Anda di halaman 1dari 11

MODERASI BERAGAMA

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah


Kantor Kementerian Agama Kabupaten Paser
Tanah Grogot, 15 November 2022
TANTANGAN MODERASI BERAGAMA

Menguatnya Radikalisme Agama: tekstual, simbolik,


klaim kebenaran tunggal, penolakan atas
perbedaan, identitas,
Indonesia adalah negara dengan beragam
agama dan kepercayaan, juga madzhab dan
aliran,
Posisi kelompok lemah dalam sebuah relasi menjadi
semakin riskan, baik relasi antara minoritas dan
mayoritas, maupun relasi laki-laki dan perempuan
(Tidak moderat)
KEKHASAN RADIKALISME AGAMA
1. Gerakan dihayati sebagai sebagai
kewajiban agama, melawannya
berarti melawan agama.
2. Ketaatan pada pemimpin dihayati
sebagai ketaatan pada Tuhan.
Melawannya berarti melawan Tuhan.
3. Ideologi radikalisme agama dihayati
sebagai kebenaran tunggal agama
sehingga tafsir agama yang berbeda
dipandang sebagai kesesatan.

3
JATI DIRI MANUSIA
(Insan Kamil)

KHALIQ ALLAH ALLAH


T
A
A I
B
U M
D
H A
U
I N
N
D

MANUSIA MANUSIA MANUSIA

K
K M
E
H A
B
A S
A
L L
J
I A
I
F H
K
A A
A
H T
N

BUMI BUMI
MAKHLUQ (Manusia+LH) (Manusia+LH)
TUJUAN BERAGAMA

ANUGRAH SEMESTA
(Rahmatan Lil
‘alamin)

NEGARA
MAKMUR
(Baldatun Thoyyibah)

MASYARAKAT
IDEAL
(Khaira Ummah)

KELUARGA
SAKINAH

Muslih/ah
JATI DIRI SEORANG UMAT BERAGAMA

 TAQWA adalah TAUHID yang mempunyai daya dorong sekuatnya untuk


melahirkan kemaslahatan pada makhluk Allah, atau IMAN yang mempunyai
daya dorong sekuatnya untuk melahirkan prilaku baik (amal shaleh) pada
makhuk Allah.
‫ن‬َّ ِ‫ل لِ َت َعا َر ُفوا ۚ إ‬
َ ِ‫ش ُعوبًا و ََقبَائ‬
ُ ‫م‬ ُ ‫ج َع ْلن‬
ْ ‫َاك‬ َ ‫ن َذ َك ٍر و َُأ ْن َثى َو‬ ْ ‫م ِم‬ ُ ‫خلَ ْقن‬
ْ ‫َاك‬ َ ‫اس إِنَّا‬ُ ‫ يَا أَيُّهَا ال َّن‬
(al-Hujurat/49:13)‫خ ِبي ٌر‬ َ ‫م‬ َ َّ ‫ن‬
ٌ ‫َّللا َعلِي‬ َّ ِ‫م ۚ إ‬ ُ ‫َّللا أَ ْت َق‬
ْ ‫اك‬ ِ َّ ‫ع ْن َد‬ ُ ‫أَ ْك َرم‬
ْ ‫َك‬
ِ ‫م‬
 Rasulullah SAW bersabda:‫لناس‬ ِ ‫ل‬ ‫م‬ْ ُ
‫ه‬ ُ
‫ع‬ َ
‫ف‬ ْ
‫ن‬ َ‫خ ْي ُر الناس أ‬ َ /Sebaik-baik manusia adalah
ِ ِ
yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-
Daruqutni)
 Identitas utama keagamaan adalah: sejauhmana tauhid dan iman bisa melahirkan
manfaat seluas-luasnya bagi kemanusiaan.
ALLAH
T
A
U
H
I
D

KEISLAMAN AKHERAT

M
A
S
L
A
H
A
T

SEMESTA
MODERASI BERAGAMA KEMENAG RI
EMPAT INDIKATOR MODERASI BERAGAMA
1. Komitmen Kebangsaan
2. Toleransi
3. Anti kekerasan,
4. Akomodatif terhadap kebudayaan lokal

NILAI: Adil dan Berimbang


9 SIMPUL MODERASI BERAGAMA
1. ISLAM. Semua makna dari akar kata ini harus menjadi perspektif awal dalam memulai laku
lampah dan dakwah MB. Berserah diri kepada Allah, merasa damai, mengusung
perdamaian, keamanan, keselamatan jiwa, akal, dan bahkan tubuh, dan kenymanan
semua pihak.
2. TAUHID. Basis implementasi ISLAM adalah tauhid, bahwa yang Tuhan hanya Allah, yang lain
adalah makhluk dan hamba. Sesama hamba tidak boleh ada yang mempertuhan atau
memperbudak. Semuanya hamba, makhluk, dan manusia yang bermartabat, setara, yang
harus berelasi secara mubadalah (kesalingan dan kerjasama).
3. KHALIFAH. Tugas utama semua manusia adalah menjadi khalifah Allah fil ard, atau
mendapat mandat Tuhan untuk memakmurkan , melestarikan, dan memastikan semua
kebaikan hadir di bumi, dan semua kerusakan dihindari.
4. MASLAHAH. Perspektif kekhalifahan ini bertumpu pada kemaslahatan yang seluas-luasnya,
baik ke dalam secara internal, individu dan keluarga, maupun ke luar secara eksternal,
masyarakat, publik dunia, dan semesta.
5. WATHONIYAH. Lingkup kekhalifahan ini hanya mungkin jika berpijak pada visi kebangsaan,
sebagai realitas yang nyata, sebagai tanah tempat berpijak dan rumah tempat bernaung,
dengan segala keragaman, dan kesepakatan sosial yang telah dicapai para pendiri
Bangsa: menghargai perbedaan, mengutamakan dialog tanpa kekerasan, dan
menghormati tradisi adiluhung.
9 SIMPUL MODERASI BERAGAMA
6. KHIDMAH. Dengan demikian, KUA sebagai representasi negara dalam bidang agama,
di tingkat kecamatan, adalah ujung tombak yang memperoleh mandat negara dan
agama, untuk berperilaku dan berdakwah nilai-nilai moderat (tawassuth), berimbang
(tawazun), cinta tanah air, persatuan, dan bahwa ketaatan pada konstitusi adalah
bagian integral dari ketaatan pada ayat suci.
7. SAKINAH. Salah satu khidmah utama KUA adalah membantu masyarakat mewujudkan
keluarga sakinah, yang satu sama lain berelasi secara adil, kerjasama, dan kesalingan,
sehingga semuanya berpikir dan berperilaku untuk bahagia sekaligus membahagiakan.
8. TARBIYAH. Program unggulannya adalah pendidikan pra nikah, atau BIMWIN. Bimbingan
calon pengantin, yang tidak hanya mengenalkan pengetahuan relasi pasutri yang
mubadalah, tetapi ketrampilan sebagai pasangan, yang memiliki tujuan hidup sakral,
mampu melampaui dinamika hidup, mengelola konflik rumah tangga, kebutuhan dan
tantangan, bahkan keuangan keluarga, dengan perspektif keadilan, kesalingan, dan
keseimbangan.
9. KAFFAH. Dengan demikian akan terlahir muslim yang kaffah, sekaligus orang Indonesia
seutuhnya, sebagai individu yang salih-salihah, sebagai bekal membentuk keluarga
sakinah, lalu menjadi masyarakat penuh kebaikan, negara sejahtera, dan semesta
penuh rahmah.
KOMITMEN KEBANGSAAN ORMAS ISLAM
1. NAHDLATUL ULAMA: Indonesia merupakan Negara Islam / Darul Islam, bukan
dar al-sulh (negara damai) dan dar al-harb (negara perang) (Muktamar XI
tahun 1938 di Banjarmasin), Resolusi Jihad (21-22 Oktober 1945): fardlu ‘ain (94
KM) dari episentrum pendudukan penjajah dan fardlu kifayah (-94 KM) kecuali
darurat, Pancasila Sebagai Asas Tunggal (Muktamar NU 1984 Situbondo),
Berakidah Islam, bersendi a;-Qur’an dan Hadis,berasas Pancasila,
2. MUHAMMADIYAH: Negara Pancasila merupakan hasil konsensus nasional (dar
al-‘ahdi) dan tempat pembuktian atau kesaksian (dar al- syahadah) untuk
menjadi negeri yang aman dan damai (dar al- salam), Pancasila adalah
ideologi negara yang mengikat seluruh rakyat dan komponen bangsa.
Pancasila bukan agama, tetapi substansinya mengandung dan sejalan dengan
nilai-nilai ajaran Islam, yang menjadi rujukan ideologis dalam kehidupan
kebangsaan yang majemuk,
6. MUI: islam Wasathi (Munas IX 2015): Tawassuth(mengambil jalan tengah),
Tawazun(berkeseimbangan), I’tidal (lurus dan tegas), Tasamuh (toleransi),
Musawah(egaliter), Syura(musyawarah), Ishlah(reformasi),
Aulawiyah(mendahulukan yang prioritas), Tathawwur wa Ibtikar(dinamis dan
inovatif), Tahadhdhur (berkeadaban).

Anda mungkin juga menyukai