Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI

BADAN STANDARDISASI NASIONAL (BSN)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan

GHEFIRA NUR KAHFI


1305617021

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2020
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS TINGKAT KESALAHAN DALAM PENGENDALIAN


PRODUKSI SERTIFIKAT DAN LAMPIRAN DI KOMITE AKREDITASI
NASIONAL (KAN) DENGAN MENGGUNAKAN GRAFIK KENDALI
X̄ − R DAN CUSUM

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Ujian Presentasi


Hasil Praktik Kerja Lapangan Mahasiswa
Program Studi Matematika
FMIPA UNJ

Dilaksanakan pada :
1 September 2020 s/d 30 September 2020

Disusun Oleh :
Ghefura Nur Kahfi (1305617021)

Disetujui Oleh: Telah Diperiksa Oleh:


Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Muhammad Eka Suryana, M.Kom. Ir. Murni Ariyani S.Si


NIP.198512232012121002 NIP. 197701152001122001

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang


Maha Esa karena berkat ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan prak-
tik kerja lapangan (PKL) serta menyusun laporan yang berjudul ”ANALISIS
TINGKAT KESALAHAN DALAM PENGENDALIAN PRODUKSI SERTI-
FIKAT DAN LAMPIRAN DI KOMITE AKREDITASI NASIONAL (KAN)
DENGAN MENGGUNAKAN GRAFIK KENDALI X̄ − R DAN CUSUM ”.
Dalam kegiatan dan penyusunan laporan PKL ini, penulis telah ba-
nyak dibantu baik secara langsung melalui bimbingan, pengarahan dan fasilitas
yang disediakan maupun secara tidak langsung melalui do’a. Oleh karenaya,
dalam kesepatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Muhammad Eka Suryana, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing


PKL yang telah memberikan dukungan serta saran dalam pelaksanaan
dan penyusunan laporan PKL

2. Ibu Ratri, Ibu Murni, Ibu Sentya dan Bapak Hara sebagai pembimbing
lapangan yang telah menerima, mengajarkan dan memberi masukan se-
lama kegiatan PKL.

3. Seluruh pegawai Komite Akreditasi Nasional dan Badan Standardisasi


Nasional yang tidak dapat disebutkan satu-persatu

4. Orang tua serta teman-teman yang telah memberikan do’a, dukungan


dan informasi

Dalam kegiatan ini, penulis sadar bahwa masih banyak kesalahan dan
kekurangan karena kurangnya pengetahuan dan komunikasi. Untuk itu, penu-
lis mengharapkan kritik serta saran yang membangun agar menjadi lebih baik
lagi di masa yang akan datang.
Penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi siapa saja
yang membacanya yang dapat dijadikan sumber penelitian atau penulisan se-
lanjutnya.

Bekasi

Ghefira Nur Kahfi


NIM. 1305617021

ii
Daftar Isi

LEMBAR PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

Daftar Isi iv

Daftar Tabel v

Daftar Gambar vi

1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.3 Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.4 Metode Pelaksanaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

2 PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 4


2.1 Profil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.1.1 Sejarah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.1.2 Tugas dan Fungsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.1.3 Visi dan Misi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.1.4 Struktur Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.2 Lingkup Pekerjaan PKL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2.3 Program pelaksanaan PKL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
2.4 Jadwal Pelaksanaan PKL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
2.5 Pelaksanaan PKL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

3 STUDI KASUS/ANALISA PEKERJAAN 9


3.1 Analisis Pekerjaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
3.1.1 Pemutakhiran Web KAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
3.1.2 Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) . . . . . . . . 10
3.1.3 Pengelolaan web KAN-MIS . . . . . . . . . . . . . . . . 11
3.2 Hambatan dan Solusi Pekerjaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
3.3 Pengembangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
3.3.1 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
3.3.2 Landasan Teori . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
3.3.3 Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16

iii
4 PENUTUP 22
4.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
4.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23

Daftar Pustaka 23

LAMPIRAN 25

iv
Daftar Tabel

2.1 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan PKL . . . . . . . . . . . . . . . . 8

3.1 Deskriptif Statistik masing-masing kesalahan . . . . . . . . . . . 17

4.1 Jumlah Produksi Sertifikat dan Lampiran . . . . . . . . . . . . 31


4.2 Nilai tabulasi untuk X̄ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
4.3 Nilai Tabulasi Range(R) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33
4.4 Nilai Tabulasi CUSUM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34

v
Daftar Gambar

2.1 Struktur Organisasi BSN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6


2.2 Struktur Organisasi KAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

3.1 Laman web KAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10


3.2 Grafik Kendali R . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
3.3 Grafik Kendali X̄ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
3.4 Grafik Kendali CUSUM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
3.5 Grafik Kapabilitas Proses . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

4.1 Rapat Anggota KAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25


4.2 Membangun grafik kendali menggunakan program R . . . . . . 26
4.3 Nilai A2 , , , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

vi
Bab 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pandemi Covid-19 merupakan ujian yang sedang dan telah dirasakan
oleh semua orang. Di masa sulit ini, semua lapisan masyarakat sangat meneri-
ma dampak negatifnya. Salah satu dampak yang dirasakan oleh mahasiswa/i
semester akhir adalah pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) dan pembu-
atan tugas akhir berupa skripsi, thesis dan lainnya. Dalam masa ini sangat
sulit mendapatkan tempat PKL, padahal hal ini merupkan salah satu syarat
kelulusan semua mahasiswa/i.
Matematika merupakan Progrm Studi yang lulusan dapat terlibat
di banyak disiplin ilmu. Hal ini menjadikan satu keringanan dalam menca-
ri tempat PKL. Kondisi yang serba terbatas ini membuat penulis menerima
ditempatkan dimana saja.
Badan standardisasi nasional (BSN) adalah salah satu lembaga pe-
merintah Non Departemen dengan tugas pokok mengembangkan dan membina
kegiatan standardisasi di Indonesia. Penulis merasa tertarik untuk mengeta-
hui lebih dalam tentang Badan Standardisasi Nasional dan merasakan terjung
langsung. Oleh karena itu saya memilih Badan Standardisasi Nasional sebagai
wadah saya untuk melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Dalam Badan standardisasi nasional (BSN) memiliki banyak divisi-
divisi dalam struktur organisasinya. Pada PKL ini, penulis ditempatkan di
divisi Sistem dan Harmonisasi Akreditas. Divisi ini memiliki lembaga sendiri,
yakni Komite Akreditas Nasional (KAN) yang bertanggung jawab langsung
kepada Presiden RI. KAN bertugas menetapkan akreditasi dan memberikan
pertimbangan serta saran kepada BSN dalam menetapkan sistem akreditasi
dan sertifikasi.
Divisi ini cocok untuk program studi Matematika karena dapat mene-
rapkan analisis dengan logika matematika. Misalnya, analisis untuk mening-
katkan kualitas produksi sertifikat, selain itu juga melakukan analisa dalam
penetapan kesesuaian asesor terhadap bidang yang dimiliki serta menyusun
sistem database yang menjadikan kemudahan untuk masa mendatang.

1
1.2 Tujuan
Penulisan laporan praktik kerja lapangan ini memiliki tujuan sebagai
berikut :

1. Menyelesaikan tugas akhir mata kuliah praktik kerja lapangan

2. Menerapkan grafik kendali X̄ −R pada data kesalahan produksi sertifikat


di Komite Akreditasi Nasional

3. Menerapkan grafik kendali CUSUM pada data kesalahan produksi serti-


fikat di Komite Akreditasi Nasional

4. Membandingkan grafik kendali X̄ −R dan CSUSUM pada data kesalahan


produksi sertifikat di Komite Akreditasi Nasional

1.3 Manfaat
Manfaat praktik kerja lapangan ini dibagi menjadi tiga, yakni :

1. Untuk Penulis

a. Menambah pengalaman bagi penulis mengenai dunia kerja secara


nyata.
b. Menambah keterampilan tentang proses evaluasi akreditasi dan me-
nyusun database sistem di Direktorat Sistem Harmonisasi dan Ak-
reditasi BSN
c. Menerapkan pengetahuan mengenai Proses Kontrol Statistik yang
telah diperoleh.

2. Untuk Universitas

a. Menjalin kerjasama antara Universitas Negeri Jakarta dengan in-


stansi dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan mendatang
b. Menambah koleksi karya tulis, khususnya di lingkungan program
studi Matematika.

3. Untuk Instansi dan Pembaca

a. Bahan pertimbangan dalam menentukan langkah pengendalian pro-


duksi sertifikat.
b. Bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

2
1.4 Metode Pelaksanaan
Metode pelakasanaan dalam kegiatan praktik kerja lapangan (PKL)
di Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah partisipasi. Partisipasi yak-
ni kegiatan keterlibatan secara sukarela oleh individu dalam perubahan yang
ditentukan sendiri. Kegiatan partisipasi dalam PKL berarti melakukan peker-
jaan apa yang dilakukan karyawan BSN serta mengamati dan mengevaluasi
prosesnya.

3
Bab 2

PELAKSANAAN PRAKTIK
KERJA LAPANGAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai profil secara umum mengenai Ko-
mite Akreditasi Nasional (KAN) yang merupakan tempat pelaksaanaan PKL
bagi penulis. KAN merupakan lembaga Non-Departemen di bawah naungan
Badan Stadardisasi Nasional (BSN) dan bertanggung jawab kepada Presiden
Republik Indonesia dengan tugas utama memberikan akreditasi kepada Lem-
baga Penilai Kesesuaian.

2.1 Profil
Dalam sub-bab ini akan diuraikan mengenai sejarah singkat, tugas dan
fungsi, visi dan misi serta struktur organisasi Badan Standardisasi Nasional
(BSN) maupun Komite Akreditasi Nasional (KAN).

2.1.1 Sejarah
Standardisasi di Indonesia dimulai sejak 1928. Saat itu dibentuk lem-
baga bidang standardisasi yang fokus pada penyusunan standar untuk bahan
bangunan, alat transportasi dilanjutkan dengan standar instalasi listrik dan
persyaratan jaringan distribusi listrik.
Pada 1951 terbentuk Yayasan Dana Normalisasi Indonesia (YDNI)
yang mewakili Indonesia menjadi anggota International Electrotechnical Com-
mission (IEC) pada 1966. Kiprah YDNI berlanjut pada 1995 saat mewaki-
li Indonesia menjadi anggota International Organization for Standardization
(ISO).
Pada tahun 1973, Pemerintah menetapkan Program Pengembangan
Sistem Nasional untuk Standardisasi sebagai program prioritas. Pada tahun
1976 terbentuk Panitia Persiapan Sistem Standardisasi Nasional. Pemerin-
tah kemudian membentuk Dewan Standardisasi Nasional (DSN) pada 1984
dengan tugas pokok menetapkan kebijakan standardisasi, melaksanakan koo-
rdinasi dan membina kerjasama di bidang standardisasi nasional.

4
Pada 26 Maret 1997, pemerintah memutuskan membentuk BSN un-
tuk menggantikan fungsi DSN. Terbentuknya BSN memperkuat fungsi koo-
rdinasi kegiatan standardisasi di Indonesia, sehingga penetapan standar yang
sebelumnya bersifat sektoral di beberapa kementerian/lembaga, menjadi satu
sebagai acuan nasional.

2.1.2 Tugas dan Fungsi


Tugas dan Fungsi Badan Standardisasi Nasional diatur dalam Keputus-
an Presiden No. 103 Tahun 2001, yakni mengembangkan dan membina kegiat-
an standardisasi di Indonesia. Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Standardi-
sasi Nasional di bidang akreditasi dilakukan oleh Komite Akreditasi Nasional
(KAN). KAN mempunyai tugas menetapkan akreditasi dan memberikan per-
timbangan serta saran kepada BSN dalam menetapkan sistem akreditasi dan
sertifikasi.

2.1.3 Visi dan Misi


Visi
Terwujudnya infrastruktur mutu nasional yang handal untuk me-
ningkatkan daya saing dan kualitas hidup bangsa.

Misi
Untuk mewujudkan Visi BSN tersebut di atas serta menyelarask-
an dengan salah satu misi pembangunan nasional, diperlukan tindakan nyata
sesuai dengan tugas dan fungsi BSN, maka misi BSN sebagai berikut :

a. Merumuskan, menetapkan, dan memelihara Standar Nasional Indonesia


(SNI) yang berkualitas dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan.

b. Mengembangkan dan mengelola Sistem Penerapan Standar, Penilaian


Kesesuaian, dan Ketertelusuran Pengukuran yang handal untuk men-
dukung implementasi kebijakan nasional di bidang Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian.

c. Mengembangkan budaya, kompetensi, dan sistem informasi di bidang


Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian sebagai upaya untuk mening-
katkan efektifitas implementasi Sistem Standardisasi dan Penilaian Ke-
sesuaian.

d. Merumuskan, mengoordinasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan Kebi-


jakan Nasional, Sistem dan Pedoman di bidang Standardisasi dan Peni-
laian Kesesuaian yang efektif untuk mendukung daya saing dan kualitas
hidup bangsa.

2.1.4 Struktur Organisasi

5
Gambar 2.1: Struktur Organisasi BSN

Badan Standardisasi nasional (BSN) dipimpin oleh seorang kepala


yang bertugas memipin BSN, menyiapkan dan menetapkan kebijakan nasio-
nal serta membina dan melaksanakan kerjasama. Kepala BSN dibantu oleh
Sekretariat utama, Inspektorat, Pusat Riset dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Pusat Data dan Sistem Informasi serta beberapa Deputi yang
bertanggung jawab di bidangnya masing-masing.
Sekretariat Utama bertugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan BSN. Inspektorat bertugas melaksanakan pengawasan
intern atas pelaksanaan tugas BSN. Pusat Riset dan Pengembangan SDM
bertugas melaksanakan riset dan pengembangan SDM di bidang standardisasi
dan penilaian kesesuaian. Dan Pusat Data dan Sistem Informasi mempunyai
tugas untuk melaksanakan pengelolaan sistem informasi dan tata kelola data

6
standardisasi dan penilaian kesesuaian.

2.2 Lingkup Pekerjaan PKL


Pada kegiatan PKL ini, penulis ditempatkan di deputi Direktorat Sis-
tem dan Harmonisasi Akreditasi. Tugas dari deputi ini diserahkan kepada
Komite Akreditasi Nasional (KAN). KAN merupakan lembaga pemerintah
Non-Departemen yang bertugas di bidang akreditasi dan bertanggung jawab
langsung kepada presiden. KAN memiliki struktur organisasi berikut

Gambar 2.2: Struktur Organisasi KAN

pada gambar (2.2) terlihat bahwa KAN dipimpin oleh sekretaris jenderal
dan memiliki 2 divisi, yakni Direktorat Akreditasi Laboratorium dan Lem-
baga Inspeksi serta Direktorat Sistem Akreditasi dan Harmonisasi. Penulis
ditempatkan di divisi Direktorat Sistem Akreditasi dan Harmonisasi yang ber-
tugas menyiapkan kebijakan sistem, pembinaa, pelatihan, pelaksanaan akre-
ditasi serta evaluasi sitem dan pelatihan.

7
2.3 Program pelaksanaan PKL
Pada divisi Direktorat Sistem dan Harmonisasi Akreditasi di KAN, pe-
nulis melakukan updating web KAN untuk dan pengelolaan sumber daya ma-
nusia (SDM).

2.4 Jadwal Pelaksanaan PKL


Pelaksanaan PKL dilakukan selama 1 bulan dengan sistem work from
office WFO di kantor KAN, Thamrin selama 2 pekan. Dan work from home
WFH selama 2 dikarenakan PSBB Total DKI Jakarta. Selain melalukan WFH
dan WFO, penulis juga diikutsertakan dalam rapat umum KAN di Serpong.
Jadwal pelaksaan secara rinci disajikan dalam tabel (2.1).

No. Tanggal Kegiatan


Melakukan rapid test dan pengenalan
1 1 September 2020
terhadap instansi
Mengidentifikasi kesalahan nomor, nama,
alamat dan tanggal expired sertifikat dan
2 1 - 4 September 2020
lampiran yang diproduksi antara
web KAN dan database
Melakukan updating pada web KAN untuk
3 4 - 8 September 2020
data yang telah di identifikasi
4 11 September 2020 Rapat umum seluruh anggota KAN
Pengelolaan data sumber daya manusia
5 8 - 23 September 2020
(SDM)
6 23 - 25 September 2020 Pengelolaan web KANMIS

Tabel 2.1: Jadwal Kegiatan Pelaksanaan PKL

2.5 Pelaksanaan PKL


Pekerjaan yang dilakukan di KAN selama masa PKL, yakni sebagai
berikut :

1. Pemutakhiran web KAN (www.kan.or.id)


Pemutakhiran web KAN dilakukan melalui 3 tahapan yakni, iden-
tifikasi kesalahan pada laman web KAN, membuat serta menginput ser-
tifikat dan lampiran yang sudah diperbaharui ke google drive KAN dan
terakhir melakukan update web KAN melalui laman admin KAN.

2. Pengelolaan sumber daya manusia (SDM)

3. Pengelolaan web KANMIS

8
Bab 3

STUDI KASUS/ANALISA
PEKERJAAN

Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai pekerjaan yang dilakukan sela-
ma PKL. Apa saja yang dikerjakan, kendala yang dihadapi serta solusi yang
diterapkan. Pekerjaan yang dilakukan penulis merupakan sebuah proyek yang
digunakan untuk menyambut Asia Pacific Accreditation Cooperatio (APAC)
yang dilakukan pada November 2020. Kegiatan ini merupakan kerjasama in-
ternasional yang dibagun antara KAN dengan pihak asosiasi akreditasi dunia.

3.1 Analisis Pekerjaan


Dalam pelaksanaannya, penulis menerima 3 pekerjaan utama. Keti-
ga pekerjaan tersebut merupakan suatu proyek yang memiliki batas waktu
masing-masing. Adapun pekerjaan yang dilakukan penulis selama PKL, yakni

3.1.1 Pemutakhiran Web KAN


Web KAN adalah salah satu media yang digunakan KAN untuk membe-
ri informasi kepada seluruh klien dan masyarakat umum. Web KAN dapat di
akses melalui laman www.kan.or.id. Berkaitan dengan fungsi memberi infor-
masi, maka kemutakhiran data di dalamnya harus dijaga agar dapat memberi
informasi sebenar-benarnya dan bermanfaat.
Gambar (3.1) adalah tampilan laman web KAN. Laman tersebut
berisi sejarah, informasi singkat mengenai KAN, informasi data klien berupa
sertifikat, lampiran, status laboratorium uji, dll. Laman web ini di update se-
cara rutin, khususnya masa berlaku laboratorium guna menjaga kepercayaan
konsumen. Klien KAN terdiri dari beberapa laboratorium, yakni Laboratori-
um Penguji, Laboratorium Kalibrasi, Penguji Uji Profisiensi dan Laboratorium
Medik yang bejumlah 2000 laboratorium di seluruh Indonesia.
Updating web ini dilakukan melalui 3 tahapan. Pertama, meng-
identifikasi kesalahan pada laboratorium, hal-hal yang diidentifikasi adalah
no.akreditasi, nama laboratorium, alamat, no.telepon, email, sertifikat, lampir-
an serta tanggal expired . Kedua, membuat dan meng-input sertifikat dan lam-

9
Gambar 3.1: Laman web KAN

piran ke dalam google drive KAN . Terakhir, melakukan update no.akreditasi,


nama laboratorium, alamat, no.telepon, email, sertifikat, lampiran serta tang-
gal expired di laman web kan khusus admin. Data-data tersebut diselaraskan
dengan data instansi.

3.1.2 Pengelolaan sumber daya manusia (SDM)


Sumber daya manusia (SDM) di KAN dikategorikan menjadi 3 yaitu,
tenaga ahli, asesor, dan asesor kepala. Personil di KAN bukan hanya dari
para pegawainya, tetapi juga dari pihak profesional seperti dosen dan dokter.
Setiap personil harus memiliki setidaknya satu sub-bidang keahlian agar bisa
melakukan uji terhadap laboratium yang terdaftar. Kelengkapan personil ini
menjadi salah satu penilaian penting dalam APAC.
Selain itu, setiap personil tidak hanya membawahi 1 bidang saja
tetapi juga bisa lebih. Pertanyaannya, apakah personil yang membawahi ba-
nyak bidang dapat dipertanggung-jawabkan? Untuk menjawab ini, diperlukan
analisis SDM secara matematis agar setiap personil diberikan pekerjaan yang
sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Tapi, sebelum itu diperlukan data
SDM secara lengkap.
KAN belum memiliki database SDM secara lengkap, untuk itu pe-
nulis membantu membangun databse SDM. Database SDM ditulis dalam ben-
tuk spreadsheet. Terdapat sekitar 900 personil yang datanya terpisah-pisah
di jaringan KAN dan web KAN-MIS. Setelah database dibangun, dilakukuan
analisis pekerjaan yang tepat.

10
3.1.3 Pengelolaan web KAN-MIS
Web KAN-MIS merupakan database KAN secara online. Web ini ber-
sifat rahasia dan hanya dibuka oleh para pegawai dan personil KAN. Untuk
menyambut APAC nanti, web KAN-MIS diharapkan segera rampung agar
mendapat penilaian yang bagus. Data-data yang akan di input ke dalamnya
berasal dari database SDM yang dibuat sebelumnya.

3.2 Hambatan dan Solusi Pekerjaan


Di setiap pekerjaan, pasti ada hambatan yang menghalangi, tetapi juga
ada solusi untuk setiap kesulitan. Karena tidak setiap jalan itu mudah hingga
tak selamanya ada kemudahan. Adapun hambatan dan solusi yang dihadapi,
yakni sebagai berikut :

1. Komunikasi yang sulit dibangun karena adanya pembatasan karyawan


dan sistem WFH.

2. Tulisan pada situs web yang kecil, banyak dan mirip.

3. Akses internet yang tidak memadai.

4. Bosan karena terus di rumah

Berikut adalah cara-cara untuk mengubah kesulitan menjadi kemu-


dahan :

1. Melakukan video call untuk menjalin komunikasi dengan karyawan dan


mentor.

2. Bersabar dan teliti serta melakukan relaksasi mata.

3. Tidak melakukan pekerjaan di saat hujan dan siang hari karena padawa
tersebut merupakan waktu kemacetan di internet. Selain itu, melakukan
pekerjaan di luar hari kerja (sabtu-minggu).

4. Menjadikan pekerjaan sebagaii ajang kompetisi

3.3 Pengembangan
PKL merupakan kegiatan mengasah dan menerapkan kemampuan serta
ilmu yang di dapat dalam proses pembelajaran. Selain pekerjaan yang telah
ditentukan pihak instansi, diperlukan juga pengembangan. Hal ini dilakukan
agar kegiatan ini tidak menjadi sia-sia. Penulis melakukan pengembangan
pekerjaan terhadap produksi sertifikat dan lampiran yang diproduksi.

11
3.3.1 Pendahuluan
Proses produksi tidak terlepas dari kehidupan manusia. Salah satu
proses produksi yang sering dijumpai yakni produksi sertifkat. KAN adalah
satu-satunya lembaga pemerintah yang mengeluarkan sertifikat mengenai uji
kelayakan standar. Selain mengeluarkan sertifikat, KAN juga mengeluarkan
lampiran mengenai hal-hal yang layak diuji. Sertifikat dan lampiran ini digu-
nakan pihak penyelenggara sebagai bahan pertanggung-jawaban kepada para
konsumen mereka.
Sama halnya seperti perusahaan yang dikeluarkan sertifikat oleh
KAN. KAN juga memiliki tanggung-jawab dalam meproduksi sertifikat dan
lampiran tersebut. Proses produksi tersebut diharapkan berjalan lancar dan
tidak menemukan kesalahan. Sertifikat dan lampiran diproduksi sesuai dengan
pengajuan pihak klien serta peraturan yang ada (seperti Konsil, APAC, dan
voting).
Sertifikat dan lampiran yang diuji mengandung beberapa informasi,
yakni nama, alamat laboratorium, no. akreditasi, jenis bahan yang di-uji,
no.telepon, ttd pihak perusahaan, alamat email, masa berlaku, dan beberapa
informasi lainnya. Dari banyaknya informasi yang tercantum, penulis mela-
kukan analisis terhadap kesalahan internal yang dibuat. Hal ini digunakan
untuk melihat seberapa telitinya pembuatan sertifikat dan lampiran.
Kegiatan proses produksi yang terus menerus akan menimbulkan bebe-
rapa variasi karena berbagai faktor. Oleh karena itu dibutuhkan alat Statistic
Process Control (SPC) untuk melihat adanya variasi dalam proses. Dalam pe-
nulisan ini, metode SPC yang dipakai adalah grafik kendali X̄ −R(berdasarkan
nilai rata-rata dan range) dan Cumulative Sum(CUSUM).
Dalam tulisan in, penulis akan membahas apakah kesalahan produksi
sertifikat dan lampiran yang diproduksi oleh KAN sudah berada dalam ken-
dali? Sehinnga tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kesalahan proses
produksi sertifkat dan lampiran terhadap batas kendali pada grafik kendali
X̄ − R dan CUSUM. Tulisan ini supaya bermanfaat untuk acuan KAN dalam
mengendalikan produksi sertifikat dan lampiran agar dapat mengurangi biaya
produksi. Selain itu, juga dapat memberi manfaat untuk penulis lain yang
akan membandingkan grafik kendali X̄ − R dan CUSUM.

3.3.2 Landasan Teori


Statistical Process Control (SPC)
Statistical Process Control (SPC) merupakan penerapan metode-metode
statistik untuk pengukuran dan analisis variasi proses. Dengan menggunakan
SPC, maka dapat dilakukan analisis dan minimasi penyimpangan, mengeva-
luasi kemampuan proses, dan membuat hubungan antara konsep dan teknik
yang ada untuk mengadakan perbaikan proses. Sasaran SPC terutama adalah
mengadakan pengurangan terhadap variasi atau kesalahan-kesalahan proses.

12
Grafik Kendali
Grafik kendali adalah salah satu alat pengendalian kualitas yang
paling umum dipakai. Grafik kendali digunakan untuk memonitor apakah
suatu proses dalam keadaan terkendali atau tidak, sehingga dapat dilakukan
pemecahan masalah atau langkah-langkah untuk perbaikan kualitas. Jenis
data yang dapat digunakan dalam grafik kendali yakni ukuran subgrup, n > 1,
dan ukuran set sampel(jumlah subgrup), m ≥ 20.
Grafik kendali bekerja dengan menetapkan batas-batas kendali dan
nilai tengah. Pada umumnya, grafik kendali memakai batas kendali 3-σ sebagai
berikut.

1. Batas Kendali Atas (Upper Center Line(UCL)) adalah batas penyim-


pangan yang berada diatas garis tengah.

2. Nilai rata-rata (Center Line(CL)) adalah garis yang melambangkan ti-


dak adanya penyimpangan pada sampel.

3. Batas Kendali Bawah (Lower Center Line(LCL)) adalah batas penyim-


pangan yang berada dibawah garis tengah

Suatu proses dikatakan terkendali jika jika data tidak keluar dari
batas – batas pengedali dan tidak menunjukan pola tertentu. Secara umum
grafik kendali dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Grafik Kendali Atribut


adalah grafik kendali yang diklasifikasikan berdasarkan sifat produk ter-
sebut seperti baik atau jelek, cacat atau tidak. Contoh grafik kendali
atribut yang sering digunakan adalah grafik kendali p, np, c, u.

2. Grafik Kendali Variabel


adalah grafik kendali yang digunakan terhadap data yang dapat diukur.
Data yang dibutuhkan untuk penerapan grafik kendali ini adalah data
yang bersifat variabel seperti panjang besi, kesikuan keramik. Beberapa
contoh dari grafik kendali variabel adalah grafik kendali X̄ −R dan X̄ −S.
Jika grafik pengendali R terkendali, maka grafik pengendali X bar juga
terkendali.

Grafik kendali X̄ − R digunakan untuk ukuran subgrup kecil n ≤ 10.


Sedangkan grafik kendali X̄ − S digunakan untuk n > 10. Grafik kendali va-
riabel kurang sensitif untuk melihat pergeseran kecil sehingga muncul grafik
kendali baru. Dalam pembuatan grafik kendali, nilai µ dan σ jarang sekali
dapat diketahui sehingga dapat diduga.

Misal, x̄j adalah rata- rata subgrup ke-m


n
1X
x̄j = xji ; j = 1, 2, · · · , m
n i=1

13
maka µ
b dapat diduga dengan
m
1 X
b = x̄¯ =
µ x̄i (3.1)
m i=1

Sehingga, batas kendali X bar


UCL = x̄¯ + A2 R̄ dan LCL = x̄¯ − A2 R̄

Misal, R adalah range subgrup ke-i, maka

Rj = xji max − xji min ; j = 1, 2, · · · , m

maka, rata-rata dari R adalah


m
1 X
R̄ = Rj
m j=1

Sehingga, bats kendali R


UCL = D4 R̄ dan LCL = D3 R̄
Nilai A2 , d2 , D3 dan D4 dapat dilihat dari tabel dalam referensi[1].

Analisis Kapabilitas Proses


Kapabilitas proses bertujuan untuk mengurangi variabilitas(keragaman)
dalam proses produksi. Contohnya, isi air botol tidak pernah sama. Dalam
menghitung rasio kapabilitas proses digunakan batas-batas kendali 3−σ. Da-
lam penelitian ini, indeks kapabilitas proses yang digunakan yakni,
1. Cp adalah proses dasar indeks kapabilitas proses dengan mengevaluasi
kinerja proses terkait. Rasio kapabilitas proses dapat dihitung dengan
U SL − LSL
Cp =

dengan
USL = x̄¯ + 3σ dan LSL = x̄¯ − 3σ

Jika nilai σ tidak diketahui, maka dapat diduga dengan σ
b = d2
.
Rasio kapabilitas dibagi menjadi 3 kategori, yakni:

> 1 bagus

Cp = 1 baik

< 1 kurang baik

2. Cpk adalah kapabilitas aktual yang bertujuan menunjukkan kondisi se-


benarnya. Rasio Cpk dapat dihitung dengan

Cpk = min[Cpu , Cpl ]

dan

14
U SL−X̄ X̄−LSL
Cpu = 3σ
Cpl = 3σ

Indeks Cpk dikategorikan sebagi berikut :




 = Cp Mean proses berada tepat pada batas yang ditentukan

6= Cp Mean proses berada tidak tepat pada batas yang ditentukan





< −1 Seluruh Mean proses berada di luar batas yang ditentukan
Cpk
< 0
 Mean proses berada di luar batas yang ditentukan




 =0 Setengah proses berada di luar batas yang ditentukan

1 < Cpk < 1.33 Proses berjalan sesuai

3. Cpm adalah perkiraan kapabilitas proses di sekitar target, nilainya selalu


lebih besar dari 0. NilaiCpm dihitung dengan
Cp
Cpm = q
1 + ( µ−target
σ
)2

Grafik Pengendali Cusum


Grafik ini menghimpun semua informasi dalam barisan nilai-nilai
sampel dengan menampilkan jumlah kumulatif deviasi nilai rata-rata sampel
atas nilai target. Grafik kendali CUSUM menghimpun sampel-sampel sebe-
lumnya untuk menjadi titik pengamatan, hal ini yang membedakan grafik CU-
SUM dengan X̄ − R dan X̄ − S. CUSUM mempunyai rumus sebagai berikut:
m
X
Ci = (x̄i − µ0 ) (3.2)
i=1

dengan :
Ci : CUSUM ke-i
x̄i : sampel ke-i
µ0 : nilai target

Berdasarkan persamaan (3.2), jika nilai rata-rata subgrup berubah


naik hingga terjadi µ1 > µ0 maka akan terjadi nilai penyimpangan ke arah
positif. Sedangkan, jika µ1 < µ0 maka terjadi sebaliknya.
Nilai µ0 adalah nilai target yang sudah ditentukan, tetapi untuk
beberapa kasus yang tidak diketahui, nilainya dapat diduga sesuai persamaan
(3.1). Grafik kendali CUSUM dapat ditampilkan dengan 2 cara, yakni V-mask
CUSUM dan tabular CUSUM. Tabular CUSUM lebih sering digunakan karena
lebih mudah. Tabular CUSUM menggunakan cara mengakumulasi pergeseran
diatas nilai target yang dilambangkan dengan C + dan C − untuk pergeseran
dibawah nilai target. C + dan C − disebut dengan one-sided upper and lower
CUSUM dan dapat dihitung dengan :
Ci + = max{0; x̄i − (µ0 + K) + Ci−1
+
}
Ci − = min{0; x̄i − µ0 − K) + Ci−1

} (3.3)
+ −
C0 = C0 = 0

15
dengan :

Ci + = upper CUSUM ke-i


Ci − = lower CUSUM ke-i
xi = pengamatan ke-i
µ0 = nilai target
K = nilai kelonggaran

K adalah nilai kelonggaran yang dapat dihitung dengan :

K = kσ (3.4)

Untuk mendapatkan plot dari CUSUM diperlukan parameter k. Be-


berapa penelitian merekomendasikan nilai k adalah 0,5. Batas kendali dari
tabular CUSUM dapat diperoleh dengan :

U CL = H = hσ dan LCL = −H (3.5)

Batas kendali CUSUM memerlukan nilai h. Pada umumnya, nilai h


yang digunakan adalah 4 atau 5. Pada grafik CUSUM, grafik diatas µ0 adalah
nilai-nilai Ci + . Sedangkan nilai dibawah µ0 adalah nilai-nilai dari Ci − . Suatu
grafik kendali CUSUM dikatakan out of control jika nilai plot Ci + berada di
atas UCL dan Ci − berada di bawah LCL.
Jika ukuran subgrup, n > 1, maka nilai xi dapat diganti dengan
rata-rata subgrup, x̄i . Sedangkan nilai σ dapat diganti dengan
σ
σx̄ = √
n
dengan:
σ = standar deviasi
n = besar ukuran subgrup

Pada persamaan dan nilai K dan H dapat diubah menjadi :


σ
K = k√ (3.6)
n
dan
σ
U CL = H = h √ dan LCL = −H (3.7)
n

3.3.3 Pembahasan
Pengumpulan Data
Data diambil dari KAN pada tanggal 14 April 2020 s/d 11 September
2020. Data ini merupakan data sekunder dan dapat dilihat dalam tabel pada
lampiran. Pada data tersebut terdapat m= 71 set sampel yang dilihat dari
jumlah tanggal produksi. Dan ukuran subgrup, yaitu n= 6 yang dilihat dari
beberapa kategori kesalahan berikut:

16
1. Revisi, mencakup kesalahan pada jenis bahan yang diuji dan halaman

2. Alamat, mencakup alamat email dan alamat laboratorium uji

3. Masa berlaku

4. Ganda, yakni terdapat 2 atau lebih cetakan sertifikat dan lampiran.

5. No.Akreditasi

6. Nama Laboratorium uji, mencakup nama laboratorium.

Pengolahan Data
Metode yang digunakan dalam penentuan grafik kendali adalah me-
tode statistical proses control (SPC) dengan menggunakan grafik kendali X
bar, R dan CUSUM. Grafik kendali X̄ − R dan CUSUM digunakan dalam me-
tode ini dikarenakan dapat memonitor dan mengevaluasi apakah suatu proses
berada dalam pengendalian kualitas. Melalui grafik kendali X̄ − R dan CU-
SUM kita dapat melihat apakah kesalahan produksi sertifikat dan lampiran
berada dalam batas kontrol.

Analisis Statistik Deskriptif


Berikut adalah statistik deskriptif masing-masing karakteristik kesa-
lahan yang ditampilkan dalam tabel (3.1)

Masa No. Nama


Revisi Alamat Ganda
Berlaku Akre Lab
Mean 0.761 0.099 0.056 0.155 0.042 0.408
Std. Error 0.144 0.041 0.028 0.062 0.024 0.107
Median 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Std. Dev 1.213 0.345 0.232 0.525 0.203 0.904
Variance 1.470 0.119 0.054 0.276 0.041 0.816
Kurtosis 3.686 14.956 13.849 15.461 20.188 11.796
Skewness 1.961 3.764 3.932 3.836 4.650 3.151
Range 5.000 2.000 1.000 3.000 1.000 5.000
Min 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Max 5.000 2.000 1.000 3.000 1.000 5.000
Sum 54.000 7.000 4.000 11.000 3.000 29.000
Count 71.000 71.000 71.000 71.000 71.000 71.000

Tabel 3.1: Deskriptif Statistik masing-masing kesalahan

Pada tabel (3.1) di atas menunjukkan nilai rata-rata (Mean), standar error
(Std.error ), nilai median (Median), standar deviasi (Std. Dev), nilai varians
(Variance), Skewness, Kurtosis, jangkauan Range, nilai minimum (Min), nilai
maksimum (Max), total nilai data (Sum), dan jumlah pengukuran (Count) =
71 sampel. Dari tabel (3.1) terlihat nilai Skewness bernilai positif maknanya

17
distribusi data “miring ke kiri dari distribusi normal” artinya ada frekuensi
nilai yang tinggi di sebelah kiri titik tengah distribusi normal. Kurtosis berni-
lai positif maknanya distribusi data “meruncing” artinya ada satu nilai yang
mendominasi.

Analisis pada Grafik Kendali X̄ − R


Berikut adalah perhitungan untuk membuat grafik kendali X̄ − R
dari data pada tabel (4.1):
m
1 X 1
x̄¯ = x̄i = (0.333 + 0.167 + · · · + 0) = 0.254
m i=1 71
m
1 X 1
R̄ = Rj = (2 + 1 + · · · + 0) = 1.113
m j=1 71

Batas kendali untuk grafik kendali X bar

U CLx̄ = x̄ + A2 R̄ = 0.254 + 0.483(1.113) = −0.2842627


CLx̄ = x̄¯ = 0.254
LCLx̄ = x̄ − A2 R̄ = 0.254 − 0.483(1.113) = 0.791305

Batas kendali untuk grafik kendali R

U CLR = D4 R̄ = 2.004(1.113) = 2.229801


CLR = R̄ = 1.113
LCLR = D3 R̄ = 0(1.113) = 0

Nilai tabulasi untuk grafik kendali X̄ dapat dilihat dalam tabel (4.2).
Sedangkan nilai tabulasi range(R) dapat dilihat dalam tabel (4.3)

Gambar 3.2: Grafik Kendali R

Gambar (3.2) adalah grafik pengendali R menggunakan program R.


Pada grafik tersebut terlihat data fluktuatif yang berarti kesalahan produksi
berbeda tiap harinya. Grafik tersebut juga tidak terlihat membentuk pola
khusus yang menandakan terjadinya kesalahan musiman. Terdapat 9 data out

18
Gambar 3.3: Grafik Kendali X̄

of control pada titik 3 ,5, 11, 18, 29, 38, 40, 52, dan 56. Data out of control
adalah data yang keluar dari batas yang telah ditetapkan. Data out of control
pada R menunjukkan bahwa grafik kendali X̄ juga tidak terkendali.
Gambar (3.3) adalah grafik pengendali X̄ menggunakan program R.
Pada grafik tersebut terlihat data fluktuatif yang berarti kesalahan produk-
si berbeda tiap harinya. Grafik tersebut juga tidak terlihat membentuk pola
khusus yang menandakan terjadinya kesalahan musiman. Terdapat 6 data out
of control pada titik 3 ,5, 18, 38, 40, dan 52.

Analisis pada Grafik Kendali CUSUM


Pada tugas akhir ini, grafik kendali CUSUM yang digunakan adalah
tabular CUSUM. Untuk menyusun grafik kendali CUSUM, langkah pertama
yang harus dilakukan adalah mendefinisikan parameter k dan h untuk mem-
peroleh batas kendali dan titik plot CUSUM. Pada tugas akhir ini nilai adalah
k = 0,5 dan h = 4. Sebelumnya, karena nilai σ tidak diketahui dan n = 6 > 1,
maka perlu dihitung nilai σ
b dan σx̄ , yakni

R̄ 1.113
σ
b= = = 2.82
d2 2.534
σ 2.82
σx̄ = √ = √ = 1.151
b
n 6
dan

K = kσx̄ = 0.5(1.151) = 0, 576

kemudian dihitung batas atas dan bawah untuk grafik kendali CUSUM

U CL = H = hσx̄ = 4(1.151) ≈ 5
LCL = −H ≈ −5

Setelah mendapatkan batas-batas untuk grafik kontrol CUSUM, maka


selanjutnya didefinisikan nilai µ0 . KAN tidak memiliki target kesalah, tetapi
kesalahan yang diharapkan pasti yakni yang terkecil (atau 0). Jadi nilai µ0

19
Gambar 3.4: Grafik Kendali CUSUM

dapat diduga dengan µb0 = x̄¯ = 0.254. Kemudian, akan ditentukan nilai-nilai
untuk plot Ci + dan Ci − seperti pada tabel (4.4).
Gambar (3.4) adalah grafik kendali CUSUM menggunakan program
R. Pada grafik tersebut terlihat bahwa terdapat 10 nilai Ci + dan 8 nilai Ci −
yang out of control. Hal ini menandakan terdapat gap yang besar terhadap ke-
salahan yang dilakukan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kesaalhan produksi
sertifikat dan lampiran tidak terkendali secara statistik.

Analisis Kapabilitas Proses


Setelah menghitung dan membuat grafik kendali X̄ − R dan CU-
SUM. Maka, langkah selanjutnya akan dihitung nilai kapabilitas proses pro-
duksi untuk melihat variabilitas(keragaman) kesalahan produksi sertifikat dan
lampiran di KAN. Sebelumnya, akan dihitung nilai USL dan LSL dalam batas
3-σ sebagai berikut :

U SL = x̄¯ + 3σx̄ = 0.254 + 3(1.151) = 2.089652


LSL = 0

Selanjutnya, dihitung nilai kapabilitas proses (Cp ). yakni


U SL − LSL 2.089652 − 0
Cp = = = 0.302
6σx̄ 6 × 1.151
Nilai kapabilitas proses pada kesalahan produksi sertifikaat dan lampir-
an yakni sebesar 0,302. Hal ini dapat dikatakan bahwa variabilitas(keragaman)
pada kesalahan produksi sertifikaat dan lampiran di KAN dalam kategori ti-
dak baik. Dengan kata lain, kesalahan produksi sertifikaat dan lampiran an-
tara perhitungan manual maupun statistik sama-sama kurang dari 1. Bisa
juga disebut bahwa dalam kesalahan produksi sertifikat dan lampiran terda-
pat gap(selisih) yang jauh antara set sampel 1 dan set sampel yang lainnya.
Gambar (3.5) adalah grafik kapabilitas proses menggunkan program
R. Dalam gambar (3.5) terlihat bahwa terdapat kurva normal yang 2 arah de-
ngan nilai target berada di puncak. KAN tidak memiliki target khusus dalam
kesalahan produksi sertifikaat dan lampiran, sehingga target dalam gambar

20
Gambar 3.5: Grafik Kapabilitas Proses

(3.5) adalah keslahan terkecil, yakni 0. Selain itu, dalam gambar (3.5) terli-
hat bahwa 2 interval data melewati batas USL, tetapi nilainya sangat kecil hal
ini berarti data out of control hanyalah sedikit.

21
Bab 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah salah satu instansi yang
tepat untuk dirujuk sebagai tempat praktik kerja lapangan (PKL) maupun
pengembangan ilmu dan profesionalisme. Hal ini dikarenakan ramahnya para
pekerja dan banyak ilmu yang di dapatkan yang tidak dipelajari di kampus.
Salah satu ilmu yang didapat yakni, keterampilan pengelolaan laman web.
Selama pelaksanaan PKL disana, penulis tidak dianggap seperti ma-
hasiswa PKL, tetapi sebagai karyawan. Sehingga, penulis dijadikan sebagai
rekan kerja dan diberi pekerjaan penuh bukan hanya sekadar membantu tugas
mereka. Selain itu, kami juga diajak untuk melaksanakan rapat oleh seluruh
anggota KAN (dapat dilihat dalam gambar (4.1).
Berdasarkan uraian pembahasan terhadap pengendalian kesalahan
dalam proses produksi sertfikat dan lampiran di KAN di atas, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan. Berdasarkan Statistik deskriptif nilai Skewness
bernilai positif maknanya distribusi data “miring ke kiri dari distribusi normal”
artinya ada frekuensi nilai yang tinggi di sebelah kiri titik tengah distribusi
normal. Kurtosis bernilai positif maknanya distribusi data “meruncing” arti-
nya ada satu nilai yang mendominasi.
Dilihat berdasarakan grafik kendali. batasan pengawasan menggunakan
grafik kendali belum terlaksana dengan baik(tidak sesuai yang ditargetkan).
Hal ini dibuktikan dengan adanya data out of control pada grafik X̄ − R dan
yang lebih spesifik CUSUM. Selain itu, terdapat juga sinyal-sinyal bahwa data
akan textitout of control yang ditunjukkan oleh titik kuning di akhir-akhir
grafik.
Jika dilihat dari nilai kapabilitas proses, baik yang didapat dengan program
R maupun perhitungan manual menggunakan 3 −σ, yakni Cp = 0.793, Cpl =
0.192 dan Cpk = 0.192. Hal ini menunjukkan bahwa kesalahan produksi sertfi-
kat masih kurang baik. Tetapi, produksi sertfikat dan lampiran dapat dikatak-
an baik. Kenapa? karena makin buruk kesalahan maka semakin baik kualitas
produksi. Sehingga walaupun banyak kesalahan dan kesalahan memiliki vari-
abilitas tinggi, tetapi produksi tidak berjalan merugi.

22
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dari penulis, yakni membangun ker-
jasama antara pihak UNJ, terutama prodi Matematika, dengan instansi agar
memudahkan mahasiswa mencari dan tempat praktik kerja lapangan (PKL).
Sedangkan berdasarkan uraian pembahasan terhadap pengendalian
kesalahan dalam proses produksi sertfikat dan lampiran di KAN maka penulis
memberi saran yakni, meningkatakan ketelitian karena kesalahan yang dibuat
murni dari human error. Mengubah cara membuat atau menerapkan metode
lain untuk memproduksi sertifikat dan lampiran. Di industri 4.0, penulis me-
nyarankan pembuatan aplikasi agar pembuatan sertifikat dan lampiran dapat
otomatis terbuat dan meminimalisir kesalahan yang terjadi.

23
Bibliografi

[Douglas] Montgomery, Douglas C. 2013. ”Introduction to Statistical Quality


Control, Ed : 7”. United States of America(USA).

[Nadya] Nadya, Yusri. Sabardi, Wiky. Dewiyana. Suriadi. 2015. ”Analisis


Tingkat pH Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta
Keumuning Kota Langsa”, Jurnal Ilmiah JURUTERA Vol.02 No. 01 . 1-5.

[Faisal] Faisal, Muhamad. Asmoro, Wiratno Argo. Sugiantoro, Edy. 2017. ”Pe-
ningkatan Kualitas Monitoring Proses Produksi Alumunium Foil : Evaluasi
Kinerja Furnace dengan Computation Fluid Dynamics dan Kualitas Pro-
ses dengan Statistical Process Control (SPC-EWMA, CUSUM)”, Jurnal
Simetris Vol.08 No. 02 . 449-456.

[Abdillah] Abdillah, Adib Fahrozi. 2009. ”Sistem Produksi dan Statisti-


cal Process Control (SPC) Berat Bersih Margarin pada Mesin G&A di
PT.SMART Tbk. Surabaya”, Jurnal Praktik Kerja Lapangan Statistical
Process Control(SPC) .

[Helena] R.S, Helena Sisilia. Tannady, Hendy. 2017. ”Process Capability Pro-
cess Analysis pada NUT ”, Jurnal Teknik Industri, Vol.12, No.2. 137-142

24
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Foto Rapat Anggota KAN

Gambar 4.1: Rapat Anggota KAN

25
LAMPIRAN 2 : Code R dalam membuat grafik kendali

Gambar 4.2: Membangun grafik kendali menggunakan program R

26
LAMPIRAN 3 : Nilai-nilai A2 , , , untuk membuat grafik kendali

Gambar 4.3: Nilai A2 , , ,

27
LAMPIRAN 4 : Data Sampel

Jenis kesalahan yang terjadi Persen-


Tanggal Jumlah
Re- A- Masa No. tase
Gan- Nama
vi- la- Ber- Akre- Ke-
da Lab
si mat laku ditasi salahan
14/04/’20 26 0 0 0 0 0 2 7.692
15/04/’20 2 1 0 0 0 0 0 50.000
16/04/’20 67 5 0 0 0 0 0 7.463
18/04/’20 8 1 0 0 0 0 0 12.500
23/04/’20 92 2 1 0 2 1 4 10.870
27/04/’20 6 0 1 0 0 0 0 16.667
28/04/’20 5 0 0 0 0 0 1 20.000
29/04/’20 2 0 0 0 0 0 0 0.000
30/04/’20 26 2 2 0 0 0 0 15.385
02/05/’20 2 0 0 0 0 0 0 0.000
04/05/’20 21 4 0 0 0 0 0 19.048
05/05/’20 18 0 0 0 0 0 0 0.000
06/05/’20 10 0 0 0 0 0 0 0.000
07/05/’20 9 0 0 0 0 0 0 0.000
08/05/’20 7 1 0 0 1 1 1 57.143
09/05/’20 12 0 1 0 0 0 0 8.333
12/05/’20 46 2 0 0 0 0 0 4.348
13/05/’20 25 5 1 0 0 0 0 24.000
21/05/’20 8 0 0 0 0 0 0 0.000
26/05/’20 8 0 0 0 0 0 0 0.000
28/05/’20 8 0 0 1 0 0 0 12.500
02/06/’20 4 0 0 0 0 0 0 0.000
03/06/’20 18 0 0 0 0 0 1 5.556
04/06/’20 43 0 0 0 0 0 0 0.000
05/06/’20 11 0 0 0 1 0 2 27.273
08/06/’20 8 2 0 0 0 0 1 37.500
09/06/’20 12 1 0 0 0 0 1 16.667
10/06/’20 10 0 0 0 0 0 0 0.000
11/06/’20 18 3 0 0 0 0 0 16.667
12/06/’20 25 0 0 0 0 0 1 4.000
15/06/’20 7 0 0 0 0 0 0 0.000

28
Jenis kesalahan yang terjadi Persen-
Tanggal Jumlah
Re- A- Masa No. tase
Gan- Nama
vi- la- Ber- Akre- Ke-
da Lab
si mat laku ditasi salahan
18/06/’20 4 0 0 0 0 0 0 0.000
19/06/’20 16 0 0 1 0 0 0 6.250
22/06/’20 4 0 0 0 0 0 0 0.000
23/06/’20 14 0 0 0 0 0 0 0.000
24/06/’20 4 0 0 0 0 0 0 0.000
25/06/’20 12 4 0 0 2 0 0 50.000
28/06/’20 7 1 0 1 0 0 0 28.571
29/06/’20 34 3 0 0 0 0 2 14.706
30/06/’20 4 0 0 0 0 0 0 0.000
02/07/’20 21 1 0 0 0 0 1 9.524
03/07/’20 7 1 0 0 0 0 0 14.286
06/07/’20 3 1 0 0 0 0 0 33.333
08/07/’20 3 1 0 0 0 0 0 33.333
10/07/’20 3 0 0 0 0 0 0 0.000
14/07/’20 56 1 0 0 0 1 0 3.571
15/07/’20 2 1 0 0 0 0 0 50.000
16/07/’20 5 2 0 0 0 0 1 60.000
20/07/’20 4 1 0 1 0 0 1 75.000
22/07/’20 26 1 0 0 0 0 1 7.692
23/07/’20 14 0 0 0 0 0 5 35.714
24/07/’20 4 2 0 0 0 0 0 50.000
27/07/’20 9 0 0 0 1 0 1 22.222
28/07/’20 7 0 0 0 0 0 0 0.000
04/08/’20 38 0 0 0 3 0 0 7.895
07/08/’20 1 0 0 0 0 0 0 0.000
12/08/’20 19 0 0 0 0 0 0 0.000
23/08/’20 70 2 0 0 0 0 0 2.857
26/08/’20 3 0 0 0 0 0 0 0.000
27/08/’20 4 0 0 0 0 0 0 0.000
28/08/’20 26 0 0 0 0 0 0 0.000
31/08/’20 3 0 0 0 0 0 0 0.000
01/09/’20 5 0 0 0 0 0 0 0.000
02/09/’20 6 0 0 0 0 0 0 0.000
03/09/’20 4 1 0 0 0 0 0 25.000
07/09/’20 8 1 0 0 0 0 0 12.500
08/09/’20 4 1 0 0 0 0 0 25.000
09/09/’20 9 0 0 0 0 0 1 11.111
10/09/’20 8 0 0 0 0 0 0 0.000
11/09/’20 6 0 0 0 0 0 0 0.000

Tabel 4.1: Jumlah Produksi Sertifikat dan Lampiran

29
No. Subgrup X̄ No. Subgrup X̄
1 0.333 37 0.000
2 0.167 38 1.000
3 0.833 39 0.333
4 0.167 40 0.833
5 1.667 41 0.000
6 0.167 42 0.333
7 0.167 43 0.167
8 0.000 44 0.167
9 0.667 45 0.167
10 0.000 46 0.000
11 0.667 47 0.333
12 0.000 48 0.167
13 0.000 49 0.500
14 0.000 50 0.500
15 0.667 51 0.333
16 0.167 52 0.833
17 0.333 53 0.333
18 1.000 54 0.333
19 0.000 55 0.000
20 0.000 56 0.500
21 0.167 57 0.000
22 0.000 58 0.000
23 0.167 59 0.333
24 0.000 60 0.000
25 0.500 61 0.000
26 0.500 62 0.000
27 0.333 63 0.000
28 0.000 64 0.000
29 0.500 65 0.000
30 0.167 66 0.167
31 0.000 67 0.167
32 0.667 68 0.167
33 0.000 69 0.167
34 0.167 70 0.000
35 0.000 71 0.000
36 0.000

Tabel 4.2: Nilai tabulasi untuk X̄

30
No. Subgrup R No. Subgrup R
1 2.000 37 0.000
2 1.000 38 4.000
3 5.000 39 1.000
4 1.000 40 3.000
5 4.000 41 0.000
6 1.000 42 1.000
7 1.000 43 1.000
8 0.000 44 1.000
9 2.000 45 1.000
10 0.000 46 0.000
11 4.000 47 1.000
12 0.000 48 1.000
13 0.000 49 2.000
14 0.000 50 1.000
15 1.000 51 1.000
16 1.000 52 5.000
17 2.000 53 2.000
18 5.000 54 1.000
19 0.000 55 0.000
20 0.000 56 3.000
21 1.000 57 0.000
22 0.000 58 0.000
23 1.000 59 2.000
24 0.000 60 0.000
25 2.000 61 0.000
26 2.000 62 0.000
27 1.000 63 0.000
28 0.000 64 0.000
29 3.000 65 0.000
30 1.000 66 1.000
31 0.000 67 1.000
32 2.000 68 1.000
33 0.000 69 1.000
34 1.000 70 0.000
35 0.000 71 0.000
36 0.000

Tabel 4.3: Nilai Tabulasi Range(R)

31
No. Subgrup Ci+ Ci− No. Subgrup Ci+ Ci−
1 0.000 0.000 37 0.000 -3.642
2 0.000 0.000 38 3.664 0.000
3 2.734 0.000 39 3.609 0.000
4 1.750 0.000 40 6.344 0.000
5 9.133 0.000 41 4.430 -0.914
6 8.149 0.000 42 4.375 0.000
7 7.164 0.000 43 3.390 0.000
8 5.250 -0.914 44 2.406 0.000
9 7.055 0.000 45 1.421 0.000
10 5.140 -0.914 46 0.000 -0.914
11 6.945 0.000 47 0.000 0.000
12 5.031 -0.914 48 0.000 0.000
13 3.116 -1.829 49 0.875 0.000
14 1.202 -2.743 50 1.750 0.000
15 3.007 0.000 51 1.695 0.000
16 2.022 0.000 52 4.430 0.000
17 1.968 0.000 53 4.375 0.000
18 5.632 0.000 54 4.320 0.000
19 3.718 -0.914 55 2.406 -0.914
20 1.803 -1.829 56 3.281 0.000
21 0.819 -1.813 57 1.367 -0.914
22 0.000 -2.727 58 0.000 -1.829
23 0.000 -2.712 59 0.000 -0.883
24 0.000 -3.626 60 0.000 -1.798
25 0.875 -1.751 61 0.000 -2.712
26 1.750 0.000 62 0.000 -3.626
27 1.695 0.000 63 0.000 -4.540
28 0.000 -0.914 64 0.000 -5.455
29 0.875 0.000 65 0.000 -6.369
30 0.000 0.000 66 0.000 -6.353
31 0.000 -0.914 67 0.000 -6.338
32 1.805 0.000 68 0.000 -6.322
33 0.000 -0.914 69 0.000 -6.307
34 0.000 -0.899 70 0.000 -7.221
35 0.000 -1.813 71 0.000 -8.135
36 0.000 -2.727
Tabel 4.4: Nilai Tabulasi CUSUM

32

Anda mungkin juga menyukai