1. Pendahuluan
Roti merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia. Banyak sekali pengusaha
roti yang ada di Indonesia baik usaha rumahan maupun industri besar. Untuk itu pada
percobaan Analisis Regresi Linear Berganda dilakukan analisis terhadap Pengaruh Modal,
Tenaga Kerja dan Produksi Terhadap Tingkat Pendapatan di Home Industry UD.Bagus Bakery . Data
diambil dari Skripsi yang terdiri dari 48 set sampel. Berikut data yang akan dianalisis :
Gambar di atas menunjukkan model regresi sudah memenuhi asumsi normalitas karena
histogram tidak condong ke kiri maupun kanan serta Normal P-P Plot yang mengrafikkan titik-titik
yang menyebar disekitargaris diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.
Sehingga model regresi layak dipakai untk memprediksi Modal, Jumlah Tenaga Kerja dan
Produksi terhadap Pendapatan UD Bagus Bakery.
B. Uji Linearitas
Berdasarkan uji dengan SPSS diperoleh hasil :
Variabel Signifikansi Keterangan
Modal 0.093 Linear
Jumlah Tenaga Kerja 0.06 Linear
Produksi 0.522 Linear
Tabel 3. Nilai Uji Linearitas
Dalam tabel 2 terlihat nilai sig untuk Modal, Jumlah Tenaga Kerja dan Produksi lebih besar dari
0,05. Sehingga semua variabel diatas linear dengan Pendapatan UD Bagus Bakery.
C. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi diantara
variabel bebas. Dimana model yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel bebasnya
(independent variabel).
Dalam tabel 2 terlihat bahwa nilai VIF (Variance Inflation Factor) untuk masing-masing variabel
bebas sebesar 1.283, 1.729, dan 1.938 kurang dai 10. Sedangkan nilai tolerance masing-masing
variabel bebas sebesar 0.779, 0.578, dan 0.516 lebih dari 0,1. Jadi, dapat disimpulkan tidak terjadi
kolinearitas antar variabel bebas.
D. Uji Heteroksiditas
Uji heteroksiditas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode
pengamatan ke periode pengamatan lain atau antara nilai yang diprediksi dengan Standardized
Delete Residual nilai tersebut. Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat nilai heteroksiditas untuk variabel
Modal, Jumlah Tenaga Kerja dan Produksi berturut-turut yakni 0.711, 0.524, dan 0.175. Semua
nilai sig variabel bebas tersebut lebih besar dari 0.05. Jadi dapat didimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroksiditas dari masing-masing variabel bebas.
A. Uji R2
Dari tabel 5 terlihat koefisien determinasi (R2) sebesar 0,382 > 0,05 yang berarti model tersebu
dapat dimodelkan menjadi model regresi linear. Nilai R2 menunjukkan bahwa 38,2% variasi
modal, jumlah tanaga kerja, dan produksi mampu menjelaskan variasi pendapatan dan sisanya
variabel yang tidak diteliti.
Data tabel 7 didapat dari tabel 2 yang menggunakan α = 0,05, maka ttabel sebesar 2.353.
Berdasarkan tabel diketahui bahwa hasil uji t untuk variabel modal (X 1) diperoleh thitung sebesar
0.277 < 2.353 dengan nilai sig sebesar 0.783 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan antara modal dan pendapatan.
Sedangkan hasil uji t untuk variabel Jumlah Tenaga Kerja (X 2) diperoleh thitung sebesar < -0.005
< 2.353 dengan nilai sig sebesar 0.996 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
yang signifikan antara Jumlah Tenaga Kerja dan pendapatan.
Sedangkan hasil uji t untuk variabel Jumlah Tenaga Kerja (X 2) diperoleh thitung sebesar -
0.005 < 2.353 dengan nilai sig sebesar 0.996 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan antara Jumlah Tenaga Kerja dan pendapatan.
Dan hasil uji t untuk variabel Jumlah Tenaga Kerja (X 2) diperoleh thitung sebesar 3.671 > 2.353
dengan nilai sig sebesar 0.001 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara Produksi dan pendapatan.
4. Tentukan Selang Kepercayaan untuk parameter dan Var Y
Tabel 8 menunjukkan selang kepercayaan bagi β1, β2, β3, dan Y dengan α = 5%. Didapat hasil :
23.793 < β1 < 26.964
8.1 < β2 < 8.44
17.63 < β3 < 18.756
10.399 < Y < 110.59
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,157 > 0,05 yang
berarti model tersebu dapat dimodelkan menjadi model regresi linear. Nilai R2 menunjukkan
bahwa 18.7% variasi modal dan jumlah tanaga kerja menjelaskan variasi pendapatan dan sisanya
variabel yang tidak diteliti.
Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,382 > 0,05 yang
berarti model tersebu dapat dimodelkan menjadi model regresi linear. Nilai R2 menunjukkan
bahwa 38.2% variasi modal dan produksi menjelaskan variasi pendapatan dan sisanya variabel
yang tidak diteliti.
Tabel 13. Rangkuman model variabel Jumlah tenaga Keja(X2) dan Produksi(X3)
Berdasarkan tabel 13. dapat dilihat nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,381 > 0,05 yang
berarti model tersebu dapat dimodelkan menjadi model regresi linear. Nilai R2 menunjukkan
bahwa 38.1% variasi jumlah tenaga kerja dan produksi menjelaskan variasi pendapatan dan
sisanya variabel yang tidak diteliti.
D. Hasil Perbandingan
Kombinasi Variabel R2
Modal(X1) dan Jumlah Tenaga Kerja(X2) 0.193
Modal(X1) dan Produksi(X3) 0.382
Jumlah Tenaga Kerja(X2) dan Produksi(X3) 0.381
Tabel.15 . Kombinasi variabel
Berdasarkan tabel 15 dapat disimpulkan bahwa kombinasi variabel yang paling tepat yakni
Modal(X1) dan Produksi(X3) karena memiliki nilai R2 terbesar yang berarti bisa menggambarkan
kenyataan sebesar 38.2% dan dilanjutkan dengan kombinasi Jumlah Tenaga Kerja(X 2) dan
Produksi(X3) serta Modal(X1) dan Jumlah Tenaga Kerja(X2).