Anda di halaman 1dari 9

Tinjauan Penerapan Material dan Finishing Elemen

Pembentuk Ruang pada Area Lapangan Bulu Tangkis


Tangkas Sport Centre
Clinton Ligafata Lisjanto1, Hafidh Indrawan 2
FSRD Universitas Tarumanagara
Email : Clinton.615170004@stu.untar.ac.id ,

Abstract— Bulu tangkis merupakan sebuah cabang olahraga yang berkembang pesat di Indonesia dan menghasilkan
banyak atlet berprestasi. Salah satu aspek yang sangat berpengaruh terhadap permainan bulu tangkis adalah penerapan
material dan finishing elemen pembentuk ruang pada area lapangan. Penerapan material yang sesuai dengan standar
bertujuan untuk mendukung performa pemain dari segala aspek karena permainan bulu tangkis membutuhkan factor
penglihatan dan pergerakan yang cepat. Pada area lapangan bulu tangkis Tangkas Sport Centre ada beberapa bagian yang
sudah memenuhi ketentuan yang ada, seperti pada bagian lantai dan atap. Namun masih ada juga yang belum sesuai
dengan ketentuan, terutama adalah pada bagian dinding yang menggunakan warna yang terlalu variative dan memiliki
bukaan void yang tidak ditutup, sehingga dapat mengganggu konsentrasi visual dari pemain. Hal ini menunjukkan bahwa
area lapangan bulu tangkis Tangkas Sport Centre masih belum ideal dan sesuai dengan standar sepenuhnya. Penelitian ini
dapat menjadi acuan untuk pihak manajemen Tangkas Sport Centre untuk memperbaiki fasilitas yang mereka miliki agar
lapangan bulu tangkis Tangkas Sport Centre dapat menjadi lapangan bulu tangkis yang ideal untuk para pemain.

Kata kunci: material , finishing , lapangan , bulutangkis

I. PENDAHULUAN pada area lapangan. Penggunaan material dan


Bulu tangkis merupakan sebuah cabang finishing yang memenuhi spesifikasi akan
olahraga yang tersebar luas di Indonesia. mendukung kualitas pemain dalam bermain
Semakin banyak atlet-atlet bulu tangkis bulu tangkis dari segala aspek.
Indonesia yang mengikuti olimpiade rancah Penggunaan material yang tidak sesuai
internasional, bahkan membawa pulang dengan standar yang diajukan, dapat
medali-medali penghargaan untuk Indonesia. mengurangi kualitas dan kenyamanan
Olahraga ini adalah cabang olahraga yang pemain. Karena olahraga bulu tangkis
cukup ditekuni banyak orang terutama di membutuhkan faktor penglihatan dan
Indonesia. Cabang olahraga ini dilakukan oleh pergerakan yang cepat.
2 orang atau 4 orang yang saling berlawanan Menurut KBBI, material adalah bahan yang
untuk menjatuhkan shuttle cock ke area akan dipakai untuk membuat barang lain;
lawan. Para pemain harus mengikuti bahan mentah untuk bangunan. Material
pergerakan shuttle cock yang sangat cepat. merupakan aspek yang sangat penting dalam
Salah satu aspek yang sangat merancang sebuah interior, terebih untuk
mempengaruhi permainan bulu tangkis ruang yang memiliki spesifikasi khusus, seperti
adalah penggunaan material dan finishing
dalam perancangan ini yaitu pada area tes material lantai dibuat oleh BS EN
lapangan bulu tangkis. 14904:2006 .
Tangkas Sport Centre sudah berdiri sejak Menurut Badan Standarisasi Nasional
lebih dari 30 tahun yang lalu sebagai tempat (2001) Nilai reflektansi finishing lantai harus di
pusat olahraga yang cukup terkenal dan antara 20-40%. Finishing plafond harus
menghasilkan banyak atlet bulu tangkis yang berwarna kusam dengan nilai reflektansi 70-
baik dan berkualitas. Hal ini menarik 90%. Warna dengan nilai reflektansi lebih dari
perhatian peneliti untuk mencari tahu 90% misalnya putih dapat menimbulkan
informasi lebih lanjut tentang fasilitas pada distraksi dan tidak boleh digunakan.
Tangkas Sport Centre, terutama pada area Lapangan bulu tangkis yang ideal memiliki
lapangan bulu tangkis. empat bidang dinding tanpa jendela atau roof
Tujuan peneliti melakukan penelitian ini light. Tidak boleh terdapat elemen tambahan
adalah untuk mengetahui spesifikasi yang dapat menimbulkan distraksi, terutama
penggunaan material dan finishing elemen yang berwarna terang. Hendaknya tidak
pembentuk ruang pada area lapangan bulu terdapat cekungan atau tonjolan yang dapat
tangkis, dan mengetahui kesesuaian memerangkap kok. Finishing dinding harus
penggunaan material dan finishing pada area berwarna kusam dengan nilai reflektansi 30-
lapangan bulu tangkis Tangkas Sport Centre 50%.
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Angka reflektansi cahaya atau biasa
Menurut standar dari Sport England disebut LRV (Light Reflectance Value)
(2011), material lantai lapangan yang merupakan jumlah total dari cahaya terlihat
direkomendasikan untuk lapangan adalah (visible light) yang dipantulkan oleh sebuah
lantai pegas yang ditutupi dengan vinyl yang permukaan di segala arah dan di semua
dapat menyerap tekanan dan bertujuan untuk panjang gelombang ketika diterangi oleh
menciptakan area lantai yang elastis. Jenis sebuah sumber cahaya. LRV memiliki skala 0%
material lain yang dapat dipakai adalah lantai sampai 100%. Nol diasumsikan hitam mutlak,
kayu dengan pola susunan parallel. Finishing dan 100% diasumsikan putih yang reflektif
yang diterapkan pada lantai adalah yang secara sempurna. Hitam mutlak atau putih
berjenis matte untuk menghindari pantulan sempurna tidak ada dalam istilah sehari-hari,
cahaya dengan warna yang direkomendasikan rata-rata warna paling hitam memiliki LRV
yaitu hijau, biru ataupun kayu alami yang sekitar 5% dan warna paling putih sekitar 85%
dilapisi seal transparan. Standar dan metode (www.squidoo.com).
Aula bulutangkis yang ideal memiliki empat lain. Namun dinding dari lapangan serbaguna
dinding polos tanpa jendela atau jendela atap. harus dibuat setahan mungkin terhadap
Tidak diperbolehkan adanya gangguan yang tekanan untuk menahan benturan, yang mana
dapat mendistraksi penglihatan pemain. cenderung menggunakan material yang tidak
Tekstur permukaan, warna dan nilai pantul menyerap suara. Untuk lapangan bulu tangkis,
harus konsisten dan tidak mengganggu. Jika konstruksi keseluruhan harus dirancang untuk
ada jendela atau benda yang memberikan menyerap suara dengan kualitas dengung
pantulan, maka harus ditutup dengan kain suara 1.5-2.0 detik pada frekuensi tengah. Hal
atau rollerblind. ini dapat dicapai dengan bantuan penyaluran
Tirai digunakan untuk memisahkan getaran ke balok akustik atau ke langit –
lapangan dan dibuat dari setidaknya langit.
ketinggian 2 meter dan menggunakan warna Tingkat isolasi suara di lapangan harus
yang sama dengan dinding lapangan. Tempat cukup untuk mencegah pemain terganggu
tirai ditempatkan di ujung ke ujung bagian oleh kebisingan eksternal. Peringkat
lapangan untuk pembatas dan sebagai kebisingan standar adalah 40 NR. Peralatan
penghalau suara atau akustik lapangan. sistem pemanasan dan ventilasi harus
(Badminton Design Guidance). sesenyap mungkin.

II. METODE
Penelitian ini menggunakan metode
pendekatan kualitatif dengan memilih objek
lapangan bulu tangkis di Tangkas Sport Centre,
Komplek Greenville, Jl. Tj. Duren Barat,
RT.11/RW.9, Duri Kepa, Kec. Kebon Jeruk,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Gambar 1. Roller blind pada jendela
Pendekatan kualitatif adalah suatu
(badminton design guidance, 2011)
prosedur penelitian yang menghasilkan data

Akustik internal aula dapat memiliki deskriptif berupa kata tertulis ataupun lisan

dampak signifikan terhadap permainan. serta perilaku orang yang dapat diamati.

Lapangan bulu tangkis tidak diharuskan Analisis dalam penelitian kualitatif cenderung

memiliki ketahanan sekuat dinding olahraga dilakukan secara analisis induktif dan makna
makna merupakan hal yang esensial (Lexy
Moleong, 2006: 04). III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari Hasil dokumentasi yang didapat dari
perencanaan penelitian, pelaksanaan kegiatan observasi adalah sebagai berikut :
penelitian, sampai pembuatan laporan
penelitian. Penelitian dilaksanakan di bulan
Februari 2020 sampai dengan bulan Mei 2020.
Teknik pengumpulan data di dalam
penelitian secara langsung dan tidak langsung.
Secara langsung menggunakan metode
observasi langsung dengan cara deskripsi
Gambar 2. Lantai area lapangan
tertulis di lokasi penelitian. Dan melakukan
(dokumen foto penulis,2020)
pengumpulan dokumen dengan cara
mencatat dan melakukan proses dokumentasi Pada bagian lantai area lapangan bulu
dengan mengambil foto. Sedangkan secara tangkis Tangkas Sport Centre menggunakan
tidak langsung, data didapat dari studi material Taraflex dengan ketebalan 23 mm,
literatur yang bersumber dari jurnal, buku, dengan finishing matte warna hijau tua. Garis
internet, dan paper yang berkaitan dengan lapangan menggunakan cat warna putih
material dan finishing interior pada area dengan finishing matte.
lapangan bulu tangkis.
Metode analisis pada penelitian
menggunakan metode analisis komparatif.
Dalam penelitian ini metode analisis
komparatif digunakan untuk membandingkan
penggunaan material dan finishing yang ada
di Tangkas Sport Centre dengan spesifikasi
yang ditetapkan oleh standar internasional.
Hasil penelitian yang didapatkan nantinya
Gambar 3. Penggunaan Taraflex flooring
berupa kesimpulan tentang kesesuaian
(http://www.ipsalsport.cz/catalogue/indoor/ ,2020)
penerapan material dan finishing pada obyek
penelitian dengan standar yang didapatkan
dari studi literatur yang ada.
Penerapan material finishing pada lantai susunan kayu sebagai aksen pada dinding.
sudah cukup memenuhi standar yang Ada juga bagian yang menggunakan triplek
direkomendasikan, namun karena pembuatan berwarna hitam.
area sudah cukup lama, finishing pada area
lantai sudah mulai kotor dan memudar. Garis
lapangan yang berwarna putih sudah mulai
kotor dan timbul bercak hitam. Cat pada
lantai juga sudah kusam.
Gambar 5. Dinding area lapangan
(dokumen foto penulis,2020)

Gambar 4. Area Lapangan


Gambar 6. Dinding area lapangan (1)
(dokumen foto penulis,2020)
(dokumen foto penulis,2020)

Menurut standar, seharusnya area dinding


lapangan meminimalisir penggunaan warna
dan bahan yang berbeda, namun dinding area
lapangan bulu tangkis Tangkas Sport Centre
menggunakan beberapa material dan juga
warna yang berbeda. Hal ini dapat

Tabel 1. Spesifikasi performa material lantai lapangan mengakibatkan pemain kurang focus saat
bulu tangkis mengejar pergerakan shuttle cock. Perbedaan
(Badminton design guidance,2011)
warna dan material pada dinding dapat
menggangggu penglihatan saat bermain.
Dinding lapangan menggunakan material
Untuk warna cat sebagian warna dinding
batu bata dengan finishing aci dan cat dinding
terlalu cerah sehingga dapat mengganggu
berwarna hijau tosca dan hijau muda. Pada
konsentrasi visual pemain.
bagian depan juga ada yang menggunakan
Penggunaan warna pada dinding lapangan diperoleh dari susunan – susunan panel kayu
terlalu bervariatif, menggunakan lima warna yang berada di dinding area lapangan dan
yang berbeda, sehingga tidak memenuhi juga dengan menggunakan tirai. Panel kayu
standar yang direkomendasikan. Selain itu, yang digunakan berukuran panjang 60 cm dan
juga ada bukaan ruangan seperti void yang lebar 8 cm yang disusun secara horizontal.
tidak ditutup dengan pintu ataupun
rollerblind. Hal ini tentu tidak sesuai dengan
ketentuan yang ada. Sinar lampu yang berasal
dari ruangan lain tentu mengganggu Gambar 7. Gambar Kerja Dinding Lapangan
(dokumen penulis,2020)
kenyamanan visual pemain.
Akustik yang tidak menyerap suara dapat
Tinggi dari lantai ke pintu bagian atas
mengganggu konsentrasi pemain, serta dapat
setinggi 3 meter. Dan ukuran keseluruhan
mengganggu pembicaran antara pelatih
area lapangan dengan panjang 50 meter,
dengan pemain.
lebar 25 meter dan tinggi 10 meter.

Tabel 2. Tabel reflektansi cahaya


(badminton design guidance,2011)

Bagian akustik pada arena lapangan bulu


tangkis juga perlu diperhatikan. Konstruksi Gambar 8. Panel kayu pada dinding area lapangan
akustik pada lapangan harus dapat menyerap (dokumen foto penulis,2020)

suara dengan kualitas reverbrasi 1.5-2.9 detik


pada frekuensi tengah. Hal ini dapat dicapai Tirai pada area lapangan berfungsi untuk
dengan bantuan penyaluran getaran ke balok menghalau suara, sebagai pembatas antara
akustik atau langit- langit. lapangan, dan juga sebagai penghalau shuttle
Pada lapangan bulu tangkis Tangkas Sport cock agar tidak masuk ke area lapangan yang
Centre penyerapan suara dari akustik lain.
Tirai yang direkomendasikan setidaknya finishing elemen pembentuk ruang pada
memiliki ketinggian 2 meter dan lapangan bulu tangkis Tangkas Sport Centre
menggunakan warna yang sama dengan dengan standar sudah sebagian sesuai.
dinding lapangan, agar tidak mengganggu Penerapan material dan finishing pada
konsentrasi visual pemain. Tempat tirai lantai sudah sesuai dengan ketentuan yang
ditempatkan dari ujung ke ujung lapangan. direkomendasikan oleh standar badminton
design guidance dari sports England.
Penerapan material dan finishing pada
dinding masih banyak yang tidak sesuai, yaitu
penggunaan finishing dengan cat dengan
warna yang berbeda – beda sehingga dapat
mengganggu konsentrasi visual pemain.
Penggunaan material kayu dengan warna
Gambar 9. Atap area lapangan coklat juga dapat mengganggu konsentrasi
(dokumen foto penulis,2020)
visual pemain karena memberikan aksen
warna yang mencolok bagi mata pemain.
Bagian langit – langit pada lapangan bulu
Tirai yang digunakan sudah sesuai dengan
tangkis Tangkas Sport Centre menggunakan
standar. Warna yang digunakan sama dengan
rangka besi sebagai kuda-kuda. Pada bagian
warna dinding, namun dengan tingkat cerah
atas atap menggunakan seng. Lalu pada
yang berbeda. Tinggi tirai juga sudah sesuai
bagian dalam dilapisi dengan aluminium foil
dengan standar yaitu 2 meter dan diletakkan
untuk menghalau panas dari sinar matahari
dari ujung ke ujung lapangan.
kedalam area lapangan bulu tangkis.
Akustik yang digunakan dalam area
Penggunaan aluminium foil masih sesuai
lapangan bulu tangkis Tangkas Sport Centre
standar karena masih berwarna terang.
juga diperhatikan. Penggunaan kayu pada
Diperlukan untuk memberikan kebutuhan
dinding digunakan sebagai penyerap suara
pantulan cahaya untuk area lapangan.
pada lapangan.
Aluminium foil dibiarkan begitu saja, tanpa
Penggunaan material finishing pada bagian
finishing lebih lanjut.
atap juga sudah sesuai dengan standar warna
IV. SIMPULAN yang ditentukan. Penggunaan material
finishing atap adalah aluminium foil yang tidak
Kesesuaian penerapan material dan
diberikan finishing tambahan sehingga sesuai
dengan tingkat reflektansi warna yang
direkomendasikan. V. UCAPAN TERIMA KASIH
Usia fasilitas Tangkas Sport Centre yang Peneliti mengucapkan terimakasih kepada
sudah cukup tua, mengakibatkan kualitas pihak – pihak terkait yang membantu dalam
material dan finishing sudah mulai menurun. pelaksanaan penelitian ini, diantaranya adalah
Finishing pada area lantai sudah mulai kusam dosen pembimbing dan tim survey lapangan.
dan memiliki bercak hitam, sehingga garis DAFTAR PUSTAKA
lapangan juga sudah mulai kurang jelas
Badan Standarisasi Nasional. 2001. SNI 03-
terlihat.
65722001, tentang Tata Cara
Pada area dinding juga sudah ada beberapa
Perancangan Sistem Ventilasi dan
bagian yang retak dan kusam. Pada area panel
Pengkondisian Udara pada Bangunan
kayu juga sudah ada beberapa bagian yang
Gedung. Standar Nasional Indonesia.
mulai terbuka karena konstruksi yang sudah
Jakarta
tua.
Badan Standarisasi Nasional. 2016. SNI 03 –
Pada bagian atap, finishing masih terlihat
6575-2001 ,tentang Tata Suara. Standar
layak dan awet. Dikarenakan ketinggian atap
Nasional Indonesia. Jakarta
yang cukup tinggi, sehingga tidak tersentuh
Farid Khusnul M. Andi R. 2012. Desain
dan tahan lama.
Pencahayaan Lapangan Bulu Tangkis
Penelitian ini menemukan beberapa
Indoor ITS. Jurnal Teknis Pomits. 1(1) : 1
ketidaksesuaian penerapan material dan
– 8.
finishing pada lapangan bulu tangkis Tangkas
KBBI. 2016. Kamus Besar Bahas Indonesia
Sport Centre. Penelitian ini juga menemukan
(KBBI) [Online]
beberapa kualitas fasilitas yang sudah
https://kbbi.kemdikbud.go.id/ (akses 6
menurun dan mulai rusak karena usia tua.
Mei 2020 )
Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi
Lori Sawaya., 2005, LRV-Light Reflectance
peneliti berikutnya yang ingin membahas
Value of Paint, [Online]
masalah tentang material dan finishing pada
https://thelandofcolor.com/lrv-light-
area lapangan bulu tangkis, dan juga dapat
reflectance-value-of-paint-colors/ (akses
menjadi pertimbangan bagi pihak Tangkas
6 Mei 2020)
Sport Centre untuk memperbaiki ataupun
Medi Lembang. 2012. Landasan Konseptual
melakukan renovasi terhadap fasilitas yang
Perencanaan Dan Perancangan
tidak sesuai dengan standar yang ada.
Gelanggang Olahraga Bulutangkis di
Sleman D.I. Yogyakarta [Skripsi]. D.I.
Yogyakarta (ID): Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Novan Ardy P. 2016. Analisis Standarisasi
Fasilitas Lapangan Olahraga pada
Gelanggang Olahraga Bahurekso Kendal
[Skripsi]. Semarang (ID): Universitas
Negeri Semarang
Riyan Kurniawan. 2018. Gedung Pelatihan
Badminton di Kota Singkawang. Jurnal
Online Mahasiswa Arsitektur Universitas
Tanjungpura. 6(1) : 358 – 373.
Sport England. 2011. Badminton Design
Guidance Note. England. Belmont Press.
Vito Kosasih. Kuntjoro Santoso. Pusat
Pelatihan Bulutangkis di Surabaya.
Jurnal Edimensi Arsitektur. 6(1) : 473 –
480.

Anda mungkin juga menyukai