Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FADILATUR RAHMAN

NIM : 1901160032

PRODI : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

MATA KULIAH : MANAJEMEN MADRASAH

DOSEN : : Dr. TUTUT SHOLIHAH, M.Pd.

UAS

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen madrasah harus efektif efisien dan produktif,
jelaskan
2. Komponen apa saja yang harus di penuhi agar madrasah berkualitas berdasarkan standard
nasional pendidikan

JAWABAN

1. Pengertian manajemen bila ditinjau dari segi terminologi para ahli mengalami perbedaan
pendapat hal ini berdasarkan dengan latar belakang dan sudut pandang masing-masing.
Dari sudut istilah, manajemen berasal dari kata kerja “manage”. Kata ini, dalam kamus
The Random House Dictionary of the English Languange, College Edition, berasal dari
bahasa Italia “manegg (iare)” yang bersumber dari perkataan Latin “manus” yang berarti
“tangan”. Menurut Onong Uchjana Efendy, secara harfiah “manegg (iare)” bermakna: 1)
menangani, atau 2) melatih kuda. Sedangkan secara maknawiyah, masih menurut Onong
Uchjana Efendy, adalah: 1) memimpin, 2) membimbing, atau 3) mengatur.3 Ada juga
yang berpendapat, sebagaimana diungkapkan oleh Mochtar Efendy dalam bukunya,
bahwa manajemen berasal dari kata kerja bahasa Inggris “to manage” yang sinonim
dengan kata “to hand, to control”, dan “to guide” yang berarti mengurus, memeriksa, dan
memimpin. Dari kata ini, menurut Mochtar Efendy, manajemen dapat diartikan
pengurusan, pengendalian, memimpin atau membimbing.
(Mochtar Efendy, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, Jakarta: PT.
Bhratara Karya Aksara, 1986, hal. 123. )
Efisiensi dalam manajemen peningkatan mutu sekolah/madrasah merupakan
aspek yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya, baik itu dari segi manusia atau
ekonomi. Efisiensi sendiri sangat berpengaruh terhadap seluruh kegiatan manajemen
yang dilaksanakan di sekolah.
Depdikbud (1989) membedakan efisiensi pendidikan menjadi dua, yakni efisiensi internal
dan efisiensi eksternal. Efisiensi internal menunjukkan perbandingan antara prestasi
belajar (ukuran non-moneter hasil pendidikan) dan masukan biaya pendidikan. Sementara
efisiensi eksternal dihubungkan dengan metode cost-benefit analysis, yaitu perbandingan
keuntungan finansial pendidikan, biasanya diukur dari penghasilan lulusan dengan
seluruh jumlah dana yang dikeluarkan untuk pendidikannya.
Kinerja tim yang kuat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan keefektifan implementasi
manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Efektivitas dalam bidang pendidikan itu
sendiri berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, ketepatan waktu, partisipasi
aktif setiap anggota organisasi, dan tercapainya tujuan pendidikan yanag telah ditentukan.
Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan dengan keseluruhan proses penataan dan
penggunaan sumber daya manusia dan nonmanusia untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien.
(Mutohar, Prim Masrokan. 2013. Manajemen Mutu Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Hal 181 dan 186.)

2. Dimensi-dimensi keunggulan sebagai ciri sekolah unggul, adalah sebagai berikut :

a. Masukan (input) yaitu siswa diseleksi secara ketat dengan meng-gunakan


kriteria tertentu dan prosedur yang dapat dipertang-gungjawabkan. Kriteria yang
dimaksud adalah: (1) prestasi belajar superior dengan indikator angka rapor, Nilai
Ebtanas Murni (NEM), dan hasil tes prestasi akademik; (2) skor psikotes yang
meliputi inteligensi dan kreativitas; (3) tes fisik, jika diperlukan.

b. Sarana dan prasarana yang menunjang untuk memenuhi kebu-tuhan belajar


siswa serta menyalurkan minat dan bakatnya, baik dalam kegiatan kurikuler maupun
ekstra kurikuler.
c. Lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembangnya po-tensi
keunggulan menjadi keunggulan yang nyata baik lingkun-gan fisik maupun sosial-
psikologis.
d. Guru dan tenaga kependidikan yang menangani harus unggul baik dari segi
penguasaan materi pelajaran, metode mengajar, maupun komitmen dalam
melaksanakan tugas. Untuk itu perlu disediakan intensif tambahan bagi guru berupa
uang maupun fasilitas lainnya seperti perumahan.
e. Kurikulumnya diperkaya dengan pengembangan dan improvisa-si secara
maksimal sesuai dengan tuntutan belajar peserta didik yang memiliki kecepatan
belajar serta motivasi belajar yang lebih tinggi dibanding dengan siswa seusianya.
f. Kurun waktu belajar lebih lama dibandingkan sekolah lain. Karena itu perlu
ada asrama untuk memaksimalkan pembinaan dan menampung para siswa dari berbagai
lokasi. Di kompleks asrama perlu ada sarana yang bisa menyalurkan minat dan
bakat siswa seperti perpustakaan, alat-alat olah raga, kesenian dan lain-lain yang
diperlukan.
g. Proses belajar mengajar harus berkualitas dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan (accountable) baik kepada siswa, lembaga, maupun
masyarakat. h. Sekolah unggul tidak hanya memberikan manfaat kepada peserta
didik di sekolah tersebut, tetapi harus memiliki resonansi sosial kepada lingkungan
sekitarnya.
i. Nilai lebih sekolah unggul terletak pada perlakuan tambahan di luar kurikulum
nasional melalui pengembangan kurikulum, pro-gram pengayaan dan perluasan,
pengajaran remidial, pelayanan bimbingan dan konseling yang berkualitas,
pembinaan kreativitas dan disiplin.

(Jurnal Nadwa, Volume 6 Nomor 1, mei 2012)

Anda mungkin juga menyukai