Anda di halaman 1dari 7

Nama : Citra Maharani Sanriadi

Absen : 09

Kelas : XI IPS 1

Integrasi Sosial

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam


masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat
meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan
norma.

Adapun Pengertian Integrasi Sosial menurut para ahli, sebagai berikut.

1. Abu Ahmadi

Integrasi Sosial merupakan integrasi yang memiliki kerjasama dari seluruh anggota
masyarakat, mulai dari tingkat individu, keluarga, lembaga, dan masyarakat sehingga
menghasilkan sebuah kesepakatan nilai yang sama-sama dijunjung tinggi.

2. Michael Banton

Integrasi Sosial merupakan suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan
ras dalam masyarakat tetapi tidak memberikan fungsi yang penting pada perbedan ras
tersebut.

Faktor-faktor suatu integrasi sosial dapat berlangsung cepat atau lambat. Berikut ini faktor-
faktornya:

 Homogenitas kelompok

 Besar kecilnya kelompok

 Mobilitas geografis

 Efektivitas komunikasi
Proses Terjadinya Integrasi

1. Interaksi

Proses interaksi adalah proses paling awal untuk membangun suatu kerjasama yang
ditandai dengan adanya kecenderungan serta niat positif yang berpotensi menjadi aktivitas
bersama.

2. Identifikasi

Proses identifikasi ini berlangsung ketika tiap-tiap pihak dapat menerima secara
terbuka terhadap keberadaan pihak lain secara utuh. Sehingga, pada hakikatnya, proses
identifikasi merupakan proses untuk memahami berbagai karakter, latar belakang, dan
kepentingan pihak lain.

3. Kerjasama (Cooperation)

Charles H. Cooley mengungkapkan jika suatu kerjasama dapat mungkin terjadi jika
masing-masing pihak sadar bahwa mereka punya kepentingan yang sama. Di saat yang
bersamaan pula, mereka memiliki pengetahuan dan pengendalian diri yang cukup untuk
mencapai kepentingan tersebut dengan kerjasama. Ketika hal ini sudah dipahami oleh
masing-masing pihak, maka proses integrasi akan berjalan lebih mudah karena setiap pihak
sudah bersedia untuk membuka diri untuk menjalin kerjasama yang positif.

4. Akomodasi

Akomodasi dapat dipahami sebagai langkah untuk menyelesaikan pertentangan tanpa


menghancurkan pihak lawan. Dalam proses ini, semaksimal mungkin tiap-tiap pihak
mencapai kata sepakat dalam memenuhi tujuan dengan tidak merugikan pihak lain.

5. Asimilasi

Proses asimilasi dalam hal ini dapat dipahamai sebagai suatu cara yang ditandai
dengan kegiatan nyata untuk mengurangi perbedaan pada individu atau kelompok yang
sedang berkonflik. Proses ini juga meliputi usaha untuk menyatukan persepsi kedua belah
pihak dengan cara memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Bentuk Akomodasi

Adapun bentuk-bentuk akomodasi sebagai suatu proses biasanya terdiri atas sebagai berikut:

1. Mediasi (Mediation)

Mediasi adalah akomodasi yang dilakukan dengan menggunakan bantuan pihak


ketiga yang netral. Pihak ketiga ini hanya membantu dan tidak memiliki wewenang untuk
memaksakan sesuatu kepada kedua pihak yang bertikai. Contoh mediasi ialah pemerintah
Finlandia yang membantu menyelesaikan konflik antara pemerintah Indonesia dan G4M.

2. Kompromi (Compromise)

Kompromi adalah akomodasi yang dilakukan dengan masing-masing pihak yang


berkonflik saling mengurangi tuntutannya hingga masalah dapat diselesaikan. Dalam
melakukan kompromi, kedua pihak harus saling memahami keadaan masing-masing pihak
satu sama lain. Contoh kompromi ialah antara partai politik saat terjadi pemilihan umum.

3. Toleransi (Toleration)

Toleransi adalah akomodasi yang dilakukan dengan cara masing-masing pihak saling
menerima satu sama lain sehingga perselisihan dapat dihilangkan. Contoh toleransi ialah
toleransi antar umat agama.

4. Koersi (Coercion)

Koersi adalah akomodasi yang dilaksanakan karena ada paksaan, koersi dapat
dilakukan ketika salah satu pihak lebih lemah. Paksaan yang dilakukan dapat secara fisik
maupun psikologis. Contoh koersi adalah perbudakan dimana budak ialah seseorang yang
dianggap lebih lemah dari pada tuannya sehingga tuannya dapat melakukan apa saja kepada
budaknya.

5. Arbitrasi (Arbitration)

Arbitrasi adalah akomodasi yang dilakukan dengan menggunakan pihak ketiga yang
tidak terlibat secara langsung dalam konflik. Pihak ketiga ini haruslah memiliki wewenang
lebih untuk menyelesaikan masalah antar pihak-pihak yang bertikai. Pemerintah adalah salah
satu pihak ketiga ini. Contoh arbitrasi adalah penyelesaikan masalah antar buruh dan
pengusaha oleh pemerintah.
6. Pengadilan (Ajudication)

Ajudikasi adalah penyelesaian pertikaian antar kedua pihak dipengadilan. Dalam


pengadilan, hakim akan mengadili sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Setiap pihak harus menerima keputusan pengadilan atau mengajukan banding sesuai
peraturan. Contoh ajudikasi adalah penyelesaian kasus sengketa tanah di pengadilan.

7. Stalemate

Stalemate adalah suatu keadaan dimana perselisihan terhenti karena tidak ada yang
mau berusaha melakukan akomodasi dan kedua pihak memiliki kekuatan yang sama
(seimbang). Contoh keadaan stalemate adalah antara Amerika Serikat dan Rusia tentang
nuklir.

8. Konsiliasi (Conciliation)

Konsilasi adalah akomodasi yang dilakukan dengan mempertemukan keinginan-


keinginan dari kedua pihak untuk mencapai tujuan bersama. Pertemuan seperti ini hanya
dapat dilakukan dalam lingkungan formal. Contoh konsilasi adalah pertemuan antara
pemerintah, pengusaha, dan buruh dalam hal menentukan UMR

9. Intervensi

Intervensi hamper sama dengan mediaso, namun pihak ketiga nerhak untuk ikut
campur dan mengambil keputusan.

10. Rekonsiliasi

Merupakan upaya yang ditempuh untuk mengakomodasikan dua kepentingan yang


berbeda. Ini bertujuan untuk memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula dan
menyelesaikan perbedaan.

11. Gencatan senjata

Merupakan upaya penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu guna


melakukan suatu pekerjaan tertentu yang tidak boleh diganggu. Misalnya, untuk merawat
yang luka-luka, menguburkan yang meninggal,danperundingan perdamaian.
Disintegrasi Sosial

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, disintegrasi diartikan sebagai keadaan tidak
bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan.

Disintegrasi sosial adalah suatu proses terpecahnya suatu kelompok sosial menjadi
beberapa unit sosial yang terpisah-pisah satu sama lain. Disintegrasi sosial terjadi akibat
hilangnya ikatan bersama yang mempersatukan anggota kelompok satu dengan yang lain.

Bentuk-bentuk Disintegrasi Sosial

Di Indonesia, bentuk-bentuk disintegrasi akibat adanya perubahan sosial antara lain sebagai
berikut.

A. Pergolakan Daerah

Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, tercatat beberapa peristiwa


pergolakan daerah yang terjadi. Pergolakan tersebut terjadi karena adanya
kesenjangan ekonomi, kebijakan politik, ketidakadilan, masalah etnis, masalah agama,
dan lainlain.

Contoh pergolakan daerah yang terjadi di Indonesia antara lain pemberontakan


PRRI/Permesta, RMS, Andi Azis, DI/TII, gerakan separatis GAM atau beberapa
peristiwa kerusuhan di Kupang, Poso, Sampit, dan Papua.

B. Demonstrasi

Demonstrasi atau aksi protes merupakan tindakan yang dilakukan oleh


sekelompok orang kepada pihak pemerintah atau swasta. Alasannya yakni bisa dipicu
karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap kebijakan yang menyangkut kepentingan
umum.

C. Kriminalitas

Merupakan gejala sosial yang disosiatif, ditandai dengan perilaku-perilaku


menyimpang dan cenderung melawan norma terutama norma hukum. Contohnya
seperti pembunuhan, penculikan, dan korupsi.
D. Kenakalan Remaja

Merupakan masaah generasi muda yang menggambarkan disintegrasi akibat


perubahan sosial. Contohnya yakni seperti tawuran dan sikap kurang senang terhadap
ukuran moral generasi tua yang konservatif.

Reintegrasi Sosial

Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan,


modal sosial, dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup
sulit dan memakan waktu yang lama

Menurut Soerjono Soekanto, reintegrasi sosial adalah proses memperbarui nilai-nilai


sosial dan norma-noma sosial untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat yang
mengalami perubahan. Kondisi ini kemudian disebut dengan disorganisasi dan disintegrasi
sosial. Awal mula terjadinya disorganisasi karena adanya situasi tidak sesuai dan seimbang
dalam masyarakat. Atau dengan kata lain ada satu sistem sosial di masyarakat yang tidak
berfungsi dengan baik.

Ketika disorganisasi dan disintegrasi sosial terus dibiarkan maka lama-lama akan
membuat situasi semakin kacau (chaos). Keadaan ini akan diikuti dengan munculnya anomie.
Anomie ini adalah tanpa aturan jadi kehidupan bermasyarakat menjadi tanpa aturan dan
masyarakat bertindak semaunya. Masyarakat menjadi tidak memiliki pegangan sehingga
tidak tahu mana yang baik dan buruk dan tidak bisa melihat Batasan apa yang benar dan
salah. Situasi ini kemudian membuat masyarakat berusaha untuk mengembalikan situasi ke
tahap integrasi sosial.
Upaya Reintegrasi Sosial di Masyarakat

1. Setiap individu dan kelompok harus semakin menguatkan kesadaran akan pentingnya
berbangsa

Upaya reintegrasi sosial di masyarakat yang pertama adalah menguatkan


pentingnya berbangsa. Hidup rukun dengan masyarakat lain memang sangat
membahagiakan membuat tentram. Agar hidup selalu rukun maka setiap individu atau
kelompok harus lebih menguatkan kesadaran akan pentingnya hidup berbangsa. Jika
kehidupan berbangsa rusak maka sangat mudah terjadinya konflik yang
berkepanjangan.

2. Mencari solusi terbaik jika ada satu pihak yang melakukan penolakan

Setiap individu selalu memiliki pandangan dan juga perspektif yang berbeda-
beda. Ajar pada situasi tertentu ada orang yang tidak memiliki pandangan yang sama.
Ketika ada pandangan yang berbeda kita harus saling menghargai dan mencarikan
solusi terbaik agar tidak sampai terjadi pertengkaran dengan diadakan musyawarah.

3. Bila ada masyarakat yang menyimpang selesaikan pada jalur hukum

Ketika ada masyarakat yang sudah menyimpang dari nilai norma bahkan
bertindak kriminal sebaiknya dilaporkan ke pihak berwajib. Jika memang terbukti
bersalah maka akan mendapatkan hukuman yang pantas.

4. Bila terjadi perselisihan yang mengarah pada konflik maka gunakan bantuan militer

Apabila konflik yang terjadi sudah pada level adanya kekerasan maka harus
meminta bantuan militer. Bantuan militer dipercaya bisa menjadi pihak yang bisa
mendamaikan masyarakat yang sedang berkonflik.

Anda mungkin juga menyukai