Anda di halaman 1dari 30

PERUMAHAN TAMAN KAYANGAN

DESA CAMPUREJO, KECAMATAN BOJA, KABUPATEN KENDAL

Disusun guna memenuhi:


Tugas Mata Kuliah Perumahan dan Permukiman

Dosen Koordinator Mata Kuliah :


1. Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, M.T
2. Ir. Tjoek Suroso Hadi, M.T

Disusun Oleh :
AYU NOVITA SARI (31202000072)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mengkaruniai nikmat dan
hidayah-Nya, sehingga pnyusunan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Bersamaan dengan laporan mata kuliah perumahan dan permukiman dengan judul
“Perumahan Taman Kayangan, Boja” penulis ucapkan terima kasih dengan tulus,
dan diharapkan pembaca mendapatkan manfaat ilmu dan pengetahuan. Selama
penulisan laporan ini, penulis tidak luput dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak yang secara langsung ikut membantu proses penulisan laporan ini dan pihak
yang tidak secara langsung terlibat. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
dengan tulus kepada:
1. Ir. Hj. Eppy Yuliani, M.T sebagai kepala program studi Teknik Perencanaan
Wilayah dan Kota, Universitas Islam Sultan Agung.
2. Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, M.T dan Ir. Tjoek Suroso Hadi, M.T
sebagai dosen koordinator Mata Kuliah Perumahan dan Permukiman, yang
telah memberikan materi perkuliahan dengan sangat baik.
Semoga isi yang tertera dalam penyusunan Laporan ini dapat menjadi bahan
bacaan serta mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk pengembangan wilayah
dan kota. Penulis menyadari laporan ini masih banyak kekurangannya, penulis
meminta maaf apabila ada kesalahan penulisan atau kekurangan yang tidak
disadari. Sehingga segala kritik dan saran diharapkan dapat memperbaiki penulisan
laporan kedepannya.

Semarang, 13 Januari 2021

AYU NOVITA SARI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 3

1. 1 Latar Belakang ........................................................................................................... 3


1. 2 Tujuan dan Sasaran................................................................................................... 4

1. 2. 1 Tujuan ............................................................................................................... 4
1. 2. 2 Sasaran ............................................................................................................. 4
1. 3 Batasan Teori ............................................................................................................ 4
1. 4 Sistematika Pembahasan .......................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................................................... 6

2. 1 Pengertian Perumahan .............................................................................................. 6


2. 2 Kebijakan dan Kriteria Lokasi Perumahan.................................................................. 6
2. 3 Sarana dan Prasarana Perumahan ............................................................................ 8

BAB III WILAYAH STUDI ................................................................................................10

3. 1 Ruang Lingkup Wilayah ............................................................................................10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................11

4. 1 Lokasi Perumahan Taman Kayangan .......................................................................11


4. 2 Effect of Surrounding ................................................................................................12
4. 3 Large Unit .................................................................................................................13
4. 4 Sarana dan Prasana Perumahan ..............................................................................14
4. 5 Regulation of Use .....................................................................................................18
4. 6 Design Landscape Perumahan .................................................................................20
4. 7 Spesifikasi Material Taman Kayangan ......................................................................25
4. 8 Promotion .................................................................................................................25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................................28

5. 1 Kesimpulan ...............................................................................................................28
5. 2 Saran ........................................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................29

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Kawasan perkotaan merupakan kawasan yang identik dengan fenomena
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, suatu kawasan perkotaan akan
mengalami perkembangan dari sarana dan prasarana. Menurut Eko Budiharjo,
pertumbuhan penduduk yang tinggi diiringi oleh laju pembangunan yang cepat
disuatu kota. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat akibat faktor kelahiran
maupun urbanisasi di Kawasan Perkotaan Boja terus meningkat. Menurut
Kecamatan Boja Dalam Angka, penduduk Kawasan Perkotaan Boja pada tahun
2015 sebanyak 217.614 jiwa dan mengalami kenaikan pada tahun 2018 menjadi
29.659 jiwa. Perkembangan pembangunan di kawasan perkotaan ditandai dengan
tumbuhnya kawasan-kawasan baru, seperti industri, fasilitas umum, perdagangan
dan jasa. Perkembangan pembangunan tersebut senantiasi memerlukan lahan
yang digunakan untuk pembangunan. Fasilitas umum sudah pasti dibangun untuk
keperluan penduduk yang tidak dapat dipisahkan. Adanya kegiatan-kegiatan baru
disuatu perkotaan dan peningkatan jumlah penduduk di kawasan perkotaan,
meningkat pula kebutuhan hunian rumah di suatu kawasan.
Berdasarkan pertumbuhan penduduk yang terus bertambah dan kebutuhan
tempat tinggal juga terus meningkat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut
maka pemerintah pada tahun 2005 membuat program 100.000 unit RSS (Rumah
Sederhana Sehat) untuk memenuhi kebutuhan tersebut. RSS merupakan
perumahan dengan sarana dan prasarana yang masih belum memadai (Sastra M
& Marlina, 2006). Namun, banyak perumahan yang disediakan oleh pengembang
perumahan yang sudah sesuai dengan standar dan beberapa perumahan yang
belum sesuai standar yang ditetapkan. Standar pembangunan sarana dan
prasarana untuk perumahan mengacu kepada SNI 03-1733-2004 tentang Tata
Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan. Penerapan standar
pembangunan sarana dan prasarana perlu diperhatikan untuk kebutuhan dasar
tempat tinggal yang nyaman dan layak. Sehingga laporan ini dilatar belakangi oleh
pemenuhan kebutuhan perumahan yang kian diminati oleh masyarakat, namun

3
tidak banyak juga pembangunan perumahan belum dikelola secara maksimal
dengan mengikuti kebijakan yang ada.

1. 2 Tujuan dan Sasaran


1. 2. 1 Tujuan
Tujuan dari kajian ilmiah ini yaitu mengidentfikasi karakteristik Perumahan
Taman Kayangan, sehingga menghasilkan sebuah informasi tentang perumahan
dari keseluruhan aspek.
1. 2. 2 Sasaran
Sasaran yang digunakan untuk mencampai tujuan tersebut yaitu:
1. Mengidentifikasi karakteristik Perumahan Taman Kayangan.
2. Mengidentifikasi kesuaian lokasi Perumahan Taman Kayangan.
3. Mengetahui kajain teori atas kebijakan teori maupun literatur terkait
perumahan.
4. Mengidentifikasi dampak sekeliling perumahan Taman Kayangan terhadap
lingkungan sekitar (effect of surrounding).
5. Mengidentifikasi luasan lahan (Large Unit) Peurmahan Taman Kayangan.
6. Mengidentifikasi sarana dan prasarana perumahan.
7. Mengkaji regulasi yang digunakan dalam pembangunan perumahan.
8. Mengidentifikasi desain landscape perumahan.

1. 3 Batasan Teori
Batasan teori yang akan dibahas di kajian ilmiah dalam pembahasan
Perumahan Taman Kayangan yaitu:
1. Pengertian Perumahan, Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian
dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan
prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah
yang layak huni.
2. Fixtity Of Location, yaitu membahas lokasi yang sesuai dengan regulasi tata
ruang kota, memiliki batasan perumahan yang jelas dan kondisi fisik alam
yang mempertimbangkan pembangunan perumahan.
3. Effect Of Surrounding, yaitu membahas dampak yang ditimbulkan atas adanya
perumahan terhadap dampak lingkungan sekitar dan munculnya kawasan
binaan baru.

4
4. Large unit, yaitu membahas luas lahan yang digunakan oleh pengembang
perumahan dalam penggunaan lahan fasilitas, unit perumahan.
5. Sarana dan Prasarana, yaitu membahas sarana dan prasarana yang tersedia
di perumahan baik sarana dan prasarana lingkungan maupun individu.
6. Regulation of Use, yaitu membahas regulasi atau aturan-aturan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah dan diterapkan dalam pemangunan perumahan.
7. Desain Landscape, yaitu membahas desain perumahan dalam penggunaan
gaya arsitektur, perbedaa tema antar cluster, denah rumah yang berbeda.

1. 4 Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan dalam penyusunan kajian ilmiah ini berisikan empat
pokok bahasan yang dibagi menjadi empat bab yang saling terkait. Dengan itu
sistematika ini dijabarkan terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang permasalahan yang dibahas, tujuan dan
sasaran, batasan materi yang dibahas, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini berisikan kajian-kajian literatur berdasarkan kajian regulasi dan litertaur
review dari perumahan.
BAB III WILAYAH STUDI
Bab ini menjelaskan batas administrasi dan lokasi perumahan yang dibahas.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang identifikasi perumahan dari berbagai aspek yang ada.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan yang digunakan
dalam mengidentifikasi perumahan dan menyampaikan saran untuk perumahan.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

2. 1 Pengertian Perumahan
Perumahan dapat diartikan sebagai suatu cerminan dari diri pribadi manusia,
baik secara perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan dengan
lingkungan alamnya dan dapat juga mencerminkan taraf hidup, kesejahteraan,
kepribadian dan peradaban manusia penghuninya, masyarakat ataupun bangsa.
Jadi bisa disimpulkan bahwa kelas perumahan akan mencerminkan kelas
penghuninya juga, yaitu kalangan atas, menengah dan bawah
(Yudhohusodo,1991:1). Perumahan sebagaian besar merupakan kawasan
permukiman teratur, dimana perumahan dalam menentukan petak lahan hunian
rumah sudah direncanakan, jaringan jalan di perumahan umumnya sudah tertata
dengan baik dan fasilitas di dalam perumahan sudah tersedia. Perumahan adalah
kumpulan rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal, sebagai
lingkungan tempat tinggal, perumahan dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan (Sadana, 2014).
Menurut UU nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman dijelaskan bahwa perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian
dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan
prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang
layak huni. Menurut DPP REI Jawa Tengah (2015), perumahan dibagi dalam tiga
kelompok. pertama adalah perumahan besar dengan luas > 250 Ha, kedua adalah
perumahan sedang dengan luas 21 – 250 Ha, dan ketiga adalah cluster kecil
dengan luas 1 – 20 Ha. Penyediaan sarana prasarana perumahan bertujuan agar
bisa berlangsungnya kehidupan bermasyarakat antar keluarga dan pergerakan
barang,jasa serta orang di dalam lingungan hunian perumahan maupun keluar
lingkungan perumahan.

2. 2 Kebijakan dan Kriteria Lokasi Perumahan


Menurut UU nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman dijelaskan bahwa Penetapan lokasi perumahan dan permukiman
kumuh wajib memenuhi persyaratan:

6
a. kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata
ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota;
b. Kesesuaian dengan rencana tata bangunan dan lingkungan;
c. kondisi dan kualitas prasarana, sarana, dan utilitas umum yang memenuhi
persyaratan dan tidak membahayakan penghuni;
d. tingkat keteraturan dan kepadatan bangunan;
e. kualitas bangunan; dan
f. kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat.

Prayogo Mirhard (Wonosuprojo dkk, 1993) membahas tentang


pengadaanperumahan bagi berbagai tingkat pendapatan dan penentuan lokasi
perumahan yang baikperlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

➢ Aspek Teknis Pelaksanaan:


a. Mudah mengerjakannya dalam arti tidak banyak pekerjaan gali dan urug,
pembongkaran tonggak kayu, dan sebagainya.
b. Bukan daerah banjir, gempa, angin ribut, perayapan.
c. Mudah dicapai tanpa hambatan yang berarti.
d. Kondisi tanah baik, sehingga konstruksi bangunan direncanakan
semurahmungkin.
e. Mudah mendapat air bersih, listrik, pembuangan air limbah/ kotoran/ hujan.
f. Mudah mendapat bahan bangunan.
g. Mudah mendapat tenaga kerja.
➢ Aspek Tata Guna Tanah:
a. Tanah secara ekonomis lebih sukar dikembangkan secara produktif.
b. Tidak merusak lingkungan yang telah ada, bahkan kalau dapat
memperbaikinya.
c. Sejauh mungkin mempertahankan fungsi sebagai reservoir air
tanah,danpenampung air hujan.
➢ Aspek Kesehatan:
a. Lokasi sebaiknya jauh dari lokasi pabrik yang dapat mendatangkan polusi.
b. Lokasi sebaiknya tidak terlalu terganggu kebisingan.
c. Lokasi sebaiknya dipilih yang mudah untuk mendapatkan air minum,
listrik,sekolah, puskesmas dan lainnya untuk kepentingan keluarga.
d. Lokasi sebaiknya mudah dicapai dari tempat kerja penghuni.

7
➢ Aspek Politik Ekonomis:
a. Menciptakan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat sekitarnya.
b. Dapat merupakan suatu contoh bagi masyarakat disekitarnya
untukmembangun rumah dan lingkungan yang sehat.
c. Mudah menjualnya karena lokasinya disukai oleh calon pembeli dan
mendapatkeuntungan yang wajar.

Berdasarkan kajian kebijakan dari Undang-Undang No. 1 Tahun 2011


tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No. 41/PRT/M/2007, tentang pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya,
dan SNI 03-1733-2004, Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di
perkotaan. Didapatkan hasil lokasi perumahan memiliki kriteria lokasi sebagai
berikut:
a. Topografi datar sampai bergelombang (kemiringan lahan 0-25%, sumber lain
menyarankan 0-15%), dengan ketentuan 0-8% tanpa rekayasa lahan dan 8-
15% dengan rekayasa teknis lahan.
b. Ketinggian lahan kurang dari 1.000 meter di atas permukaan laut.
c. Penggunaan lahan kawasan permukiman tidak berada pada kawasan lindung
dan sawah irigasi.
d. Tidak berada pada wilayah sempadan sungai/pantai/waduk/danau/mata
air/saluran pengairan.
e. Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor, banjir, erosi, abrasi) .
f. Bukan tanah organosol, glay humus, laterit air tanah atau jenis tanah dengan
kadar liat tinggi.
g. Tidak berada pada jalur rel kereta api dan berada pada daerah aman
penerbangan.
h. Tersedia sumber air, baik tanah maupun air yang diolah oleh penyelenggara
dengan jumlah cukup. Untuk air PDAM suplai air antara 60 liter/orang/hari –
100 liter/orang/hari
i. Drainase baik sampai sedang, lahan datar (0-15%) kemampuan drainasenya
sedang, lahan bergelombang (15-45%) kemampuan drainasenya baik.

2. 3 Sarana dan Prasarana Perumahan


Sarana dan prasarana perumahan dibangun untuk menunjang aktivitas dan
kenyamanan penghuni perumahan, menurut Eko Budiharjo (2009:74),
Pengembang dari perumahan harus menyediakan sarana prasarana lingkungan di
lokasi perumahan, sarana prasarana tersebut adalah sebagai berikut :

8
1. Pelayanan sosial meliputi sekolah, klinik/puskesmas/rumah sakit yang ada
umumnya disediakan oleh pemerintah.
2. Fasilitas sosial meliputi tempat peribadatan, persemayaman, gedung
pertemuan, lapangan olah raga, tempat bermain, RTH, pertokoan, pasar,
warung, dan kaki lima.
3. Prasarana lingkungan meliputi jalan dan jembatan, air bersih, listrik, telepon,
dan persampahan.
Kebijakan daerah yang mengatur penyediaan sarana dan prasarana yaitu
menurut Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 19 Tahun 2018 tentang
Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Permukiman di
Kabupaten, dalam pasal 9 menyebutkan bahwa perumahan dilengkapi oleh sarana
seperti:
a. Sarana Perniagaan/pembelanjaan;
b. Sarana pelayanan umum dan pemerintahan;
c. Sarana pendidikan;
d. Sarana kesehatan;
e. Sarana peribadatan;
f. Sarana rekreasi dan olahraga;
g. Sarna pemakaman;
h. Sarana pertamanan dan ruang terbuka hijau; dan
i. Sarana parkir.
Prasarana perumahan dan permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7,
yaitu:
a. Jaringan jalan;
b. Jaringan saluran pembuangan air limbah;
c. Jaringan saluran pembuangan air hujan (drainase);
d. Tempat pembuangan sampah.
Pengembang perumahan menjadi penanggung jawab penuh dalam
pemenuhan sarana, prasana dan utilitas yang bertujuan untuk menjamin
keberlanjutan pemeliharaan dan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas di
lingkungan perumahan dan permukiman, hal tersebut disebutkan dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Kendal Nomor 19 Tahun 2018 tentang Penyerahan Prasarana,
Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Permukiman di Kabupaten yang menyatakan
Pengembang wajib menyerahkan prasarana, sarana dan utilitas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal 10 kepada Pemerintah Daerah.

9
BAB III
WILAYAH STUDI

3. 1 Ruang Lingkup Wilayah


Ruang lingkup wilayah merupakan cakupan ruang yang diidentifikasi dan
dianalisis sesuai dengan batas keruangan wilayah amatan, ruang lingkup wilayah
dibagi menjadi ruang lingkup wilayah makro dan ruang lingkup wilayah mikro.
Berikut penjabarannya:
A. Ruang Lingkup Wilayah Makro
Perumahan Taman Kayangan berada di Kecamatan Boja yang merupakan
salah satu kecamatan dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal,
Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kecamatan Boja yaitu 64,10 Km2 dengan
penggunaan lahan sebagian besar sebagai lahan bukan pertanian berupa
rumah atau bangunan, hutan negara, rawa-rawa dan lainnya yaitu sebesar
23,68 Km2 (36,94%) selebihnya berupa lahan sawah sebesar 20,02 Km2
(31,23%) dan lahan pertanian bukan sawah sebesar 20,4 Km2 (31,82%).
Secara administratif Kecamatan Boja berbatasan dengan:
- Sebelah Utara : Kecamatan Kaliwungu Selatan
- Sebelah Selatan : Kecamatan Limbangan
- Sebelah Barat : Kecamatan Singorojo
- Sebelah Timur : Kota Semarang
B. Ruang Lingkup Wilayah Mikro
Perumahan Taman Kayangan berada di Desa Campurejo, Kecamatan
Boja, Kabupaten Kendal. Berada di perbatasan Desa Campurejo dan Desa
Mijen, Kota Semarang. Memiliki luas wilayah 3,27 Km2 dengan jumlah
penduduk 4.102 Jiwa. Secara administrartif Desa Campurejo berbatasan
dengan:
- Sebelah Utara : Desa Meteseh, Kecamatan Boja
- Sebelah Selatan : Desa Ngabean, Kecamatan Boja
- Sebelah Barat : Desa Boja, dan Desa Tampingan, Kecamatan Boja
- Sebelah Timur : Mijen, Kota Semarang

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Lokasi Perumahan Taman Kayangan
Perumahan Taman Kayangan berada di Desa Campurejo, Kecamatan Boja,
Kabupaten Kendal. Perumahan ini berada dinauangan PT. Mikroland Property
Development, memiliki luas ± 9 Ha . Perumahan ini berlokasi tepat berbatasan
dengan Kota Semarang dan berada di Jalan Kolektor Boja-Mijen, jalan ini menjadi
jalan utama akses yang dapat dilalui dari Kota Semarang menuju Kabupaten Kendal
melalui jalur selatan. Perumahan Taman Kayangan memiliki lokasi yang sangat
strategis dan berada dilingkup Kawasan Perkotaan Boja. Karena berada
diperbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, Perumahan Taman
Kayangan memiliki akses yang mudah untuk menuju Kota Kendal maupun Kota
Semarang melalui Jalan Tol yang ada di Ngaliyan, Kota Semarang. Peruntukan
lahan yang digunakan oleh perumahan taman kayangan sesuai dengan RTRW
Kabupaten Kendal Tahun 2011-2031 yaitu dengan peruntukan lahan perumahan
dan permukiman. Berikut merupakan peta lokasi Perumahan Taman Kayangan:

Peta IV.1 Lokasi Perumahan Taman Kayangan, Boja


Sumber: Peta Digital RTRW Kabupaten Kendal Tahun 2011-2031

11
Gambar IV.1 Peta Lokasi Perumahan Taman Kayangan, Boja
Sumber: Marketing Perumahan Taman Kayangan

4. 2 Effect of Surrounding
Effect of surrounding yaitu dampak yang ditimbulkan disekitar lingkungan
perumahan. Perumahan Taman Kayangan, Boja berada di Jalan Kolektor Boja-
Mijen,adanya jalan kolektor penghubung Kota Semarang dan Kabupaten Kendal
menjadikan lokasi sekitar Jalan Kolektor Boja-Mijen terdapat banyak perumahan.
Hal itu disebabkan oleh keberadaan industri yang ada di Desa Campurejo dan
Mijen, sehingga banyak karyawan industri sekitar yang mencari hunian rumah
berada di dekat industri. Tingginya pertumbuhan dan pemekaran perumahan
menjadikan tutupan lahan terbangun di Desa Campurejo terus bertambah dan
menjadikan lahan pertanian berkurang.
Perumahan Taman Kayangan berada di lokasi dengan kondisi morflogi landai
dan datar, dan berada di pegunungan Gunung Ungaran, sehingga bencana yang
perlu diperhatikan adalah Longsor. Namun, Perumahan Taman Kayangan berada
lokasi yang sesuai dengan peruntukan lahannya sebagi permukiman, sehingga
tidak menyebabkan permasalahan bencana yang bisa timbul akibat pembangunan
perumahan Taman Kayangan. Kesenjangan fisik dan design juga tidak berdampak
pada lingkungan sekitar perumahan, karena berada jalan kolektor dan jauh dari
permukiman penduduk. Adanya kawasan binaan baru perumahan bisa berdampak

12
pada pembangunan kedepannya seperti pengadaan sarana pendidikan,
perumahan baru, dan pusat perdagangan dan jasa yang bisa memfasilitasi
penghuni perumahan.
4. 3 Large Unit
Perumahan Taman Kayangan, Boja berada di lahan seluas 9 Ha dengan
peruntukan lahan permukiman. Terdapat kurang lebih 500 unit perumahan dengan
berbagai type rumah. Berdasarkan siteplan berikut, perumahan taman kayangan
memiliki pemekaran lahan perumahan sebanyak 7 Ha di belakang lahan
perumahan, terdapat kurang lebih 500 unit yang ditawarkan oleh Perumahan
Taman Kayangan. Berdasarkan siteplan diatas blok rumah yang ditandai titik hitam
yaitu unit yang sudah terjual, banyaknya minat masyarakat terhadap hunian rumah
di perumahan dengan fasilitas yang memadai membuat perkembangan
pembangunan perumahan atau pemekaran perumahan terus berlanjut di
Perumahan Taman Kayangan. Berikut merupakan siteplan Perumahan Taman
Kayangan :

Gambar IV.2 Siteplan Perumahan Taman Kayangan


Sumber: Marketing Perumahan Taman Kayangan

13
4. 4 Sarana dan Prasana Perumahan
Sarana dan prasarana perumahan menjadi salah satu penunjang aktivitas
perumahan yang bertujuan untuk memberikan kesan kenyamanan dan kemanan
bagi pehuni perumahan. Sarana dan prasarana lingkungan yang disediakan oleh
pengembang perumahan Taman Kayangan yaitu:
1. Sarana Kemanan
Perumahan taman kayangan memberikan perasaan nyaman bagi
penghuninya dengan adanya pos keamanan yang dijaga 24 jam oleh petugas,
hal ini dilakukan dengan sistem portal dan melaporkan diri kepada petugas
apabila pengunjung yang bukan penghuni perumahan akan bertamu. Akses
masuk dan keluar perumahan memiliki 1 gerbang utama tepat disamping Jalan
Boja-Mijen.

Gambar IV.3 Pos Keamanan Perumahan Taman Kayangan


Sumber: Hasil Observasi, 2021

2. Sarana Peribadatan Masjid


Tempat peribadatan menjadi hal yang penting untuk kebutuhan rohani
penghuni perumahan, keberadaan masjid perumahan memudahkan
penghuninya untuk beribadah tanpa harus keluar dari lingkungan perumahan.
Perumahan Taman Kayangan memiliki lahan siap bangun untuk pembangunan
sarana peribadatan masjid, pada akhir tahun 2020 Perumahan Taman
Kayangan mulai membanguna masjid tersebut, namun belum selesai untuk
saat ini. Masjid ini dibangun di tengah-tengah perumahan yang dapat dijangkau
oleh penghuni perumahan dengan mudah.

14
Gambar IV.4 Sarana Masjid Perumahan Taman Kayangan
Sumber: Hasil Observasi, 2021
3. Sarana Pemakaman
Sarana pemakaman merupakan salah satu fasilitas yang perlu dipenuhi oleh
pengembang perumahan sebagai sarana umum yang bisa digunakan oleh
penghuni perumahan, sarana pemakaman ini dapat mengatasi permasalahan
sulitnya mencari lahan makam di perkotaan, adanya penyediaan pemakaman ini
dapat memudahkan penghuni perumahan untuk menguburkan jenazah keluarga
yang telah meninggal. Kebijakan yang mengatur pengadaan sarana pemakaman
yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 19 Tahun 2018 tentang
Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Permukiman di
Kabupaten, dalam pasal 9, pengembang perumahan wajib menyediakan sarana
pemakaman. Berdasarkan kebijakan tersebut, Perumahan Taman Kayangan
sudah mengikuti ketentuan yang ada.

Gambar IV.5 Makam Perumahan Taman Kayangan


Sumber: Hasil Observasi, 2021

15
Lokasi makam perumahan taman kayangan berada di luar kawasan
perumahan, lahan makam perumahan taman kayangan berada di Desa Trisobo,
Kecamatan Boja. Jarak yang ditempuh dari perumahan ke lokasi makam sejauh
6,3 km, makam ini terletak bersebelahan dengan makam eksisting yang ada di
Desa Trisobo. Berikut merupakan peta lokasi perumahan dan lokasi makam:

Peta IV.2 Lokasi Makam dari Perumahan Taman Kayangan


Sumber: Hasil Analisis, 2021

4. Ruang Terbuka Hijau


Ruang Terbuka Hijau atau RTH adalah sarana yang penting untuk
keberlanjutan ekosistem dan lingkungan perumahan, adanya RTH di perumahan
dapat mengatasi permasalahan polusi, cuaca ekstrim (panas). Perumahan Taman
Kayangan memiliki RTH Publik berupa pulau-pulau jalan dan taman perumahan,
adanya RTH yang tersebar di kawasan perumahan membuat perumahan ini
memiliki kesan yang sejuk dan nyaman. Selain RTH Publik, pengembang
Perumahan Taman Kayangan menyediakan RTH Privat untuk masing-masing unit
di perumahan, sesuai ketentuan pengadaan RTH Privat yaitu 10% dari luas lahan
rumah. Berikut merupakan dokumentasi RTH Perumahan Taman Kayangan:

16
Peta IV.3 Ruang Terbuka Hijau di Perumahan Taman Kayangan
Sumber: Observasi Lapangan, 2021

4. Prasarana Persampahan
Prasarana persampahan di kawasan perumahan merupakan prasarana
perumahan yang penting untuk kondisi lingkungan di sekitar perumahan dalam
menjaga kebersihan perumahan. Di perumahan taman kayangan menggunakan
sistem persampahan dengan menyediakan tempat sampah dimasing-masing
unit rumah yang telah disediakan, tempat sampah itu nantinya akan diambil oleh
petugas kebersihan untuk dibuang ke TPS. Hal itu menjadikan penghuni
perumahan tidak perlu repot untuk membuang sampah ke TPS karena sudah
disediakan prasarana persampahan.

Gambar IV.6 Prasarana Persampahan Perumahan Taman Kayangan


Sumber: Observasi Lapangan, 2021

17
5. Prasarana Jaringan Jalan
Jaringan jalan di Perumahan Taman Kayangan merupakan prasarana
penunjang sarana lainnya, dengan kemudahan akses jalan membuat penghuni
perumahan dapat melakukan kegiatan dengan mudah. Jaringan jalan di
perumahan ini memiliki lebar jalan 5 meter dengan perkerasn paving block.
Jaringan jalan di perumahan taman kayangan ditata dengan baik dan memiliki
estetika sendiri dengan bangunan jalan yang lengkap seperti lampu jalan, rambu
jalan, dan terdapat median pemisah jalan berupa pulau jalan. Akses jalan untuk
keluar masuk perumahan yaitu pada gerbang utama yang langsung menuju
Jalan Kolektor Boja-Mijen. Berikut merupakan dokumentasi jaringan jalan
perumahan taman kayangan:

Gambar IV.7 Jaringan Jalan Perumahan Taman Kayangan


Sumber: Observasi Lapangan, 2021

Berdasarkan sarana dan prasarana yang sudah dijelaskan diatas, adanya


sarana dan prasarana tersebut dapat memenuhi kebutuhan penghuninya dengan
sarana prasarana yang memadai, sesuai dengan yang ditetapkan perumahan
memiliki unsur Useful Life yaitu perumahan harus memberikan rasa nyaman kepada
penghuni dengan tersedianya fasilitas yang memadahi.

4. 5 Regulation of Use
Pemerintah Kabupaten Kendal mengatur pembangunan yang sesuai tertuang
dalam RTRW Kabupaten Kendal Tahun 2011-2031 yang mengatur pola dan
struktur ruang Kabupaten Kendal dalam jangka panjang, dalam memberikan izin
pembangunan sebuah perumahan, pengembang perumahan harus memenuhi
syarat-syarat yang harus di sediakan oleh perumahan dan menaati peraturan

18
RTRW Kabupaten Kendal, hal itu tertulis dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang Pasal 61, Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang
wajib:
a. Menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan;
b. Memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang
berwenang;
c. Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan
ruang.
Perumahan Taman Kayangan sudah mendapatkan izin pemanfaatan ruang
dengan memnuhi persyaratan yang ada dan menaati tata ruang di Kabupaten
Kendal, sesuai dengan pola ruang. Perumahan taman kayangan berada di
peruntukan lahan Kawasan Permukiman, dari peruntukan lahan tersebut
Perumahan Taman Kayangan berlokasi sesuai dengan peruntukan lahannya yaitu
Kawasan Permukiman atau Permukiman Teratur (Perumahan), berikut merupakan
Peta Pola Ruang Kabupaten Kendal Tahun 2011-2031 yang menunjukan Lokasi
Perumahan Taman Kayangan dalam peruntukan lahan permukiman:

Peta IV.3 Pola Ruang Kabupaten Kendal Tahun 2011-2031


Sumber: Peta Digital RTRW Kabupaten Kendal Tahun 2011-2031

19
4. 6 Design Landscape Perumahan
Untuk mendapatkan wajah karakter suatu perumahan, adanya design
landscape bisa menjadikan perumahan memiliki khas yang berbeda, karakter yang
mencirikan kawasan perumahan. Desain perancangan ruang untuk perumahan
memiliki tujuan yang bisa mengembangkan lingkungan atau kawasan perumahan
menjadi yang cocok dengan tema perumahan, lingkungan sekitar perumahan.
Konsep desain yang digunakan oleh Perumahan Taman Kayangan yaitu nuansa
asri yang bergaya arsitektur Bali. Pemberian tema tersebut bertujuan untuk
memberikan kesan nyaman, rindang, dan teduh untuk penghuni perumahan.
Terdapat 5 (lima) tipe rumah yang ditawarkan oleh Perumahan Taman Kayangan
yaitu:
1. Kecapai, Tipe 23/48
Unit perumahan dengan tipe 23/48 atau Kecapai ini merupakan tipe rumah
terkecil dari Perumahan Taman Kayangan, memiliki luas tanah 84 m2 dengan gaya
arsitektur bangunan Bali, rumah tipe ini cocok digunakan oleh masyarakat golongan
umur muda yang belum memiliki pasangan. Memiliki fasilitas 1 Kamar, 1 Kamar
Mandi, 1 Dapur, 1 Ruang Tamu, dan area carpot seluas 3 x 4 m untuk parkir
kendaraan. Rumah ini tergolong cukup dihuni 1 orang saja. Berikut merupakan
desain dari tipe rumah Kecapai 23/48 Perumahan Taman Kayangan :

Gambar IV.8 Tipe Rumah Kecapai 23/48


Sumber: Manajemen Pemasaran, Perumahan Taman Kayangan, 2021

20
2. Mimba, Tipe 30/84
Unit perumahan dengan tipe 30/84 atau Mimba memilik 2 pilihan layout
rumah yang berbeda, tipe ini merupakan rumah yang sama dengan Kecapai 23/48
hanya saja beda di layout rumah dan lahan terbangunnya. Tipe ini sama dengan
Kecapai memiliki luas tanah 84 m2 dengan gaya arsitektur bangunan Bali, rumah
tipe ini cocok digunakan oleh pasangan baru. Tipe Mimba memiliki 2 pilihan yang
berbeda dengan fasilitas yang beda, namun memiliki luas yang sama. Fasilitas yang
membedakan yaitu Mimba-1 memiliki fasilitas 1 Kamar, 1 Kamar Mandi, 1 Dapur, 1
Ruang Tamu, dan area carpot seluas 3 x 4 m untuk parkir kendaraan, sedangkan
Mimba-2 dibedakan dengan adanya penambahan fasilitas 2 Kamar dengan ukuran
kamar yang lebih kecil. Rumah ini tergolong cukup dihuni 2-4 orang. Berikut
merupakan desain dari tipe rumah Kecapai 23/48 Perumahan Taman Kayangan :

Gambar IV.9 Tipe Rumah Nimba 30/84


Sumber: Manajemen Pemasaran, Perumahan Taman Kayangan, 2021

21
Gambar IV.10 Denah Rumah Tipe Nimba 30/84
Sumber: Manajemen Pemasaran, Perumahan Taman Kayangan, 2021
3. Enau dan Bulian, Tipe 36/84
Unit perumahan Enau dan Bulian Tipe 36/84 memilik 2 pilihan layout rumah
yang berbeda, Tipe ini sama dengan Kecapai memiliki luas tanah 84 m2 dengan
gaya arsitektur bangunan Bali, rumah tipe ini cocok digunakan oleh pasangan
baru. Fasilitas yang dimiliki oleh Enau dan Bulian memiliki fasilitas yang sama
yaitu 2 Kamar, 1 Kamar Mandi, 1 Dapur, 1 Ruang Tamu, dan area carpot seluas
3 x 4 m untuk parkir kendaraan, Sedangkan yang membekan Enau dan Bulia
yaitu luas lahan terbangun dan ukuran kamar Bulia lebih besar dibandingkan
Enau. Rumah ini tergolong cukup dihuni 2-4 orang. Berikut merupakan desain
dari tipe rumah Kecapai 36/84 Perumahan Taman Kayangan :

Gambar IV.9 Rumah Tipe Enau dan Bulian 36/84


Sumber: Manajemen Pemasaran, Perumahan Taman Kayangan, 2021

22
Gambar IV.10 Denah Rumah Tipe Enau dan Bulian 36/84
Sumber: Manajemen Pemasaran, Perumahan Taman Kayangan, 2021

4. Bayur, Tipe 65/84


Unit rumah tipe bayur merupakan tipe rumah dengan 2 lantai, luas lahan dari
rumah bayur sama dengan lainnya yaitu 84 m2 , gaya arsitektur bangunanya juga
sama dengan lainnya yaitu Bali. Rumah tipe ini memiliki 2 lantai rumah dengan
fasilitas 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, 1 dapur, 2 ruang keluarga, dan di fasilitasi
carpot untuk 2 mobil dengan ukuran 5 x 4 meter. Rumah ini cocok untuk keluarga
yang memiliki jumlah keluarga 3-5 orang. Berikut merupakan desain dari tipe
rumah bayur.

Gambar IV.11 Rumah Tipe Bayur 65/84


Sumber: Manajemen Pemasaran, Perumahan Taman Kayangan, 2021

23
Gambar IV.12 Denah Rumah Tipe Bayur 65/84
Sumber: Manajemen Pemasaran, Perumahan Taman Kayangan, 2021

5. Damar, tipe 85/84


Unit rumah in merupakan tipe tertinggi di Perumahan Kayangan, tipe rumah
damar memiliki luas bangunan yang sama yaitu 85 m2, dengan gaya arsitektur
bangunan Bali. Rumah tipe ini memiliki 2 lantai sama dengan tipe bayur, yang
membedakan dengan tipe bayur ada luas bangunan yang digunakan oleh tipe
damar lebih luas, sehingga tipe damar memiliki fasilitas ruang yang lebih
banyak dan luas.

Gambar IV.13 Rumah Damar Bayur 85/84


Sumber: Manajemen Pemasaran, Perumahan Taman Kayangan, 2021

24
Gambar IV.14 Rumah Damar Bayur 85/84
Sumber: Manajemen Pemasaran, Perumahan Taman Kayangan, 2021

4. 7 Spesifikasi Material Taman Kayangan


- Pondasi : Pondasi setempat batu kali
- Dinding : Bata Plester + Cat
- Lantai : Keramik 40 x 40 cm
- Kamar Mandi : Keramik 20 x 20 cm
- Carpot : Rabat Beton
- Pintu : Double Plywoord
- Jendela : Kaca Bening
- Kusen : Aluminium
- Saniter : Kloset duduk
- Plafond : Gypsum + Rangka Besi Hollow
- Kuda-kuda : Baja ringan
- Atap : Genteng Lokal
- Listrik : PLN 1.300 w (1lt), 2.200 w (2lt)
- Air Bersih : PDAM
4. 8 Promotion
Media promorsi yang digunakan oleh manajemen pemasaran Perumahan
Taman Kayangan yaitu berupa digital marketing, dan selebaran brosur. Digital
marketing yang dilakukan oleh perumahan Taman Kayangan dikelola dengan baik,
meyediakan E-Brosur, Website, Video Review Youtube, Kantor pemasaran yang
sangat strategis, serta ulasan pengunjung di google review berjalan dengan baik.
Kemudahan akses informasi dan keterbukaan data oleh Perumahan Taman
Kayangan, memudahkan calon penghuni perumahan dalam mencari unit rumah

25
yang tersedia di Perumahan Taman Kayangan, berikut merupakan media promosi
Perumahan Taman Kayangan:

Gambar IV.15 Media Promosi Perumahan Taman Kayangan


Sumber: Observasi Lapangan, 2021

Gambar IV.16 Media Promosi Website Perumahan Taman Kayangan


Sumber: Observasi Lapangan, 2021

Gambar IV.17 Diskon Promosi Perumahan Taman Kayangan


Sumber: Observasi Lapangan, 2021

26
4. 9 Lampiran Dokumentasi Perumahan Taman Kayangan

Gambar IV.18 Perumahan Taman Kayangan


Sumber: Observasi Lapangan, 2021

27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dalam kajian ilmiah yang membahas Perumahan
Taman Kayangan yaitu dalam pemanfaatan lahan pembangunan perumahan harus
mengikuti regulasi yang ada, menaati ketentuan rencana tata ruang di Kabupaten
Kendal, hal itu dilakukan untuk menjaga fisik alam, ekosistem, ekologi, dan dampak
sekitarnya karena adanya pembangunan kawasan binaan baru yaitu perumahan.
Syarat-syarat yang sudah dipenuhi oleh perumahan taman kayangan menjadikan
perumahan ini sudah mengantongi izin oleh pemerintah Kabupaten Kendal.
Pemanfaatan lahan oleh perumahan Taman Kayangan menggunakan peruntukan
lahan Permukiman di Peta Pola Ruang Kabupaten Kendal Tahun 2011-2031, hal
itu sesuai dengan peruntukan lahnnya sebagai permukiman atau permukiman
teratur.
Perumahan taman kayangan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana
yang memadahi dan membuat kesan nyaman oleh penghuni perumahan,
Perumahan Taman Kayangan dibangun dengan gaya arsitektur bangunan khas
Bali dengan desain landscape yang menarik dan memiliki ciri khas dan tema
tersendiri. Terdapat 5 tipe rumah dengan luas lahan 84 m2 dengan tipe rumah yang
berbeda-beda. Perumahan ini sangat strategis lokasinya karena berada di Jalan
Kolektor Boja-Mijen.
5. 2 Saran
- Untuk meningkatkan kualitas ruang terbuka hijau selain taman, bisa
direncakan pembangunan taman bermain atau Play Ground ditengah
perumahan.
- Pembangunan masjid menjadi urgensi awal yang harus cepat diselesaikan,
karena masjid menjadi sarana utama peribadatan untuk penghuni
perumahan taman kayangan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Budihardjo, Eko. 2009. Arsitektur, Perumahan, dan Perkotaan. Yogyakarta : Gadjah


Mada University Press.
DPP Real Estate Indonesia Jawa Tengah, 2014.
Peraturan Daerah Kabupatenn Kendal Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Penyerahan
Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 41/PRT/M/2007, tentang pedoman Kriteria
Teknis Kawasan Budidaya, dan SNI 03-1733-2004.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.
Yudohusodo, Siswono, dkk. 1991. Rumah Untuk Seluruh Rakyat. Jakarta: Penerbit
Yayasan Padamu Negeri.

29

Anda mungkin juga menyukai