Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini motor-motor listrik sudah sangat banyak


diaplikasikan dalam berbagai bidang mulai dari pemakaian sakla rumah hingga
skala industri.Oleh karena itu sebagai seorang mahasiswa teknik mesin perlu
mengetahui dan memahami prinsip kerja dari motor-motor listrik,jenis-jenisnya
dan juga pengaplikasiannya.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui Jenis Jenis Motor Listrik.


2. Mengetahui Prinsip Kerja Motor Listrik.
3. Mengetahui Aplikasi Motor Listrik.

1.3 Manfaat

1. Memahami prinsip kerja motor-motor listrik.

2. Menerapkan aplikasi motor-motor listrik dalam kehidupan.


PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Motor Listrik

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah


energi listrik menjadi energi mekanik.

2.2 Prinsip Kerja

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama:


1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop,
maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai
dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam
tiga kelompok:
 Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak
bervariasi. Contoh beban dengan Torque konstan adalah conveyors, rotary
kilns, dan pompa displacement konstan.
 Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang
bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque
adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat
kecepatan).
 Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque
yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk
beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

Kelompok 16 50
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar C.2.1 Prinsip Dasar Dari Kerja Motor Listrik

2.3 Bagan Motor Listrik

Motor dapat dikategorikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan


mekanisme operasi.

Gambar C.2.2 Klasifikasi Jenis Utama Motor Listrik


1. Motor DC
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang
tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan
khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang
tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Motor DC yang memiliki tiga komponen utama:

Kelompok 16 51
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

 Kutub medan.
Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan
menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan
yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara
kutub medan. motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan
kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara
kutub-kutub dari utara ke selatan. untuk motor yang lebih besar atau lebih
komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. elektromagnet menerima
listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.
 Dinamo.
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar
dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan
selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk
merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
 Commutator.
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah
untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga membantu
dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.

Gambar C.2.3 Sebuah Motor DC

Keuntungan motor DC:


Sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan
daya. Motor DC tersedia dalam banyak ukuran.
Kekurangan motor DC:

Kelompok 16 52
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

Penggunaannya umumnya pada penggunaan berkecepatan rendah. Dibatasi


hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya. Motor DC juga
relatif mahal dibanding motor AC.
Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan
kecepatan dan arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan
kecepatan.
a. Motor DC sumber daya terpisah/Separately Excited
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC
sumber daya terpisah/separately excited.

Gambar C.2.4 Rangkaian Motor DC Sumber Daya Terpisah/Separately Excited

b. Motor DC sumber daya sendiri/Self Excited: motor shunt


Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara
paralel dengan gulungan dinamo (A). Total arus dalam jalur merupakan
penjumlahan arus medan dan arus dinamo.

Gambar C.2.5 Karakteristik Motor DC Shunt

Kelompok 16 53
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

Berikut tentang kecepatan motor shunt:


 Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga
torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh
karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang
rendah, seperti peralatan mesin.
 Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam
susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang
tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
c. Motor DC daya sendiri: motor seri
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri
dengan gulunga dinamo (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus
dinamo. Berikut tentang kecepatan motor seri
 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
 Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor
akan mempercepat tanpa terkendali.
 Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque
penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist.

Gambar C.2.6 Karakteristik Motor Seri DC

d. Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri

Kelompok 16 54
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

dengan gulungan dynamo (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque


penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.

Gambar C.2.7 Karakteristik Motor Kompon DC


2. Motor AC
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya
secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian
dasar listrik: "stator" dan "rotor". Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor
merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor.
a. Motor sinkron
Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada sistim
frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan
daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron
cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara,
perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk
memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang
menggunakan banyak listrik.

Kelompok 16 55
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar C.2.8 Motor Sinkron

Komponen utama motor sinkron adalah


 Rotor.
Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa
rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan
magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi.
Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk
mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
 Stator.
Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan
frekwensi yang dipasok. Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang
diberikan oleh persamaan berikut
Ns = 120 f / P
b. Motor induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada
berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana,
murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya
AC.
Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama:
 Rotor.
Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
o Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang
dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut

Kelompok 16 56
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin


hubungan pendek.
o Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda
dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase
digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya
dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan
sikat yang menempel padanya.
 Stator.
Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang
tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.

Gambar C.2.9 Motor Induksi (Automated Buildings)

Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama:


 Motor induksi satu fase.
Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan
pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan
memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya.
 Motor induksi tiga fase.
Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang
seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat
memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki
rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar

Kelompok 16 57
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa,


kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. tersedia dalam
ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.
Listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan medan magnet.
Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus
rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan
medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar. Walaupun begitu,
didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron
namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan
antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya “slip/geseran” yang
meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor
induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/slip
ring, dan motor tersebut dinamakan “motor cincin geser/slip ring motor”.
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase
slip/geseran

% Slip = ((Ns – Nb)/Ns) x 100

3. Motor Stepper
Motor stepper merupakan salah satu komponen mekanik yang sering
digunakan sebgai sarana konversi listrik ke mekanik. Gerakan putar motor stepper
dapat dikendalikan. Perlangkah sesuai dengan kombinasi digital pada input. Dua
mode yaitu mode half step dan full step. Motor stepper adalah motor yang dapat
berputar perlangkah sesuai dengan kemampuan 0.9° sampai 1.8° bergantung pada
karakteristik dari motor stepper. Motor stepper dipergunakan dalam pengendalian
suatu sistem yang memerlukan putaran yang tepat.

Gambar C.2.10 Rangkaian Motor Stepper

Kelompok 16 58
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

Rangkaian kumparan motor stepper

Gambar C.2.11 Rangkaian Kumparan Motor Stepper

Keunggulan motor Stepper :


a. Sudut rotasi motor proporsional dengan pulsa masukan sehingga lebih
mudah diatur.
b. Motor dapat langsung memberikan torsi penuh pada saat mulai bergerak.
c. Posisi dan pergerakan repetisinya dapat ditentukan secara presisi.
d. Memiliki respon yang sangat baik terhadap mulai, stop dan berbalik
(perputaran).
e. Sangat realibel karena tidak adanya sekat yang bersentuhan dengan rotor
seperti pada motor DC
f. Dapat menghasilkan perputaran yang lambat sehingga beban dapat dikopel
langsung ke porosnya
g. Frekuensi perputaran dapat ditentukan secara bebas dan mudah pada range
yang luas.
A. Jenis – Jenis Motor Stepper
Pada dasarnya motor stepper dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Motor stepper tipe Variable Reluctance (VR)
Bentuknya silinder dan pada semua unitnya memiliki gerigi yang memiliki
hubungan dengan kutub-kutub stator. Rotor tidak menggunakan magnet
permanent. Stator terlilit oleh lilitan sehingga pada saat teraliri arus, stator akan
menghasilkan kutub magnet. Jumlah gerigi pada rotor akan menentukan step
motor.

Kelompok 16 59
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar C.2.12 Motor Stepper Tipe Variable Reluctance

2) Motor stepper tipe Permanent Magnet (PM)

Gambar C.2.13 Motor Stepper Tipe Permanent Magnet

Rotor berupa magnet permanen. Biasanya memilki kecepatan rendah, alat


dengan torsi rendah dan sudut langkah besar, bisa 45 atau 90 derajat.
3) Motor stepper tipe Hybrid (HB)
Merupakan motor stepper yang memiliki kecepatan 1000step/detik namun
juga memiliki torsi yang cukup besar sehingga dapat dikatakan bahwa Hybrid
merupakan motor stepper kombinasi antara PM dan VR motor stepper.

Kelompok 16 60
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar C.2.14 Motor Stepper Tipe Hybrid

B. Mode Putaran Motor Stepper


Ada beberapa cara untuk menggerakan motor stepper antara lainnya:
1) Full Step
Full Step adalah cara menggerakan motor stepper dengan
mengaktifkan salah satu coil pada motor stepper.

Tabel C.2.1 Langkah Full Step

2) Half Step
Half Step adalah cara menggerakan motor stepper sedemikian rupa
sehingga pergerakkan motor lebih halus.

Tabel C.2.2 Langkah Half Step

Kelompok 16 61
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

Dinamo atau gerakan poros yang ditentukan kontinu motor stepper atau
gerakan pertahap, perbedaan dari keduanya terletak pada daya. Pola
pemberian daya stator yang umum dipakai dikelompokkan menjadi tiga.
Pembagian tersebut berdasarkan mode switching, yaitu cara yang digunakan
untuk menggerakkan motor stepper, yaitu:
a) Mode switching A

Kelompok 16 62
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar C.2.15 Mode Switching A

Pada mode switching A untuk memutar Rotor searah jarum jam dan step
putar sebesar 90° untuk mendapatkan putaran diatas yang berlawanan
dengan arah jarum jam, maka tegangan positif dan negatif dan daya harus
dipindahkan.

Tabel C.2.3 Mode Switching A

CW CCW
Step
T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
1 1 0 0 0 1 0 0 0

2 0 1 0 0 0 0 0 1

3 0 0 1 0 0 0 1 0

4 0 0 0 1 0 1 0 0

b) Mode Switching B

Gambar C.2.16 Mode Switching B

Putaran motor yang dihasilkan adalah 90° perbedaan dengan sudut


switching A adalah pada cara eksispansi pada terminal dan rotor stepper
tersebut, dimana pada mode switching B eksispansinya dialirkan sekaligus
pada 2 daya.

Tabel C.2.4 Mode Switching B

Kelompok 16 63
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

CW CCW
Step
T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
1 1 1 0 0 1 0 0 1

2 0 1 1 0 0 0 1 1

3 0 0 1 1 0 1 1 0

4 1 0 0 1 1 1 0 0

c) Mode Switching C
Gambar berikut adalah mode switching C dengan putaran sebesar 45°

Gambar C.2.17 Mode Switching C

Tabel C.2.5 Mode Switching C


CW CCW
Step
T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
1 1 0 0 0 1 0 0 0

2 1 1 0 0 1 0 0 1

3 0 1 0 0 0 0 0 1

4 0 1 1 0 0 0 0 1

5 0 0 1 0 0 0 1 0

Kelompok 16 64
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

6 0 0 1 1 0 1 1 0

7 0 0 0 1 0 1 0 0

8 1 0 0 1 1 1 0 0

Proses switching untuk model pengendalian motor stepper adalah mode


switching B yang diatur dengan program. Pola bit switching motor stepper
dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel C.2.6 Pola Yang Dipakai Untuk Modul Yaitu Switching B

CCW CW
Step
T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4

1 1 1 0 0 1 0 1 1

2 0 1 1 0 0 0 1 1

3 0 0 1 1 0 1 1 0

4 1 0 0 1 1 1 0 0

Karakteristik motor stepper dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar C.2.18 Karakteristik Motor Stepper

Keterangan:

Kelompok 16 65
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

1. Pul-out Torque adalah Torsi maksimum yang bekerja pada saat motor
sedang bergerak.
2. Pul-in Torque adalah Torsi maksimum yang bekerja pada saat motor akan
mulai bergerak.
3. Maks Pul-out Speed adalah Kecepatan maksimum pada motor stepper
ketika sedang bekerja.
4. Pul-in Speed adalah Kecepatan maksimum motor stepper pada saat akan
bergerak.
5. Slew Range adalah Range antara pul-in speed dan pul-out speed.
6. Holding torque adalah sudut tahanan torsi maksimum pada motor stepper.
Sistem Pengendalian Motor Stepper:
a. Generator pembangkit pulsa yang dapat berupa suatu unit perangkat
keras (Hardware) atau berupa program dalam suatu komputer .
b. Rangkaian logika untuk penggerak (logic diver).
c. Penguat daya
C. Prinsip Operasional Motor Stepper
Input motor stepper adalah berupa suatu rangkaian pulsa (trans of pulsa) dan
menghasilkan output berupa.
a. Putaran poros sebesar sudut tertentu dari posisi awalnya baik dalam arah
jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.
b. Putaran poros dengan kecepatan tertentu dalam arah jarum jam maupun
berlawanan arah jarum jam.
D. Aplikasi Motor Stepper
Motor Stepper banyak digunakan pada:
a. Printer integret = pada penggerak print heat
b. Recorder = pada pemutar
c. Plotter = pada penggerak pen ploter
d. Fotocopy = pada paper sheet
e. Alroji = pada penggerak jarum jam
f. Hardisk = pada pemutar hardisk
g. Scaner = pada lampu
4. Motor Servo

Kelompok 16 66
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

Berbeda dengan motor DC dan motor Stepper, motor servo adalah sebuah
motor dengan sistem closed feedback di mana posisi dari motor akan
diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.
Motor ini terdiri dari sebuah motor, serangkaian gear, potensiometer dan
rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut dari
putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar
pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor.

Gambar C.2.19 Motor Servo

Tampak pada gambar dengan pulsa 1.5 mS pada periode selebar 2 mS maka
sudut dari sumbu motor akan berada pada posisi tengah. Semakin lebar pulsa
OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah jarum jam dan semakin
kecil pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah yang
berlawanan dengan jarum jam.

Gambar C.2.20 Teknik PWM Untuk Mengatur Sudut Motor Servo

Motor servo biasanya hanya bergerak mencapai sudut tertentu saja dan tidak
kontinyu seperti motor DC maupun motor stepper. Walau demikian, untuk

Kelompok 16 67
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

beberapa keperluan tertentu, motor servo dapat dimodifikasi agar bergerak


kontinyu.

Gambar C.2.21 Pin Out Kabel Motor Servo

Pada robot, motor ini sering digunakan untuk bagian kaki, lengan atau bagian-
bagian lain yang mempunyai gerakan terbatas dan membutuhkan torsi cukup
besar.

BAB III

METODOLOGI

Kelompok 16 68
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

3.1 Skema Alat

Gambar C.3.1 Motor AC Dan Motor Servo


3.2 Prosedur Percobaan
1) Fenomena Motor AC
 Siapkan motor Ac
 Sambungkan ke sumber 220 V
 Amati dan analisa
2) Fenomena Motor Stepper
 Siapkan alat dan bahan
 Sambungkan Arduino UNO ke laptop/computer
 Buka program arduino IDE dan pilih ex.Stepper
 Sambungksn arduino ke driver motor stepper
3) Fenomena Motor Servo
 Siapkan alat dan bahan
 Sambungkan arduino UNO ke laptop/komputer
 Buka program arduino ke driver motor servo
 Amati dan analisa
4) Fenomena Motor DC
 Siapkan allat dan bahan
 Ambil ai pada motor DC dan sambungkan ke power supply
 Aamati dan analisa
 Bali kaki motor DC dan smbungkan ke power supply
 Amati dan analisa

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

Kelompok 16 69
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

4.1 Data
1. Pengamatan Motor AC

Gambar C.4.1 Motor AC

2. Pengamatan Motor Servo

Gambar C.4.2 Motor Servo

3. Pengamatan Bahasa Pemrograman

Kelompok 16 70
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar C.4.3 Kit Motor DC Dan Power Supply

4.2 Analisa
Pada praktikum kali ini yaitu tentang motor-motor listrik dimana praktikum
pertama ialah motor ac. Pada motor ac ini dihubungkan pada sumber tegangan
arus bolak balik. Pada motor ac memiliki torsi dan torka yang tinggi, namun saat
akan bergerak torsi membutuhkan tenaga yang besar sehingga ketika motor
ditahan motor tidak bergerak tetapi torka tetap berjalan. Sedangkan kecepatan
pada motor ini sangat besar karena adanya dorongan dari torka tersebut.
Pada motor servo memiliki torsi yang sangat besar akibat adanya gearbox
sehingga sangat sulit ditahan putaran motor servo. Sedangkan kecepatan pada
motor servo sangat pelan karena pada motor servo kecepatan dan putaran motor
diatur oleh kontroler.
Kemudian dilihat dari bahasa pemrograman yang digunakan dapat diketahui
bahwa program yang dipakai pada motor servo yaitu dengan menggunakan
program Arduino. Pada program ini kita menggunakan perintah untuk
menjalankan motor servo tersebut. Pada gambar tersebut terlihat bahwa motor
servo yang digunakan dapat berputar sebesar 180 derajat dengan delay
pergerakannya sebesar 0,15 detik untuk mencapai putaran tersebut. Kemudian
motor servo tersebut kembali ke posisi 0 derajat.

BAB V

Kelompok 16 71
PRAKTIKUM 2016/2017 LABORATORIUM MEKATRONIKA

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum kali ini dapat disimpulkan antara lain:
1. Pada motor induksi satu fasa memiliki torka yang sangat besar
2. Pada motor servo memiliki torka yang sangat besar
3. Motor servo dapat berputar searah jarum jam mapun sebaliknya
4. Pergerakan motor servo diatur oleh sebuah Bahasa pemrograman
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikan selanjutnya yaitu:
1. Praktikan menguasai bahan sebelum praktikum
2. Praktikan lebih teliti saat pengambilan data praktikum

Kelompok 16 72

Anda mungkin juga menyukai