Anda di halaman 1dari 15

RINGKASAN MATAKULIAH

AKUNTANSI KEBERLANJUTAN

SUSTAINABLE DEVELOPMENT, PENGUNGKAPAN CSR, DAN


SUSTAINABILITY ACCOUNTING

Kelompok 1:

NI KADEK DWITA DEASRI (1807531012 / 01)

NI KADEK WINDA ARDIYANI (1807531030 / 02)

NI MADE DIAN KEMALA RATIH PALGUNADI (1807531045 / 03)

Kelas : EKA463 C1

Dosen Pengampu : Dr. I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, S.E., M.Si

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021

1
Pokok Bahasan :

1. Sustainable Development
2. Corporate Social Responsibility dan Praktek Pengungkapan
3. Sustainability Accounting
4. Kaitan Akuntansi Keberlanjutan dengan Visi dan Misi Program Studi
Akuntansi

PEMBAHASAN

I. SUSTAINABLE DEVELOPMENT
1.1. Pengertian Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan)

Istilah Sustainable Development dimulai dari Malthus (1798) yang khawatir


akan tidak seimbangnya ketersediaan lahan dan pertumbuhan penduduk di
Inggris. Pembahasan mengenai Sustainable Development terus berkembang.
Selain itu Brundtland dari PBB juga menyatakan bahwa Sustainable Development
adalah proses pembangunan baik lahan, kota, bisnis, masyarakat dan lain
sebagainya yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan
kebutuhan generasi masa depan, hingga World Commission on Environment and
Development (1987) menetapkan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak
pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang. Jadi, Sustainable Development
melakukan pembangunan untuk menciptakan kesimbangan dan memenuhi
kebutuhan masa sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan di masa yang akan
datang dengan menitikberatkan pada daya dukung lingkungan, sosial, dan
ekonomi.

1.2. Konsep Sustainable Development

Dalam konsep Sustainable Development memiliki dua konsep kunci, yaitu :

a) Kebutuhan, kesadaran akan adanya kebutuhan para masyarakat kurang


mampu di negara berkembang.

2
b) Keterbatasan, adanya keterbatasan sumber daya alam sehingga
pengelolaannya perlu diperhatikan agar dapat digunakan unuk masa kini
hingga masa yang akan datang.

1.3. Ruang Lingkup Sustainable Development

Menurut dokumen PBB hasil World Summit tahun 2005, sutainable


development atau pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan
dimana kebijakan tersebut saling terhubung satu sama lain serta merupakan pilar
pendorong pembangunan berkelanjutan, kebijakan tersebut antara lain :

a) Dalam aspek ekonomi, berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi serta


mencari cara untuk bagaimana memajukan perekonomian dalam jangka
panjang tanpa harus menghabiskan modal alam.
b) Dalam aspek sosial, berkaitan dengan pembangunan yang berkutat pada
manusia dalam hal interrelasi, interaksi dan interdependensi. Dimana hal
tersebut erat kaitannya dengan aspek budaya. Pembangunan berkelanjutan
bertujuan untuk menjaga keberlangsungan budaya masyarakat agar
masyarakat tetap bisa menjalani kehidupan dengan tenang.
c) Dalam aspek lingkungan, berkaitan dengan perlindungan lingkungan,
dimana pembangunan yang dilakukan harus senantiasa melibatkan aspek -
aspek lingkungan agar pesatnya pembangunan tidak lantas menghancurkan
kelestarian lingkungan hidup.

1.4. Prinsip – Prinsip Sustainable Development

Terdapat prinsip pembangunan berkelanjutan yakni:

• Equity (Pemerataan)
Pemerataan adalah tujuan yang paling penting dalam pembangunan
berkelanjutan. Pemerintah pada hal ini dianggap bisa meminimalisir
dispratis ekonomi dan sosial dan juga kesempatan yang sama untuk
masyarakat.

3
• Ekonomi
Pendekatan pembangunan pada sektor ekonomi dalam pembangunan
berkelanjutan menitikberatkan pada meningkatnya keahlian pekerja supay
bisa meningkat daya saing dalam memperoleh pekerjaan yang layak.
Terdorongnya kerja sama ekonomis yang strategis dan peningkatan
performa infrastruktur dasar seperti perumaha, air, jalan dan lain
sebagainya hingga infrastruktur informasi.
• Energi
Menerapkan penghematan energi adalah bagian dari pembangunan
berkelanjutan. Contoh penerapannya adalah melakukan optimasi
pembangunan bangunan dengan pencahayaan alami sebanyak mungkin
dan lain-lainnya.

• Ekologi
Prinsip pelestarian ekologi dalam pembangunan berkelanjutan dilakukan
penerapan melalui pemanfaatan lahan campuran semaksimal mungkin,
memperhatikan keberadaan ruang terbuka hijau, sistem transportasi dan
pembangunan saling terintegrasi dan membatasi pemekaran kota yang
berlebihan
• Engagement (Peran Serta)
Pembangunan berkelanjutan bisa dijalankan dengan cara peningkatan dan
pengoptimalan peran serta masyarakat didalamnya.

1.5. Program perusahaan dalam Sustainable Development

Kotler dan Lee mengidentifikasi beberapa pilihan program bagi perusahaan


untuk melaksanakan inisiatif serta aktivitas yang berhubungan dengan berbagai
masalah sosial dan sekaligus sebagai wujud komitmen atas tanggung jawab sosial
perusahaan. Pilihan tersebut yaitu sebagai berikut :

4
a) Cause promotions, yaitu memberikan kontribusi berupa dana atau
penggalangan dana untuk menumbuhkan dan meningkatkan
kesadaran masyarakat akan masalah-masalah sosial tertentu.
b) Cause-related marketing, merupakan bentuk kontribusi perusahaan
dengan cara menyisihkan sekian persen dari pendapatannya
sebagai bentuk donasi bagi masalah sosial tertentu, dalam periode
waktu tertentu atau produk tertentu.
c) Corporate social marketing, merupakan bentuk bantuan
perusahaan untuk membantu pengembangan atauupun
implementasi dari kampanye dengan fokus untuk merubah pola
perilaku tertentu yang memiliki pengaruh negatif.
d) Corporate philantrophy, merupakan inisitiatif perusahaan dengan
memberikan kontribusi secara langsung kepada suatu aktivitas
amal, biasanya lebih sering dalam bentuk donasi maupun
sumbangan tunai.
e) Community volunteering, merupakan bentuk aktivitas dimana
perusahaan memberikan bantuan dan mendorong karyawan dan
mitra bisnis perusahaan untuk secara sukarela terlibat dan
membantu masyarakat setempat.
f) Socially responsible business practices, yaitu sebuah inisiatif
dimana perusahaan akan mengadopsi serta melaksanakan praktik
bisnis dan investasi tertentu yang ditujukan untuk meningkatkan
kualitas komunitas dan melindungi lingkungan.
1.6. Tujuan Sustainable Development

Pembangunan berkelanjutan memiliki tiga tujuan utama, yaitu :

• Layak secara ekonomi


• Dapat diterima secara sosial-politik dan peka budaya
• Ramah lingkungan

5
Target yang hendak dicapai dituangkan dalam istilah Sustainable Development
Goals (SDGs). SDGs sendiri merupakan lanjutan dari program Millenium
Development Goals (MDGs). Program MDGs sendiri diupayakan berhasil pada
tahun 2000-2015 yang kemudian dilanjutkan oleh program SDGs hingga tahun
2030. Pembahasan mengenai program SDGs dilakukan pada tahun 2015 dengan
usulan adanya 17 tujuan yang harus tercapai.

No. Tujuan Target

Peningkatan pendapatan bagi penduduk miskin, kemudahan


Tanpa kemiskinan
1. akses pelayanan, dan perlindungan penduduk dari bencana

2. Tanpa kelaparan Jaminan akan konsumsi pangan aman dan bernutrisi

Berkurangnya kematian ibu dan bayi, mengakhiri penyakit


Kehidupan sehat dan sejahtera menular, kemudahan akses layanan kesehatan, dan
3. berkurangnya polusi

Jaminan pendidikan dasar dan menengah secara gratis, serta


Pendidikan berkualitas
4. adanya program peningkatan keahlian

Tidak adanya segala bentuk diskriminasi dan kekerasan


Kesetaraan gender
5. terhadap perempuan

6. Air bersih dan sanitasi layak Adanya pengelolaan sumber daya air yang terintegerasi

7. Energi bersih dan terjangkau Terwujudnya program energi terbarukan

Banyaknya lapangan pekerjaan, berkurangnya


Pekerjaan layak dan
pengangguran, dan kesetaraan upah untuk pekerjaan yang
pertumbuhan ekonomi
8. dinilai setara

Industri, inovasi, dan Kemudahan akses untuk teknologi informasi dan


9. infrastruktur komunikasi

6
10. Berkurangnya kesenjangan Penyetaraan dari sosial, ekonomi, dan politik

Kota dan permukiman yang Terciptanya tata ruang yang strategis dan peremajaan
11. berkelanjutan permukiman

Konsumsi dan produksi yang


Terwujudnya manajemen limbah yang baik
12. bertanggung jawab

13. Perubahan iklim Meningkatknya kesadaran akan mitigasi perubahan iklim

Jumlah konservasi meningkat, pencemaran laut berkurang,


Ekosistem laut
14. dan kemudahan akses bagi nelayan

Berkurangnya degradasi habitat bagi keanekaragaman


Ekosistem darat
15. hayati

Perdamaian, keadilan, dan Berakhirnya tindak korupsi dan jaminan pengambilan


16. kelembagaan yang tangguh keputusan yang representative dan responsive

Kemitraan untuk mencapai Meningkatnya kerjasama antar badan politik dan


17. tujuan masyarakat

II. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN PRAKTEK


PENGUNGKAPAN

2.1. Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility (CSR)/ Tanggung jawab sosial perusahaan


merupakan salah satu bagian dari strategi bisnis perusahaan dalam jangka
panjang. Dimana ini merupakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya
perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegan g
saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan
seperti misalnya terhadap masalah-masalah yang berdampak pada lingkungan
yakni polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja. CSR tidak hanya

7
terbatas pada konsep pemberian bantuan dana kepada lingkungan sosial, namun
juga bagaimana perusahaan memperlakukan karyawannya dengan tidak
diskriminatif, menjaga hubungan baik dengan pemasok, dan lain sebagainya.
Adapun tujuan dari CSR yakni sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan citra perusahaan, biasanya secara implisit,


asumsi bahwa perilaku perusahaan secara fundamental adalah baik.
2. Untuk membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi
adanya kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat.

3. Sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan


tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada investor.
Adapun bentuk- bentuk implementasi corporate social responsibility yakni,
sebagai berikut :

1. Konsumen, dalam bentuk penggunaan material yang ramah


lingkungan, tidak berbahaya.
2. Karyawan, dalam bentuk persamaan hak dan kewajiban atas seluruh
karyawan tanpa membedakan ras, suku, agama, dan golongan.

3. Komunitas dan lingkungan, dalam bentuk kegiatan kemanusiaan


maupun lingkungan hidup.

4. Kesehatan dan keamanan, dalam bentuk penjagaan dan pemeliharaan


secara rutin atas fasilitas dan lingkungan kantor.
2.2. Praktek Pengungkapan

Praktik pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki


peran yang sangat penting dalam perusahaan. CSR merupakan salah satu
bentuk akuntabilitas perusahaan kepada publik untuk menjelaskan berbagai
dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh
perusahaan.Pengungkapan CSR adalah data yang diungkapkan oleh
perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas sosial perusahaan, dimana ini

8
merupakan suatu tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan informasi
yang transparan, organisasi yang akuntabel serta tata kelola perusahaan yang
baik (good corporate governance). Masyarakat membutuhkan informasi
mengenai sejauh mana perusahaan sudah melaksanakan aktivitas sosialnya
sehingga hak masyarakat dapat terpenuhi dalam hal hidup aman dan tentram,
kesejahteraan karyawan, dan keamanan mengkonsumsi makanan.
Pertanggungjawaban sosial ini harus diungkapkan oleh perusahaan didalam
laporan baik dalam annual report maupun sustainability reporting . Dengan
dikeluarkannya UU No. 40 pasal 74 tahun 2007 tentang perseroan terbatas,
perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dibidang atau bahkan berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan
lingkungan. Dimana UU tersebut menjadi landasan bahwa pengungkapan
pertanggungjawaban sosial ini merupakan mandatory disclosure untuk setiap
perusahaan di Indonesia bukan lagi voluntary disclosure.

Pengungkapan tanggungjawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan


umumnya bersifat voluntary (sukarela), unaudited (belum diaudit), dan
unregulated (tidak dipengaruhi oleh peraturan tertentu). Adapun menurut
Global Reporting Initiative (GRI), dlam konten analisis terkandung tema
tentang pengungkapan pertanggungjawaban sosial, yang terdiri dari :

1. Ekonomi, ini mencakup laba perusahaan yang dibagikan untuk bonus


pemegang saham, kompensasi karyawan, pemerintah, membiayai
kegiatan akibat perubahan iklim serta aktivitas terkait ekonomi
lainnya.
2. Lingkungan Hidup, ini mencakup aspek lingkungan dari proses
produksi, yang meliputi pengendalian polusi dalam menjalankan
operasi bisnis, pencegahan dan perbaikan kerusakan lingkungan
akibat pemrosesan sumber daya alam dan konversi sumber daya alam.
3. Ketenagakerjaan, mencakup dampak aktivitas perusahaan pada orang-
orang dalam perusahaan yang meliputi rekruitmen, program pelatihan,
gaji dan tuntutan, mutasi dan promosi dan lainnya.

9
4. Hak Asasi Manusia, mencakup berapa besar jumlah investasi yang
melibatkan perjanjian terkait hak asasi manusia, pemasok dan
kontraktor yang menjunjung hak asasi, kejadian yang melibatkan
kecelakaan atau kriminal terhadap karyawan di bawah umur, dan
aktivitas lainnya.
5. Kemasyarakatan, mencakup aktivitas yang terkait dengan kesehatan,
pendidikan, dan seni serta pengungkapan aktivitas kemasyarakatan
lainnya.
6. Tanggung jawab atas Produk, ini mencakup aspek kualitatif suatu
produk atau jasa, antara lain keguanaan durability, pelayanan,
kepuasan pelanggan, kejujuran dalam iklan, kejelasan/kelengkapan isi
pada kemasan, dan lainnya.

III. SUSTAINABILITY ACCOUNTING

3.1. Definisi Akuntansi Keberlanjutan


Istilah Akuntansi Keberlanjutan (sustainability accounting) sebenarnya
bukan merupakan istilah baku dalam akuntansi. Para pakar akuntansi membuat
istilah masing-masing untuk menggambarkan transaksi antara perusahaan dengan
lingkungannnya (Widiawati, 2012). Pada dasarnya definisi yang diberikan oleh
para pakar akuntansi mengenai akuntansi sosial memiliki karakteristik yang sama,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Ramanathan (1976) dalam Arief Suadi
(1988), yaitu Akuntansi sosial berkaitan erat dengan masalah : (1) Penilaian
dampak sosial dari kegiatan entitas bisnis, (2) mengukur kegiatan tersebut (3)
melaporkan tanggungjawab sosial perusahaan, dan (4) sistem informasi internal
dan eksternal atas penilaian terhadap sumber-sumber daya perusahaan dan
dampaknya secara sosial ekonomi.

3.2. Prinsip Akuntansi Keberlanjutan


Ranah tanggungjawab sosial mengandung dimensi yang sangat luas dan
kompleks. Di samping itu, tanggungjawab sosial juga mengandung interpretasi
yang sangat berbeda, terutama dikaitkan dengan kepentingan pemangku

10
kepentingan. Crowther David (2008) mengurai prinsip-prinsip tanggungjawab
sosial menjadi tiga, yaitu:
1. Sustainability, berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan
aktivitas tetap memperhitungkan keberlanjutan sumber daya di masa
depan. Keberlanjutan juga memberikan arahan bagaimana penggu naan
sumberdaya sekarang tetap memperhatikan dan memperhitungkan
kemampuan generasi masa depan.
2. Accountability, merupakan upaya perusahaan terbuka dan bertanggung
jawab atas aktivitas yang telah dilakukan. Akuntabilitas dibutuhkan
ketika aktivitas dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan eksternal.
Konsep ini menjelaskan pengaruh kuantitatif aktivitas perusahaan
terhadap pihak internal dan eksternal. Akuntabilitas dapat dijadikan
sebagai media bagi perusahaan membangun image dan network terhadap
para pemangku kepentingan.
3. Transparency, merupakan prinsip penting bagi pihak eksternal.
Transparansi bersinggungan dengan pelaporan aktivitas perusahaan
berikut dampak terhadap pihak eksternal.Transparansi merupakan satu hal
yang amat penting bagi pihak eksternal, berperan untuk mengurangi
asimetri informasi, kesalahpahaman, khususnya informasi dan
pertanggungjawaban berbagai dampak dari lingkungan.
3.4. Lembaga Akuntansi Keberlanjutan
Global Reporting Initiative (GRI)
Global Reporting Initiative (GRI) adalah organisasi non-pemerintah
yang mengembangkan dan menyebarluaskan Pedoman Pelaporan
Keberlanjutan yang berlaku secara global. Panduan ini telah dikembangkan
melalui proses multi-stakeholder yang menggabungkan partisipasi aktif dari
bisnis, akuntansi, investasi, hak asasi manusia, penelitian dan organisasi
tenaga kerja dari seluruh dunia. Pusat Pelaporan Keberlanjutan Nasional
(NCSR) adalah Mitra Pelatihan Bersertifikasi GRI pertama untuk Malaysia,
Indonesia dan Thailand sejak 23 Mei 2011.
Certified Sustainability Reporting Assurer (CSRA)

11
Certified Sustainability Reporting Assurer (CSRA) adalah individu
yang akan dapat menjamin laporan keberlanjutan perusahaan sesuai dengan
standar AA1000AS yang ditetapkan oleh Account Ability. Lulusan harus
dapat memverifikasi kinerja dan proses keberlanjutan di perusahaan dan
untuk dapat memberikan jaminan untuk laporan keberlanjutan.

IV. KAITAN AKUNTANSI KEBERLANJUTAN DENGAN VISI DAN MISI


PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Sebelum melangkah lebih jauh, visi dan misi program studi akuntansi
adalah “Terwujudnya Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana yang menghasilkan sumberdaya manusia di
bidang akuntansi yang Unggul, Mandiri, dan Berbudaya di Tingkat Asia
Tenggara”.
Berangkat dari visi misi tersebut, terdapat tiga aspek yang penting untuk
diimplementasikan yaitu Unggul, Mandiri, dan Berbudaya. Adapun kaitannya
dengan akuntansi keberlanjutan adalah sebagai berikut.
1. Unggul
Penilaian dampak sosial dari kegiatan entitas bisnis, mengukur kegiatan
tersebut, melaporkan tanggungjawab sosial perusahaan, dan sistem
informasi internal dan eksternal atas penilaian terhadap sumber-sumber
daya perusahaan dan dampaknya secara sosial ekonomi akan diperhatikan
oleh entitas yang menerapkan sustainability accounting. Tentunya
program studi yang mengandung mata kuliah akuntansi keberlanjutan akan
mendorong lulusan yang mampu menerapkan sustainability accounting,
akan menciptakan nilai yang lebih unggul dibanding pihak yang belum
menerapkannya.
2. Mandiri
Prinsip yang digandeng sustainabilty accounting mendorong kemandirian
bagi entitas yang menerapkannya. Prinsip sustainability, accountantbility,
dan transparency adalah pondasi dasar untuk membentuk kemandirian

12
sebuah entitas perusahaan. Begitu pula yang diharapkan pada lulusan
program studi akuntansi nantinya, dengan menanamkan ilmu pengetahuan
terkait akuntansi keberlanjutan, niscaya lulusan program studi akuntansi
mampu untuk menerapkan sehingga menggiring perusahaannya menuju
kemandirian.
3. Berbudaya
Akuntansi berkelanjutan merupakan bahan mutlak untuk dijadikan dasar
dalam pengambilan keputusan dalam dunia bisnis, untuk ikut
berpartisipasi dalam melestarikan alam dan budaya. Untuk mendukung
pelaporan ini akuntansi memiliki pelaporan penting, karena diperlukan
kerja keras dan peranan perusahaan beserta kantor akuntan untuk
menyertakan penilaian unsur penyelamatan lingkungan dan penganggaran
pada biaya/beban tbudaya dalam pekerjaannya demi keberlanjutan
profesinya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Crowther, D. 2008 . Corporate social responsibility. Bookboon.

GRI, G. R. I. 2002 . Global reporting initiative. Sustainability Re-porting


Guidelines.

Suadi, A. 1988. Akuntansi Sosial: Implikasi dan Kemungkinan Pengembangan di


Indonesia. Majalah Akuntansi, (11).

Widiawati, S., & Raharja, S. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang M empengaruhi


Islamic Social Reporting Perusahaan-Perusahaan Yang Terdapat Pada Daftar
Efek Syariah Tahun 2009–2011 (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika
dan Bisnis).
Binus, Web. 2019. Konsep Corporate Social Responsibility. 2019. Dikutip pada
https://accounting.binus.ac.id/2019/05/14/memahami-corporate-social-
responsibility-csr/. Diakses pada tanggal 12 Februari 2021.

Ika Damayanti, Melisa. Pengungkapan CSR. Dikutip pada


http://eprints.undip.ac.id/29845/1/Jurnal_MELISA_IKA_DAMAYANTI_C2C
007079.pdf. Diakses pada tanggal 12 Februari 2021.

Zulkarnaen, E. & Ahmad Harakan, H. H., 2016. Prinsip-Prinsip Pembangunan


Berkelanjutan dalam Implementasi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di
Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar. Ilmu Administrasi, 5(1), pp. 1-14.

OJK. 2017. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dikutip pada


https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/publikasi/prinsip-dan-
kesepakatan-internasional/Pages/Tujuan-Pembangunan-Berkelanjutan.aspx.
Diakses pada tanggal 13 Februari 2021.

Studio Belajar. (tt). Pembangunan Berkelanjutan. Dikutip pada


https://www.studiobelajar.com/pembangunan-berkelanjutan/. Diakses pada
tanggal 13 Februari 2021.

14
Ilmu Ekonomi ID. (tt). Pengertian Sustainable Development (Pembangunan
Berkelanjutan). Dikutip pada https://www.ilmu-ekonomi-
id.com/2016/10/pengertian-sustainable-development-pembangunan-
berkelanjutan.html?m=1. Diakses pada tanggal 13 Februari 2021.

15

Anda mungkin juga menyukai