Nama Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I
Nama Mata Pelatihan : TEKNIK KOMUNIKASI PUBLIK Nama Peserta : SYARIFUDDIN Lemb. Penyelenggara : Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin
A. Hal-hal yang saya pelajari (Komunikasi Asertif)
Komunikasi asertif adalah strategi komunikasi dengan penyampaian secara
terbuka serta menjaga rasa hormat kepada orang lain. Dalam artian lain, cara penyampaian secara asertif merupakan komunikasi yang kuat dan tegas namun tetap tenang. Di dunia kerja, komunikasi menjadi salah satu hal yang penting untuk terus dijaga di antara rekan tim. Kendati demikian, apabila terlalu agresif, ada kemungkinan dapat menyakiti lawan bicara karena lebih mementingkan ego ketimbang kepentingan bersama. Orang dengan gaya asertif seperti ini merasa nyaman dengan dirinya dan tidak takut dan khawatir dengan apa yang dikatakan orang di belakangnya. Dia bahagia menjadi dirinya sendiri. Adapun manfaat dari komunikasi asertif adalah berhasil mengurangi cemas dan stres dalam lingkungan kantor. Sebab, orang yang memiliki gaya berbicara asertif akan percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya saat ada sesuatu yang harus diungkapkan. Dengan demikian, ia tidak serta-merta memendamnya, malah justru mengungkapnya dengan tegas dan tenang tanpa harus menyakiti lawan bicaranya. Selain itu, manfaat lainnya dari komunikasi ini adalah mampu mendapatkan hormat dari orang lain. Pasalnya, ia selalu mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan orang lain saat hendak mengungkapkan isi hatinya. Berikut beberapa petunjuk untuk menjadi asertif: 1. Pahami apa yang memang hak anda, dan sesuatu yang bukan hak anda tapi anda menginginkannya. 2. Berani mengatakan dengan jujur apa yang dirasakan. 3. Tunjukkan image yang positif 4. Pandai membaca keadaan. 5. jangan sekalipun mengungkapkan keinginan dalam keadaan emosi 6. bersikap menyelesaikan masalah. 7. Komunikasi harusnya terbuka dan jujur. 8. Buatlah keputusan untuk selalu asertif. 9. Dengarkan apa yang dikatakan lawan bicara anda dengan seksama. 10. Agree to disagree. 11. Hindari membuat orang merasa bersalah. 12. Tetap tenang. 13. Latihlah terus sikap asertif dengan memperhatikan bahasa tubuh 14. Sabarlah. Berikut tips praktis komunikasi asertif yang bisa diterapkan antara lain : 1. Gunakan “Kalimat Saya” untuk memfokuskan percakapan pada 2. anda, dan tidak menyalahkan yang lain. 3. Tolak bila harus menolak. 4. Bila harus menolak, katakan dengan nada yang rendah sambil 5. tawarkan alternatif. Ini untuk menunjukkan ketulusan anda. 6. Sampaikan pesan anda ke orang yang bersangkutan, bukan ke 7. orang lain. 8. Bila anda belum paham, tanya hingga jelas. Jangan berasumsi 9. atau menginterpretasi apa yang mereka katakan. 10. Hindari pemakaian kalimat yang berlebihan Salah satu elemen ketika melakukan komunikasi asertif adalah active listening yang merupakan elemen penting saat berkomunikasi. Pihak lawan bicara merasa dihargai dan diperhatikan bila kita mendengarkan apa yang dibicarakan dengan seksama. Pada akhirnya Active listening akan bermuara pada meningkatnya rasa saling percaya diantara mereka yang berinteraksi. Di dalam organisasi yang dinamis keluhan (complaint) akan datang dari segala arah. Keluhan harus dianggap sesuatu yang bisa meningkatkan kinerja organisasi, karena dari keluhan ini lah perbaikan- perbaikan akan dilaksanakan. Komunikasi asertif akan membantu Pejabat Pengawas mengelola keluhan dengan baik dan produktif. Selain komunikasi lisan, seorang Pejabat Pengawas juga harus melakukan komunikasi dalam bentik tertulis, baik formal maupun informal. Pemahaman yang baik tentang penggunaan Bahasa Indonesia, format dan struktur tata naskah dinas pun wajib dipahami.
B. Penerapan dalam organisasi (Komunikasi Asertif)
Pimpinan selaku pejabat administrator selalu menjadi teladan bagi para
pegawainya baik para pejabat pengawas maupun para staf yang lain dalam menerapkan komunikasi secara asertif. Hal ini merupakan cara agar bisa menjalin hubungan yang baik dengan banyak orang. Menggunakan gaya komunikasi asertif seperti ini dalam berorganisasi akan membantu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Bahwa tiap individu mempunyai watak dan kepribadian yang tak sama dengan orang lain. Jadi ini akan memudahkan dalam melakukan komunikasi dengan orang lain karena akan menghasilkan pembelajaran-pembelajaran yang terkandung dari situasi yang dihadapi serta belajar menghargai sudut pandang berbeda dengan melihat perbedaan dari sudut pandang positif. Menerapkan komunikasi agar bisa meningkatkan keasertifan antara lain dengan menggunakan ekspresi yang nyaman untuk dipandang dan selalu menjaga pandangan mata secara baik, menjaga intonasi dalam memberikan ketegasan tapi dapat menyenangkan orang lain, mendengarkan secara baik lawan bicara yang sedang mengatakan sesuatu, menanyakan pertanyaan apabila membutuhkan penjelasan, menyatakan apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan jangan terlalu memaksa ataupun terlalu meminta maaf, dan selalu berpandang untuk menemukan solusi terbaik dalam menyelesaikan suatu masalah. Melakukan komunikasi asertif perlu adanya latihan dan pembelajaran secara terus menerus melalui pengalaman berinteraksi agar dapat menimbulkan hubungan yang baik kepada pimpinan maupun kepada sesama rekan kerja bahkan kepada bawahan.