Anda di halaman 1dari 18

Desember 2021

ABDUL RAHMAN IBN MUHAMAD IBN MUHAMAD IBN MUHAMAD


IBN AL-HASAN IBN JABIR IBN MUHAMAD IBN IBRAHIM IBN
KHALID IBN UTSMAN IBN HANI IBN KHATTAB IBN KURAIB IBN
MA’DIKARIB IBN AL-HARITS IBN WAIL IBN HUJAR
733 H 1332 M DI NAISABUR
808 H 1406 M
Masa Peradaban Islam dalam Proses Penurunan dan
Disintegrasi
BIOGRAFI
KARYA TULIS
SKETSA SOSIAL
IBNU KHALDUN
KETOKOHAN DAN KARYA IBNU
KHALDUN
KETOKOHAN IBNU KHALDUN :
 PAKAR DALAM ILMU SOSIOLOGI
 PAKAR SEJARAH
 AHLI FALSAFAH

KARYA IBNU KHALDUN


 AL MUQADDIMAH MERUPAKAN KARYA YANG

TERAGUNG
 AL IBBAR YANG MENYENTUH TENTANG

EKONOMI DAN SEJARAH


 AL-TA’RIF YANG MENYENTUH SOAL EKONOMI
Latar belakang Ibnu Khaldun
 Keluarga Ibnu Khaldun berasal dari Hadramaut di Yaman,nenek
moyangnya Khalid bin Utsman masuk Andalusia (Spanyol)bersama
penakluk berkebangsaan Arab pada abad ke 7 M karena tertarik
oleh kemenangan yang dicapai tentara islam. Kemudian menetap
di Carmona, yang nantinya menjadi pusat kebudayaan islam di
Andalusia.
 Ibnu Khaldun membantu para sultan di Tunisia, Maroko, Spanyol,
dan Aljazair sebagai duta besar, bendaharawan, anggota dewan
penasehat sultan.
 Pada tahun 1375, Ibnu Khaldun berhijrah ke Granada, Spanyol
karena mau melarikan diri dari kerajaan di Afrika Utara.
 Ayahnya Ibnu Khaldun bernama Abu Abdillah Muhamad, lebih
tertarik memperdalam dunia pendidikan daripada politik sehingga
dikenal dengan ahli ilmu Fiqh. Meninggal pada tahun 749 H.
Ibnu Khaldun
 Melakukan studi ilmiah tentang masyarakat, riset empiris
dan meneliti sebab fenomena sosial. Memusatkan pada
lembaga sosial.
 Melakukan studi perbandingan masyarakat primitif
dengan modern.
 Mencetus pemikiran baru yaitu menyatakan sistem sosial
manusia berubah mengikuti kemampuannya berfikir,
keadaan muka bumi persekitaran mereka, pengaruh
iklim, makanan, emosi serta jiwa manusia itu sendiri.
 Institusi masyarakat berkembang mengikuti tahapnya
dengan tertib bermula dengan tahap primitif, pemilikan,
diikuti tahap peradaban dan kemakmuran sebelum tahap
kemunduran.
TEORI-TEORI
KONSEP ASHABIYAH
TEORI SIKLUS
Muqaddimah
 Menguraikan beberapa peristiwa dalam
kehidupan masyarakat, proses pembentukan
negara, faktor kemajuan serta kemunduran,
menerangkan beberapa perkara yang
berkaitan bidang perniagaan, perindustrian
dan pertanian.
 Konsep Ashabiyah (solidaritas sosial)
Asal mula negara
 Manusia diciptakan sebagai mahluk politik atau
sosial, yaitu mahluk yang selalu membutuhkan
orang lain dalam mempertahankan kehidupannya,
sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan
organisasi sosial merupakan sebuah keharusan.
 Dengan organisasi eksistensi manusia bisa

berlangsung dan inilah peradaban, maka masyarakat


memerlukan seseorang yang bisa mengatur, dibantu
oleh para tentara, pendana Menteri, sehingga
terbentuklah Dinasti.
 Manusia memerlukan bantuan dalam hal pembelaan

diri terhadap ancaman bahaya.


Ashabiyah
 Berasal dari bahasa Arab, yang berarti mengikat,
contohnya mengikat individu-individu ke dalam
masyarakat.
 Ashabiyah dimaksudkan keinginan atau perasaan
terhadap perpaduan.
 Satu ikatan sosial yang boleh digunakan untuk
menjaga kekuatan dam kestabilan suatu kumpulan
masyarakat.
 Sama dengan teori Emile Durkheim tentang
kesadaran kolektif.
 Personaliti dalam kumpulan tersebut sebagai struktur
sosial.
Konsep Ashabiyah
 Ashabiyah tidak dikhususkan pada normadisme, bahkan
lebih kuat lagi dari golongan normad dan golongan yang
menetap.
 Ashabiyah bukan hanya ditujukan pada ikatan darah
semata, manusia secara fitrahnya cenderung untuk
menolong saudara, melalui interaksi sosial dan aktivitas
yang dilakukan bersama.
 Ashabiyah adalah natural dan universal.
 Terdapat hubungan yang kuat wujud diantara ashabiyah
dengan agama.
 Ashabiyah mempunyai pengaruh pada aspek politik.
Kepemimpinan hanya wujud melalui kekuasaan dengan
ashabiyah. Individu memerlukan kerjasama.
Sosiologi Masyarakat
 Ashabiyah, faktor lain pembentuk negara, mengandung
makna group feeling, solidaritas kelompok, fanatisme
kesukuan, nasionalisme atau sentimen sosial.
 Memunculkan dua kategori sosial yaitu Badawah

(komunitas pedalaman, masyarakat primitif, daerah


gurun), dan Hadharah (kehidupan kota atau masyarakat
beradab).
 Penduduk kota berurusan dengan hidup enak, mereka

terbiasa hidup mewah dan banyak mengikuti hawa


nafsu. Sedangkan orang Badui meskipun berurusan
dengan dunia namun masih dalam batas kebutuhan dan
tidak banyak mengikuti hawa nafsu. Sebagian orang
yang hidup di padang pasi di sebut orang zuhud.
Kelompok Ashabiyah
 Masyarakat pedalaman harus memiliki ashabiyah,
yang merupakan kekuatan pendorong dalam
perjalanan sejarah manusia, pembangkit klan.
 Klan yang memiliki ashabiyah yang kuat akan
berkembang menjadi sebuah negeri. Sifat
kepemimpinan selalu dimiliki oleh orang yang
memiliki solidaritas sosial.
 Setiap suku biasanya terikat pada keturunan yang
bersifat khusus atau umum , yang bersifat khusus
solidaritas lebih mendarah daging , karena itu
memimpin hanya dapat dilaksanakan dengan
kekuasaan.
Kedaulatan dalam ashabiyah
 Kemewahan bisa menghancurkan ashabiyah, jika
solidaritas homogenitas hancur maka digantikan dengan
solidaritas campur.
 Tujuan akhir ashabiyah adalah kedaulatan.
 Khusus bangsa Arab, persamaan Ketuhanan yang
membuat mereka berhasil mendirikan Dinasti. Sebab
Bangsa Arab adalah bangsa yang paling tidak mau tunduk
satu sama lain, ambisius, kasar, dan masing-masing ingin
menjadi pemimpin. Ashabiyah yang ada kesukuan atau
qabilah yang tidak memungkinkan membentuk Dinasti.
Dengan agama bisa dipersatukan dan dikendalikan.
 Raja harus berasal dari solidaritas dominan, karena
membutuhkan loyalitas dari rakyatnya .
Khilafah, Imamah, Sulthanah
Khilafah : pemerintahan yang berlandaskan Agama yang
memerintahkan rakyatnya sesuai petunjuk Agama baik dalam
hal keduniawian atau akherat.
Lima syarat bagi khalifah : 1. memiliki pengetahuan, 2 memiliki
sifat adil, 3 mempunyai kemampuan, 4 sehat panca indera, 5
keturunan quraisy apabila berwibawa.
Bentuk pemerintahan :
1.Pemerintahan yang natural, pemerintah yang membawa
rakyatnya sesuai tujuan nafsu, otoriter.
2.Pemerintah yang berdasarkan nalar, yang membawa rakyatnya
sesuai rasio dalam mencapai kemaslahatan duniawi dan
mencegah kemadharatan. Seperti bentuk negara republik.
3.Pemerintah yang berlandaskan agama.
Tahapan Timbul Tenggelam
Peradaban
Lima tahapan peradaban menurut teori ashabiyah :
1. Tahap konsolidasi/sukses, dimana otoritas negara
didukung oleh masyarakat yang berhasil
menggulingkan kedaulatan dari dinasti sebelumnya.
2. Tahap tirani, dimana penguasa berbuat
sekehendaknya pada masyarakat.
3. Tahap sejahtera, ketika kedaulatan telah dinikmati.
Segala perhatian penguasa tertuju pada usaha
membangun negara.
4. Tahap kepuasaan hati, tentram dan damai.
5. Tahap hidup boros dan berlebihan. Pada tahap ini
negara tinggal menunggu kehancurannya.
Teori Siklus : Generasi dalam
peradaban
1. Generasi Pembangun, yang dengan segala kesederhanaan
dan solidaritas tunduk dibawah otoritas kekuasaan yang
didukungnya.
2. Generasi Penikmat, mereka yang karena diuntungkan
secara ekonomi dan politik dalam sistem kekuasaan,
menjadi tidak peka lagi.
3. Generasi yang tidak memiliki lagi hubungan emosional
dengan negara. Jika sudah sampai generasi ini maka
negara mengalami kehancuran, menurutnya proses ini
berlangsung pada satu abad.
Impian yang tercapai memunculkan peradaban baru, muncul
kemunduran suatu peradaban lain. Tahapan diatas
terulang lagi hingga disebut dengan teori siklus
ILMU
 Ilmu yang wujud dalam diri manusia mempunyai dua
sumber yaitu akal dan wahyu.
1. al-Ulum al-Naqliyyah al-Wadiyyah (the traditional
science), yaitu ilmu yang didapati melalui rasul
Allah berdasarkan al-Qur’an dan al Sunnah. Seperti
ilmu tafsir, Qiroah, ulum hadith, usul fiqh, fiqh,
kalam, tasawuf, mimpi.
2. al-Ulum al-Hikmiyyah al-Falsafiyyah (the
philosophical sciences), yaitu ilmu yang diusahakan
oleh akal manusia. Seperti matematik, geometri,
astronomi, mantiq, nature, metafisik, sihir, rahasia
huruf, ilmu, kimia.

Anda mungkin juga menyukai