Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

PENGANTAR GEOGRAFI

Dosen: Prof. Dr. Hartono,DEA., DESS.

Disusun oleh :

Nama : Dishilda Fouristi

NIM : 18/423644/GE/08693

Prodi : Kartografi dan Penginderaan Jauh

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2018
Badan Informasi Geospasial (BIG) adalah lembaga pemerintah non-kementerian di
Indonesia yang bertugas mengelola tugas-tugas pemerintahan yang terkait dengan bidang
informasi geospasial. Badan Informasi Geospasial sebelumnya bernama Badan Koordinasi
Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). Kompetensi BIG adalah wawasan yang luas
terkait Informasi Geospasial (IG). Ahli geografi sangat dibutuhkan dalam melaksanakan
penyelenggaraan informasi geospasial tetapi jumlah ketersediaan antara sumber daya
manusia (SDM) dengan kualitas ahli geografi, khususnya ahli geospasial, yang dibutuhkan
oleh pemerintahan masih belum seimbang, artinya informasi geospasial harus diselenggaran
berdasarkan standar kompetensi yang sudah ditentukan. Kompetensi yang dimaksud disini
adalah SKKNI dan KKNI di bidang Informasi Geospasial. Dalam menghasilkan produk-
produk BIG, ilmu geografi dibutuhkan dalam menangani berbagai masalah seperti penataan
ruang, tata batas wilayah, tumpang tindih perijinan pemanfaatan ruang, sertifikasi tanah dan
sebagainya.

BIG dikenal oleh masyarakat umum sebagai lembaga pembuat Peta Rupabumi
Indonesia tetapi sebenarnya BIG memiliki banyak output/produk seperti jaring kontrol
geodesi, Sistem Akuisisi Data Toponim (SAKTI), Peta Rupabumi Indonesia, peta tematik,
atlas, peta kelautan, layanan survey dan pemetaan serta sebagainya. Seluruh output BIG
membutuhkan ilmu geografi didalamnya, terutama dalam hal pemetaan. Oleh karena itu, ahli
geografi tentu saja memiliki banyak peran untuk berkontribusi dalam menghasilkan produk-
produk tersebut. Ilmu geografi merupakan salah satu ilmu yang banyak dibutuhkan dalam
penyelenggaraan kehidupan dan pemerintahan. Hampir semua bidang dapat dijangkau oleh
ilmu geografi, contohnya seperti cara penanganan bencana alam, perencanaan tata ruang, dan
perijinan pengelolaan sumber daya alam. Selain itu, saat ini kebutuhan Informasi Geospaial
untuk kegiatan seperti Pemetaan Desa, Penyususan RDTR, Setifikasi Reforma Agraria dan
sebagainya sudah mulai digerakkan. Untuk memperoleh informasi geospasial tersebut
dibutuhkan SDM dengan berkualitas dengan jumlah yang memadai.Kepala BIG menyatakan
bahwa setidaknya ada satu spesifikasi ilmu geografi yang dikuasai, seperti Remote Sensing
dan GIS. Penginderaan jauh atau remote sensing adalah ilmu, seni, dan teknologi untuk
mendapatkan informasi tentang suatu objek, daerah, atau gejala di permukaan bumi dengan
menggunakan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau gejala yang dikaji.
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu model informasi yang berhubungan
dengan data spasial (keruangan) mengenai daerah-daerah di permukaan bumi. Selain itu, para
ahli geografi harus menguasai ilmu kartografi, agar dapat menampilkan hasil analisis berupa
peta dengan baik. Pengertian kartografi secara singkat adalah ilmu yang mempelajari tentang
pembuatan peta yang didalamnya melibatkan ilmu geodesi, fotogrametri, kompilasi, dan
reproduksi peta.

Sumber :

BIG. 2017. “SKKNI dan KKNI sebagai langkah awal menuju SDM Geospasial
tersertifikasi”. http://www.big.go.id/berita-surta/show/skkni-dan-kkni-sebagai-
langkah-awal-menuju-sdm-geospasial-tersertifikasi, diakses tanggal 24 Oktober 2015.

Hartono. 2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: PT Grafindo Media
Pratama.

Anda mungkin juga menyukai