Oleh :
Dr. H. Faizin, M.Pd
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kab. Kampar
TANTANGAN MODERASI BERAGAMA
“
2.Ketaatan pada pemimpin dihayati sebagai
ketaatan pada Tuhan. Melawannya berarti
melawan Tuhan.
3.Ideologi radikalisme agama dihayati sebagai
kebenaran tunggal agama sehingga tafsir agama
yang berbeda dipandang sebagai kesesatan.
3
PEREMPUAN DALAM ARUS RADIKALISME
“
narasi perang dan perempuan dalam patriarki) mesti tunduk,
bahkan secara mutlak, pada yang kuat.
2. Narasi Perang (Jihad, qital): kondisi darurat, ajaran ideal tidak
relevan, yang haram bs jd halal (membunuh),
3. Poligami, kawin anak, anti kontrasepsi, dan topik gender lainnya
bukan masalah hukum semata, tapi ideologi yang menentukan
keislaman seseorang
4. Nilai lebih perempuan: fungsi reproduksi dan terdidik untuk taat
mutlak, dan potensi depresi karena ketidakadilan yang bertubi,
K
K M
E
H A
B
A S
A
L L
J
I A
I
F H
K
A A
A
H T
N
BUMI BUMI
MAKHLUQ (Manusia+LH) (Manusia+LH)
TUJUAN BERAGAMA
ANUGRAH SEMESTA
(Rahmatan Lil ‘alamin)
NEGARA MAKMUR
(Baldatun Thoyyibah)
MASYARAKAT IDEAL
(Khaira Ummah)
KELUARGA
SAKINAH
Muslih/ah
JATI DIRI SEORANG UMAT BERAGAMA
KEISLAMAN AKHERAT
M
A
S
L
A
H
A
T
SEMESTA
MODERASI BERAGAMA KEMENAG RI
EMPAT INDIKATOR MODERASI BERAGAMA
1. Komitmen Kebangsaan
2. Toleransi
3. Anti kekerasan,
4. Akomodatif terhadap kebudayaan lokal