NIM : 20/461506/HK/22524
KUIS-PAI-A-KULIAH.4
2. Bagaimana pandangan hidup Saudara supaya bahagia dunia dan akherat ? Jelaskan.
# Cara agar saya hidup bahagia di dunia dan akhirat adalah dengan senantiasa bertaqwa
kepada Allah Swt, yaitu dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya. Selain itu, saya juga akan melakukan hal-hal berikut.
Nama : Affan Fauzi
NIM : 20/461506/HK/22524
3. Jika nantinya Saudara menjadi seorang Hakim, bagaimana supaya dalam menjalankan
profesi Saudara sebagai Hakim bernilai ibadah dan menghantarkan Saudara masuk
syurga ? jelaskan.
# Cara agar profesi yang saya tekuni adalah dengan bekerja semaksimal mungkin
dengan hati nurani yang dijiwai nilai-nilai luhur sesuai arahan Allah Swt. Menjadi
hakim yang bijak dan adil, dan senantiasa selalu bertaqwa kepada Allah. Telah
dijelaskan bahwa Islam mendorong umatnya untuk bekerja, hidup dalam kemuliaan
dan tidak menjadi beban orang lain. Islam juga memberi kebebasan dalam memilih
pekerjaan yang sesuai dengan kecenderungan dan kemampuan setiap orang. Namun
demikian, Islam mengatur batasan-batasan, meletakkan prinsip-prinsip dan
menetapkan nilai-nilai yang harus dijaga oleh seorang muslim, agar kemudian
aktifitas bekerjanya benar-benar dipandang oleh Allah sebagai kegiatan ibadah yang
memberi keuntungan berlipat di dunia dan di akhirat. Berikut ini adalah batasan-
batasan tersebut:
Pertama, pekerjaan yang dijalani harus halal dan baik. Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-
Nya kamu menyembah.” (QS. Al Baqarah [2]: 172)
Setiap muslim diperintahkan untuk makan yang halal-halal saja serta hanya memberi
dari hasil usahanya yang halal, agar pekerjaan itu mendatangkan kemaslahatan dan
bukan justru menimbulkan kerusakan. Itu semua tidak dapat diwujudkan, kecuali jika
pekerjaan yang dilakukannya termasuk kategori pekerjaan yang dihalalkan oleh Islam.
Maka tidak boleh bagi seorang muslim bekerja dalam bidang-bidang yang dianggap
oleh Islam sebagai kemaksiatan dan akan menimbulkan kerusakan. Diantara bentuk
pekerjaan yang diharamkan oleh Islam adalah membuat patung, memproduksi khamr
dan jenis barang yang memamukkan lainnya, berjudi atau bekerja dalam pekerjaan
yang mengan-dung unsur judi, riba, suap-menyuap, sihir, ternak babi, mencuri,
merampok, menipu dan memanipulasi dan begitu pula seluruh pekerjaan yang
termasuk membantu perbuatan haram seperti menjual anggur kepada produsen arak,
Nama : Affan Fauzi
NIM : 20/461506/HK/22524
menjual senjata kepada orang-orang yang memerangi kaum muslimin, bekerja di
tempat-tempat maksiat yang melalaikan dan merusak moral manusia dan lain
sebagainya.
Kedua, bekerja dengan profesional dan penuh tanggungjawab. Islam tidak
memerintahkan umatnya untuk sekedar bekerja, akan tetapi mendorong umatnya agar
senantiasa bekerja dengan baik dan bertanggungjawab. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah mencintai seorang diantara ka-lian yang jika bekerja, maka ia
bekerja dengan baik.” (HR Baihaqi, dinilai shahih oleh Al Albani dalam “Silsilah As
Shahihah”)
Beliau juga bersabda, “Sesungguhnya Allah mewajib-kan perbuatan ihsan atas segala
sesuatu.” (HR Muslim)
Yang dimaksud dengan profesional dalam bekerja adalah, merasa memiliki
tanggungjawab atas pekerjaan tersebut, memperhatikan dengan baik urusannya dan
berhati-hati untuk tidak melakukan kesalahan.
Ketiga, ikhlas dalam bekerja, yaitu meniatkan aktifitas bekerjanya tersebut untuk
mencari ridho Allah dan beribadah kepada-Nya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu tergantung niat. Dan setiap
orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya.” (HR Bukhari
Muslim)
Niat sangat penting dalam bekerja. Jika kita ingin pekerjaan kita dinilai ibadah, maka
niat ibadah itu harus hadir dalam sanubari kita. Segala lelah dan setiap tetesan
keringat karena bekerja akan dipandang oleh Allah sebagai ketundukan dan amal
shaleh disebabkan karena niat. Untuk itulah, jangan sampai kita melupakan niat
tersebut saat kita bekerja, sehingga kita kehilangan pahala ibadah yang sangat besar
dari pekerjaan yang kita jalani itu.
Keempat, tidak melalaikan kewajiban kepada Allah. Bekerja juga akan bernilai ibadah
jika pekerjaan apa pun yang kita jalani tidak sampai melalaikan dan melupakan kita
dari kewajiban-kewajiban kepada Allah. Sibuk bekerja tidak boleh sampai membuat
kita meninggalkan kewajiban. Shalat misalnya. Ia adalah kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh setiap muslim. Maka, jangan sampai kesibukan bekerja mencari
karunia Allah mengakibatkan ia meninggalkan shalat walau pun hanya satu kali.
Nama : Affan Fauzi
NIM : 20/461506/HK/22524
Begitu pula dengan kewajiban yang lainnya, seperti zakat, puasa, haji, bersilaturahmi
dan ibadah-ibadah wajib lainnya.
4. Salah satu prinsip ibadah adalah seimbang antara urusan jasmani dan rohani. Apa
maknanya, dan berikan contoh kehidupan Saudara yang menunjukkan demikian ?
Jelaskan
# Hal ini berarti sesuai dengan kodratnya bahwa manusia itu makhluk Allah yang
terdiri atas jasmani dan rohani, maka ibadah mempunyai prinsip adanya
keseimbangan diantara keduanya, Tidak hanya mengejar satu hal lalu meninggalkan
yang lainnya, atau sebaliknya, akan tetapi keseimbangan antara keduanyalah yang
harus dikerjakan.Antara badan (jasmani) dan hati, serta pikiran (rohani) fokus kepada
Allah, mentakbirkan Allah.
Dasarnya adalah :
Q.S Al-Qashash ayat 77
ُ َصيبَكَ ِمنَ ٱل ُّد ْنيَا ۖ َوأَحْ ِسن َك َمٓا أَحْ َسنَ ٱهَّلل َ اخ َرةَ ۖ َواَل ت
ِ َنس ن ِ َوٱ ْبت َِغ فِي َمٓا َءات َٰىكَ ٱهَّلل ُ ٱل َّدا َر ٱلْ َء
َض ۖ إِ َّن ٱهَّلل َ اَل يُ ِحبُّ ْٱل ُم ْف ِس ِدينِ ْإِلَ ْيكَ ۖ َواَل تَب ِْغ ْٱلفَ َسا َد فِى ٱأْل َر
Terjemah Arti: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
ِ َّاب ٱلن
ار ِ َو ِم ْنهُم َّمن يَقُو ُل َربَّنَٓا َءاتِنَا فِى ٱل ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ٱلْ َء
َ اخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ
Terjemah Arti: Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami,
berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari siksa
api neraka”
Hal yang dapat saya lakukan adalah :
1) Yang mengacu kepada urusan jasmani
a. Menjaga kesucian atau Thoharoh – Di sini, kita dituntut untuk menjaga
kebersihan dan juga kesucian dari berbagai aspek seperti seluruh badan kita,
pakaian, makanan, lingkungan, juga tempat tinggal kita. Beberapa ulama
mengatakan bahwa dalam perspektif Islam, menjaga kebersihan juga kesucian
merupakan bagian dari ibadah, bentuk kewajiban, ta’abbudi, bentuk qurbat,
bahkan kunci sebuah ibadah. Nabi SAW sudah sangat jelas mengatakan dalam
sabdanya bahwa bersuci merupakan kunci salat.
b. Menjaga makanan – Dalam Islam, kita selalu ditekankan dan ditunjuk untuk
memakan semua bentuk makanan yang halal dan baik. Yang dimaksud baik di
sini yaitu baik secara mendapatkannya ataupun secara zatnya. Bahkan Allah SWT
pun secara langsung memerintahkan kita dalam firman-Nya untuk mengonsumsi
makanan yang baik dan nuga halal. Ini tentunya menunjukkan bahwa Islam
sangat berapresiasi terhadap kesehatan, karena kita sendiri pun tahu bahwasanya
makanan adalah penentu apakah kita termasuk orang yang sehat atau tidak.
Contoh makanan yang baik bahkan halal yang mudah kita dapatkan setiap hari
yakni sayuran atau buah-buahan.
c. Olahraga – Bahkan, Nabi pun sangat menganjurkan umatnya untuk berolahraga
seperti berenang, berlari, memanah, bergulat, berkuda, dan lainnya. Jadi, sebagai
penganut ajaran Islam, kita memang sudah seharusnya untuk giat berolahraga
sesuai apa yang diajarkan. Secara umum, olahraga memiliki tujuan utama yakni
menjadikan kita sebagai manusia yang kuat dan sehat. Islam sendiri memandang
bahwa setelah iman, sehat merupakan nikmat terbaik yang ke dua. Selain itu, saat
melaksanakan ibadah seperti puasa, salat, jihat, haji, dan lainnya, tubuh yang
sangat sehat juga kuat benar-benar dibutuhkan. Bahkan, Allah SWT sangat
Nama : Affan Fauzi
NIM : 20/461506/HK/22524
menyukai hamba-Nya yang kuat. Maka, olahraga memang sangat perlu untuk
dilakukan setiap hari.
2) Yang mengacu kepada urusan rohani
a. Memperbanyak ibadah – Artinya, kita dianjurkan untuk melakukan segala yang
diperintahkan Allah SWTseperti salat. Jika kita senantiasa menjalankan apa yang
Allah perintahkan, batin kita akan damai dan bahagia sebab tidak ada perasaan
bersalah karena telah melanggar perintah Allah. Jiwa kita pun akan tenang.
b. Memperbanyak zikir – Untuk menjaga kesehatan batin kita, kita bisa
memperbanyak dzikir apapun kondisi kita, susah ataupun senang. Bahkan, kita
bisa berdzikir kapanpun dan dimanapun dengan beragam kondisi tentunya.
Artinya, kita tidak akan mengenal tempat dan waktu untuk berdzikir.
c. Berprasangka baik – Berbaik sangka atau berkhusnudzon merupakan sikap
dimana jiwa kita berpikiran positif entah itu ditujukan kepada Allah SWT
ataupun manusia. Berkhusnudzon dapat membuat kita hidup damai dan legowo.