Penyebab utama hiperlipidemia meliputi perubahan kebiasaan gaya hidup yang
faktor risikonya adalah terutama pola makan yang buruk yaitu dengan asupan lemak lebih dari 40 persen dari total kalori, asupan lemak jenuh lebih besar dari 10 persen dari total kalori; dan asupan kolesterol lebih dari 300 miligram per hari atau dapat diobati kondisi medis (Durrington, 1995). Kadar kolesterol yang abnormal adalah akibat dari gaya hidup yang tidak sehat termasuk mengambil diet tinggi lemak dan faktor gaya hidup lainnya seperti kelebihan berat badan, merokok, penggunaan alkohol berat, dan kurang latihan. Faktor lain termasuk diabetes, penyakit ginjal, kehamilan, dan kelenjar tiroid yang kurang aktif (Kelly,2010). Penyakit lain yang dapat meningkatkan kadar kolesterol termasuk sindrom ovarium polikistik dan ginjal penyakit. Tingkat yang lebih tinggi dari hormon wanita seperti estrogen, telah tercatat meningkat atau berubah kadar kolesterol. Selain itu, obat-obatan seperti diuretik, beta-blocker, dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati depresi juga telah dilaporkan meningkatkan kadar kolesterol (Lipman et al., 2000). Lain faktor pengubah dalam perkembangan dan perkembangan hiperlipidemia adalah usia dan jenis kelamin. Telah terbukti bahwa kadar kolesterol meningkat seiring bertambahnya usia (Lipman et al., 2000). Faktor keturunan juga menjadi faktor pengubah perkembangan hiperlipidemia seperti yang telah dicatat bahwa gen sebagian menentukan jumlah kolesterol yang dihasilkan tubuh (Durrington, 1995). Durrington, (1995), menjelaskan lainnya faktor-faktor penyebab hiperlipdemia tanpa adanya informasi prevalensi yang disajikan pada tabel berikut ini. Memiliki juga telah dicatat bahwa gagal ginjal kronis, sindrom metabolik dan sindrom nefrotik dapat menjadi predisposisi hiperlipidemia adalah (Durrington, 1995). Fungsi Ligan Ligan PPARs (yaitu PPARα agonist: fibrates) digunakan untuk pengobatan dislipidemia dan CVD berdasarkan lipid menurunkan properti, karena transkripsi kontrol PPAR dari satu set gen yang terlibat dalam regulasi lipid dan karbohidrat metabolisme (Benz V, 2012). Data terbaru juga menunjukkan bahwa fibrates mungkin mewakili obat pemodifikasi penyakit potensial untuk osteoartritis dengan modulasi status inflamasi pad lemak infrapatellar dan synovium (Clockaerts, 2012).