Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Infrastruktur yang tersedia pada calon Ibu Kota Negara sudah cukup
mendukung. Seperti sudah ada jalan tol, bandara dan pelabuhan laut juga. Di mana
lokasinya ibu kota baru sangat strategis di antara Balikpapan dan Samarinda.
Pemerintah nantinya membangun dan merancang kota dengan visi sebuah kota baru
yang benar-benar bisa mengaplikasi konsep smart city berbasis digital. Kemudian juga
dekat dengan kota-kota yang sudah tumbuh, yang artinya sudah tersedia dan didukung
oleh infrastruktur yang cukup lengkap. Dengan demikian tidak terlalu banyak yang
harus dibangun. Biaya menjadi lebih kecil, prosesnya juga tidak terlalu lama.
Kaltim juga punya banyak kelebihan, dari sisi kelengkapan infrastruktur
hingga sosial. Pertama, Kaltim dekat dengan dua bandara besar yaitu Bandara
Internasional Sepinggan di Balikpapan, dan Bandara Internasional Aji Pangeran
Tumenggung Pranoto di Samarinda. Kedua, Kaltim punya akses jalan tol
Balikpapan-Samarinda yang sepanjang 99,35 km. Ketiga, Kaltim punya Pelabuhan
Semayang Balikpapan. Keempat, Kaltim memiliki infrastruktur jaringan energi dan air
bersih. Kelima, Kaltim memiliki struktur demografi heterogen. Sebagian besar
penduduk Kaltim merupakan pendatang, sehingga dapat lebih mudah menerima hal-hal
baru atau juga bertemu dengan pendatang-pendatang baru lainnya. Keenam, lokasi
delineasi Kaltim dilewati Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II di sekitar Selat
Makassar. Ketujuh, letak Kaltim tidak berbatasan langsung dengan batas negara.
Kedelapan, Kaltim memiliki ketersediaan lahan dengan status Area Penggunaan Lain
(APL), hutan produksi dengan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) dan hutan
produksi yang bebas konsesi, keunggulan ini menjadi bekal pemerintah untuk
mempermudah pengadaan lahan ibu kota baru.
Dari sisi kelemahan, Kaltim punya titik lemah, yaitu Pertama, Kaltim masih
memiliki potensi bencana banjir pada wilayah yang dekat dengan hulu Daerah Aliran
Sungai (DAS). Kedua, ketersediaan sumber daya air tanah di Kaltim masih rendah. Di
Kaltim memang ada waduk Samboja sebagai salah satu sumber air baku.

25
26

Masyarakat Kaltim harus siap menyambut baik dan mempersiapkan peluang


bagi pengusaha lokal untuk meningkatkan kemampuan daya persaingan dan
pengembangan usaha. Gaung Kalimantan Timur sebagai IKN sudah menunjukan geliat
ekonomi seperti meningkatnya arus orang dan barang. Khususnya untuk Kota
Balikpapan yang merupakan pintu gerbang Bumi Etam. Begitu pula proyek pengadaan
infrastruktur penunjang karena akan menjadi incaran investor yang akan datang
berbondong-bondong untuk menangkap peluang tersebut. Sektor pariwisata,
perhotelan, properti hingga UMKM juga akan terdongkrak.
Ada beberapa hal juga yang harus diwaspadai pemerintah diantaranya : 1)
Secara ekonomi, Kebijakan memindahkankan ibukota tidak akan banyak membantu
memperbaiki pertumbuhan ekonomi. 2) Peningkatan belanja proyek infrastruktur akan
meningkatkan kuatitas belanja modal yang diimpor dan akan ikut memperlebar defisit
transaksi berjalan kita. 3) akan memperlebar peluang pembiayaan dari pihak ketiga,
dalam bentuk utang, yang akan membebani anggaran nasional di masa depan. 4) secara
politik dan moral, akan membebani kemandirian pusat pemerintahan nasional. 5)
Secara lingkungan, akan terjadi proses deforestasi besar-besaran di Kalimantan
nantinya, yang akan mengurangi kawasan hijau nasional. 6) Alasan pemerataan
bukanlah alasan yang tepat untuk pemindahan ibukota.
Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan pemerintah
untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “empat P” yaitu:
1. Product (Utilitas, Gedung Perkantoran, Fasilitas Publik)
2. Place (Lokasi Strategis, Tersedia Lahan Luas, Bebas Bencana, Tersedia Sumber
Daya air, Dekat dengan kota eksisting yang sudah berkembang, Potensi konflik
social rendah & memiliki budaya terbuka terhadap pendatang, Memenuhi
Perimeter pertahanan dan keamanan)
3. Price, Kebutuhan Infrastruktur (Gedung Legislatif, Gedung Eksekutif, Gedung
Yudikatif, Istana Negara dan bangunan strategis TNI/POLRI, Rumah Dinas
ASN & TNI/POLRI, Sarana pendidikan (SD, SMP, SMA, dan Perguruan
Tinggi), Sarana Kesehatan, Lembaga Pemasyarakatan, Sarana dan prasarana
(jalan, listrik, telekomunikasi, air minum, drainase, pengolahan limbah, sarana
OR), Ruang Terbuka Hijau, Kebutuhan pengadaan lahan)
Biaya Operasional Pemerintahan selama masa konstruksi
Biaya Operasional Pemerintahan selama masa transisi

26
27

4. Promotion, Pembiayaan Ibu kota Negara tidak akan didominasi oleh APBN,
tetapi mengutamakan peranan swasta, BUMN, dan kerjasama pemerintah
dengan Badan Usaha (KPBU), dan Pemerintah akan mengundang kerjasama
dengan swasta untuk pemanfaaatan dan optimalisasi asset
Beberapa acuan utama untuk memperkokoh Gagasan Smart City ada 8 macam
yakni :
1. Smart Development Planning
2. Smart Green Open Space
3. Smart Transportation
4. Waste management
5. Water Management
6. Smart Building
7. Smart Energy
8. Smart System

3.2 Saran
Terkait dengan adanya potensi kekurangan air, pemerintah dapat belajar dari
Singapura yang minim sumber daya air, tetapi mampu menjadi negara yang maju.
Target pindahnya 2023, prosesnya tidak mungkin lama, kini tinggal Presiden telah
mengeluarkan peraturan menetapkan lokasi definitif, dan menetapkan kelembagaanya,
menetapkan masterplan, serta urban design-nya.

27

Anda mungkin juga menyukai