Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikat nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bias menyelesaikan makalah
mata kuliah Landasan Pendidikan. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Quran dan Sunnah
untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Landasan Pendidikan di
program studi pendidikan kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas
Syiah Kuala. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Khairuddin M.Pd. selaku
dosen pembimbing mata kuliah Landasan Pendidikan.

Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapat sumber dari berbagai
referensi untuk menyempurnakan makalah ini. Terlepas dari segala hal tersebut, Kami
sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu, kami dengan lapang dada menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Darussalam, 26 November 2019

Kelompok 7

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG 3
B. RUMUSAN MASALAH 4
BAB II ISI.................................................................................................................................................5
A. DEFINISI LANDASAN SOSIAL KULTUR PENDIDIKAN 5
B. CIRI CIRI LANDASAN SOSIAL KULTUL PENDIDIKAN 6
C. FUNGSI-FUNGSI SOSIAL KULTUR DI INDONESIA................................................................................7

BAB III PENUTUP....................................................................................................................................9

A. Kesimpulan........................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................10

2
BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah  makhluk hidup yang diberikan berbagai potensi oleh Tuhan,


setidaknya manusia diberikan panca indera dalam hidupnya. Namun tentu saja potensi
yang dimilikinya harus digunakan semaksimal mungkin sebagai bekal dalam menjalani
hidupnya. Untuk memaksimalkan semua potensi yang dimiliki oleh kita sebagai manusia,
tentunya harus ada sesuatu yang mengarahkan dan membimbingnya, supaya berjalan dan
terarah sesuai dengan apa yang diharapkan.
Mengingat begitu besar dan berharganya potensi yang dimiliki manusia, maka
manusia harus dibekali dengan pendidikan yang cukup sejak dini. Dilain pihak manusia
juga memiliki kemampuan dan diberikan akal pikiran yang berbeda dengan makhluk yang
lain. Sedangkan pendidikan itu adalah usaha yang disengaja dan terencana untuk
membantu perkembangan potensi dan kemampuan manusia agar bermanfaat bagi
kepentingan hidupnya. Secara sosial pendidikan adalah sebuah warisan kultur dari generasi
kegenerasi, agar kehidupan masyarakat berkelanjutan, dan identitas masyarakat itu tetap
terpelihara. Sosial kultur merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan
kehidupan sehari-hari, dan hampir setiap kegiatan manusia tidak terlepas dari unsur sosial
kultur.
Memasuki abad ke-21 dan menyongsong milenium ketiga tentu akan terjadi banyak
perubahan dalam kehidupan masyarakat sebagai akibat dari era globalisasi. Dan pada
kenyataannya masyarakat mengalami perubahan sosial yang begitu cepat, maju dan
memperlihatkan gejala desintegratif yang meliputi berbagai sendi kehidupan dan menjadi
masalah, salah satunya dirasakan oleh dunia pendidikan. Tak hanya perubahan sosial,
kultur pun berpengaruh besar dalam dunia pendidikan akibat dari pergeseran paradigma
pendidikan yaitu mengubah cara hidup, berkomunikasi, berpikir, dan cara bagaimana
mencapai kesejahteraan. Dengan mengetahui begitu pesatnya arus perkembangan dunia
diharapkan dunia pendidikan dapat merespon hal-hal tersebut secara baik dan bijak.

3
B. Rumusan Masalah

Dari rumusan masalah diatas yang bersifat umum, dapat dijabarkan beberapa
pertanyaan sebagai berikut :
1. Definisi landasan Sosial Kultur Pendidikan ?
2. Apa ciri-ciri dari landasan sosial kultur pendidikan Indonesia ?
3. Apa implikasi dari sosial kultur pendidikan di Indonesia ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Landasan Sosial Kultur Pendidikan

Pendidikan Indonesia memiliki landasan yang mendasar pada unsur sosial dan
kultur bangsa, mulai dari unsur sosial kultur masyarakat terdahulu hingga saat
sekarang. Sosial  berasal dari bahasa Latin yaitu kata socious yang berarti
teman. Sedangkan ilmu yang mempelajari tentang sosial kultural ialah
sosiologi. Pengertian tersebut diperluas menjadi ilmu pengetahuan tentang pergaulan hidup
manusia atau masyarakat. Seiring dengan perkembangan sosiologi, para ahli telah
memberikan definisi dengan sudut pandang yang berbeda-beda, seperti berikut ini.
(Soerjono Soekamto, 2001:20). Menurut Roucek dan Warren sosial adalah hubungan
manusia dalam kelompok.
August Comte berpendapat bahwa manusia sebagai makhluk yang mempunyai
naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya. Menurut Abu
Ahmadi sosial adalah tingkah laku manusia dalam kelompok. Sudut pandangnya ialah
memandang hakekat masyarakat, kebudayaan dan individu secara ilmiah. Sedangkan
susunan pengetahuan dalam sosiologi terdiri atas konsep-konsep dan prinsip-prinsip
menganai kehidupan kelompok sosial, kebudayaan dan perkembangan pribadi.
Kata kultur berasal dari bahasa Inggris yaitu culture sedangkan jika dikaji secara
mendalam kultur memiliki arti yaitu budaya. Budaya ini berasal dari bahasa sanskerta yaitu
buddhaya yaitu bentuk jamak dari kata buddhi ( budi atau akal ). Landasan sosial kultural
mengandung makna norma dasar pendidikan yang bersumber dari norma kehidupan
berbudaya yang dianut oleh suatu bangsa. Untuk memahami kehidupan berbudaya suatu
bangsa harusmemusatkan perhatian pada berbagai dimensi kultur terkait dengan ciri
manusia sendiri sebagai mahluk yang “belum selesai” dan harus berkembang,
maka kultur juga terkait dengan usaha pemenuhan kebutuhan manusia yang asasi:
1. Kultur dapat dipahami sebagai strategi manusia dalam menghadapi lingkungannya,

5
2. Kultur merupakan suatu sistem dan terkait dengan sistem sosial. Kultur dari satu pihak
mengkondisikan suatu sistem sosial dalam arti ikut serta membentuk atau
mengarahkan, tetapi juga dikondisikan oleh sistem sosial.
Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai denga
perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-
norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut
transformasi kultur. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan
transformasi kultur adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.
Pendidikan selalu terkait dengan manusia, sedangkan setiap manusia selalu menjadi
anggota masyarakat dan pendukung anggota tertentu. Menurut Umar Tirtaraharja (2005 :
100) Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kultur bangsa indonesia
dan yang berdasarkan pada pancasila dan UUD 1945. Kultural memiliki hubungan yang
timbal balik dalam pendidikan, sebab kultural dapat diwariskan melalui jalan kultur dari
generasi ke generasi penerus dengan cara pendidikan, baik secara formal maupun informal.
Hal yang dimaksud kultural didalam pendidikan adalah suatu hasil karya dan cipta manusia
berupa norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan, tingkah laku, dan teknologi yang dipelajari
dan dimiliki oleh semua anggota masyarakat tertentu.
Menurut Dimyati ( 2006 : 269 ) nilai sosial kultur bersumber pada hasil karya, akal
budi, kreasi manusia, sehingga dapat menyebar luaskannya, melestarikannya.
Jadi landasan sosial kultur memiliki makna bahwa suatu hasil interaksi mayarakat
yang telah melekat dan saling terkait erat dan memiliki nilai-nilai yang terkandung
didalamnya dalam pola pendidikan suatu masyarakat.

B. Ciri-ciri Landasan Sosial Kultur Indonesia

Sosial kultur dalam pendidikan  Indonesia, secara umum  ada tiga hal yang dapat
diidentifikasi yaitu:
1. Non Formal
Cara non formal terjadi dalam lingkup masyarakat. Hal ini terjadi secara terus menerus
dimana masyarakat yang engarahkan bagaimana terbentuknya suatu tatanan norma sosial
yang berlaku.

6
2. Formal
Cara formal terjadi dilingkungan sekolah. Hal ini terjadi didalam pembelajaran disekolah
dan  hasil interaksi yang terjadi didalam mengenal ilmu pengetahuan, etika dan norma-
norma yang berlaku didalam suatu sistem yang disebut dengan sekolah.

C. Fungsi Landasan Sosial Kultur Dalam Pendidikan Indonesia

Kultural sebagai gagasan dan karya manusia beserta hasil budi dan karya itu akan
selalu terkait dengan pendidikan, utamanya belajar. Menurut Koentjaraningrat dalam Umar
Tirtaraharja (2005:100)  Kultur dalam arti luas dapat diwujudkan sebagai berikut:
1. Ideal seperti ide, gagasan, nilai.
2. Kelakuan berpola dari manusia dan masyarakat.
3. Fisik yakni benda hasil karya manusia.
            Kultur ini dapat dibentuk dan dikembangkan dari sebuah pendidikan. Hal ini bisa
dibuktikan didalam penggunaan bahasa, setiap masyarakat dapat dikatakan mengajarkan
kepada anak-anak untuk mengatakan sesuatu, kapan hal itu dapat dikatakan, bagaimana
mengatakannya, dan kepada siapa mengatakannya. Sedangkan beberapa contoh lain dari
hasil kultur didalam pendidikan adalah bagaimana menyikapi pakaian yang sesuai dengan
norma yang berlaku didalam kehidupan masyarakat dan pengajaran pola tingkah laku
dalam pergaulan sosial dimasyarakat.
Dalam perkembangannya landasan sosial kultur memiliki fungsi yang amat penting dalam
dunia pendidikan yaitu :
1. Mewujudkan Masyarakat yang Cerdas.
Masyarakat yang cerdas yaitu masyarakat yang pancasilais yang memiliki cita-cita dan
harapan dapat demokratis dan beradab, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia dan
bertanggung jawab dan berakhlak mulia tertib dan sadar hukum, kooperatif dan
kompetitif serta memiliki kesadaran dan solidaritas antar generasi dan antara bangsa.
2. Transmisi Budaya.
Sekolah berfungsi sebagai reproduksi budaya menempatkan sekolah sebagai pusat
penelitian dan pengembangan. Fungsi semacam ini merupakan fungsi pada perguruan
tinggi. Pada sekolah-sekolah yang lebih rendah, fungsi ini tidak setinggi pada tingkat
pendidikan tinggi.

7
3. Pengendalian Sosial.
Pengendalian sosial berfungsi memberantas atau memperbaiki suatu perilaku
menyimpang dan menyimpang terjadinya perilaku menyimpang. Pengendalian sosial
juga berfungsi melindungi kesejahteraan masyarakat seperti lembaga pemasyarakatan
dan lembaga pendidikan.
4. Meningkatkan Iman dan Taqwa kepada TuhanYang Maha Esa.
Pendidikan sebagai budaya haruslah dapat membuat anak-anak mengembangkan kata
hati dan perasaannya taat terhadap ajaran-ajaran agama yang dipeluknya.
5. Analisis Kedudukan Pendidikan dalam Masyarakat
Hubungan antara lembaga pendidikan dengan masyarakat dapat dianalogikan sebagai
selembar kain batik. Dalam hal ini motif-motif atau pola-pola gambarnya adalah
lembaga pendidikan dan kain latarnya adalah masyarakat. Antara lembaga pendidikan
dengan masyarakat terjadi hubungan timbal balik simbiosis mutualisme. Pendidikan
atau sekolah memberi manfaat untuk meningkatkan peranan mereka sebagai warga
masyrakat.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil hasil pembahasan yang telah disajikan pada bab II, secara umum dapat
disimpulkan sosial merupakan suatu pergaulan disuatu lingkungan untuk melakukan
petemanan atau interaksi sesama manusia. Kultur  adalah totalitas yang kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat dan kemampuan-
kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh orang sebagai anggota
masyarakat. sehingga pendidikan adalah bagian dari soail dan kultur. Bila keadaan sosial
dan kulturberubah maka pendidikan juga bisa berubah dan bila pendidikan berubah akan
dapat mengubah keadaan sosial kultur suatu bangsa, sehingga pendidikan Indonesia
berlandaskan pada keadaan sosial kultur agar dapat membangun bangsa ini dari sendi-
sendi soail kultur masyarakat Indonesia itu sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati, dkk. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. PT: Rineka Cipta : Jakarta

IrfaNurzaeni.2012.LandasanSosialBudayaPendidikan.Diakses:http://ochinokurosaki.blogsp
ot.com

Umar Tirtaraharja, dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. PT. Asdi Mahasatya: Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai