Anda di halaman 1dari 2

1.

FLORA-FAUNA JURASSIC
- Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum.
- Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam
lautan dan Pterosaurus merajai angkasa.
- Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa.
- Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang.
- Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini

2. Dibedakan atas 5 Fasies :


A. Fasies Cephalopoda: Napal dan Gamping mengandung Amonit dibagi atas 3 Jenjang:
- Jenjang Mecococeras (Anisian: batu gamping mengandung Brachiopoda, Gastropoda dan Amonit
- Jenjang Orvenites (Ladinian: lempung, pasir banyak tufa dan nodul Mangan mengandung fosil
Spirifer, Avicula, Daonella, Othoceras)
- Jenjang Siberites (Karnian, Norian, Rhaetian mengandung Amonit/Arcestes)
B. Fasies Flysch: terdiri dari sedimen berbutir kasar berupa batu pasir graywacke, breksi, batu
gamping, napal dan batuan beku basa, fosil Daonella, Isocrinus dan foram kecil (Ladinian –
Norian).
C. Fasies Halobia: berupa batu gamping, rijang, Radiolaria, batuan beku basa, fosil Halobia,
Daonella dan Radiolaria (Ladinian – Norian).
D. Fasies Fatu: berupa batu gamping koral berupa bioherm, fosil Daonella dan Amonit (Norian –
Rhaetian).
E. Fasies Bitumina: berupa napal bitumina (Rhaetian).

3. Periode Kapur atau Cretaceous adalah salah satu periode pada skala waktu geologi yang bermula
pada akhir periode Jura dan berlangsung hingga awal Paleosen atau sekitar 145.5 ± 4.0 hingga 65.5
± 0.3 juta tahun yang lalu.
Awal periode Kapur (cretaceous), Ichthyosaurus punah dan di gantikan oleh predator seram Genus
Mosasaurs, dan Genus Plesiosaurs. ''Kronosaurus'' dan genus Plesiosaurs panjang ''Elasmosaurus'',
ikan bertulang jenis baru (bony fish) yang di kenal sebagai teleost dan hiu prasejarah menjelajahi
lautan cretaceous
- Pada akhir Jaman Kapur, terdapat dua kelompok besar plangton bersel satu yang ada sejak
Jaman Kapur tengah. Keduanya adalah foraminifera globigerinid dan Cocolithophore yang
memberikan kontribusi besar pada sedimen calcareous di daerah laut.
- Selama akhir Jaman Kapur, cocolithophore pada lingkungan laut hangat dapat membentuk
coccolith. Apabila terakumulasi dalam volume yang besar, maka dapat menjadi batugamping
berukuran butir halus yang umumnya disebut chalk.(Stanley, 1986).
- Hewan pelagik yang ada di laut, antara lain Ammonoids dan belemnoids sebagai karnivora
berenang yang dominan. Ammonoids sendiri sebagai fosil indeks yang sangat berharga
untuk sistem Jaman Kapur.
- Kehidupan di dasar laut, merupakan kelanjutan dari kehidupan pada Jaman Jura.
Kebanyakan adalah koral atau heksa koral. Organisme tersebut ada yang masih bertahan
hingga masa kini. Beberapa di antaranya Foraminifera Alabamina, Anomalinoides,
Pleurostomella, Fissoelphidium, dan Siphogeneroides.
- Bryozoa yang hadir pada umumnya adalah cheilostomes, di antaranya ada Rhiniopora dan
Onychocella. Organisme ini berasal dari Jaman Jura, mengalami perkembangan yang pesat
pada Jaman Kapur.
- Moluska kelas gastropoda yang muncul adalah Neogastropoda atau „new snails“. Organisme
ini memunculkan famili dan genus yang baru. Hewan ini karnivora dengan makanannya
berupa cacing, bivalvia, dan snail yang lainnya.
- Di antara bivalvia yang hidup di permukaan substratum, terdapat rudist sebagai organisme
yang istimewa karena hidupnya seperti koral, pembentuk karang daerah tropis.
Pembentuknya berupa heksa koral dan alga coralin.
- Kehadiran rudist ini dapat mengasumsikan bahwa keadaan yang dominan pada Jaman Kapur
berupa pertumbuhan karang di daerah tropis. Hampir semua karang yang berada pada
lingkungan shallow didominasi oleh rudist.
- Pelecypoda jenis rudist yang membentuk terumbu pada Jaman Kapur berkembang pesat dan
menggeser kedudukan koral. Rudist tersebut antara lain Monopleura, Hippurites, dan
Durania.

4. Kepunahan Masal
- Trias diakhiri dengan kepunahan lebih 20% semua jenis hewan terutama yang hidup dilaut,
Antara lain : Conodont, Reptil (Placodont), Moluska (Bivalvia, Ammonoidea), Plesiosaurus
dan Ichtyosaurus, Amphibi.
Penyebab kepunahan masal
1. Iklimnya sangat kering, terjadi regresi muka laut.
2. lautan anoxic. Tidak hanya dalam laut kehabisan oksigen, pada periode tertentu sekitar
awal Induan, lautan mungkin tanpa oksigen di bawah 10 - 20m. Tingkat anoxia dan tingkat
pemulihan tidak jelas dan mungkin bervariasi dari satu tempat ke tempat lain.
3. kandungan karbon dioksida dari atmosfer sangat tinggi, mungkin terkait dengan
vulcanism.
4. Kandungan oksigen atmosfir rendah.
5. Tingkat radiasi (kosmik) luar biasa tinggi.
6. Rasio isotop oksigen dan karbon jauh diatas normal

Anda mungkin juga menyukai