Beberapa jenis kompetensi bagi ASN yang harus dikembangkan menurut Permenpan
RB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan ASN memuat tiga jenis
kompetensi yaitu kompetensi manajerial, kompetensi sosiokultural, dan kompetensi teknis.
Bagi ASN untuk mengembangkan kompetensi manajerial bisa dilakukan dengan mengikuti
diklat PKP atau PKA. Kepemimpinan yang efektif dapat terwujud dengan menerapkan
diantaranya hal-hal sebagai berikut :
1. Integritas
2. Kerjasama
3. Komunikasi
4. Orientasi pada hasil
5. Pelayanan publik
6. Pengembangan diri dan orang lain
7. Mengelola perubahan
8. Pengambilan keputusan
Kompetensi yang dibangun melalui diklat PKP ini adalah untuk menghasilkan
pemimpin yang melayani. Dalam kepeimpinan hal yang terpenting bukanlah kekuasaan tetapi
memiliki pengaruh, sejauh mana pengaruh bisa masuk ke segala lini. Fungsi kepemimpinan
di dalam organisasi agar selalu efektif yang harus dilakukan adalah sebagai berikut
1. Memiliki gagasan, ide, visi, inovasi dan narasi untuk meretas jalan masa depan (path
finding)
2. Menyelaraskan seluruh potensi dan sumberdaya dengan menyelaraskan seluruh
komponen organisasi (aligning)
3. Menggerakkan seluruh elemen untuk mewujudkan tujuan, mengartikulasikan seluruh
elemen organisasi (empowering)
4. Tujuan terakhir adalah menghasilkan perubahan organisasi/tercapainya tujuan
organisasi (perubahan warisan)
Pada tingkat selanjutnya adalah kompetensi kerjasama yang memiliki beberapa level
antara lain :
Definisi membangun tim efektif adalah suatu proses terencana untuk membentuk
sebuah kelompok dalam mencapai sasaran (kinerja dan tepat waktu) yang telah ditetapkan,
menggunakan sumber daya yang tersedia dengan melakukan kegiatan tertentu.
Prinsip dasar sebuah tim yang baik adalah harus memiliki “3 (tiga) sama” yaitu sama
Tujuan, sebagai pemimpin harus mengintruksikan kepada tim agar mencapai satu tujuan yang
sama. Selanjutnya sama integritas, tidak boleh ada anggota tim yang berusaha merusak tim
dari dalam, dan terakhir sama metode, menggunakan metode atau cara yang sama dan
konsisten. Dalam Membangun Tim Efektif, dibutuhkan perencanaan yang matang sehingga
bisa diimplementasikan sesuai dengan rencana aksi. Untuk itu diperlukan personil tim yang
solid dengan alur dan tata kerjanya telah dipetakan melalui bagan struktur organisasi. Bagan
struktur inilah yang menjadi dasar bagi kita dalam menurunkan/ membagi (Cascading) kinerja
sesuai target/ sasaran yang telah ditetapkan.
1. Forming - fase perkenalan, siap dengan siapa saja menjadi bagian dari TIM
2. Storming - transisi kelompok dari "as is" untuk "to be“ . Muncul perbedaan, konflik
3. Norming - kelompok mencapai kesepakatan mengenai proses "to be"
4. Performing - kelompok telah menetapkan kedudukan dan harapan
5. Adjourning- kelompok berbagi proses penyempurnaan dengan orang lain
1. Menetapkan Tujuan
Menetapkan tujuan dari dibentuknya sebuah tim kerja akan membantu tim agar selalu
berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. Tim efektif
adalah tim yang masing-masing anggotanya mempunya visi dan misi yang selaras
sehingga dapat bersinergi dalam mencapai tujuan awal.
2. Kepemimpinan
Pemimpin yang baik akan membentuk kepercayaan pada anggota tim serta menularkan
suasana positif yang dimilikinya melalui kejujuran dan transparansi. Pemimpin
berkewajiban untuk memastikan seluruh anggota tim berkontribusi terhadap pencapaian
target dan sasaran yang telah ditetapkan pada awal pembentukan Tim.
3. Rencana Aksi
Buatlah rancangan pekerjaan atau rencana aksi apa saja yang harus dilakukan oleh setiap
anggota tim kerja untuk mencapai tujuan tim. Desain pekerjaan dapat berupa rincian tugas
dan pembagiannya, memberikan skala prioritas, serta time schedule.
4. Kolaborasi
Memungkinkan terjadinya tukar menukar informasi dan skill antara anggota tim dengan
memberikan kontribusi yang berbeda-beda dari setiap anggota tim pada pekerjaan.
Sehingga, setiap anggota tim bisa saling melengkapi dalam menyelesaikan misi/ tugas.
Bekerjasama memungkinkan pekerjaan selesai dengan efektif, tepat waktu daripada
bekerja secara individu
5. Komitmen
Komitmen merupakan pengakuan sesungguhnya dalam bentuk tindakan dari anggota
kepada tim untuk bekerja secara profesional. Hal lain yang berkaitan erat dengan
komitmen adalah integritas, loyalitas dan etos kerja masing-masing anggota.
6. Penghargaan
Penghargaan tidak selalu harus diberikan dalam bentuk benda/ fisik. Ada kalanya sebuah
pujian dari pimpinan sudah cukup untuk meningkatkan semangat dan etos kerja anggota
Tim. Perhargaan juga sebaiknya diberikan kepada individu dan unit kerja dalam Tim.