Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Hepatitis B merupakan peradangan atau infeksi pada sel-sel hati

yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB). VHB dapat bersifat akut maupun

kronik dan termasuk penyakit hati yang paling berbahaya dibandingkan dengan

penyakit hati yang lain. Penyakit Hepatitis B ini tidak menunjukkan gejala yang

jelas, hanya sedikit warna kuning pada mata dan kulit disertai lesu. Penyakit

Hepatitis B dapat dideteksi salah satunya dengan pemeriksaan HBsAg (Hepatitis

B Surface Antigen) yang merupakan antigen permukaan dari VHB. Penderita

sering tidak sadar bahwa dirinya sudah terinfeksi VHB dan tanpa sadar pula dapat

menularkan infeksi Hepatitis B kepada orang lain (Kemenkes, 2019).

Penyakit hepatitis B telah menginfeksi sejumlah 2 milyar orang didunia

(WHO, 2018). Sekitar 240 juta orang mengidap hepatitis B kronis sedangkan

untuk hepatitis C di dunia diperkirakan sebesar 170 juta orang. Hepatitis B

menyebabkan hampir 1,4 juta kasus baru dan 300.000 kematian setiap tahunnya

di wilayah asia.

Jumlah ibu hamil yang diperiksa hepatitis B sebanyak 1.643.204 di 34

provinsi (Riskesdas, 2018). Hasilnya, sebanyak 30.965 ibu hamil reaktif

(terinfeksi virus hepatitis B), dan 15.747 bayi baru lahir dari ibu reaktif hepatitis B

telah diberikan Imunoglobulin Hepatitis B (HBIg). Sedangkan di Rumah Sakit Ibu

dan Anak Budhi Asih Purwokerto tahun 2020, terdapat 1430 pemeriksaan
1

ditemukan 45 pemeriksaan yang positif (Buku Register RS Ibu dan Anak Budhi

Asih, 2010)

Persalinan ibu yang positif HBsAg berisiko terjadinya penularan Hepatitis B

secara horizontal. Pemeriksaan HBsAg pada ibu hamil sebelum melakukan

persalinan merupakan skrining adanya penularan Hepatitis B secara vertikal.

Risiko penularan Hepatitis B dengan hasil pemeriksaan HBsAg positif, berbahaya

terhadap janin yang dikandung ibu karena dapat mengancam keselamatan ibu dan

bayinya. Selain berbahaya terhadap ibu dan bayinya, bahaya penularan infeksi

Hepatitis B juga dapat mengancam tenaga medis yang menolong ibu saat proses

persalinan (Radji, 2015).

Faktor resiko di kabupaten Bulu Kumba dengan hasil yang didapat distribusi

kelompok kasus maupun kontrol paling banyak berada pada rentang umur 31-35

tahun sebesar 23,3 %, bersasarkan usia kehamilan pada kelompok kasus dan

kontrol paling banyak pada trimester 2 yaitu masing-masing 46,7% dan 58,3%,

berdasarkan paritas kelompok kasus yang paling banyak adalah multipara

(36,7%), sedangkan kelompok kontrol paling banyak merupakan multipara

(40,8%). (Ernawati, 2018)

Hasil Studi pendahuluan pada tanggal 23 Oktober 2020, dengan kepala

laboratorium Rumah Sakit Ibu dan Anak Budhi Asih Purwokerto mengatakan

bahwa sebagian ibu menolak melakukan pemeriksaan HbsAg dengan metode

rapid test. (Data Primer, 2020). Petugas kesehatan yang hanya mengutamakan

keselamatan pasien dan tidak terlalu memperhatikan keselamatan dirinya sendiri

pada saat melakukan tindakan medis dan saat ibu melakukan persalinan, hal
2

tersebut juga merupakan salah satu alasan penting untuk melakukan pemeriksaan

HBsAg pada ibu hamil khususnya pada ibu hamil trimester 3.

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui

gambaran hasil pemeriksaan HBsAg pada ibu hamil trimester 3 dengan metode

rapid test di Rumah Sakit Ibu dan Anak Budhi Asih Purwokerto tahun 2020.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran hasil pemeriksaan HBsAg pada ibu hamil

trimester 3 dengan metode rapid test di Rumah Sakit Ibu dan Anak Budhi

Asih Purwokerto tahun 2020?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan HBsAg pada ibu hamil

trimester 3 dengan metode rapid test di Rumah Sakit Ibu dan Anak

Budhi Asih Purwokerto tahun 2020.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Pendidikan

Dapat memberikan gambaran tentang hasil pemeriksaan HBsAg pada ibu

hamil trimester 3 dengan metode rapid test dan diharapkan hasil

penelitian ini dapat menjadi tambahan ilmu bagi perawat dalam

meningkatkan kemampuan untuk memberikan asuhan keperawatan

professional khususnya bagi ibu hamil trimester 3.


3

1.4.2 Bagi Institusi Rumah Sakit

Diharapkan hasil penelitian dapat menambah informasi bagi pihak rumah

sakit sehingga dapat meningkatkan asuhan keperawatan yang diberikan

kepada pasien dan keluarganya.

1.4.3 Bagi Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman untuk

menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, serta mengetahui lebih dekat

tentang hasil pemeriksaan HBsAg pada ibu hamil trimester 3 dengan

metode rapid test dan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pandangan untuk peneliti selanjutnya dengan metode yang lebih baik.

1.4.4 Bagi Keluarga

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi

tentang pemeriksaan HBsAg pada ibu hamil trimester 3

Anda mungkin juga menyukai