Anda di halaman 1dari 29

Japan

Kuliah
kerja
lapangan 2020
Kuliah
kerja
lapangan
ANGGOTA KELOMPOK
E
Ais Tsurayya Mumtaz 31202000068
Ayu Novita Sari 31202000072
Dhea Fina Ramadhanty 31202000074
Nabila Anggarina P 31202000086
Rizky Syarifah 31202000089
Sheilla Lucky 31202000096
kata
pengantar
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayahnya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
"Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Planologi 2020" yang
dilaksanakan secara virtual pada tanggal 28-29 November 2020. Banyak
hambatan yang menimbulkan kesulitan penyelesaian penyusunan
Laporan Kuliah Keja Lapangan ini, namun berkat bantuan dari berbagai
pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu,
atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
Ir. H. Rachmat Mudiyono, MT. Phd. Selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Islam Sultan Agung.
Ir. H). Eppy yuliani MT. selaku Kepala program Studi perencanaan
Wilayah dan Kota Universitas Islam Sultan Agung,
Dr. Hj. Mila Karmilah, ST. MT, selaku dosen pengampu dan dosen
pengampu mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan (KKL),
Teman-teman Perencanaan Wilayah dan Kota Kelas Sore angkatan
2020 yang telah memberikan semangat dan dorongan hingga
selesainya laporan ini.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah turut
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) ini. Semoga Amal kebaikan semua pihak tersebut mendapat
kebaikan dari Allah SWT. Walaupun disadari dalam pelaksanaan tugas
dan pembuatan laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini masih ada
kekurangan namun diharapkan laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini
dapat bermanfaat bagi pembaca budiman dan bagi perkembangan IImu
Pengetahuan.
Kuliah Kerja Lapangan
2020 JAPAN
DAFTAR
ISI
PENDAHULUAN 1
TUJUAN KEGIATAN 2
SASARAN KEGIATAN 2
SUBSTANSI KEGIATAN
3-6
Naramachi
7-8
Ginza-Tokyo 9-10
Shirakawa-Go 11-13
Hiroshima-Nagsaki 14-16
Kyoto

RESUME SUBSTANSI KEGIATAN 17-21

KESIMPULAN
Industri pariwisata merupakan salah satu

pendahuluan
sektor yang berperan sebagai penyumbang
pendapatan terbesar di beberapa wilayah,
termasuk Negara Jepang. Secara geografis,
Jepang merupakan negara kepulauan yang
terletak di sebelah timur Benua Asia. Negara
yang juga sering dijuluki sebagai Negara
Matahari Terbit ini memiliki luas sebesar
377.915 km2 dan terdiri dari 47 prefektur atau
provinsi. Dalam pembagian wilayah, Jepang
tidak menggunakan istilah provinsi melainkan
prefektur. Prefektur merupakan yuridiksi di
Jepang yang berada pada tingkatan yang
sama dengan provinsi dan juga dikepalai oleh
gubernur. Di luar Jepang, wilayah Jepang
dikenal dengan empat pulau terbesarnya
yaitu Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.
Sebagian besar pulau-pulau di Jepang
terdapat gunung, dan sebagian merupakan
gunung berapi.

Terkenal akan keindahan alam dan


kebudayaannya yang khas, Jepang menjadi salah
satu destinasi wisata yang menarik bagi para
wisatawan di seluruh dunia. Kedua hal tersebut
yang menjadi daya tarik bagi Negara Jepang
untuk dikunjungi. Budaya populer, khususnya
budaya masa kini, serta promosi yang dilakukan
oleh pemerintah Jepang menjadikan pariwisata
negara Jepang meningkat. Meskipun banyak
budaya luar yang masuk ke Jepang, akan tetapi
Jepang masih dapat mempertahankan beberapa
budayanya yang memiliki ciri khas tersendiri.
Selain terkenal dengan destinasi wisata yang khas
dengan keindahan alam dan budaya, Jepang
juga dikenal dengan destinasi kota-kota modern
yang khas akan gaya masa kini dan tradisi. Tidak
hanya menawarkan keindahan alam, tradisi, dan
budaya saja, tetapi destinasi wisata di Jepang juga
menarik dari segi arsitektur bangunan dan
keteraturannya.

Kuliah Kerja Lapangan


2020 JAPAN 1
Kuliah Kerja Lapangan 2
2020 JAPAN
Dalam menunjang perekonomiannya, Negara Jepang
tidak hanya mengandalkan sektor perdagangan saja.
Sektor pariwisata juga menjadi sektor yang memiliki
TUJUAN
peran sangat penting di negara Jepang. Menurut OCDE, Tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja
National Tourism Policiy Review of Japan 2002, industri Lapangan (KKL) ini adalah agar
pariwisata menyumbang pemasukan sebsar 2.2% dari
mahasiswa memiliki pengetahuan
total Gross Domestic Product (GDP) atau Produk
Domestik Bruto (PDB). Industri pariwisata berdampak dan wawasan mengenai destinasi
dalam total lapangan kerja di Jepang yaitu dengan pariwisata dan kebudayaan Negara
besaran kontribusi sebesar 2.9% pada tahun 2000. Jepang khususnya Shirakawa-Go;
Dalam meningkatkan sektor pariwisata, Jepang juga Higashiyama District, Kyota;
mengadakan pengembangan infrastruktur destinasi Naramichi, Nara; Ginza, Tokyo; dan
wisata dan peningkatan tata kelola destinasi wisata. Hiroshima-Nagasaki.
Pariwisata di Negara Jepang didukung dengan adanya
fasilitas-faslitas yang memadahi. Fasilitas-fasilitas
tersebut diadakan guna mendukung pengembangan
pariwisata yang ada, diantaranya yaitu sarana
SASARAN
transportasi, fasilitas penginapan, dan lain sebagainya. Sasaran dari kegiatan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) ini adalah dengan
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) bertujuan agar mengidentifikasi dan
mahasiswa memiliki pengetahuan dan wawasan mendeskripsikan wawasan
mengenai destinasi pariwisata dan kebudayaan dengan mengenai pariwisata dankebudayan
mengidentifikasi serta mendeskripsikan wilayah studi Negara Jepang khususnya
dalam beberapa aspek yang berkaitan dengan Shirakawa-Go; Higashiyama District,
perencanaan wilayah dan kota. Sesuai dengan uraian Kyota; Naramichi, Nara; Ginza, Tokyo;
yang telah disebutkan, kami memilih untuk melakukan dan Hiroshima-Nagasaki.
kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Negara Jepang
dengan beberapa destinasi wisata. Jepang menjadi
negara yang kami pilih karena memiliki destinasi wisata
yang menarik dengan keindahan alam dan budayanya
yang khas. Beberapa kunjungan yang kami pilih
diantaranya yaitu Shirakawa-Go; Higashiyama District,
Kyota; Naramichi, Nara; Ginza, Tokyo; dan Hiroshima-
Nagasaki.
Kuliah
kerja
lapangan

SUBSTANSI
E
KEGIATAN
NARAMACHI
Naramachi yang berpusat pada area
bekas bangunan Kuil Gangoji ini secara
resmi dikenal sebagai Naramachi Urban
Landscape Formation Area. Naramachi
terletak di pusat Kota Nara, Prefektur
Nara, dan merupakan daerah kota tua
dengan pemandangan bersejarah seperti
rumah kota, kuil, dan kuil. Terdapat
banyak tempat wisata dan restoran yang
memanfaatkan townhouse, Naramachi
merupakan distrik pelestarian bangunan
sejarah yang membentang di selatan
kawasan perkotaan Kota Nara, Prefektur
Nara. Jalan-jalan di Naramachi
didominasi oleh Machiya (rumah
pedagang) yang dibangun pada zaman
Edo, Meiji dan awal periode Showa.
Naramachi merupakan nama umum
daerah tersebut dan tidak ada distrik
administratif resmi di bawah nama
Naramachi.

Naramachi awalnya dikembangkan sebagai perpanjangan dari Nara Capital


Heijo-kyo di mana banyak kuil dan tempat pemujaan berada. Setelah
pemindahan ibu kota negara ke Nagaoka-kyo, ada kalanya Naramachi jatuh
ke dalam penurunan, kemudian secara bertahap menjadi daerah yang
berkembang pesat menjadi kota kuil Kuil Todai-ji dan Kuil Kasuga-Taisha.
Pada zaman Edo, berbagai bisnis (seperti membuat sikat, tinta, kelambu, kain
katun yang diputihkan, futon (tempat tidur gaya Jepang), pedang, minuman
sake dan kecap) berkembang di area Kuil Gango-ji yang sekarang menjadi
terdaftar sebagai warisan dunia.

Kuliah Kerja Lapangan


2020 JAPAN 3
Sejarah NARAMACHI
Sebelum Kyoto menjadi Ibu Kota Jepang pada 794
M, kehormatan ini dipegang oleh NARA, sebuah kota
Pada zaman Edo, berbagai
bisnis (seperti membuat
sikat, tinta, kelambu, kain
katun yang diputihkan,
sekitar 35 km lebih jauh ke selatan di daerah yang futon (tempat tidur gaya
dianggap sebagai tempat kelahiran peradaban Jepang), pedang,
Jepang. Selama periode ini, khususnya abad ketujuh minuman sake dan kecap)
dan kedelapan, agama Buddha menjadi mapan di berkembang di area Kuil
Jepang di bawah perlindungan bangsawan istana,
Gango-ji yang sekarang
yang mensponsori kuil dan karya seni yang megah,
banyak di antaranya bertahan hingga hari ini. menjadi terdaftar sebagai
Untungnya, sejarah kemudian meninggalkan Nara warisan dunia. Daerah ini
sebagian besar ke perangkatnya sendiri dan hari ini kemudian berkembang
tetap menjadi tempat yang santai dan menarik menjadi kota perdagangan
dengan latar belakang perbukitan berhutan. Sistem
dan industri yang mewakili
jalan jaringan Nara ditandai dengan baik dalam
bahasa Inggris dan pemandangan utama, empat di periode Edo. Menurut
antaranya ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia survei yang dilakukan oleh
UNESCO, semuanya berkumpul di tepi timur kota di ongoku-bugyo (nama
hamparan hijau Narakoen. Penarikan terbesar Iis kolektif para hakim yang
tidak diragukan lagi adalah Buddha perunggu ditempatkan di daerah-
monumental Todai-ji, dan kuil tersuci Nara, Kasuga
daerah penting yang
Taisha dengan deretan lentera, sementara Kofuku-ji,
Sangatsu-do dan Shin-Yakushi-ji semuanya langsung dikendalikan
membanggakan koleksi patung Buddha yang luar oleh pemerintah di zaman
biasa. Kota ini juga mempertahankan kawasan Edo) pada akhir abad ke-17,
pedagang tradisional Nara-machi yang terawat baik, populasi Naramachi
di mana beberapa ruko tua yang menarik telah
adalah 35.000.
diubah menjadi museum dan toko kerajinan.

Kuil Gangojii 4
Setelah lolos dari serangan
udara selama Perang
Dunia II, Naramachi

NARAMACHI
berkembang sebagai
bekas distrik perkotaan
Kota Nara setelah perang
dan, pada bulan April 1990,
daerah tersebut ditetapkan
sebagai 'Area Formasi
Lansekap Perkotaan
Naramachi' (sekitar 48.1ha)
sesuai dengan Peraturan
Konservasi Bentang Alam
Kota Nara.

Sejak zaman Edo, Naramachi dikatakan bahwa


penduduk di daerah ini adalah orang yang bangun
pagi. Hal ini didasarkan pada latar belakang
bahwa, pada masa itu, jika seekor rusa, yang
dianggap sebagai utusan dewa, ditemukan tewas
di depan rumah seseorang oleh petugas, itu
merupakan pelanggaran di mana mereka akan
menghadapi tuntutan serius atau dihukum.
dengan denda tiga sen (satuan mata uang lama di
Jepang). Oleh karena itu, penduduk daerah
tersebut datang untuk bangun pagi untuk
memeriksa apakah tidak ada rusa mati di depan
rumah mereka sebelum petugas mulai berkeliling
kota. Dikatakan bahwa ungkapan pepatah yang
mengatakan, 'Bangun pagi berdiri untuk
mendapatkan tiga mon' berasal dari masalah ini.

Pada paruh kedua abad ke-20, upaya untuk melestarikan bangunan machiya
menjadi aktif dan, pada tahun 1984, Nara Machizukuri Center (NMC) didirikan.
Restoran dan toko umum yang merupakan machiya yang telah direnovasi
untuk menawarkan fitur modern dengan tetap mempertahankan bentuk
aslinya, fasilitas budaya umum, kuil, dan tempat pemujaan mulai memenuhi
berbagai area kota. Karena itu, Naramachi mulai menarik perhatian sebagai
kawasan wisata baru di Nara dan, kini, labirin gang-gang sempitnya ramai
dikunjungi pengunjung yang menikmati suasana sejarah kota.

Kuliah Kerja Lapangan


2020 JAPAN 5
Budaya
TRADISINARAMACHI

Di Jalan Shimomikado di jantung Naramachi, Nakanishi Yosaburo telah


menjadi tempat wisata selama lebih dari 150 tahun, membuat wagashi
untuk upacara minum teh. Salah satu manisan populer meniru dawai jimat
Naramachi, yang disebut "migawarisaru", atau monyet kambing hitam,
yang bergelantungan di atap rumah untuk melindungi penghuninya.

Terdapat kepercayaan oleh


masyarakat Naramachi
bahwa boneka berwarna
merah tergantung di atap-
atap rumah. Ini adalah
boneka monyet merah dari
Kuil Koshin-do di Naramachi
yang dipercaya untuk
menghalau musibah
kebakaran.

MIGAWARI
ZARU
Kuliah Kerja Lapangan
2020 JAPAN 6
Ginza - Tokyo

Ginza merupakan sebuah kawasan yang terletak di Tokyo, Jepang


dengan luas 87 hektar pada ketinggian 4,4 mdpl dan memiliki jumlah
penduduk sekitar 3.500 jiwa. Nama "Ginza" berasal dari sebuah tempat
percetakan uang logam perak yang didirikan oleh Edo Bafuku pada
tahun 1612 yang disebut “Ginza” karena “Gin” berarti tempat produksi
koin perak.
Pada tahun 1872, pemerintah Meiji menetapkan kawasan Ginza
sebagai model moderenisasi sebagai ganti atas kawasan perdagangan
Tsukiji. Hal tersebut dikarenakan kawasan perbatasan Tsukiji yang
terletak di sisi tenggara Ginza habis terbakar. Pemerintah
memprakarsai pembangunan gedung dari bata tahan api, dan
pembangunan jalan-jalan yang lebih lebar untuk menghubungkan
Stasiun Shinbashi dan Enklave orang asing di Tsukiji, serta gedung-
gedung pemerintahan yang penting. Selain itu, Ginza juga diubah
sebagai pusat produksi gaya pakaian Barat, dan masakan Barat. Arsitek
Tomas Waters yang berasal dari Irlandia merupakan perancang tata
kota kawasan ini. Pada tahun berikutnya sudah selesai dibangun
promenade perbelanjaan berkiblat barat di Ginza yang berada di jalan
antara Jembatan Shinabashi dan Jembatan Kyobashi di barat daya
distrik Chūō, Tokyo.

Kuliah Kerja Lapangan


2020 JAPAN 7
SejarahGINZA
Ginza sempat hancur terkena serangan udara pada
saat perang dunia ke-dua, namun berhasil dibangun
kembali secara besar-besaran. Pada tahun 1970
pertamakalinya Ginza menjadi kawasan ramah
pejalan kaki karena pada jalan utama Ginza di buat
acara rutin saat hari libur yakni pada hari Sabtu,
Minggu, dan tanggal merah. Pada liburan musim
panas dibuka dari jam 12:00 - 18:00 waktu setempat,
sementara pada musim dingin, jalan dibuka dari jam
12:00 - 17:00 waktu setempat. Pada kawasan Ginza
terdapat 3 stasiun bawah tanah yaitu Stasiun Ginza,

Wako Stasiun Ginza-itchome dan Stasiun Higashi-Ginza.

Pada zaman dahulu, Ginza


terkenal dengan simbol
“peradaban dan
pencerahan” karena di
tempat ini terdapat kantor
penerbit majalah dan
surat kabar yang berfokus
pada berita tren pada
masa itu. Kendati
demikian, gedung-gedung
di “kota batu bata” Ginza Ginza merupakan kawasan perbelanjaan yang
kosong dikarenakan dipenuhi dengan restoran mewah, supermarket besar,
mahalnya harga jual dan serta toko-toko yang menjual barang bermerk. Pada
harga sewa. Pada saat ini, akhir pekan, jalan utama Chuo Dori menjadi jalur
hanya tinggal beberapa pejalan kaki yang sangat trendi. Selain terkenal
gedung bergaya eropa sebagai kawasan perbelanjaan, Ginza juga dikenal
yang masih tersisa, sebagai kota budaya dan hiburan. Terdapat Teikoku
diantaranya yang paling Gekijyou (Teater Imperial), Teaer Kabukiza, galeri-galeri
mencolok adalah gedung seni yang terkenal, dan toko-toko alat tulis. Selain itu
Wako yang diatasnya wisatawan dapat menikmati drama dan tari
terdapat Menara Jam tradisional terkenal Jepang yang ditampilkan di Teater
Hattori yang dibangun Kabuki-za. Toko kuno dan modern berjajar rapi dan
oleh pendiri perusahaan berbaur, kedua sisi itulah yang menjadi ciri khas Ginza
jam Seiko, Kintarō Hatori. dan menjadi daya tarik wisatawan.
8
Hiroshima
Nagasaki
Pada Desember tahun 1941, Amerika Serikat
memukul mundur pasukan Jepang. Amerika
Serikat bersiap meluncurkan invasi ke Jepang
untuk mengakhiri perang. Saat itu, 26 Juli
Presiden A.S Harry S. Trauman dan Perdana
Menteri Inggris Clement Attlee, dengan
Presiden Nasionalis China Chiang Kai-shek
mengeluarkan Deklarasi Postdam yang berisi
penyerahan tanpa syarat dari Jepang dan
mencantumkan persyaratan perdamaian
tambahan. Jepang tetap menolak Deklarasi
Postdam dan mendapati kondisi yang berat
jika mengindahkan ultimatum tersebut.
Taruman lalu memerintahkan penggunaan
bom atom yang telah dites sebelumnya, yaitu
bom atom pertama di Alamogordo New
Mexico akan diberikan kepada Jepang. Kota
Hiroshima dan Kokura sebagai tempat
dilakukan pengeboman sebab keduanya
termasuk kota-kota di Jepang yang sejauh ini
lolos dari serangan bom Amerika Serikat dan
sekutu.

Pada tanggal 6 Agustus 1945, pesawat pembom B-29 Enola Gay, yang dikemudikan oleh Paul
W. Tibbets. Misi Hiroshima adalah untuk mengejutkan Tokyo agar menerima syarat
penyerahan tanpa syarat Deklarasi Postdam. Pesawat itu menjatuhkan sebuah bom atom
uranium bernama Little Boy di Hiroshima. Dalam hitungan menit, Kota Hiroshima telah rata
dengan tanah dan ribuan orang menjadi korban. Di hari yang sama, bom lain disiapkan di
Pulau Tinian untuk target kedua. Pada tanggal 9 Agustus, pesawat B-29 Bock’s Car bersiap
untuk mengebom Kokura. Namun, asap yang mengepul di atas sasaran menyebabkan pilot
Sweeney mencari target alternatif lain yaitu Nagasaki.

Nagasaki hancur akibat bom yang diberi nama “Flat Man”.


Bom itu meledak pada ketinggian 1.800 kaki untuk
memaksimalkan dampak ledakan tersebut. Flat Man
meratakan bangunan, menghancurkan sistem kelistrikan,
dan menimbulkan kebakaran. Bom tersebut
menghancurkan 39% Kota Nagasaki dan memakan korban
ribuan penduduk. Secara keseluruhan dua bom atom
tersebut menewaskan 210.000 orang Jepang – 140.000 di
Hiroshima dan 70.000 di Nagasaki. Dua pertiga diantaranya
adalah wanita, anak-anak, dan orang tua. Sementara jumlah
korban dari militer dan tahanan asing tidak diketahui secara
pasti. Bom tersebut menghasilkan kebakaran, tekanan
ledakan, dan tingkat radiasi yang sangat tinggi.

Kuliah Kerja Lapangan


2020 JAPAN 9
TRADISI Budaya
Hiroshima Nagasaki
Genbaku Dome Wakaran
Berdoa untuk Perdamaian Dunia di Adanya budaya campuran antara Cina
Monumen Perdamaian Hiroshima dan Belanda yang bernama “budaya
Bangunan ini adalah sebagian kecil dari
wakaran” yaitu perpaduan budaya
yang tersisa dari bangunan yang terkena
bom atom di masa perang. Bangunan ini Jepang, Cina, dan Eropa. Budaya
dibiarkan begitu saja sebagai bentuk wakaran mempengaruhi hampir setiap
peringatan untuk mengenang aspek kehidupan Kota Nagasaki.

p
penderitaan dan kesedihan pada saat itu.
Bangunan ini tercatat sebagai situs
warisan dunia oleh UNESCO pada tahun otensi
1996.
daya tarik
Hiroshima
Banyaknya wisata yang terdapat di
Kota Hiroshima seperti Pusat Kota
Hiroshima yang banyak dipenuhi
pertokoan dan pusat perbelanjaan.
Selain itu adanya Hiroshima Castle yang
berbentuk sebuah kuil, beberapa
reruntuhan yang dapat menarik
wisatawan. Adanya Miyajima Aquarium
yang menyajikan kehidupan laut dari
garam lokal dan air tawar. Terdapat
pula Kuil Itsukushima yang terbangun
di atas air. Serta adanya Tomonoura
yang merupakan kota pelabuhan yang
bagian dari Taman Nasional Setonaikai.

Nagasaki
Nagasaki memiliki potensi berupa
perdagangan dan jasa yang mencakup
beberapa negara di Eropa. Hal ini
menjadikan Nagasaki menjadi salah
Peace Memorial Park satu faktor peningkatan ekonomi di
Genbaku Dome Negara Jepang.

Kuliah Kerja Lapangan


2020 JAPAN 10
Desa ini menjadi warisan budaya
Shirakawa- Go yang ada di Jepang yang selalu
diingat karena keunikan
tersendiri. Tidak hanya di Jepang
saja Desa ini terkenal namun
sampai belahan dunia karena
keindahan alam yang begitu
menawan. Selain itu yang
membuat desa ini terkenal
karena banyaknya bangunan
unik dan menyimpan sejarah
tinggi bernama gassho-zukuri.

Shirakawa go merupakan sebuah desa


Shirakawa go ini berbeda dengan
yang berada di Prefektu Gifu, Jepang. Gokayama. Meski kedua tempat ini
Karena bersejarah maka desa ini sama-sama dijadikan sebagai situs
dijadikan sebagai situs warisan dunia warisan dunia namun kedua
yang ada di Jepang. Lokasinya tepat tempat ini berbeda. Banyak
berada di lembah sungai Shirakawa dan pengunjung yang menganggap
berada di perbatasan Prefektur Gifu kedua tempat ini sama. Memang
dengan Toyama Desa Shirakawa-go lokasi kedua desa ini berdekatan,
merupakan desa bersejarah di Jepang dan untuk menjangkau tempat ini
yang menjadi warisan budaya UNESCO bisa menggunakan jalur bus dari
sejak Desember 1995. Desa terbesar di Kanazawa maupun dari Takayama.
daerah Shirakawa-go adalah Ogimachi Saat musim salju, desa ini berubah
menjadi hutan salju paling besar di
merupakan satu-satunya desa yang
dunia dan terbesar di Jepang.
paling mudah dicapai dari Kota
Suhunya bisa sangat dingin ketika
Takayama ataupun Kanazawa. Desa-desa
musim salju tiba. Desa wisata ini
lainnya yang memiliki bangunan serupa terletak di kaki Gunung Haku dan
agak lebih sulit dicapai dengan di lembah sungai Shokawa
transportasi umum. Desa ini juga menjadi sehingga hampir 96% area dari
destinasi wisata bagi pelancong dari Shirakawa merupakan hutan dan
negara lain yang ingin merasakan rumah memiliki pemandangan alam yang
tradisional khas Jepang yang sudah luar biasa indah. Secara geografis,
langka dan memiliki nilai estetika yang dahulu desa Shirakawa-go ini
indah dan unik. termasuk daerah yang terisolasi
dan tak tereksplor.

Kuliah Kerja Lapangan


2020 JAPAN 11
Sejarahhirakawa
Sejak Desember 1995 lalu,
Shirakawa-go, bersama dua
desa serupa di Gokayama,
ditetapkan sebagai Warisan
Dunia oleh Unesco sehingga
warga Shirakawa tidak bisa
sembarangan merenovasi
rumah mereka. Pemerintah
membuat peraturan untuk
mempertahankan kelestarian
rumah-rumah di desa ini.
Shirakawa-go memiliki jumlah
rumah bergaya gassho-zukuri
terbanyak dibanding dengan
dua desa bersejarah lainnya.
Hingga saat ini, rumah-rumah
gassho-zukuri ini masih
digunakan sebagai tempat
tinggal. Kuil Buddha, gubuk,
itakura (gudang), Kuil Shinto,
dan saluran air, adalah
beberapa objek lain yang wajib
dijaga dan dipertahankan.
Melihat rumah-rumah yang
berdampingan dengan alam
seperti melihat pemandangan
daerah yang belum terjamah.
Desa bersejarah Shirakawa-go merupakan contoh luar biasa daerah pemukiman
manusia yang menyatu dengan alam sekitar. Dahulu Shirakawa-go adalah bagian
dari wilayah klan Takayama pada awal periode Edo, tetapi padaabad ke-17 hingga
restorasi Meiji tahun 1868 daerah ini berada di bawah kontrol langsung dari Bakufu
Edo (pemerintahan militer). Setelah menjadi situs warisan dunia UNESCO, daerah ini
tumbuh sebagai tempat wisata populer di Jepang. Dengan meningkatnya para
wisatawan yang datang ke desa ini, kondisi perekonomi desa juga meningkat. Namun
kondisi ini membawa dampak sosial seperti penduduk di desa yang dahulu bekerja di
pertanian kini banyak yang beralih untuk membuka toko-toko souvenir dan
mengelola tempat parkir. Kondisi ini telah menjadi kekhawatiran bahwa perubahan
pola masyarakat akan melunturkan pesona kesederhanaan dan tradisi khas Jepang.
Kuliah Kerja Lapangan
2020 JAPAN 12
TRADISI Budaya
Yui
Tradisi ini pun menjadi perhatian
para turis juga, karena tradisi ini
biasanya dilakukan kurang lebih
oleh 200 orang secara bergotong
royong dan tidak jarang para
turis ikut membantu sebagai
tambahan pengalaman unik.

Tradisi Yui merupakan proses


penggantian atap rumah yang dilakukan
Alasan dibutuhkan sebanyak itu
selama 20 tahun hingga 30 tahun sekali
orangnya yang bantu melakukan
dengan cara gotong-royong sesama
penggantian karena diharapkan
warga. Rasa kebersamaan inilah yang
dapat selesai maksimal 2 hari agar
menjadi kekuatan dan kekeluargaan
pemilik rumah dapat segera
yang membuat Desa Shirakawa ini tetap
beraktivitas normal kembali.
bertahan bahkan mendapat perhatian
Pembangunan atap seperti itu
khusus di dunia pariwisata dunia.
bukan sekadar untuk keindahan,
Mungkin karena tradisi yang sarat dengan
tetapi untuk menghadapi iklim
kebersamaan dan gotong royong inilah
keras di daerah itu. Terletak di
yang menjadi satu dari sekian alasan
lembah Sungai Shogawa dan
kenapa Shirakawa begitu “cantik” dan
dikelilingi pegunungan,
unik sehingga bisa masuk dalam unesco
Shirakawa-go selalu mengalami
world of heritageBagi warga Shirakawa-
musim dingin dengan hujan salju
go, tradisi yui yang menunjukkan
yang hebat. Dengan atap yang
kebersamaan dan gotong royong itulah
memiliki kemiringan sekitar 60
yang menyebabkan desa itu masih
derajat itu, tumpukan salju cepat
bertahan hingga kini. Dan nilai-nilai itu
runtuh. Perancang rumah gassho-
juga yang menjadi salah satu poin
zukuri di masa lampau memang
penting yang menjadikan Shirakawa-go
memikirkan bentuk rumah
berstatus Warisan Dunia Biasanya
dengan kondisi alam. Salah
dilakukan setiap 20-30 tahun sekali.
satunya adalah semua atap
Tradisi ini pun menjadi perhatian para
rumah di desa itu menghadap ke
turis juga, karena tradisi ini biasanya
timur dan barat. Ini bertujuan
dilakukan kurang lebih oleh 200 orang
salju yang menumpuk segera bisa
secara bergotong royong dan tidak jarang
mencair ketika terkena matahari.
para turis ikut membantu sebagai
tambahan pengalaman unik.

Kuliah Kerja Lapangan


2020 JAPAN 13
Sejarah kyoto
Terdapat tujuh belas situs di Kyoto yang
menjadi warisan dunia UNESCO. Hal tersebut
menjadi bukti bahwa Kyoto menjadi daerah
dalam kelestarian sejarah dan kekayaan
budaya jepang. Kyoto pernah menjadi
ibukota Jepang lebih dari satu millennium
hingga 1868. Pemerintahan Kyoto berhasil
menjadi kota terbaik di dunia. Sejarah Kyoto
dimulai tahun 794 SM saat Kaisar Kammu
melakukan pemindahan ibu kota ke Kyoto
dari Nagaoka-kyō. Kaisar Kammu merupakan
Kaisar Jepang yang ke 50. Heian-kyō
merupakan ibukota istana pada tahun 794,
saat itu ibukota bernama kyō no miyako dan
berubah menjadi Kyoto.
Pertengahan abad 10, Heian-kyō mulai Terletak di bagian tengah pulau
mengalami perubahan. Daerah Ukyo mulai Honshu, Jepang. Kota ini memiliki
memiliki populasi yang rendah dengan
sebagian besar tanahnya dijadikan lahan populasi mendekati 1,5 juta Total
pertanian. Padahal sebelumnya dihuni oleh luas wilayahnya adalah 827,83
pengrajin dan pedagang. Penduduk mulai km². Sebelumnya merupakan
menghuni daerah Sakyo hingga ibukota kekaisaran Jepang
perkembangan Heian-kyō menjadi terpusat selama lebih dari seribu tahun,
kearah timur Sungai Kamo dan utara. Hal
sekarang menjadi ibu kota
tersebut membuat Heian-kyō tidak seimbang.
Perang besar Onin dan Bunmei telah berjalan Prefektur Kyoto yang terletak di
11 tahun di akhir abad 15 menjadi titik wilayah Kansai, serta bagian
hancurnya kejayaan Kyoto. 25 rahun di utama dari wilayah metropolitan
habiskan untuk membangun dan bangkit Kyoto-Osaka-Kobe
kembali walaupun tidak seperti semula.
Kyoto tak lagi menjadi pusat segala kegiatan. Kyoto memiiki sawah dan kebun
terhampar 2 km antara Kamigyo dan Shimogyo. Hal tersebut membuat Kyoto
terlihat terbagi menjadi dua. Kyoto terbengkalay selama 100 tahun hingga akhirnya
Toyotomi Hideyoshi memberi perintah membangun Kyoto kembali. Toyotomi
Hideyoshi merupakan pemimpin Jepang saat zaman Sengoku hingga zaman Azuchi
Momoyama. Toyotomi Hideyoshi berupaya untuk meningkatkan urbanisasi hingga
membuat Kyoto hidup kembali. Akhirnya Kyoto dikelilingi oleh benteng. Gosho atau
Istana Kekaisaran dibangun di tengah kota dan Istana Juraku-dai dibangun dalam
balutan emas.

Kuliah Kerja Lapangan


2020 JAPAN 14
TRADISI Budaya
Maiko dan Geiko merupakan
wanita penghibur yang terampil
Maiko dan Geiko
secara tradisional. Maiko dan Geiko
menghibur tamu kedai makanan
dan kedai the tradisional di Kyoto.
Maiko dan Geiko muncul di Kyoto
setelah pengadilan kekaisaran
memindahkan ibukota ke Kyoto
(Heian-Kyo). Perbedaan Geiko dan
Maiko terletak pada tingktannya.
Remaja wanita dengan usia 15
hingga 20 tahun serta masih
mengikuti pendidikan untuk
menjadi Geiko. Maiko diajarkan
tarian, bahasa serta kesenian
tradisional untuk menghibur tamu.
Pengunjung selain dihibur oleh maiko
bisa juga mengikuti permainan khas
Jepang yakni Tora-Tora. Tora-tora
merupakan permainan yang sama
dengan permainan suit kertas gunting
batu dengan aturan yang sama namun
tidak menggunakan tangan tetapi
seluruh badan. Permainan ini terdiri dari
Watonai yang mengacung-acungkan
tombak, Obaa-san dengan membungkuk
dan tora yang berjalan dengan empat
kaki seolah-olah menyerupai macan.
Watonai akan lebih kuat dengan Tora,
Obaas-san lebih kuat dari Watonai dan
Tora lebih kuat dari Obaa-san. Permainan
ini dilakukan dengan dua orang berdiri
dislingi oleh sebuah sehat, dan saat lagu
Tota-Tora dimainkan keduanya harus
keluar secara perlahan dengan
memeragakan peran yang didapatkan.

Kuliah Kerja Lapangan


2020 JAPAN 15
p otensi
daya tarik
Fushimi Inari-Taisha
Fushimi Inari merupakan kuil Shinto yang
didedikasi untuk Inari yakni dewa padi. Fushimi
Inari terkenal dengan pemandangan yang sangat
indah dengan 10.000 tori kecil yang melengkung
diatas jalan. Butuh dua jam perjalanan hingga
sampai keatas bukit, Pada sekeliling kuil berjejer
Kitsune. Kitsune meruakan patung rubah karena
rubah dianggap sebagai utusan Inari.

Kimono
Kimono merupakan pakaian
tradisional kepang yang indah.
Kimono digunakan saat acara-
acara khusus. Kimono saat ini
digunakan dengan gaya
Arashiyama
Arashiyama adalah destinasi yang terkenal dengan
dimana kimono dibuka dari
keindahan hutannya. Atmosfir Arashiyama sangat
depan dan diikat dengan obi. tenang sehingga menjadi daya tarik pengunjung.
Obi merupakan selempang Sepanjang hutan terdapat jalan setapak yang dapat
kimono. dilalui oleh pengunjung. Pengunung bisa melalui
Kimono dikembangkan di jalan setapak dengan berjalan kaki dan bersepeda
Kyoto pada Periode Edo (1603-
1868). Distrik Nishijin terletak
pada barat laut pusat Kyoto
menjadi sumber dari semua
kain kimono dan obi.

Kuliah Kerja Lapangan


2020 JAPAN 16
Kuliah
kerja
lapangan

RESUME
E
SUBSTANSI
KEGIATAN
NARAMACHI
Naramachi ( 奈良 町 , secara harfiah berarti "Kota Nara") adalah bekas
distrik pedagang Nara, di mana beberapa bangunan tempat tinggal
dan gudang tradisional dilestarikan dan dibuka untuk umum. Butik,
toko, kafe, restoran, dan beberapa museum kini berjejer di jalur
sempit distrik itu.

Banyak bangunan Naramachi di Zaman Edo dan sebelumnya


adalah machiya, "rumah kota" panjang dan sempit yang berfungsi
sebagai toko dan tempat tinggal pedagang lokal. Bagian depan toko
machiya sering kali dibuat sempit untuk menghemat pajak, yang
biasanya dihitung berdasarkan akses jalan properti daripada total
luasnya. Saat ini, beberapa machiya telah diawetkan dan dibuka
untuk umum sebagai museum.

Sebelum berkembang menjadi distrik pedagang sekitar abad ke-15,


daerah Naramachi yang sekarang dulunya ditempati hampir
seluruhnya oleh lahan Kuil Gangoji yang dulunya luas. Gangoji
adalah salah satu kuil terpenting di Jepang selama Periode Nara dan
telah terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia Unesco. Meskipun
pernah menjadi kompleks yang luas, saat ini hanya tersisa beberapa
bangunan candi.

17
GINZA
Ginza merupakan sebuah kawasan yang terletak di Tokyo, Jepang
dengan luas 87 hektar pada ketinggian 4,4 mdpl dan memiliki
jumlah penduduk sekitar 3.500 jiwa. Nama "Ginza" berasal dari
sebuah tempat percetakan uang logam perak yang didirikan oleh
Edo Bafuku pada tahun 1612 yang disebut “Ginza” karena “Gin”
berarti tempat produksi koin perak.

Ginza Tokyo (makna bahasa Jepang langsungnya adalah kursi


perak) adalah kawasan perdagangan dan perbelanjaan paling ramai
dan elite di Tokyo, dengan puluhan mal pusat perbelanjaan, butik
pakaian, galer seni dan pertunjukan teater, museum, restoran, dan
kafe. Kawasan ini berada di jantung kota Tokyo, dekat dengan pusat
pemerintahan di Kasumigaseki, pusat bisnis dan kantor, dan Tokyo
Station. Karena begitu strategisnya kawasan ini, maka harga
tanahnya bisa mencapai 100 juta yen atau 10 miliar per meter
persegi. Harga tanahnya yang amat tinggi membuat kawasan Ginza
sangat cocok untuk perbelanjaan dan butik berkelas. Kita bisa
menemukan banyak toko menjual brand-brand terkenal dunia
dalam satu jalan lurus saja di Ginza. Ginza menjadi pusat fashion dan
aksesor (ada pusat fashion Ginza Wako dan Mitsukoshi, Matsuya dan
Kitte Mall)

18
SHIRAKAWA
GO
Shirakawa-go merupakan sebuah desa wisata yang berada di
Prefektu Gifu, Jepang dan merupakan desa bersejarah di Jepang
yang menjadi warisan budaya UNESCO sejak Desember 1995. Desa
ini dihuni oleh 1900 jiwa dan mereka tinggal di dalam bangunan
yang unik bernama Gassho-zukuri. Pemandangan alam sangat
indah di sini karena memang didominasi pegunungan dan juga
perbukitan dengan persentase 96%, sedangkan sisanya digunakan
sebagai lahan persawahan dan bercocok tanam. Saat musim salju,
desa ini berubah menjadi hutan salju paling besar di dunia dan
terbesar di Jepang. Desa bersejarah Shirakawa-go merupakan
contoh luar biasa daerah pemukiman manusia yang menyatu
dengan alam sekitar. Setelah menjadi situs warisan dunia UNESCO,
daerah ini tumbuh sebagai tempat wisata populer di Jepang.

Dengan meningkatnya para wisatawan yang datang ke desa ini,


kondisi perekonomi desa juga meningkat. Namun kondisi ini
membawa dampak sosial seperti penduduk di desa yang dahulu
bekerja di pertanian kini banyak yang beralih untuk membuka
toko-toko souvenir dan mengelola tempat parkir. Kondisi ini telah
menjadi kekhawatiran bahwa perubahan pola masyarakat akan
melunturkan pesona kesederhanaan dan tradisi khas Jepang.
Shirakawa go memiliki tradisi yui yaitu pergantian atap rumah.
Acara penggantian atap ini juga bisa mendatangkan turis. Para
wisatawan asing tidak sekadar menonton, tetapi juga berpartisipasi
di dalamnya serta kebudayaan mengenalkan tradisi dan ciri khas
nya kepada wisatawan melalui destinasi wisata. Potensi daya tarik
yang berada di Shirakawa go seperti Rumah Gasho-zukkuri,
Shirakawa Hachiman kuil Shinto, Festival Doburoku Matsuri.

19
Hiroshima
nagasaki
Hiroshima dan Nagasaki di Negara Jepang memiliki sejarah yang
cukup penting bagi peradaban dunia karena merupakan bagian
dari Perang Dunia ke 2. Dari pengeboman Amerika Serikat dan
Sekutu kepada Hiroshima dan Nagasaki yang mengakibatkan
rusaknya kedua kota tersebut dan mengakibatkan korban jiwa yang
tidak sedikit. Namun Negara Jepang mampu bangkit dari
keterpurukan tersebut dan menjadi salah satu negara dengan
kategori negara maju. Peristiwa tersebut menjadikan banyaknya
tradisi dan budaya yang muncul di dua kota tersebut.

Hiroshima memiliki tradisi berupa berdoa untuk perdamaian dunia


di Monumen Perdamaian Hiroshima atau Genbaku Dome yang
merupakan satu-satunya bangunan tetap berdiri kokoh pada saat
pengeboman tersebut. Nagasaki memiliki budaya Wakaran yang
merupakan penggabungan antara budaya Jepang, Cina, dan
Belanda. Kedua kota tersebut memiliki potensi dan daya tariknya
tersendiri. Dimana untuk Hiroshima memiliki potensi berupa wisata
yang banyak sedangkan untuk Nagasaki memiliki potensi berupa
perdagangan dan jasa antar negara di Eropa.

20
Kyoto
Kyoto terletak di pulau Honshu dan memiliki memiliki populasi
mendekati 1,5 juta. Ibukota istana Kyoto disebut Heian-Kyo. Pada
zaman dulu Kyoto disebut Kyōraku, Rakuchū, atau Rakuyō.
Berdasarkan sejarah saat tahun 794 kaisar memindahkan ibukota
dari Nara ke Kyoto. Sehingga banyak bangunan tua san warisan
budaya di Kyoto. Kini Kyoto menjadi ibu kota Prefektur Kyoto yang
terletak di wilayah Kansai, serta bagian utama dari wilayah
metropolitan Kyoto-Osaka-Kobe.
Bangunan bersejarah di Kyoto seperti Torii merah di Kuil Fushimi-
Inari-taisha, panggung besar Kuil Kiyomizu-dera dan Jalan Bambu
di Gunung Arashiyama. Pemandangan Kyoto banyak digambarkan
seperti gambaran utama Negeri Jepang. Selain bangunan-
bangunan bersejarah, tarian-tarian tradisional, kesenian seni
tradisional, serta makanan dan manisan Jepang dapat dengan
mudah ditemukan di Kyoto. Kyoto menjadi tujuan wisata yang
paling menarik untuk orang-orang yang ingin menikmati budaya
tradisional Jepang. Terdapat pula museum-museum seperti
Museum Kerajinan Tradisional Kyoto atau Tondaya Nishijin Textile
Lifestyle Gallery.

21
daftar
pustaka
Caesare, N. (2019). Rumah Tradisional Gassho Zukuri di Daerah
Shirakawa Go.
his-travel.co.id. 2020. Semua Informasi Tempat Terbaik di
Kyoto. Diunduh 18 Desember 2020
idntimes.com. 2019. 7 Rekomendasi Wisata Budaya & Sejarah
di Kyoto Jepang, Cobain Deh!. Diunduh 18 Desember 2020
japanhoppers.com. 2017. Panduan Wisata di Kyoto. Diunduh 18
Desember 2020
Peneliti, T.I.M., Nahdi, N & Israela, D. (2020) Universitas
Dr.Soetomo Surabaya. Agustus 2020.
Rough Guides. Tanpa Angka Tahun. Japan (Kyoto and Nara).
thedailyjapan. 2016. Kinkaku-Ji, Pesona Kuil Emas di Utara
Kyoto. Diunduh 18 Desember 2020
thedailyjapan. 2016. Kuil Yasaka, Satu lagi Situs Warisan
Berharga di Kyoto!. Diunduh 18 Desember 2020
thedailyjapan. 2016. Kyoto Akan Menghilangkan Tiang Listrik
dari Jalan Utama Untuk Menghidupkan Kembali Suasana
Tempo Dulu. Diunduh 18 Desember 2020
thedailyjapan. 2016. Kyoto-Gyoen: Taman Nasional Penuh Nilai
Sejarah. Diunduh 18 Desember 2020
thedailyjapan. 2016. Sejarah Kyoto dan Pembangunannya di
Era Modern. Diunduh 18 Desember 2020

22
Kuliah
kerja
lapangan E
2020

Anda mungkin juga menyukai