Anda di halaman 1dari 44

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

KARAKTERISTIK BEBERAPA ELEMEN LISTRIK


(L – 6)

Nama : Valyanti Novirta Sari

NPM : 140710190034

Partner : Aristo, Alifia, Farah, Cindy

NPM : 31, 32, 33, 35

Fakultas / Departemen : MIPA/Geofisika


Kelas / Kelompok : A/6
Tanggal : 29 April 2020
Hari / Jam : Rabu/ 11.00-13.30
Nama Asisten : Aldi Prastyo Hari

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PUSAT PELAYANAN BASIC SCIENCE
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
Valyanti Novirta Sari
140710190034

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR

KARAKTERISTIK BEBERAPA ELEMEN LISTRIK

L–6

NAMA : Valyanti Novirta Sari


NPM : 140710190034
PARTNER : Aristo, Alifia, Farah, Cindy
NPM : 31, 32, 33, 35
DEPARTEMEN/FAKULTAS : Geofisika / FMIPA
JADWAL PRAKTIKUM : 11.00 – 13.30

KOLOM NILAI
Speaken Lap. Pendahuluan Praktikum Lap. Akhir

Jatinangor, 1 April 2020


Asisten

Aldi Prasetyo Hari


NPM

ii
Valyanti Novirta Sari
140710190034

ABSTRAK
Listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran dan
aliran muatan listrik. Dalam pemanfaatannya kita perlu memahami tentang apa dan
bagaimana sebenarnya listrik itu. Pada percobaan kali ini praktikan diberikan data
hasil pengamatan untuk mengamati karakteristik dari elemen listrik. Elemen listrik
yang diamati berupa lampu, hambatan tunggal, hambatan seri dan paralel serta
dioda. Karakteristik elemen listrik ternyata adalah hal yang cukup sederhana dalam
teori ini sehingga hasil dari praktikum ini mudah untuk dipahami. Selain sederhana
ternyata listrik juga memiliki ketetapan yang cukup mudah diaplikasikan dalam
kebutuhan sehari-hari.

Kata Kunci : Listrik, Elemen Listrik, Hambatan

iii
Valyanti Novirta Sari
140710190034

DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................... 1
BAB II METODE PENELITIAN ........................................................................ 2
2.1 Alat Dan Fugsi .................................................................................................. 2
2.2 Prosedur Percobaan ........................................................................................... 2
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 3
3.1 Data Percobaan.................................................................................................. 3
3.2 Pengolahan Data................................................................................................ 5
3.3 Analisia ........................................................................................................... 37
BAB IV TUGAS AKHIR .................................................................................... 38
BAB IV KESIMPULAN ..................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 41

iv
Valyanti Novirta Sari
140710190034

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting sejak adanya listrik
manusia mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, yang
menonjol adalah dalam bidang teknologi elektronika. Sebelum adanya listrik
hampir semua benda dan alat bantu manusia dalam kehidupan sehari-hari digerakan
dengan tenaga manusia ataupun alam.
Sejak adanya listrik itulah mulai bermunculan alat bantu manusia yang
menggunakan listrik untuk mempermudah pekerjaan manusia. Alat bantu manusia
dari masa kemasa mengalami perkembangan yang sangat luar biasa dan sangat
canggih. Manfaat listrik bagi kehidupan manusia antara lain, sebagai penerangan
lampu dirumah, Untuk menyalakan televisi, radio, memasak dan masih banyak
kegunaan listrik dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dalam pemanfaatan listrik yang ada didalam dunia ini kita diharuskan mengerti
tentang elemen listrik dimana utuk saat ini kita mengerahui bahwa elemen listrik
adalah abstraksi konesptual yang mewakili komponen listrik ideal, seperti resistor,
kapasitor dan induktor.
Didalam pemanfaatan listrik sangat diperlukan untuk mengenal mengenai
karakteristik daripada elemen listrik itu, agar kita bisa memanfaatkan listrik yang
ada menjadi hal yang efektif digunakan dan efisien juga dalam pemanfaatan energi
listrik. Maka sangant diperlukan penelitian dan percobaan mengenai karakteristik
daripada listrik karena ini sangat sering digunakan oleh manusia dalam kehidupan
sehari-hari, demi efisien dan pengefektifan pemanfaatan listrik dan juga untuk
menelaah lebih lanjut apa saja yang bisa kita eksploitasi daripada listrik maka
praktikum ini kami lakukan dengan judul L-6 Karakteristik beberapa elemen listrik.
1.2. Tujuan
1. Praktikan dapat menyelidiki dan mempelajari karakteristik beberapa elemen
listrik, yaitu lampu, hambatan tunggal, hambatan seri dan paralel, dan diode.

1
Valyanti Novirta Sari
140710190034

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Alat dan Fungsi


1. Sumber Arus
Fungsi : Untuk menimbulkan beda potensial pada
rangkaian listrik
2. Amperemeter DC
Fungsi : Pengukur arus DC yang dihasilkan rangkaian
3. Voltmeter DC
Fungsi : Pengukur tegangan DC yang diperoleh dari
rangkaian
4. Kabel Penghubung
Fungsi : Menghubungkan rangkaian listrik seri maupun
paralel
5. Elemen listrik (Lampu, hambatan, dan diode)
Fungsi : Objek yang digunakan untuk dipelajari
karakteristiknya

2.2 Prosedur Percobaan


1. Rangkaian disusun seperti gambar 1 untuk elemen listrik
lampu.
2. Nilai arus diamati pada beda potensial.
3. Tahap 1 dan 2 diulang untuk elemen listrik lain.
4. Tahap 1 dan 2 diulang untuk elemen listrik yang
dihubungkan seri maupun paralel.
5. Percobaan 1 – 4 diulang untuk gambar 2.

2
Valyanti Novirta Sari
140710190034

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Percobaan


Tabel 1. Rangkaian 1
Elemen Listrik Kuat Arus (A) Tegangan (V)
1 5,8
0,6 2
Lampu 0,4 0,6
0,3 0,2
0,2 0,2
0,8 5,8
0,5 2,8
Dioda Seri dengan
0,3 2
Lampu
0,2 1,8
0,2 1,6
1,5 0,6
0,6 0,6
Dioda Paralel
0,4 0,4
dengan Lampu
0,3 0,2
0,2 0,2
0,03 2
0,03 3,6
Resistor 0,02 2,4
0,02 2,2
0,02 2,2
1,6 0,8
0,3 0,6
Dioda 0,2 0,6
0,1 0,6
0,1 0,6

3
Valyanti Novirta Sari
140710190034

Tabel 2. Rangkaian 2
Elemen Listrik Kuat Arus (A) Tegangan (V)
1 6
0,6 2,2
Lampu 0,4 0,6
0,3 0,4
0,3 0,2
1,1 8
0,8 4
Dioda Seri dengan
0,5 2
Lampu
0,4 1,8
0,3 1,4
1,4 1
0,5 0,6
Dioda Paralel dengan
0,2 0,2
Lampu
0,2 0,2
0,2 0,1
0,027 3,2
0,025 3
Resistor 0,022 2,6
0,021 2,4
0,020 2,4
1,5 1
0,4 0,8
Dioda 0,2 0,8
0,2 0,8
0,1 0,8

4
Valyanti Novirta Sari
140710190034

3.2 Pengolahan Data


1. Besar Hambatan
𝑉
Rumus : 𝑅 = 𝐼

a. Rangkaian 1
- Lampu - Resistor
𝑉 5,8 𝑉 2
 𝑅1 = = = 5,8 Ω  𝑅1 = = = 76,92 Ω
𝐼 1 𝐼 0,026
𝑉 2 𝑉 3,60
 𝑅2 = = = 3,33 Ω  𝑅2 = = = 144,00 Ω
𝐼 0,6 𝐼 0,025
𝑉 0,6 𝑉 2,40
 𝑅3 = = = 1,5 Ω  𝑅3 = = = 109,09 Ω
𝐼 0,4 𝐼 0,022
𝑉 0,2 𝑉 2,20
 𝑅4 = = = 0,67 Ω  𝑅4 = = = 104,76 Ω
𝐼 0,3 𝐼 0,021
𝑉 0,2 𝑉 2,20
 𝑅5 = = = 1Ω  𝑅5 = = = 110,00 Ω
𝐼 0,2 𝐼 0,020

- Dioda Seri dengan Lampu - Dioda


𝑉 5,80 𝑉 0,8
 𝑅1 = = = 7,25 Ω  𝑅1 = = = 0,50 Ω
𝐼 0,8 𝐼 1,6
𝑉 2,8 𝑉 0,6
 𝑅2 = = = 5,60 Ω  𝑅2 = = = 2,00 Ω
𝐼 0,5 𝐼 0,3
𝑉 2 𝑉 0,6
 𝑅3 = = = 6,67 Ω  𝑅3 = = = 3,00 Ω
𝐼 0,3 𝐼 0,2
𝑉 1,8 𝑉 0,6
 𝑅4 = = = 9,00 Ω  𝑅4 = = = 6,00 Ω
𝐼 0,2 𝐼 0,1
𝑉 1,6 𝑉 0,6
 𝑅5 = = = 8,00 Ω  𝑅5 = = = 6,00 Ω
𝐼 0,2 𝐼 0,1

- Dioda Paralel dengan Lampu


𝑉 0,6
 𝑅1 = = = 0,40 Ω
𝐼 1,5
𝑉 0,6
 𝑅2 = = = 1,00 Ω
𝐼 0,6
𝑉 0,4
 𝑅3 = = = 1,00 Ω
𝐼 0,4
𝑉 0,2
 𝑅4 = = = 0,67 Ω
𝐼 0,3
𝑉 0,2
 𝑅5 = = = 1,00 Ω
𝐼 0,2

5
Valyanti Novirta Sari
140710190034

b. Rangkaian 2
- Lampu - Resistor
𝑉 6 𝑉 3,2
 𝑅1 = = = 6,00 Ω  𝑅1 = = = 118,52 Ω
𝐼 1 𝐼 0,027
𝑉 2,2 𝑉 2
 𝑅2 = = = 3,67 Ω  𝑅2 = = = 120,00 Ω
𝐼 0,6 𝐼 0,025
𝑉 0,6 𝑉 2,6
 𝑅3 = = = 1,50 Ω  𝑅3 = = = 118,18 Ω
𝐼 0,4 𝐼 0,022
𝑉 0,4 𝑉 2,4
 𝑅4 = = = 1,33 Ω  𝑅4 = = = 114,29 Ω
𝐼 0,3 𝐼 0,021
𝑉 0,2 𝑉 2,4
 𝑅5 = = = 0,67 Ω  𝑅5 = = = 120,00 Ω
𝐼 0,3 𝐼 0,020

- Dioda Seri dengan Lampu - Dioda


𝑉 8 𝑉 1
 𝑅1 = 𝐼
= 1,1
= 7,27 Ω  𝑅1 = = = 0,67 Ω
𝐼 1,5
𝑉 4 𝑉 0,8
 𝑅2 = 𝐼
= 0,8
= 5,00 Ω  𝑅2 = = = 2,00 Ω
𝐼 0,4
𝑉 2 𝑉 0,8
 𝑅3 = = = 4,00 Ω  𝑅3 = = = 4,00 Ω
𝐼 0,5 𝐼 0,2
𝑉 1,8 𝑉 0,8
 𝑅4 = = = 4,50 Ω  𝑅4 = = = 4,00 Ω
𝐼 0,4 𝐼 0,2
𝑉 1,4 𝑉 0,8
 𝑅5 = = = 4,67 Ω  𝑅5 = = = 8,00 Ω
𝐼 0,3 𝐼 0,1

- Dioda Paralel dengan Lampu


𝑉 1
 𝑅1 = = = 0,71 Ω
𝐼 1,4
𝑉 0,6
 𝑅2 = 𝐼
= 0,5
= 1,20 Ω
𝑉 0,2
 𝑅3 = = = 1,00 Ω
𝐼 0,2
𝑉 0,2
 𝑅4 = = = 1,00 Ω
𝐼 0,2
𝑉 0,1
 𝑅5 = = = 0.50 Ω
𝐼 0,2

6
Valyanti Novirta Sari
140710190034

2. Besar Daya
Rumus: 𝑃 = 𝑉. 𝐼
a. Rangkaian 1
- Lampu - Dioda Paralel dengan Lampu
P1 = V1.I1 P1 = V1.I1
= 5,8 V x 1 A = 0,60 V x 1,50 A
= 5,8 Watt = 0,90 Watt
P2 = V2.I2 P2 = V2.I2
= 2 V x 0,6 A = 0,60 V x 0,60 A
= 1,2 Watt = 0,36 Watt
P3 = V3.I3 P3 = V3.I3
= 0,6 V x 0,4 A = 0,40 V x 0,40 A
= 0,24 Watt = 0,16 Watt
P4 = V4.I4 P4 = V4.I4
= 0,2 V x 0,3 A = 0,20 V x 0,30 A
= 0,06 Watt = 0,06 Watt
P5 = V5.I5 P5 = V5.I5
= 0,2 V x 0,2 A = 0,20 V x 0,20 A
= 0,04 Watt = 0,04 Watt

- Dioda Seri dengan Lampu - Resistor


P1 = V1.I1 P1 = V1.I1
= 5,80 V x 0,80 A = 2,00 V x 0,026A
= 4,64Watt = 0,0520 Watt
P2 = V2.I2 P2 = V2.I2
= 2,80 V x 0,50 A = 3,60 V x 0,025A
= 1,40 Watt = 0,0900Watt
P3 = V3.I3 P3 = V3.I3
= 2,00 V x 0,30 A = 2,40 V x 0,022A
= 0,60 Watt = 00528 Watt
P4 = V4.I4 P4 = V4.I4
= 1,80 V x 0,20 A = 2,20 V x 0,021A
= 0,36 Watt = 0,0462 Watt
P5 = V5.I5 P5 = V5.I5
= 1,60 V x 0,20 A = 2,20 V x 0,020A
= 0,32 Watt = 0,0440 Watt

8
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda
P1 = V1.I1 P4 = V4.I4
= 0,8 V x 1,6 A = 0,6 V x 0,1 A
= 1,28 Watt = 0,06 Watt
P2 = V2.I2 P5 = V5.I5
= 0,6 V x 0,3 A = 0,6 V x 0,1 A
= 0,18 Watt = 0,06 Watt
P3 = V3.I3
= 0,6 V x 0,2 A
= 0,12 Watt

b. Rangkaian 2
- Lampu - Dioda Paralel dengan Lampu
P1 = V1.I1 P1 = V1.I1
=6Vx1A = 1 V x 1,4 A
= 6 Watt = 1,40 Watt
P2 = V2.I2 P2 = V2.I2
= 2,2 V x 0,6 A = 0,6 V x 0,5 A
= 1,32 Watt = 0,30 Watt
P3 = V3.I3 P3 = V3.I3
= 0,4 V x 0,6 A = 0,2 V x 0,2 A
= 0,24 Watt = 0,04 Watt
P4 = V4.I4 P4 = V4.I4
= 0,4 V x 0,3 A = 0,2 V x 0,2 A
= 0,12 Watt = 0,04 Watt
P5 = V5.I5 P5 = V5.I5
= 0,2 V x 0,3 A = 0,1 V x 0,2 A
= 0,06 Watt = 0,02 Watt
- Dioda Seri dengan Lampu - Resistor
P1 = V1.I1 P1 = V1.I1
= 8 V x 1,1 A = 3,2 V x 0,027 A
= 8,80 Watt = 0,0864 Watt
P2 = V2.I2 P2 = V2.I2
= 4 V x 0,8 A = 3 V x 0,25 A
= 3,20 Watt = 0,0750 Watt
P3 = V3.I3 P3 = V3.I3
= 2 V x 0,5 A = 2,6 V x 0,021 A
= 1,00 Watt = 0,0572 Watt
P4 = V4.I4 P4 = V4.I4
= 1,8 V x 0,4 A = 2,4 V x 0,021 A
= 0,72 Watt = 0,0504 Watt
P5 = V5.I5 P5 = V5.I5
= 1,4 V x 0,3 A = 2,4 V x 0,020 A
= 0,42Watt = 0,0480 Watt

9
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda
P1 = V1.I1 P4 = V4.I4
= 1 V x 1,5 A = 0,8 V x 0,2 A
= 1,5 Watt = 0,16 Watt
P2 = V2.I2 P5 = V5.I5
= 0,8 V x 0,4 A = 0,8 V x 0,1 A
= 0,32 Watt = 0,08 Wat
P3 = V3.I3
= 0,8 V x 0,2 A
= 0,16 Watt

3. Komponen at dan bt (V-I)


Rumus: ∑(𝑋. 𝑌) = 𝑃1 + 𝑃2 + 𝑃3 + 𝑃4 + 𝑃5 ,
∑ 𝑋 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3 + 𝐼4 + 𝐼5 ,
∑ 𝑌 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 + 𝑉4 + 𝑉5 ,
∑ 𝑋 2 = 𝐼1 2 + 𝐼2 2 + 𝐼3 2 + 𝐼4 2 + 𝐼5 2 ,
(∑ 𝑋)2 = (∑ 𝐼)2
X = Kuat arus, Y = Tegangan
a. Rangkaian 1
- Lampu

∑(𝑋. 𝑌) = 5,8 + 1,2 + 0,24 + 0,06 + 0,04 = 7,34

∑ 𝑋 = 1 + 0,6 + 0,4 + 0,3 + 0,2 = 2,5

∑ 𝑌 = 5,8 + 2 + 0,6 + 0,2 + 0,2 = 8,8

∑ 𝑋 2 = 1 + 0,36 + 0,16 + 0,09 + 0,04 = 1,65

(∑ 𝑋)2 = 2,52 = 6,25


- Dioda Seri dengan Lampu

∑(𝑋. 𝑌) = 4,64 + 1,4 + 0,6 + 0,36 + 0,32 = 7,32

∑ 𝑋 = 0,8 + 0,5 + 0,3 + 0,2 + 0,2 = 2

∑ 𝑌 = 5,8 + 2,8 + 2 + 1,8 + 1,6 = 14

∑ 𝑋 2 = 0,64 + 0,25 + 0,09 + 0,04 + 0,04 = 1,06

1
Valyanti Novirta Sari
140710190034

(∑ 𝑋)2 = 22 = 4
- Dioda Paralel dengan Lampu

∑(𝑋. 𝑌) = 0,9 + 0,36 + 0,16 + 0,09 + 0,04 = 2,9

∑ 𝑋 = 1,5 + 0,6 + 0,4 + 0,3 + 0,2 = 3

∑ 𝑌 = 0,6 + 0,6 + 0,4 + 0,2 + 0,2 = 2

∑ 𝑋 2 = 2,25 + 0,36 + 0,16 + 0,09 + 0,04 = 2,9

(∑ 𝑋)2 = 32 = 9
- Resistor

∑(𝑋. 𝑌) = 0,052 + 0,09 + 0,0528 + 0,0462 + 0,044 = 0,285

∑ 𝑋 = 0,03 + 0,03 + 0,02 + 0,02 + 0,02 = 0,11

∑ 𝑌 = 2 + 3,6 + 2,4 + 2,2 + 2,2 = 12,4

∑ 𝑋2 = 0,00068 + 0,000625 + 0,00048 + 0,00044 + 0,0004 = 1,00262

(∑ 𝑋)2 = 0,112 = 0,012996


- Dioda

∑(𝑋. 𝑌) = 1,28 + 0,18 + 0,12 + 0,06 + 0,06 = 1,7

∑ 𝑋 = 1,6 + 0,3 + 0,2 + 0,1 + 0,1 = 2,3

∑ 𝑌 = 0,8 + 0,6 + 0,6 + 0,6 + 0,6 = 3,2

∑ 𝑋 2 = 2,56 + 0,09 + 0,04 + 0,01 + 0,01 = 2,71

(∑ 𝑋)2 = 2,32 = 5,29

11
Valyanti Novirta Sari
140710190034

b. Rangkaian 2
- Lampu

∑(𝑋. 𝑌) = 6 + 1,32 + 0,24 + 0,12 + 0,06 = 7,74

∑ 𝑋 = 1 + 0,6 + 0,4 + 0,3 + 0,3 = 2,6

∑ 𝑌 = 6 + 2,2 + 0,6 + 0,4 + 0,2 = 9,4

∑ 𝑋 2 = 1 + 0,36 + 0,16 + 0,09 + 0,09 = 1,7

(∑ 𝑋)2 = 2,62 = 6,76

- Dioda Seri dengan Lampu

∑(𝑋. 𝑌) = 8,8 + 3,2 + 1 + 0,72 + 0,42 = 14,14

∑ 𝑋 = 1,1 + 0,8 + 0,5 + 0,4 + 0,3 = 3,1

∑ 𝑌 = 8 + 4 + 2 + 1,8 + 1,4 = 17,2

∑ 𝑋 2 = 1,21 + 0,64 + 0,25 + 0,16 + 0,09 = 2,35

(∑ 𝑋)2 = 3,12 = 9,61

- Dioda Paralel dengan Lampu

∑(𝑋. 𝑌) = 1,4 + 0,3 + 0,04 + 0,04 + 0,02 = 1,8

∑ 𝑋 = 1,4 + 0,5 + 0,2 + 0,2 + 0,2 = 2,5

∑ 𝑌 = 1 + 0,6 + 0,2 + 0,2 + 0,1 = 2,1

∑ 𝑋 2 = 1,96 + 0,25 + 0,04 + 0,04 + 0,04 = 2,33

(∑ 𝑋)2 = 2,52 = 6,25

12
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Resistor

∑(𝑋. 𝑌) = 0,0864 + 0,075 + 0,0572 + 0,0504 + 0,048 = 0,317

∑ 𝑋 = 0,027 + 0,025 + 0,022 + 0,021 + 0,02 = 0,12

∑ 𝑌 = 3,2 + 3 + 2,6 + 2,4 + 2,4 = 13,6

∑ 𝑋2 = 0,00073 + 0,000625 + 0,00048 + 0,00044 + 0,0004 = 1,00267

(∑ 𝑋)2 = 0,122 = 0,013225

- Dioda

∑(𝑋. 𝑌) = 1,5 + 0,32 + 0,16 + 0,16 + 0,08 = 2,22

∑ 𝑋 = 1,5 + 0,4 + 0,2 + 0,2 + 0,1 = 2,4

∑ 𝑌 = 1 + 0,8 + 0,8 + 0,8 + 0,8 = 4,2

∑ 𝑋 2 = 2,25 + 0,16 + 0,04 + 0,04 + 0,01 = 2,5

(∑ 𝑋)2 = 2,42 = 5,76

4. Komponen at dan bt (P-R)


Rumus: ∑(𝑋. 𝑌) = 𝑃𝑅1 + 𝑃𝑅2 + 𝑃𝑅3 + 𝑃𝑅4 + 𝑃𝑅5 ,
∑ 𝑋 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅4 + 𝑅5 ,
∑ 𝑌 = 𝑃1 + 𝑃2 + 𝑃3 + 𝑃4 + 𝑃5 ,
∑ 𝑋 2 = 𝑅1 2 + 𝑅2 2 + 𝑅3 2 + 𝑅4 2 + 𝑅5 2 ,
(∑ 𝑋)2 = (∑ 𝑅)2
X = Hambatan, Y = Daya
a. Rangkaian 1
- Lampu

∑(𝑋. 𝑌) = 33,64 + 4 + 0,36 + 0,04 + 0,04 = 38,08

∑ 𝑋 = 5,8 + 3,33 + 1,5 + 0,67 + 1 = 12,3

13
Valyanti Novirta Sari
140710190034

∑ 𝑌 = 5,8 + 1,2 + 0,24 + 0,06 + 0,04 = 7,34

∑ 𝑋 2 = 33,64 + 11,11 + 2,25 + 0,44 + 1 = 48,44556

(∑ 𝑋)2 = 12,32 = 151,29

- Dioda Seri dengan Lampu

∑(𝑋. 𝑌) = 33,64 + 7,84 + 4 + 3,24 + 2,56 = 51,28

∑ 𝑋 = 7,25 + 5,6 + 6,67 + 9 + 8 = 36,52

∑ 𝑌 = 4,64 + 1,4 + 0,6 + 0,36 + 0,32 = 7,32

∑ 𝑋 2 = 52,56 + 31,36 + 44,44 + 81 + 64 = 273,37

(∑ 𝑋)2 = 36,522 = 1333,467

- Dioda Paralel dengan Lampu

∑(𝑋. 𝑌) = 0,36 + 0,36 + 0,16 + 0,04 + 0,04 = 0,96

∑ 𝑋 = 0,4 + 1 + 1 + 0,67 + 1 = 4,07

∑ 𝑌 = 0,9 + 0,36 + 0,16 + 0,06 + 0,04 = 1,52

∑ 𝑋 2 = 0,16 + 1 + 1 + 0,44 + 1 = 3,6

(∑ 𝑋)2 = 4,072 = 16,53778

- Resistor

∑(𝑋. 𝑌) = 4 + 12,96 + 5,76 + 4,84 + 4,84 = 32,4

∑ 𝑋 = 76,92 + 144 + 109,09 + 104,76 + 110 = 544,78

∑ 𝑌 = 0,052 + 0,09 + 0,0528 + 0,0462 + 0,044 = 0,285

∑ 𝑋2 = 5917,16 + 20736 + 11900,83 + 10975,06 + 12100 = 61629,04

(∑ 𝑋)2 = 544,782 = 296780,8

14
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda

∑(𝑋. 𝑌) = 0,64 + 0,36 + 0,36 + 0,36 + 0,36 = 2,08

∑ 𝑋 = 0,5 + 2 + 3 + 6 + 6 = 17,5

∑ 𝑌 = 1,28 + 0,18 + 0,12 + 0,06 + 0,06 = 1,7

∑ 𝑋 2 = 0,25 + 4 + 9 + 36 + 36 = 85,25

(∑ 𝑋)2 = 17,52 = 306,25

b. Rangkaian 2
- Lampu

∑(𝑋. 𝑌) = 36 + 4,84 + 0,36 + 0,16 + 0,04 = 41,4

∑ 𝑋 = 6 + 3,67 + 1,5 + 1,33 + 0,67 = 13,167

∑ 𝑌 = 6 + 1,32 + 0,24 + 0,12 + 0,06 = 7,74

∑ 𝑋 2 = 36 + 13,44 + 2,25 + 1,78 + 0,44 = 53,91667

(∑ 𝑋)2 = 13,1672 = 173,3611

- Dioda Seri dengan Lampu

∑(𝑋. 𝑌) = 64 + 16 + 4 + 3,24 + 1,96 = 89,2

∑ 𝑋 = 7,27 + 5 + 4 + 4,5 + 4,67 = 25,44

∑ 𝑌 = 8,8 + 3,2 + 1 + 0,72 + 0,42 = 14,14

∑ 𝑋 2 = 52,89 + 25 + 16 + 20,25 + 21,78 = 135,92

(∑ 𝑋)2 = 25,442 = 647,1628

15
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda Paralel dengan Lampu

∑(𝑋. 𝑌) = 1 + 0,36 + 0,04 + 0,04 + 0,01 = 1,45

∑ 𝑋 = 0,71 + 1,2 + 1 + 1 + 0,5 = 4,41

∑ 𝑌 = 1,4 + 0,3 + 0,04 + 0,04 + 0,02 = 1,8

∑ 𝑋 2 = 0,51 + 1,44 + 1 + 1 + 0,25 = 4,2

(∑ 𝑋)2 = 4,412 = 19,48592

- Resistor

∑(𝑋. 𝑌) = 10,24 + 9 + 6,76 + 5,76 + 5,76 = 37,52

∑ 𝑋 = 118,52 + 120 + 118,18 + 114,29 + 120 = 590,99

∑ 𝑌 = 0,0864 + 0,075 + 0,0572 + 0,0504 + 0,048 = 0,317

∑ 𝑋2 = 14046,6 + 14400 + 13966,94 + 13061,22 + 14400 = 69874,81

(∑ 𝑋)2 = 590,992 = 349264,5

- Dioda

∑(𝑋. 𝑌) = 1 + 0,64 + 0,64 + 0,64 + 0,64 = 3,56

∑ 𝑋 = 0,67 + 2 + 4 + 4 + 8 = 18,67

∑ 𝑌 = 1,5 + 0,32 + 0,16 + 0,16 + 0,08 = 2,22

∑ 𝑋 2 = 0,44 + 4 + 16 + 16 + 64 = 100,44

(∑ 𝑋)2 = 18,672 = 348,44

16
Valyanti Novirta Sari
140710190034

5. Grafik Tegangan Terhadap Kuat Arus (V-I)


𝑁 ∑(𝑋.𝑌)−∑ 𝑋 ∑ 𝑌 ∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌−∑ 𝑋 ∑(𝑋.𝑌)
Rumus: 𝑎𝑡 = 2 , 𝑏𝑡 = 2 , 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)

a. Rangkaian 1
- Lampu
𝑁 ∑(𝑋.𝑌)−∑ 𝑋 ∑ 𝑌 5 𝑥 7,34 −2.5 𝑥 8,8
 𝑎𝑡 = 2 = = 7,35
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 1,65 − 6,25

∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌−∑ 𝑋 ∑(𝑋.𝑌) 1,65 𝑥 8,8 −2,5 𝑥 7,34


 𝑏𝑡 = 2 = = -1,915
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 1,65−6,25

 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 7,35 x 1 – 1,915 = 5,435


 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 7,35 x 0,6 – 1,915 = 2,495
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 7,35 x 0,4 – 1,915 = 1,025
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 7,35 x 0,3 – 1.915 = 0,290
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 7,35 x 0,2 – 1,915 = -0,445
Grafik :

Tegangan Terhadap Kuat Arus Lampu


V terhadap I Linear (V terhadap I)

7
6
y = 7,35x - 1,915
5
TEGANGAN (v)

4
3
2
1
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
-1
Kuat Arus (I)

Gambar 3.1 Grafik tegangan terhadap kuat arus lampu pada rangkaian 1

17
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda Seri dengan Lampu


𝑁 ∑(𝑋.𝑌)−∑ 𝑋 ∑ 𝑌 5 𝑥 7,32−2 𝑥 14
 𝑎𝑡 = 2 = = 6,615384615
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 1,06−4

∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌−∑ 𝑋 ∑(𝑋.𝑌) 1,06 𝑥 14−2 𝑥 7,32


 𝑏𝑡 = 2 = = 0,153846154
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 1,06−4

 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 6,615 x 0,8 + 0,153 = 5,446153846


 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 6,615 x 0,5 + 0,153 = 3,461538462
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 6,615 x 0,3 + 0,153 = 2,138461538
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 6,615 x 0,2 + 0,153 = 1,476923077
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 6,615 x 0,2 + 0,153 = 1,476923077
Grafik :

Tegangan Terhadap Kuat Arus Dioda Seri


V terhadap I Linear (V terhadap I)

7,00
6,00
y = 6,6154x + 0,1538
5,00
Tegangan (V)

4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90
Kuat Arus (I)

Gambar 3.2. Grafik tegangan terhadap kuat arus dioda seri pada rangkaian 1

18
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda Paralel dengan Lampu


𝑁 ∑(𝑋.𝑌)−∑ 𝑋 ∑ 𝑌 5 𝑥 1,52−3 𝑥 2
 𝑎𝑡 = 2 = = 0,290909091
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 2,9−9

∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌−∑ 𝑋 ∑(𝑋.𝑌) 2,9 𝑥 2−3 𝑥 1,52


 𝑏𝑡 = 2 = = 0,225454545
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 2,9−9

 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,290 x 1,5 + 0,225 = 1,036363636


 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,290 x 0,6 + 0,225 = 0,774545455
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,290 x 0,4 + 0,225 = 0,716363636
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,290 x 0,3 + 0,225 = 0,687272727
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,290 x 0,2 + 0,225 = 0,658181818
Grafik :

Tegangan Terhadap Kuat Arus Dioda Paralel


V terhadap I Linear (V terhadap I)

0,70
0,60 y = 0,2909x + 0,2255

0,50
Tegangan (V)

0,40
0,30
0,20
0,10
0,00
0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60
Kuat Arus (I)

Gambar 3.3. Grafik tegangan terhadap kuat arus dioda paralel pada
rangkaian 1

19
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Resistor
𝑁 ∑(𝑋.𝑌)−∑ 𝑋 ∑ 𝑌 5 𝑥 0,285−0,11 𝑥 12,4
 𝑎𝑡 = 2 = 5 𝑥 0,002626−0,012966 = 85,07462687
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)

∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌−∑ 𝑋 ∑(𝑋.𝑌) 0,002626 𝑥 12,4 −0,11 𝑥 0,285


 𝑏𝑡 = 2 = = 0,540298507
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 0,002626−0,012966

 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 85,07 x 0,26 + 0,54 = 2,752238806


 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 85,07 x 0,25 + 0,54 = 2,667164179
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 85,07 x 0,22 + 0,54 = 2,411940299
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 85,07 x 0,21 + 0,54 = 2,326865672
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 85,07 x 0,20 + 0,54 = 2,241791045
Grafik :

Tegangan Terhadap Kuat Arus Resistor


V terhadap I Linear (V terhadap I)

4,00
3,50
3,00
y = 85,075x + 0,5403
Tegangan (V)

2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
0,00 0,01 0,01 0,02 0,02 0,03 0,03
Kuat Arus (I)

Gambar 3.4. Grafik tegangan terhadap kuat arus resistor pada rangkaian1

20
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda
𝑁 ∑(𝑋.𝑌)−∑ 𝑋 ∑ 𝑌 5 𝑥 1,7−2,3 𝑥 3,2
 𝑎𝑡 = 2 = = 0,138014528
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 2,71−5,29

∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌−∑ 𝑋 ∑(𝑋.𝑌) 2,71 𝑥 32−2,3 𝑥 1,7


 𝑏𝑡 = 2 = = 0,576513317
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 2,71−5,29

 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,138 x 1,6 + 0,576 = 0,797336562


 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,138 x 0,3 + 0,576 = 0,617917676
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,138 x 0,2 + 0,576 = 0,604116223
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,138 x 0,1 + 0,576 = 0,59031477
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,138 x 0,1 + 0,576 = 0,59031477
Grafik :

Tegangan Terhadap Kuat Arus Dioda


V terhadap I Linear (V terhadap I)

0,9
0,8 y = 0,138x + 0,5765
0,7
Tegangan (V)

0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8
Kuat Arus (I)

Gambar 3.5. Grafik tegangan terhadap kuat arus dioda pada rangkaian

21
Valyanti Novirta Sari
140710190034

a. Rangkaian 2
- Lampu
𝑁 ∑(𝑋.𝑌)−∑ 𝑋 ∑ 𝑌 5 𝑥 7,74−2,6 𝑥 9,4
 𝑎𝑡 = 2 = = 8,195402299
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 1,7−6,76

∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌−∑ 𝑋 ∑(𝑋.𝑌) 1,7 𝑥 9,4−2,6 𝑥 7,74


 𝑏𝑡 = 2 = = -2,381609195
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 1,7−6,76

 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 8,195 x 1 – 2,381= 5,813793103


 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 8,195 x 0,6 – 2,381= 5,813793103
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 8,195 x 0,4 – 2,381= 5,813793103
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 8,195 x 0,3 – 2,381= 5,813793103
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 8,195 x 0,3 – 2,381= 5,813793103
Grafik :

tegangan terhadap kuat arus lampu


V terhadap I Linear (V terhadap I)

7
6 y = 8,1954x - 2,3816
5
tegangan (V)

4
3
2
1
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
kuat arus (i)

Gambar 3.6.. Grafik tegangan terhadap kuat arus lampu pada rangkaian 2

22
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda Seri dengan Lampu


𝑁 ∑(𝑋.𝑌)−∑ 𝑋 ∑ 𝑌 5 𝑥 14,14−3,1 𝑥 17,2
 𝑎𝑡 = 2 = = 8,121495327
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 2,35−9,61

∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌−∑ 𝑋 ∑(𝑋.𝑌) 2,35 𝑥 17,2−3,1 𝑥 14,14


 𝑏𝑡 = 2 = = -1,595327103
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 2,35−9,61

 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 8,121 x 1,1 – 1,595= 7,338317757


 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 8,121 x 0,8 – 1,595= 4,901869159
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 8,121 x 0,5 – 1,595= 2,465420561
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 8,121 x 0,4 – 1,595= 1,653271028
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 8,121 x 0,3 – 1,595= 0,841121495
Grafik :

tegangan terhadap kuat arus dioda seri


V terhadap I Linear (V terhadap I)

9
8
7 y = 8,1215x - 1,5953
tegangan (v)

6
5
4
3
2
1
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
kuat arus (i)

Gambar 3.7. Grafik tegangan terhadap kuat arus dioda seri pada
rangkaian 2

23
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda Paralel dengan Lampu


𝑁 ∑(𝑋.𝑌)−∑ 𝑋 ∑ 𝑌 5 𝑥 1,8−2,5 𝑥 2,1
 𝑎𝑡 = 2 = = 0,694444444
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 2,33−6,25

∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌−∑ 𝑋 ∑(𝑋.𝑌) 2,33 𝑥 2,1−2,5 𝑥 1,8


 𝑏𝑡 = 2 = = 0,072777778
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 2,33−6,25

 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,694 x 1,4 + 0,072 = 1,972222222


 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,694 x 0,5 + 0,072 = 1,347222222
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,694 x 0,2 + 0,072 = 1,138888889
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,694 x 0,2 + 0,072 = 1,138888889
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,694 x 0,2 + 0,072 = 1,138888889
Grafik :

tegangan terhadap kuat arus dioda paralel


V terhadap I Linear (V terhadap I)

1,2

1 y = 0,6944x + 0,0728
tegangan (v)

0,8

0,6

0,4

0,2

0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
kuat arus (i)

Gambar 3.8. Grafik tegangan terhadap kuat arus dioda paralel pada
rangkain 2

24
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Resistor
𝑁 ∑(𝑋.𝑌)−∑ 𝑋 ∑ 𝑌 5 𝑥 0,317−0,12 𝑥 13,6
 𝑎𝑡 = 2 = 5 𝑥 0,002679−0,013225 = 123,5294118
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)

∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌−∑ 𝑋 ∑(𝑋.𝑌) 0,002679 𝑥 13,6−0,12 𝑥 0,317


 𝑏𝑡 = 2 = = -0,121176471
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 0,002679−0,013225

 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,23,53 x 0,027 – 0,121= 3,214117647


 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,23,53 x 0,025 – 0,121= 2,967058824
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,23,53 x 0,022 – 0,121= 2,596470588
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,23,53 x 0,021 – 0,121= 2,472941176
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,23,53 x 0,020 – 0,121= 2,349411765
Grafik :

tegangan terhadap kuat arus resistor


V terhadap I Linear (V terhadap I)

3,5
3 y = 123,53x - 0,1212

2,5
tegangan (v)

2
1,5
1
0,5
0
0,000 0,005 0,010 0,015 0,020 0,025 0,030
kuat arus (i)

Gambar 3.9. Grafik tegangan terhadap kuat arus resistor pada rangkaian
2

25
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda
𝑁 ∑(𝑋.𝑌)−∑ 𝑋 ∑ 𝑌 5 𝑥 2,22−2,4 𝑥 4,2
 𝑎𝑡 = 2 = = 0,151335312
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 2,5−5,76

∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌−∑ 𝑋 ∑(𝑋.𝑌) 2,5 𝑥 4,2−2,4 𝑥 2,22


 𝑏𝑡 = 2 = = 0,76735905
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 5 𝑥 2,5−5,76

 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,151 x 1,5 + 0,767 = 0,994362018


 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,151 x 0,4 + 0,767 = 0,827893175
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,151 x 0,2 + 0,767 = 0,797626113
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,151 x 0,2 + 0,767 = 0,797626113
 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,151 x 0,1 + 0,767 = 0,782492582
Grafik :

tegangan terhadap kuat arus dioda


V terhadap I Linear (V terhadap I)

1,2

1 y = 0,1513x + 0,7674
tegangan (v)

0,8

0,6

0,4

0,2

0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
kuat arus (i)

Gambar 3.10. Grafik tegangan terhadap arus dioda pada rangkaian 2

26
Valyanti Novirta Sari
140710190034

6. Grafik Daya Terhadap Hambatan (P-R)


𝑁 ∑(𝑋.𝑌)−∑ 𝑋 ∑ 𝑌 ∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌−∑ 𝑋 ∑(𝑋.𝑌)
Rumus: 𝑎𝑡 = 2 , 𝑏𝑡 = 2 , 𝑌 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡
𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋) 𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)

a. Rangkaian 1
- Lampu
𝑁 ∑(𝑋. 𝑌) − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌 [5(38,08)] − [(12,3)(7,34)]
𝑎𝑡 = 2 = = 1,100951
𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋) [5(48,44556)] − [151,29]
∑ 𝑋2 ∑ 𝑌 − ∑ 𝑋 ∑(𝑋. 𝑌) [(48,44556)(7,34)] − [(12,3)(38,08)]
𝑏𝑡 = 2 = = −1,24034
2
𝑁 ∑ 𝑋 − (∑ 𝑋) [5(48,44556)] − [151,29]

𝑌1 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,100951(5,8) + (−1,24034) = 5,15


𝑌2 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,100951(3,33) + (−1,24034) = 2,43
𝑌3 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,100951(1,5) + (−1,24034) = 0,41
𝑌4 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,100951(0,67) + (−1,24034) = −0,51
𝑌5 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,100951(1) + (−1,24034) = −0,14
Grafik :

daya terhadap hambatan lampu


P terhadap R Linear (P terhadap R)

7
6
5 y = 1,101x - 1,2403

4
Daya (P)

3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7
-1
hambatan (r)

Grafik 11. Daya Terhadap Hambatan pada Lampu

27
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda Seri dengan Lampu


𝑁 ∑(𝑋. 𝑌) − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌 [5(51,28)] − [(36,52)(7,32)]
𝑎𝑡 = 2 = = −0,32672
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(273,37)] − [1333,467]
∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌 − ∑ 𝑋 ∑(𝑋. 𝑌) [(273,37)(7,32)] − [(36,52)(51,28)]
𝑏𝑡 = 2 = = 3,850162
𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋) [5(273,37)] − [1333,467]

𝑌1 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,32672)(7,25) + (3,850162) = 1,48


𝑌2 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,32672)(5,6) + (3,850162) = 2,02
𝑌3 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,32672)(6,67) + (3,850162) = 1,67
𝑌4 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,32672)(9) + (3,850162) = 0,91
𝑌5 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,32672)(8) + (3,850162) = 1,24
Grafik :

daya terhadap hambatan dioda seri


P terhadap R Linear (P terhadap R)

5,00

4,00
Daya (p)

3,00

2,00

1,00 y = -0,3267x + 3,8502

0,00
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00
hambatan (R)

Grafik 12. Daya Terhadap Hambatan pada Dioda Seri dengan Lampu

28
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda Paralel dengan Lampu


𝑁 ∑(𝑋. 𝑌) − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌 [5(0,96)] − [(4,07)(1,52)]
𝑎𝑡 = 2 = = −0,93054
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(3,6)] − [16,53778]
∑ 𝑋2 ∑ 𝑌 − ∑ 𝑋 ∑(𝑋. 𝑌) [(3,6)(1,52)] − [(4,07)(0,96)]
𝑏𝑡 = 2 = = 1,060838
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(3,6)] − [16,53778]

𝑌1 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,93054)(0,4) + (1,060838) = 0,69


𝑌2 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,93054)(1) + (1,060838) = 0,13
𝑌3 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,93054)(1) + (1,060838) = 0,13
𝑌4 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,93054)(0,67) + (1,060838) = 0,44
𝑌5 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,93054)(1) + (1,060838) = 0,13

daya terhadap hambatan dioda paralel


P terhadap R Linear (P terhadap R)

1,00

0,80

0,60
Daya (p)

0,40

0,20
y = -0,9305x + 1,0608
0,00
0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20
hambatan (R)

Grafik 13. Daya Terhadap Hambatan pada Dioda Paralel dengan Lampu

29
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Resistor
𝑁 ∑(𝑋. 𝑌) − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌 [5(32,4)] − [(544,78)(0,285)]
𝑎𝑡 = 2 = = 0,000593
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(61629,04)] − [296780,8]
∑ 𝑋2 ∑ 𝑌 − ∑ 𝑋 ∑(𝑋. 𝑌) [(61629,04)(0,285)] − [(544,78)(32,4)]
𝑏𝑡 = 2 = = −0,00761
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(61629,04)] − [296780,8]

𝑌1 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,000593(76,92) + (−0,00761) = 0,04


𝑌2 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,000593(144) + (−0,00761) = 0,08
𝑌3 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,000593(109,09) + (−0,00761) = 0,06
𝑌4 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,000593(104,76) + (−0,00761) = 0,05
𝑌5 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,000593(110) + (−0,00761) = 0,06

daya terhadap hambatan resistor


P terhadap R Linear (P terhadap R)

0,1000

0,0800 y = 0,0006x - 0,0076

0,0600
daya (p)

0,0400

0,0200

0,0000
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00 160,00
hambatan (r)

Grafik 14. Daya Terhadap Hambatan pada Resistor

30
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda
𝑁 ∑(𝑋. 𝑌) − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌 [5(2,08)] − [(17,5)(1,7)]
𝑎𝑡 = 2 = = −0,16125
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(85,25)] − [306,25]
∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌 − ∑ 𝑋 ∑(𝑋. 𝑌) [(85,25)(1,7)] − [(17,5)(2,08)]
𝑏𝑡 = 2 = = 0,904375
𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋) [5(85,25)] − [306,25]

𝑌1 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,16125)(0,5) + (0,904375) = 0,82


𝑌2 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,16125)(2) + (0,904375) = 0,58
𝑌3 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,16125)(3) + (0,904375) = 0,42
𝑌4 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,16125)(6) + (0,904375) = −0,06
𝑌5 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,16125)(6) + (0,904375) = −0,06

daya terhadap hambatan dioda


P terhadap R Linear (P terhadap R)

1,4
1,2
1
0,8
daya (p)

0,6
0,4
0,2
0
y = -0,1613x + 0,9044
0 1 2 3 4 5 6 7
-0,2
hambatan (r)

Grafik 15. Daya Terhadap Hambatan pada Dioda

31
Valyanti Novirta Sari
140710190034

b. Rangkaian 2
- Lampu
𝑁 ∑(𝑋. 𝑌) − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌 [5(41,4)] − [(13,167)(7,74)]
𝑎𝑡 = 2 = = 1,092159
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(53,91667)] − [173,3611]
∑ 𝑋2 ∑ 𝑌 − ∑ 𝑋 ∑(𝑋. 𝑌) [(53,91667)(7,74)] − [(13,167)(41,4)]
𝑏𝑡 = 2 = = −1,32802
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(53,91667)] − [173,3611]

𝑌1 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,092159(6) + (−1,32802) = 5,22


𝑌2 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,092159(3,67) + (−1,32802) = 2,68
𝑌3 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,092159(1,5) + (−1,32802) = 0,31
𝑌4 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,092159(1,33) + (−1,32802) = 0,13
𝑌5 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 1,092159(0,67) + (−1,32802) = −0,6

daya terhadap hambatan lampu


P terhadap R Linear (P terhadap R)

7
6
5 y = 1,0922x - 1,328

4
daya (p)

3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7
-1
hambatan (r)

Grafik 16. Daya Terhadap Hambatan pada Lampu

32
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda Seri dengan Lampu


𝑁 ∑(𝑋. 𝑌) − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌 [5(89,2)] − [(25,44)(14,14)]
𝑎𝑡 = 2 = = 2,659982
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(135,92)] − [647,1628]
∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌 − ∑ 𝑋 ∑(𝑋. 𝑌) [(135,92)(14,14)] − [(25,44)(89,2)]
𝑏𝑡 = 2 = = −10,7057
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(135,92)] − [647,1628]

𝑌1 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 2,659982(7,27) + (−10,7057) = 8,64


𝑌2 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 2,659982(5) + (−10,7057) = 2,59
𝑌3 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 2,659982(4) + (−10,7057) = −0,07
𝑌4 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 2,659982(4,5) + (−10,7057) = 1,26
𝑌5 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 2,659982(4,67) + (−10,7057) = 1,71

daya terhadap hambatan dioda seri


P terhadap R Linear (P terhadap R)

10,00
y = 2,66x - 10,706
8,00

6,00
daya (p)

4,00

2,00

0,00
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00
-2,00
hambatan (r)

Grafik 17. Daya Terhadap Hambatan pada Dioda Seri dengan Lampu

33
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda Paralel dengan Lampu


𝑁 ∑(𝑋. 𝑌) − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌 [5(1,45)] − [(4,41)(1,8)]
𝑎𝑡 = 2 = = −0,45919
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(4,2)] − [19,48592]
∑ 𝑋2 ∑ 𝑌 − ∑ 𝑋 ∑(𝑋. 𝑌) [(4,2)(1,8)] − [(4,41)(1,45)]
𝑏𝑡 = 2 = = 0,765396
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(4,2)] − [19,48592]

𝑌1 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,45919)(0,71) + (0,765396) = 0,44


𝑌2 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,45919)(1,2) + (0,765396) = 0,21
𝑌3 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,45919)(1) + (0,765396) = 0,31
𝑌4 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,45919)(1) + (0,765396) = 0,31
𝑌5 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,45919)(0,5) + (0,765396) = 0,54

daya terhadap hambatan dioda paralel


P terhadap R Linear (P terhadap R)

1,60
1,40
1,20
1,00
daya (p)

0,80
0,60
0,40
0,20 y = -0,4592x + 0,7654
0,00
0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40
hambatan (R)

Grafik 18. Daya Terhadap Hambatan pada Dioda Paralel dengan Lampu

34
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Resistor
𝑁 ∑(𝑋. 𝑌) − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌 [5(37,52)] − [(590,99)(0,317)]
𝑎𝑡 = 2 = = 0,002351
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(69874,81)] − [349264,5]
∑ 𝑋2 ∑ 𝑌 − ∑ 𝑋 ∑(𝑋. 𝑌) [(69874,81)(0,317)] − [(590,99)(37,52)]
𝑏𝑡 = 2 = = −0,21443
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(69874,81)] − [349264,5]

𝑌1 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,002351(118,52) + (−0,21443) = 0,06


𝑌2 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,002351(120) + (−0,21443) = 0,07
𝑌3 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,002351(118,18) + (−0,21443) = 0,06
𝑌4 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,002351(114,29) + (−0,21443) = 0,05
𝑌5 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = 0,002351(120) + (−0,21443) = 0,07

daya terhadap hambatan resistor


P terhadap R Linear (P terhadap R)

0,1000

0,0800
y = 0,0024x - 0,2144
0,0600
daya (p)

0,0400

0,0200

0,0000
114,00 115,00 116,00 117,00 118,00 119,00 120,00 121,00
hambatan (r)

Grafik 19. Daya Terhadap Hambatan pada Resistor

35
Valyanti Novirta Sari
140710190034

- Dioda
𝑁 ∑(𝑋. 𝑌) − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌 [5(3,56)] − [(18,67)(2,22)]
𝑎𝑡 = 2 = = −0,15373
𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) [5(100,44)] − [348,44]
∑ 𝑋 2 ∑ 𝑌 − ∑ 𝑋 ∑(𝑋. 𝑌) [(100,44)(2,22)] − [(18,67)(3,56)]
𝑏𝑡 = 2 = = 1,017919
𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋) [5(100,44)] − [348,44]

𝑌1 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,15373)(0,67) + (1,017919) = 0,92


𝑌2 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,15373)(2) + (1,017919) = 0,71
𝑌3 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,15373)(4) + (1,017919) = 0,40
𝑌4 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,15373)(4) + (1,017919) = 0,40
𝑌5 = 𝑎𝑡 . 𝑋 ± 𝑏𝑡 = (−0,15373)(8) + (1,017919) = −0,21

daya terhadap hambatan dioda


P terhadap R Linear (P terhadap R)

1,5

1
daya (p)

0,5

0
0 1 2 3 4 5 y = -0,1537x
6 + 71,0179 8 9
-0,5
hambatan (r)

Grafik 20. Daya Terhadap Hambatan pada Dioda

36
Valyanti Novirta Sari
140710190034

3.3 Analisa Data


Pada praktikum kali ini, pengolahan data menghasilkan 20 grafik. Secara
umum grafik yang dibuat ada yang mendekati presisi yang mengartikan sebuah
data yang cukup baik dan juga ada yang kurang presisi yang mengartikan
adanya sebuah kesalahan yang telah dilakukan.
Data yang menghasilkan nilai yang cukup baik adalah data grafik yang
ke 1,2,5,6,7,8,9,10,11,16 dan 17 karena sesuai dengan variabel yang ada dan
juga sesuai dengan hukum yang berlaku antara variabel yang satu dengan yang
lain. Sedangkan untuk data yang kurang baik adalah grafik ke
3,4,12,13,14,15,18,19 dan 20 karena grafiknya terlihat tidak sesuai dengan
hukum dan ketentuan yang ada dan sudah dibenarkan di grafik yang lain.
Kesalahan tersebut bisa dikarenakan oleh kurang teliti saat mengamati
rangkaian percobaan maupun saat pengolahan data.

37
Valyanti Novirta Sari
140710190034

BAB IV

TUGAS AKHIR

1. Buatlah grafik karakteristik V – I untuk suatu elemen, baik menggunakan cara


1 maupun cara 2 !

Terlampir pada pengolahan data.

2. Buatlah grafik hubungan daya terhadap hambatan untuk tiap elemen !

Sudah terlampir pada pengolahan data

3. Bahaslah tentang hasil-hasil grafik yang diperoleh ! Ambilah kesimpulan


mengenai setiap elemen !

Hasil grafik yang ada menunjukan bahwa ada beberapa grafik yang baik
antara lain adalah grafik ke 1,2,5,6,7,8,9,10,11,16 dan 17 dan yang kurang baik
karena tidak sesuai dengan hukum yang ada adalah grafik ke
3,4,12,13,14,15,18,19, dan 20 karena ada beberapa faktor yang bisa menjadi
penyebabnya antara lain pengolahan data yang tidak sempurna dan data yang
kurang sempurna.

Adapun hubungan setiap elemen yang ada antaralain adalah ketika tegangan
di suatu rangkaian itu besar maka bisa dikatakan bahwa arusnya juga besar, jika
daya dari suatu benda elektronik itu besar maka teganngan dan arus yang
dibutuhkan juga besar begitupun sebaliknya dan pada rangkaian seri dan pararel
ada sebuah keistimewaan dimana pada seri kuat arusnya sama dan pada pararel
tegangan yang dimilikiny sama.

4. Apakah temperatur ruangan berpengaruh secara langsung terhadap grafik


karakteristik V – I ? jelaskan !

Temperatur ruangan akan berpengaruh secara langsung terhadap hambatan


pada rangkaian. Semakin tinggi temperatur suatu ruang maka hambatannya juga
akan semakin besar. Hambatan itulah yang nantinya akan mempengaruhi grafik V-

38
Valyanti Novirta Sari
140710190034

I secara langsung karena besar hambatan berbanding lurus dengan besar tegangan
yang diperlukan. Jadi temperatur memiliki pengaruh bagi grafik V-I namun bukan
pengaruh secara langsung.

5. Buatlah grafik karakteristik V – I dioda yang diberi bias maju dan bias mundur !

Karakteristik V-I Dioda


10

I
0,4 0,5 0,6 1,2
-0,2 -0,5 0 -2 0

6. Apa yang dimaksud dengan tegangan lutut, arus saturasi, arus jenuh, dan arus
bocor balik pada dioda !

- Tegangan lutut atau knee voltage adalah tegangan pada saat arus mulai naik
secara cepat. Tegangan lutut juga dapat disebut dengan tegangan konduksi, yaitu
batas minimal tegangan yang diberikan pada komponen dioda supaya dioda
dapat mengalirkan arus listrik.

- Arus saturasi yaitu arus yang melintasi dioda yang bervariasi secara
exponensial saat dikenakan tegangan padanya.

- Arus jenuh adalah arus yang terjadi terjadi ketika tegangan dioda sama dengan
nol.

- Arus bocor balik adalah adalah arus dari perangkat semikonduktor (dioda)
pada saat dioda mengalami bias terbalik

39
Valyanti Novirta Sari
140710190034

BAB V
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa R (hambatan) berbanding terbalik dengan I (arus) dan


berbanding lurus dengan V (tegangan). Dan besar daya yang dibutuhkan adalah
hasil dari perkalian antara V (tegangan) dengan I (arus). Jadi, semakin besar
hambatan maka arus yang mengalir akan semain kecil dan tegangan yang
diperlukan akan semakin besar.
Pemanfaatan rangkaian seri dan pararel dikembalikan kepada kebutuhan tetapi
yang sering digunakan di masyarakat adalah rangkaian seri karena kita mendapat
sumber di PLN dan PLN mengalirkan nya dengan rangkaian seri, selain itu
rangkaian seri yang dimana arus disetiap kabelnya sama.

40
Valyanti Novirta Sari
140710190034

DAFTAR PUSTAKA

Cooper, William David. (2007). Diktat Pengukuran Listrik dan Instrumentasi


Elektronik. Jakarta: Tim Penyusun Diktat.

Douglas, Giancoli. 1996. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga


Halliday, D.&Resnick,R. (1978). Physics. Third Edition. New York : John Wiley
& Sons
Tripler, P.A & Zemansky, M.W (1964). Physics for scientist and Enginerrs. Third
Edition California: Worth Publisher Inc.

41

Anda mungkin juga menyukai