0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tokoh Ibnu Khaldun beserta karya dan teorinya. Ibnu Khaldun dikenal sebagai bapak sosiologi yang memperkenalkan konsep Ashabiyah dan teori siklus peradaban. Karya teragungnya adalah Al-Muqaddimah yang membahas tentang asal-usul negara, faktor kemajuan dan kemunduran peradaban, serta konsep-konsep sosiologinya seperti Ashabiyah.
Dokumen tersebut membahas tentang tokoh Ibnu Khaldun beserta karya dan teorinya. Ibnu Khaldun dikenal sebagai bapak sosiologi yang memperkenalkan konsep Ashabiyah dan teori siklus peradaban. Karya teragungnya adalah Al-Muqaddimah yang membahas tentang asal-usul negara, faktor kemajuan dan kemunduran peradaban, serta konsep-konsep sosiologinya seperti Ashabiyah.
Dokumen tersebut membahas tentang tokoh Ibnu Khaldun beserta karya dan teorinya. Ibnu Khaldun dikenal sebagai bapak sosiologi yang memperkenalkan konsep Ashabiyah dan teori siklus peradaban. Karya teragungnya adalah Al-Muqaddimah yang membahas tentang asal-usul negara, faktor kemajuan dan kemunduran peradaban, serta konsep-konsep sosiologinya seperti Ashabiyah.
IBN AL-HASAN IBN JABIR IBN MUHAMAD IBN IBRAHIM IBN KHALID IBN UTSMAN IBN HANI IBN KHATTAB IBN KURAIB IBN MA’DIKARIB IBN AL-HARITS IBN WAIL IBN HUJAR 733 H 1332 M DI NAISABUR 808 H 1406 M Masa Peradaban Islam dalam Proses Penurunan dan Disintegrasi BIOGRAFI KARYA TULIS SKETSA SOSIAL IBNU KHALDUN KETOKOHAN DAN KARYA IBNU KHALDUN KETOKOHAN IBNU KHALDUN : PAKAR DALAM ILMU SOSIOLOGI PAKAR SEJARAH AHLI FALSAFAH
KARYA IBNU KHALDUN
AL MUQADDIMAH MERUPAKAN KARYA YANG
TERAGUNG AL IBBAR YANG MENYENTUH TENTANG
EKONOMI DAN SEJARAH
AL-TA’RIF YANG MENYENTUH SOAL EKONOMI Latar belakang Ibnu Khaldun Keluarga Ibnu Khaldun berasal dari Hadramaut di Yaman,nenek moyangnya Khalid bin Utsman masuk Andalusia (Spanyol)bersama penakluk berkebangsaan Arab pada abad ke 7 M karena tertarik oleh kemenangan yang dicapai tentara islam. Kemudian menetap di Carmona, yang nantinya menjadi pusat kebudayaan islam di Andalusia. Ibnu Khaldun membantu para sultan di Tunisia, Maroko, Spanyol, dan Aljazair sebagai duta besar, bendaharawan, anggota dewan penasehat sultan. Pada tahun 1375, Ibnu Khaldun berhijrah ke Granada, Spanyol karena mau melarikan diri dari kerajaan di Afrika Utara. Ayahnya Ibnu Khaldun bernama Abu Abdillah Muhamad, lebih tertarik memperdalam dunia pendidikan daripada politik sehingga dikenal dengan ahli ilmu Fiqh. Meninggal pada tahun 749 H. Ibnu Khaldun Melakukan studi ilmiah tentang masyarakat, riset empiris dan meneliti sebab fenomena sosial. Memusatkan pada lembaga sosial. Melakukan studi perbandingan masyarakat primitif dengan modern. Mencetus pemikiran baru yaitu menyatakan sistem sosial manusia berubah mengikuti kemampuannya berfikir, keadaan muka bumi persekitaran mereka, pengaruh iklim, makanan, emosi serta jiwa manusia itu sendiri. Institusi masyarakat berkembang mengikuti tahapnya dengan tertib bermula dengan tahap primitif, pemilikan, diikuti tahap peradaban dan kemakmuran sebelum tahap kemunduran. TEORI-TEORI KONSEP ASHABIYAH TEORI SIKLUS Muqaddimah Menguraikan beberapa peristiwa dalam kehidupan masyarakat, proses pembentukan negara, faktor kemajuan serta kemunduran, menerangkan beberapa perkara yang berkaitan bidang perniagaan, perindustrian dan pertanian. Konsep Ashabiyah (solidaritas sosial) Asal mula negara Manusia diciptakan sebagai mahluk politik atau sosial, yaitu mahluk yang selalu membutuhkan orang lain dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan sebuah keharusan. Dengan organisasi eksistensi manusia bisa
berlangsung dan inilah peradaban, maka masyarakat
memerlukan seseorang yang bisa mengatur, dibantu oleh para tentara, pendana Menteri, sehingga terbentuklah Dinasti. Manusia memerlukan bantuan dalam hal pembelaan
diri terhadap ancaman bahaya.
Ashabiyah Berasal dari bahasa Arab, yang berarti mengikat, contohnya mengikat individu-individu ke dalam masyarakat. Ashabiyah dimaksudkan keinginan atau perasaan terhadap perpaduan. Satu ikatan sosial yang boleh digunakan untuk menjaga kekuatan dam kestabilan suatu kumpulan masyarakat. Sama dengan teori Emile Durkheim tentang kesadaran kolektif. Personaliti dalam kumpulan tersebut sebagai struktur sosial. Konsep Ashabiyah Ashabiyah tidak dikhususkan pada normadisme, bahkan lebih kuat lagi dari golongan normad dan golongan yang menetap. Ashabiyah bukan hanya ditujukan pada ikatan darah semata, manusia secara fitrahnya cenderung untuk menolong saudara, melalui interaksi sosial dan aktivitas yang dilakukan bersama. Ashabiyah adalah natural dan universal. Terdapat hubungan yang kuat wujud diantara ashabiyah dengan agama. Ashabiyah mempunyai pengaruh pada aspek politik. Kepemimpinan hanya wujud melalui kekuasaan dengan ashabiyah. Individu memerlukan kerjasama. Sosiologi Masyarakat Ashabiyah, faktor lain pembentuk negara, mengandung makna group feeling, solidaritas kelompok, fanatisme kesukuan, nasionalisme atau sentimen sosial. Memunculkan dua kategori sosial yaitu Badawah
(komunitas pedalaman, masyarakat primitif, daerah
gurun), dan Hadharah (kehidupan kota atau masyarakat beradab). Penduduk kota berurusan dengan hidup enak, mereka
terbiasa hidup mewah dan banyak mengikuti hawa
nafsu. Sedangkan orang Badui meskipun berurusan dengan dunia namun masih dalam batas kebutuhan dan tidak banyak mengikuti hawa nafsu. Sebagian orang yang hidup di padang pasi di sebut orang zuhud. Kelompok Ashabiyah Masyarakat pedalaman harus memiliki ashabiyah, yang merupakan kekuatan pendorong dalam perjalanan sejarah manusia, pembangkit klan. Klan yang memiliki ashabiyah yang kuat akan berkembang menjadi sebuah negeri. Sifat kepemimpinan selalu dimiliki oleh orang yang memiliki solidaritas sosial. Setiap suku biasanya terikat pada keturunan yang bersifat khusus atau umum , yang bersifat khusus solidaritas lebih mendarah daging , karena itu memimpin hanya dapat dilaksanakan dengan kekuasaan. Kedaulatan dalam ashabiyah Kemewahan bisa menghancurkan ashabiyah, jika solidaritas homogenitas hancur maka digantikan dengan solidaritas campur. Tujuan akhir ashabiyah adalah kedaulatan. Khusus bangsa Arab, persamaan Ketuhanan yang membuat mereka berhasil mendirikan Dinasti. Sebab Bangsa Arab adalah bangsa yang paling tidak mau tunduk satu sama lain, ambisius, kasar, dan masing-masing ingin menjadi pemimpin. Ashabiyah yang ada kesukuan atau qabilah yang tidak memungkinkan membentuk Dinasti. Dengan agama bisa dipersatukan dan dikendalikan. Raja harus berasal dari solidaritas dominan, karena membutuhkan loyalitas dari rakyatnya . Khilafah, Imamah, Sulthanah Khilafah : pemerintahan yang berlandaskan Agama yang memerintahkan rakyatnya sesuai petunjuk Agama baik dalam hal keduniawian atau akherat. Lima syarat bagi khalifah : 1. memiliki pengetahuan, 2 memiliki sifat adil, 3 mempunyai kemampuan, 4 sehat panca indera, 5 keturunan quraisy apabila berwibawa. Bentuk pemerintahan : 1.Pemerintahan yang natural, pemerintah yang membawa rakyatnya sesuai tujuan nafsu, otoriter. 2.Pemerintah yang berdasarkan nalar, yang membawa rakyatnya sesuai rasio dalam mencapai kemaslahatan duniawi dan mencegah kemadharatan. Seperti bentuk negara republik. 3.Pemerintah yang berlandaskan agama. Tahapan Timbul Tenggelam Peradaban Lima tahapan peradaban menurut teori ashabiyah : 1. Tahap konsolidasi/sukses, dimana otoritas negara didukung oleh masyarakat yang berhasil menggulingkan kedaulatan dari dinasti sebelumnya. 2. Tahap tirani, dimana penguasa berbuat sekehendaknya pada masyarakat. 3. Tahap sejahtera, ketika kedaulatan telah dinikmati. Segala perhatian penguasa tertuju pada usaha membangun negara. 4. Tahap kepuasaan hati, tentram dan damai. 5. Tahap hidup boros dan berlebihan. Pada tahap ini negara tinggal menunggu kehancurannya. Teori Siklus : Generasi dalam peradaban 1. Generasi Pembangun, yang dengan segala kesederhanaan dan solidaritas tunduk dibawah otoritas kekuasaan yang didukungnya. 2. Generasi Penikmat, mereka yang karena diuntungkan secara ekonomi dan politik dalam sistem kekuasaan, menjadi tidak peka lagi. 3. Generasi yang tidak memiliki lagi hubungan emosional dengan negara. Jika sudah sampai generasi ini maka negara mengalami kehancuran, menurutnya proses ini berlangsung pada satu abad. Impian yang tercapai memunculkan peradaban baru, muncul kemunduran suatu peradaban lain. Tahapan diatas terulang lagi hingga disebut dengan teori siklus ILMU Ilmu yang wujud dalam diri manusia mempunyai dua sumber yaitu akal dan wahyu. 1. al-Ulum al-Naqliyyah al-Wadiyyah (the traditional science), yaitu ilmu yang didapati melalui rasul Allah berdasarkan al-Qur’an dan al Sunnah. Seperti ilmu tafsir, Qiroah, ulum hadith, usul fiqh, fiqh, kalam, tasawuf, mimpi. 2. al-Ulum al-Hikmiyyah al-Falsafiyyah (the philosophical sciences), yaitu ilmu yang diusahakan oleh akal manusia. Seperti matematik, geometri, astronomi, mantiq, nature, metafisik, sihir, rahasia huruf, ilmu, kimia.