Anda di halaman 1dari 10

SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN

PEKERJAAN
( KONTRAK )
NOMOR : 520 / 20 / BKP / KK / 2013

PELAKSANAAN SWAKELOLA PEMBUATAN


LAHAN REPUNG KABUPATEN
Kegiatan
PENGEMBANGAN PERTANIAN PADA LAHAN KERING
TAHUN ANGGARAN 2013

NAMA PEKERJAAN : Pelaksanaan Swakelola Pembuatan Lahan


Repung Kabupaten
LOKASI : Padang Kempas Kec. Kaur Selatan,
Desa Pancur Negara kec. Kaur Utara
SUMBER DANA : APBD KAB. KAUR TAHUN 2013
NILAI KONTRAK : Rp. 500.500.000,-
TAHUN ANGGARAN : 2013
MULAI TANGGAL : 23 Januari 2013
SELESAI TANGGAL : 22 Agustus 2013

PELAKSANA :

KOMANDO DESTRIK MILITER 0408 / BS


Jl. Veteran No. 60 Manna Bengkulu Selatan
SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
(KONTRAK)

PELAKSANAAN SWAKELOLA PEMBUATAN


LAHAN REPUNG KABUPATEN
Kegiatan
PENGEMBANGAN PERTANIAN PADA LAHAN KERING
TAHUN ANGGARAN 2013

ANTARA

KEPALA SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN PELAPORAN


BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KAUR
SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) TAHUN ANGGARAN 2013

DENGAN

KOMANDAN DISTRIK MILITER 0408 / BS

NOMOR : 520 / 20 / BKP / KK / 2013

Pada hari ini Rabu tanggal Dua puuh Tiga bulan Januari tahun Dua Ribu Tiga Belas (23
Januari 2013 ), kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : ASMAN SUHADI, SP


NIP : 19800819 200604 1 005
Jabatan : KASUBAG Perencanaan dan Pelaporan / Pejabat Pembuat
Komitmen
Alamat kantor : Kompleks Perkantoran Padang Kempas Bintuhan

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia Up. Pemerintah
Kabupaten Kaur selaku pemberi tugas dan penanggung jawab berdasakar Surat Keputusan
Pengguna Anggaran Nomor: 02 Tanggal 12 Januari 2013 tentang Penunjukaqn Pejabat
Pambuat Komitman Badan Ketahanan Pangan Kab Kaur Tahun 2013, selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA
2. Nama : SAFRUDIN
Jabatan : KOMANDAN KODIM 0408 / BS
NPWP : 00.924.792.5-311.000
Alamat : Jl. Veteran No. 60 Manna Bengkulu Selatan

Dalam hal ini bertindak dalam Jabatan untuk dan atas nama Komando Distrik Militer 0408 /
BS berdasarkan Naskah Perjanjian Kerjasama antara Kepala Badan Ketahanan Pangana Kab.
Kaur dengan Komandan Kodim 0408/BS Nomor : 520/07/BKP/KK/3013 Nomor :
23/I/KODIM 0408/BS/2013 tanggal 10 januari 2013 dan berdasarkan Surat kesanggupan
pelaksanaan pekerjaan swakelola Pembuatan Lahan repung Kabupaten kegiatan
Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering Nomor: 23A/I/KODIM 0408/BS/2013 tanggal
21 Januari 2013 selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak telah sepakat mengadakan ikatan kontrak untuk melaksanakan Pekerjaan
swakelola Pembuatan Lahan repung Kabupaten kegiatan Pengembangan Pertanian pada Lahan
Kering yang pembiayaannya dari DPPA-SKPD Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Kaur
Tahun Anggaran 2013 berlandaskan ketetapan-ketetapan dalam Perpres Nomor: 70 Tahun 2012
beserta perubahan-perubahannnya dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas pada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
pekerjaan dari PIHAK PERTAMA, yaitu untuk melaksanakan :

Jenis Pekerjaan : Swakelola Pembuatan Lahan repung Kabupaten


Tahun Anggaran : 2013
Lokasi : Padang Kempas Kec. Kaur Selatan,
Desa Pancur Negara kec. Kaur Utara

Volume Pekerjaan : 1 Paket


1. Uraian Pekerjaan sebagai berikut:

Unit/
No. Uraian Volume
Satuan

I Biaya Pengadaan Bahan/Material

1 Bahan Baku Bangunan Paket 1

2 Bahan Bibit Tanaman Paket 1

3 Pestisida Paket 1

4 Pupuk Organik Ton 40

5 Pupuk Anorganik Urea Ton 2

6 Pupuk Anorganik NPK Ton 7

II Biaya pengadaan tenaga kerja

1 Pengelola teknis OB 1

2 Pembersihan Lahan OH 600

3 Persiapan Tanama OH 900

4 Penanaman OH 400

5 Pemagaran OH 320

6 Pemeliharaan OH 420

7 Panen OH 360

III Biaya Pengadaan alat bantu kerja

1 Cangkul Unit 60

2 Sekop Unit 30

3 Sekop jari Unit 20

3 Hansprayer Unit 8

VI Biaya Pekerjaaan Konstruksi Sederhana

1 Sumur Paket 1

2 Rumah jaga Paket 1

Baik pekerjaan tersebut maupun pekerjaan lain yang mungkin diperintah dan dilaksanakan
dengan Perjanjian Kontrak ini harus dilaksanakan sesuai dengan dokumen Kontrak yang
tercantum dalam Pasal 2 berikut ini :
Pasal 2
JUMLAH NILAI KONTRAK

Besarnya nilai Kontrak tersebut termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dihitung
berdasarkan harga satuan, lumpsum dan perkiraan besarnya kuantitas yang tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga adalah Rp. 500.500.000,- (Lima Ratus Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).

Pasal 3
DOKUMEN KONTRAK

Dokumen Kontrak terdiri atas dokumen – dokumen sebagai berikut :


a. Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan Swakelola
b. Surat Penawaran Pekerjaan Swakeloa
c. Surat Kesanggupan Melaksanakan Pekerjaan Swakelola
d. Berita Acara Aan-Wizjing
e. RAB
f. KAK
g. Petujuk Teknis
h. Spesifikasi Teknis / Bestek
i. Addendum / Amandemen Kontrak (bila ada)

Semua dokumen tersebut diatas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan setiap pasal
didalamnya harus ditafsirkan sedemikian sehingga yang satu dengan yang lainnya adalah sejalan
dan saling menunjang antara yang satu dengan yang lainnya.

Pasal 4
MASA KONTRAK

1. Masa kontrak 240 (dua Ratus empat puluh) hari kalender dihitung sejak tanggal
dikeluarkannya perjanjian ini.
2. Segala biaya untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud dalam pasal 1 ayat (1) menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA.
3. Pekerjaan perbaikan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk/perintah pengawas
dan TIM teknis dengan cara sebaik-baiknya.
4. Apabila PIHAK KEDUA gagal/terlambat/lengah dalam melaksanakan pekerjaan dimaksud
dalam pasal 4 ayat (1) selama jangka waktu yang telah ditetapkan, maka PIHAK PERTAMA
berhak sepenuhnya untuk melaksanakan perbaikan sendiri dengan cara yang dianggap baik
oleh PIHAK PERTAMA tanpa ada hak lagi bagi PIHAK KEDUA untuk menyatakan
keberatan atas cara pelaksanaan atau atas biaya yang dikeluarkan.

Pasal 5
PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pelaksanaan pekerjaan Swakelola Pembuatan Lahan repung Kabupaten Tahun Anggaran


2013 Meliputi Lokasi Padang Kempas Kec. Kaur Selatan, Desa Pancur Negara kec. Kaur
Utara.
2. Pekerjaan Swakelola yang dimaksuk pasal 5 ayat 1 adalah pekerjaan pembuatan lahan repung
Kabupaten pada tiap lolasi yang telah ditentukan mulai dari persipan lahan sampai dengan
panen.
Pasal 6
BAHAN DAN ALAT-ALAT

1. Bahan–bahan, alat-alat dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dalam Pasal 1 perjanjian ini, harus disediakan oleh PIHAK KEDUA dengan
mengutamakan Hasil Produksi Dalam Negeri.
2. PIHAK KEDUA wajib membuat tempat atau gudang yang baik untuk menyimpan bahan-
bahan dan alat-alat serta menyediakan angkutan untuk memindahkan bahan-bahan dan alat-
alat tersebut guna lancarnya pekerjaan ini.
3. PIHAK PERTAMA/Pengawas Lapangan berhak menolak bahan-bahan, alat-alat yang
disediakan oleh PIHAK KEDUA jika kwalitasnya tidak memenuhi syarat dan
memerintahkan PIHAK KEDUA untuk menyingkirkan bahan-bahan dan alat-alat tersebut
dari lokasi pekerjaan dalam waktu 2 x 24 jam.
4. PIHAK PERTAMA / Pengawas Lapangan berhak meminta pada PIHAK KEDUA untuk
mengganti bahan-bahan, alat-alat yang dimaksud dalam ayat (3) dengan yang memenuhi
persyaratan.
5. Tidak tersedianya bahan-bahan dan alat-alat, tidak dapat dijadikan alasan untuk
keterlambatan pekerjaan.

Pasal 7
KEWAJIBAN PELAKSANA PEKERJAAN DAN PEMBERI TUGAS

1. PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan pekerjaan dengan lengkap dan memeliharanya sesuai
dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
2. PIHAK PERTAMA mempertimbangkan / menilai penyelesaian pekerjaan tersebut serta
membayar PIHAK KEDUA sebesar nilai kontraknya pada waktu dan cara yanga telah
ditentukan dalam kontrak.

Pasal 8
SANKSI DAN DENDA

1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan


dalam kontrak, spesifikasi teknik pekerjaan dan tidak dapat menyelesaikan menurut Pasal (4)
maka PIHAK KEDUA dapat dikenakan sanksi Pemutusan Kontrak secara sepihak oleh
PIHAK PERTAMA setelah PIHAK PERTAMA menyampaikan 3 (tiga) kali peringatan
secara tertulis kepada PIHAK KEDUA.
2. Khusus untuk keterlambatan waktu pelaksanaan, kepada PIHAK KEDUA dikenakan denda
keterlambatan sebesar 1 0/00 (satu permil) dari Nilai Kontrak setiap hari kalender
keterlambatan terhitung sejak berakhirnya jangka waktu pelaksanaan dengan setinggi-
tingginya 5% (lima persen) dari nilai kontrak dan kemudian PIHAK PERTAMA berhak
memutuskan Kontrak secara sepihak.
3. Untuk pemutusan Kontrak tersebut pada ayat (1) dan ayat (2), PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA sepakat untuk mengaibaikan ketentuan Pasal 266 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata Indonesia.
4. Pemutusan Kontrak secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA tersebut pada ayat (1) diatas
dilaksanakan dengan cara pemberitahuan secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA kemudian PIHAK PERTAMA berhak melanjutkan pekerjaan dengan cara
lain dan segala akibat pembiayaan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Pasal 9

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJURE)

1. Yang dimaksud Keadaan Memaksa dalam Surat Perjanjian Pekerjaan ini adalah peristiwa
sebagai berikut :
a Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir)
b Kebakaran
c Perang, huru-hara, pemogokan, pemberontakan, dan epidemik.
d Peraturan Pemerintah dibidang Moneter yang pelaksanaannya diatur sesuai keputusan
Pemerintah berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Apabila terjadi Keadaan Memaksa (Force Majure) sebagaimana dimaksud pada pasal 9 ayat
1 butir a, b, c dan d PIHAK KEDUA tidak dikenakan denda keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan dan terhadap jenis-jenis pekerjaan yang mengalami kerusakan akibat Keadaan
Memaksa (Force Majure), PIHAK PERTAMA wajib membayar fisik pekerjaan sesuai
dengan realisasi volume fisik pekerjaan sebelum terjadinya Keadaan Memaksa (Force
Majure).
3. Apabila terjadi Keadaan Memaksa, PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada PIHAK
PERTAMA secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak
terjadinya Keadaan Memaksa disertai bukti-bukti yang sah, demikian juga pada waktu
Kedaan Memaksa berakhir.
4. Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau akan
menolak secara tertulis Keadaan Memaksa itu dalam jangka waktu 3 x 24 (tiga kali dua
puluh empat) jam, sejak diterimanya pemberitahuan tersebut.
5. Dalam waktu 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam sejak diterimanya pemberitahuan
PIHAK KEDUA, jika PIHAK PERTAMA tidak memberi jawaban, maka PIHAK
PERTAMA dianggap menyetujui akibat Keadaan Memaksa tersebut. yang berlaku.

Pasal 10
KETENTUAN UMUM

1. Untuk pelaksanaan Kontrak ini kedua belah pihak memilih tempat kedudukan hukum
(domisili) yang tetap dan tidak berubah dikantor Pengadilan Negeri Bintuhan .
2. PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan Kontrak ini menyatakan tidak pernah dan tidak akan
memberikan atau menjanjikan imbalan berupa sesuatu dalam bentuk apapun juga kepada
PIHAK PERTAMA atau Pejabat Pemerintah, Pejabat lainnya atau Badan – badan yang
berkaitan dengan Kontrak ini. Jika dikemudian hari ternyata bahwa pernyataan PIHAK
KEDUA tersebut tidak benar disamping PIHAK PERTAMA akan mengajukan PIHAK
KEDUA kepada Instansi yang berwenang, PIHAK PERTAMA dapat membatalkan Kontrak
ini dan semua kerugian atau biaya-biaya yang timbul karenanya seluruhnya menjadi
tanggungan PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA Tidak diperkenankan mengangkat kuasa direktur terhadap pelaksanaan
Surat Perjanjian Kerja ini.
4. Apabila terjadi perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan dari diluar kemampuan PIHAK
KEDUA maka Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Pemeliharaan wajib diperpanjang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 11
PENGENDALIAN SUPERVISI
DAN PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA SWAKELOLA

1. Pengendalian atas penyelenggaraan pelaksanaan di lapangan dilakukan oleh PIHAK


PERTAMA.
2. PIHAK PERTAMA dalam hal ini akan menunjuk TIM Pengawas yang mewakili PIHAK
PERTAMA terhadap pelaksanaan dilapangan, dan dilakukan oleh TIM Pengawas, yang
nama-namanya akan dinyatakan secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA.
3. PIHAK KEDUA harus menunjuk pelaksana yang bertindak untuk dan atas nama PIHAK
KEDUA, dinyatakan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
Penetapan pelaksana harus mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA dan
persetujuan tersebut dapat dicabut oleh PIHAK PERTAMA yaitu apabila PIHAK
PERTAMA berpendapat bahwa Pelaksana tersebut tidak melaksanakan tugasnya dengan
baik.
4. Untuk keperluan pengendalian, PIHAK KEDUA harus menyediakan Base Camp dengan
kelenglapan buku harian di lokasi pekerjaan.

Pasal 12
PENGAWASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pengawasan Pelaksaan Pekerjaan ini akan dilaksanakan oleh TIM pengawas, PIHAK
KEDUA harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perintah dan petunjuk TIM Pengawas,
Konsultan Pengawas menyiapkan dan memberikan penjelasan mengenai gambar dalam
dokumen kontrak kepada PIHAK KEDUA untuk pelaksanaan pekerjaan sebelum atau selama
pekerjaan berlangsung.
2. PIHAK PERTAMA dalam hal ini akan menunjuk TIM pengawas yang mewakili PIHAK
PERTAMA terhadap pelaksanaan di lapangan dan dibantu oleh Tim Pengawas yang nama-
namanya akan dinyatakan secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA harus menunjuk pelaksana yang bertindak untuk dan atas nama PIHAK
KEDUA, dinyatakan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
Penetapan pelaksana harus mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA dan
persetujuan tersebut dicabut oleh PIHAK PERTAMA, apabila PIHAK PERTAMA
berpendapat bahwa pelaksana tersebut tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
4. PIHAK PERTAMA melakukan pengendalian terhadap PIHAK KEDUA, TIM Pengawas
5. Untuk keperluan pengendalian dan supervisi, PIHAK KEDUA harus menyediakan base camp
(Kantor) dengan kelengkapan buku harian di lokasi pekerjaan.

Pasal 13
TATA CARA PEMBAYARAN UANG SWAKELOLA

1. Pembayaran Dana Swakelola dilakukan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pembayaran tahap Pertama 40% (Empat Puluh Perseratus) dari keseluruhan dana
Swakelola.
b. Pembayaran tahap Kedua 30% (Tiga Puluh Perseratus) dari keseluruhan dana
Swakelola.
c. Pembayaran tahap Ketiga 30% (Tiga Puluh Perseratus) dari keseluruhan dana
Swakelola.
2. Pembayaran tahap kedua dapat dilakukan bila persentase fisik pekerjaan mencapai sama atau
lebih besar dari 30 % dibuktikan dengan laporan tertulis dan foto dokumentasi serta
pertanggungjawaban keuangan pembayaran tahap pertama.
3. Pembayaran tahap ketiga dapat dilakukan bila persentase fisik pekerjaan mencapai sama atau
lebih besar dari 70 % dibuktikan dengan laporan tertulis dan foto dokumentasi serta
pertanggungjawaban keuangan pembayaran tahap kedua.
4. Semua tahapan pembayaran dana Swakelola langsung Rekening PIHAK KEDUA dengan
Nomor Rekening 01.02.20194.4 An. Kodim 0408 Bengkulu Selatan di Bank Bengkulu
Cabang Bintuhan.
Pasal 14
PENILAIAN KEMAJUAN PEKERJAAN

1. Tim Pemeriksa Hasil Kemajuan Pekerjaan membuktikan dan meneliti laporan kemajuan
pekerjaan dari PIHAK KEDUA dengan jalan memeriksa dan meneliti kesesuaian mutu dan
volume pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.
2. Apabila Tim Pemeriksa Hasil Kemajuan Pekerjaan akan melakukan Pemeriksaan pekerjaan,
maka PIHAK PERTAMA memberitahukan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
harus hadir dan membantu melakukan pemeriksaan tersebut serta wajib memberikan
keterangan yang diperlukan.
3. Apabila PIHAK KEDUA tidak hadir baik sengaja maupun tidak sengaja, maka pemeriksaan
yang dikerjakan oleh Tim Pemeriksa Hasil Kemajuan Pekerjaan yang disetujui oleh Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan, akan dinyatakan sebagai penilaian yang benar atas prestasi
pekerjaan.
4. Dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah penilaian tersebut, PIHAK KEDUA harus
menyatakan persetujuan/penolakan terhadap hasil penilaian.

Pasal 15
PEKERJAAN TAMBAH ATAU KURANG

1. Pekerjaan tambah atau kurang hanya dianggap sah apabila ada perintah tertulis dari pihak
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA , dan penetuan harga pekerjaan tambah kurang
tersebut akan diperhitungkan sesuai peraturan yang berlaku.
2. Pekerjaan tambah tidak dapat dipakai alasan untuk menambah waktu penyelesaian pekerjaan,
kecuali atas persetujuan secara tertulis dari PIHAK PERTAMA.
3. Pekerjaan tambah kurang, perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan ataupun perubahan-
perubahan lainnya, harus diikuti dengan pembuatan amandemen kontrak.

Pasal 16
LAIN-LAIN

1. PIHAK KEDUA harus mengadakan usaha untuk menjamin keselamatan dan keamanan para
pekerja sesuai dengan ketentuan .
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap milik Negara yang dipinjamkan atau
diserahkan kepada PIHAK KEDUA meliputi pemeliharaan, menjaga kondisi, perbaikan atas
kerusakan dan penggantian atas kehilangan milik Negara tersebut.Pekerjaan tambah atau
kurang hanya dianggap sah apabila ada perintah tertulis dari pihak PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA , dan penetuan harga pekerjaan tambah kurang tersebut akan
diperhitungkan sesuai peraturan yang berlaku.

Pasal 17
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam
pelaksanaan pekerjaan ini maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk
menyelesaikan dengan jalan musyawarah dan apabila jalan musyawarah gagal, maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan menyelesaikan melalui Jalur Hukum di Pengadilan
Negeri Bintuhan.
Pasal 18
PENUTUP

1. Dengan ditanda tanganinya Surat Perjanjian Kerja ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA maka ketentuan yang tercantum dalam dokumen Kontrak, termasuk segala
sanksinya, mempunyai ketentuan mengikat dan berlaku sebagai Undang-undang bagi kedua
belah pihak berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1338 KUHP.
2. Dengan dan karena ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak, maka
ketentuan Pasal 1226 Kitab Undang-undang Hukum Perdata tidak berlaku lagi dalam Kontak
ini, apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajiban menurut Kontrak.
3. Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di Bintuhan
Kabupaten Kaur pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut di atas dalam
rangkap 5 (tujuh) dan 2 (dua) diantaranya bermeterai cukup untuk PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA yang masing-masing rangkap mempunyai ketentuan hukum yang sama.

Bintuhan, Tanggal tersebut diatas

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


INSTANSI PEMERINTAH LAIN
(NON SWADANA )
Komandan Kodim 0408 / Bengkulu Selatan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

SAFRUDIN ASMAN SUHADI, SP


Letnan Kolonel Inf NRP 1910024430568 NIP. 19800819 200604 1 005

MENGETAHUI :
KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN KAUR / PENGGUNA ANGGARAN

Ir. BY. WIADI, MM


NIP : 19660616 199803 1 007

Anda mungkin juga menyukai