Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penemuan sinar- X merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran
karena ternyata dengan hasil penemuan itu dapat diperiksa bagian-bagian
tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah dapat dicapai dengan cara-cara
konvesional. Perkembangan ilmu teknologi dibidang Radiologi berkembang
begitu pesat, dengan perkembangannya teknologi imaging yang terbukti
sangat membantu diagnosa berbagai macam penyakit, khususnya
radiodiagnostik. Di Indonesia pemamfaatan radiasi untuk bidang kesehatan
khususnya dibidang diagnostik menjadi semakin luas dan penting. Oleh
karena itu berbagai jenis peralatan sinar-X semakin hari semakin berkembang
mulai dari pesawat yang konvesional sampai pesawat yang system
komputerisasi yaitu seperti CBCT.
Sejak ditemukannya sinar-X pada tahun 1895, film telah menjadi media
utama untuk menangkap, menampilkan, dan menyimpan gambar radiografi.
Radiografi digital telah digunakan secara luas dalam kedokteran, tetapi baru
pada tahun 1980an sensor intraoral pertama dikembangkan untuk digunakan
dalam kedokteran gigi oleh Trophy Radiologie (Vincennes, Prancis).
Pencitraan digital menggabungkan teknologi komputer dalam menangkap,
menampilkan, meningkatkan dan menyimpan langsung
gambar radiografi. Sayangnya, sistem awal tidak dapat menangkap gambar
panorama dan sefalometrik, dan ini membuat mustahil bagi operasi untuk
meninggalkan pemrosesan film dan mengadopsi teknologi digital. Baru-baru
ini, pengembangan teknologi digital intra dan ekstra oral yang efektif biaya
ditambah dengan peningkatan praktik komputerisasi telah menjadikan
pencitraan digital sebagai alternatif unggul dalam banyak hal dibandingkan
pencitraan film konvensional. Pencitraan digital menawarkan beberapa
keunggulan berbeda dibandingkan film, tetapi seperti teknologi apa pun yang
muncul, ini menghadirkan tantangan baru dan berbeda bagi praktisi untuk
diatasi.
Literatur kurang memiliki konsensus dalam membandingkan metode
konvensional dan digital. Beberapa penulis tidak menemukan perbedaan
statistik antara metode radiografi dalam diagnosis lesi periapikal, resorpsi
radikuler eksternal, kehilangan tulang periodontal, perforasi akar, dan
antarmuka tulang implan. Di sisi lain, penelitian lain mengamati perbedaan
dalam deteksi lesi periapikal awal, tetapi tidak ada perbedaan pada lesi
periapikal dengan dimensi yang lebih besar atau yang mencapai tulang
kortikal, dan dalam pendeteksian misfiting pada antarmuka implan-abutment.
Saat ini, cone beam computed tomography (CBCT) telah dianggap
sebagai standar emas untuk prosedur diagnostik dalam endodontik. Scanner
CBCT awal untuk penggunaan gigi dikembangkan oleh Mozzo et al. dan Arai
et al pada akhir 1990-an. Baru-baru ini, CBCT telah digunakan untuk
meningkatkan pengamatan struktur tulang dan hubungannya dengan struktur
anatomi yang berdekatan dalam tiga dimensi. Dibandingkan dengan gambar
radiografi, CBCT memiliki potensi untuk memberikan informasi yang lebih
akurat mengenai keberadaan AP. Mempertimbangkan bahwa CBCT memiliki
akurasi yang lebih baik daripada PR, kemungkinan untuk menemukan lebih
banyak kasus AP dengan mantan daripada sistem radiografi konvensional.

1.2 Perumusan Masalah


1. Apa perbedaan digital dan konvensional dental radiografi ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan dental radiografi ?
3. Apa yang di maksud dengan cone beam computered tomograpgy (CBCT)
?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui tentang Digital Radiografi dan Konvensional


Radiografi, Sejarah, dan teknik CBCT
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui tentang Pengertian Digital Radiografi, Pengertian
konvensional Radiografi, Komponen Digital Radiografi, Komponen
Konvensional Radiografi, dan teknik Pembentukan Gambaran
Radiografi

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Penulis
Makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan bagi penulis, khususnya mengenai dental radiografi.
1.4.2 Pendidikan
Makalah ini diharapkan menjadi kajian pustaka serta dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca

Anda mungkin juga menyukai