PENGUKURAN ANTROPOMETRI
DISUSUN OLEH
IRAWATI
1914201328
DOSEN PEMBIMBING :
Ns.ANDRYE FERNANDES,M.Kep,Sp.Kep.An
1. PENGERTIAN ANTROPOMETRI
Antropometri berasal dari kata anthropos dan logos (bahasa Yunani), yang
berarti tubuh manusia dan ilmu. Antropometri berasal dari kata antropo (manusia)
dan metri (ukuran). Antropometri yaitu studi yang berkaitan dengan pengukuran
tubuh manusia yang akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam
memerlukan intraksi manusia. Artinya Konsep dasar yang harus dipahami dalam
menggunakan antropometri secara antropometri adalah konsep pertumbuhan.
Antropometri dilakukan pada anak-anak untuk menilai tumbuh kembang anak
sehingga dapat ditentukan apakah tumbuh kembang anak berjalan normal atau
tidak.
b. Perkembangan
Definisi perkembangan menurut Sinclair, D (1973) meliputi parameter
psikologi, idea dan pemahaman dan perolehan skill motorik dan sensory.
Hurlock, B (1980) dalam psikologi perkembangan menganggap penting dasar
permulaan merupakan sikap kritis karena dasar permulaan merupakan atau
mengarah kepada penyesuaian diri pribadi atau sosial bila sudah tua. Banyak para
ahli psikologi memandang tahun pra sekolah merupakan tahapan penting atau
kritis dimana mulai diletakkan dasar struktural perilaku komplek yang dibentuk
dalam kehidupan.
Perkembangan juga seperti pertumbuhan mengikuti suatu pola spesifik dan
dapat diramalkan mengikuti hukum arah perkembangan yang disebut hukum
cephalocaudal yang menjelaskan bahwa perkembangan menyebar keseluruh
tubuh dari kepala ke kaki dan hukum proximodistal yang menentapkan bahwa
perkembangan menyebar keluar dari titik poros sentral ke anggota tubuh.
Perkembangan akan mengikuti pola yang berlaku umum jika kondisi lingkungan
mendukung. Setiap tahapan perkembangan mempunyai perilaku karakteristik.
Perkembangan sangat dibantu rangsangan. Setiap tahapan mempunyai resiko.
Perkembangan terjadi karena kematangan dan pengalaman dari lingkungan serta
perkembangan dipengaruhi oleh budaya. Namun disadari tahap perkembangan
anak berbeda seperti yang dikemukakan oleh beberapa pakar.
Pola perkembangan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, fisik dan psikis
yang menimbulkan perbedaan tampilan dari setiap anak. Perkembangan
mencakup rangsangan yang diberikan kepada anak dan umumnya pencapaian
perkembangan optimal tergantung rangsangan (stimuli) dari luar dan umumnya
anak mencapai perkembangan tertentu pada umur yang lebih tinggi.
Perkembangan mengikuti jalur pertumbuhan dan memiliki pola sesuai dengan
umur dan taraf perkembangan. Apabila beberapa taraf perkembangan tidak
dicapai oleh anak pada umur batas anak, maka perlu dicurigai bahwa anak-anak
mengalami kelambatan perkembangan dan perlu dikonsultasikan kepada ahlinya.
Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipindahkan dan
harus berjalan beriringan. Misalkan perkembangan kepala terjadi sangat cepat
khususnya pada tahun pertama umur bayi, karena otak berkembang sangat pesat.
Perkembangan kepandaian bayi terutama tergantung pada berfungsinya otak dan
sistem syaraf serta rangsangan yang diterima anak. Waktu dilahirkan bayi hanya
dapat melakukan sesuatu terbatas untuk dirinya, tetapi kemudian secara teratur
semakin berkembang sampai mampu mengontrol tubuhnya dan melakukan
pekerjaan khusus. Tingkatan (fase-fase) perkembangan kemampuan anak menurut
umur perlu diketahui untuk dapat dipakai sebagai indikator perkembangan
kepandaian anak.
2. Factor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
a. Faktor Internal (Genetik)
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio
mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara
gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan
penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial,
kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dari dwarfism adalah akibat transmisi gen
yang abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena
konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi. Peranan
genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal yang
diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi mempunyai
peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak
dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa
hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan
lingkungan. Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen
lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas
1. Jenis kelamin.
Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam
ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga
memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih
dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun, sedangkan pria mulai pada
umur 12 tahun.
2. Ras atau bangsa.
Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning
mempunyai hereditas lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih.
Perbedaan antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang Skandinavia
yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Itali.
3. Keluarga.
Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang
pendek sedangkan anggota keluarga lainnya tinggi.
4. Umur.
Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi dan masa
adolesensi.
4) Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes melitus sering menunjukkan kelainan
berupa makrosomia, kardiomegali dan hiperplasia adrenal.
Hiperplasia pulau Langerhans akan mengakibatkan hipoglikemia. Umur rata-rata ibu yang
melahirkan anak mongoloid dan kelainan lain umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan
umur ibu yang melahirkan anak normal. Ini mungkin disebabkan oleh kelainan beberapa
endrokin dalam tubuh ibu yang meningkat pada umur lanjut, walaupun faktor lain yang
bukan endokrin juga ikut berperan.
A. Keunggulan Antropometri
Beberapa syarat yang mendasari penggunaan antropometri adalah:
a. Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas,
1. mikrotoa, dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah.
2. b. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif
3. c. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga
4. oleh tenaga lain setelah dilatih untuk itu.
5. d. Biaya relatif murah
6. e. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas.
7. f. Secara alamiah diakui kebenaranya.
B. Kelemahan Antropometri
1. Tidak sensitif, artinya tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat
serta tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu seperti zink dan Fe
2. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat
menurunkan spesifikasi dan sensitifitas pengukuran antropometri
3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi,
akurasi dan validitas pengukuran antropometri
1. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang terpenting karena dipakai untuk
memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur.usia beberapa hari, berat badan akan
mengalami penurunan yang sifatnya normal, yaitu sekitar 10% dari berat badan lahir. Hal
ini disebabkan karena keluarnya mekonium dan air seni yang belum diimbangi
asupan yang mencukupimisalnya produksi ASI yang belum lancar. Umumnya berat badan
akan kembali mencapai berat badan lahir pada hari kesepuluh.
Pada bayi sehat, kenaikkan berat badan normal pada triwulan I adalah sekitar 700 –1000
gram/bulan, pada triwulan II sekitar 500 – 600 gram/bulan, pada triwulan III sekitar 350 –
450 gram/bulan dan pada triwulan IV sekitar 250 – 350 gram/bulan.
Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa pada usia 6 bulan pertama berat badan akan
bertambah sekitar 1 kg/bulan, sementara pada 6 bulanberikutnya hanya + 0,5 kg/bulan. Pada
tahun kedua, kenaikannya adalah + 0,25 kg/bulan. Setelah 2 tahun, kenaikkan berat badan
tidak tentu, yaitu sekitar 2,3 kg/tahun.
Pada tahap adolesensia(remaja) akan terjadi pertambahan berat badan secara cepat( growth
spurt)
Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan
rumus dari Behram (1992), yaitu :
Perkiraan panjang lahir : 50 cm
Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 Panjang Badan Lahir
Perkiraan panjang badan usia 4 tahun = 2 x panjang badan lahir
Perkiraan panjang badan usia 6 tahun = 1,5 x panjang badan usia 1 tahun
Usia 13 tahun = 3 x panjang badan lahir
Dewasa = 3,5 x panjang badan lahir atau 2 x panjang badan 2 tahun
Atau dapat digunakan rumus Behrman (1992):
Lahir : 50 cm
Umur 1 tahun : 75 cm
2 – 12 tahun ; umur (tahun) x 6 + 77
3. Lingkar kepala
Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relatif konstan dan tidak
dipengaruhi oleh factor ras, bangsa dan letak geografis. Saat lahir, ukuran lingkar kepala
normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan bertambah sebesar + 0,5 cm/bulan pada bulan
pertama atau menjadi + 44 cm. Pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala paling
cepat dibandingkan dengan tahap berikutnya, kemudian tahun-tahun pertama lingkar
kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala
hanya bertambah + 10 cm.
Adapun cara pengukuran lingkar kepala adalah :
Siapkan pita pengukur (meteran)
Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supra orbita
bagian anterior menuju oksiput pada bagian posterior. Kemudian tentukan
hasilnya (lihat Gambar 1)
Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala
4. Lingkar Lengan Atas (Lila)
Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif lambat. Saat lahir, lingkar lengan atas sekitar
11 cm dan pada tahun pertama, lingkar lengan atas menjadi 16 cm. Selanjutnya ukuran
tersebut tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun.
Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak dan otot yang tidak
berpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai keadaan gizi dan
pertumbuhan anak prasekolah.
5. Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarang dilakukan. Pengukurannya
dilakukan pada saat bernapas biasa ( mid respirasi ) pada tulang Xifoidius( insicura
substernalis). Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan posisi berdiri pada anak yang
lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi berbaring.
A. Pengertian
IMT atau sering juga disebut indeks quatelet pertama kali ditemukan oleh seorang ahli
matematika Lambert Adolphe Jacques Quatelet adalah alat pengukur komposisi tubuh yang
paling umum dan sering dilakukan. Beberapa studi telah mengungkapkan bahwa IMT
adalah alat pengukuran yang berguna untuk mengukur obesitas dan telah
direkomendasikan untuk evaluasi klinik pada obesitas anak
Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1-27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0
Sumber : I Nyoman Supariasa dkk. Jakarta: EGG (2002 : halaman 61)