Anda di halaman 1dari 49

Laporan Kasus Kedokteran Keluarga

HIPERTIROID
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA

Penyusun:
Putri Maya Agustria, S. Ked.
Wahyudi Permana Darlis, S. Ked.
Mifta Huljannah, S. Ked.

Pembimbing :
dr. Erlina Panca Puteri, MH
dr. H. Hamzah, MM
dr. Dessy Noermadhaningsih

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020

1
BERKAS PASIEN
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan: UPTD Puskesmas Sukamerindu
No Berkas : 01/KedKomunitas/2020/FKIK/UNIB
No Rekam Medis : M2384
Pasien ke : 1 dalam keluarga
Data Administrasi
Tanggal : 28 Oktober 2020
Diisi Oleh : Putri Maya Agustria, S. Ked.
Wahyudi Permana Darlis, S. Ked.
Mifta Huljannah, S. Ked
Data Pasien
Pasien Ket.
Nama Ny. S
Umur/ Tanggal Lahir 46 tahun/ 16 April 1974
Alamat Jln. Kalimantan, RT. 06, RW. 02,
Kampung Kelawi, Sungai Serut,
Kota Bengkulu
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Pedagang
Status Pernikahan Menikah
Kedatangan yang ke- 20
Telah diobati sebelumnya Ya
Alergi Obat Tidak ada
Sistem Pembayaran Umum

2
DATA PELAYANAN
I. ANAMNESIS (subyektif)
Anamnesis dilakukan tanggal 28 Oktober 2020 secara autoanamnesis

A. Keluhan Utama / Alasan Kedatangan


Alasan kedatangan : Berdebar-debar, mudah lelah dan sakit kepala
Kekhawatiran : Berdebar-debar, mudah lelah dan merasa sakit kepala
yang tidak berkurang sejak 1 minggu yll.
Harapan : Berdebar-debar, mudah lelah dan merasa sakit kepala
berkurang dan dapat melakukan kegiatan sehari-hari
lagi tanpa terganggu.
Persepsi : Pasien merasa bahwa penyakit ini tidak dapat
disembuhkan, berulang jika pasien tidak rutin
mengkonsumsi obat

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Lebih kurang 1 minggu yang lalu pasien mengeluhkan sering mengalami
jatung berdebar-debar secara tiba-tiba, tanpa ada penyebab apapun, Semakin
hari, pasien makin merasakan jantungnya berdebar-debar seperti merasakan
gugup, padahal sedang tidak mengalami kejadian apapun. Jantung berdebar-
debar yang sering muncul pada saat pasien sedang beraktivitas ataupun
sedang beristirahat. Keluhan jantung berdebar-debar sedikit menghilang
ketika pasien bawa istirahat tidur, akan tetapi jantung berdebar-debar akan
timbul kembali bisa kapan saja tanpa dipicu oleh sesuatu maupun aktivitas
tertentu.
Lebih kurang 1 minggu ini pasien juga mengeluh lemas dan mudah
kelelahan dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Lemas terjadi secara
terus menerus sepanjang hari dan semakin lama semakin memberat,
hingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Pasien juga merasakan sangat
mudah lelah walaupun hanya melakukan aktivitas yang ringan. Padahal
pasien mengaku nafsu makannya masih baik. Keluhan lemasnya tersebut

3
tidak membaik setelah pasien beristirahat. Pasien mengatakan lemas dan
mudah kelelahan makin meningkat dalam beberapa hari ini.
Kemudian pasien juga mengeluhkan sakit kepala sejak 1 minggu yang
lalu, sakit kepala yang dialami pasien datang secara tiba-tiba ketika pasien
melakukan aktivitas sehari-hari. Durasi sakit kepala yang dialami pasien
berlangsung sekitar 5-10 menit dan membaik ketika pasien istirahat.
Pasien menyangkal adanya penurunan berat badan dalam beberapa bulan
terakhir, mual muntah disangkal, tidak terdapat adanya gangguan dalam
buang air besar dan buang air kecil, keluhan berkeringat banyak disangkal
pasien. Tidak terdapat benjolan pada leher pasien.
Pasien sudah di diagnosis hipertiroid 5 tahun yang lalu dan rutin
mengkonsumsi obat hipertiroid PTU dan propranolol, namun dalam waktu 3
bulan terakhir pasien tidak rutin minum obat dan sekitar 1 bulan terakhir
pasien benar-benar tidak mengkonsumsi obat, pasien mengaku tidak
mengkonsumsi obat dalam 1 bulan terakhir ini dikarenakan faktor ekonomi,
dimana pasien mengatakan bahwa pemasukan menurun selama pandemi ini,
karena pasien merupakan pasien umum dengan BPJS yang tidak aktif dalam 2
tahun ini, sedangkan pemasukan pasien hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sehari-hari, dan pasien mengatakan bahwa pasien focus
pada kerjaannya sehari-hari. Semua keluhan yang dirasakan pasien,
diperbaiki dengan hanya istirahat saja.
Setelah didiagnosis hipertiroid, pasien mengaku masih mengkonsumsi
garam beriodium berlebih, dalam sekali masak lauk untuk makan sehari-hari
pasien mengatakan menambahkan garam sekitar 3 sendok makan ke
masakannya, dan masih menambahkan MSG. dan dalam kesehariannya
pasien mengaku masih sering makan makanan ringan yang juga mengandung
garam.
Riwayat hipertensi, diabetes melitus dan asma disangkal. Pasien juga tidak
merokok dan tidak mengkonsumsi kopi ataupun teh.

4
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada

D. Riwayat Penyakit Keluarga:


 Ibu kandung pasien pernah menderita sakit darah tinggi dan telah meninggal
dunia. Saat ini tidak ada anggota keluarga lain yang mengalami keluhan
serupa dengan pasien.

E. Riwayat Kebiasaan, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan


 Pasien tinggal bersama 3 orang di dalam satu rumah (suami dan dua anak
perempuan). Pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan dirumah
yang sederhana dengan kebersihan rumah yang kurang, dinding rumah berupa
beton. Rumah pasien lembab, dan kurang pencahayaan matahari. Pasien
memiliki wc yang tertutup. Sumber air berasal dari sumur dengan jarak ± 8
meter dari septic-tank dan kedalaman sumur ± 5m, namun air yang untuk
dikonsumsi berasal dari air mineral isi ulang (air galon).
 Pasien menyukai makanan asin dan konsumsi garam lebih dari satu sendok
teh dalam sehari dan konsumsi MSG ± 1 sendok teh dalam sehari.
 Aktivitas pasien sehari-hari sebagai pedagang minuman di depan rumah.
 Pasien memiliki jaminan kesehatan (BPJS) namun tidak aktif selama 2 tahun
terakhir sehingga pasien berobat kontrol secara umum.
 Jarak dari rumah pasien ke puskesmas sukamerindu sekitar + 1 km.
 Saat ini sumber pendapatan keluarga yang di dapat perbulan kurang lebih Rp.
1.500.000.

5
PEMERIKSAAN FISIK (obyektif)
1. Tanda Vital
a. Nadi : 120 x/menit c. Suhu Badan: 37,0 0 C
b. Pernafasan : 25x/ menit d. Tekanan Darah : 120/90 mmHg

2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 160 cm b. Berat Badan : 72 Kg c. Status Gizi : baik
Bentuk Badan Astenikus Atletikus Piknikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum Keterangan


a. Kesadaran : Compos Mentis Kesadaran menurun
b. Tampak kesakitan : Tidak Ya
c. Berjalan ada gangguan : Tidak  Ya

4. Kelenjar Getah Bening Jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi

- Leher : Normal Tidak Normal

- Submandibula Normal Tidak Normal

- Ketiak : Normal Tidak Normal

- Inguinal Normal Tidak Normal

5. Mata Mata Kanan MataKiri


- Persepsi Warna Normal Buta Warna Parsial Normal Buta Warna Parsial
Buta Warna Total Buta Warna Total
- Kelopak Mata Normal Edema periorbital Normal Edema periorbital
- Konjungtiva Normal Hiperemis Sekret Normal Hiperemis Sekret
Pucat Pterigium Pucat
Pterigium
- Kesegarisan / gerak bola mata Normal Strabismus Normal Strabismus
- Sklera Normal Ikterik Normal Ikterik

- Lensa mata tidak keruh Keruh Tidak keruh Keruh

- Bulu Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

- Eksoftalmus Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri


a. Daun Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
b. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
c. Serumen Tidak ada Ada serumen Tidak ada Ada serumen
Menyumbat (prop) Menyumbat (prop)
d. Membrana Timpani Intak Tidak intak Intak Tidak intak
lainnya…… lainnya …..
e. Test berbisik (Tidak dilakukan)
f. Test Garpu tala (Tidak dilakukan)
g. Rinne (Tidak dilakukan)
h. Weber (Tidak dilakukan)
i. Swabach (Tidak dilakukan)

7. Hidung
a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal
b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem lubang hidung ........
d. Nyeri Ketok Sinus masilaris Normal Nyeri tekan positif di ……..

6
e. Penciuman : tidak dilakukan

8. Tenggorokan
a. Pharynx Normal Hiperemis Granulasi
- Tonsil : Kanan : Kiri :
Ukuran To T1 T2 T3 To T1 T2 T3
Normal Hiperemis Normal Hiperemis
- Palatum Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
9. Leher
- Gerakan leher Normal Terbatas
- Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal
- Pulsasi Carotis Normal Bruit
- Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normal

- Trachea Normal Deviasi


- Lain-lain : …..

10. Dada
- Bentuk Simetris Asimetris
- Lain – lain

11. Paru- Paru dan Jantung


a. Palpasi Normal Tidak Normal
Kanan Kiri

b. Perkusi Sonor Redup Hipersonor Sonor Redup Hipersonor

Iktus Kordis : Normal Tidak Normal ,


sebutkan.............
Batas Jantung : Normal Tidak Normal ,
sebutkan………
c. Auskultasi :
- Bunyi napas Vesikular Bronchovesikular Vesikular Bronchovesikular
- Bunyi Napas tambahan Ronkhi Wheezing Ronkhi Wheezing
- Bunyi Jantung Normal Tidak Normal Sebutkan ....

12. Abdomen
- Inspeksi Normal Tidak Normal (tampak cembung)
- Perkusi Timpani Redup
- Auskultasi: Bising Usus Normal Tidak Normal
- Hati Normal Teraba…….jbpx ……jbac
- Limpa Normal Teraba shcufner …..

Kanan : Normal Kiri : Normal


- Ginjal
Tidak Normal Tidak Normal

Kanan : Normal Kiri : Normal


- Ballotement
Tidak Normal Tidak Normal
Kanan : Normal Kiri : Normal
- Nyeri costo vertebrae
Tidak Normal Tidak Normal
13. Genitourinaria Tidak diperiksa

14b.Tulang/Sendi Ekstremitas Bawah Kanan Kiri


- Gerakan Normal tidak normal Normal Tidak normal

7
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada

14c. Otot Motorik Kanan Kiri


1. Trofi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
2. Tonus Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
3. Kekuatan 5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal :
(Fs motorik) Tidak ada
Tic Ataxia
Lainnya ..

1. Trofi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal


3. Tonus Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
3. Kekuatan 5/5/5/5 5/5/5/5
(Fs motorik)

14d. Refleks Kanan Kiri

a. Refleks Fisiologis patella, Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal


lainnya
b Refleks Patologis:
Babinsky Negatif Positif Negatif Positif
Chaddock Negatif Positif Negatif Positif
Oppenheim
Negatif Positif Negatif Positif
Schaefer
Negatif Positif Negatif Positif

15. Kulit
- Selaput Lendir Normal Tidak Normal
- Kuku Normal Tidak Normal
- Kulit Normal Tidak Norma

PEMERIKSAAN PENUNJANG
 TSH : 0,07 IU/ml
 T3 total: 2,53 nmol/L
 T4 total: 191 nmol/L

8
9
II. PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

Anamnesis yang
Keluhan :
Berdebar-debar menunjang:
mudah lelah Dada berdebar debar
Sakit kepala Mudah lelah

Pemeriksaan fisik :
Nadi: 120x/menit

Pemeriksaan fisik :
Ny.S, 46 tahun dengan hipertiroid TD: 120/90 mmHg
Nadi: 120x/menit
IMT: 28,2 kg/m2

Faktor Internal : Faktor Eksternal :


Riwayat hipertiroid sejak 5 Kurangnya pengetahuan pasien dan
tahun yang lalu keluarga mengenai penyakit yang dialami
Rendahnya pengetahuan pasien
pasien tentang penyakit Rumah berada di lingkungan padat
pasien. Alasan Pembinaan: penduduk, sanitasi dan ventilasi kurang
Pola makan pasien Kurangnya pengetahuan pasien dan baik
keluarga mengenai penyakit yang Faktor ekonomi keluarga yang rendah
tinggi garam dialami pasien
beriodium dan Rendahnya ketaatan mengkonsumsi
makanan obat secara teratur
Tingginya risiko pasien untuk
mengandung MSG terjadi komplikasi dan berulang
gejala jika tidak mengkonsumsi obat
dengan teratur

10
IV. DIAGNOSIS HOLISTIK (assessment)
A. Aspek personal :
Alasan kedatangan : Berdebar-debar, mudah lelah dan sakit kepala
Kekhawatiran : Berdebar-debar, mudah lelah dan sakit kepala yang
tidak berkurang.
Harapan : Berdebar-debar, mudah lelah dan sakit kepala
berkurang dan dapat melakukan kegiatan sehari-hari
lagi tanpa terganggu.
Persepsi : Pasien merasa bahwa penyakit ini tidak dapat
disembuhkan, berulang jika pasien tidak rutin
mengkonsumsi obat.

B. Aspek klinik :
 Didapatkan keluhan berdebar-debar, mudah lelah dan sakit kepala yang
tidak berkurang sejak 1 minggu yang lalu.
Diagnosis kerja : Hipertiroid
Prognosis : Dubia ad bonam

C. Aspek risiko internal :


- Rendahnya pengetahuan pasien tentang penyakit pasien
- Riwayat hipertiroid sejak 5 tahun yang lalu
- Pola makan pasien tinggi garam beriodium dan makanan mengandung MSG

D. Aspek risiko eksternal dan psikososial keluarga :


- Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dialami
pasien
- Rumah berada di lingkungan padat penduduk, sanitasi dan ventilasi kurang
baik
- Faktor ekonomi keluarga yang rendah

Derajat fungsional : 1 ( Mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit)

11
V. RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN (Planning)

No Kegiatan Sasaran Hasil yang diharapkan


Kunjungan Pertama
02 November 2020
No. Kegiatan Sasaran Hasil Yang Diharapkan
1 Aspek Personal
a. Konseling dan edukasi Pasien dan a. Pasien dan keluarga paham
mengenai penyakit keluarga mengenai penyakit
hipertiroid mulai dari hipertiroid mulai dari
definisi, faktor risiko, definisi, faktor risiko, gejala
gejala klinis, komplikasi klinis, dan tatalaksana.
dan tatalaksana.
b. Memberikan edukasi b. Pasien dan keluarga rutin
kepada pasien untuk meminum obat hipertiroid
minum obat hipertiroid tepat waktu sesuai dengan
secara rutin setiap hari anjuran.
pada jam yang sama.
c. Memberikan edukasi c. Pasien dan keluarga
mengenai akibat dan memahami bahwa hipertiroid
gejala yang timbul jika merupakan penyakit yang
pasien tidak mengonsumsi membutuhkan konsumsi obat
obat secara teratur secara teratur setiap hari agar
gejala hipertiroid tidak
muncul atau memberat.
d. Memberikan edukasi d. Pasien dan keluarga
menghindari konsumsi memahami dan menyetujui
makanan tinggi garam untuk menghindari konsumsi
beriodium dan makanan makanan tinggi garam
mengandung MSG beriodium dan makanan
mengandung MSG
e. Memberikan edukasi e. Pasien dan keluarga
konsumsi diet energi memahami dan menyetujui

12
tinggi protein tinggi untuk mengkonsumsi diet
(ETPT), seperti susu, telur energi tinggi protein tinggi
dan daging (ETPT), seperti susu, telur
dan daging
f. Memberikan edukasi dan f. Pasien dan keluarga
motivasi mengenai memahami pentingnya
pentingnya untuk aktivitas fisik sebagai bagian
melakukan aktivitas fisik dari terapi dan upaya
berupa olahraga ringan- meningkatakan kesehatan
sedang selama 30 menit pasien dan pasien
minimal 3 kali dalam menyetujui untuk melakukan
seminggu. aktivitas fisik berupa
olahraga ringansedang
selama 30 menit minimal 3
kali dalam seminggu.
2 Aspek Klinis
a. Mengevaluasi keluhan Pasien a. Keluhan pasien berkurang
pasien b. Tanda-tanda vital dan
b. Memeriksa tanda-tanda pemeriksaan fisik pasien
vital dan pemeriksaan dalam batas normal.
fisik pasien c. Berat badan pasien stabil
c. Memeriksa berat badan
pasien

Farmakologi : Pasien minum obat secara rutin


- PTU 3 x 100 mg setiap hari sesuai dengan dosis
- Propranolol 1x10mg yang dianjurkan oleh dokter.
- Vitamin B comp 1x1 tab
- Paracetamol 3x500mg
Non farmakologi
- Diet energi tinggi protein - Pasien mengkonsumsi diet

13
tinggi (ETPT), seperti susu, energi tinggi protein tinggi
telur dan daging (ETPT), seperti susu, telur dan
- Menghindari konsumsi daging
garam beriodium tinggi dan - Pasien menghindari konsumsi
makanan mengandung garam beriodium tinggi dan
MSG makanan mengandung MSG
- Melakukan olahraga - Pasien melakukan olahraga
ringan-sedang selama 30 ringan-sedang selama 30
menit minimal 3 kali dalam menit minimal 3 kali dalam
seminggu. seminggu.

Edukasi
- Pasien bersedia untuk datang
- Evaluasi kesediaan pasien
ke faskes untuk rutin
untuk datang ke faskes
melakukan pemeriksaan dan
untuk rutin melakukan
pengambilan obat rutin
pemeriksaan dan
pengambilan obat rutin
- Pasien bersedia untuk
- Melakukan edukasi
melakukan pengecekan
kesediaan pasien untuk
laboratorium untuk
melakukan pengecekan
mengetahui kadar hormone
laboratorium untuk
tiroid pasien.
mengetahui kadar hormone
tiroid pasien. - Pasien bersedia untuk
- Menyarankan pasien untuk mengurus dan mengaktifkan
mengurus dan kembali BPJS pasien yang
mengaktifkan kembali sudah tidak aktif selama 2
BPJS pasien yang sudah tahun
tidak aktif selama 2 tahun

3. Aspek Psikososial Keluarga


dan Lingkungan
a. Konseling mengenai Pasien dan a. Keluarga bersedia

14
pentingnya dukungan dari keluarga mendukung pasien dalam
keluarga dalam melakukan upaya upaya
melakukan upaya- upaya untuk meningkatkan
untuk meningkatkan kesehatan pasien berupa
kesehatan pasien berupa memeriksakan kesehatan
memeriksakan kesehatan pasien secara berkala,
pasien secara berkala, konsumsi obat teratur
konsumsi obat teratur
b. Menyampaikan b. Pasien dan keluarga menjaga
kepada pasien untuk kebersihan rumah,
memperhatian kebersihan lingkungan dan personal
rumah, lingkungan dan
personal.
Kunjungan Kedua
11 November 2020
No. Kegiatan Sasaran Hasil Yang Diharapkan
1 Aspek Personal
a. Evaluasi pemahaman Pasien dan a. Pasien dan keluarga
pasien mengenai penyakit keluarga paham mengenai penyakit
hipertiroid mulai dari hipertiroid mulai dari
definisi, faktor risiko, definisi, faktor risiko, gejala
gejala klinis, komplikasi klinis, dan tatalaksana.
dan tatalaksana.
b. Evaluasi ketaatan pasien b. Pasien rutin meminum
dalam minum obat obat hipertiroid tepat waktu
hipertiroid secara rutin sesuai dengan anjuran.
setiap hari pada jam yang
sama.
c. Evaluasi pemahaman c. Pasien memahami bahwa
pasien mengenai akibat hipertiroid merupakan
dan gejala yang timbul penyakit yang membutuhkan
jika pasien tidak konsumsi obat secara teratur

15
mengonsumsi obat secara setiap hari agar gejala
teratur hipertiroid tidak muncul atau
memberat.
d. Evaluasi kebiasaan pasien d. Pasien menghindari
mengkonsumsi makanan konsumsi makanan tinggi
tinggi garam beriodium garam beriodium dan
dan makanan mengandung makanan mengandung MSG
MSG
e. Evaluasi kebiasaan pasien e. Pasien mengkonsumsi

mengkonsumsi diet energi diet energi tinggi protein

tinggi protein tinggi tinggi (ETPT), seperti susu,

(ETPT), seperti susu, telur telur dan daging

dan daging
f. Pasien menerapkan
f. Evaluasi aktivitas fisik
aktivitas fisik berupa
pasien berupa olahraga
olahraga ringan-sedang
ringan-sedang selama 30
selama 30 menit minimal 3
menit minimal 3 kali
kali dalam seminggu.
dalam seminggu.

2 Aspek Klinis
a. Mengevaluasi keluhan Pasien a. Keluhan pasien
pasien berkurang
b. Memeriksa tanda-tanda b. Tanda-tanda vital dan
vital dan pemeriksaan pemeriksaan fisik pasien
fisik pasien dalam batas normal.
c. Memeriksa berat badan c. Berat badan pasien stabil
pasien

Farmakologi :
Meneruskan terapi obat yang
diberikan Pasien minum obat secara rutin

16
- PTU 3 x 100 mg setiap hari sesuai dengan dosis
- Propranolol 3x10mg yang dianjurkan oleh dokter.

Non farmakologi
- Diet energi tinggi protein
tinggi (ETPT), seperti susu, - Pasien mengkonsumsi diet
telur dan daging energi tinggi protein tinggi
- Menghindari konsumsi (ETPT), seperti susu, telur dan
garam beriodium tinggi dan daging
makanan mengandung - Pasien menghindari konsumsi
MSG garam beriodium tinggi dan
- Melakukan olahraga makanan mengandung MSG
ringan-sedang selama 30 - Pasien melakukan olahraga
menit minimal 3 kali dalam ringan-sedang selama 30
seminggu. menit minimal 3 kali dalam
seminggu.
Edukasi
- Evaluasi kedatangan pasien
- Pasien bersedia untuk datang
ke faskes untuk rutin
ke faskes untuk rutin
melakukan pemeriksaan
melakukan pemeriksaan dan
dan pengambilan obat rutin
pengambilan obat rutin
- Evaluasi kesediaan pasien
untuk melakukan
- Pasien bersedia untuk
pengecekan laboratorium
melakukan pengecekan
untuk mengetahui kadar
laboratorium untuk
hormone tiroid pasien.
mengetahui kadar hormone
- Evaluasi kesediaan pasien
tiroid pasien.
untuk mengurus dan
mengaktifkan kembali - Pasien bersedia untuk
BPJS pasien yang sudah mengurus dan mengaktifkan
tidak aktif selama 2 tahun kembali BPJS pasien yang

17
sudah tidak aktif selama 2
tahun

3. Aspek Psikososial Keluarga


dan Lingkungan
c. Konseling mengenai Pasien dan c. Keluarga bersedia
pentingnya dukungan dari keluarga mendukung pasien dalam
keluarga dalam melakukan upaya upaya
melakukan upaya- upaya untuk meningkatkan
untuk meningkatkan kesehatan pasien berupa
kesehatan pasien berupa memeriksakan kesehatan
memeriksakan kesehatan pasien secara berkala,
pasien secara berkala, konsumsi obat teratur
konsumsi obat teratur
d. Menyampaikan d. Pasien dan keluarga menjaga
kepada pasien untuk kebersihan rumah,
memperhatian kebersihan lingkungan dan personal
rumah, lingkungan dan
personal.
Kunjungan Ketiga
20 November 2020
No. Kegiatan Sasaran Hasil Yang Diharapkan
1 Aspek Personal
a. Evaluasi pemahaman Pasien dan a. Pasien dan keluarga paham
pasien mengenai penyakit keluarga mengenai penyakit
hipertiroid mulai dari hipertiroid mulai dari
definisi, faktor risiko, definisi, faktor risiko, gejala
gejala klinis, komplikasi klinis, dan tatalaksana.
dan tatalaksana.
b. Evaluasi ketaatan pasien b. Pasien rutin meminum
dalam minum obat obat hipertiroid tepat waktu
hipertiroid secara rutin sesuai dengan anjuran.

18
setiap hari pada jam yang
sama.
c. Evaluasi pemahaman c. Pasien memahami bahwa
pasien mengenai akibat hipertiroid merupakan
dan gejala yang timbul penyakit yang membutuhkan
jika pasien tidak konsumsi obat secara teratur
mengonsumsi obat secara setiap hari agar gejala
teratur hipertiroid tidak muncul atau
memberat.
d. Evaluasi kebiasaan pasien d. Pasien menghindari
mengkonsumsi makanan konsumsi makanan tinggi
tinggi garam beriodium garam beriodium dan
dan makanan mengandung makanan mengandung MSG
MSG
e. Evaluasi kebiasaan pasien e. Pasien mengkonsumsi

mengkonsumsi diet energi diet energi tinggi protein

tinggi protein tinggi tinggi (ETPT), seperti susu,

(ETPT), seperti susu, telur telur dan daging

dan daging
f. Pasien menerapkan
f. Evaluasi aktivitas fisik
aktivitas fisik berupa
pasien berupa olahraga
olahraga ringan-sedang
ringan-sedang selama 30
selama 30 menit minimal 3
menit minimal 3 kali
kali dalam seminggu.
dalam seminggu.

2 Aspek Klinis
a. Mengevaluasi keluhan Pasien a. Keluhan pasien
pasien berkurang
b. Memeriksa tanda-tanda b. Tanda-tanda vital dan
vital dan pemeriksaan pemeriksaan fisik pasien
fisik pasien dalam batas normal.

19
c. Memeriksa berat badan c. Berat badan pasien stabil
pasien

Farmakologi :
Meneruskan terapi obat yang
diberikan Pasien minum obat secara rutin
- PTU 3 x 100 mg setiap hari sesuai dengan dosis
- Propranolol 3x10mg yang dianjurkan oleh dokter.

Non farmakologi
- Diet energi tinggi protein
tinggi (ETPT), seperti susu, - Pasien mengkonsumsi diet
telur dan daging energi tinggi protein tinggi
- Menghindari konsumsi (ETPT), seperti susu, telur dan
garam beriodium tinggi dan daging
makanan mengandung - Pasien menghindari konsumsi
MSG garam beriodium tinggi dan
- Melakukan olahraga makanan mengandung MSG
ringan-sedang selama 30 - Pasien melakukan olahraga
menit minimal 3 kali dalam ringan-sedang selama 30
seminggu. menit minimal 3 kali dalam
seminggu.
Edukasi
- Evaluasi kedatangan pasien
ke faskes untuk rutin
- Pasien rutin datang ke faskes
melakukan pemeriksaan
untuk melakukan pemeriksaan
dan pengambilan obat rutin
dan pengambilan obat rutin
- Evaluasi kesediaan pasien
untuk melakukan
- Pasien melakukan pengecekan
pengecekan laboratorium
laboratorium untuk
untuk mengetahui kadar
mengetahui kadar hormone

20
hormone tiroid pasien. tiroid pasien.
- Evaluasi kesediaan pasien
untuk mengurus dan - Pasien telah mengurus dan

mengaktifkan kembali mengaktifkan kembali BPJS

BPJS pasien yang sudah pasien yang sudah tidak aktif

tidak aktif selama 2 tahun selama 2 tahun

3. Aspek Psikososial Keluarga


dan Lingkungan
a. Konseling mengenai Pasien dan a. Keluarga bersedia
pentingnya dukungan dari keluarga mendukung pasien dalam
keluarga dalam melakukan upaya upaya
melakukan upaya- upaya untuk meningkatkan
untuk meningkatkan kesehatan pasien berupa
kesehatan pasien berupa memeriksakan kesehatan
memeriksakan kesehatan pasien secara berkala,
pasien secara berkala, konsumsi obat teratur
konsumsi obat teratur
b. Menyampaikan b. Pasien dan keluarga menjaga
kepada pasien untuk kebersihan rumah,
memperhatian kebersihan lingkungan dan personal
rumah, lingkungan dan
personal.

Persetujuan Ka. PKM. Sukamerindu


Tanda tangan :

Nama Jelas : dr. Erlina Panca P, MH


Tanggal : November 2020
Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan :

21
Nama Jelas : dr. Dessy
Noermadhaningsih
Tanggal : November 2020

22
VI. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI SAAT DIPUSKESMAS
DAN KEDATANGAN DI RUMAH PASIEN
Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS HOLISTIK
DAN RENCANA SELANJUTNYA
Pertemuan Intervensi yang dilakukan :
pertama di a. Anamnesis
Puskesmas b. Pemeriksaan fisik
28 Oktober 2020 c. Penegakan diagnosis
d. Edukasi dan konseling tentang penyakit yang dialami pasien
e. Edukasi pentingnya minum obat secara teratur

Hasil :
a. Pasien mengeluhkan berdebar-debar, mudah lelah dan sakit
kepala Pasien memiliki riwayat hipertiroid sejak 5 tahun yang
lalu dan rutin kontrol serta ambil obat ke puskesmas
b. Tekanan darah 120/90 mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit,
frekuensi nafas 25 x/menit, suhu 37,0 oC, dan BB 72 kg.
Pemeriksaan fisik: tremor ekstremitas (-), eksoftalmus (-),
kelenjar tiroid: DBN
c. Pasien menderita hipertiroid berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik
d. Pasien mengerti pentingnya mengkonsumsi obat hipertiroid
secara teratur dan akibat serta gejala yang timbul jika tidak
mengkonsumsi obat
e. Pasien mulai mengerti mengenai hipertiroid mulai dari
definisi, faktor risiko, gejala klinis, tatalaksana, dan komplikasi
f. Pasien setuju untuk dilakukan kunjungan ke rumah pasien

Penatalaksanaan
Farmakologi :
- PTU 3x100mg
- Propranolol 3x10 mg
- Vitamin B comp 1x1 tab

23
- Paracetamol 3x500mg

Non farmakologi
- Diet energi tinggi protein tinggi (ETPT), seperti susu, telur dan
daging
- Menghindari konsumsi garam beriodium tinggi dan makanan
mengandung MSG
- Melakukan olahraga ringan-sedang selama 30 menit minimal 3
kali dalam seminggu.

Kedatangan I Intervensi yang dilakukan


ke rumah pasien Aspek personal
02 November 2020 a. Konseling dan edukasi mengenai penyakit hipertiroid mulai dari
definisi, faktor risiko, gejala klinis, komplikasi dan tatalaksana.
b. Memberikan edukasi kepada pasien untuk minum obat
hipertiroid secara rutin setiap hari pada jam yang sama.
c. Memberikan edukasi mengenai akibat dan gejala yang timbul
jika pasien tidak mengonsumsi obat secara teratur
d. Memberikan edukasi menghindari konsumsi makanan tinggi
garam beriodium dan makanan mengandung MSG
e. Memberikan edukasi konsumsi diet energi tinggi protein tinggi
(ETPT), seperti susu, telur dan daging
f. Memberikan edukasi dan motivasi mengenai pentingnya untuk
melakukan aktivitas fisik berupa olahraga ringan-sedang selama
30 menit minimal 3 kali dalam seminggu.

Aspek Klinis
a. Mengevaluasi keluhan pasien.
b. Memeriksa tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik pasien.
c. Memeriksa berat badan pasien.

Farmakologi :
- PTU 3x 100mg

24
- Propranolol 3x10mg
- Vitamin B comp 1x1 tab

Non farmakologi
- Diet energi tinggi protein tinggi (ETPT), seperti susu, telur dan
daging
- Menghindari konsumsi garam beriodium tinggi dan makanan
mengandung MSG
- Melakukan olahraga ringan-sedang selama 30 menit minimal 3
kali dalam seminggu.

Edukasi
- Evaluasi kesediaan pasien untuk datang ke faskes untuk rutin
melakukan pemeriksaan dan pengambilan obat rutin
- Melakukan edukasi kesediaan pasien untuk melakukan
pengecekan laboratorium untuk mengetahui kadar hormone tiroid
pasien.
- Menyarankan pasien untuk mengurus dan mengaktifkan kembali
BPJS pasien yang sudah tidak aktif selama 2 tahun

Aspek psikososial keluarga dan lingkungan


a. Konseling mengenai pentingnya dukungan
dari keluarga dalam melakukan upaya- upaya untuk
meningkatkan kesehatan pasien berupa memeriksakan kesehatan
pasien secara berkala, konsumsi obat teratur, diet seimbang dan
rendah garam, aktivitas fisik yang cukup.
b. Menyampaikan kepada pasien dan keluarga
untuk menjaga kesehatan diri.
c. Menyampaikan kepada pasien untuk
memperhatian kebersihan rumah, lingkungan dan personal.
Hasil
Aspek Personal

25
a. Pasien mulai memahami mengenai penyakit hipertiroid mulai
dari definisi, faktor risiko, gejala klinis, komplikasi dan
tatalaksana.
b. Pasien minum obat hipertiroid secara rutin setiap hari pada jam
yang sama.
c. Pasien memahami bahwa hipertiroid merupakan penyakit yang
membutuhkan konsumsi obat secara teratur setiap hari agar
gejala hipertiroid tidak muncul atau memberat.
d. Pasien memahami dan menyetujui untuk mengurangi konsumsi
makanan tinggi garam beriodium dan makanan mengandung
MSG
e. Pasien memahami dan menyetujui untuk konsumsi diet energi
tinggi protein tinggi (ETPT), seperti susu, telur dan daging
f. Pasien memahami pentingnya aktivitas fisik sebagai bagian dari
terapi dan upaya meningkatakan kesehatan pasien dan pasien
menyetujui untuk melakukan aktivitas fisik berupa olahraga
ringan-sedang selama 30 menit minimal 3 kali dalam seminggu.

Aspek Klinik
a. Pasien tidak merasakan berdebar-debar, mudah lelah dan sakit
kepala, penurunan BB (-), berkeringat berlebihan (-).
b. Tanda-tanda vital pasien tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 92
x/menit, suhu 36,7 C
c. Pemeriksaat fisik: tremor ekstremitas (-), eksoftalmus (-),
kelenjar tiroid: DBN
d. Berat badan 72 Kg.

Farmakologi :
Meneruskan terapi obat yang diberikan dari puskesmas
- PTU 3x 100mg
- Propranolol 3x10mg
- Vitamin B comp 1x1 tab

26
Non farmakologi
- Pasien mulai mengkonsumsi diet energi tinggi protein tinggi
(ETPT), seperti susu, telur dan daging
- Pasien mulai menghindari konsumsi garam beriodium tinggi dan
makanan mengandung MSG
- Pasien melakukan olahraga ringan-sedang selama 30 menit
sebanyak 1 kali dalam seminggu

Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan


a. Keluarga pasien sudah mulai mengingatkan pasien saat waktu
minum obat.
b. Pasien dan keluarga paham akan pentingnya menjaga kesehatan
diri, rumah dan lingkungan.

Rencana kunjungan kedua ( 11 November 2020)


- Evaluasi aspek personal
- Evaluasi aspek klinik
- Evaluasi aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan
Kedatangan II Intervensi yang dilakukan
ke rumah pasien Aspek personal
11 November 2020 a. Konseling dan edukasi mengenai penyakit hipertiroid mulai dari
definisi, faktor risiko, gejala klinis, komplikasi dan tatalaksana.
b. Memberikan edukasi kepada pasien untuk minum obat
hipertiroid secara rutin setiap hari pada jam yang sama.
c. Memberikan edukasi mengenai akibat dan gejala yang timbul
jika pasien tidak mengonsumsi obat secara teratur
d. Memberikan edukasi menghindari konsumsi makanan tinggi
garam beriodium dan makanan mengandung MSG
e. Memberikan edukasi konsumsi diet energi tinggi protein tinggi
(ETPT), seperti susu, telur dan daging
f. Memberikan edukasi dan motivasi mengenai pentingnya untuk
melakukan aktivitas fisik berupa olahraga ringan-sedang selama
30 menit minimal 3 kali dalam seminggu.

27
Aspek Klinis
a. Mengevaluasi keluhan pasien.
b. Memeriksa tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik pasien.
c. Memeriksa berat badan pasien.

Farmakologi :
- PTU 3x 100mg
- Propranolol 3x10mg

Non farmakologi
- Diet energi tinggi protein tinggi (ETPT), seperti susu, telur dan
daging
- Menghindari konsumsi garam beriodium tinggi dan makanan
mengandung MSG
- Melakukan olahraga ringan-sedang selama 30 menit minimal 3
kali dalam seminggu.

Edukasi
- Evaluasi kesediaan pasien untuk datang ke faskes untuk rutin
melakukan pemeriksaan dan pengambilan obat rutin
- Melakukan edukasi kesediaan pasien untuk melakukan
pengecekan laboratorium untuk mengetahui kadar hormone tiroid
pasien.
- Menyarankan pasien untuk mengurus dan mengaktifkan kembali
BPJS pasien yang sudah tidak aktif selama 2 tahun

Aspek psikososial keluarga dan lingkungan


a. Konseling mengenai pentingnya dukungan
dari keluarga dalam melakukan upaya- upaya untuk
meningkatkan kesehatan pasien berupa memeriksakan kesehatan
pasien secara berkala, konsumsi obat teratur, diet seimbang dan
rendah garam, aktivitas fisik yang cukup.
b. Menyampaikan kepada pasien dan keluarga

28
untuk menjaga kesehatan diri.
c. Menyampaikan kepada pasien untuk
memperhatian kebersihan rumah, lingkungan dan personal.

Hasil
Aspek Personal
a. Pasien mulai memahami mengenai penyakit hipertiroid mulai
dari definisi, faktor risiko, gejala klinis, komplikasi dan
tatalaksana.
b. Pasien minum obat hipertiroid secara rutin setiap hari pada jam
yang sama.
c. Pasien memahami bahwa hipertiroid merupakan penyakit yang
membutuhkan konsumsi obat secara teratur setiap hari agar
gejala hipertiroid tidak muncul atau memberat.
d. Pasien memahami dan menyetujui untuk mengurangi konsumsi
makanan tinggi garam beriodium dan makanan mengandung
MSG
e. Pasien memahami dan menyetujui untuk konsumsi diet energi
tinggi protein tinggi (ETPT), seperti susu, telur dan daging
f. Pasien memahami pentingnya aktivitas fisik sebagai bagian dari
terapi dan upaya meningkatakan kesehatan pasien dan pasien
menyetujui untuk melakukan aktivitas fisik berupa olahraga
ringan-sedang selama 30 menit minimal 3 kali dalam seminggu.

Aspek Klinik
a. Pasien tidak merasakan berdebar-debar, mudah lelah dan sakit
kepala, penurunan BB (-), berkeringat berlebihan (-).
b. Tanda-tanda vital pasien tekanan darah 110/85 mmHg, Nadi 88
x/menit, suhu 36,9 C
c. Pemeriksaat fisik: tremor ekstremitas (-), eksoftalmus (-),
kelenjar tiroid: DBN
d. Berat badan 72 Kg.

29
Farmakologi :
Meneruskan terapi obat yang diberikan dari puskesmas
- PTU 3x 100mg
- Propranolol 3x10mg
Non farmakologi
- Pasien mulai mengkonsumsi diet energi tinggi protein tinggi
(ETPT), seperti susu, telur dan daging
- Pasien mulai menghindari konsumsi garam beriodium tinggi dan
makanan mengandung MSG
- Pasien melakukan olahraga ringan-sedang selama 30 menit
sebanyak 1 kali dalam seminggu

Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan


a. Keluarga pasien sudah mulai mengingatkan pasien saat waktu
minum obat.
b. Pasien dan keluarga paham akan pentingnya menjaga kesehatan
diri, rumah dan lingkungan.

Rencana kunjungan ketiga (20 November 2020)


- Evaluasi aspek personal
- Evaluasi aspek klinik
- Evaluasi aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan
Kedatangan III Intervensi yang dilakukan
ke rumah pasien Aspek personal
20 November 2020 a. Evaluasi pemahaman pasien mengenai penyakit hipertiroid
mulai dari definisi, faktor risiko, gejala klinis, komplikasi dan
tatalaksana.
b. Evaluasi ketaatan pasien dalam minum obat hipertiroid secara
rutin setiap hari pada jam yang sama.
c. Evaluasi pemahaman pasien mengenai akibat dan gejala yang
timbul jika pasien tidak mengonsumsi obat secara teratur
d. Evaluasi kebiasaan pasien mengkonsumsi makanan tinggi

30
garam beriodium dan makanan mengandung MSG
e. Evaluasi kebiasaan pasien mengkonsumsi diet energi tinggi
protein tinggi (ETPT), seperti susu, telur dan daging
f. Evaluasi aktivitas fisik pasien berupa olahraga ringan-sedang
selama 30 menit minimal 3 kali dalam seminggu.

Aspek Klinis
a. Mengevaluasi keluhan pasien.
b. Memeriksa tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik pasien.
c. Memeriksa berat badan pasien.

Farmakologi :
- PTU 3x 100mg
- Propranolol 3x10mg

Non farmakologi
- Diet energi tinggi protein tinggi (ETPT), seperti susu, telur dan
daging
- Menghindari konsumsi garam beriodium tinggi, dan makanan
mengandung MSG
- Melakukan olahraga ringan-sedang selama 30 menit minimal 3
kali dalam seminggu.

Edukasi
- Evaluasi kesediaan pasien untuk datang ke faskes untuk rutin
melakukan pemeriksaan dan pengambilan obat rutin
- Melakukan edukasi kesediaan pasien untuk melakukan
pengecekan laboratorium untuk mengetahui kadar hormone tiroid
pasien.
- Menyarankan pasien untuk mengurus dan mengaktifkan kembali
BPJS pasien yang sudah tidak aktif selama 2 tahun

Aspek psikososial keluarga dan lingkungan

31
a. Konseling mengenai pentingnya dukungan
dari keluarga dalam melakukan upaya- upaya untuk
meningkatkan kesehatan pasien berupa memeriksakan kesehatan
pasien secara berkala, konsumsi obat teratur, diet seimbang dan
rendah garam, aktivitas fisik yang cukup.
b. Menyampaikan kepada pasien untuk
memperhatian kebersihan rumah, lingkungan dan personal.

Hasil
Aspek Personal
a. Pasien paham mengenai penyakit hipertiroid mulai dari definisi,
faktor risiko, gejala klinis, komplikasi dan tatalaksana.
b. Pasien minum obat hipertiroid secara rutin setiap hari pada jam
yang sama.
c. Pasien memahami bahwa hipertiroid merupakan penyakit yang
membutuhkan konsumsi obat secara teratur setiap hari agar
gejala hipertiroid tidak muncul atau memberat.
d. Pasien menghindari konsumsi makanan tinggi garam beriodium
dan makanan mengandung MSG
e. Pasien mengkonsumsi diet energi tinggi protein tinggi (ETPT),
seperti susu, telur dan daging
f. Pasien menerapkan aktivitas fisik sebagai bagian dari terapi dan
upaya meningkatakan kesehatan pasien dan pasien menyetujui
untuk melakukan aktivitas fisik berupa olahraga ringan-sedang
selama 30 menit minimal 3 kali dalam seminggu.

Aspek Klinik
a. Pasien tidak merasakan berdebar-debar, mudah lelah dan sakit
kepala, penurunan BB (-), berkeringat berlebihan (-).
b. Tanda-tanda vital pasien tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 85
x/menit, suhu 36,6 C
c. Pemeriksaat fisik: tremor ekstremitas (-), eksoftalmus (-),

32
kelenjar tiroid: DBN
d. Berat badan 72 Kg.

Farmakologi :
- PTU 3x 100mg
- Propranolol 3x10mg

Non farmakologi
- Pasien mulai mengkonsumsi diet energi tinggi protein tinggi
(ETPT), seperti susu, telur dan daging
- Pasien mulai menghindari konsumsi garam beriodium tinggi dan
makanan mengandung MSG
- Pasien melakukan olahraga ringan-sedang selama 30 menit
sebanyak 1 kali dalam seminggu

Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan


a. Keluarga mendukung pasien dalam melakukan upaya untuk
meningkatkan kesehatan pasien berupa memeriksakan kesehatan
pasien secara berkala, konsumsi obat teratur
b. Pasien dan keluarga menjaga kebersihan rumah, lingkungan dan
personal

33
VII. KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN
PERTAMA
Diagnosis holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama

A. Aspek personal :
Alasan kedatangan : Berdebar-debar, mudah lelah dan sakit kepala
Kekhawatiran : Berdebar-debar, mudah lelah dan sakit kepala yang
tidak berkurang.
Harapan : Berdebar-debar, mudah lelah dan sakit kepala
berkurang dan dapat melakukan kegiatan sehari-hari
lagi tanpa terganggu.
Persepsi : Pasien merasa bahwa penyakit ini tidak dapat
disembuhkan, berulang jika pasien tidak rutin
mengkonsumsi obat dan dapat menyebabkan
komplikasi ke bagian tubuh yang lain

B. Aspek klinik :
 Anamnesis sesuai dengan gejala hipertiroid.
 Pemeriksan tanda vital didapatkan nadi meningkat yaitu 120 x/menit
dan frekuensi pernapasan meningkat

C. Aspek risiko internal :


Faktor Internal :
 Riwayat penyakit hipertiroid sejak 5 tahun yang lalu
 Redahnya pengetahuan pasien tentang penyakit pasien.
 Rendahnya kepatuhan minum obat hipertiroid (konsumsi obat tidak
control) sejak 3 bulan terakhir, dan tidak mengkonsumsi obat
hipertiroid sejak 1 bulan terakhir.

D. Aspek risiko eksternal dan psikososial keluarga :


 Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakit yang
dialami pasien
 Pola makan yang kurang baik, pasien dan keluarga masih mengonsumsi
MSG dan garam yang berlebih

34
 Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga terhadap pentingnya
kebersihan lingkungan.

E. Aspek psikososial keluarga :


 Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakit yang
dialami pasien
 Pola makan yang kurang baik, pasien dan keluarga masih mengonsumsi
MSG dan garam yang beriodium berlebih

Derajat fungsional : 1 ( Mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit.

Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan :

Nama Jelas : dr. Dessy Noermadhaningsih


Tanggal : November 2020

35
BERKAS KELUARGA BINAAN
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Sukamerindu
No Berkas : 01/KedKomunitas/2020/FKIK/UNIB
No Rekam Medis : M2384
Data Administrasi :
Diisi Oleh : Mifta Huljannah, S.Ked. NPM: H1AP15050
Putri Maya Agustria, S.Ked. NPM: H1AP15021
Wahyudi Permana Darlis, S.Ked NPM: H1AP19019
Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:
 Pasien menderita penyakit hipertiroid, dimana penyakit ini adalah penyakit
yang membutuhkan pengobatan teratur dan seumur hidup untuk
mengurangi dan mencegah munculnya gejala sehingga sangat dibutuh
dukungan keluarga untuk mengatasi hal ini.
 Pasien memiliki riwayat hipertiroid.
 Pasien mengalami berdebar-debar, mudah lelah dan sakit kepala sejak 1
minggu yang lalu.
 Penyakit yang diderita pasien merupakan kondisi yang memerlukan
pemantauan terapi yang ketat untuk mengurangi gejala.
 Diperlukan adanya pembagian peranan anggota keluarga dalam
penanganan pasien ini, seperti pemantauan minum obat dan pengantar
pasien kontrol.
 Kurangnya pengetahuan keluarga terhadap penyakit hipertiroid yang
diderita oleh pasien

Data Demografi Keluarga


Alamat: Jln. Kalimantan, RT. 06, RW. 02, Kampung Kelawi, Sungai Serut, Kota
Bengkulu

Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah


Berpartisipasi
Kedudukan Umur Keterangan
No Nama Gender Pendidikan Pekerjaan dalam
dalam keluarga (tahun) Tambahan
pembinaan
Kepala
1. Tn. T keluarga L 47 SLTA Wirausaha Ya Sehat
(Suami)
2. Ny. S Pasien P 46 SLTA Wirausaha Ya Sakit
3. Nn. N Anak P 15 SMA Pelajar Ya Sehat
4. Nn. K Anak P 13 SMP Pelajar Ya Sehat

36
Diagram 1. Genogram

Keterangan :

 Laki – laki
 Perempuan
 Pasien
 Tinggal serumah
 Meninggal

Data Dinamika Keluarga


Bentuk keluarga : Keluarga Inti
Tahapan Siklus Hidup Keluarga : Anak-anak remaja awal

Diagram 2. Family Map

Tn. T Ny.S

Nn.N Nn.K

37
Keterangan :

: Pasien

: Laki Laki

: Perempuan

: Hubungan baik

: Hubungan Kurang baik

Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam Keluarga


Kesimpulan
Fungsi pembina untuk fungsi
Penilaian
Keluarga keluarga yang
bersangkutan
Biologis Pasien adalah pasien hipertiroid yang mengalami sakit Berdasarkan
kepala, mudah lelah, dan berdebar-debar. Keluarga kurang penilaian terhadap
mengerti tentang penyakit yang diderita pasien, komplikasi komponen pada
dan tatalaksana penyakit tersebut, serta apa yang harus keluarga, maka
diterapkan. pembina dapat
menyimpulkan bahwa
fungsi biologis kurang
baik.
Psikologis Pasien memiliki anggota keluarga yang kurang peduli Berdasarkan
dalam pengontrolan penyakit pasien. Keadaan pasien penilaian terhadap
memerlukan dukungan dari keluarga. Komunikasi cukup komponen pada
dekat dengan keluarga. keluarga, maka
pembina dapat
menyimpulkan bahwa
fungsi psikologis
berjalan kurang baik.
Sosial Hubungan dengan masyarakat terjalin cukup baik. Fungsi sosial berjalan
Pasien memiliki pekerjan sebagai seorang pedagang dan dengan baik.
memiliki banyak teman. Tetangga sekitar selalu
membantu pasien dalam kehidupan shari-hari.

38
Ekonomi & - Kebutuhan primer terutama papan terpenuhi, pasien Fungsi ekonomi
Pemenuhan tinggal di rumah bersama suami dan anak pasien. cukup baik

kebutuhan - Pasien makan dua sampai tiga kali sehari, dengan lauk
pauk sederhana yang paling sering dikonsumsi berupa
telur, tempe, dan sayuran.
- Penghasilan total keluarga dianggap cukup untuk
kebutuhan sehari-hari
- Gaya hidup sederhana, tidak konsumtif dengan prioritas
penggunaan uang sesuai kebutuhan primer, sekunder,
dan tersier.
- Alokasi dana khusus untuk kesehatan kurang baik.
Kartu BPJS pasien sudah tidak aktif selama 2 tahun
Adaptif Keluarga kurang mengerti bagaimana kebersihan yang Fungsi adaptif
harus diterapkan dirumah. keluarga terhadap
keadaan pasien
berjalan dengan
kurang baik.

Data Risiko Internal Keluarga


Tabel 3. Perilaku Kesehatan Keluarga
Perilaku Sikap & perilaku keluarga yang Kesimpulan pembina
menggambarkan perilaku tersebut untuk perilaku yang
bersangkutan
Kebersihan pribadi  Penampilan keluarga cukup bersih dan Kebersihan diri dan
dan lingkungan sederhana. keluarga kurang baik.
 Keluarga dan pasien mandi 2x/hari. Tata letak Kebersihan lingkungan
barang-barang didalam rumah tidak teratur. sekitar kurang baik.
 Pencahayaan dan ventilasi didalam rumah
kurang baik.
 Lingkungan sekitar rumah termasuk
pemukiman yang padat penduduk.
 Rumah pasien memiliki jamban.
 Kamar mandi tidak bersih.

39
Pencegahan spesifik  Pasien dan keluarga pergi ke pelayanan Perilaku pencegahan
kesehatan jika merasa ada keluhan kesehatan spesifik keluarga terhadap
 Pasien sudah lebih dari 1 tahun tidak penyakit kurang baik.
melakukan pengecekan laboratorium terkait
Gizi keluarga  Kebutuhan pangan tercukupi. Kuantitas makanan
 Penyediaan makanan disediakan oleh pasien keluarga cukup, Kualitas
dan suami dengan menu yang sederhana dan makanan kurang baik
bervariasi sesuai dengan pendapatan kerja
perhari.
 Pola makan biasanya 2-3x/hari.
Asah asih asuh  Hubungan antar anggota keluarga baik. Fungsi asah, asih, asuh
 Suami dan anak pasien peduli dengan pasien. dalam keluarga ini baik.

 Kegiatan keagamaan baik, pasien rajin


beribadah.
Kesehatan  Pasien sudah menikah. Kesehatan reproduksi
reproduksi tidak ada keluhan.
Latihan jasmani/  Pasien memiliki jadwal aerobik 1x/minggu Aktivitas fisik dalam
aktivitas fisik  Anak pasien sering beraktivitas diluar rumah keluarga cukup baik.
bersama teman-temannya
 Aktivitas pasien pada pagi hari dan siang
harinya adalah berdagang.
Penggunaan  Pasien sering berobat ke puskesmas apabila Perilaku kesehatan
pelayanan kesehatan sakit atau untuk mengambil obat hipertiroid. keluarga bersifat kuratif.
 Jarak rumah ke pelayanan kesehatan
(puskesmas) sekitar 1 km.

Kebiasaan / perilaku  Pasien awalnya hampir setiap hari Perilaku kesehatan


lainnya yang buruk mengkonsumsi bakso yang menggunakan dalam keluarga sekarang
untuk kesehatan penyedap rasa, namun sekarang sudah cukup baik.
menghindari mengkonsumsi makanan yang
menggunakan bahan penyedap

Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga

40
Tabel 4. Faktor Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan pembina untuk
faktor pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan Pasien berobat ke Puskesmas Secara umum baik, untuk
kesehatan yang Sukamerindu karena dekat rumah. pusat pelayanan kesehatan
digunakan oleh primer sendiri tidak terlalu
pasien dan jauh. Pasien tidak
keluarga. meraasakan adanya
Cara mencapai Pasien pergi diantar oleh suaminya kesulitan dalam biaya
pusat pelayanan menggunakan kendaraan bermotor berobat, serta dari segi
kesehatan tersebut. untuk menuju ke puskesmas. pelayanan, pasien merasa
puas dengan pelayanan
Tarif pelayanan Pasien tidak merasakan adanya kesehatan yang didapat.
kesehatan tersebut kesulitan dalam biaya berobat.
dirasakan.
Kualitas Untuk kualitas pelayanan, pasien
pelayanan merasa selalu dilayani dengan baik
kesehatan tersebut oleh petugas kesehatan setempat.
dirasakan

Tabel 5. Tempat Tinggal

Kepemilikan rumah : menumpang / hibah/kontrak/Milik Sendiri


Daerah perumahan : padat dan kumuh/ padat dan bersih / mewah

Karakteristik Rumah Kesimpulan pembina untuk


tempat tinggal

Luas rumah sekarang : 6 x 9 m2 Pasien tinggal di rumah bersama

Jumlah orang dalam satu rumah : 4 orang suami dan anak-anaknya. Tinggal
di perumahan yang padat
Bertingkat / tidak bertingkat
penduduk, dengan lingkungan
Lantai rumah dari : tanah / semen /keramik / lain-lain*
yang kurang kebersihannya.
Dinding rumah dari : papan / tembok /kombinasi Pencahayaan kurang baik, ventilasi
Penerangan di dalam rumah kurang, Terdapat kipas angin untuk
Jendela:Ada, tetapi jarang dibuka membantu sirkulasi udara rumah.
Listrik : Ada/tidak

41
Ventilasi Kebersihan rumah kurang bersih, tata
Kelembaban rumah : lembab/tidak letak barang dalam rumah tidak
Bantuan ventilasi di dalam rumah : Ada/tidak teratur. Sumber air minum dari air
Bila ada, yaitu : AC / Kipas angin jarang dipakai / galon, limbah dialirkan ke got,
exhaust fan memiliki kamar mandi tertutup dan

Kebersihan di dalam rumah memiliki jamban. Kondisi rumah

Kurang Bersih secara keseluruhan Kurang Baik

Tata letak barang dalam rumah


Tidak Teratur

Sumber air
Air minum dan masak dari :
Sumur/ pompa tangan / pompa listrik / PAM /air
galon beli dari tukang air
Air cuci :
Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PDAM
/belidari tukang air
Jarak sumur dengan septic tank : 10 meter
Kedalaman sumur : ± 5 meter

Kamar Mandi Keluarga


Ada / Tidak Ada

Jamban
Ada / Tidak Ada
Dengan pegangan / Tanpa pegangan
Bentuk jamban : Jongkok / Duduk
Tertutup/Terbuka

Limbah & sampah


Limbah dialirkan ke : tidak ada / got / kali
Tempat sampah di luar rumah :Tidak ada
Kesan kebersihan lingkungan permukiman :
baik / cukup / kurang

Diagram 2. Denah Rumah

42
Teras

Dapur Sumur

Ruang Tamu dan Kamar


Keluarga

Gudang

Kamar
Mandi

Diagram 3. Peta Rumah dicapai dari Puskesmas

J
PKM
L SUKAMERINDU

J
A
PLN W SPBU
A TPU

JL SUMATERA

J
L

K
A
L
43
I
M
A
N
T
RUMAH
PASIEN

Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga

Life style :
Aktivitas fisik/latihan
jasmani cukup, olahraga
senam aerobic 1x
seminggu
Kurangnya kesadaran
Perilaku kesehatan: untuk menjaga pola Lingkungan
Latihan jasmani makan sehat dan bergizi. Psikososial
cukup ekonomi:
Belum menjaga pola - Keluarga kurang
makan sehat dan mengerti pentingnya
belum melakukan peran dan dukungan
pantangan pada keluarga dalam
makanan tertentu kesembuhan pasien
Family
44

Sistem Pelayanan
Tidak memiliki Usia 46 tahun,
jaminan kesehatan Pekerjaan:
Jarak antara rumah dengan Hipertiroid Pedagang
pasien ke puskesmas
1 km

Diagnosis Kesehatan Keluarga


Masalah
Biologiinternal
Manusia:keluarga Lingkungan fisik:
Pasien dengan Ventilasi dan
 Masalah
hipertiroid biologis
sejak 5tahun : Pasien di diagnois hipertiroid sejakpencahayaan
5 tahun yang lalu dan
rumah
yang lalu kurang
masihbelum
Keluarga mengkonsumsi obat akan tetapi tidak teratur dalam 3 bulan terakhir ini,
Kebersihan rumah
memahami tentang
dan benar-benar
penyakit hipertiroid tidak minum obat sejak 1 bulan yang lalu.
kurang bersih

 Masalah psikososial:
- Kekhawatiran pasien jika kambuh berdebar-debar, mudah lelah dan sering
sakit kepala, yang bertambah berat.
- Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai cara pencegahan dan
penyembuhan penyakit yang diderita pasien.
- Kartu BPJS pasien tidak aktif sejak 2 tahun terakhir.

Masalah eksternal keluarga


Masalah life style :
 Pasien dan keluarga belum menerapkan olahraga yang teratur dan cukup.
Pasien dan keluarga belum menerapkan pola makan yang sehat dimana
pasien masih mengkonsumsi makanan tinggi garam beriodium dan
makanan mengandung MSG dan pasien belum mengkonsumsi diet energi
tinggi protein tinggi (ETPT), seperti susu, telur dan daging.
Masalah lingkungan rumah :
 Terdapat masalah pada lingkungan rumah pasien, yaitu lingkungan kurang
bersih, pencahayaan kurang, ruang yang sempit dan termasuk lingkungan
padat penduduk.

45
Skor Kemampuan Keluarga dalam Penyelesaian Masalah dan Skor Akhir
yang Diharapkan

No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Coping Coping


diharapkan score score
awal akhir
1 Edukasi mengenai Keluarga 3 minggu Pasien dan keluarga 2 5
penyakit hipertiroid dan mengerti mengenai
meliputi definisi, pasien penyakit hipertiroid
faktor risiko, gejala mulai dari definisi,
klinis, tatalaksana, faktor risiko, gejala
dan komplikasi. klinis, tatalaksana,
dan komplikasi

2 Memberikan edukasi Keluarga 3 minggu Pasien dan keluarga 3 5


mengenai pentingnya dan memahami bahwa
mengonsumsi obat pasien hipertiroid
hipertiroid secara merupakan penyakit
teratur agar gejala yang membutuhkan
tidak muncul atau konsumsi obat
bertambah berat dan secara teratur setiap
mencegah terjadinya hari agar gejala tidak
komplikasi muncul atau
bertambah berat dan
mencegah terjadinya
komplikasi
3 Edukasi pasien untuk Keluarga 3minggu Pasien dan keluarga 2 4
mengkonsumsi diet dan memahami dan
energi tinggi protein pasien menyetujui untuk
tinggi (ETPT), seperti mengkonsumsi diet
susu, telur dan daging. energi tinggi protein
tinggi (ETPT),
seperti susu, telur
dan daging.
4 Memberikan edukasi Keluarga 3 minggu Pasien dan keluarga 2 4
mengenai diet rendah dan memahami dan
garam dan MSG pasien menyetujui untuk

46
menerapkan diet
rendah garam
5 Memberikan edukasi Keluarga 3 minggu Pasien dan keluarga 3 5
kepada pasien dan memahami
mengenai pentingnya pasien pentingnya
memiliki berat badan memiliki berat
ideal badan ideal
6 Memberikan edukasi Keluarga 3 minggu Pasien dan keluarga 3 4
dan motivasi dan memahami
mengenai pentingnya pasien pentingnya aktivitas
untuk melakukan fisik sebagai bagian
aktivitas fisik berupa dari terapi dan upaya
olahraga ringansedang meningkatakan
selama 30 menit kesehatan pasien dan
minimal 3 kali dalam pasien menyetujui
seminggu. untuk melakukan
aktivitas fisik berupa
olahraga ringan-
sedang selama 30
menit minimal 3
kali dalam
seminggu.
7 Melakukan edukasi Pasien memahami 2 3
pasien mengenai pentingnya dan
pentingnya dan melakukan
melakukan pengecekan
pengecekan laboratorium untuk
laboratorium untuk mengetahui kadar
mengetahui kadar hormone tiroid
hormone tiroid pasien. pasien.
8. Melakukan edukasi Pasien telah 1 3
pada pasien untuk mengurus dan
mengaktifkan kembali mengaktifkan
BPJS. kembali BPJS.

47
LAMPIRAN

Gambar kunjungan kerumah pasien

48
49

Anda mungkin juga menyukai