Anda di halaman 1dari 4

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

Resume Dari Narasumber Ir Moh. Rosiman M.Si

Setiap organisasi memiliki potensi termasuk di dalam organisasi kementerian agama


yang harus dimiliki adalah kualitas sumber daya manusia yang didalamnya terdapat
kompetensi, pengetahuan, sikap, keterampilan dan skill yang terus meningkat. Solidaritas
organisasi mencakup tim kerja efektif, memiliki kesamaan visi, kepercayaan, komunikasi,
harmonisasi, sinergi – kolaborasi, komitmen. Memiliki nilai-nilai budaya organisasi seperti
integritas, profesiobnal, inovasi, tanggung jawab, keteladanan dan ber-Akhlak. Dengan
demikian sebuah organisasi akan menjadi besar apabila menerapkan nilai dasar organisasi
yang melekat.

Beberapa jenis kompetensi bagi ASN yang harus dikembangkan menurut Permenpan
RB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan ASN memuat tiga jenis
kompetensi yaitu kompetensi manajerial, kompetensi sosiokultural, dan kompetensi teknis.
Bagi ASN untuk mengembangkan kompetensi manajerial bisa dilakukan dengan mengikuti
diklat PKP atau PKA. Kepemimpinan yang efektif dapat terwujud dengan menerapkan
diantaranya hal-hal sebagai berikut :

1. Integritas
2. Kerjasama
3. Komunikasi
4. Orientasi pada hasil
5. Pelayanan publik
6. Pengembangan diri dan orang lain
7. Mengelola perubahan
8. Pengambilan keputusan

Kompetensi yang dibangun melalui diklat PKP ini adalah untuk menghasilkan
pemimpin yang melayani. Dalam kepeimpinan hal yang terpenting bukanlah kekuasaan tetapi
memiliki pengaruh, sejauh mana pengaruh bisa masuk ke segala lini. Fungsi kepemimpinan
di dalam organisasi agar selalu efektif yang harus dilakukan adalah sebagai berikut

1. Memiliki gagasan, ide, visi, inovasi dan narasi untuk meretas jalan masa depan (path
finding)
2. Menyelaraskan seluruh potensi dan sumberdaya dengan menyelaraskan seluruh
komponen organisasi (aligning)
3. Menggerakkan seluruh elemen untuk mewujudkan tujuan, mengartikulasikan seluruh
elemen organisasi (empowering)
4. Tujuan terakhir adalah menghasilkan perubahan organisasi/tercapainya tujuan
organisasi (perubahan warisan)

Pada tingkat selanjutnya adalah kompetensi kerjasama yang memiliki beberapa level
antara lain :

1. Berpartisipasi dalam kelompok


2. Menumbuhkan tim kerja yang partisipatif dan efektif
3. Efektif dalam membangun tim kerja untuk peningkatan kinerja organisasi
4. Membangun komitmen tim, sinergi
5. Menciptakan situasi kerja sama secara konsisten, baik di dalam maupun di luar
instansi

Definisi membangun tim efektif adalah suatu proses terencana untuk membentuk
sebuah kelompok dalam mencapai sasaran (kinerja dan tepat waktu) yang telah ditetapkan,
menggunakan sumber daya yang tersedia dengan melakukan kegiatan tertentu.

Prinsip dasar sebuah tim yang baik adalah harus memiliki “3 (tiga) sama” yaitu sama
Tujuan, sebagai pemimpin harus mengintruksikan kepada tim agar mencapai satu tujuan yang
sama. Selanjutnya sama integritas, tidak boleh ada anggota tim yang berusaha merusak tim
dari dalam, dan terakhir sama metode, menggunakan metode atau cara yang sama dan
konsisten. Dalam Membangun Tim Efektif, dibutuhkan perencanaan yang matang sehingga
bisa diimplementasikan sesuai dengan rencana aksi. Untuk itu diperlukan personil tim yang
solid dengan alur dan tata kerjanya telah dipetakan melalui bagan struktur organisasi. Bagan
struktur inilah yang menjadi dasar bagi kita dalam menurunkan/ membagi (Cascading) kinerja
sesuai target/ sasaran yang telah ditetapkan.

Tahapan membangun tim efektif ada 5 proses yakni :

1. Forming - fase perkenalan, siap dengan siapa saja menjadi bagian dari TIM
2. Storming - transisi kelompok dari "as is" untuk "to be“ . Muncul perbedaan, konflik
3. Norming - kelompok mencapai kesepakatan mengenai proses "to be"
4. Performing - kelompok telah menetapkan kedudukan dan harapan
5. Adjourning- kelompok berbagi proses penyempurnaan dengan orang lain

Beberapa karakteristik Tim Efektif antara lain :

1. Tujuan tim jelas dan menggugah


a. Modal untuk menjadi tim efektif.
b. Fokus kerja dari setiap anggota tim
c. Ketidakjelasan tujuan berpengaruh pada efektivitas tim dan membuat anggota tim
kehilangan fokus dan semangat
2. Struktur tim berorientasi hasil
a. Struktur tim adalah hal mendasar dari sebuah tim efektif.
b. Struktur berpengaruh nyata pada efektivitas tim.
c. Tim efektif memiliki struktur yang sesuai dengan proses yang akan dijalani dan
tujuan yang ingin dicapai.
3. Anggota tim kompeten
a. Penting dimiliki oleh sebuah tim yang efektif.
b. Kompetensi ini sangat dibutuhkan bagi sebuah tim efektif :
c. Keterampilan dan kemampuan bekerja bersama dengan orang lain dan keinginan
untuk berkontribusi pada pencapaian tujuan tim
4. Komitmen bersama tim
a. Merupakan “team spirit” bagi individu dan juga tim.
b. Melahirkan “sense of loyalty”, “sense of excitement”, antusiasme dan dedikasi.
c. Merasa memiliki (taking ownership) atas tujuan tim
5. Iklim kerjasama yang kondusif
a. Anggota tim berkomunikasi secara terbuka
b. Bersama memecahkan masalah
c. Saling membantu dalam mencari pemecahan setiap hambatan dalam rangka
mencapai tujuan tim
6. Standar ukuran keberhasilan tim
a. Ukuran keberhasilan membuat personil tim terdorong untuk mencapainya.
b. Ukuran ini terkait kinerja.
c. Ukuran ini memberikan informasi sejauh mana insentif/disinsentif yang akan
diterima oleh personil tim terkait dengan kesuksesan dan kegagalan.
7. Dukungan dan penghargaan eksternal
a. Dukungan dan penghargaan dari pihak di luar tim merupakan mesin pendorong
bagi sebuah tim.
b. Tim pelayanan akan semakin berkomitmen untuk mencapai kinerja terbaiknya.
8. Kepemimpinan yang berprinsip
a. Pemimpin berperan : role model, inspirator, motivator, mentor, coach, counselor
bagi timnya.
b. Pemimpin Tim efektif harus:
a) Mampu membangun visi yang jelas dan menggugah bagi timnya.
b) • Mampu mengelola perubahan untuk mencapai visi/tujuan tim.
c) • Mampu menumbuhkan potensi-potensi anggotanya

Tips membangun tim efektif

1. Menetapkan Tujuan
Menetapkan tujuan dari dibentuknya sebuah tim kerja akan membantu tim agar selalu
berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. Tim efektif
adalah tim yang masing-masing anggotanya mempunya visi dan misi yang selaras
sehingga dapat bersinergi dalam mencapai tujuan awal.
2. Kepemimpinan
Pemimpin yang baik akan membentuk kepercayaan pada anggota tim serta menularkan
suasana positif yang dimilikinya melalui kejujuran dan transparansi. Pemimpin
berkewajiban untuk memastikan seluruh anggota tim berkontribusi terhadap pencapaian
target dan sasaran yang telah ditetapkan pada awal pembentukan Tim.
3. Rencana Aksi
Buatlah rancangan pekerjaan atau rencana aksi apa saja yang harus dilakukan oleh setiap
anggota tim kerja untuk mencapai tujuan tim. Desain pekerjaan dapat berupa rincian tugas
dan pembagiannya, memberikan skala prioritas, serta time schedule.
4. Kolaborasi
Memungkinkan terjadinya tukar menukar informasi dan skill antara anggota tim dengan
memberikan kontribusi yang berbeda-beda dari setiap anggota tim pada pekerjaan.
Sehingga, setiap anggota tim bisa saling melengkapi dalam menyelesaikan misi/ tugas.
Bekerjasama memungkinkan pekerjaan selesai dengan efektif, tepat waktu daripada
bekerja secara individu
5. Komitmen
Komitmen merupakan pengakuan sesungguhnya dalam bentuk tindakan dari anggota
kepada tim untuk bekerja secara profesional. Hal lain yang berkaitan erat dengan
komitmen adalah integritas, loyalitas dan etos kerja masing-masing anggota.
6. Penghargaan
Penghargaan tidak selalu harus diberikan dalam bentuk benda/ fisik. Ada kalanya sebuah
pujian dari pimpinan sudah cukup untuk meningkatkan semangat dan etos kerja anggota
Tim. Perhargaan juga sebaiknya diberikan kepada individu dan unit kerja dalam Tim.

Anda mungkin juga menyukai