Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NUR RIZKY AMALIA ANNISA

KELAS : IX MIPA 4

MENGAPA ANDA MEMILIH ISLAM?

ASSALAMUALAIKUM WAARAHMATULLAHI WABARAKAATUH

Banyak orang yang memilih Islam karena merasa lebih rasional dan lebih cocok dengan hati
nuraninya, tetapi tidak sedikit pula yang memilih Islam karena terpaksa, tidak ada pilihan lain,
“ikut-ikutan” pada pilihan orangtua yang sudah Islam lebih dulu.

Walaupun mengikuti tradisi (asal tradisi yang baik) akan berdampak yang baik juga, namun
karena Allah SWT sudah memberikan potensi akal dan nurani kepada manusia, maka akan lebih
baik jika kedua potensi tersebut disyukuri dengan cara memaksimalkan penggunaanya sesuai
keinginan Sang Maha Pemberi dan Pengatur, yakni Allah SWT.

Secara bahasa, ‫ اسالم‬berasal dari kata ‫س ْلم‬


ِ / ‫سلَم‬
َ yang berarti selamat (as-salām), damai dan
tentram, (al-shulhu wa al-amān), berserah diri (al-istislām), tunduk (al-khudlū’/al-id’zān), patuh
(al-thā’ah). Jadi, Islam berarti keselamatan dan kedamaian karena berserah diri hanya kepada
Allah SWT yang tidak ada Tuhan selain Dia.

Sedangkan Islam menurut istilah adalah dīn atau agama yang bersumber dari Allah SWT
yang di bawah melalui para Rasul-Nya, sejak Nabi pertama: Adam as hingga Nabi terakhir:
Muhammad saw untuk kemaslahatan manusia di dunia dan di akihirat.

Di antara alasan kenapa Islam satu-satunya yang dianggap sebagai dīn di sisi Allah SWT
sehingga pantas dijadikan sebagai pilihan hidup adalah karena:

1. Islam adalah ajaran Rabbāniyyah (Ketuhanan)


Islam yang berpedoman pada Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah saw dirancang oleh Allah
SWT untuk mengatur hidup manusia demi terciptanya kemaslahatan hidup di dunia maupun
diakhirat. Tetapi mustahil hal ini dapat dicapai tanpa memperbaiki hubungan dengan Allah SWT
karena akhirnya seluruh manusia akan kembali dan menuju kepada-Nya. Allah SWT berfirman:

‫ح إِلَى َربِكَ َك ْد ًحا فَ ُم َالقِي ِه‬


ٌ ‫ان إِنَّكَ كَا ِد‬
ُ ‫س‬ ِ ْ ‫يَاأَيُّ َها‬
َ ‫اْل ْن‬
“Hai manusia, Sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh – sungguh menuju Tuhanmu,
maka pasti kamu akan menemui-Nya” (Q.S. Al-Insyiqaq/84: 6).

2. Islam adalah ajaran Insaniyyah


Jika kita merenungkan ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an, memikirkan tema-temanya
dan fokus perhatiannya, maka kita akan berkesimpulan bahwa Al-Qur’an itu diturunkan sebagai
pedoman hidup untuk manusia.

Itulah sebabnya penyebutan manusia di dalam Al-Qur’an disebut berulang kali dengan
berbagai istilah seperti: al-Insān sebnyak 63 kali, al-Nās sebanyak 240 kali, Bani Adam sebanyak
6 kali, dan basyar sebanyak 25 kali. Dalam ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun saja (Q.S.
Al-Alaq: 1-5) kata al-insān di sebut 2 kali.

Selain itu, sosok Nabi yang dikirmkan Allah SWT sebagai teladan dan pemberi kabar untuk
umat manusia dari kalangan manusia. Perjalanan hidupnya (biografinya) tercatat dalam sejarah
ummat manusia, yang menunjukkan keberdaanya tak terbantahkan oleh sejarah. Dalam banyak
kesempatan, Al-Qur’an selalu memperkuat unsur kemanusian Nabi Muhammad saw, seperti:

َ ‫َان يَ ْر ُجو ِلقَا َء َربِ ِه فَ ْليَ ْع َم ْل‬


‫ع َم ًال‬ ِ ‫قُ ْل إِنَّ َما أ َ َنا بَش ٌَر ِمثْلُ ُك ْم يُو َحى إِلَ َّي أَنَّ َما إِلَ ُه ُك ْم إِ َلهٌ َو‬
َ ‫اح ٌد فَ َم ْن ك‬
‫صا ِل ًحا َو ََل يُش ِْر ْك ِب ِعبَا َد ِة َر ِب ِه أ َ َحدًا‬
َ
“Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku:
“Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. (Q.S. Al-Kahfi/18: 110).

3. Islam adalah Ajaran Universal


Islam itu universal (syumūl) yang meliputi semua zaman, kehidupan dan eksistensi manusia.
Islam adalah risalah semua zaman. Islam adalah risalah yang dibawa para nabi sejak Nabi Adam
as. Sampai nabi terkahir yakni Nabi Muhammad saw. Yang misinya adalah menyerukan kepada
tauhidullah dan menjauhi thagut. Allah SWT berfirman:

ِ ‫وحي إِلَ ْي ِه أَنَّهُ ََل إِلَهَ إِ ََّل أَنَا فَا ْعبُد‬


‫ُون‬ َ ‫َو َما أ َ ْر‬
ُ ‫س ْل َنا ِم ْن قَ ْب ِلكَ ِم ْن َر‬
ِ ُ‫سو ٍل إِ ََّل ن‬
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan
kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu
sekalian akan aku”. (Q.S. Al-Anbiya/21: 25).
4. Islam adalah Ajaran yang Moderat (wasthiyyah)/seimbang (tawazun)

Yang dimaksud dengan moderat atau seimbang di sini adalah keseimbangan anatara dua
hal yang saling berhadapan, di mana salah satu dari dua hal yang saling berhadapan, di mana
salah satu dari keduanya tidak bisa berpengaruh dengan sendirinya dengan mengabaikan yang
lain.

Contoh dua hal yang saling brhadapan adalah antara: ruhiyyah (sipiritualisme) dengan
maddiyah (materealisme), fardiyyah (individu) dengan jama’iyyah (kolektif), Waqi’iyyah
(kontekstual) dengan mitsaliyyah (idealisme), dan antara tsabat (konsisten) dengan tathawwur
(perubahan).

Penciptaan alam semesta beserta isinya adalah fenomena tawazun. Allah berfirman:

‫ِإنَّا ُك َّل ش َْيءٍ َخلَ ْقنَاهُ ِبقَد ٍَر‬


“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”(Q.S. Al-Qamar/54:49)

Alwatsiyyah dalam Ajaran Islam


Dalam hal keyakinan, Islam adalah agama yang bukan dianut oleh kaum khurafat (yang
berlebihan dalam keyakinan sehingga mempercayai sesuatu tanpa dalil) dan bukan pula oleh
kaum maddiyyin (yang mengingkari segala sesuatu yang tidak dapat terjangkau oleh indra),
tetapi Islam mengajak keyakinan apabila keyakinan itu memiliki dalil yang pasti dan kuat.

Islam bukan bukan dianut oleh kaum atheis (sama sekali tidak percaya adanya Tuhan) dan
bukan pula kaum polytheis (meyakini banyak Tuhan), tetapi Islam mengajak beriman pada
Tuhan Yang Satu, Yang Maha Agung, Tidak ada sekutu baginya, Tidak beranak, dan tidak
diperanakkan.

Demikian ceramah agama yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.

Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.

Anda mungkin juga menyukai