AKUNTANSI KEBERLANJUTAN
Kelompok 1:
Kelas : EKA463 C1
1
Pokok Bahasan :
1. Sustainable Development
2. Corporate Social Responsibility dan Praktek Pengungkapan
3. Sustainability Accounting
4. Kaitan Akuntansi Keberlanjutan dengan Visi dan Misi Program Studi
Akuntansi
PEMBAHASAN
I. SUSTAINABLE DEVELOPMENT
1.1. Pengertian Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan)
2
b) Keterbatasan, adanya keterbatasan sumber daya alam sehingga
pengelolaannya perlu diperhatikan agar dapat digunakan unuk masa kini
hingga masa yang akan datang.
• Equity (Pemerataan)
Pemerataan adalah tujuan yang paling penting dalam pembangunan
berkelanjutan. Pemerintah pada hal ini dianggap bisa meminimalisir
dispratis ekonomi dan sosial dan juga kesempatan yang sama untuk
masyarakat.
3
• Ekonomi
Pendekatan pembangunan pada sektor ekonomi dalam pembangunan
berkelanjutan menitikberatkan pada meningkatnya keahlian pekerja supay
bisa meningkat daya saing dalam memperoleh pekerjaan yang layak.
Terdorongnya kerja sama ekonomis yang strategis dan peningkatan
performa infrastruktur dasar seperti perumaha, air, jalan dan lain
sebagainya hingga infrastruktur informasi.
• Energi
Menerapkan penghematan energi adalah bagian dari pembangunan
berkelanjutan. Contoh penerapannya adalah melakukan optimasi
pembangunan bangunan dengan pencahayaan alami sebanyak mungkin
dan lain-lainnya.
• Ekologi
Prinsip pelestarian ekologi dalam pembangunan berkelanjutan dilakukan
penerapan melalui pemanfaatan lahan campuran semaksimal mungkin,
memperhatikan keberadaan ruang terbuka hijau, sistem transportasi dan
pembangunan saling terintegrasi dan membatasi pemekaran kota yang
berlebihan
• Engagement (Peran Serta)
Pembangunan berkelanjutan bisa dijalankan dengan cara peningkatan dan
pengoptimalan peran serta masyarakat didalamnya.
4
a) Cause promotions, yaitu memberikan kontribusi berupa dana atau
penggalangan dana untuk menumbuhkan dan meningkatkan
kesadaran masyarakat akan masalah-masalah sosial tertentu.
b) Cause-related marketing, merupakan bentuk kontribusi perusahaan
dengan cara menyisihkan sekian persen dari pendapatannya
sebagai bentuk donasi bagi masalah sosial tertentu, dalam periode
waktu tertentu atau produk tertentu.
c) Corporate social marketing, merupakan bentuk bantuan
perusahaan untuk membantu pengembangan atauupun
implementasi dari kampanye dengan fokus untuk merubah pola
perilaku tertentu yang memiliki pengaruh negatif.
d) Corporate philantrophy, merupakan inisitiatif perusahaan dengan
memberikan kontribusi secara langsung kepada suatu aktivitas
amal, biasanya lebih sering dalam bentuk donasi maupun
sumbangan tunai.
e) Community volunteering, merupakan bentuk aktivitas dimana
perusahaan memberikan bantuan dan mendorong karyawan dan
mitra bisnis perusahaan untuk secara sukarela terlibat dan
membantu masyarakat setempat.
f) Socially responsible business practices, yaitu sebuah inisiatif
dimana perusahaan akan mengadopsi serta melaksanakan praktik
bisnis dan investasi tertentu yang ditujukan untuk meningkatkan
kualitas komunitas dan melindungi lingkungan.
1.6. Tujuan Sustainable Development
5
Target yang hendak dicapai dituangkan dalam istilah Sustainable Development
Goals (SDGs). SDGs sendiri merupakan lanjutan dari program Millenium
Development Goals (MDGs). Program MDGs sendiri diupayakan berhasil pada
tahun 2000-2015 yang kemudian dilanjutkan oleh program SDGs hingga tahun
2030. Pembahasan mengenai program SDGs dilakukan pada tahun 2015 dengan
usulan adanya 17 tujuan yang harus tercapai.
6. Air bersih dan sanitasi layak Adanya pengelolaan sumber daya air yang terintegerasi
6
10. Berkurangnya kesenjangan Penyetaraan dari sosial, ekonomi, dan politik
Kota dan permukiman yang Terciptanya tata ruang yang strategis dan peremajaan
11. berkelanjutan permukiman
7
terbatas pada konsep pemberian bantuan dana kepada lingkungan sosial, namun
juga bagaimana perusahaan memperlakukan karyawannya dengan tidak
diskriminatif, menjaga hubungan baik dengan pemasok, dan lain sebagainya.
Adapun tujuan dari CSR yakni sebagai berikut :
8
merupakan suatu tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan informasi
yang transparan, organisasi yang akuntabel serta tata kelola perusahaan yang
baik (good corporate governance). Masyarakat membutuhkan informasi
mengenai sejauh mana perusahaan sudah melaksanakan aktivitas sosialnya
sehingga hak masyarakat dapat terpenuhi dalam hal hidup aman dan tentram,
kesejahteraan karyawan, dan keamanan mengkonsumsi makanan.
Pertanggungjawaban sosial ini harus diungkapkan oleh perusahaan didalam
laporan baik dalam annual report maupun sustainability reporting . Dengan
dikeluarkannya UU No. 40 pasal 74 tahun 2007 tentang perseroan terbatas,
perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dibidang atau bahkan berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan
lingkungan. Dimana UU tersebut menjadi landasan bahwa pengungkapan
pertanggungjawaban sosial ini merupakan mandatory disclosure untuk setiap
perusahaan di Indonesia bukan lagi voluntary disclosure.
9
4. Hak Asasi Manusia, mencakup berapa besar jumlah investasi yang
melibatkan perjanjian terkait hak asasi manusia, pemasok dan
kontraktor yang menjunjung hak asasi, kejadian yang melibatkan
kecelakaan atau kriminal terhadap karyawan di bawah umur, dan
aktivitas lainnya.
5. Kemasyarakatan, mencakup aktivitas yang terkait dengan kesehatan,
pendidikan, dan seni serta pengungkapan aktivitas kemasyarakatan
lainnya.
6. Tanggung jawab atas Produk, ini mencakup aspek kualitatif suatu
produk atau jasa, antara lain keguanaan durability, pelayanan,
kepuasan pelanggan, kejujuran dalam iklan, kejelasan/kelengkapan isi
pada kemasan, dan lainnya.
10
kepentingan. Crowther David (2008) mengurai prinsip-prinsip tanggungjawab
sosial menjadi tiga, yaitu:
1. Sustainability, berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan
aktivitas tetap memperhitungkan keberlanjutan sumber daya di masa
depan. Keberlanjutan juga memberikan arahan bagaimana penggu naan
sumberdaya sekarang tetap memperhatikan dan memperhitungkan
kemampuan generasi masa depan.
2. Accountability, merupakan upaya perusahaan terbuka dan bertanggung
jawab atas aktivitas yang telah dilakukan. Akuntabilitas dibutuhkan
ketika aktivitas dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan eksternal.
Konsep ini menjelaskan pengaruh kuantitatif aktivitas perusahaan
terhadap pihak internal dan eksternal. Akuntabilitas dapat dijadikan
sebagai media bagi perusahaan membangun image dan network terhadap
para pemangku kepentingan.
3. Transparency, merupakan prinsip penting bagi pihak eksternal.
Transparansi bersinggungan dengan pelaporan aktivitas perusahaan
berikut dampak terhadap pihak eksternal.Transparansi merupakan satu hal
yang amat penting bagi pihak eksternal, berperan untuk mengurangi
asimetri informasi, kesalahpahaman, khususnya informasi dan
pertanggungjawaban berbagai dampak dari lingkungan.
3.4. Lembaga Akuntansi Keberlanjutan
Global Reporting Initiative (GRI)
Global Reporting Initiative (GRI) adalah organisasi non-pemerintah
yang mengembangkan dan menyebarluaskan Pedoman Pelaporan
Keberlanjutan yang berlaku secara global. Panduan ini telah dikembangkan
melalui proses multi-stakeholder yang menggabungkan partisipasi aktif dari
bisnis, akuntansi, investasi, hak asasi manusia, penelitian dan organisasi
tenaga kerja dari seluruh dunia. Pusat Pelaporan Keberlanjutan Nasional
(NCSR) adalah Mitra Pelatihan Bersertifikasi GRI pertama untuk Malaysia,
Indonesia dan Thailand sejak 23 Mei 2011.
Certified Sustainability Reporting Assurer (CSRA)
11
Certified Sustainability Reporting Assurer (CSRA) adalah individu
yang akan dapat menjamin laporan keberlanjutan perusahaan sesuai dengan
standar AA1000AS yang ditetapkan oleh Account Ability. Lulusan harus
dapat memverifikasi kinerja dan proses keberlanjutan di perusahaan dan
untuk dapat memberikan jaminan untuk laporan keberlanjutan.
Sebelum melangkah lebih jauh, visi dan misi program studi akuntansi
adalah “Terwujudnya Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana yang menghasilkan sumberdaya manusia di
bidang akuntansi yang Unggul, Mandiri, dan Berbudaya di Tingkat Asia
Tenggara”.
Berangkat dari visi misi tersebut, terdapat tiga aspek yang penting untuk
diimplementasikan yaitu Unggul, Mandiri, dan Berbudaya. Adapun kaitannya
dengan akuntansi keberlanjutan adalah sebagai berikut.
1. Unggul
Penilaian dampak sosial dari kegiatan entitas bisnis, mengukur kegiatan
tersebut, melaporkan tanggungjawab sosial perusahaan, dan sistem
informasi internal dan eksternal atas penilaian terhadap sumber-sumber
daya perusahaan dan dampaknya secara sosial ekonomi akan diperhatikan
oleh entitas yang menerapkan sustainability accounting. Tentunya
program studi yang mengandung mata kuliah akuntansi keberlanjutan akan
mendorong lulusan yang mampu menerapkan sustainability accounting,
akan menciptakan nilai yang lebih unggul dibanding pihak yang belum
menerapkannya.
2. Mandiri
Prinsip yang digandeng sustainabilty accounting mendorong kemandirian
bagi entitas yang menerapkannya. Prinsip sustainability, accountantbility,
dan transparency adalah pondasi dasar untuk membentuk kemandirian
12
sebuah entitas perusahaan. Begitu pula yang diharapkan pada lulusan
program studi akuntansi nantinya, dengan menanamkan ilmu pengetahuan
terkait akuntansi keberlanjutan, niscaya lulusan program studi akuntansi
mampu untuk menerapkan sehingga menggiring perusahaannya menuju
kemandirian.
3. Berbudaya
Akuntansi berkelanjutan merupakan bahan mutlak untuk dijadikan dasar
dalam pengambilan keputusan dalam dunia bisnis, untuk ikut
berpartisipasi dalam melestarikan alam dan budaya. Untuk mendukung
pelaporan ini akuntansi memiliki pelaporan penting, karena diperlukan
kerja keras dan peranan perusahaan beserta kantor akuntan untuk
menyertakan penilaian unsur penyelamatan lingkungan dan penganggaran
pada biaya/beban tbudaya dalam pekerjaannya demi keberlanjutan
profesinya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
Ilmu Ekonomi ID. (tt). Pengertian Sustainable Development (Pembangunan
Berkelanjutan). Dikutip pada https://www.ilmu-ekonomi-
id.com/2016/10/pengertian-sustainable-development-pembangunan-
berkelanjutan.html?m=1. Diakses pada tanggal 13 Februari 2021.
15