Anda di halaman 1dari 18

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tata Kelola dan Infrastruktur Ibukota Negara Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Penajam Paser Utara dan Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai lokasi ibu kota baru bahwa lokasi ibu
kota baru yang dipilih infrastrukturnya sudah cukup mendukung. Seperti sudah ada jalan
tol, bandara dan pelabuhan laut juga. Di mana lokasinya ibu kota baru sangat strategis di
antara Balikpapan dan Samarinda. Saat ini sudah dilakukan pemilihan yang tepat bagi ibu
kota baru. Karena, lahan kosong di mana nantinya ada kesempatan pemerintah
membangun kota dari nol, merancangnya dengan visi sebuah kota baru yang benar-benar
bisa mengaplikasi konsep smart city berbasis digital. Hal ini sulit dilakukan kalau
membangun kota yang sudah terlanjur jadi.

Kemudian dekat dengan kota-kota yang sudah tumbuh, yang artinya sudah
tersedia dan didukung oleh infrastruktur yang cukup lengkap. Dengan demikian tidak
terlalu banyak yang harus dibangun. Biaya menjadi lebih kecil, prosesnya juga tidak
terlalu lama. Di sisi lain, manfaat yang bisa diambil dari proses pembangunan bisa lebih
cepat dan lebih besar.

Analisa strategi yang dilakukan untuk Pembangun Ibukota Negara Indonesia


dapat dilakuklan dengan cara memetakan masalah yaitu mengidentifikasi masalah sosial
dan politik yang benar-benar penting yang berpotensi dapat mengganggu rencana
pemindahan Ibukota Negara, kedua, menganalisa masalah (tantangan) dalam hal ini
merespon dan mengatasi skeptisme publik dan meraup manfaat non-pasar, konsistensi
dan komitmen jangka panjang adalah kuncinya, ketiga, menentukan dan menetapkan
strategi yakni dengan meredam masalah melalui nilai-nilai Pemerintah, terutama jika

7
8

tujuannya adalah pembangunan jangka panjang, keempat, evaluasi apakah strategi


tersebut dapat mengubah isu-isu politik dari sekedar gangguan menjadi peluang strategis

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus mendukung


pengembangan smart city alias kota cerdas. Istilah kota cerdas itu diberi pengertian
sebagai pengembangan kota berbasis teknologi informasi.
Beberapa kota di Indonesia sudah menerapkan konsep kota cerdas itu. Tujuan
utamanya adalah untuk menekan pertumbuhan penduduk di perkotaan. Selain itu, juga
untuk menambah efisiensi kinerja perkotaan, mulai dari pengaturan lalu lintas hingga
pemerintahan.

2.2 ANALISIS STRATEGI RENCANA IKN


Analisa SWOT merupakan teknik historis menciptakan gambaran umum secara
cepat mengenai situasi strategis. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang
efektif diturunkan dari “kesesuaian” yang baik antara sumber daya internal (kekuatan dan
kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman). (Pearce dan Robinson,
2013, p. 156).
1. Strength
Terpilihnya Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota negara dinilai menjadi
pilihan yang sangat strategis untuk mempercepat pembangunan ibu kota baru dengan
keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. Tingkat kebencanaan, infrastruktur, serta
kemampuan sumber daya yang dimiliki Kalimantan Timur lebih unggul dibandingkan
dengan wilayah lain. Hal ini akan mempercepat pengembangan ibu kota baru karena
tidak membangun dari nol dan ketika dibangun, harus ada infrastruktur yang
memudahkan.

Pembangunan IKN memerlukan kota yang telah memiliki infrastruktur yang


memadai sehingga tidak memberatkan eksplorasi dan pembangunan ibu kota. Selain
itu juga melihat adanya fasilitas umum seperti bandara, pelabuhan laut, jalan tol, dan
sosiologi heterogenitas yang sangat kuat di Kaltim.
9

Kaltim juga punya banyak kelebihan, dari sisi kelengkapan infrastruktur hingga
sosial. Pertama, Kaltim dekat dengan dua bandara besar yaitu Bandara Internasional
Sepinggan di Balikpapan, dan Bandara Internasional Aji Pangeran Tumenggung
Pranoto di Samarinda. Kedua, Kaltim punya akses jalan tol Balikpapan-Samarinda
yang sepanjang 99,35 km. Ketiga, Kaltim punya Pelabuhan Semayang Balikpapan.
Keempat, Kaltim memiliki infrastruktur jaringan energi dan air bersih. Kelima,
Kaltim memiliki struktur demografi heterogen. Sebagian besar penduduk Kaltim
merupakan pendatang, sehingga dapat lebih mudah menerima hal-hal baru atau juga
bertemu dengan pendatang-pendatang baru lainnya. Keenam, lokasi delineasi Kaltim
dilewati Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II di sekitar Selat Makassar.
Ketujuh, letak Kaltim tidak berbatasan langsung dengan batas negara. Kedelapan,
Kaltim memiliki ketersediaan lahan dengan status Area Penggunaan Lain (APL),
hutan produksi dengan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) dan hutan produksi
yang bebas konsesi, keunggulan ini menjadi bekal pemerintah untuk mempermudah
pengadaan lahan ibu kota baru.

Berdasarkan aspek relasi antarwilayah, Kaltim dinilai telah memiliki ikatan


ekonomi yang kuat dengan Sulawesi dan Jawa sehingga dapat membantu
pembangunannya.

Dari segi pendanaan skema pembiayaan dan alokasi dana yang tertata dengan
baik dapat mempercepat pembangunan, seperti menggunakan anggaran pendapatan
dan belanja negara untuk infrastruktur dan pembangunan dasar, serta tukar tambah
aset senilai Rp160 triliun.

2. Weakness
Sebagai provinsi yang berada di tengah-tengah wilayah Indonesia, Kaltim
memang ideal, karena mudah dijangkau dari wilayah Indonesia lainnya. Namun,
bukan berarti Kaltim tak punya persoalan atau kelemahan sebagai ibu kota.
Berdasarkan dokumen rencana pemindahan ibu kota Menteri Perencanaan
10

Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan


Nasional (PPN/Bappenas), punya sisi plus dan minus.

Dari sisi kelemahan, Kaltim punya titik lemah, yaitu Pertama, Kaltim masih
memiliki potensi bencana banjir pada wilayah yang dekat dengan hulu Daerah Aliran
Sungai (DAS). Kedua, ketersediaan sumber daya air tanah di Kaltim masih rendah. Di
Kaltim memang ada waduk Samboja sebagai salah satu sumber air baku.

Terkait dengan adanya potensi kekurangan air, pemerintah dapat belajar dari
Singapura yang minim sumber daya air, tetapi mampu menjadi negara yang maju.
Target pindahnya 2023, prosesnya tidak mungkin lama, kini tinggal Presiden telah
mengeluarkan peraturan menetapkan lokasi definitif, dan menetapkan
kelembagaanya, menetapkan masterplan, serta urban design-nya.

3. Opportunity
Masyarakat Kaltim termasuk pelaku usahanya harus siap menyambut baik dan
mempersiapkan diri terlibat. Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan
Timur merupakan peluang bagi pengusaha lokal untuk meningkatkan kemampuan
daya persaingan dan pengembangan usaha.

Gaung Kalimantan Timur sebagai IKN sudah menunjukan geliat ekonomi


seperti meningkatnya arus orang dan barang. Khususnya untuk Kota Balikpapan yang
merupakan pintu gerbang Bumi Etam. Tinggal seberapa siap menyambut terwujudnya
IKN di Kaltim, maka akan besar-besaran pengadaan lahan yang tak hanya eksisting,
tapi juga lahan pendukung.

Begitu pula proyek pengadaan infrastruktur penunjang karena akan menjadi


incaran investor yang akan datang berbondong-bondong untuk menangkap peluang
tersebut. Sektor pariwisata, perhotelan, properti hingga UMKM juga akan
terdongkrak.
11

4. Threat
Ada beberapa hal yang harus diwaspadai pemerintah jika pemindahan ibu kota
mulai dilaksanakan diantaranya :
1) Secara ekonomi, Indonesia sedang menghadapi ancaman stagnasi ekonomi
domestik dan ancaman perlambatan ekonomi dunia. Kebijakan
memindahkankan ibukota tidak akan banyak membantu memperbaiki
pertumbuhan ekonomi, baik secara kuantitas maupun secara kualitas.
2) Peningkatan belanja proyek infrastruktur di lokasi ibu kota baru akan
meningkatkan kuatitas belanja modal yang diimpor. Selama ini, proyek-
proyek infrastruktur dinilai telah membuktikan itu. Dengan demikian,
pemindahan ibu kota akan ikut memperlebar defisit transaksi berjalan kita.
3) Peningkatan proyek infrastruktur ibu kota baru dengan mayoritas anggaran
non budgeter akan memperlebar peluang pembiayaan dari pihak ketiga, dalam
bentuk utang, yang akan membebani anggaran nasional di masa depan. Beban
anggaran di masa depan akan mengurangi daya gedor fiskal nasional untuk
melakukan kebijakan countercylical di masa depan, untuk menggenjot laju
ekonomi nasional. Artinya, kemampuan pemerintah dalam menangkal
ancaman perlambatan ekonomi di masa depan akan semakin berkurang.
4) Imbasnya pembangunan ibu kota baru berbasiskan pembiayaan pihak ketiga,
secara politik dan moral, akan membebani kemandirian pusat pemerintahan
nasional alias memperbesar pengaruh kreditor atau pihak ketiga di ibukota
baru. Kebijakan-kebijakan ke depannya, dinilai akan berbasis kepada
kepentingan penyelamatan pembiayaan pembayaran utang negara, ketimbang
kepentingan rakyat banyak.
5) Secara lingkungan, diperkirankan akan terjadi proses deforestasi besar-
besaran di Kalimantan nantinya, yang akan mengurangi kawasan hijau
nasional. Pasal 7 ayat (2) PP No.13/2017 tentang RTRW Nasional
menyebutkan strategi untuk pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi
lingkungan hidup untuk Pulau Kalimantan dengan luas paling sedikit 40
persen dari luas pulau tersebut harus sesuai dengan kondisi, karakter, dan
fungsi ekosistemnya.
12

6) Alasan pemerataan bukanlah alasan yang tepat untuk pemindahan ibukota.


Baginya, pemerataan adalah soal keberpihakan kebijakan, bukan soal
pemindahan ibukota. Dimana pun letak ibu kota, pemerataan bisa dilakukan
dengan berbagai kebijakan yang pro terhadap pemerataan. Sebaliknya,
sekalipun ibu kota dipindakan kemanapun, jika kebijakan-kebijakannya tidak
pro pemerataan, maka hasilnya tetap akan nihil. Jadi, boleh jadi pemindahan
ibukota adalah kebutuhan, tapi bukan kebutuhan mendesak saat ini. Jangan
sampai kebijkan pemindahan ibukota justru menjadi pengalih perhatian publik
atas berbagai beban dan ancama ekonomi yang sedang kita hadapi.

2.3 Marketing Mix IKN


Setelah Analisis strategi pembangunan Ibukota Negara ditetapkan maka
pemerintah diharapkan untuk menerapkan dan merencanakan rincian bauran pemasaran
(Marketing Mix) merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali – produk, harga,
tempat, dan promosi yang dipadukan pemerintah untuk menghasilkan respons yang
diinginkan di pasar sasaran.

Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan pemerintah untuk
mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “empat P” yaitu:

1. Product
a. Utilitas
1) Saluran multifungsi
2) Penerangan
3) Air bersih dan minum
4) Listrik
5) Jalan
6) dll
b. Gedung Perkantoran
1) Eksekutif
2) Legislatif
13

3) Yudikatif
c. Fasilitas Publik
1) Rumah Sakit
2) Olahraga / Kesenian
3) Sekolah
4) Perpustakaan
5) Urban Transport
6) Pasar
7) Rusunawa
8) dll
2. Place
a. Lokasi Strategis
b. Tersedia Lahan Luas
c. Bebas Bencana
d. Tersedia Sumber Daya air
e. Dekat dengan kota eksisting yang sudah berkembang
f. Potensi konflik social rendah & memiliki budaya terbuka terhadap
pendatang
g. Memenuhi Perimeter pertahanan dan keamanan
3. Price
a. Kebutuhan Infrastruktur
1) Fungsi Utama (5,1 Triliyun rupiah)
a) Gedung Legislatif
b) Gedung Eksekutif
c) Gedung Yudikatif
d) Istana Negara dan bangunan strategis TNI/POLRI
2) Fungsi Pendukung (233, 7 Triliyun rupiah)
a) Rumah Dinas (bertingkat dan rumah tapak ASN &
TNI/POLRI
b) Sarana pendidikan (SD, SMP, SMA)
c) Sarana Pendidikan (Perguruan Tinggi)
14

d) Sarana Kesehatan
e) Lembaga Pemasyarakatan
3) Fungsi Penunjang (173,2 Triliyun rupiah)
a) Sarana dan prasarana (jalan, listrik, telekomunikasi, air
minum, drainase, pengolahan limbah, sarana OR)
b) Ruang Terbuka Hijau
4) Kebutuhan pengadaan lahan (8 triliyun rupiah)
b. Biaya Operasional Pemerintahan selama masa konstruksi
c. Biaya Operasional Pemerintahan selama masa transisi
4. Promotion
a. Pembiayaan Ibu kota Negara tidak akan didominasi oleh APBN, tetapi
mengutamakan peranan swasta, BUMN, dan kerjasama pemerintah
dengan Badan Usaha (KPBU)
b. Pemerintah akan mengundang kerjasama dengan swasta untuk
pemanfaaatan dan optimalisasi asset

2.4 Pengembangan Tata Kelola dan Infrastruktur Ibukota Negara


Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan bahwa ada delapan indikator
kota cerdas antara lain smart development planning, smart green open space, smart
transportation, smart waste management, smart water management, smart building,
dan smart energy. "Delapan indikator itu merupakan inovasi dari konsep green city yang
digabungkan dengan penggunaan sistem teknologi informasi dan komunikasi pintar,” ujar
Basuki melalui laman resmi PUPR, Senin (22/7/2019).
Hingga saat ini, salah satu upaya pemerintah dalam menjawab masalah
perkotaan adalah dengan memenuhi kebutuhan terhadap pelayanan infrastruktur,
termasuk kebutuhan untuk infrastruktur dasar permukiman.
Adapun, tantangan yang dihadapi kota-kota di Indonesia adalah daya dukung
dan tampung kota, di antaranya ketersediaan permukiman layak huni, air bersih, sanitasi,
akses jalan dan transportasi umum.
Pembangunan infrastruktur dasar permukiman itu diwujudkan lewat program
100-0-100, yakni terpenuhinya 100 persen akses air minum aman, 0 persen kawasan
15

kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak yang ditargetkan dapat tercapai tahun ini. 8
(delapan) acuan untuk memperkokoh gagasan smart city

A. Smart Development Planning


Smart Development Planning adalah awal dari terbangun dan
berkembangnya suatu kota. Development Planning di Indonesia terejawantahkan
lewat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dengan hierarkinya, yaitu RTRW
Nasional, RTRW Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota, sampai dengan Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR). Smart Development Planning pada dasarnya dapat
diterjemahkan sebagai pemanfaatan teknologi informasi dalam merencanakan
pembangunan sehingga dapat diambil suatu keputusan yang tepat.

B. Smart Green Open Space


Ruang terbuka hijau adalah salah satu elemen terpenting kota hijau. Ruang
terbuka hijauberguna dalam mengurangi polusi, menambah estetika kota, serta
menciptakan iklim mikro yang nyaman. Hal ini dapat diciptakan dengan perluasan
lahan taman, koridor hijau dan lain-lain.

C. Smart Transportation
Smart Transportation merupakan bagian dari Smart city yang paling
penting untuk meningkatkan ekonomi perkotaan. Selain untuk menghemat waktu
dan biaya, informasi lalu lintas pun dapat dengan mudah didapatkan oleh
pengguna jalan. Sistem yang terintegrasi adalah yang berperan penting dalam
Smart Transportation untuk melaporkan apa saja yang terjadi di jalan raya.
Dengan demikian mobilitas penduduk akan semakin meningkat karena informasi
yang mereka butuhkan tersedia secara real time dalam satu aplikasi/platform.
Contoh, kita sering menemukan ambulance yang terjebak dalam kemacetan,
driver yang ingin segera membawa pasien dalam keadaan kritis ke rumah sakit
mengharuskan mereka melewati jalur lancar. Dengan sistem lalu lintas tradisional,
sangat tidak mungkin untuk mendapatkan informasi jalan yang sedang mengalami
kemacetan. Lain halnya dengan sistem Smart Transportation, setiap keadaan
16

darurat dapat dilalui dengan lebih baik karena dalam aplikasi sudah terdapat
informasi jalan yang sedang mengalami kemacetan. Driver pun dapat dengan
mudah menentukan mereka harus melewati jalan mana agar terhindar dari
kemacetan.

a. Apa saja yang didapatkan dari Smart Transportation?

1. Livability
Dengan smart transportation, kualitas kehidupan penduduk kota akan
menjadi lebih baik. Karena, Smart Transportation dapat mengurangi arus lalu
lintas, mengurangi waktu perjalanan, masyarakat memiliki kemampuan untuk
mengontrol, memilih serta dapat meningkatkan keselamatan di jalan.

2. Workability
Semakin baiknya sistem transportasi dapat meningkatkan kinerja penduduk
kota yang telah mengimplementasikan Smart Transportation. Sehingga dapat
meningkatkan ekonomi kota menjadi lebih kompetitif dan juga lebih atraktif.

3. Sustainbility
Dengan Smart Transportasi penduduk dapat mengurangi biaya untuk
transportasi. Sebagai contoh, jika kita terkena macet, bahan bakar habis saat
terjebak dalam kemacetan, Smart transportation dapat mengurangi kemacetan
tersebut. Selain itu, Smart Transportasi juga dapat mengurangi polusi. Mengapa,
karena dalam smart transportasi memiliki konsep Mobility as a Service yang mana
dari konsep ini akan menghadirkan:
• Car Sharing
• Bike Sharing
• Aplikasi ride sharing
• Aplikasi multi-trip planning sharing
• Aplikasi real time transit
17

Dari beberapa yang telah disebutkan, kita sudah sangat tidak asing lagi
mendengarnya seperti ride sharing. Dimana para pengguna dapat memanfaatkan
kendaraannya untuk ditumpangi oleh orang lain. Fitur ini dihadirkan oleh
komunitas dan juga perusahaan transportasi online.

b. Elemen-elemen smart transportation


Ada beberarapa elemen yang harus diperhatikan untuk mewujudkan Smart
Transportation ini, diantaranya adalah:
1. Smart Parking
2. Kendaraan elektrik
3. Smart route
4. Asset management system
Dimasa depan, Smart Transportation akan semakin membaik dengan
semakin sempurnanya Smart Car atau yang lebih dikenal dengan Driver-less
vehicle.

D. Waste management
Salah satu solusi untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan
akibat sampah adalah dengan cara menjalankan konsep smart waste management.
Menurut Popescu dalam penelitiannya dengan judul Waste Management Strategy
At A Public University In Smart city Context, menyatakan bahwa smart waste
management dirancang untuk melindungi lingkungan, mengurangi polusi dan
menjaga agar kualitas lingkungan tidak mengalami penurunan. Volume sampah di
suatu tempat penampungan bisa dipantau dari jarak jauh. Petugas kebersihan tak
perlu mendatangi satu per satu tempat sampah untuk memeriksanya.
E. Water Management
Teknologi yang semakin mutakhir terus merevolusi semua industri dan
berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Konsep Smart city yang sudah mulai
dijalankan saat ini pun sudah mulai terlihat diberbagai sektor. Teknologi pun
menjadikan air sebagai salah satu bagian penting untuk membangun Smart City.
18

Salah satu contoh paling sederhana sebelum kita membahas Smart Water
lebih jauh adalah Advanced Metering Infrastructure yang dapat digunakan untuk
memudahkan pelanggan dalam melakukan pembayaran tagihan. Serta
meningkatkan keakuratan data tagihan pelanggan yang diterima oleh penyedia.
Kapasitas air di seluruh dunia dapat berkurang karena faktor manusia
maupun faktor alam seperti pemanasan global. Jika manusia tidak dapat
mengelola air dengan baik, maka bukan tidak mungkin dalam beberapa dekade
kedepan manusia akan mengalami krisis air bersih yang sangat parah.

a. Implementasi Smart Water

Pada konsep Smart Water ini terdapat dua poin utama yang menjadi prioritas para
pengembang.
1. Smart Water Distribution Management
Smart Water Distribution Management adalah merupakan infrastruktur yang
diciptakan untuk mengelola semua pendistribusian air untuk seluruh warga
sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Smart Water Management System
Smart Water Management System adalah sistem yang diciptakan untuk
mengatur semua pendistribusian air secara otomatis dengan memanfaatkan
software/hardware dan internet. Sistem ini nantinya akan menyimpan data
untuk memudahkan pemerintah dalam menganalisa atau mengelola data
sebagai bagian dari tindakan penanggulangan bencana seperti kebanjiran atau
kekeringan.

Salah satu contoh negara yang telah menerapkan Smart Water adalah
Belanda. SWAN menyebutkan bahwa 66% penduduk Belanda berada dalam
ancaman bencana banjir. IBM yang merupakan perusahaan teknologi besar,
mengubah sistem pengendalian banjir di Belanda dengan teknologi yang mereka
miliki. Teknologi tersebut memiliki dua kemampuan utama yang diantaranya
adalah:
19

1. Menganalisa data air di semua aspek seperti sensor level air, permukaan air,
kualitas air, stasiun pompa air dan penguncian/pembukaan pintu bendungan.
2. Model sistem untuk memprediksi banjir atau kekeringan berdasarkan cuaca.

Dari contoh tersebut dapat kita bayangkan betapa besar peran Smart Water
management System untuk menjaga kehidupan manusia lebih baik. Manfaat-
manfaat lain yang didapatkan dari Smart Water diantaranya adalah:
1. Kerangka kerja yang memiliki standarisasi yang lebih sederhana untuk
memudahkan pengelolaan air.
2. Alur kerja lebih akurat dan terperinci.
3. Pengelolaan data secara real-time.
4. Penyediaan alat yang dapat mengukur efisiensi pengelolaan air.
5. Kemampuan untuk memantau maupun melaporkan metrik pengelolaan air.
6. Penghapusan sistem manual dalam pelaporan atau penagihan penggunaan air
untuk mengurangi ketergantungan terhadap kertas.
7. Terintegrasi dengan aplikasi smartphone yang diimplementasikan dalam
platform Cloud Software as a Service untuk diakses pengelola maupun
pengguna air, dan lain sebagainya.
Sistem pengelolaan air yang sering diabaikan oleh pemerintah merupakan
komponen penting untuk menciptakan energi di kota-kota yang mengadopsi
Smart City. Energi akan selalu menjadi penyebab tingginya pengeluaran
pemerintah. Dengan memfasilitasi dan mengoptimalkan pengelolaan air,
pemerintah dapat mengurangi beban pengeluaran pada sektor energi dengan
memanfaatkan air.
Selain itu, tingkat kekurangan air yang sering terjadi di musim kemarau
juga harus segera diakhiri agar masyarakat tidak lagi mengalami kekeringan.
Pengelolaan air yang baik juga akan meningkatkan produktivitas pertanian.
Karena sejatinya Smart Water tidak hanya dibutuhkan oleh kota-kota besar, tapi
juga dapat dimaksimalkan untuk daerah-daerah pertanian.
20

F. Smart Building
Smart Building adalah struktur yang menggunakan proses otomatis untuk
mengendalikan operasional dalam sebuah bangunan seperti untuk pemanasan,
ventilasi, penyejuk ruangan, pencahayaan, keamanan dan sistem-sistem lainnya.

Smart Building menggunakan teknologi berupa sensor maupun microchip


untuk mengumpulkan data dan mengelolanya sesuai dengan fungsi maupun
layanan bisnis. Teknologi ini dapat membantu pengelola maupun pemilik untuk
mengurangi penggunaan energi dan meminimalisir dampak dari lingkungan.

Jika kita lihat dari sejarahnya, manusia awalnya tidak memiliki tempat
tinggal tetap atau bahkan memanfaatkan goa sebagai rumah. Kecerdasan manusia
yang terus meningkat pun akhirnya berhasil menciptakan rumah yang disesuaikan
dengan tekstur tanah dan musim. Hal ini pun dapat menjadikan rumah tua jaman
dulu sebagai Smart Building menurut penilaian orang-orang di masa manusia saat
menjadikan goa sebagai tempat tinggal

Akan tetapi Smart Building di era modern adalah bangunan yang


memanfaatkan teknologi komputer dan internet untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitasnya. Seperti dengan memanfaatkan software, internet dan juga alat-
alat IoT (Internet of Things). Pada tingkat kebutuhan yang paling mendasar, Smart
Building ini akan meningkatkan produktivitas, kenyamanan termal, kualitas udara,
keamanan fisik bangunan dan lain sebagainya dengan biaya yang lebih murah
dibandingkan dengan konsep bangunan biasa.

a. Bagaimana menciptakan Smart Building


Membuat Smart Building dimuai dengan menghubungkan sistem inti
seperti penerangan, meter listrik, meter air, pompa, pemanas, alarm kebakaran dan
lain sebagainya dengan sistem kontrol. Pada tahap selanjutnya, elevator dan kunci
bangunan juga akan menjadi bagian dari Smart Building ini.
21

Keuntungan utama dari Smart Building adalah penghematan energi karena


sistem dapat menentukan kapan harus menyalakan/mematikan listrik, pompa atau
menyalakan AC dengan tepat. Selain itu Smart Building juga memiliki peran
penting untuk mengantisipasi kebakaran atau bencana alam.

Meski saat ini belum ada teknologi yang dapat dicontohkan dengan detail,
perkembangan IoT dan Smart Home merupakan contoh yang paling sederhana
untuk Anda. Karena kedua teknologi ini nantinya akan menjadi bagian dari Smart
Building.

G. Smart Energy
Smart energy meliputi penggunaan teknologi digital dan terapan untuk
membangun tata kelola energi baik di pemerintah ataupun swasta menurut standar
22

minimum Advanced Meter Infrastructure, manajemen distribusi, sistem transmisi


tegangan tinggi, dan pemerataan akses. (Gurstein, 2014)
Sumber energi terbarukan seperti energi angin (wind energy), energi surya
(solar energy) dan energi gelombang (wave energy) yang akan didapati dan
dijumpai di sekitar alam ini. Untuk meningkatkan sumber energi terbarukan
dalam penyediaan energi, produksi energi dan konsumsi energi harus dikontrol
dan seimbang dengan cara yang baru dan cerdas tentunya.

Program penelitian ini di Energy Smart Systems mengembangkan Model


Predictive Control (MPC) teknologi untuk menyeimbangkan pasokan listrik dan
permintaan listrik dalam cara yang efisien untuk sistem ekonomi dengan sejumlah
besar produsen listrik independen dan konsumen listrik.
Adapun produsen listrik ini termasuk:

• Turbin angin (Wind turbines)


• Modul surya fotovoltaik (solar modules)
• Panel surya
• Kekuatan gelombang (Wave power)
• Pembangkit listrik (termasuk panas dan pembangkit listrik gabungan,
CHPs)

Sedangkan konsumen listrik termasuk

• Kendaraan listrik (baterai dapat menyimpan energi)


• Pemanasan perumahan menggunakan pompa panas
• Sistem penyimpanan panas tangki air (Water tank)
• Pendingin komersial dan pendingin (misalnya lemari es)
• Konsumsi daya oleh industri (misalnya industri proses)
23

H. Smart System
Smart System Platform sebagai platform integrasi data dan informasi kota,
serta layanan-layanan cerdas yang bertujuan untuk mendukung penyelesaian
masalah-masalah kota utamanya dalam hal transportasi, pendidikan, dan
kesehatan.

2.5 Respon Masyarakat Asli Kalimantan Timur Tentang Rencana IKN

Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur telah
menjadi lokasi baru ibu kota negara. Kedua wilayah tersebut akan menggantikan Jakarta
yang dinilai sudah terlalu berat menanggung beban sebagai pusat pemerintahan, pusat
bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa. Sebagian warga di Kalimantan
Timur pun antusias mendengar pengumuman tersebut, namun ada juga yang khawatir
bahwa rencana pemindahan ibu kota akan membawa masalah baru di tempat tinggal
mereka.

Menurut Hexsa Apiyanto (26), warga asli Penajam Paser Utara, mengaku sangat
senang menyaksikan detik-detik Presiden Jokowi mengumumkan daerah tempat
tinggalnya serta Kutai Kartanegara sebagai lokasi baru ibu kota. Menurutnya, masyarakat
asli di sana sangat bangga karena kabupaten yang baru resmi didirikan tahun 2002 silam
tersebut, sudah dianggap layak menjadi ibu kota baru menggantikan Jakarta. Sebagai
warga asli orang Penajam Paser Utara sangat senang karena dengan berpindahnya ibu
24

kota ke Penajam Paser Utara pasti meningkatkan pemerataan di Kalimantan, dari sektor
pendapatan masyarakat dan teknologi di Kalimantan, bisa sama dengan di Jawa.

Selain itu juga masyarakat Penajam Paser Utara sejauh ini mendukung
keputusan pemerintah dan belum ada info mereka menolak untuk ibu kota pindah ke
Penajam, bahkan mereka senang karena kabupaten yang masih dibilang baru ini cepat
berkembang.

Khawatir berdampak bagi lingkungan


Menilai keputusan pemerintah terkait pemindahan ibu kota merupakan
keputusan yang prematur. Ada sebagian masyarakat merasa khawatir akan dampak
lingkungan yang muncul dari proses pemindahan ibu kota sebaiknya pemerintah harus
menata ulang ruang terbuka hijau terlebih dahulu di kedua wilayah sebelum melakukan
pembangunan.

Daerah-daerah di Kalimantan Timur masih punya banyak hutan lindung, kalau


dilihat burung-burung yang langka di Jawa masih ada di Kalimantan, hewan-hewan
seperti payau, kijang, kucing hutan, masih terlihat. Kedepannya seperti apa relokasinya
kalau sudah jadi wilayah pemerintahan baru, hal ini patut dipikirkan oleh pemerintah.

Lebih lanjut keadaan infrastruktur jalan di Kecamatan Samboja, Kabupaten


Kutai Kartanegara, yang kerap kali diterjang banjir saat hujan tiba akibat dampak
aktivitas pertambangan batubara di wilayah tersebut. Infrastruktur di Kalimantan Timur
masih belum siap sebagai ibu kota baru negara. Ia berharap seiring dengan pembangunan
yang akan berjalan pada tahun 2020 mendatang, masalah-masalah tersebut dapat segera
diatasi.

Anda mungkin juga menyukai