Anda di halaman 1dari 8

Jenis-jenis Angin

1. Pengertian Angin
2. Proses terjadinya Angin dan Alat Pengukuran
3. Jenis-jenis Angin
4. Dampak yang ditimbulkan Angin Kencang
5. Latihan
6. Team
Pengertian Angin

Gambar 1. Teori dasar gerakan angin

Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu
udara yang tinggi.

Proses Terjadinya Angin

Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah.
Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah,
daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai  suhu udara yang lebih panas dan
tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara
daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas,
akibatnya akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.

Contoh – contoh alat pengukur angin:

Meskipun pada kenyataan angin tidak dapat dilihat bagaimana wujudnya, namun masih dapat diketahui
keberadaannya melalui efek yang ditimbulkan pada benda – benda yang mendapat hembusan angin. Seperti ketika
kita melihat dahan – dahan pohon bergerak atau bendera yang berkibar kita tahu bahwa ada angin yang berhembus.
Dari mana angin bertiup dan berapa kecepatannya dapat diketahui dengan menggunakan alat – alat pengukur angin.
Alat–alat pengukur angin tersebut adalah :

1. Anemometer, yaitu alat yang mengukur kecepatan angin.


2. Wind vane, yaitu alat untuk mengetahui arah angin.

3. Windsock, yaitu alat untuk mengetahui arah angin dan  memperkirakan besar kecepatan angin. Biasanya
ditemukan di bandara – bandara.

Selain dengan menggunakan  alat–alat pengukur angin, arah dan kecepatan angin juga dapat diukur/diperkirakan
dengan menggunakan tabel Skala Beaufort.
Contoh tabel Skala Beaufort:

Satuan Satuan
Skala
Kategori dalam dalam Keadaan di daratan Keadaan di lautan
Beaufort
km/jam knots
Udara Asap bergerak secara
0 0 0 Permukaan laut seperti kaca
Tenang vertikal
Angin terasa di wajah;
Angin daun-daun berdesir; riuk kecil terbentuk namun tidak pecah;
1~3 ≤ 19 ≤ 10
lemah kincir angin bergerak permukaan tetap seperti kaca
oleh angin
mengangkat debu dan
Angin menerbangkan kertas; Ombak kecil mulai memanjang; garis-garis buih
4 20~29 11~16
sedang cabang pohon kecil sering terbentuk
bergerak
pohon kecil berayun;
Angin gelombang kecil
5 30~39 17~21 Ombak ukuran sedang; buih berarak-arak
segar terbentuk di perairan di
darat
cabang besar bergerak;
siulan terdengar pada Ombak besar mulai terbentuk, buih tipis melebar
6 Angin kuat 40~ 50 22~ 27
kabel telepon; payung dari puncaknya, kadang-kadang timbul percikan
sulit digunakan
pohon-pohon bergerak;
Laut mulai bergolak, buih putih mulai terbawa
7 Angin ribut 51~ 62 28 ~33 terasa sulit berjalan
angin dan membentuk alur-alur sesuai arah angin
melawan arah angin
Gelombang agak tinggi dan lebih panjang;
ranting-ranting patah;
Angin ribut puncak gelombang yang pecah mulai bergulung;
8 63~ 75 34~ 40 semakin sulit bergerak
sedang buih yang terbesar anginnya semakin jelas alur-
maju
alurnya
kerusakan bangunan Gelombang tinggi terbentuk buih tebal berlajur-
Angin ribut mulai muncul; atap lajur; puncak gelombang roboh bergulung-
9 76~ 87 41~ 47
kuat rumah lepas; cabang gulung; percik-percik air mulai mengganggu
yang lebih besar patah penglihatan
Gelombang sangat tinggi dengan puncak
jarang terjadi di daratan;
memayungi; buih yang ditimbulkan membentuk
pohon-pohon tercabut;
10 Badai 88~ 102 48~ 55 tampal-tampal buih raksasa yang didorong angin,
kerusakan bangunan
seluruh permukaan laut memutih; gulungan
yang cukup parah
ombak menjadi dahsyat; penglihatan terganggu
Gelombang amat sangat tinggi (kapal-kapal kecil
dan sedang terganggu pandangan karenanaya),
103 permukaan laut tertutup penuh tampal -tampal
11 Badai kuat 56~ 63
~117 putih buih karena seluruh puncak gelombang
sangat jarang terjadi- menghamburkan buih yang terdorong angin;
kerusakan yang penglihatan terganggu
menyebar luas
Udara tertutup penuh oleh buih dan percik air;
permukaan laut memutuh penuh oleh percik-
12+ Topan ³118 ³64
percik air yang terhanyut angin; penglihatan amat
sangat terganggu

Jenis-jenis Angin

Secara umum angin dapat dibagi menjadi angin lokal dan angin musim.
Angin lokal terdapat 3 macam yaitu :

1. Angin darat dan angin laut.

Angin darat dan angin laut terjadi akibat adanya perbedaan sifat antara daratan dan lautan dalam menyerap dan
melepaskan energi panas matahari. Daratan menyerap dan melepas energi panas lebih cepat daripada lautan.
Angin darat terjadi ketika pada malam hari energi panas yang diserap permukaan bumi sepanjang hari akan
dilepaskan lebih cepat oleh daratan (udara dingin). Sementara itu di lautan energi panas sedang dalam proses
dilepaskan ke udara. Gerakan konvektif tersebut menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan
udara yang naik di lautan sehingga terjadi aliran udara dari darat ke laut. Angin darat terjadi pada tengah malam dan
dini hari. 

Sedangkan angin laut terjadi ketika pada pagi hingga menjelang sore hari, daratan menyerap energi panas lebih
cepat dari lautan sehingga suhu udara di darat lebih panas daripada di laut. Akibatnya udara panas di daratan akan
naik dan digantikan udara dingin dari lautan. Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat. Angin laut terjadi pada
sore dan malam hari.

Contoh: angin darat dan angin laut :

Gambar angin Laut (A) dan Angin Darat (B)

2. Angin gunung dan angin lembah

Gambar Angin Lembah

Angin lembah terjadi ketika matahari terbit, puncak gunung adalah daerah yang pertama kali mendapat panas dan
sepanjang hari selama proses tersebut, lereng gunung mendapat energi panas lebih banyak daripada lembah.
Sehingga menyebabkan perbedaan suhu antara keduanya. Udara panas dari lereng gunung naik dan digantikan
dengan udara dingin dari lembah. Akibatnya terjadi aliran udara dari lembah menuju gunung.

Gambar Angin gunung

Sedangkan pada sore hari lembah akan melepaskan energi panas dan puncak gunung yang telah mendingin akan
mengalirkan udara ke lembah. Aliran udara tersebut dinamakan angin gunung.

Angin Puting Beliung

Gambar Angin puting beliung

3. Angin Ribut/Puyuh

Biasa juga dikenal dengan puting beliung, yaitu angin kencang yang datang secara tiba – tiba, mempunyai pusat,
bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh permukaan bumi dan punah dalam waktu singkat (3 – 5 menit).
Kecepatan angin rata – ratanya berkisar antara 30 – 40 knots. Angin ini berasal dari awan Cumulonimbus (Cb) yaitu
awan yang bergumpal berwarna abu – abu gelap dan menjulang tinggi. Namun, tidak semua awan Cumulonimbus
menimbulkan puting beliung. Puting beliung dapat terjadi dimana saja, di darat maupun di laut dan jika terjadi di laut
durasinya lebih lama daripada di darat. Angin ini lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, terkadang pada
malam hari dan lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba).  Luas daerah yang terkena dampaknya
sekitar 5 – 10 km, karena itu bersifat sangat lokal.

 Angin Periodik adalah :


Jenis angin yang berhembus secara periodik.

Gambar Angin Monsun

Angin monsun adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu
dengan yang lain polanya akan berlawanan.
Angin monsun di Indonesia ada 2 macam  yaitu:

1. Angin Monsun Asia dan


2. Angin Monsun Australia.

1. Angin Monsun Asia


Angin ini berhubungan dengan angin baratan yaitu angin yang berasal dari daratan Asia menuju wilayah
Indonesia, dengan membawa uap air lebih banyak dari biasanya, sehingga sebagian wilayah Indonesia
bagian Selatan Katulistiwa sering banyak hujan atau bertepatan dengan musim hujan di Indonesia.
Ketika matahari berada di sebelah Utara Katulistiwa, maka daerah di Belahan Bumi Utara mempunyai suhu
udara yang panas dengan tekanan udara cenderung rendah. Sehingga arah pergerakan angin dari Belahan
Bumi Utara (daratan Asia) menuju Belahan Bumi Selatan (daratan Australia) dan angin tersebut biasanya
berasal dari arah barat menuju timur. Kondisi ini biasa dikenal orang sebagai angin barat.

Gambar Pola Angin Baratan

Gambar Pola Angin Timuran


2. Angin Monsum Australia
Angin ini berhubungan dengan angin timur yaitu angin yang berasal dari daratan Australia. Ketika matahari
berada di Belahan Bumi Selatan, maka Belahan Bumi Selatan mempunyai suhu yang panas dan tekanan
udara yang tinggi maka pergerakan angin dari Belahan Bumi Selatan (daratan Australia) menuju Belahan
Bumi Utara (daratan Asia).

Dampak-dampak yang ditimbulkan angin kencang

Selain bermanfaat bagi masyarakat, angin juga dapat menimbulkan masalah. Angin yang sering menimbulkan
kerusakan menurut kriteria kecepatan antara lain :

a. Angin Puting Beliung


Adalah angin yang berputar dalam waktu yang sangat singkat sekitar 3 sampai 5 menit, sering terjadi di
darat dengan radius sekitar 5 – 10 km.
Angin puting beliung dapat membuat atap – atap rumah semi permanen berterbangan dan dapat membuat
pohon tumbang. Agar terhindar dari terjangan angin puting beliung perlu di ambil langkah antisipatif 
berikut :

 Menebang dahan – dahan dari pohon yang rimbun dan tinggi untuk mengurangi beban berat pada pohon
tersebut.

 Memperkuat atap rumah yang sudah rapuh

 Cepat berlindung atau menjauh dari tempat kejadian, bila menetahui adanya indikasi akan terjadi puting
beliung.

Angin Topan (Badai Tropis)

b. Angin Topan (Badai Tropis)


Angin Topan adalah angin yang berputar dengan skala yang lebih lama sekitar 3 – 7 hari, selalu terjadi di
laut dengan daya rusak mencapai ribuan km, Indonesia termasuk negara yang tidak akan pernah dilintasi
angin tersebut, namun demikian untuk wilayah yang dekat dengan angin topan akan merasakan dampak
tidak langsungnya, antara lain:

 Peningkatan kecepatan angin > 20 knots atau 37 km/jam

 Gelombang tinggi > 2.5 m

 Hujan lebat dan angin kencang pada radius 1000 km dari pusat badai
© Pustekkom 2007

Anda mungkin juga menyukai