalam Mengembangkan
Sumur Resapan
Membangun sumur resapan tidak sekadar
membuat bangunan teknis sumur resapan.
Tetapi yang jauh lebih penting adalah
membangun manusianya, yaitu untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat
dan pihak lain yang berkepentingan akan
manfaat sumur resapan. Hal ini agar dapat
Foto: Yusuf Ahmad
menumbuhkan perilaku dan kebiasaan
Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan ‘Pammanjengan’. baru melakukan perlindungan mata air
secara berkelanjutan.

Menumbuhkan kesadaran masyarakat


adalah strategi IUWASH untuk
Melihat permasalahan itu, PDAM Sumur Resapan, Teknologi Sederhana untuk mensosialisasikan program sumur
Bantaeng dengan dukungan IUWASH Menangkap Air resapan ini di Desa Kampala. Berbagai
membuat program percontohan sumur Sumur resapan bisa dikatakan sebagai strategi dikembangkan, mulai dari
resapan di Desa Kampala sebagai upaya rekayasa teknologi sederhana untuk sosialisasi tentang manfaat sumur
perlindungan sumber air baku. Sumur menangkap air hujan Untuk diresapkan resapan, mengorganisir masyarakat untuk
resapan ini dipilih karena menggunakan kedalam tanah dan dapat meningkatkan membentuk kelompok peduli lingkungan,
teknologi sederhana dan relatif cepat cadangan dan jumlah air dalam tanah. pemetaan lingkungan, hingga melakukan
dalam meningkatkan debit air tanah Manfaat sumur resapan dapat dirasakan kunjungan belajar ke Kabupaten Batang,
dibandingkan dengan teknologi lain. secara langsung oleh masyarakat dan Provinsi Jawa Tengah. Kunjungan
Beberapa pihak seperti Bappeda, Badan PDAM. Sumur resapan dapat menjaga belajar ke Kabupaten Batang tersebut
Lingkungan Hidup, Aparat Pemerintah ketersediaan air tanah bagi masyarakat ternyata pendekatan yang paling efektif
Desa dan LSM juga dilibatkan dalam yang masih memengandalkan sumur untuk dapat menumbuhkan kesadaran
program percontohan ini sebagai gali dan sumur timba sebagai sumber masyarakat. Kaimmudin, salah satu warga
pemantau agar para pihak tersebut dapat air utama mereka sehari-hari. Sedangkan Desa Kampala yang turut serta dalam
melanjutkan program pembuatan sumur bagi pihak PDAM, dengan terjaganya kunjungan belajar ke Batang menyatakan
resapan sebagai kegiatan perlindungan ketersediaan air tanah, maka akan dapat bahwa sudah beberapa kali staf IUWASH
sumberdaya air di Kabupaten Bantaeng. meningkatkan kapasitas air tanah sebagai membicarakan dan menjelaskan tentang

18
pembanagunan dan manfaat sumur Kelompok Pammanjengan kini telah
resapan kepada dirinya dan masyarakat menjadi sangat kritis dan aktif dalam
Desa Kampala, akan tetapi mereka belum menyuarakan pentingnya sumur resapan
tertarik dan memahami tentang sumur dalam pelestarian lingkungan, tidak hanya
resapan. Namun setelah berkunjung ke di Desa Kampala tapi juga di tingkat
Batang, Kaimmudin mengaku bahwa kini Kabupaten Bantaeng.
ia menjadi lebih mengerti dan tertarik
untuk mereplikasikan apa yang ia lihat Dengan Sumur Resapan, Tiga Masalah Teratasi
di Batang ke desanya sendiri. “Setelah Kini Desa Kampala sudah memiliki 11
kunjungan ke Jawa, baru saya paham. sumur resapan yang tersebar di enam
Di sana saya bisa lihat langsung sumur dusun. Tentu sumur resapan sejumlah
resapan dan bisa diskusi juga dengan ini belum dapat memberikan dampak
warga di sana dan tertarik untuk dicoba di yang signifikan bagi pengendalian banjir
desa,” Kaimmudin mengatakan. dan peningkatan air tanah. Menurut
perhitungan para ahli, sumur resapan baru
Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan akan memberikan dampak besar apabila
yang mereka beri nama Pammanjengan sudah terbangun 500 sumur. Kini di halaman rumah
(yang berarti tempat sandaran dalam
bahasa setempat) terdiri dari 13 orang Walau demikian, warga yang rumahnya kering, tak ada lagi
anggota, . Kelompok ini diharapkan dapat dijadikan lokasi percontohan sumur genangan air hujan dan
menjadi penggerak masyarakat dan juga resapan sudah merasakan manfaat dari yang lebih menyenangkan
dapat berperan sebagai pengelola sumur keberadaan sumur resapan ini. Salah lagi, pohon cengkeh saya
resapan yang telah dibangun. Mereka satunya adalah Kepala Dusun Baroe,
secara intensif didampingi oleh IUWASH H. Makka yang mengatakan dengan
tidak terlalu kering dan
untuk dapat menjadi organisasi yang adanya sumur resapan, air hujan yang terjaga kelembabannya.
secara mandiri berani memperjuangkan biasanya mengalir deras ke jalanan dan
pelestarian lingkungan, baik di Desa menggenangi rumahnya kini dapat H. Makka
Kampala maupun di Provinsi Sulawesi langsung dialirkan masuk ke sumur Kepala Dusun Baroe
Selatan. resapan. “Kini di halaman rumah kering,
tak ada lagi genangan air hujan dan yang
Kelompok Pammanjengan selalu aktif lebih menyenangkan lagi, pohon cengkeh
terlibat dalam setiap kegiatan yang saya tidak terlalu kering dan terjaga
diadakan oleh IUWASH. Pada tahap awal, kelembabannya,” H. Makka mengatakan.
mereka terlibat dalam pemetaan kondisi telah mengalokasikan anggaran untuk
lingkungan untuk mengidentifikasi Saat ini, Kelompok Pammanjengan membangun sumur resapan di desa ini.
masalah dan potensi desa dengan sedang membuat usulan program Dengan adanya program percontohan
menggunakan teknik Participatory Rural pelestarian lingkungan dalam Musrenbang sumur resapan di Desa Kampala ini, tiga
Appraisal (PRA). Dari hasil pemetaan untuk Tahun Anggaran 2017. Kegiatan hasil sekaligus diperoleh, yaitu banjir yang
tersebut, maka kelompok ini menentukan yang diusulkan adalah pembuatan terjadi karena aliran air permukaan akan
lokasi rencana pembuatan sumur resapan 500 sumur resapan, penanaman dapat dikurangi, debit mata air baik yang
dan pelaksanaan pembuatannya, sekaligus pohon dan pembuatan bendungan digunakan oleh warga maupun sebagai
melakukan pemantauan serta evaluasi pengendali (check dam). Dinas sumber air baku PDAM Bantaeng dapat
terhadap dampak positif dan manfaat Kehutanan Kabupaten Bantaeng juga dipertahankan dan bahkan ditingkatkan
dibangunnya sumur resapan tersebut telah menyatakan ketertarikan mereka serta menumbuhkan kesadaran warga
nantinya. dengan program sumur resapan ini dan akan pentingnya sumur resapan.

19
Foto: Yusuf Ahmad

20
PDAM Kabupaten Takalar
Kembangkan Kredit Mikro Air Bersih

“Muka sekarang sudah putih. Mandi sudah Kapasitas Produksi Tinggi, Tetapi Cakupan Takalar untuk mengembangkan
bisa dua kali sehari. Pagi-pagi juga sudah Layanan Air Minum Rendah skema kredit khusus bagi masyarakat
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) berpenghasilan rendah di Takalar.
bisa pergi ke kebun. Dulu, jam 3 pagi harus Takalar adalah salah satu PDAM yang Dengan uang muka 200 ribu rupiah,
bangun pergi ambil air di sumur yang jauh. cakupan layanan air bersihnya masih masayarakat berpenghasilan rendah
Siang dan sore hari pergi lagi!”, tutur Daeng tergolong rendah. Masyarakat yang di Kabupaten Takalar sudah dapat
Sugi, warga Dusun Pandala, Desa Likangar. terlayani air minum baru sekitar 30 memasang sambungan air baru di
Apa yang dirasakan oleh Daeng Sugi ini juga persen saja, itupun hanya dapat tempat tinggal mereka. Selanjutnya, sisa
dinikmati pelanggan selama 12-18 jam. pembayaran pemasangan baru sebesar
dialami oleh sekitar 60 keluarga yang tinggal 550 ribu rupiah akan dibayarkan secara
di Dusun Pandala dan Turikale, Desa Likang, Kapasitas sumber air baku PDAM Takalar kredit selama 11 bulan dengan biaya
di daerah pesisir Cikoang, Kabupaten Takalar. yang berasal dari Sungai Paleko, Desa cicilan sebesar 100 ribu rupiah setiap
Namun, warga Dusun Pandala dan Turkikale Puntondo ini sebenarnya masih cukup bulannya. Namun, apabila ada warga
yang rata-rata berpenghasilan rendah ini besar untuk bisa melayani kebutuhan yang tidak mampu membayar uang
air minum hingga 3000 rumah tangga. muka sebesar 200 ribu rupiah, PDAM
sudah tidak perlu lagi pergi jauh untuk Namun, permintaan warga, khususnya Takalar akan memberikan keringanan
mengambil air, karena mereka kini sudah masyarakat berpenghasilan rendah asalkan bisa memperlihatkan surat
mendapatkan akses air minum dari PDAM (MBR) untuk menjadi pelanggan masih keterangan miskin dari Kepala Desa atau
melalui skema kredit. rendah. Kepala Dusun. Selain itu, skema kredit
pemasangan sambungan baru ini juga
Rendahnya permintaan dari MBR untuk langsung ditawarkan ke calon pelanggan
mengakses air PDAM ini disebabkan oleh melalui sosialisasi dari rumah ke rumah,
dua masalah. Pertama, tarif pemasangan sehingga masyarakat pun menjadi lebih
sambungan baru yang sebesar Rp 750 paham tentang skema kredit tersebut.
ribu dirasa tidak terjangkau bagi mereka
yang rata-rata hanya mengandalkan Sebelumnya, PDAM Takalar sudah
pendapatan dari berpanen palawija memiliki skema kredit bagi warga untuk
dan rumput laut. Kedua, akses informasi mendapatkan sambungan baru. Tetapi
layanan PDAM juga masih rendah, skema yang memberlakukan uang muka
sehingga masyarakat, terutama MBR, sebesar 450 ribu rupiah itu dirasa terlalu
banyak yang tidak mengetahui cara memberatkan, terutama para MBR.
Daeng Sugi, warga Desa Likangar, salah satu
mengakses layanan air dari PDAM. Selain itu, informasi mengenai akses
penerima manfaat program kredit mikro skema kredit ini juga sangat terbatas,
untuk sambungan air bersih perpipaan Latar belakang itulah yang kemudian sehingga banyak yang tidak mengetahui
PDAM Kabupaten Takalar. menginspirasi IUWASH dan PDAM keberadaannya.

21
Saya melihat spanduk program
ini di jalan, saya tertarik karena
ternyata prosesnya mudah
dan tidak mahal. Saya cukup
membayar uang muka dua
ratus ribu dan membayar
cicilannya 50 ribu rupiah selama
11 bulan. Walaupun tetap harus
membayar rekening 36 ribu
rupiah per bulan, tidak apa-apa

Nurdin
Foto: Yusuf Ahmad
Warga Kelurahan Pappa, Kecamatan Pattalassang
Warga Dusun Pandala yang sudah menikmati air bersih
melalui Kredit Mikro Air PDAM.

Menumbuhkan Minat Melalui Promosi strategi promosi dan pemasaran. Hal yang mencapai target pencapaian
Untuk mempercepat capaian akses ini perlu dilakukan mengingat cakupan tertinggi dalam jumlah pelanggan di tahun
sambungan air ini, PDAM Takalar pelayanan PDAM Takalar yang masih 2014, yaitu sebanyak 2200 sambungan.
bekerjasama dengan Forum Komunikasi memungkinkan untuk meningkatkan
Pelanggan (FKP) PDAM Takalar yang akses pelayanan air bersih untuk Dengan cara yang sangat mudah,
diprakarsai oleh IUWASH untuk melakukan masyarakat. Selain itu, untuk lebih masyarakat dapat memenuhi kebutuhan
promosi skema kredit baru ini. Anggota memudahkan penyampaian informasi, mereka akan air bersih. Kredit Mikro Air
FKP berperan dalam mensosialisasikan PDAM Takalar juga membentuk Tim Bersih menjadi pilihan yang murah dalam
program Kredit Mikro Air Bersih ini kepada Promosi untuk bekerjasama dengan FKP keterbatasan mereka. Hal ini disampaikan
masyarakat di Takalar. dalam melakukan sosialisasi. oleh salah seorang warga di Kelurahan
Pappa, Kecamatan Pattalassang, Nurdin.
Promosi kredit air bersih yang dilakukan “Kulitku Dulu Kusam, Kini Tidak Lagi” “Saya melihat spanduk program ini di jalan,
oleh FKP Takalar ini membuahkan hasil. Sejak diberlakukan sistem Kredit Mikro saya tertarik karena ternyata prosesnya
Masyarakat pun menjadi sangat antusias Air Bersih untuk MBR pada bulan Februari mudah dan tidak mahal. Saya cukup
untuk memasang sambungan air baru 2014, sebanyak 1400 rumah tangga membayar uang muka dua ratus ribu dan
dengan adanya program ini. Sosialisasi sudah dapat mengakses air bersih melalui membayar cicilannya Rp 50.000 selama 11
melalui berbagai media, seperti spanduk Kredit Mikro Air Bersih hingga bulan Mei bulan. Walaupun tetap harus membayar
dan selebaran juga dilakukan dan disebar 2015. Hal ini menunjukkan keberhasilan rekening Rp 36.000 per bulan, tidak apa-
di berbagai tempat umum di Kabupaten kerjasama antara PDAM Takalar, FKP Takalar apa,” tuturnya.
Takalar. dan IUWASH dengan memanfaatkan
peluang yang ada untuk memenuhi Salah satu wilayah yang mendapatkan
Untuk memperkuat kapasitas FKP PDAM layanan air bersih bagi MBR. Prestasi ini akses kredit mikro adalah Desa Laikang,
Takalar, IUWASH memberikan pelatihan membuat PDAM Takalar menjadi daerah Kecamatan Mara Bombang, sebuah desa

22
FKP Takalar dan Pemerintah Kabupaten
Takalar juga memudahkan PDAM Takalar
untuk melaksanakan berbagai kegiatan
pendukung. Masyarakat juga semakin
sadar akan pentingnya air bersih, seperti
yang disampaikan oleh Nurdin yang kini
lebih memilih menggunakan air PDAM
karena lebih jernih dibandingkan air
sumur. Nurdin juga mengatakan bahwa ia
enggan untuk kembali menggunakan air
sumur. “Berkat kredit mikro ini, saya sudah
tidak perlu lagi ke sumur karena sekarang
air selalu tersedia di rumah, tidak perlu lagi
jalan jauh,” beliau melanjutkan.

Sampai saat ini, PDAM Takalar masih


Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur melanjutkan program kredit mikro air
bersih tersebut, bahkan kini sedang
Daeng So’ja, Warga Dusun Pandala Desa Laikang, Kecamatan Mara Bombang : merencanakan program lain yaitu Promosi
“Sekarang saya bisa mencuci kapan saja karena air mengalir lancar seharian”. dan Pemasaran Percepatan Akses Air
Bersih yang juga bekerja sama dengan
IUWASH. Bagi PDAM Takalar, pencapaian
transmigrasi yang dulu sangat sulit Melalui Kredit Mikro Air Bersih, Cakupan Layanan ini menunjukkan bahwa kapasitas
mendapatkan air bersih. Warga yang PDAM Takalar pun Meluas produksi yang dimiliki oleh PDAM Takalar
sebagian besar berprofesi sebagai Direktur Utama PDAM Kabupaten Takalar, termanfaatkan dengan baik karena
nelayan dan buruh tani ini biasanya H. Syamsul Kamar mengatakan bahwa didukung program yang dikelola dengan
mendapatkan air dari desa tetangga, program mikro kredit air bersih dari baik juga.
Desa Puntondo yang berjarak 2 km. IUWASH ini terbukti sangat berhasil. Beliau
Mereka harus berangkat subuh dan mengatakan bahwa program ini tidak Kini masyarakat berpenghasilan rendah
berjalan kaki atau bersepeda dengan hanya meningkatkan cakupan layanan yang telah mengakses air bersih di
membawa jerigen. Di tempat mata air PDAM Takalar, tetapi juga membantu Kabupaten Takalar sangat senang dan
pun, mereka harus antri. Airnya juga masyarakat yang kurang mampu untuk tak lagi kesulitan air. Istilah ‘sengsara’ yang
kadang keruh. Salah satu warga Dusun mengakses air bersih dengan mudah. mereka katakan kini tak lagi mereka alami.
Pandala, Daeng So’ja berkata “Pokoknya “Bahkan jika memungkinkan, program Dulu yang hanya bisa mandi sekali dalam
dulu sengsara! Kita harus berjalan ini akan terus kami terapkan secara seminggu, kini sudah mandi dua kali sehari
kaki, berangkat jam 3 subuh untuk berkelanjutan agar semua masyarakat di dan bahkan dapat mencuci pakaian kapan
mendapatkan air. Kita biasa ambil air Kabupaten Takalar dapat terlayani dengan saja karena air mengalir di rumah mereka
3 kali dalam satu hari.” Hal serupa juga air bersih dari PDAM,” Syamsul Kamar selama 24 jam. Dengan hanya membayar
disampaikan oleh Daeng Sugi, “Paling mengatakan. rekening sebesar Rp 36.000 saja untuk 0-12
repot kalau datang bulan. Saya bisa meter kubik, masyarakat berpenghasilan
mengambil air lebih dari 3 kali sehari. Keberhasilan PDAM Takalar dalam rendah di Kabupaten Takalar sudah dapat
Kulit wajah hitam karena setiap hari kena melaksanakan program Kredit Mikro menikmati air bersih.
matahari. Kami pun selalu terlambat Air Bersih ini tentu tidak lepas dari
pergi ke kebun karena baru sampai kerja keras PDAM Takalar sendiri untuk
rumah jam 9 pagi.” mengembangkan diri. Dukungan dari

23
Foto: Yusuf Ahmad

24
PDAM Kabupaten Sidrap dan KSU Denas 66
Targetkan 2.560 Sambungan Air Bersih

Memberikan pelayanan air minum yang Cakupan Layanan Tak Bertambah dan meningkatkan kinerjanya agar tidak
prima bagi masyarakat adalah misi Selalu Merugi, Persoalan Utama PDAM terus menerus merugi. Sebagai langkah
Kabupaten Sidrap awal, IUWASH memfasilitasi PDAM Sidrap
utama perusahaan daerah air minum. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk membuat Perencanaan Bisnis
Namun, seringkali misi itu terhambat Sidrap, adalah perusahaan milik 2013-2017. Salah satu rencana penting
ketika diperhadapkan dengan persoalan Pemerintah Kabupaten Sidenreng dalam Perencanaan Bisnis tersebut
keterbatasan modal usaha. Apalagi ketika Rappang, atau biasa disingkat Sidrap. Sejak adalah penambahan kapasitas IPA dan
PDAM pun harus memberikan perhatian tahun 2008 hingga 2011, PDAM Sidrap sambungan pelanggan baru, khususnya
hanya mampu melayani sambungan air bagi masyarakat berpenghasilan rendah
lebih bagi masyarakat berpenghasilan minum sebanyak 49 persen dari total (MBR) sebanyak 826 sambungan rumah
rendah. Butuh terobosan agar jumlah penduduk Kabupaten Sidrap. Hal pada periode 2015.
pelayanan air minum bagi masyarakat ini disebabkan oleh PDAM Sidrap yang
berpenghasilan rendah terwujut dan selalu merugi setiap tahunnya sehingga Mewujudkan rencana usaha tersebut di
modal usaha pun tersedia. tidak cukup dana untuk meningkatkan tengah masalah keuangan yang sedang
cakupan layanan. dihadapi PDAM Sidrap tentu bukan
hal yang mudah. Menunggu hasil dari
Kerugian terjadi karena berbagai faktor. restrukturisasi hutang pun juga terlalu
Misalnya, kehilangan air akibat kerusakan lama. Satu gagasan yang kemudian
pipa, kesalahan pencatatan meteran dan dikembangkan untuk memberikan
keterlambatan pembayaran rekening pelayanan bagi MBR adalah penyediaan
oleh pelanggan. Ketiga faktor itu terus kredit sambungan air minum. Namun,
menerus terjadi hingga menjelang akhir tantangan berikutnya adalah bagaimana
tahun 2011, PDAM Sidrap berencana untuk menyediakan modal kredit bagi MBR,
melakukan restrukturisasi hutang kepada kendati PDAM Sidrap sendiri selalu merugi?
Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Siapa yang bisa menyediakan layanan
Namun syarat utama untuk mendapatkan kredit untuk sambungan air PDAM?
persetujuan untuk restrukturisasi hutang,
PDAM Sidrap harus memiliki Dokumen Kemitraan dengan Koperasi Penyedia Kredit,
Rencana Bisnis, yang ternyata belum Pilihan Cerdas untuk Peningkatan Akses Kredit
dimiliki. Sambungan Air PDAM
IUWASH menawarkan gagasan agar
Pada saat inilah, USAID IUWASH yang PDAM Sidrap bekerjasama dengan
Manfaat kredit mikro untuk sambungan air PDAM memberikan dukungan bagi pelayanan lembaga penyedia layanan kredit. Dengan
kini dapat dinikmati oleh masyarakat berpenghasilan air bersih dan sanitasi, memberikan bekerjasama dengan lembaga penyedia
rendah di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. dukungan kepada PDAM Sidrap untuk kredit, dua masalah sekaligus akan bisa

25
tertangani. PDAM Sidrap akan dapat Kota Kecamatan Tellu Limpoe (sebesar ke tahap promosi mengenai pentingnya
meningkatkan cakupan layanan bagi MBR 22 liter per detik) dan Instalasi Kota air bersih dan skema kredit air minum.
dan juga akan mendapatkan modal bagi Kecamatan Panca Lautang (sebesar 10 Skema kredit yang ditawarkan adalah
sambungan pelanggan baru. Liter per detik). Dalam jangka waktu lima pembayaran uang muka Rp 100 ribu
tahun, jumlah sambungan baru yang dengan cicilan Rp 100 ribu selama 11
Setelah strategi tersebut disepakati, terpasang di dua wilayah itu mencapai bulan.
pendekatan dimulai dengan 2.560 sambungan rumah.
mengidentifikasi lembaga yang bersedia Promosi dilakukan secara gencar
dan mampu menyediakan kredit Mendapatkan nasabah sebanyak itu dengan memasang spanduk pada
sambungan air PDAM bagi MBR. Ternyata dalam jangka waktu lima tahun, tentu tempat-tempat strategis di sekitar sarana
proses ini tidak mudah. Tidak banyak memberikan harapan bagi KSU Denas sosial dan peribadatan, Puskesmas dan
lembaga yang berani mengambil risiko ini 66. Namun dibutuhkan modal yang kantor layanan pemerintah lainnya.
karena dianggap tidak menguntungkan. lebih besar bagi KSU Denas 66 apabila Ternyata spanduk bertuliskan slogan
Pada akhirnya, hanya lima penyedia kredit ingin meneruskan peluang usaha ini. “Hanya dengan uang Rp 100 ribu,
yang menyatakan bersedia. Namun ketika Oleh karena itu, IUWASH kemudian kita mendapatkan air bersih” tersebut
dijelaskan bahwa untuk bisa menjaring memfasilitasi KSU Denas 66 untuk mendapat sambutan hangat dari
nasabah atau pelanggan sambungan mandapatkan pinjaman dana kredit masyarakat. Di tengah-tengah promosi
air dibutuhkan pendekatan kepada dari pihak Perbankan. Walaupun begitu, pun, IUWASH juga menyediakan dan
masyarakat dan membutuhkan waktu untuk meyakinkan pihak Perbankan melatih tenaga pembaca meteran agar
lama untuk dapat menarik minat calon tidaklah mudah. Untuk mengajukan saat sambungan air telah siap digunakan,
nasabah, beberapa diantaranya pun pinjaman kredit dengan jumlah banyak, sudah tersedia sumber daya manusia
mengundurkan diri. diperlukan penjamin yang mampu untuk yang terlatih.
menyokong KSU Denas 66 jika suatu
Hingga akhirnya, Koperasi Serba Usaha ketika mereka tidak dapat membayar Tidak ada prasyarat yang menyulitkan
Denas 66 mengajukan kebersediaan dana kredit tersebut. Menanggapi bagi warga yang ingin menjadi nasabah
mereka walaupun melihat tantangan hal tersebut, akhirnya Pemerintah Koperasi ini. Peminat cukup membuktikan
yang akan mereka hadapi tidak mudah. Kabupaten Sidrap pun sepakat untuk bahwa mereka adalah MBR. Walaupun
Kerjasama ini kemudian dituangkan menjadi penjamin hingga akhirnya Bank begitu, Koperasi Denas 66 tetap
dalam Kesepakatan Bersama antara KSU SulSelBar setuju untuk mengucurkan melakukan studi kelayakan bagi para
Denas 66 dan PDAM Kabupaten Sidrap pinjaman bagi KSU Denas 66 sebesar calon peminat. Dari hasil studi kelayakan
pada tanggal 22 April 2013. Dari sisi Rp 500 juta. ini, skema kredit berkembang menjadi
teknis, koperasi ini dianggap layak, baik dua, yaitu peminat dengan skema kredit
secara keuangan dan struktur organisasi Menumbuhkan Minat Masyarakat Menjadi dengan cicilan Rp 100 ribu per bulan
untuk menyediakan kredit sambungan Nasabah Sambungan Air dan peminat dengan angsuran dua kali
air PDAM. Dari sisi koperasi sendiri, KSU Guna memastikan bahwa investasi (Rp 600 ribu) dalam 11 bulan. Untuk
Denas 66 memang kerap menunjukkan sambungan air tidak sia-sia, IUWASH para nasabah dengan skema pertama,
kepedulian terhadap isu kesehatan. melakukan survei minat di wilayah pelanggan wajib membayar rekening
teknis yang direkomendasikan oleh air Rp 36.000 dan pembayaran non-air
Kebutuhan Sambungan Air Tinggi, Sementara PDAM Sidrap. Survei yang dilakukan oleh yaitu cicilan Rp 100 ribu selama 11 bulan.
Modal Koperasi Terbatas mahasiswa relawan dilakukan langsung Sedangkan untuk nasabah skema kedua
Melihat kapasitas produksi yang dimiliki dengan mendatangi calon pelanggan yang hanya diberlakukan bagi para petani
PDAM Sidrap masih besar, yakni 32 liter di dua Ibukota Kecamatan, Tellu Limpoe yang penghasilannya musiman, mereka
per detik, maka sambungan baru yang dan Panca Lautang. Setelah hasil dari tetap berkewajiban untuk membayar
dapat dilayani dibatasi pada dua wilayah survei menunjukkan bahwa minat rekening meteran sebesar Rp 36.000 per
pelayanan terlebih dahulu, yaitu Instalasi masyarakat tinggi, barulah dilanjutkan bulan selama enam bulan pertama.

26
Foto: Yusuf Ahmad Foto: Yusuf Ahmad

Warga Kelurahan Pajalele, Haji Mini merasa sangat terbantu Pengembangan skema kredit mikro air dipandang sebagai
menjadi pelanggan PDAM melalui skema kredit mikro KSU Denas 66. bisnis menguntungkan oleh Ketua KSU Denas 66, M.Danial S.T.

Jalan Panjang bagi Warga Miskin Mendapatkan “kegiatan ini membuka peluang bagi Kelurahan Pajalele yang merasa sangat
Layanan Air Minum koperasi untuk mengembangkan usaha terbantu dengan menjadi pelanggan
Sejak bulan April 2013 sampai dengan lebih besar di masa mendatang.” PDAM dengan sistem kredit. “Sekarang
bulan November 2015, sebanyak 182 saya tidak perlu lagi repot karena
sambungan rumah bagi MBR sudah Bagi warga miskin yang memiliki sekarang (mengambil) air sudah dekat,
terpasang di Kabupaten Sidrap. Cakupan penghasilan rendah, skema ini tentu tak perlu susah lagi pikul air dari sungai,”
layanan PDAM Sidrap pun kini sudah sangat membantu. Bapak Ahmad Salni, tuturnya.
meluas hingga ke seluruh Kabupaten warga Desa Corawali yang menjadi
Sidrap. pelanggan PDAM melalui Kredit Mikro Tak ada yang tak mungkin. Hal ini telah
menyatakan bahwa ia sangat gembira bisa dibuktikan oleh PDAM Kabupaten Sidrap
Proses pengembangan skema kredit air menjadi pelanggan PDAM dengan cara bahwa membangun kemitraan dengan
telah memberikan pelajaran yang berarti, kredit. Sebelumnya, ia dan keluarganya lembaga jasa penyedia kredit adalah
baik bagi PDAM Sidrap maupun KSU minum dari air sumur atau dari sungai salah satu solusi untuk meringankan
Denas 66 sendiri. Bagi PDAM Sidrap, skema pada saat musim kemarau tiba. Selain itu, masalah keuangan. PDAM Sidrap
ini membuktikan bahwa ada jalan untuk Ahmad Salni juga menceritakan tentang memperoleh pendapatan dari luar
dapat meningkatkan cakupan pelayanan di bagaimana warga sebelmunya mencoba pelayanan air minum dengan menerima
tengah masalah keuangan yang membelit. membuat penampungan air untuk pembayaran tunai sebesar Rp 750 ribu
Bagi KSU Denas 66, pelayanan kredit mikro dialirkan ke rumah. “Namun karena tidak per pelanggan tanpa mempengaruhi
ini adalah bisnis baru yang menjanjikan, ada pengolahan, kualitas airnya pun tidak arus kas mereka. Sebaliknya, bagi KSU
seperti yang dikatakan oleh Ketua KSU baik,” ingat Ahmad Salni. Respon positif Denas 66, kegiatan ini membuka peluang
Denas 66, M. Danial S.T, yang mengatakan juga disampaikan oleh Ibu Haji Mini di usaha dan lapangan kerja baru.

27
Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur

28
Mengalirkan Air Bersih untuk 4.200 Keluarga
di Negeri Passo dan Waiheru, Kota Ambon

Kota Ambon saat ini dihadapkan dengan Potensi Sumber Air Baku yang Terlupakan Padahal wilayah ini memiliki cukup
masalah ketersediaan air minum. Sumber Negeri Passo dan Waiheru adalah dua desa sumber air yang melimpah. Di Negeri
yang terletak di Kecamatan Baguala, Kota Passo sendiri ada empat sungai, yaitu
air baku semakin kritis dan cakupan Ambon. Sesuai dengan namanya, Passo Sungai Waitanahitu, Waitatiri, Waimahu,
pelayanan PDAM Kota Ambon hanya 25 yang berarti di tengah-tengah, Negeri Passo dan Waitanahitu, sementara di Waiheru
persen. Seringkali air dari PDAM Kota berada di tengah dua jasirah yaitu Jasirah terdapat tiga mata air yaitu Waiheru I,
Ambon di pusat kota dalam sehari hanya Leihitu dan Jasirah Leitimu. Sedangkan Waiheru II dan Waiheru III, sayangnya
dialirkan satu atau dua jam saja dan Negeri Waiheru terletak di sebelah Timur sumber-sumber air tersebut sejak
Negeri Passo. lama tidak dimanfaatkan oleh PDAM.
selebihnya mati. Apabila di pusat kota Sebelumnya PDAM Kota Ambon pernah
yang dekat dengan akses air PDAM seperti Passo dan Waiheru termasuk wilayah membangun intake di Waiheru III,
itu, bagaimana dengan Negeri Passo dan yang terletak di dataran rendah Maluku, namun jaringan perpipaan sudah tidak
Waiheru yang terpencil? wilayah padat penduduk yang di masa dapat digunakan lagi. Sedangkan dua
depan diprediksi tekanan penduduknya sumber air lainnya, yaitu Waiheru I dan
akan semakin meningkat. Sebagian besar Waiheru II dimanfaatkan oleh TNI dan
warganya berprofesi sebagai petani dan masyarakat setempat secara swakelola.
nelayan.
Melihat kondisi di atas, USAD IUWASH
Untuk memenuhi kebutuhan mencuci dan selanjutnya mendorong PDAM Kota
mandi, warga Passo dan Waiheru biasanya Ambon untuk membangun sarana
memanfaatkan sumur dangkal yang air minum di Negeri Passo dan
kualitas airnya kurang baik dan terasa payau Waiheru. Diawali pada tahun 2011,
karena memang berlokasi di dekat laut. USAID IUWASH dan Pemerintah Kota
Sedangkan untuk kebutuhan memasak Ambon menandatangani MOU dalam
dan minum, masyarakat biasanya membeli rangka memperluas akses sanitasi
air galon seharga Rp 7.000 per galon. Salah dan air minum perkotaan. Dalam
satu warga Negeri Passo, Empi Salampessy MoU disepakati bahwa IUWASH akan
mengatakan bahwa ia biasa menghabiskan membantu memberikan penguatan
setidaknya dua sampai dua galon air kelembagaan kepada PDAM Kota
minum dalam seminggu untuk keperluan Ambon, seperti perbaikan kinerja
keluarganya. “Untuk mandi dan cuci, kami PDAM dibidang manajemen, perluasan
IUWASH dan Satker Pengembangan Air Minum
Provinsi Maluku melakukan survei ke Mata Air
dari dulu menggunakan air sumur bor, akses pelayanan air minum kepada
Waiheru II & III, sumber air baku IPA PDAM dengan tetapi airnya terasa payau. Pada akhirnya masyarakat serta sistem pengelolaan
total kapasitas produksi sebesar 50 liter/detik untuk air galon juga dipakai untuk mandi”, Empi keuangan PDAM
pelayanan air bersih di Negeri Passo, Kota Ambon. Salampessy akui.

29
Langkah awal dari perwujudan MOU,
pada pertengahan tahun 2012, IUWASH
melakukan pengkajian beberapa sumber
air baku yang ada di wilayah Waiheru-
Passo. Dari hasil pengkajian itu, didapati
bahwa beberapa sumber air baku yang
ada di wilayah tersebut memiliki potensi
untuk dialirkan ke Negeri Passo serta
Waiheru. Kapasitas sumber air baku bisa
mencapai 40 liter/detik dan diperkirakan
dapat melayani kurang lebih 3.000 kepala
keluarga. Namun permasalahannya adalah
untuk memanfaatkan sumber air tersebut
dibutuhkan dua intake mata air. Untuk itu,
PDAM Kota Ambon harus membangun
satu intake mata air baru dan memperbaiki
intake yang ada yang kondisinya rusak.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, IUWASH


selanjutnya bekerja sama dengan Satuan
Kerja (Satker) Air Minum Provinsi Maluku
merumuskan komitmen kerjasama
dalam membantu pembangunan fasilitas
penyediaan air bersih di Negeri Passo
serta melakukan pemanfaatan kembali
sistem air baku dari sumber Waiheru III.
Untuk mewujudkan komitmen yang telah
dibangun berbagai kegiatan selanjutnya
dilakukan oleh IUWASH bersama Satker
Air Minum serta PDAM Kota Ambon.
Kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan
rencana ini meliputi survei lokasi sumber
air di Waiheru dan Paso yang juga
melibatkan masyarakat di lokasi sumber
air. Selain itu, pendekatan kepada berbagai
pihak, termasuk pemilik lahan dan kepala
desa, untuk memperoleh izin prinsip akan
pembangunan instalasi air minum juga
dilakukan. Selanjutnya, untuk memenuhi
persyaratan perolehan pendanaan dari
pemerintah pusat, yaitu melalui APBN;
IUWASH membantu dalam penyusunan
Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur
dokumen Detailed Engineering Design
Empi Salampessy, salah satu warga penerima manfaat (DED) untuk pembangunan unit intake
suplai air bersih di Negeri Passo, Kota Ambon. mata air tersebut.

30
kasih kepada IUWASH yang sudah
membantu dalam merencanakan sistem
pengembangan air bersih di Passo
dan Waiheru. Saya berkomitmen akan
membangun sistem ini dalam dua tahun
anggaran melalui APBN,” ujar Sandi.

Tentu saja proyek pembangunan fasilitas


air bersih di Negeri Passo dan Waiheru
ini akan berdampak besar terhadap
pemenuhan kebutuhan masyarakat akan
air bersih dan sanitasi lingkungan yang
layak. Sinergi dan kerjasama para pihak ini
menunjukkan bahwa proses pembelajaran
bersama yang dapat menghasilkan
komitmen dari para pihak ini, merupakan
kegiatan inti yang justru dampaknya paling
besar.

Dari pengalaman di Negeri Passo dan


Waiheru ini, dapat disimpulkan bahwa
Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur pembangunan tidak harus berupa fisik.
Seringkali pembangunan dalam bentuk
Jaringan pipa distribusi dari intake Mata Air Waiheru III
menuju IPA PDAM Kota Ambon. non-fisik, seperti proses pembelajaran
bersama, justru menjadi kegiatan yang
berdampak paling besar. Pembangunan
juga akan mendorong proses perubahan
Langkah Kecil Mengawali Hasil yang Besar Pembangunan fasilitas air minum di ketika mampu menggali potensi yang
Pada Tahun 2015, Instalasi Pengolahan Air Negeri Passo ini mendapatkan sambutan ada di dalam masyarakat atau wilayah
(IPA) berkapasitas 40 liter per detik yang yang baik oleh masyarakat setempat itu sendiri. Pembangunan juga akan
mampu melayani kurang lebih sekitar 3000 karena pelayanan air bersih yang baik dapat dipercepat ketika ada sinergi dari
kepala keluarga atau sekitar 15.000 jiwa di sudah mereka dambakan sejak lama. para pihak untuk dapat bekerjasama
Waiheru III selesai dibangun. Selanjutnya, Kepala Satker Air Minum Provinsi Maluku, meningkatkan akses pelayanan air bersih
direncanakan pembangunan fasilitas air Sandi Wattimena mengatakan bahwa ia bagi masyarakat.
bersih dengan kapasitas 20 liter/detik beserta pihaknya sangat berterima kasih
yang dapat melayani kurang lebih 1200 kepada IUWASH yang telah membantu
kepala keluarga atau sekitar 6000 jiwa dan merencanakan pengembangan
direncanakan akan dilanjutkan pada tahap sistem ari bersih di Passo dan Waiheru.
kedua yang juga memanfaatkan sumber Sandi mengatakan bahwa kini ia beserta
air baku Waiheru III. Pada periode yang seluruh jajaran stafnya akan berkomitmen
sama Pembangunan jaringan air bersih di untuk terus mendukung pembangunan
Negeri Passo dan Waiheru ini dibangun sistem ini hingga selesai dan akan terus
dengan dukungan dana penuh berasal memeliharanya dengan baik. “Masyarakat
dari APBN yang diperoleh melalui Satker Passo sudah lama mengajukan akses
Air Minum Provinsi Maluku. air bersih ke kita. Saya sangat berterima

31
Foto: Yusuf Ahmad

32
Penyusunan SOP Tingkatkan Kinerja
PDAM Kabupaten Maros

Sejak diresmikan tahun 1993, PDAM Tirta Potensi dan Permasalahan yang dihadapi PDAM Bahkan pada tahun 2013, PDAM Tirta
Bantimurung terus berupaya melakukan Tirta Bantimurung, Maros Bantimurung juga memiliki hutang
Dalam hal layanan air bersih, PDAM sebesar 16 miliar rupiah ke pemerintah
pembenahan. Penyediaan infrastruktur Tirta Bantimurung Kabupaten Maros pusat.
pengolahan air minum menjadi salah satu termasuk salah satu yang cukup tua
fokus perbaikan. Modernisasi dan aplikasi dan berprestasi. Pada tahun 2013-2014, Salah satu pemicu permasalahan
berbagai teknologi mutakhir bukan lagi PDAM Tirta Bantimurung menjadi salah di atas adalah tingginya tunggakan
keinginan, tetapi sudah menjadi kebutuhan satu PDAM percontohan nasional karena pembayaran rekening oleh para
berhasil membukukan keuntungan bagi pelanggan PDAM Tirta Bantimurung.
yang harus dipenuhi. Demikian pula daerah (tidak melulu merugi seperti Hingga pertengahan tahun 2015, sekitar
dengan sistem manajemen dan kapasitas kebanyakan PDAM lain di Indonesia). 700 pelanggan masih menunggak
sumberdaya manusia harus ditingkatkan Selain itu, salah satu aset sumber air pembayaran yang mencapai nilai total
sesuai dengan kemajuan tenologi yang minum di Kabupaten Maros, yaitu Rp 1 miliar dari akumulasi penunggakan
digunakan. Tentu semua itu harus bekerja Bendungan Bantimurung, sudah berdiri selama tiga tahun terakhir dan rata-rata
sejak tahun 1903. berasal dari pelanggan perseorangan.
secara terpadu dalam keseharian.
Berdasarkan data tahun 2012, kapasitas Ada berbagai macam alasan yang
produksi Instalasi Pengolahan Air disampaikan para pelanggan yang
(IPA) PDAM Tirta Bantimurung adalah menunggak. Beberapa beralasan sedang
sebesar 130 liter per detik. Hasil produksi tidak ada di rumah ketika ditagih,
tersebut diperoleh dari dua IPA, yakni IPA beberapa beralasan belum punya uang,
Bantimurung (80 liter per detik) dan IPA dan tidak sedikit yang mengaku sengaja
Pattontongan (50 liter per detik). Namun menunggak sebagai bentuk “protes”
kapasitas produksi tersebut ternyata baru karena merasa layanan PDAM Tirta
mampu melayani 9.307 sambungan Bantimurung belum memuaskan.
langsung atau 12,48 persen dari total
penduduk Kabupaten Maros. Pada sisi lainnya, isu sumber daya
manusia juga menjadi salah satu
Walaupun dikatakan berprestasi, ternyata faktor penyebab terhambatnya PDAM
banyak masalah yang dihadapi PDAM untuk berkembang. Direktur PDAM
Tirta Bantimurung sebelumnya. Mulai Tirta Bantirumung, Abdul Baddarudin
dari debit air yang tidak cukup, tekanan mengakui bahwa saat ini instansinya
Aktifitas pelayanan pelanggan air yang tidak maksimal, mahalnya tersebut masih kekurangan staf, baik
di PDAM Tirta Bantimurung, listrik sebagai sumber energi utama staf manajemen ataupun staf teknis.
Kabupaten Maros. dan banyaknya kasus kebocoran air. Beliau memaparkan bahwa seringkali

33
untuk menata ulang sistem perusahaan
melalui alat kerja Standar Operasional
Prosedur (SOP).

Menurut keterangan dari Direktur


PDAM Tirta Bantimurung Maros, Abdul
Baddarudin, berdasarkan hasil audit
kinerja PDAM Kabupaten Maros, selama
ini kegiatan yang dilaksanakan di masing-
masing bagian adalah dengan mengikuti
kebiasaan dan tidak berdasarkan
prosedur. “Hal ini karena (PDAM)
belum memiliki SOP yang tertulis dan
memenuhi standar,” Abdul Baddarudin
menegaskan. Maka dari itu, Abdul
Baddarudin berharap bahwa dengan
Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur
adanya SOP ini, seluruh pelaksanaan
Rangkaian FGD yang difasilitasi IUWASH untuk kegiatan menjadi lebih teratur dengan
penyusunan 36 SOP PDAM Tirta Bantimurung. mengikuti prosedur yang ada sehingga
dapat meningkatkan kinerja karyawan,
terutama untuk peningkatan kualitas
kinerja PDAM Kabupaten Maros di masa
terjadi kesalahan pada catatan yang acuan kerja. Saat akan melakukan mendatang.
diperoleh dari lapangan, salah satunya sambungan pipa bagi pelanggan baru
pencatatan meteran. Seringkali, pegawai misalnya, setelah pelanggan membayar, Pada bulan Juli 2014, IUWASH memulai
PDAM memasukkan data hanya staf teknis akan meminta barang-barang program dengan melakukan Focus Group
berdasarkan perkiraan karena ternyata ke bagian pergudangan. Setelah bagian Discussion (FGD) untuk mendiskusikan
petugas tersebut tidak turun langsung pergudangan memberikan barang- persiapan pembuatan SOP PDAM Tirta
ke lapangan. Hal ini disebabkan oleh barang yang diminta, mereka langsung Bantimurung. Dalam kegiatan yang
banyaknya staf yang mengemban menggunakan barang tersebut. Tidak diresmikan oleh Bupati Kabupaten
berbagai tugas sekaligus, yaitu tugas ada bukti permintaan dari bagian teknis, Maros, Ir. H.M. Hatta Rahman, MM
lapangan dan juga tugas kantoran. dan sebaliknya bagian pergudangan tersebut, kedua belah pihak sepakat
juga hanya memberikan barang begitu untuk membentuk kerjasama yang
Pembenahan Internal demi Peningkatan saja tanpa bukti. Bagian teknis pun hanya mencakup bantuan IUWASH kepada
Layanan memperkirakan kebutuhan barang PDAM Tirta Bantimurung Maros
Setelah mempelajari peta potensi dan yang akan diminta. Sehingga ketika dalam mengidentifikasi, merumuskan,
masalah yang dihadapi PDAM Tirta ada masalah, antar bagian akan saling mempersiapkan, mengembangkan,
Bantimurung, IUWASH memutuskan menyalahkan. Padahal dalam mengelola mengawasi dan mengevaluasi
untuk mendukung pembenahan sebuah perusahaan, semua hal harus pelaksanaan SOP terkait dengan tugas
manajemen internal PDAM Tirta bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi dan fungsi; dan PDAM Tirta Bantimurung
Bantimurung. Dari hasil studi awal IUWASH bagi sebuah usaha pelayanan publik, berkomitmen untuk melaksanakan
menemukan bahwa ternyata dalam transparansi dan akuntabilitas harus semua SOP untuk menciptakan tata
bekerja sehari-hari, staf PDAM melakukan menjadi prinsip utama dalam manajemen kelola perusahaan yang baik. IUWASH
prosedur kerja berdasarkan kebiasaan perusahaan. Oleh karena itu, IUWASH bersama dengan PDAM berhasil
saja, tidak ada standar baku yang menjadi mendorong PDAM Tirta Bantimurung menyusun 45 SOP yang selanjutnya

34
digunakan oleh PDAM untuk menjadikan mekanisme kerja staf. Dengan adanya Belajar dari upaya pembenahan internal
proses bekerja lebih baik dalam SOP ini, Abdul Baddarudin melihat para melalui penerapan SOP, PDAM Tirta
organisasi PDAM. staf PDAM menjadi lebih bergairah. “Sejak Bantimurung selanjutnya menghidupkan
pelaksanaan uji coba SOP, dampaknya fungsi pengawasan publik dengan
SOP Berjalan, Kinerja PDAM Meningkat langsung dirasakan. Etos kerja kami (staf membentuk Forum Komunikasi
Hingga pertengahan tahun 2015, PDAM) menjadi lebih efisien dan kami Pelanggan yang dibentuk pada tahun
sebanyak 36 SOP yang terdiri dari 17 SOP juga dapat meningkatkan kualitas layanan 2014. Diharapkan bahwa forum ini tidak
terkait Administrasi dan Keuangan, 5 SOP untuk menjadi lebih profesional, cepat hanya mengawasi secara pasif, tetapi juga
terkait Hubungan Langganan sebanyak dan mudah untuk masyarakat”, tegas dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan PDAM
5 SOP dan 11 SOP terkait Teknis telah Baddarudin. Tirta Bantimurung, seperti misalnya terlibat
dihasilkan dan disahkan oleh Direktur dalam survei kepuasan pelanggan yang
PDAM Kabupaten Maros. Penerapan atas Pekerjaan Rumah yang Masih Menanti berlangsung pada tahun 2015.
SOP langsung dilakukan oleh PDAM agar Belajar dari pengalaman tersebut, PDAM
tujuan peningkatan kinerja PDAM dapat Tirta Bantimurung menyadari bahwa Namun memang pekerjaan rumah
segera dirasakan. tidak ada penyelesaian masalah yang PDAM Tirta Bantimurung masih banyak.
bersifat instan. Untuk saat ini, PDAM Tirta Masalah-masalah yang berkaitan dengan
Seiring dengan diterapkannya SOP, Bantimurung akan memprioritaskan untuk peremajaan infrastruktur dan modernisasi
dalam bidang pengembangan sumber memperkuat sistem manajemen internal peralatan dan teknologi harus didukung
daya manusia, perubahan juga langsung terlebih dahulu. Setelah tercipta sistem dengan strategi yang lain. Upaya melalui
dirasakan. Abdul Baddarudin mengakui yang lebih memenuhi standar, diharapkan kordinasi dengan SKPD atau dengan
bahwa selama ini belum ada pihak bahwa tidak ada lagi petugas yang lalai mitra lainnya tidak dapat dihindari untuk
yang bisa mendampingi dalam aspek dalam melaksanakan tugasnya, seperti menjadikan PDAM Tirta Bantimurung lebih
non-teknis seperti pengembangan memeriksa meteran pelanggan secara rutin. baik di masa yang akan datang.

Sejak pelaksanaan ujicoba SOP,


dampaknya langsung dirasakan.
Etos kerja kami (staf PDAM) menjadi
lebih efisien dan kami juga dapat
meningkatkan kualitas layanan
untuk menjadi lebih profesional,
cepat dan mudah untuk masyarakat.
Abdul Baddarudin
Direktur PDAM Tirta Bantimurung Maros
Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur

Sosialisasi pentingnya penyusunan SOP untuk


perbaikan kinerja PDAM Tirta Bantimurung.

35
SANITASI
Foto: Yusuf Ahmad

38
Sinergi Pemkab Pinrang,
Koperasi Denas 66 dan Bank Sulselbar
Perluas Akses Jamban Sehat

Memiliki sebuah jamban sehat memang Jamban Tidak Kedap, Mencemari Air Tanah tidak diolah tetapi masuk ke dalam tanah
tidak mudah. Selain tidak banyak tersedia Dari hasil studi Environmental Health Risk dan mencemari air tanah.
Assessment (EHRA) atau Penilaian Risiko
di pasaran, harga jamban sehat jauh Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Fakta ini menunjukkan bahwa tingkat
lebih mahal dari jamban biasa. Hal ini Pinrang pada tahun 2011, ditemukan kesadaran warga terhadap sanitasi
dikarenakan jamban sehat harus memiliki bahwa sebanyak 83 persen warga lingkungan masih rendah. Kesadaran
tangki septik kedap yang berstandar Kabupaten Pinrang sudah menggunakan warga tentang sanitasi yang layak ternyata
nasional. Dibutuhkan inovasi agar jamban pribadi untuk buang air besar. tidak berbanding lurus dengan tingkat
Sedangkan sisanya masih mempraktekkan kesejahteraan maupun tingkat pendidikan
masyarakat, terutama yang berpenghasilan kebiasaan buang air besar sembarangan warga. Ini membuktikan bahwa sanitasi
rendah, dapat mengakses jamban sehat, seperti di kebun atau pekarangan dan yang layak masih belum mendapat
seperti penerapan skema kredit jamban memasukkannya ke dalam lubang galian perhatian warga.
sehat di Kabupaten Pinrang. atau langsung ke sumber air seperti
sungai, pantai atau teluk. Beberapa lainnya Melihat persoalan tersebut, Pemerintah
mengaku menumpang jamban pada Kabupaten Pinrang, yang memiliki
tetangga untuk buang air besar. Bahkan visi untuk “mengoptimalkan fungsi
masih ada warga yang buang air besar infrastruktur dan lingkungan hidup”,
di selokan atau mempraktikkan cara merasa perlu untuk meningkatkan
“helikopter” dengan memasukkan kotoran pelayanan publik yang berkaitan
ke dalam plastik dan membuangnya ke dengan sanitasi, termasuk menerbitkan
kebun, sungai dan teluk. kebijakan sebagai payung hukum dalam
pengelolaan air limbah rumah tangga.
Dari sekitar 80 persen warga yang memiliki
jamban, beberapa mengaku tidak pernah Hal tersebut yang kemudian mendorong
mengosongkan tangki septiknya. Hal ini IUWASH untuk mendukung Pemkab
dapat diartikan bahwa sebenarnya jamban Pinrang agar dapat meningkatkan akses
yang dimiliki warga adalah tangki septik sanitasi bagi masyarakatnya. Salah satu
yang tidak kedap. Sebagian besar warga bentuk dukungan tersebut adalah
Kabupaten Pinrang tersebut secara tidak dengan memfasilitasi kegiatan teknis
Pembangunan jamban sehat standard SNI di Kabupaten Pinrang langsung dapat dianggap masih buang air dan non-teknis kepada Pokja Air Minum
yang difasilitasi oleh Koperasi Denas 66. besar sembarangan karena lumpur tinja dan Penyehatan Lingkungan untuk

39
menumbuhkan kebutuhan masyarakat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan tidak dapat diterapkan untuk skema
akan pentingnya sanitasi yang layak. Kabupaten Pinrang untuk membantu kredit mikro jamban sehat karena tidak
Kegiatan teknis antara lain mobilisasi mempromosikan skema baru ini di memungkinkan untuk membongkar
kebutuhan masyarakat akan pelayanan tingkat kelurahan. KSU Denas 66 juga kembali jamban yang sudah terpasang.
penyediaan air bersih dan sanitasi, strategi mendapatkan dukungan dari IUWASH Sebagai gantinya, KSU Denas 66
promosi dan pengembangan media; dalam proses pemicuan, promosi dan menggunakan mekanisme penjaminan
sedangkan kegiatan non-teknis adalah sosialisasi skema mikro kredit per panen dari kader setempat. Penjaminan di sini
pengorganisasian SKPD terkait dalam yang sebelumnya juga diterapkan di tidak berarti bahwa kalau ada yang tidak
merencanakan dan melaksanakan promosi Kabupaten Sidrap kepada masyarakat membayar cicilan kemudian kader akan
air bersih dan sanitasi. Kabupaten Pinrang. IUWASH juga membayarnya, tetapi kader itu akan
turut melibatkan sanitarian Puskesmas menagih hingga orang yang bersangkutan
IUWASH juga bekerjasama dengan Dinas dan kader kesehatan setempat yang membayar cicilan.
Kesehatan, Puskesmas dan para pengusaha sebelumnya telah mengikuti pelatihan
sanitasi di Kabupaten Pinrang untuk turut yang difasilitasi oleh IUWASH dan Pokja Terdapat dua macam skema kredit mikro
serta mempromosikan dan memasarkan AMPL untuk membantu melakukan yang diberlakukan. Skema pertama adalah
jamban sehat yang ber-Standar Nasional promosi dan sosialisasi skema mikro kredit peminat membayar uang muka sebesar
Indonesia (SNI). Bersamaan dengan ini kepada masyarakat. 450 ribu rupiah dan cicilan sebesar100
promosi dan pemasaran jamban sehat ribu rupiah selama 11 kali dalam satu
yang harganya relatif mahal, gagasan Promosi kepada masyarakat ini dilakukan tahun. Sedangkan pada skema kedua yang
pengadaaan jamban melalui skema kredit untuk menumbuhkan kesadaran akan dikhususkan bagi nelayan dan petani yang
bagi masyarakat berpenghasilan rendah pentingnya jamban sehat. Metode penghasilannya musiman, cicilan dilakukan
pun dikembangkan. promosi dilakukan dengan menggunakan selama dua kali dan dibayarkan setelah
teknik partisipatif, pemetaan, transek dan musim panen. Perjanjian kredit dilakukan
Bersinergi dengan KSU Denas 66 Membuka Akses penggunaan media gambar tentang alur setelah warga membayar uang muka
Kredit penyebaran penyakit. Berbagai media dan kemudian ditandatangani oleh pihak
Koperasi Serba Usaha Denas 66 , sebuah promosi seperti spanduk, brosur dan nasabah dan KSU Denas 88 dengan saksi
lembaga keuangan lokal, terpilih menjadi talkshow yang disiarkan oleh Radio Susia Ketua Lingkungan.
mitra PDAM Pinrang dalam penyediaan Media 106.6 FM Pinrang juga digunakan
kredit jamban bagi MBR. Kerjasama untuk mempromosikan skema kredit Berkat Kredit Jamban Sehat, Upaya Peningkatan
dengan Koperasi Denas 66 ini dilakukan mikro ini. Sanitas Layak Terbuka
mengingat keterbatasan dana PDAM Skema mikro kredit ini ternyata
Pinrang untuk memodali pengadaan Proses promosi ini kemudian dilanjutkan mendapatkan sambutan positif, baik
jamban sehat. Pilihan jatuh kepada dengan survei minat. Berbeda dengan dari Pemerintah Kabupaten Pinrang
Koperasi Denas 66 karena kondisinya hasil survei minat air bersih, ternyata maupun masyarakat Pinrang sendiri.
yang sehat, baik dari sisi manajemen minat masyarakat Kabupaten Pinrang Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan
dan juga keuangan serta memiliki minat untuk mengakses jamban sehat masih dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang,
untuk melaksanakan program kredit sangat rendah. Bahkan KSU Denas H. Kennedy SKM, M.Kes mengatakan
jamban sehat. Selain itu, Denas 66 juga 66 sendiri sempat pesimis dengan bahwa cicilan setiap panen ini merupakan
telah mendapatkan dukungan kerjasama keberlanjutan program kredit jamban sebuah solusi yang tepat bagi masyarakat
permodalan dengan Bank Sulselbar sehat ini di Kabupaten Pinrang. Tidak Pinrang yang sebagian besar merupakan
sebelumnya untuk kredit mikro air minum. seperti air bersih, kredit jamban sehat masyarakat berpenghasilan rendah.
tidak memiliki jaminan. Pada skema “Dengan skema pembayaran cicilan ini,
Sebelum kredit diluncurkan, promosi kredit air bersih, apabila peminat tidak biaya pembangunan jamban pribadi
mengenai skema kredit tersebut membayar cicilan, meteran atau pipa bisa tidak akan terlalu membebani masyarakat
sudah mulai dilakukan. KSU Denas 66 dicabut kapan saja. Namun hal serupa yang sebagian besar berprofesi sebagai

40
dengan kegiatan yang difasilitasi IUWASH.
“Sekarang, saya lebih berani dan percaya
diri untuk meminta kepada Lurah
atau Kades untuk menyediakan waktu
pertemuan, di luar jadwal penyuluhan.
Bahkan saya berani juga meminta Kader
untuk menyiapkan data kesehatan!”,
pungkas Hj. Hasnawati.

KSU Denas 66 sendiri menyatakan bahwa


walaupun skema kredit mikro sanitasi ini
relatf lebih berat dbandingkan dengan
skema kredit mikro air minum, mereka
akan terus berupaya untuk memperluas
cakupan akses kredit jamban sehat. Untuk
itu, KSU Denas 66 sedang mengupayakan
suntikan dana untuk modal pengadaan
jamban sehat ke pihak Perbankan. Ketua
KSU Denas 66, Daniel menyatakan
bahwa bisnis di bidang sanitasi sangat
Foto: Yusuf Ahmad
menjanjikan. “Oleh karena itu, kami akan
Yuliani, sanitarian dari Puskesmas Mattombong, mereplikasi akses kredit mikro serupa ke
Kecamatan Mattirosompe, Kabupaten Pinrang. wilayah lain,” Daniel katakana dengan
antusias.

Pemerintah Kabupaten Pinrang juga


petani dan nelayan,” Kennedy mengatakan. adalah Hj. Hasnawati dan Yuliani, keduanya menyambut baik program ini. Pemerintah
Sementara itu, Lurah Langnga, Muhammad dari Puskesmas Mattombong, Kecamatan Kabupaten Pinrang, melalui Dinas
Basri HS mengamini kata-kata dari Mattirosompe, Kabupaten Pinrang. Koperasi telah menyiapkan anggaran
Kennedy. “Skema ini sangat membantu Hj. Hasnawati mengungkapkan bagaimana untuk peningkatan kapasitas koperasi
karena kini masyarakat Kabupaten Pinrang mereka berdua mempromosikan tentang agar koperasi lain juga dapat memberikan
sudah dapat membangun jamban pribadi pentingnya jamban sehat bagi kesehatan layanan kredit jamban sehat. Pemkab
dengan harga terjangkau sesuai dengan melalui kunjungan rutin di Posyandu dan Pinrang juga telah menyiapkan anggaran
kemampuan ekonomi mereka,” tutur kunjungan dari rumah ke rumah. Tidak untuk kegiatan promosi sanitasi, khususnya
Muhammad Basri. hanya itu saja, Hj. Hasnawati membuat bagi sanitarian dan kader masyarakat serta
jamban sehat di rumahnya sebagai kegiatan pendampingan dan penguatan
Sejak skema kredit mikro ini diluncurkan percontohan. “Warga akan lebih mudah masyarakat.
bulan Januari 2014 hingga September mengerti tentang jamban sehat dengan
2015 yang lalu, sebanyak 59 unit melihat langsung, orang juga boleh pakai Pengadaaan jamban sehat dengan skema
jamban telah dibangun bagi masyarakat jamban sehat ini sehingga akan lebih kredit ini terbukti dapat mempercepat
berpenghasilan rendah. Keberhasilan merasakan manfaatnya langsung,” akses masyarakat untuk mendapatkan
akses kredit jamban sehat ini juga Hj. Hasnawati menceritakan layanan sanitasi yang layak dan merupakan
tidak terlepas dari peran sanitarian dari pengalamannya. Hj. Hasnawati juga solusi cerdas untuk mengatasi rendahnya
Pusksesmas setempat. Sanitarian yang mengaku bahwa apa yang telah ia dan daya beli masyarakat berpenghasilan
gigih mempromosikan jamban sehat itu Yuliani lakukan ini berkat keterlibatannya rendah untuk membangun jamban sehat.

41
Foto: Yusuf Ahmad

42
Pa’kkuru’ Sumange’mu - Bangkitkan Semangatmu
Sang Pemberdaya Sejati
Dari Tanjung Merdeka, Kota Makasar

‘Campako tuli u campako, ooh anak aja’mu Keberadaan Penggerak Perubahan, Kunci ditawarkan kepada mereka. Namun, Jufri
terri, kupakuru’ sumange’mu (kutepuk Kesuksesan Program bersikukuh tidak akan pernah menjual
Muhammad Jufri, biasa dipanggil Jufri tanah miliknya: “Saya sangat sedih, banyak
selalu kutepuk, oh anak jangan menangis, adalah Ketua Kelompok Pemanfaat dan warga yang menjual tanah dan satu
kubangkitkan semangatmu)’, sebuah Pemelihara (KPP) Sipakatau, pengelola per satu meninggalkan rumah mereka.
lagu yang selalu didendangkan orang sarana sanitasi komunal di Tanjung Memang saat itu uang banyak, bisa
tua semasa kecil ini tertanam dalam Merdeka, Kecamatan Tamalete, Kota punya motor, bisa bergaya. Tetapi mereka
benak Muhammad Jufri, sosok sederhana Makassar. Sarana ini dibangun melalui tidak pikir, uang akan habis. Hingga
Program Urban Sanitation and Rural banyak yang akhirnya pulang kampung
yang menjadi motor penggerak Instalasi Infrastructure (USRI) yang merupakan ke Takalar dengan tangan kosong. ‘Gigi’
Pengolahan Air Limbah Komunal di bagian dari program PNPM-Mandiri. jarimoko’ – Gigit Jari mereka!”, Jufri bercerita
Kelurahan Tanjung Merdeka, Kota Makasar. Sarana sanitasi yang dikembangkan terdiri mengingat saat itu.
dari Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) Komunal, jaringan perpipaan, dan Namun, perjalanan Jufri mempertahankan
sambungan rumah yang melayani 54 tanah leluhurnya tidaklah mudah.
rumah tangga. Kampung ini terus menjadi incaran
pengembang, tapi beberapa warga
Kelurahan Tanjung Merdeka yang dikeliling menolak, termasuk Jufri. Karena penolakan
oleh pemukiman mewah dan tempat mereka tersebut, semua akses ke kampung
wisata ini menyimpan sejarah yang mereka ditutup. Bersama dengan
cukup panjang. Tidak seperti kampung beberapa orang, Jufri lalu menemui
lain yang ‘hilang’, kelurahan ini tetap pemangku jabatan setempat, Dinas PU
ada berkat sosok Jufri yang bersikeras dan bahkan ke DPRD untuk mengadukan
mempertahankan kampung yang berada nasib warga kampungnya. “Saya menangis
di tengah-tengah bangunan yang di Dinas PU dan DPRD. ‘Ini tanah kami, sejak
berdiri kokoh dan megah dan dulunya dulu nenek-nenek kami sudah hidup dan
kebanyakan pendudukanya berprofesi mati disana, kenapa mau diambil? Kami
sebagai nelayan ini. mau tinggal dimana?’ Lucunya mereka
bilang kalau kampung kami sudah masuk
Para pengembang pemukiman dan master plan pembangunan Kota Makassar,
pariwisata bergerilya mendorong warga padahal belum ada pembebasan tanah.
di pesisir Teluk Makassar untuk menjual Yang datang hanya orang pengembang,
tanah mereka. Banyak yang kemudian itupun hanya menemui aparat dan kades
Muhammad Jufri, sosok penggerak KPP IPAL Komunal menjual tanah bahkan rumah mereka saja, warga tidak dilibatkan,” tutur Jufri.
di Kelurahan Tanjung Merdeka, Kota Makasar. karena tergiur dengan jumlah uang yang Singkat kata, masalah ini pun menjadi

43
masyarakat. Selanjutnya, bekerjasama
dengan SKPD terkait, sebuah strategi
promosi program IPAL Komunal
dirancang. Sebelum mempromosikan
IPAL Komunal ini kepada masyarakat luas,
Tim Promosi melatih fasilitator dari DKM,
Aksansi (Asosiasi KSM Sanitasi Seluruh
Indonesia) dan anggota KSM tentang
metode promosi sanitasi.

Setelah dirasa para promotor sudah


“siap”, barulah sosialisasi kepada
masyarakat dilakukan. Namun pada
Foto: Yusuf Ahmad
tahap sosialisasi ini, Jufri dan kawan-
Pengelolaan IPAL Tanjung Merdeka, kawan banyak menghadapi tantangan.
Kota Makassar berbasis masyarakat. Lebih dari tiga perempat warga RW04
menolak pembangunan IPAL Komunal
yang ditawarkan. Alasan yang banyak
perhatian Gubernur Sulawesi Selatan saat dan promosi yang besar untuk mendorong dikemukakan adalah dari pengalaman
itu, Ahmad Amiruddin, yang akhirnya warga mengembangkan IPAL Komunal. kelurahan lain yang sudah lebih dulu
memperbolehkan Kelurahan Tanjung membangunan sarana yang sama,
Merdeka tetap berdiri hingga sekarang. Sebagai langkah awal, Dinas PU bersama masyarakat lebih banyak mendapatkan
SKPD terkait difasilitasi oleh IUWASH masalah dibanding dengan manfaat
Tahun 2010, program P2KP dan PNPM untuk melakukan pengkajian terhadap yang diperolehnya. Bahkan ada warga
masuk ke Kelurahan Tanjung Merdeka. Jufri potensi pengembangan IPAL di Kota memandang sebelah mata dengan
yang sejak dulu aktif menjadi Ketua BKM, Makassar. Akhirnya dipilihlah beberapa menyebut Jufri dan kawan-kawan
melihat hal ini sebagai kesempatan untuk lokasi percontohan IPAL di Kota Makassar, sebagai “anak kemarin sore” yang tidak
melakukan perubahan yang lebih baik termasuk RW 04 Kelurahan Tanjung tahu apa-apa. Walaupun begitu, Jufri
di Kelurahan Tanjung Merdeka. Bersama Merdeka. bersama teman-temannya menyikapi
dengan dua warga Tanjung Merdeka persoalan tersebut dengan sabar dan
lainnya, Muhammad Jafar Kulle dan Abdul Muhammad Jafar Kulle--warga lain menyampaikan: “Ini adalah peluang kita
Rahman Tiro, Jufri dan kedua temannya Kelurahan Tanjung Merdeka--menceritakan untuk berubah dan berkembang. Tidak
tersebut bersama-sama menggerakkan kondisi daerahnya“Jorok sekali di sini. ada yang sempurna, ambil yang baik
warga untuk turut serta dalam program Warga buang air besar sembarangan, di buang yang jelek, yang baik itulah yang
ini dengan tujuan meningkatkan derajat kebun dan di sepanjang kanal. Ada juga kita lanjutkan”, Jufri melanjutkan ceritanya.
kampung mereka. yang punya WC, tapi sering mampet,
sehingga akhirnya kembali ke kebiasaan Hal menarik dari pendekatan Jufri
Suka Duka Promosi IPAL Komunal lama mereka dengan membuang bersama warga lain saat meyakinkan
Menurut Buku Putih Sanitasi Kota Makassar sembarangan”. warga adalah dengan mengedepankan
2011, keluarga yang sudah menggunakan perubahan menuju keadaan yang lebih
sarana sistem pembuangan air limbah Sebelum membangun IPAL Komunal, baik. Setiap melakukan sosialisasi, Jufri
terpusat (IPAL) Komunal yang memenuhi langkah pertama adalah melakukan selalu menanyakan kepada para warga
syarat kesehatan baru sebesar 0,5 persen pengkajian masalah sanitasi di lokasi untuk bersama membangun kampung
dari jumlah rumah tangga di Kota oleh Yayasan Dwi Karya Mandiri (DKM), mereka menjadi lebih baik dan tanpa
Makassar. Oleh karena itu, butuh investasi sebuah LSM yang berperan mendampingi menunda waktu “Masa kita mau begini-

44
begini terus, kapan lagi, kalau bukan Perjalanan panjang dan berat sejak
sekarang! Kalau bukan kita siapa lagi yan sosialisasi sampai dengan membangun
bisa mengubah kampung kita? Warga IPAL Komunal kini telah dapat dinikmati
disini sudah kehilangan semangat, jadi warga di Kelurahan Merdeka. Dua buah
saya selalu motivasi mereka dengan kata IPAL Komunal yang dibangun serta merta
“Mana sumanga’nu (mana semangatmu). membuat kebiasaan warga untuk buang
Kalau ‘madodongmiki‘ (loyo, lemas dan air besar sembarangan perlahan hilang.
malas), tidak ada yang jadi’, ujarnya saat
ditemui oleh tim IUWASH. Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara
(KPP) Sipakainga yang merupakan Dulu kalau saya mau buang
Pendekatan menarik lain yang dilakukan pengelola IPAL Komunal di Tanjung air besar, harus tahan sampai
oleh Pak Jufri dan kawan-kawan adalah Merdeka ini beranggotakan sembilan malam. Malu kalau harus
dengan menumbuhkan rasa malu. Bagi orang. Kelompok dengan nama yang buang air besar di kanal siang
orang Makassar, rasa “Malu” atau “Siri” berarti “Saling Mengingatkan” ini bekerja
adalah harga diri. Apabila telah tumbuh dengan struktur sederhana. Terdapat hari. Air bekas cucian piring
rasa malu pada warga, maka mereka akan tiga Ketua Presidium, yang dalam masa juga tidak ke mana-mana dan
lebih mudah untuk diyakinkan. “Bayangkan tertentu bergiliran sebagai Ketua KPP agar menggenangi halaman.
kalau kita lihat anak gadis kita duduk semua anggota bisa melakukan semua
makkalimbu’ (pakai sarung) jongkok di tugas dan tanggung jawab sebagai Ketua Daeng Caya
tanggul buang air sembarangan, apa KPP serta dapat mewakili jika suatu saat Warga RW 04 Kelurahan Merdeka
tidak malu? Bagaimana rasanya kalau Ketua KPP yang sedang menjabat sedang
lingkungan kita bau?” Jufri memeragakan berhalangan.
ketika menceritakan pengalamannya.
Pengawasan IPAL pun dilakukan oleh KPP
Alhasil, warga pun tersentuh dan mulai dengan cara yang sederhana. Terdapat
mau menerima pembangunan IPAL satu terminal untuk beberapa rumah Komunal Kelurahan Tanjung Merdeka
Komunal di kampung mereka. Setelah dengan pemberian nomor. Dengan cara berhasil mendapatkan penghargaan
IPAL Komunal Tanjung Merdeka beroperasi ini, jika terdapat masalah maka akan lebih dalam Lomba Sanitasi Kota Makasar
tiga tahun dan berjalan dengan baik, KPP mudah mendeteksi dimana lokasi sumber sebagai “Sistem Pengelolaan Air Limbah
mengusulkan perluasan layanan. Pada masalahnya. Terbaik” selama dua tahun berturut-turut,
tahun 2014, satu unit IPAL Komunal baru yaitu Juara I pada tahun 2014 dan Juara II
dibangun yang berjarak 50 meter dari IPAL Melalui musyawarah warga, iuran IPAL pada tahun 2015.
Komunal pertama. Kini pelayanan IPAL Komunal ditetapkan sebesar lima ribu
Komunal di Tanjung Merdeka sudah dapat rupiah. Sebagai pemotivasi bagi warga “Melalui Program IPAL Komunal ini, saya
melayani 100 rumah tangga. dan KPP sendiri, beberapa orang, baik dari jadi bisa berkunjung ke daerah lain,
warga maupun anggota KPP bertindak seperti Bali dan bisa naik pesawat yang
IPAL Komunal Terbangun, Lingkungan pun Bersih sebagai penyandang dana tetap. Uang sebelumnya hanya merupakan mimpi saja.
Apabila bertandang ke Kelurahan Tanjung yang berasal dari iuran warga dan Setiap berkunjung ke tempat lain, saya
Merdeka, terutama RW 04, tidak akan sumbangan tetap ini dikelola bersama selalu melihat apa yang baik dari tempat
menyangka kalau sebelumnya kampung dan dipertanggungjawabkan di hadapan lain dan menjadikannya sebagai inspirasi
tersebut kotor, bau, dan becek. Kini, warga. saya untuk mengembangkan ide-ide baru,”
kampung sudah nampak bersih, jalanan pungkas Jufri.
tertata rapi, air sungai yang mengalir Semangat untuk berubah adalah kunci
jernih, serta pagar dan jalan pun dicat bagi KPP Sipakainga dalam mengelola Tanjung Merdeka yang Nyaman dan
warna warni. IPAL Komunal dengan baik. Hasilnya, IPAL Bersih, Gambaran Sebuah Perubahan.

45
Foto: Yusuf Ahmad

46
Pendekatan ‘Trisula’, Strategi Penyadaran
Masyarakat terhadap Sanitasi Lingkungan

Jamban kotor dan tidak terpelihara. Rendahnya Kesadaran Masyarakat untuk Hidup mudah dan butuh waktu. Hal tersebut
Begitulah kondisi yang banyak kita Sehat, Tantangan Sanitasi di Kabupaten Takalar yang seringkali terlupakan, sehingga
Sejak tahun 2010 Pemerintah Kabupaten kegiatan-kegiatan untuk membangun
jumpai. Sarana dan prasarana yang telah Takalar telah berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dilakukan ala
dibangun tidak terpelihara. Perilaku layanan sanitasi kepada masyarakat kadarnya saja dengan alasan waktu dan
buang air besar sembarangan pun masih dengan membangun berbagai fasilitas anggaran yang terbatas.
menjadi praktek biasa. Dibutuhkan seperti MCK ++, IPAL Komunal dan IPAL
upaya dan strategi jitu agar masyarakat Kombinasi. Hingga tahun 2014, tercatat 20 Pokja Sanitasi yang dimotori Dinas
fasilitas sanitasi komunal telah dibangun Kesehatan Kabupaten Takalar bersama
merubah perilakunya. di Kabupaten Takalar. Sayangnya, kondisi LSM Dwi Karya Mandiri mengembangkan
fasilitas sanitasi yang tersedia tidak pendekatan untuk membangun kesadaran
digunakan sebagaimana mestinya. masyarakat yang meliputi tiga komponen
Kebiasaan masyarakat yang masih buang yaitu Penguatan Masyarakat, Penguatan
air besar sembarangan tidak juga hilang. Kelompok Masyarakat dan Pengembangan
Berdasarkan pantauan bersama Pokja Media. Pendekatan ini disebut pendekatan
Sanitasi, IUWASH dan LSM Dwi Karya trisula, karena memiliki tiga komponen.
Mandiri di 14 lokasi, lima sistem berjalan
baik, tiga sistem mengalami kerusakan Pendekatan Trisula untuk Membangun
berat, lima sistem rusak ringan dan 1 Kesadaran Masyarakat
sistem masih dalam proses penyelesaian Pendekatan Trisula memadukan tiga
pembangunan. Dari segi pengguna, hanya komponen, yaitu penguatan masyarakat,
sekitar 54 persen dari target yang sudah penguatan organisasi masyarakat
menjadi pemanfaat. dan pengembangan media dalam
membangun kesadaran masyarakat.
Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat
untuk menggunakan dan memelihara a. Penguatan Masyarakat. Tujuan
sarana sanitasi serta masih maraknya dari kegiatan ini adalah untuk
perilaku buang air besar sembarangan meningkatkan partisipasi masyarakat.
menjadi tantangan yang serius bagi Penguatan dilakukan melalui
Pokja Sanitasi dan pengelola sarana. pembentukan dan penguatan
Rendahnya kesadaran masyarakat ini Kelompok Swadaya Masyarakat,
disebabkan kurang efektifnya upaya Kelompok Pengguna dan Pemanfaat
untuk membangun kesadaran masyarakat atau Badan Pengelola Sarana (KSM/
Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) sebelum pembangunan fasilitas dilakukan. KPP/BPS). Kegiatan ini dilakukan terus
IPAL Komunal di Kabupaten Takalar. Membangun kesadaran masyarakat tidak menerus sejak persiapan, pelaksanaan

47
Foto: Yusuf Ahmad

Salah satu proses membangun kesadaran masyarakat melalui pendekatan ‘Trisula’.

pembangunan fasilitas, hingga sangat efektif karena mempercepat Ketua RT,Ketua PKK, Kader Posyandu).
pemeliharaan. Keberadaan KSM/KPP/ penyampaian pesan dan informasi Mereka memiliki pengaruh besar
BPS ini akan menjadi “tenaga dalam” serta memudahkan pengawasan dalam kehidupan masyarakat di Takalar
masyarakat sendiri yang memotivasi penggunaan/pemanfaatan sarana yang masih “patrilinialistik”.
warga lainnya untuk mengetahui yang dilakukan oleh masyarakat
manfaat, menjadi pelanggan, sendiri. Kegiatan ini ditujukan untuk
menggunakan, memelihara dan meningkatkan peran para tokoh
melestarikan sarana yang dibangun. IUWASH mendukung para sanitarian tersebut agar terlibat secara aktif
yang sudah dilatih, mendampingi dalam membangun kesadaran
Strategi yang dipergunakan KSM/KPP/BPS dalam proses desiminasi masyarakat. Bekerjasama dengan
dalam desiminasi pesan kepada pesan tersebut. Pendampingan LSM-Dwi Karya Mandiri dan Asosiasi
masyarakat adalah “1 banding 5” (1:5). dilakukan dengan memanfaatkan KSM Sanitasi Seluruh Indonesia
Maksudnya, setiap anggota KSM/ kunjungan rutin mereka ke Posyandu. (Aksansi), IUWASH mendukung Pokja
KPP/BPS mempunyai kewajiban SAN dalam pelatihan lurah/kepala
memotivasi lima keluarga di sekitar b. Penguatan Organisasi. Kegiatan ini desa, kader masyarakat dan para tokoh
rumahnya. Selanjutnya keluarga yang dilakukan dengan melibatkan para masyarakat. Melalui pelatihan tersebut,
sudah mengetahui pesan tersebut tokoh masyarakat, tokoh agama dam mereka diharapkan dapat menjadi
diharapkan dapat melanjutkan pemimpin-pemimpin kelompok pendorong bagi masyarakat agar mau
kepada lima tetangga mereka. masyarakat lain, baik formal maupun menjadi pelanggan sarana sanitasi
Konsep pendekatan 1 banding 5 informal (Lurah/Kepala Desa, Ketua RW, komunal dan memelihara sarana yang
telah dibangun.

48
sanitarian, Ibu Hasna dari Kabupaten
Pinrang membangun jamban sehat Sanitarian sebagai Fasilitator Masyarakat
sebagai percontohan di rumahnya. Sanitarian sebagai ujung tombak memiliki
Ternyata, cara ini terbukti lebih modal ilmu tentang sanitasi lingkungan.
mudah menarik minat warga karena Dalam kegiatannya, sanitarian berperan
mereka bisa melihat langsung model sebagai fasilitator dalam perubahan
jamban yang direkomendasikan serta perilaku masyarakat. Komunikasi yang
cara merawatnya. lebih intensif dengan masyarakat menjadi
Saya senang ada jamban sarana untuk menggali permasalahan,
komunal, karena itu saya harus Namun media sederhana yang mengidentifikasi penyebab masalah,
bersifat interaktif dan dialogis seperti serta mencari solusi bersama masyarakat.
ikut rawat juga. Saya rawat bak
pemetaan, transek dan diskusi alur Penguasaan teknik promosi perubahan
kontrol di depan rumah, saya kasih penyakit dengan menggunakan perilaku menggunakan Diagram F,
saringan. Kalau bak sudah penuh gambar justru dirasa paling efektif penyusuran lapangan, dan pemicuan
dengan kotoran, akan saya buang dalam menumbuhkan kesadaran perubahan perilaku merupakan
agar nanti tidak tersumbat. warga. Selain bisa melihat langsung keterampilan yang dikuasai oleh sanitarian.
alurnya, proses diskusi yang interaktif Keterampilan tersebut sangat berguna
dan kritis mampu menyentuh hati dalam pendampingan masyarakat.
Daeng Sawang
Warga Desa Takalar warga.
Sanitarian sebagai Mitra UPTD
Pendekatan Trisula adalah pendekatan Keberadaan pengelola sarana dan Unit
partisipatif yang merangkul semua Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) sebagai
pihak yang terlibat dalam peningkatan pengelola tingkat daerah menjadi syarat
sanitasi dan terbukti efektif. Ketika ada keberlanjutan sistem sanitasi komunal.
permasalahan, seperti jamban yang Upaya promosi perubahan perilaku di
buntu, masyarakat melihat bersama tingkat masyarakat dan pengelola sarana
apakah saluran pembuangan ke inlet dilakukan oleh UPTD bekerja sama dengan
sudah bersih dari kotoran. sanitarian.
c. Pengembangan Media. Berbagai
jenis format media yang digunakan Sanitarian Sebagai Pemicu Kesadaran Melihat pentingnya membangun
sebagai alat bantu komunikasi Masyarakat kesadaran masyarakat sebelum
bagi para sanitarian, kader maupun Sanitarian berada di setiap desa dan/ membangun sarana sanitasi, Pemerintah
tokoh-tokoh masyarakat untuk atau kelurahan serta memiliki jadwal rutin Kabupaten Takalar, melalui APBD, telah
menyampaikan pentingnya perilaku bertemu dengan masyarakat, baik secara menganggarkan biaya operasional untuk
hidup bersih dan menjaga sarana langsung mendatangi rumah warga kegiatan sanitarian dan UPTD. Dengan
sanitasi di lingkungan terdekat ataupun di Posyandu atau Puskesmas. menggunakan pendekatan “Trisula” ini,
dikembangkan dalam rangka Kepercayaan masyarakat kepada diyakini akan dapat meningkatkan daya
mendukung dua kegiatan di atas. sanitarian cukup tinggi., sehingga posisi ungkit program pembangunan sanitasi di
sanitarian sebagai ujung tombak dalam Kabupaten Takalar.
Media berupa video, buklet dan brosur, membangun kesadaran masyarakat
digunakan untuk menyampaikan sangat strategis. Pendekatan yang
pesan tentang cara merawat jamban dilakukan secara ‘getuk tular” dengan
keluarga, cuci tangan pakai sabun dan rumus 1:5 mampu mempercepat proses
mengelola air di tingkat rumah tangga. penyadaran warga agar berperilaku
Praktek cerdas dilakukan oleh seorang hidup bersih.

49
Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur Foto: Zaki Nasution

50
Padukan Langkah Membangun IPAL Kawasan

Sanitasi adalah salah satu aspek IPAL Kawasan, Solusi Sanitasi Perkotaan Indonesia diperlukan dan salah satunya
pembangunan yang berperan dalam Salah satu model pengelolaan limbah adalah IUWASH.
terpusat yang kini tengah digalakkan
menunjang tingkat kesejahteraan oleh Pemerintah Pusat adalah Instalasi Salah satu program yang menjadi fokus
masyarakat karena berhubungan dengan Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Skala IUWASH adalah penyediaan IPAL Terpusat,
kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan Kawasan atau secara singkat disebut “IPAL baik skala Permukiman ataupun skala
permukiman serta kenyamanan dalam Kawasan”. IPAL Kawasan adalah sebuah kawasan. Dalam strategi programnya,
kehidupan sehari-hari. Namun sanitasi sistem dengan cakupan lebih luas dari IUWASH menfasilitasi pemerintah daerah
IPAL skala permukiman yang dirancang kota dan kabupaten untuk membangun
masih dianggap sebagai kebutuhan untuk mengolah air limbah domestik sinergi dengan para pihak terkait dalam
sekunder sehingga seringkali diabaikan. secara biologisagar dikurangi mencemari membangun IPAL tersebut. Peningkatan
Seiring dengan tuntutan peningkatan air tanah dan air permukaan di daerah sanitasi yang layak tidak hanya menjadi
standar kualitas hidup masyarakat, perkotaan. tanggung jawab Kementrian Pekerjaan
pemerintah dituntut untuk membuat Umum dan Perumahan Rakyat saja.
Teknologi ini dianggap penting karena Para pihak seperti halnya Bappeda,
terobosan. Salah satu terobosan itu dapat mengolah semua jenis air limbah Kementrian Lingkungan Hidup, Pokja
adalah membangun IPAL Kawasan domestik (black dan grey water) namun AMPL, Pemerintah Kota dan Kabupaten
melalui kerjasama antar-kementerian mudah dikelola dan dioperasikan. Untuk beserta jajaran SKPD-nya, pihak swasta
dan lembaga untuk memadukan program masyarakat berpenghasilan rendah yang dan penyandang dana juga harus
sanitasi layak. tidak mempunyai sarana bangunan dilibatkan dalam membangun sistem
setempat (tangki septik dengan sistem sanitasi yang layak.
resapan dan/atau biofilter) atau bagi
masyarakat yang sama sekalih tidak Pembangunan sarana IPAL tersebut
memiliki sarana jamban, IPAL Kawasan di wilayah Sulawesi Selatan dan
ini merupakan salah satu teknologi yang beberapa daerah di Indonesia Timur
dapat digunakan. dibiayai melalui program sanitasi
Australia Indonesia Improvement Grant
Pemerintah pusat dan daerah kini mulai (sAAIG) dengan sistem hibah oleh
menyediakan anggaran melalui APBN Pemerintah Pusat melalui Anggaran
dan APBD untuk membangun IPAL APBN. Pembangunan IPAL Kawasan
Kawasan. Mengingat bahwa membangun di beberapa kota dan Kabupaten di
IPAL Kawasan membutuhkan dana Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, didampingi yang cukup besar, kerjasama dengan sudah dilaksanakan sejak tahun 2014.
oleh Sekretaris Daerah dan Kepala SKPD meninjau berbagai penyandang dana untuk ikut Sedangkan IUWASH mendukung promosi
IPAL Kawasan Nani 1 di Kota Ambon. mengembangkan program sanitasi di sanitasi, pendampingan kepada PDAM,

51
Konsultan sAIIG. Promosi dilakukan
dengan memberikan pemahaman tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui
Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga
kepada warga setempat.

Namun strategi promosi IPAL Kawasan


yang diterapkan di setiap daerah memiliki
pendekatan yang berbeda. Di Kota
Ambon misalnya, IUWASH bekerjasama
dengan sanitarian dan tenaga promosi
kesehatan dari Puskesmas setempat.
Tokoh masyarakat dan kader setempat
juga difasilitasi oleh IUWASH untuk studi
banding ke lokasi yang sudah dibangun
IPAL di Desa Nania agar mereka dapat
melihat langsung penerapan IPAL yang
baik.

Berbeda dengan Kota Ambon, di Kota


Ilustrasi konstruksi dan jaringan IPAL Kawasan. Makassar dan Kabupaten Maros, sebuah
Tim Promosi Sanitasi, yaitu Tim Sanrima
(Kabupaten Maros) dan Tim Prosinta (Kota
pengembangan kelembagaan terutama diserahkan kepada lembaga operator Makassar), dibentuk sebelum melakukan
UPTD PAL dan kelembagaan masyarakat, UPTD PAL di bawah Dinas Pekerjaan promosi. Tim ini kemudian dilatih oleh
serta memfasilitasi pembelajaran dan Umum, Dinas Kebersihan dan Pertamanan konsultan dari SPEAK Indonesia mengenai
koordinasi di antara para pihak. Khusus serta Badan Lingkungan Hidup. cara mempromosikan dan memasarkan
untuk pembangunan IPAL Kawasan di yang benar.
Kota Ambon yang dibiayai oleh APBN, Agar sarana IPAL Kawasan ini dapat
IUWASH juga memberikan dukungan berkelanjutan, satu langkah penting dalam Tantangan Membangun IPAL Kawasan
dalan proses persiapan perencanaan perencanaan adalah melakukan promosi Proses pembangunan IPAL Komunal skala
teknik dan membantu Satker PLP untuk dan menumbuhkan kesadaran masyarakat Kawasan disertai dengan tantangan.
mempersiapkan dokumen lelang untuk akan pentingnya IPAL Kawasan. Hal ini Masyarakat akan dihadapkan dengan
penawaran pembangunan IPAL. dilakukan agar masyarakat memahami situasi lingkungan terkesan “berantakan”.
tujuan dari pembangunan IPAL Kawasan di Proses penggalian tanah dan pemasangan
Membangun Kerjasama dan Menumbuhkan daerah mereka juga untuk meningkatkan jaringan perpipaan membuat banyak
Kesadaran Masyarakat kesadaran mereka untuk berkontribusi, jalan yang ditutup sementara, bekas
Perencanaan dan pembangunan IPAL baik dalam proses pembangunannya tanah galian tersebar hingga pertokoan
Kawasan ini membutuhkan keterlibatan ataupun pemeliharaannya di masa dan warung pun harus tutup. Ketika
Pemerintah Kabupaten/Kota secara mendatang. hujan, jalan juga menjadi becek sehingga
intensif, karena pemerintah daerahlah mengganggu akses warga.
yang nantinya menjadi penanggung Kegiatan promosi ini dilakukan oleh
jawab dari pelaksanaan pelayanan sanitasi IUWASH dengan berkolaborasi bersama Namun disinilah peran penting Tim
ini. Setelah IPAL Kawasan selesai dibangun, Pemerintah Kabupaten Kota, Konsultan Promosi. Tim Promosi harus dapat
pengelolaan dan pengoperasiannya akan Perencanaan Kabupaten Kota dan memberikan pemahaman kepada

52
masyarakat tentang dampak positif dari Kawasan di Kabupaten Maros dan Kota berharap bahwa selanjutnya juga akan
IPAL Kawasan di masa depan, meski saat Ambon telah selesai dan tengah memasuki dirancang regulasi lain yang mewajibkan
ini terlihat ‘berantakan”. Seringkali, anggota tahap pemasangan sambungan rumah. semua warga perumahan untuk
masyarakat yang pada awalnya menerima menyambungkan rumah mereka ke
pembangunan IPAL dapat berbalik Agar fasilitas IPAL Kawasan dapat terus IPAL Kawasan. “Hal ini agar nantinya para
menyuarakan penolakan mereka setelah berfungsi secara berkelanjutan, diperlukan pemasang sambungan ke IPAL dapat
melihat situasi yang “berantakan” tersebut. pemeliharaan secara intensif. Oleh karena memberikan contoh kepada mereka yang
Pada situasi seperti itu, Tim Promosi itu, lembaga operator UPTD PAL bersama tidak mau atau enggan melakukannya.
dituntut untuk melakukan pendekatan dengan masyarakat saling membantu Dengan saling memberi contoh,
secara personal kepada mereka yang dalam hal pengelolaan dan pemeliharaan akan lebih efektif untuk menyadarkan
menolak agar mereka dapat memahami IPAL Kawasan di daerah mereka. Agar masyarakat,” tuturnya.
dampak positif dari pembangunan IPAL pengelolaan dan pemeliharaan IPAL
Kawasan tersebut di masa depan. Kawasan dilaksanakan dengan benar, maka Mengingat begitu pentingnya sarana
diperlukan sebuah standar operasional dan prasarana IPAL Kawasan ini bagi tata
Pendekatan khusus juga dibutuhkan ketika prosedur (SOP) yang mengatur. lingkungan dan kesehatan masyarakat,
pemasangan sambungan IPAL ke rumah advokasi secara terus menerus kepada
warga bermasalah, seperti saat harus IUWASH bersama dengan sAIIG Pemda maupun DPRD harus dilakukan. Hal
membongkar lantai rumah mereka. Tidak mendampingi UPTD PAL dalam ini agar di masa akan dating, para pihak
sedikit masyarakat yang menolak ketika penyusunan SOP pengelolaan dan tersebut bersedia untuk mengalokasikan
mengetahui bahwa lantai rumah mereka pemeliharaan IPAL Kawasan. Selain lebih besar di sektor sanitasi. Sedangkan
harus dibongkar dan menuntut ganti rugi mendukung penyusunan SOP, IUWASH bagi masyarakat sendiri, perawatan IPAL
untuk penggantian keramik jika memang juga memberikan pelatihan kepada staf Kawasan di daerah mereka perlu dilakukan
harus dibongkar. Tim Promosi harus dapat UPTD PAL mengenai tugas dan kewajiban secara berkelanjutan sehingga sistem
menjelaskan bahwa pembongkaran tanah mereka sesuai dengan SOP. pengelolaan air limbah bisa berjalan lancar
tersebut diperlukan agar IPAL Kawasan seperti yang diharapkan.
yang tengah dibangun dapat berfungsi Program pembangunan IPAL Kawasan
dengan baik. di Kota Makassar, Kabupaten Maros dan
Kota Ambon ini telah memberikan banyak
Dari hal ini, dapat disimpulkan bahwa pelajaran bagi para pihak terkait, mulai
kegiatan promosi tidak hanya dilakukan dari Pemerintah Daerah hingga kader
pada saat perencanaan saja, tetapi masyarakat. Di tingkat pemerintah daerah
berlanjut pada saat pembangunan dan sendiri, telah diterbitkan regulasi yang
bahkan pasca pembangunan. mengharuskan pengembang perumahan
untuk membangun IPAL Kawasan di setiap
IPAL Kawasan Dibangun, Saatnya Menggunakan kompleks perumahanyang dituangkan Hal ini agar nantinya para
dan Merawatnya dalam Instruksi Bupati dan Walikota pemasang sambungan ke IPAL
IPAL Kawasan yang dibangun melalui yang saat ini masih dimasukkan dalam dapat memberikan contoh kepada
program sAIIG di 3 kabupaten/kota yaitu Rancangan Peraturan Daerah maisng- mereka yang tidak mau atau enggan
Kabupaten Maros, Kota Makassar dan Kota masing daerah.
Ambon berada di 11 lokasi dengan total
melakukannya. Dengan saling
2.300 sambungan rumah (SR). Khusus Regulasi tentang IPAL Kawasan tersebut memberi contoh, akan lebih efektif
untuk Kota Ambon, satu unit IPAL Kawasan didukung oleh banyak kalangan, termasuk untuk menyadarkan masyarakat.
dengan cakupan 263 SR juga telah salah seorang Kader Lingkungan yang
dibangun melalui APBN TA 2014. Hingga juga merupakan pegawai Pemerintah Andi Farida
November 2015, pembangunan IPAL Kabupaten Maros, Andi Farida. Beliau Kader Lingkungan/Pegawai Pemerintah Kabupaten Maros

53
Foto: Yusuf Ahmad

54
Program LLTT: Komponen Penting
Sistem Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga

Pengelolaan Air Limbah adalah sebuah Pasokan Lumpur Tinja Tak Optimal, Makasar juga telah meningkatkan kinerja
sistem yang berjalan secara terpadu, sejak Menjadikan IPLT Tak Berfungsi Maksimal Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja yang
Kota Makassar adalah salah satu kota berada di Nipanipa.
dari hulu hingga hilir. Hulu dari sistem ini metropolitan di Indonesia yang memiliki
adalah antarmuka dalam rumah tangga isu-isu serius pada masalah pencemaran Namun rupanya, IPLT di Nipanipa belum
yang menggunakan tangki septik, instalasi lingkungan, khususnya pencemaran dapat berfungsi sebagaimana yang
pengolahan air limbah (IPAL) Komunal atau air. Penyebab dari pencemaran air diharapkan. Hasil survei yang dilakukan
IPAL Kawasan. Sedang bagian hilir adalah ini tidak hanya berasal dari limbah oleh Direktorat PLP Dirjen Cipta Karya
industri pabrik yang dibuang tanpa Kementerian PU PERA tahun 2013 di
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). pengolahan lebih dahulu ke sungai 156 kabupaten/kota yang memiliki IPLT,
Sistem ini tentu baru bisa berjalan optimal atau ke laut, tetapi juga air limbah menunjukkan bahwa hanya 10 persen
ketika setiap komponen dari sistem ini domestik dari masyarakat Kota Makasar IPLT di seluruh Indonesia yang berfungsi.
juga berfungsi dengan baik. Penyedotan sendiri. Perilaku masyarakat membuang IPLT Nipanipa sendiri termasuk dalam
lumpur tinja, adalah komponen penting limbah domestik ke dalam tanah dan/ daftar yang tidak berfungsi.
atau sungai/kanal masih dilakukan
yang sangat berperpengaruh terhadap masyarakat (sesuai Surat Edaran Menteri Masalah utama bukan terletak pada
berfungsi tidaknya IPLT. Bila pasokan Lingkungan Hidup No. B-13926/MENLH/ IPLT yang tidak berfungsi, melainkan
lumpur tidak optimal, maka IPLT pun tidak PDAL/12/2013 yang menyatakan hampir tidak optimalnya pasokan lumpur tinja.
akan berfungsi maksimal. semua sungai utama di Indonesia, Kapasitas IPLT di Nipanipa adalah 100 m3/
mengalami pencemaran cukup berat hari dan didukung oleh 8 unit truk tinja.
oleh air limbah domestik yang mencapai Rata-rata jumlah rumah per hari yang
60 hingga 80 persen). disedot adalah sepuluh rumah (data
UPTD PAL tahun 2014) dengan sistem
Selama ini, Dinas Pekerjaan Umum On Call atau berdasarkan panggilan
Kota Makasar telah mengembangkan pelanggan. Sistem penyedotan lumpur
Perencanaan Pengelolaan Limbah tinja ini ternyata tidak mampu memenuhi
(Master plan Air Limbah Kota Makassar). kapasitas IPLT. Hal ini disebabkan oleh
Dalam perencanaan tersebut, sistem banyaknya warga yang merasa tidak
pengelolaan air limbah dirancang butuh untuk menyedot lumpur tinja dari
terpadu sejak hulu sampai hilir. Pada tanki septik di rumah mereka.
bagian hulu, gencar dikembangkan
sistem sanitasi individual menggunakan Maka dari itu, dibutuhkan sistem
tangki septik kedap, instalasi penyedotan secara berkala agar lumpur
Warga Kota Makassar kini dapat memperoleh pengolahan limbah komunal dan tinja dari tanki septik dapat memenuhi
Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) dengan mudah. kawasan. Sedang di bagian hilir, Kota kapasitas IPLT sekaligus mendorong

55
Foto: Yusuf Ahmad

Kepala UPTD PAL Kota Makassar, Zuhaelsi Zubir memantau langsung


uji coba LLTT di Perumahan BTP Tamalanrea Blok A, Kota Makassar.

warga untuk secara berkala menyedot dilengkapi berbagai fasilitas publik, diselenggarakan pada bulan Agustus
lumpur tinja. Hal inilah yang kemudian seperti sekolah, perkantoran dan fasilitas 2013 ini menghasilkan kesepakatan
melatar belakangi kerjasama antara UPTD layanan publik lainnya. bersama tentang pelaksanaan program
PAL Kota Makassar dengan IUWASH pada LLTT di Perumahan BTP Tamalanrea Blok
November 2013 untuk mengembangkan Langkah pertama yang dilakukan adalah A.
sistem Layanan Lumpur Tinja Terjadwal sosialisasi kepada Pokja Air Minum
(LLTT). dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Dimulai pada bulan Juli – Agustus 2013,
Kota Makassar. Kegiatan ini dilakukan UPTD PAL dengan didampingi oleh
Jalan Panjang Membangun Percontohan LLTT mengingat Pokja AMPL sudah berjalan IUWASH telah melakukan survei kondisi
Dalam mengembangkan program melakukan koordinasi antar institusi di jamban dan tangki septik dari 300
percontohan LLTT membutuhkan lingkungan Pemda Makassar dan dapat rumah terpilih. Namun dari 300 rumah
upaya yang cukup panjang dan proses melakukan advokasi kepada Pemerintah itu, hanya ada 75 rumah yang bersedia
yang berjalan cukup rumit. Program Kota Makassar di bidang sanitasi. terlibat dalam program LLTT. Hasil dari
percontohan ini membutuhkan partisipasi survei ini kemudian dikoordinasikan
penuh para pihak terkait, termasuk Kemudian sebuah lokakarya dilaksanakan dengan Pokja AMPL Kota Makassar pada
merubah kebiasaan masyarakat di lokasi yang dihadiri oleh para pihak yang bulan November 2013 yang menyatakan
percontohan. berkepentingan, yaitu Pemerintah bahwa jumlah ini sangat kecil. IUWASH
Kota Makassar, dalam hal ini Dinas pun melakukan survei ulang yang
Kerjasama antara UPTD PAL Kota Makassar Teknik seperti Bappeda, Dinas PU, Dinas akhirnya berhasil mendapatkan 125
dan IUWASH diawali dengan memilih Kesehatan dan Bagian Hukum Pemkot rumah yang bersedia.
lokasi percontohan. Lokasi yang dipilih Makassar, camat, lurah, Ketua RT dan
adalah Perumahan BTP Tamalanrea Blok RW Perumahan BTP Tamalanrea Blok Setelah area pilot diperluas, Dinas PU
A, dikarenakan lokasi tersebut dianggap A serta perwakilan masyarakat dan Kota Makassar dan UPTD PAL Kota
sebagai “miniatur” Kota Makasar, yaitu tokoh agama setempat. Lokakarya yang Makassar kemudian melakukan sosialisasi

56
kepada masyarakat. Dalam sosialisasi Layanan Lumpur TInja Terjadwal Terlaksana,
tersebut, UPTD PAL juga mendorong Kesadaran Warga Meningkat
calon pelanggan program LLTT untuk Peraturan Walikota Kota Makassar
membentuk Kelompok Pengelola Sanitasi Nomor 47 Tahun 2015 tentang Tata Cara
(KPS). KPS ini nantinya akan bertugas Pemberian Pengurangan, Keringanan, Cara ini baik, bukan saja tangki
untuk menagih dan menghimpun iuran dan Pembebasan Retribusi Pelayanan septik kita yang disedot lumpur
dari pelanggan yang telah disedot. Penyedotan dan Pengangkutan Limbah Air tinjanya, tetapi kita juga bisa tahu
(Tinja) yang mengatur mengenai program
Selanjutnya, UPTD PAL dengan dukungan LLTT ini ditetapkan pada tanggal 21 Juli
apakah tangki septik yang kita
IUWASH melakukan persiapan program 2015. Diikuti dengan Perwal Kota Makasar punya ini kedap atau hanya cubluk.
LLTT, seperti perhitungan iuran bulanan No 48 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Air Jika 125 rumah nanti sudah selesai
yang harus dibayarkan, kelompok yang Limbah Domestik yang ditetapkan tanggal disedot, program ini diteruskan
akan melakukan penagihan, mekanisme 31 Juli 2015. sampai semua rumah yang ada
penyetoran iuran yang terkumpul dan
kesiapan IPLT untuk menerima hasil Penetapan kedua Perwal ini menjadi di Blok A yaitu 600 rumah dapat
penyedotan melalui LLTT. Persiapan ini tonggak bagi pelaksanaan program LLTT terlayani semua.
memakan waktu yang cukup lama, yaitu di Perumahan BTP Tamalanrea Blok A
hampir enam bulan. Bahkan mengalami dengan mekanisme pembayaran dan H. Rustam Abdul Aziz
Ketua RW Perumahan BTP Tamalanrea Blok A
penundaan beberapa kali dikarenakan besaran iuran bulanan sebesar Rp 12 ribu
Pemkot Makasar dan UPTD PAL yang per bulan.
masih belum yakin mengenai mekanisme
pembayaran yang akan digunakan. Sejak pertama kali dilaksanakan pada awal di wilayah Jalan Nusantara dan Jalan
Agustus 2015 hingga November 2015, 121 Sulawesi, Kota Makassar.
Pada masa jeda ini, UPTD PAL rumah telah mendapatkan layanan LLTT
menginisiasi penyusunan Perturan tersebut. Masyarakat pun menyambut baik Syamsu Rizal, Wakil Walikota Makasar juga
Daerah Pengelolaan Air Limbah Rumah program LLTT ini. Bapak H. Rustam Abdul menyambut baik program LLTT ini dan
Tangga yang di dalamnya mengatur Aziz, Ketua RW mengatakan: “Cara ini baik, berharap akan dilanjutkan. “Saya telah
program LLTT, termasuk mekanisme bukan saja tangki septik kita yang disedot menyiapkan Rp 3 milyar untuk program
pembayaran dan besaran iurannya. Agar lumpur tinjanya, tetapi kita juga bisa tahu LLTT ini untuk tahun depan,” ujarnya.
program LLTT dapat segera dilakukan, apakah tangki septik yang kita punya ini
sambil menunggu finalisasi Peraturan kedap atau hanya cubluk. Jika 125 rumah Walau proses pengembangan progam
Daerah Pengelolaan Air Limbah, dilakuan nanti sudah selesai disedot, program ini LLTT ini cukup panjang, namun hasil dari
penyusunan Peraturan Walikota tentang diteruskan sampai semua rumah yang ada program percontohan ini memberikan
pengelolaan air limbah. di Blok A yaitu 600 rumah dapat terlayani banyak pelajaran bagi pengembahan
semua”. sistem LLTT di masa mendatang.
Sementara regulasi dipersiapkan, Pentingnya sosialisasi konstruksi
IUWASH mendampingi UPTD PAL Untuk memperluas target layanan LLTT, tangki septik kedap sesuai standar SNI,
dengan menyiapkan sistem penagihan, UPTD PAL telah melakukan sensus rumah penentuan wilayah untuk program
sosialisasi kembali kembali kepada tangga diluar pilot area (perumahan LLTT, pengembangan data base dan
pemerintah setempat dan kepada 125 BTP) dengan menggunakan biaya APBD penggunaan Sistem Informasi geografis
calon pelanggan serta menfasilitasi sebagai dukungan dari Pemda Kota (Geographic Information System/GIS) dalam
pembentukan KPS. Akhirnya setelah Makassar melalui Dinas PU. Hingga sistem pemantauan pengoperasian LLTT
hampir dua tahun persiapan, program tulisan ini ditulis, UPTD PAL Makassar dan tentu pengembangan teknologi pada
LLTT di Kota Makassar pun resmi telah melakukan sensus terhadap 10.600 IPLT diharapkan dapat berfungsi dengan
diluncurkan pada bulan Agustus 2015. Rumah tangga dan 680 bangunan kantor baik dan lancar serta berkelanjutan.

57
Foto: Yusuf Ahmad

58
Komitmen UPTD PAL Kota Makassar dan KPP
untuk Pemeliharaan Sarana Sanitasi Komunal

Jika saja ada alat untuk mendeteksi lokasi Tidak Ada yang Merasa Bertanggung Jawab Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara
tinja, pekerjaan kita akan lebih mudah!” untuk Mengelola IPAL Kota Makassar (KPP) yang seharusnya sebagai pihak yang
Kota Makassar merupakan salah satu bertanggun jawab atas pemeliharaan
Gurauan ini disampaikan oleh Muhammad wilayah program IUWASH terbesar. IPAL ternyata banyak yang tidak berjalan.
Arif, staf UPTD PAL Kota Makassar, Menurut data tahun 2013, penduduk Sulitnya menggerakkan partisipasi
berdasarkan pengalamannya saat UPTD Makassar berjumlah sekitar 1.370.000 masyarakat, menjadi alasan klise tak
PAL bekerjasama dengan KPP dalam jiwa yang tersebar di 14 kecamatan berjalannya KPP. Tidak adanya pembagian
melayani kebutuhan pemeliharaan dan 143 kelurahan. Walaupun begitu, tanggungjawab di antara anggota KPP
berdasarkan data tahun 2011, hanya serta tidak adanya pengawasan menjadi
sarana sanitasi di pemukiman sekitar 296.000 KK yang telah menikmati penyebab banyaknya sarana yang sudah
penduduk. Ia menggambarkan betapa layanan sanitasi dasar atau sekitar1,3 terbangun menjadi rusak dan tidak
masyarakat merasa tidak perlu untuk persen saja. Tentunya jumlah tersebut terperlihara.
mempertimbangkan kondisi tangki septik sangat meresahkan.
di rumah tangga sebelum membangun Pembentukan dan Penguatan UPTD PAL serta
Pemerintah Kota Makassar telah Peningkatan Kinerja KPP
atau membeli rumah. Muhammad Arif melakukan berbagai upaya untuk Melihat permasalahan tersebut, IUWASH
berpendapat bahwa keberadaan sebuah meningkatkan layanan sanitasi dasar menyadari perlunya sektor dari Pemerintah
lembaga atau unit khusus pengelola, untuk masyarakat, salah satunya dengan Kota Makassar untuk menjadi pengayom
pemelihara dan perawatan sarana sanitasi membangun IPAL Komunal pada tahun dari sekian banyak KPP/BPS yang telah
sangat penting keberadaannya.” 2010. Sejak itu hingga tahun 2015, telah terbentuk dan akan dibentuk. IUWASH
terbangun IPAL Komunal sebanyak bekerja sama dengan Pokja AMPL
103 unit. Dari 103 IPAL, terdapat tiga membentuk dan memfasilitasi serta
IPAL Kawasan yang mencakup wilayah melakukan penguatan Unit Pengelolaan
Rappokalling, Manggala, Kassi Kassi dan Teknis Daerah Pengelolaan Air Limbah
Pannambungan. (UPTD PAL) Kota Makassar sebagai instansi
yang bertanggungjawab terhadap
IUWASH bekerja sama dengan LSM pengelolaan IPAL Komunal serta untuk
Dwi Karya Mandiri telah melakukan mempermudah koordinasi antara KPP
pengkajian tentang pemanfaatan IPAL di masing masing. Selain itu, IUWASH juga
72 lokasi. Hasil pengkajian menunjukkan turut mendukung pembentukan Asosiasi
bahwa ternyata hingga Oktober 2014, KSM Sanitasi (Aksansi) Kota Makassar.
hanya 13 lokasi atau sekitar 18 persen
dari jumlah IPAL di Kota Makassar UPTD PAL dibentuk oleh Pemda Makassar
Pemeriksaan berkala kondisi manhole saluran yang berjalan dengan baik dan sisanya dengan konsep sebagai bagian integral
air limbah dan IPAL oleh UPTD Kota Makassar. dikategorikan sedang dan buruk. dari kebijakan sanitasi berkelanjutan.

59
Foto: Yusuf Ahmad

Zuhaelsi Zubir, Kepala UPTD PAL Kota Makassar.

Dalam hal ini, UPTD PAL bertanggung Zubir mengakui bahwa kini pembagian Pembentukan, Susunan Organisasi dan
jawab mengelola lumpur tinja dari tanggung jawab menjadi lebih jelas. Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
tangki septik rumah tangga, sistem skala Walaupun begitu, Zuhaelsi mengakui (UPTD) Pengelolaan Air Limbah diterbitkan.
kawasan/terpusat air limbah (skala kecil bahwa instansinya masih memerlukan Kemudian IUWASH juga memberikan
dan skala besar) serta mengawasi dan pendampingan karena banyak staf UPTD dukungan kepada UPTD PAL yang telah
membantu kelompok masyarakat dalam PAL yang tidak punya latar belakang terbentuk melalui pendampingan teknis,
mengelola sistem sanitasi skala komunal. teknik atau kesehatan lingkungan. “Kami pembuatan SOP, pelatihan, permodelan
UPTD PAL juga berfungsi sebagai butuh peningkatan kapasitas, terutama tarif dan pengelolaan pedapatan, data
operator layanan air limbah domestik di dari bidang teknik dan pengelolaan sektor base pelanggan dan aspek opersional,
bawah kepemimpinan Dinas Pekerjaan sanitasi, serta penguatan dalam strategi serta rencana usaha. UPTD PAL kemudian
Umum yang bertanggung jawab promosi dan pemasaran agar staf kami bertanggung jawab atas pembuatan
mengelola bidang air limbah domestik. dapat bekerja dengan lebih optimal di kebijakan dan penarikan retribusi untuk
lapangan,” Zuhaelsi katakan. layanan penyedotan lumpur tinja yang
Kepala UPTD PAL Kota Makassar terjadwal.
Zuhaelsi Zubir mengakui bahwa Agar UPTD PAL dapat beroperasi, tentunya
awalnya sangat sulit melakukan dibutuhkan sebuah payung hukum. Salah seorang staf Humas UPTD PAL,
koordinasi, atau menentukan siapa yang IUWASH pun mendukung Pemerintah Kota Bapak Muhamad Arif mengakui bahwa
bertanggungjawab untuk mengelola Makassar untuk segera membuat sebuah sebelumnya ia mengetahui ataupun
IPAL karena UPTD pada umumnya regulasi yang mengukuhkan keberadaan memahami apapun tentang pengelolaan
merupakan bagian teknis dari Dinas PU. UPTD PAL secara sah. Hasilnya, Peraturan sanitasi dasar karena latar belakangnya
Dengan dibentuknya UPTD PAL, Zuhaelsi Daerah Nomor 23 Tahun 2011 Tentang adalah bidang hukum. “Dengan adanya

60
program IUWASH, wawasan saya tentang yang bertanggung jawab terus menerus sarana Sanitasi. Lomba yang diadakan
bagaimana kita menjaga lingkungan yang berupaya untuk menindaklanjuti misinya setiap tahun ini diikuti oleh desa atau
sehat sudah meningkat. Pendampingan untuk meningkatkan pelayanan sanitasi kelurahan yang memiliki IPAL. Lomba
IUWASH sangat baik, tidak hanya datang yang layak dengan memperluas fokus yang memperebutkan “Sanitasi Award”
memberi materi, tapi juga memberi pelayanan mereka yang selama ini ini terbukti dapat meningkatkan
pelatihan teknis pengelolaan yang sangat mengutamakan daerah pemukiman ke motivasi KPP untuk terus meningkatkan
baik, sehingga kita menjadi paham cara tempat-tempat publik seperti perkantoran, kinerja mereka dalam mengelola dan
mempraktekkannya di lapangan juga” sekolah dan rumah sakit. memelihara sarana sanitasi di wilayah
sambung Muhammad Arif. mereka serta mendorong masyarakat
Selama ini pencemaran lingkungan pada umumnya untuk selalu menjaga
Kedepannya, UPTD PAL Kota Makassar hanya dianggap berasal dari sampah saja. dan memelihara kesehatan lingkungan
menargetkan kenaikan bentuk hukum Padahal pencemaran dari air limbah justru mereka.
menjadi Badan Layanan Umum Daerah lebih berbahaya. Dengan adanya Perda
(BLUD) dengan penambahan armada, Nomor 23 tahun 2011, keberadaan UPTD Saat ini, UPTD PAL Kota Makassar menjadi
sarana dan sumberdaya tenaga PAL di Kota Makassar menjadi bagian yang yang terdepan dalam hal pengelolaan
operasional. integral dari Pemerintah Kota Makassar air limbah domestik di Indonesia. Selain
sendiri. kapasitas staf yang telah memadai,
Peran KPP dalam Operasi Pemeliharaan IPAL UPTD PAL Kota Makassar juga sudah
Komunal Peran utama UPTD PAL adalah mengelola dilengkapi dengan berbagai perangkat
Salah satu penyebab tidak terpeliharanya dan memelihara sarana sanitasi di Kota kerja pendukung seperti SOP, aplikasi
sarana IPAL Komunal yang ada di Kota Makassar. Tentunya, peran tersebut Geographic Information System (GIS),
Makassar adalah kurang berjalannya akan sulit dilakukan tanpa adanya konsep LLTT, strategi promosi dan
KPP sebagai pihak yang berperan dukungan dari masyarakat dan Pemda pemicuan, aplikasi sistem informasi
dalam pemeliharaan sarana. Untuk itu, secara penuh. Oleh karena itu, UPTD PAL manajemen pengelolaan LLTT dan tentu
IUWASH memfasilitasi UPTD PAL untuk menggagaskan penyelenggaraan Lomba anggaran yang cukup untuk memastikan
mengembangkan pendampingan teknis Sanitasi Lingkungan untuk meningkatkan keberlangsungan program mereka
khusus bagi KPP dalam sifat “pembinaan”. partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan secara berkelanjutan.

KPP dipandang sebagai mitra bagi UPTD


PAL untuk melakukan pekerjaan harian
dan identifikasi permasalahan sanitasi
di masyarakat. Oleh karena itu, KPP
membutuhkan pelatihan teknis dan non
teknis di lapangan, seperti bagaimana
mensosialisasikan iuran pemeliharaan
instalasi kepada masyarakat.

Ancaman Serius Bila Sanitasi Tidak Ditangani Kami butuh peningkatan kapasitas, terutama dari bidang
dengan Baik
Ibarat melihat kuman di seberang laut,
teknik dan pengelolaan sektor sanitasi, serta penguatan
gajah di pelupuk mata tak terlihat. dalam strategi promosi dan pemasaran agar staf kami dapat
Demikian gambaran atas masalah sanitasi bekerja dengan lebih optimal di lapangan.
lingkungan kita saat ini. Masalah besar
di depan mata tetapi tidak terlewatkan Zuhaelsi Zubir
dari penglihatan. UPTD PAL selaku pihak Kepala UPTD PAL Kota Makassar.

61
Foto:
Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Yusuf Ahmad
Indonesia Timur

62
UPTD PAL:
Pengelolaan Air Limbah Terpadu
di Provinsi Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua

Pengelolaan air limbah rumah tangga Berawal dari Wilayah Timur Umum (PU) menunjukkan bahwa hanya
akhir-akhir ini menjadi topik yang sangat Dari semua wilayah kerja IUWASH, sepuluh persen Instalasi Pengolahan
program untuk wilayah Sulawesi Selatan Lumpur Tinja (IPLT) yang berfungsi dan
‘seksi’. Baik Pemerintah pusat ataupun dan Indonesia Timur (South Sulawesi and dioperasikan dengan baik di seluruh
pemerintah daerah mulai merasakan Eastern Indonesia/SSEI) memiliki luas Indonesia. Sisanya tidak berfungsi atau
dampak buruk dari ketiadaan sistem wilayah terbesar, yakni meliputi Provinsi pengelolaan dan pengoperasiannya tidak
pengelolaan air limbah yang memadai. Sulawesi Selatan, Kota Ambon di Provinsi maksimal. Dari studi yang sama, juga
Selama ini, keinginan tersebut banyak Maluku serta Kota dan Kabupaten Jayapura diketahui bahwa salah satu penyebabnya
di Provinsi Papua. Populasi gabungan adalah pada umumnya pengelolaan IPLT
terkendala oleh perencanaan yang mereka adalah sekitar 8.638.147 jiwa tersebut dilakukan oleh satu institusi atau
kurang memadai sehingga berdampak dengan total luas permukaan gabungan divisi yang khusus menangani IPLT dan
kepada penyediaan anggaran “yang sekitar 72.881 km2. sarana prasarana air limbah rumah tangga.
penting ada atau asal gugur kewajiban” Dengan kata lain, terlalu sektoral dan
yang pada akhirnya tidak memberikan IUWASH mulai bekerja di wilayah tersebut tidak ada koordinasi dengan institusi atau
pada bulan Juni 2011 dengan diawali divisi lain. Padahal, penanganan limbah
hasil yang maksimal. Ironisnya, setelah serangkaian pertemuan bersama berbagai dan sanitasi seharusnya dilakukan secara
selesai membangun, sering didapati pemimpin pemerintah provinsi dan kota/ integral dan bukan sektoral.
infrastruktur tersebut tidak digunakan kabupaten di Sulawesi Selatan, Maluku
hingga akhirnya mubazir. dan Papua. Selain bertemu dan membuat Fakta inilah yang kemudian mendasari
komitmen dengan unsur pemerintah, IUWASH untuk menggagas suatu sistem
IUWASH juga melakukan berbagai pengelolaan air limbah rumah tangga
pengkajian awal tingkat kota/kabupaten yang terintegrasi dalam satu atap yang
untuk mengetahui kondisi pasokan air kemudian dikenal dengan nama “Unit
bersih dan sanitasi. Hingga akhirnya Pengelola Teknis Daerah Pengolahan
diputuskan bahwa IUWASH regional Air Limbah” atau disingkat UPTD PAL.
SSEI bekerja di 12 kabupaten dan kota di Dengan adanya unit ini, diharapkan dapat
Provinsi Sulawesi Selatan dan Indonesia membantu masyarakat perkotaan untuk
bagian Timur. mencegah pencemaran air tanah dan
sungai oleh kotoran tinja manusia yang
Dari hasil studi awal, yang juga diperkuat menjelma menjadi bakteri Coliform dan
Aktivitas kerja di kantor UPTD PAL Kota Makassar. dengan data dari Kementrian Pekerjaan Fecal Coliform. Penyebaran ini diawali oleh

63
kebiasaan Buang air Besar Sembarangan badan-badan air (sungai dan air tanah) Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,
(BABS) dan tangki septik warga yang tidak tercemar berat dari limbah domestik di dikatakan bahwa pengelolaan air limbah
pernah disedot. Indonesia. domestik termasuk sebagai urusan wajib
pelayanan dasar. Hal tersebut mendasari
Penyedotan tangki septik masyarakat Kota Makassar adalah salah satu contoh pemerintah daerah untuk menggagas
selama ini dilakukan oleh pihak swasta. konkret pada kasus ini. Limbah domestik sebuah unit sistem pengelolaan air limbah
Dengan tarif yang cukup mahal, telah mencemari sungai- sungai besar domestik yang terintegrasi dalam satu atap
masyarakat menjadi enggan menyedot di kota yaitu Sungai Jeneberang, Sungai yang dikenal dengan Unit Pengelola Teknis
tangki septik mereka secara rutin. Hal ini Tallo dan Kanal Jongaya, dengan tingkat Daerah Pengolahan Air Limbah Domestik
mengakibatkan frekuensi dan kuantitas pencemaran tinggi yang disebabkan oleh (UPTD PAL-D).
lumpur tinja yang diangkut truk tinja ke kotoran tinja manusia. Kotoran manusia
IPLT menjadi tidak dapat diperkirakan. yang masif ini menjelma menjadi bakteri UPTD PAL-D memiliki tugas pelayanan
Tentu saja hal ini membuat IPLT tidak bisa Coliform dan Fecal Coliform dan menyatu sistem setempat, memonitoring/
berjalan secara optimal. dengan air tanah dan sungai. mendata sistem setempat, pembinaan
KSM/KPP IPAL komunal, pelayanan
Disinilah UPTD PAL menjalankan fungsinya. Di Kota Makassar, pengelolaan lumpur IPAL skala Permukiman (kawasan-kota)
Salah satu konsep yang ditawarkan oleh tinja selama ini berjalan didasarkan pada dan pengelolaan lumpur tinja terpadu,
UPTD PAL adalah layanan lumpur tinja kebutuhan (on call based), yaitu ketika melakukan komunikasi perubahan perilaku
terjadwal (LLTT) dimana UPTD PAL akan masyarakat membutuhkan jasa sedot yang didukung oleh peraturan dan
mengkoordinasikan jadwal penyedotan tinja maka menghubungi UPTD PAL untuk penegakan hukum. Berbagai hal sudah
dan pembuangan limbah tinja ke IPLT melayani sedot tinja. Pola layanan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas
sehingga IPLT pun dapat berjalan dengan akan berdampak pada jumlah lumpur institusi pengelola air limbah yang masih
optimal. Dengan ini, tangki septik yang masuk ke IPLT (Instalasi Pengolahan baru ini diataranya, penyusunan Standar
masyarakat dapat berfungsi dengan baik Lumpur Tinja) yang kadang tidak sesuai Operating Procedure (SOP) Teknis dan
dan tingkat pencemaran air juga dapat dengan kapasitas IPLT, sehingga IPLT Manajemen, penyusunan roadmap,
ditekan. tidak berjalan optimal. Selain itu, banyak horizontal learning ke UPTD PAL-D
rumah-rumah yang memiliki tangki septik domestik lain yang dianggap lebih maju,
Belajar dari Pengalaman, Menyebarluaskan Hasil tidak pernah di sedot karena merasa tidak penyediaan aplikasi untuk layanan lumpur
Pembelajaran pernah bermasalah pada tangki septiknya. tinja terjadwal (LLTT) dan penyusunan
Jika mengacu pada data buku putih Besar kemungkinan tangki septik tersebut regulasi (perda) pengelolaan air limbah
sanitasi di kota-kota Indonesia lainnya di bocor atau berupa cubluk sehingga domestik. IUWASH mendukung beberapa
bagian timur, disebutkan bahwa masih tidak pernah penuh, dan berakibat pada Pemerintah Daerah di Sulawesi Selatan
banyak masyarakat yang melakukan pencemaran air tanah. dan Indonesia Timur dalam melakukan
Buang Air Besar Sembarangan (BABS) rangkaian kegiatan pembentukan UPTD
atau belum memiliki jamban, yaitu 7,6 % Terbentuknya UPTD PAL Kota Makassar PAL, yaitu di Kota Makassar, Kota Ambon,
di Kota Makassar, 5% di Kota Ambon dan dalam menangani masalah perlimbahan Kota Jayapura, Kota Pare-pare, Kabupaten
13,8% di Kota Jayapura. Meskipun dari data domestik, termasuk lumpur tinja, dengan Maros, Kabupaten Pinrang dan Kabupaten
tersebut terlihat jumlah masyarakat yang Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) Bantaeng.
sudah memiliki jamban jauh lebih banyak, adalah salah satu cara dalam menangani
namun perlu di kaji lebih jauh berapa masalah perlimbahan domistik di Upaya yang dilakukan sudah mulai
persen yang sudah menggunakan jamban perkotaan. Sayangnya, hal ini belum diikuti menampakkan hasil. UPTD PAL-D Kota
dengan tangki septik yang kedap dan tidak oleh daerah lainnya. Makassar misalnya, sudah melakukan
mencemari air tanah. Dari data lain, yaitu penyedotan on-call dan penyedotan
Catatan Kementerian Lingkungan Hidup Tantangan pembentukan UPTD terjadwal, memfasilitasi pelatihan, promosi
Desember 2013 menyebutkan bahwa 75% Dalam Undang-Undang Nomor 23 sanitasi bersama dengan tim Promosi

64
Foto: Yusuf Ahmad

Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Nipanipa Kota Makassar.

Sanitasi Kota (Prosinta) dan pembinaan mengutamakan program sanitasi. Bagi Terbentuknya UPTD PAL-D bukan berarti
terhadap KPP/KSM di Kota Makassar. mereka, program seperti ini hanya akan masalah pengelolaan air limbah sudah
Sedangkan di daerah lain, kesadaran untuk menambah beban APBD dan tidak terlalu selesai, minimnya ketersediaan sumber
mengelola air limbah semakin meningkat, signifikan hasilnya. Namun berdasarkan daya manusia yang kompeten di bidang
seperti yang di sampaikan Kepala UPTD hasil proses pembelajaran bersama, air limbah domestik, sarana dan prasarana
PAL Kabupaten Maros, Ibu Asma, “Saya kesadaran akan bahaya permasalahan yang belum memadai, regulasi yang tidak
jadi tahu dan mengerti apa itu air limbah sanitasi mulai diyakini oleh perwakilan mendukung, dukungan pembiayaan
dan bagaimana mengelolanya. Walaupun kota/kabupaten. Bapak Amirruddin yang minim serta factor-faktor lainnya
awal-awalnya susah dan saya sepertinya Nur ST, Kepala Bidang Pemukiman merupakan tantangan UPTD PAL domestic
mau menyerah saja. Tetapi sekarang saya dan Prasarana Wilayah Dinas PU & memberikan pelayanan.
sangat senang dan saya akan mendorong Permukiman dan Prasarana Wilayah
staf saya untuk belajar bersama. Kabupaten Bantaeng mengatakan Saat tulisan ini disusun, tujuh UPTD PAL di
Semoga IUWASH tetap memberikan bahwa konsep integrasi sistem tujuh kabupaten/kota (termasuk Makassar)
pendampingan dan pembelajaran pengelolaan air limbah, pengelolaan telah terbentuk dan mulai melakukan
kepada kami UPTD PAL Maros,” Ibu Asma sarana prasarana dan IPLT melalui pelayanan di wilayah Sulawesi Selatan
memaparkan. UPTD PAL akan lebih optimal. Hal ini, dan Indonesia Timur. Meskipun jalan
menurutnya adalah karena sifatnya yang masih panjang, tetapi semangat yang
Jalan Panjang Menuju Sanitasi Layak untuk inklusif. “Selama ini memang IPLT seperti ditunjukkan oleh masing-masing UPTD
Semua tidak diprioritaskan, karena dinas yang PAL untuk terus meningkatkan pelayanan
Setelah program ini dijalankan, terungkap menaunginya merasa memiliki banyak serta terus semangat berimprovisasi dapat
bahwa sebelumnya beberapa Pemerintah pekerjaan yang lebih penting untuk menjamin kesuksesan mereka di masa
Kota/Kabupaten cenderung enggan diurus,” tuturnya. yang akan datang.

65
LINTAS SEKTOR
Foto: Yusuf Ahmad
Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur

68
PDAM Jayapura Gandeng Kepolisian
untuk Penertiban Sambungan Liar

Sambungan liar atau sambungan pipa Sambungan Liar: Kebocoran Pendapatan PDAM beralasan bahwa air merupakan berkat
air tidak resmi merupakan salah satu Jayapura dari Tuhan dan karena itu tidak perlu
PDAM Jayapura dimiliki bersama oleh membayar untuk memanfaatkannya.
masalah yang hampir selalu dihadapi
2 Pemerintah Daerah, yaitu Pemerintah Beberapa lainnya beralasan menggunakan
oleh Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Jayapura dan Pemerintah sambungan liar karena tidak sabar
(PDAM) di seluruh Indonesia. Masalah Kota Jayapura. Sebagian besar sumber menunggu pemasangan sambungan
sambungan liar ini juga dihadapi oleh air baku dari Sistem Penyediaan Air resmi dari PDAM atau dengan alasan
PDAM Jayapura dan diperkirakan jumlah Minum (SPAM) PDAM Jayapura terletak di bahwa mereka pernah mengajukan
wilayah administrasi Kabupaten Jayapura, permohonan penyambungan baru
sambungan liar pada unit pelayanan
sedangkan sebagian besar pelanggan kepada PDAM, namun tidak bisa dilayani
tertentu lebih dari 20% dari jumlah berada di wilayah administrasi Kota karena beberapa masalah teknis, seperti
pelanggan resmi. Berbagai cara telah Jayapura. rendahnya debit air atau lokasi rumah
dilakukan untuk menghilangkan atau calon pelanggan yang tidak dilewati pipa
setidak-tidaknya mengurangi sambungan Dari volume produksi air 1.800 m3 transmisi.
perhari di Unit Pelayanan Pelanggan
liar, namun hasilnya kurang memuaskan. (UPP) Jayapura Selatan, ternyata 900 Karena itu, sebagian dari masyarakat
Sebagai upaya akhir, PDAM bekerja sama m3 atau 50% dari volume produksi memilih untuk melakukan sambungan air
dengan Kepolisian Resort Jayapura untuk dilaporkan hilang. Angka tersebut melebihi liar yang dapat lebih cepat menyediakan
membantu menertibkan sambungan liar tingkat rata-rata kehilangan air secara air minum dibandingkan harus menunggu
dengan tindakan hukum bagi pelanggar. nasional, yaitu sekitar 30 persen. Selain pemasangan sambungan baru oleh PDAM
mengurangi pendapatan PDAM Jayapura, yang tidak diketahui kapan akan dipasang.
pencurian air ini juga mengurangi jumlah
masyarakat yang dapat dilayani PDAM Menghadapi tantangan ini, PDAM
serta mengurangi volume air yang dapat Jayapura telah melakukan berbagai upaya
dikonsumsi pelanggan PDAM. untuk menghilangkan sambungan liar,
antara lain dengan memberikan himbauan
Berdasarkan hasil pengkajian PDAM kepada para pelaku sambungan liar dan
Jayapura, terungkap bahwa hilangnya mengirimkan petugas untuk memeriksa
produksi air di area pelayanan ini lokasi yang didapati sambungan liar.
disebabkan oleh banyaknya sambungan Tindakan penertiban ini kerap kali
liar. Berbagai alasan yang cukup mengalami kesulitan karena adanya
mengejutkan dikemukakan oleh beberapa oknum PDAM yang justru
masyarakat tentang alasan lebih memilih terlibat dalam pemasangan sambungan
Sosialisasi yang digelar PDAM bersama Polres Jayapura sambungan liar dibandingkan sambungan liar. Disamping itu beberapa petugas
dalam penurunan air tak berekening. resmi. Banyak anggota masyarakat PDAM yang melakukan penertiban

69
Dukungan IUWASH
Keinginan PDAM untuk membangun
kemitraan dengan Kepolisian ini
didukung oleh IUWASH. Melalui
program peningkatan kualitas pelayanan
PDAM Jayapura, IUWASH mendorong
penyusunan Peraturan Bersama Bupati
Jayapura dan Walikota Jayapura untuk
menertibkan pengguna/pemakai air
minum secara tidak sah. Selanjutnya,
menindaklanjuti kerjasama dengan
Polresta Jayapura untuk penindakan
sambungan air tidak resmi secara hukum.

IUWASH juga memberikan dukungan


dengan menempatkan dua orang Tenaga
Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur
Ahli (Tenaga Ahli Pemerintahan dan
Staf Polres Jayapura memberi pengarahan Tenaga Ahli Manajemen Suplai Air) untuk
kepada masyarakat terkait air tak berekening. melakukan pendampingan kepada staf
PDAM Jayapura. Tim dari IUWASH dan
PDAM Jayapura ini kemudian bekerjasama
membangun sebuah proses yang
sambungan liar seringkali diancam oleh Landasan hukum dari keputusan partisipatif dengan melibatkan Pemda
para pelaku sambungan liar, kadang kala PDAM Jayapura untuk menggandeng Kabupaten dan Kota Jayapura, PDAM
dengan menggunakan kekerasan. Bahkan pihak kepolisian Jayapura dalam dan Kepolisian Resor Kota Jayapura agar
terkadang warga melindungi adanya menegakkan aturan bagi sambungan kesepakatan yang dibangun menjadi milik
sambungan liar dengan cara menghambat liar adalah Peraturan Daerah Kabupaten bersama dan menjadi tanggung jawab
penyelidikan sambungan liar oleh staf Jayapura Nomor 33 Tahun 1982 bersama.
PDAM. tentang Pembentukan Perusahaan
Daerah Air Minum, pasal 7 menyatakan Proses ini berujung pada
Kerjasama dengan Kepolisian untuk Penegakan bahwa: “PDAM dalam memberi penandatanganan kesepakatan antara
Hukum pelayanan air minum bagi masyarakat, Walikota Jayapura dan Bupati Jayapura,
“Penertiban yang kami lakukan di lapangan mempunyai lapangan usaha untuk berupa Peraturan Bersama Nomor 46
bertujuan agar warga masyarakat paham menyelenggarakan pengaturan untuk Tahun 2014 dan Nomor 3 Tahun 2014
dan bisa berlangganan. Tetapi hal itu tidak mencegah adanya pengambilan air tentang Penertiban Terhadap Pengguna/
dianggap. Sehingga kami merasa perlu secara liar”, dan Pasal 7 ayat (3), yang Pemakai Air Minum Secara Tidak Sah Pada
menggandeng pihak kepolisian untuk menyatakan bahwa: “Direksi dapat PDAM Jayapura. Pada tingkat operasional,
memprosesnya lebih lanjut,” demikian bekerjasama dengan pihak ketiga”. Hal PDAM Jayapura dan Polres Jayapura
Abdul Muthalib Petonengan, Direktur lain yang dipertimbangkan manajemen menandatangani Nota Kesepahaman
PDAM Jayapura1, mengatakan kepada menggandeng kepolisian Jayapura dalam (Memorandum of Understanding/MoU)
Antara News. menegakkan aturan bagi sambungan liar pada tanggal 24 Maret 2014 yang
adalah kepolisian mempunyai wewenang menandai resminya kerja sama antara
untuk menindak pelanggaran peraturan kedua belah pihak dalam penindakan
1 Dikutip dari website www.AntaraNews.com, 25 Maret dan secara psikologis warga Jayapura sambungan air tidak resmi di Kota
2014 menaruh hormat dan segan pada polisi. Jayapura.

70
Setelah MOU resmi diberlakukan, tim tidak mengurus pemasangan
gabungan PDAM, Polres dan Pemda sambungan resmi, maka sambungan
langsung melakukan sosialisasi ke illegal yang mereka buat akan dicabut.
masyarakat yang tinggal di Asrama
Polisi Klofkamp, Kelurahan Gurabesi, Untuk memberikan contoh kepada Di Abepura, sebelum program
Kota Jayapura. Lokasi ini dipilih karena masyarakat, dilakukan penertiban ini dilakukan, penyambungan
memiliki tingkat pencurian air paling sambungan liar yang dilanjutkan dengan liar mencapai 300 sambungan.
tinggi di Kota Jayapura. Di lokasi proses hukum. Berdasarkan laporan
tersebut, pernah dilakukan pemeriksaan warga, polisi telah menindak lima
Setelah pelaksanaan kerjasama
sambungan air oleh PDAM, namun pelaku melalui proses hukum ini, yaitu dengan Polres Jayapura, angka ini
dihalangi oleh warga karena para dua orang pelaku penyambungan liar menurun drastis.
petugas dianggap merusak wilayah dan tiga orang warga pengguna jasa
mereka. Namun dari kegiatan sosialisasi sambungan liar. Kelima pelaku tersebut H. Idris
ini, terungkap bahwa tindakan warga kemudian dipertemukan pimpinan Kabid Penertiban Pelanggan PDAM Jayapura
tersebut terjadi karena kurangnya PDAM oleh pihak kepolisian untuk
komunikasi antara pihak PDAM dan mengakui perbuatan mereka. Dalam
warga sehingga terjadi salah paham. kasus ini, karena para pelaku mengakui
Terbukti, melalui komunikasi interaktif kesalahan mereka dan mau bertanggung merespon kasus-kasus sambungan liar
dalam kegiatan sosialisasi, warga tidak jawab, mereka akhirnya dilepaskan PDAM ini, “Sebenarnya sudah hampir 10
menentang dan justru mendukung setelah membuat surat pernyataan untuk tahun aturan ini berlaku. Namun memang
kegiatan penindakan sambungan tidak mengulangi perbuatan mereka dan baru kali ini ada penertiban tegas sehingga
liar. Bahkan beberapa warga turut bersedia melunasi penggunaan airnya pelakunya bisa secara tegas digiring ke
mensosialisasikan kepada warga lain kepada PDAM. proses hukum,” ujarnya.
tentang tujuan kedatangan PDAM di Kini, para petugas PDAM merasa nyaman
wilayah mereka. Ketertiban Meningkat, Kebocoran Menurun untuk bertindak tegas dengan adanya
Sejak adanya kerjasama PDAM dan peraturan daerah yang secara resmi
Sosialisasi yang dilakukan bersama ini Polres Jayapura, Abdul Muthalib mengatur soal sambungan ilegal ini, yang
ternyata cukup efektif meningkatkan Petonengan, Direktur PDAM Jayapura didukung dengan adanya kerjasama
pelanggan sambungan PDAM secara yang didampingi oleh H. Idris, Kabid antar instansi juga merupakan kunci agar
resmi. Banyak warga yang sebelumnya Penertiban Pelanggan menyatakan: penindakan bisa dilakukan.
membuat sambungan liar segera “Di Abepura, sebelum program ini
mengurus peralihan ke sambungan pipa dilakukan, penyambungan liar mencapai Adanya proses pelibatan para pihak yang
resmi PDAM. 300 sambungan. Setelah pelaksanaan dibangun secara setara dan bertahap
kerjasama dengan Polres Jayapura, serta dapat mengakomodasi kepentingan
Setelah sosialisasi dilakukan, angka ini menurun drastis.” Hal ini semua pihak juga dapat merupakan kunci
dilanjutkan dengan upaya penegakan diamini oleh Kapolsek Abepura, Kompol sukses dalam penindakan sambungan
peraturan yaitu dengan melakukan Yulius Yawan. Beliau menyampaikan ilegal ini.
pemeriksaan sambungan pipa air bahwa: “Hingga saat ini masih banyak
minum. Jika diketemukan sambungan sambungan liar dan saat ini kami dari Tugas selanjutnya adalah bagaimana
liar, maka pelaku diberi peringatan Kepolisian terus menerus melakukan PDAM Jayapura dapat membuat sebuah
untuk mengurus pemasangan pemeriksaan ke lapangan secara intensif. mekanisme yang nyaman bagi pelanggan
sambungan secara resmi dan PDAM Pelaku sambungan air liar ini jelas untuk menyampaikan laporan jika
mendaftarkannya sebagai pelanggan melanggar hukum dan masuk pasal melihat adanya pelanggaran. Karena
resmi dan memasang meteran air. pidana pencurian.” Kompol Yulius juga bagaimanapun juga, sebuah penindakan
Namun jika warga yang bersangkutan membantah kalau Kepolisian terlambat diawali dengan sebuah laporan.

71
Foto: Yusuf Ahmad

72
Unit Pelayanan dan Pengaduan Kota Parepare:
Pelibatan Warga dalam Pelayanan Publik

Kota Parepare dapat dikatakan sudah Peta Peraturan yang Mendorong Partisipasi keengganan masyarakat untuk turut serta
berpengalaman dalam hal pengelolaan Masyarakat di Kota Parepare dalam forum Musrenbang, khususnya di
Masyarakat adalah salah satu elemen tingkat kelurahan. Keengganan mereka
pelayanan publik yang prima. Salah penting dalam proses pembangunan. Oleh muncul karena seringkali usulan program
satu instansi pemerintah yang memiliki karena itu, wajar jika masyarakat harus dari masyarakat tidak terakomodir dalam
pelayanan publik paling mengesankan terlibat atau berperan serta dalam proses pembangunan daerah. Dengan adanya
adalah PDAM Parepare. PDAM Parepare pengambilan keputusan dalam rangka Perda tersebut, Pemerintah Kota Pare-
dikenal sebagai salah satu PDAM di pembangunan daerah. Negara telah pare menjamin keterlibatan masyarakat
mengatur pelaksanaan hak masyarakat ini dalam proses perencanaan pembangunan
Indonesia yang telah menerapkan sistem antara lain melalui Undang-undang Nomor daerah, mulai dari tingkat kelurahan
pencatatan dan layanan pengaduan 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik sampai pada keputusan anggaran.
berbasis SMS. PDAM Parepare pun kerap yang menyatakan bahwa masyarakat harus Setelah terbitnya Perda Perencanaan
dijadikan lokasi studi banding bagi kota dilibatkan dalam: penyusunan kebijakan, Penganggaran Partisipatif tersebut,
dan kabupaten lain untuk mempelajari penetapan standar pelayanan, evaluasi pemerintah Kota Parepare mengeluarkan
dan pengawasan kinerja pelayanan. kebijakan lain terkait keterlibatan
kiat suksesnya dalam sektor pelayanan Bentuk keterlibatan masyarakat dalam masyarakat dalam pelayanan publik,
publiknya. Namun dengan cepatnya pengawasan pelayanan publik antara salah satunya yaitu Peraturan Walikota
perubahan teknologi informasi, dibutuhkan lain melalui penyampaian aspirasi, baik Nomor 52 tahun 2011 tentang Mekanisme
upaya untuk terus melakukan perubahan berupa saran, masukan, pengaduan dan Penanganan Keluhan Masyarakat.
agar pelayanan pelanggan juga semakin pertanyaan kepada pemerintah daerah.
Kebijakan Tersedia, Namun Pelaksanaan Belum
dapat ditingkatkan sesuai dengan Pelibatan masyarakat dalam Optimal
perkembangan zaman. pembangunan di Kota Pare-pare sudah Melihat kondisi pelayanan publik Kota
berjalan ketika IUWASH pertama kali Parepare yang cukup kondusif serta
datang di kota tersebut. Pada saat itu, dikeluarkannya peraturan-peraturan
masyarakat sudah dilibatkan dalam sebagai payung hukum, seharusnya kinerja
proses perencanaan dan penganggaran di sektor layanan publik tidak bermasalah.
daerah yang diatur melalui Peraturan Tetapi ternyata muncul masalah baru.
Daerah Nomor 1 tahun 2010 tentang SKPD mengalami kesulitan dalam
Aktivitas kerja di Unit Pelayanan dan Penganggaran Berbasis Masyarakat. Perda menghadapi banyaknya pengaduan yang
Pengaduan (UPP) Kota Parepare. ini muncul sebagai respon terhadap masuk dan sempitnya batas waktu untuk

73
merespon. Ternyata mekanisme yang Nomor 52 tahun 2011 tentang Mekanisme aspirasi masyarakat yang disampaikan
sudah ada selama ini, yaitu melalui SMS, Penanganan Keluhan Masyarakat masih melalui nomor sms center dan situs web
sudah tidak dapat lagi mengakomodir kurang optimal. Para pejabat di SKPD UPP Pemkot Parepare dengan rata-
semua pengaduan masyarakat yang masih membutuhkan pembahasan lebih rata sekitar 50 pengaduan masuk per
masuk. Masyarakat membutuhkan sebuah lanjut agar dicapai kesamaan persepsi tahun (hingga tahun 2014). Beberapa
‘ruang penampungan aspirasi’ yang lebih mengenai bagaimana implementasi pengaduan yang masuk adalah tentang
besar. peraturan tersebut di lapangan. Selain pelayanan air bersih dan kinerja PDAM
itu, kebingungan mengenai pelaksanaan Kota Parepare, yaitu sekitar 5 persen per
Selain itu, mekanisme layanan pengaduan SOP ini juga terjadi karena adanya tahun (hingga tahun 2014). Dengan
masyarakat tersebut ternyata belum penataan struktur pemerintahan di Kota pembenahan mekanisme yang telah
banyak diketahui keberadaannya, baik Parepare, dimana UPP dipindahkan dari dilakukan dan penerapan sistem teknologi
oleh masyarakat maupun di kalangan Bagian Humas Pemkot Parepare ke Dinas yang baru, pengaduan yang ada langsung
SKPD sendiri. Di sisi lain, SKPD masih Komunikasi dan Informatika. disampaikan ke Bagian Hubungan
memiliki kendala dalam merespon aspirasi Pelanggan PDAM Kota Parepare melalui
masyarakat, baik secara teknis, manajemen Mengingat situasi ini juga akan SMS center PDAM.
maupun ketersediaan sumber daya berpengaruh terhadap kinerja
manusia. layanan pengaduan PDAM, maka Salah satu pengaduan yang terbaru adalah
IUWASH memfasilitasi para pihak yang tentang aliran air PDAM yang tidak lancar
Sejumlah pertemuan pun dilaksanakan berkepentingan untuk merumuskan di Jalan Atletik, Parepare, tertanggal 5
untuk mendiskusikan pengaturan bersama pengembangan dan pelaksanaan Maret 2015. Pengaduan yang dikirimkan
mekanisme pengaduan masyarakat, mekanisme umpan balik. Kegiatan ini oleh Jamaludin tersebut diteruskan oleh
termasuk meningkatkan respon dalam mendapat dukungan dari sejumlah bagian Humas kepada PDAM dan diterima
menanggapi keluhan masyarakat yang lembaga di luar PDAM dan SKPD Kota oleh Bagian Pelayanan Pelanggan PDAM.
masuk. Parepare, diantaranya Forum Kota Sehat, Sebagai respon, PDAM mengkonfirmasi
LP2EM, Yayasan People Care, Forum kepada warga tersebut bahwa pesan
Koordinasi untuk Sinergi Layanan Publik, Koalisi Perempuan sudah diterima. Kemudian dilanjutkan
Kini, Kota Parepare telah memiliki Unit Indonesia (KPI) dan Forum Lembaga dengan pengiriman petugas dari bagian
Pelayanan Pengaduan (UPP) sebagai Pemberdayaan Masyarakat (LPM) teknik ke lokasi dalam waktu 24 jam.
pengelola pelayanan pengaduan Kelurahan se-kota Parepare.
masyarakat. UPP yang berada di bawah Selain memfasilitasi proses pelibatan Kasus lainnya adalah pengaduan anggota
naungan Bagian Humas Pemerintah Kota para pihak, IUWASH juga membantu masyarakat yang menemukan bahwa
Parepare ini bertindak sebagai “front office” pengembangan sistem SMS gateway dan pipa air bersih PDAM Kota Parepare
yang menjadi pusat penerimaan keluhan situs web. Dengan sistem ini, maka daya menghalangi saluran air hujan, sehingga
dan aspirasi masyarakat. Unit ini memiliki 2 tampung pesan yang masuk menjadi saat hujan banyak sampah yang tersendat
staf yang bertanggung jawab mengelola tidak terbatas (unlimited) dan dapat dan menyebabkan banjir. Aduan yang
pengaduan masyarakat. Sedangkan terhubung langsung dengan situs web diterima via situs web ini langsung
SKPD dan Unit Pelayanan Teknis (UPT) layanan pengaduan Pemerintah Kota ditanggapi PDAM ke lokasi untuk menata
Pemerintah Kota Parepare bertindak Parepare. Keluhan dan aspirasi yang ulang pipa tersebut.
sebagai “back office” dari pelayanan disampaikan melalui sms center diarahkan
pengaduan masyarakat tersebut. menggunakan nomor 0821 241 350 077 Banyaknya aduan masyarakat terkait
yang juga terhubung dengan situs http:// layanan PDAM ditindaklanjuti oleh
Melalui serangkaian diskusi dan lokakarya pengaduan.setdako.pareparekota.go.id/. pimpinan PDAM Parepare dengan
dengan para pihak yang berkepentingan, perbaikan manajemen pelayanan
diperoleh informasi bahwa SOP yang Sinergi SKPD Pasca Pembenahan Bersama pelanggan, yaitu membentuk tim khusus
telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota Sejak resmi digunakan, telah banyak yang selalu siaga turun ke lapangan untuk

74
segera menindaklanjuti aduan masyarakat
dan membentuk tim untuk melakukan
optimalisasi jaringan distribusi pipa
jaringan air bersih.

Sistem layanan pengaduan ini ternyata


berdampak positif bagi peningkatan
kinerja para penyedia layanan. Pihak
penyedia layanan kini dapat mengetahui
hal apa yang harus diperbaiki untuk
meningkatkan kinerja mereka. Namun
demikian, penerapan teknologi maju
juga harus selalu diikuti dengan
pengembangan hal-hal lain yang terkait,
misalnya penyesuaian terhadap kebijakan
dan pembaharuan terhadap peraturan-
peraturan yang sudah ada, termasuk SOP
pelayanan publik di setiap instansi terkait,
serta peningkatan kapasitas para pegawai
agar dapat mengoperasikan teknologi
baru yang digunakan.

Penanganan keluhan masyarakat


terkait kebocoran pipa PDAM Kota Parepare
mendapatkan respon cepat karena UPP
Foto: Yusuf Ahmad
berfungsi secara optimal.

75
Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur

76
Pengarusutamaan Gender
dalam Kebijakan Pembangunan
di Kabupaten Maros

Isu gender bukanlah hal baru dalam dunia Gender, Sanitasi dan Air Bersih di dalam kamar mandi. Contoh lainnya
pembangunan di Indonesia. Selama Seperti yang terjadi di berbagai wilayah bahan untuk membangun lantai kamar
Indonesia, isu gender dalam sanitasi dan mandi sering kali belum nyaman bagi
ini, berbagai metode digunakan untuk air minum masih kurang dipahami, apalagi lansia, anak-anak maupun perempuan
menyadarkan pemerintah dan masyarakat untuk diterapkan. Berbagai masalah yang sedang hamil.
Indonesia agar lebih sensitif gender. klasik, seperti perencanaan yang salah
Sudah tidak terhitung banyaknya lembaga sasaran, penganggaran yang kurang tepat Terkadang, dalam membuat sebuah
terkait isu gender yang datang dan pergi sasaran atau dampak yang belum terasa keputusan atau kebijakan yang bersifat
masih sering ditemukan pada kebijakan- umum, seringkali kaum perempuan tidak
mendampingi pemerintah maupun kebijakan yang diterbitkan pada tahun dilibatkan dalam proses pengambilan
warga untuk lebih memahami dan dapat 2010-an. keputusan tersebut. Akibatnya, keputusan
menerapkan pendekatan yang berbasis atau kebijakan tersebut sama sekali tidak
gender. Salah satu daerah yang mulai sadar Permasalahan tersebut sebenarnya berakar menunjang keperluan khusus bagi kaum
betapa pentingnya is gender ini adalah dari kerangka analisa gender yang salah, perempuan.
yaitu membedakan antara kegiatan khusus
Kabupaten Maros yang perlahan mulai laki-laki dan perempuan . Sebagai contoh, Oleh karena itu, peran pemerintah selaku
menerapkan pengarusutamaan gender kegiatan konstruksi atau pembangunan pengambil kebijakan menjadi sangat vital
dalam setiap kebijakan mereka. infrastruktur sanitasi dan air minum dalam merancang program-programnya
biasanya banyak dikerjakan oleh kaum laki- agar lebih berperspektif gender.
laki. Namun pemanfaatan, penggunaan Sebagaimana disebutkan sebelumnya,
dan pemeliharaannya diserahkan kepada teladan pemerintah untuk lebih membuat
para ibu rumah tangga. Sebagai contohnya kebijakan dan penganggaran yang setara
adalah dalam hal mengolah air di tingkat gender akan membuat masyarakat umum
masyarakat untuk dikonsumsi oleh sadar bahwa semua kebutuhan laki-laki
anggota keluarga. Pengolahan air minum dan perempuan dapat terpenuhi secara
ini dilakukan agar anggota keluarga adil.
mereka terbebas dari penyakit seperti Berdasarkan pertimbangan tersebut,
diare dan muntaber. Desain infrastruktur IUWASH bekerjasama dengan Bappeda
juga seringkali tidak memperhatikan aspek Kabupaten Maros memutuskan untuk
gender, misalnya pembangunan sarana lebih aktif memfasilitasi proses penguatan
toilet. Beberapa contoh terkait desain ini kapasitas SKPD Kabupaten Maros
Lokakarya Nasional Berbagi Pengalaman Penerapan
misalnya kunci kamar mandi yang dibuat dalam meningkatkan pemahaman
Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender seadanya sehingga jika rusak membuat gender sehingga dengan perspektif
untuk Sektor Air Minum dan Sanitasi yang digelar perempuan maupun laki-laki menjadi gender yang lebih kuat maka Tim SKPD
di Makassar, 13-15 Januari 2016. tidak nyaman dalam melakukan kegiatan mampu menerapkan pengarusutamaan

77
gender dalam setiap perencanaan dan Penerapan PPRG ini ternyata
penganggaran dari program-program menunjukkan hasil. Sejak tahun 2012,
mereka. Strategi penguatan kapasitas ini rangkaian kegiatan pelatihan bagi SKPD
dipilih karena dengan adanya program- di Kabupaten Maros untuk mendukung
program yang responsif gender yang penerapan PPRG seringkali diadakan.
direncanakan oleh SKPD terkait sektor Kegiatan-kegiatan pelatihan mengenai
air minum dan sanitasi, maka target PPRG yang difasilitasi oleh IUWASH
pencapaian akses sanitasi dan air minum ini rutin dilaksanakan setiap tahun
yang layak bagi semua akan dapat mengingat seringkali terjadi pergantian Saya akan mendorong Dinas
segera diwujudkan. Pertimbangan atau mutasi dalam tubuh SKPD. saya tentang pentingnya
lainnya adalah menyangkut peraturan
terkait pengarusutamaan gender oleh Proses Pengembangan Kapasitas SKPD untuk
rencana kegiatan dilengkapi
pemerintah daerah, di Kabupaten Maros, Pengarusutamaan Gender dengan GAP, GBS dan TOR.
beberapa regulasi memang sudah ada, Dalam pelaksanaan kegiatan, IUWASH
namun ternyata masih belum secara bekerja sama dengan Bappeda Ramli
jelas membahas konsep gender dengan Kabupaten Maros, sebagai salah satu Staf Dinas Pendidikan Kabupaten Maros
benar. SKPD penggerak dalam penerapan
pengarusutamaan gender di Kabupaten
Perencanaan dan Penganggarana Responsif Maros. Sebagai langkah awal, sebuah
Gender, Alat Pengarusutamaan Gender dalam lokakarya tentang PPRG dan dilanjutkan
Program Pembangunan dengan penyusunan Gender Analysis
IUWASH pun mengusulkan Program Pathway (GAP), Gender Budget Statement
Perencanaan dan Penganggaran (GBS) dan Term of Reference (TOR). Peninggalan yang Berkelanjutan: Investasi Ilmu
Responsif Gender (PPRG) untuk Selanjutnya dilakukan pelatihan telaah dan Sumberdaya Manusia
mendorong pengarusutamaan GAB, GBS, TOR dan pengawasan Tidak seperti program-program
gender di Kabupaten Maros. PPRG PPRG. Pelatihan ini diberikan untuk sebelumnya di Kabupaten Maros,
dipandang sebagai upaya pada tataran Staf SKPD penggerak (Bappeda, IUWASH memfasilitasi lima orang dari
operasional untuk melaksanakan strategi Bagian Pemberdayaan Perempuan, setiap SKPD untuk dilatih dan didampingi.
pengarusutamaan gender dalam Inspektorat dan Badan Pengelolaan Total peserta yang menjadi pemanfaat
kegiatan pembangunan. Keuangan dan Aset Daerah) dan dari program ini adalah 35 peserta
SKPD teknis yang bekerja di sektor air yang berasal dari berbagai SKPD, baik
Pada prinsipnya, penerapan PPRG minum dan sanitasi (Dinas Kesehatan, penggerak maupun teknis di Kabupaten
dalam perencanaan adalah melakukan Dinas Pekerjaan Umum, PDAM, dan Maros, seperti Dinas Kesehatan, Dinas
analisis kondisi dan kebutuhan yang Dinas Pendidikan). Melalui pelatihan Pendidikan dan Dinas PU, BKAD (Badan
didasarkan pada kepentingan kaum ini, diharapkan SKPD penggerak Keuangan dan Administrasi Daerah),
laki-laki dan perempuan yang nantinya mampu menyusun program-program Bappeda, Inspektorat Daerah dan Bagian
akan dijadikan bahan untuk merumuskan yang responsif gender. IUWASH juga Pemberdayaan Wanita. Berdasarkan hasil
program-program pembangunan, melakukan bimbingan teknis (bintek) evaluasi, seluruh personil dari SKPD diatas
khususnya tujuan, target, kegiatan secara langsung di masing-masing dinyatakan sudah dapat mejadi fasilitator
yang akan dilakukan dan capaiannya. SKPD saat mereka menyusun GAP, GBS, PPRG untuk SKPD teknis lainnya.
Sedangkan dalam pangganggaran, TOR untuk program-program mereka.
harus ada pemilahan anggaran yang Dalam pelaksanaan bintek, IUWASH Salah satu peserta, Ramli dari Dinas
mencerminkan kebutuhan kaum laki-laki juga dibantu oleh fasilitator dari Badan Pendidikan Kabupaten Maros,
dan perempuan sesuai dengan analisis Pemberdayaan Perempuan Provinsi mengatakan bahwa lokakarya PPRG ini
yang telah dilakukan. Sulawesi Selatan. merupakan suatu pengalaman berharga.

78
Pemberdayaan perempuan
sebagai “penggerak”
mendampingi Dinas
Pendidikan, PU, Bappeda dan
SKPD lain di Maros dalam
penyusunan GAP, GBS dan TOR
responsif gender.

Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur

Beliau mengaku banyak memperoleh satunya adalah pelatihan Survei Gender hal tersebut. Lory mengatakan bahwa
pemahaman tentang merencanakan dan Pemantauan Kualitas, Kuantitas dan para ibu-ibu lebih mengerti tentang
dan menyusun anggaran program Kontinuitas layanan PDAM yang dilakukan permasalahan layanan PDAM “Mereka bisa
pembangunan yang lebih sensitif gender. langsung terhadap para pelanggan PDAM. menceritakan permasalahannya secara
Beliau juga mengaku menjadi paham, Tim dari FKP langsung diterjunkan untuk detil, seperti misalnya aliran air mati lebih
mengapa harus bersusah payah membuat melakukan survei di wilayah mereka dari 12 jam serta kualitas air yang kurang
GAP, GBS, dan TOR. Pembelajaran ini masing-masing. jernih,” Lory menceritakan.
membuat dirinya termotivasi untuk segera
menyelesaikan pekerjaan yang selama ini Dari hasil survei yang dipresentasikan Munculnya kesadaran mengenai perlunya
belum diselesaikan. “Saya akan mendorong oleh FKP PDAM Tirta Bantimurung mendengar suara dari kelompok laki-
Dinas saya tentang pentingnya rencana pada bulan September 2015 yang laki dan perempuan akan menjadi hasil
kegiatan dilengkapi dengan GAP, GBS dan lalu, dapat disimpulkan bahwa sektor yang positif dan akan mendukung
TOR,” Ramli menyatakan dengan mantap. sanitasi dapat dijadikan bahan advokasi keberlanjutannya. Perubahan pemahaman
kepada pemerintah kabupaten untuk yang diakui oleh para peserta program
Meningkatkan Layanan Sambungan Air Minum mendukung peningkatan pelayanan ini merupakan kunci bagi keberlanjutan
oleh PDAM melalui Keterlibatan Pelanggan PDAM infrastruktur berperspektif gender. Selain upaya peningkatan layanan sanitasi dan
dan Pengintegrasian Gender isu perspektif gender, survei ini juga air bersih, terutama di Kabupaten Maros.
Selain memberikan dukungan kepada menunjukkan tentang pelayanan PDAM Keberadaan mereka yang terlibat dalam
SKPD untuk penyusunan perencanaan Tirta Bantimurung yang belum maksimal kegiatan PPRG ini menjadi investasi bagi
dan penganggaran responsif gender, seperti aliran air yang sering mati serta pengembangan kualitas pembangunan
IUWASH juga secara khusus menudukung kualitas air yang masih di bawah standar. Kabupaten Maros di masa depan.
penguatan aspek gender di dalam Keluhan-keluhan tersebut ternyata lebih
kegiatan Forum Komunikasi Pelanggan banyak datang dari kaum perempuan yang
(FKP) PDAM. IUWASH juga telah melakukan memang sehari-hari merupakan pengguna
beberapa pelatihan bagi anggota aktif langsung layanan PDAM. Ketua FKP PDAM
FKP PDAM Tirta Bantimurung, salah Maros, Lory Hendradjaya mengamini

79
Foto kondisi perkotaan dan lingkungan di Kota
Jayapura yang kotor

Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur

80
Mendorong Dukungan Program CSR
untuk Air Bersih dan Sanitasi di Kota Jayapura

Berbagai kebijakan pemerintah yang Kondisi Pelayanan Publik di Kota Jayapura Kondisi pelayanan publik tersebut,
bertujuan mensejahterakan masyarakat, Kota Jayapura yang terletak di Kawasan termasuk air bersih dan sanitasi masih
Timur Indonesia merupakan pusat jauh dari ideal. Untuk memperbaiki
termasuk dalam bidang air minum dan pemukiman terpadat di Provinsi Papua kondisi ini, dibutuhkan kerjasama semua
sanitasi sudah diluncurkan. Namun, dengan luas wilayah 940 km2 dan jumlah pihak, baik pemerintah, organisasi
pelayanan air bersih dan sanitasi yang penduduk 271,012 jiwa (tahun 2011) masyarakat sipil, maupun swasta. Oleh
layak ternyata tak kunjung optimal. Butuh dengan tingkat pertumbuhan penduduk karena itu, butuh kerjasama multipihak
kerjasama dan dukungan para pihak, mencapai 4,10 persen per tahun. Untuk untuk mengerahkan semua potensi yang
mendukung perkembangan kota, tentu ada untuk meningkatkan kesejahteraan
terutama pihak swasta, untuk lebih terlibat membutuhkan ketersediaan sarana dan masyarakat. Kerjasama difokuskan
agar dampaknya lebih bermakna. Untuk itu, prasarana yang memadai. pada keterlibatan swasta melalui
butuh pendekatan khusus agar pihak swasta skema Corporate Social Responsibility
berkenan terlibat tanpa merasa ragu. Sarana air bersih, persampahan dan (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial
sanitasi lingkungan yang didukung Perusahaan kepada seluruh pemangku
dengan perilaku masyarakat yang bersih kepentingannya.
dan sehat tidak hanya berperan dalam
menunjang perekonomian, tetapi juga Menggali Potensi untuk Sinergi Kerjasama
berpengaruh pada peningkatan kualitas Multipihak
kesehatan masyarakat. Hasil studi Menurut Pemerintah Kota Jayapura,
Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan sampai dengan tahun 2013, baru
(Environmental Health Risk Assessment/ sedikit perusahaan yang melaporkan
EHRA) di lima distrik Kota Jayapura pelaksanaan CSR kepada pemerintah kota.
pada tahun 2012 menunjukkan bahwa: Sementara di sisi lain, banyak perusahaan
a) Sebanyak 21,09 persen masyarakat yang sebenarnya sudah melakukan
masih membuang limbah ke sungai/ berbagai kegiatan CSR di Papua. Mereka
pantai; b) Sekitar 91persen masyarakat umumnya mendukung pembangunan
tidak mengolah sampah, tidak ada taman kota, pengadaan truk sampah,
pemilahan sampah basah, sampah tempat sampah dan bibit pohon untuk
kering dan berbahaya; c) Risiko banjir penghijauan serta berbagai kegiatan
di Kota Jayapura sebesar 69,9 persen; pemberdayaan masyarakat. Tentu saja jika
d) Sebanyak 46,9 persen masyarakat dibandingkan dengan kebutuhan Kota
tidak melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Kabupaten Jayapura, jumlah tersebut
Pertemuan ‘Kopi Pagi’ untuk mendorong dukungan dan Sehat (PHBS) dengan baik; dan e) masih sangat jauh dari ideal. Terutama
pihak swasta dalam pembangunan sektor air bersih Sebanyak 46 persen masyarakat masih pada sektor air bersih dan sanitasi, dapat
dan sanitasi di Jayapura melalui program CSR. belum terlayani air minum. dikatakan masih sangat minim.

81
Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur

Penyusunan strategi pemanfaatan potensi CSR


di Kota dan Kabupaten Jayapura.

Rendahnya dukungan CSR dari merasa ditodong untuk memberikan H. Nur Alam dengan bantuan IUWASH
perusahaan-perusahaan di Jayapura dana tanpa mengetahui untuk apa dana sebagai fasilitator untuk membantu dalam
dalam sektor air bersih dan sanitasi ini, tersebut akan digunakan. proses mediasi antar para pihak. Berbagai
menurut Pemkot Jayapura, kemungkinan langkah sudah dilakukan oleh Forum CSR
disebabkan belum adanya sinkronisasi Persoalan itu kemudian menjadi bahan ini dalam pengembangan CSR di Jayapura,
komunikasi antara pemerintah daerah penyusunan strategi IUWASH dalam yaitu:
dengan perusahaan-perusahaan tersebut. mendorong pemanfaatan potensi CSR di
Wakil Walikota Jayapura, DR. H. Nur Alam, Kota dan Kabupaten Jayapura. Strategi Sosialisasi. Kegiatan ini lebih merupakan
M.si mengatakan bahwa kemungkinan yang ditempuh oleh IUWASH untuk kegiatan saling berkenalan antar pihak.
penyebabnya adalah pihak swasta mendorong sinergi CSR ini pada dasarnya Tidak hanya antara pemerintah daerah
belum tahu akan kebutuhan masyarakat. terdiri dari dua jenis. Strategi pertama dengan perusahaan, tetapi juga antara
“Untuk program Sanitasi khususnya adalah dengan melakukan kemitraan tiga perusahaan. Kegiatan ini diisi dengan
air limbah, peran pihak swasta belum pihak (IUWASH, perusahaan swasta dan penjelasan dan/atau presentasi wilayah
ada. Hal ini dikarenakan pihak swasta pemerintah daerah). Lalu, strategi kedua kerja CSR setiap perusahaan anggota
belum paham dan mengetahui tentang adalah dengan membentuk Forum CSR forum. Hal ini penting untuk membantu
kebutuhan sanitasi masyarakat, khususnya sebagai wadah komunikasi dan koordinasi perusahaan dalam mengetahui cakupan
pengelolaan air limbah,” tukas Nur Alam. antar-CSR dengan pemerintah dan bentuk dukungan dari masing-masing
meningkatkan kapasitas Forum CSR di perusahaan. Seringkali, sebuah cakupan
Di sisi lain, pihak perusahaan kerap tingkat Kota dan Kabupaten. wilayah kerja perusahaan berada di
mengeluhkan bahwa mereka seringkali luar wilayah Jayapura, namun ternyata
ditawari berbagai proposal dari berbagai Mengembangkan Forum CSR Jayapura beberapa program CSR yang dilakukannya
pihak yang kadang tidak jelas maksud Inisiasi pembentukan Forum CSR Jayapura masuk ke dalam wilayah Jayapura,
dan tujuannya. Hal ini membuat mereka dikemukakan Wakil Walikota Jayapura, DR. baik Kota ataupun kabupaten. Salah

82
satunya adalah PT. Freeport Indonesia dalam sebuah lokakarya atau pertemuan IUWASH dan Forum Komunikasi CSR
yang cakupan wilayah kerjanya berada resmi, seringkali pimpinan perusahaan Jayapura: Sambil Menyelam, Minum Air
di Kabupaten Timika, namun ternyata tidak datang, tetapi diwakilkan oleh Nilai tambah yang diberikan oleh IUWASH
beberapa program CSR-nya masuk ke staf yang tidak punya kapasitas untuk dalam proses fasilitasi penguatan Forum
dalam wilayah Jayapura; membuat keputusan penting. Latar CSR Jayapura adalah menjadikan Forum
belakang tersebut mendorong IUWASH CSR ini sebagai wadah komunikasi
Sosialisasi ini juga penting untuk untuk melakukan improvisasi dengan terbuka bagi perusahaan untuk bersinergi.
memperkenalkan jenis bantuan yang merancang kegiatan yang lebih santai Selama ini, CSR hanya terbatas berbentuk
pernah diberikan oleh perusahaan kepada dan akrab, yaitu Coffee Morning atau program karitatif, seperti santunan kepada
masyarakat. Dari pihak pemerintah sendiri, Kopi Pagi. Dalam kegiatan ini, IUWASH masyarakat, penyampaian bantuan dan
Pokja AMPL Kota Jayapura berkesempatan mengundang para pimpinan perusahaan infrastruktur ringan. Melalui Forum CSR
untuk menyampaikan kebutuhan dan Pemerintah Daerah dalam suasana ini, IUWASH mendorong agar semua
air minum dan sanitasi kepada pihak non-formal, santai, sembari menikmati perusahaan memiliki SOP penyaluran
swasta, memperkenalkan program air secangkir kopi. Ternyata hal ini justru CSR, membentuk bidang khusus CSR dan
limbah, membuat kerangka pengelolaan memudahkan untuk para pihak dalam merekrut staf khusus untuk menangani
dan teknologi yang digunakan dalam menyampaikan ide dan gagasan masing- CSR yang sebenarnya sudah tercantum
operasional mereka sehari-hari kepada masing. Kegiatan ini pun kini menjadi dalam ISO 26000 tentang CSR yang
pihak swasta. kebiasaan para pemimpin perusahaan ditetapkan pada tahun 2010. Dengan
dan Pemerintah Daerah anggota Forum keberadaan Forum CSR ini diharapkan
Sosialisi tidak hanya dilakukan dalam CSR untuk saling bertatap muka. akan terjadi proses saling bertukar
acara-acara formal seperti lokakarya pengalaman dan peningkatan kapasitas
atau seminar, tetapi juga dalam bentuk Lokakarya pembentukan Forum bersama antar anggota forum.
kegiatan lain yang lebih informal. Acara CSR. Kegiatan ini dilakukan pada
Kopi Pagi seringkali menjadi pilihan tanggal 5 April 2015. Sebanyak 30 IUWASH juga mengambil kesempatan
untuk melakukan sosialiasi. Biasanya perusahaan, baik BUMN maupun swasta untuk mendorong anggota Forum
turut serta dalam lokakarya tersebut. untuk mendukung program air minum
Beberapa perusahaan yang turut serta dan sanitasi. Salah satunya dengan
antara lain PT Freeport Indonesia, PLN, menyampaikan konsep Layanan
Pelindo, PHRI, Telkom, Pertamina, dan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) sebagai
beberapa perusahaan perbankan, bagian sistem pengelolaan air limbah
dari bank pemerintah hingga bank setempat (menggunakan tangki septik)
swasta. Pada kesempatan ini, IUWASH untuk diolah pada IPLT. Konsep ini sangat
berkesempatan untuk menyampaikan penting karena selama ini penyedotan
program pengelolaan air limbah agar tinja dilakukan oleh usaha individu
peserta dapat mengetahui, mengerti dan dengan biaya yang relatif mahal untuk
berkeinginan untuk berpartisipasi dalam satu kali penyedotan. Di sisi lain, Kota
program tersebut. Pada kesempatan Jayapura sudah memiliki Unit Pelayanan
yang sama, Surat Keputusan Walikota Teknis Daerah Pengelolaan Air Limbah
Jayapura Nomor 54 tahun 2015 tentang (UPTD PAL), namun belum optimal karena
Pembentukan Forum Komunikasi CSR keterbatasan kendaraan operasional.
dibacakan sekaligus membentuk Forum
CSR Jayapura secara resmi. Dalam Surat Tawaran dari IUWASH memperoleh
Logo CSR Forum Kota Jayapura Keputusan Walikota Jayapura tersebut sambutan yang positif dari para anggota
juga ditetapkan tentang keanggotaan forum. Anggota forum sepakat untuk
Forum dan bidang-bidangnya. melakukan pembagian pendanaan

83
pengadaan truk penyedot lumpur tinja, ini. Bagi Freeport, Forum CSR ini bisa
sehingga terkumpul dana sebesar 160 membantu melayani banyaknya
juta rupiah. Sedangkan kekurangannya permintaan dari masyarakat. “Selama
akan ditutupi dengan pengajuan proposal ini perusahaan kami (PT. Freeport
oleh forum ke perusahaan. Dana yang Indonesia) cukup kewalahan karena
terkumpul disalurkan ke dua rekening, banyaknya proposal yang masuk.
yaitu rekening Bank Papua dan Bank Saya rasa, forum ini bisa menjadi
Mandiri atas nama Forum CSR. wadah untuk dapat mempelajari dan
mendiskusikannya dengan teman-
IUWASH juga mendukung operasional teman yang lain tentang bagaimana
sekretariat Forum CSR, dengan menindaklanjutinya”.
menyediakan pengurus harian sebanyak
tiga orang. IUWASH juga melakukan Saat ini, Forum telah membuat rencana
penguatan kapasitas bagi para staf kerja dalam bentuk proposal selama lima
tersebut dengan memberikan pelatihan tahun (2015-2019). Untuk tahun 2015,
tentang pemanfaatan sosial media sebagai pengadaan truk tinja sedang dalam
Selama ini sudah banyak salah satu sarana pelaporan dan publikasi. proses pemesanan. Selanjutnya hingga
kegiatan yang kami lakukan. Saat ini kegiatan forum CSR sementara tahun 2019, Forum merencanakan
dilakukan di kantor Walikota Jayapura. beberapa kegiatan, termasuk
Tetapi rupanya Pemda pengadaan truk tinja dan truk penyedot
tidak tahu (sehingga tidak Optimisme yang Mulai Terbit tangki septik sebanyak satu unit, proyek
dianggap ada kegiatan CSR Keberadaan forum CSR di Jayapura diakui percontohan kampung bersih dengan
oleh pemerintah). Dengan membawa angin segar bagi keberlanjutan akses sanitasi yang lengkap (dilengkapi
program CSR perusahaan-perusahaan sarana/prasarana cuci tangan pakai
adanya forum CSR ini,
di masa yang akan datang. Salah satu sabun), pengadaan transportasi laut dan
semua program yang kami pejabat Humas PLN, Rianti Pane mengaku pembangunan sarana ibadah.
lakukan dapat diketahui oleh bahwa Forum CSR ini berperan mengatasi
Pemerintah maupun teman- masalah komunikasi antara pemerintah Perencanaan program kerja ini
teman lainnya dan perusahaan-perusahaan di Jayapura dilakukan dalam pertemuan rutin
selama ini. “Selama ini sudah banyak dua bulan sekali yang dilakukan
Rianti Pane kegiatan yang kami lakukan. Tetapi oleh Forum dan Pemerintah Kota
Humas PT. PLN rupanya Pemda tidak tahu (sehingga Jayapura dalam bentuk gala dinner
tidak dianggap ada kegiatan CSR oleh yang mendapat respon positif dari
pemerintah). Dengan adanya forum CSR para anggota forum. Pertemuan
ini, semua program yang kami lakukan rutin ini juga berfungsi sebagai ajang
dapat diketahui oleh Pemerintah maupun untuk saling berbagi pengalaman,
teman-teman lainnya”. terutama karena banyaknya anggota
forum yang diganti/mutasi, sehingga
Anggota Forum CSR lainnya, Humas dibutuhkan pengulangan pendekatan
PT. Freeport Indonesia, Peter Tukan untuk menjaga keberlanjutan kegiatan
menyambut baik peresmian Forum program yang sudah direncanakan.

84
Foto: IUWASH Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur

USAID IUWASH SULAWESI SELATAN DAN INDONESIA TIMUR adalah: Budi Raharjo, Agustinus Sudarto, Abdul Muin, Agung Kurniawan,
Andi Sahriah Alam, Bahran Ilmi, Brian Gerald Sendoh, Desi Patty, Ferawati Hamka, Hatta Daeng Nompo, Hendri Saputro, Ira Leman,
Ismail Zainuddin, Johanis Valentino, Lily Marlina, Muh Zuhri, Nur Sudibyo, Ridwan Habibie, Rukman, Shofyan Ardiansyah, Sofyan ST,
Suhartini Ridwan, Surya Akbar, Selviana Hehanussa.
USAID Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene
2016

Anda mungkin juga menyukai