Anda di halaman 1dari 8

LITERATURE REVIEW: PENGARUH RELAKSASI

OTOT PROGRESIF TERHADAP KECEMASAN


(A literature review: effect of relaxationProgressive muscle against anxiety)

Andriyaningsih S1, Minarsi M2, Kurnia Ayu Rahasty3, Abdullah4, Yanti Inawati5

Program Studi Profesi Ners, Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Muslim Indonesia
Jl. Urip Sumoharjo No.5 Panaikang, Makassar; Telp.(0411) 455696
Email: rahastyk@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan: Kecemasan dan depresi adalah dua masalah kesehatan mental yang
paling sering terjadi, Teknik relaksasi otot progresif mudah dipelajari sebagai pilihan
pengobatan untuk mengurangi kecemasan dan depresi. Metode: Search engine
merupakan data yang digunakan dalam melakukan penelitian, database yang digunakan
PubMed , SienceDirect. Kata kunci yang digunakan adalah “Anxiety, Relaxation, Muscle
Progressive Hasil: Penelitian ini menunjukan adanya relevan (signifikan) yang terjadi
pada terapi otot progresif pada kecemasan Kesimpulan: Teknik relaksasi otot progresif
mudah dipelajari dan banyak digunakan saat ini sebagai pilihan pengobatan untuk
mengurangi kecemasan dan depres
Kata Kunci: Kecemasan, Relaksasi , Otot Progresif

ABSTRACT

Introduction: Anxiety and depression are two of the most common mental health
problems. Progressive muscle relaxation techniques are easy to learn as a treatment
option for reducing anxiety and depression. Methods: The search engine is the data used
in conducting research, the database used is PubMed, SienceDirect. The keywords used
were "Anxiety, Relaxation, Muscle Progressive Results: This study shows a significant
(significant) occurrence of progressive muscle therapy in anxiety. Conclusion:
Progressive muscle relaxation techniques are easy to learn and are widely used today as a
treatment option to reduce anxiety and depression
Keywords: Anxiety, Relaxation, Progressive Muscles.

PENDAHULUAN
Kecemasan dan depresi adalah dua masalah kesehatan mental yang paling sering
terjadi (Whiteford et al., 2013). Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kalau tidak
segera kita ambil bertindak melawan depresi, maka akan mengakibatkan penyakit utama
secara global pada tahun 2030 (WHO, 2017).
Teknik relaksasi otot progresif (PMRT) ditemukan oleh Edmund Jacobson pada tahun
1920-an sebagai cara untuk membantu pasien mengatasi kecemasan dan dia merasa
bahwa mengendurkan otot dapat mengendurkan pikiran juga (Kisnerdan Colby,
2007).Teknik relaksasi otot progresif mudah dipelajari dan banyak digunakan saat ini
sebagai pilihan pengobatan untuk mengurangi kecemasan dan depresi.Relaksasi memiliki
dampak psikologis yang signifikan. (Kumar et al.,2015).

METODE
Framework yang digunakan merupakan metode PICOT, Artikel dicari menggunakan
database Pubmed, Sciencedirect. Pencarian pada Database menggunakan kata kunci”
“Anxiety dan Relaxation dan Muscle Progressive. Hasil pencarian literature artikel
melalui kriteria inklusi dan kriteria eksklusi ditemukan sebanyak 7 artikel penelitian.
Pencarian menggunakan database Pubmed menggunakan kata kunci 1 yakni “Anxiety
and Relaxation ditemukan sebanyak 5.202 artikel. Kata kunci ke 2 yang digunakan yakni
Effect and Muscle Progressive ditemukan sebanyak 5.276 artikel. Jika kata kunci 1 dan 2
digabungkan ditemukan sebanyak 110 artikel penelitian. Pencarian menggunakan
database sciencedirect ditemukan sebanyak 196 Dari hasil pencarian menggunakan
database Pubmed, ScienceDirect 306 artikel ditemukan, setelah screaning teks lengkap
dan memenuhi syarat dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut: Kriteria inklusi
adalah: penelitian dilakukan di lingkungan klinis, penelitian dengan jurnal terakreditasi,
open acces, full text, publikasi tahun 2016-2021, sedangkan kriteria eksklusi adalah:
artikel bukan berbahasa Indonesia, literature review, sistematic review, RCT.

Pubmed ScienceDirect

= 110 = 196

n= 306

Pubmed, ScienceDirect
Literatur
= 306

Skrining full text,


eligibility,double n= 46
publication

Skrining criteria n= 7
inklusi dan eksklusi

Gambar 1. Ringkasan pencarian bukti dan kriteria seleksi


HASIL
Penelitian Liu (2020), Xiao (2020), Menunjukan analisis dari terapi kognitif berbasis sebagai
variable moderasi yang relevan (signifikan) yang mengungkapkan pengurangan gejala yang
signifikan dan peningkatan alisansi dan terapi meningkatkan efek pengobatan pasien dan layak
untuk promosi klinis. Dan penelitian yang dilakukan Senthilkumar (2018), membuktikan bahwa
PMRT sebagai pilihan pengobatan yang valid untuk penderita kusta yang di rawat di rumah sakit
dalam meminimalkan gejala yang berhubungan dengan kecemasan dan depresi serta bermanfaat
bagi kesejahteraan psikososial. Sedangkan pada penelitian pada lorent (2016) bahwa PMR
mungkin berguna, jika intervensi tambahan yang sama efektifnya dalam pengobatan gangguan.
Adapun penelitian yang dilakukan oleh boers (2019), yang meneliti tiga teknik non-
farmakologis, yaitu, meditasi transendental, hipnoterapi dan latihan relaksasi otot progresif,
semuanya menghasilkan pengurangan sakit kepala yang signifikan secara klinis dan penggunaan
obat pereda nyeri, begitupun pada penelitian murtadho (2018) Intervensi dalam relaksasi otot
progresif dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien hemodialisis. Namun terdapat
perbedaan pada penelitian bravo (2020) bahwa Tidak ada perbedaan signifikan dalam fitur
sosiodemografi yang diamati.

PEMBAHASAN

Pada umumnya beberapa artikel penelitian yang telah di review yang berkaitan dengan pengaruh
relaksasi otot progresif terhadap kecemasan, Ditinjau dari hasil penelitian Liu (2020), Xiao
(2020), Senthilkumar (2018), lorent (2016), boers (2019), Murtadho (2018), penelitian ini
menunjukan adanya relevan (signifikan) yang terjadi pada terapi otot progresif pada kecemasan
sebagai pilihan pengobatan dan pengurangan sakit kepala begitupun untuk pereda nyeri dengan
begitu ada pengaruh antara latihan relaksasi otot progresif terhadap kecemasan yang dialami
penderita, namun ada hasil penelitian yang berbanding terbalik dengan hasil penelitian yang
signifikan yaitu Bravo (2020), bahwa Tidak ada perbedaan signifikan dalam fitur sosiodemografi
yang diamati.
Tabel 1. Hasil Review

Penulis Metode Instrumen Hasil


Intervensi dalam relaksasi otot progresif
Murtadho,arif Eksperimental dapat menurunkan tingkat kecemasan
Observasi
dkk pre-test dan post-test pada pasien hemodialisis.
Pelatihan relaksasi otot progresif terbukti
Xiao, Xiu Eksperimental Observasi meningkatkan efek pengobatan pasien dan
dkk layak untuk promosi klinis.
Ramasamy, PMRT merupakan terapi relaksasi yang
Senthilkumar Statistik Deskriptif Kuesioner efektif untuk mengurangi kecemasan dan
dkk depresi pada penderita kusta yang dirawat
di rumah sakit.
Tiga teknik non-farmakologis, yaitu,
meditasi tatistic ntal, hipnoterapi dan
latihan relaksasi otot progresif, semuanya
Boers, I menghasilkan pengurangan sakit kepala
dkk Statistik Deskriptif Tes yang signifikan secara klinis dan
penggunaan obat pereda nyeri.
• Tidak ada perbedaan besar antara ketiga
teknik yang ditemukan, menunjukkan
bahwa anak-anak dapat memilih salah satu
dari tiga teknik berdasarkan preferensi
pribadi.
secara signifikan menurunkan ketegangan,
Kuesioner, kecemasan, dan kemarahan / agresi selama
Lorent De, wawancara 4 minggu, tetapi tidak meningkatkan
Analisis statistic
dkk mood. Antara AA dan PMR, tidak ada
perbedaan yang signifikan secara tatistic
yang ditemukan setiap saat. Oleh karena
itu, kami menyarankan bahwa AA dan
PMR mungkin berguna, intervensi
tambahan yang sama efektifnya dalam
pengobatan gangguan
Dibandingkan dengan kelompok kontrol,
Statistik deskriptif Kuesioner kelompok eksperimen mengalami
Liu K, penurunan tingkat kecemasan dan
dkk peningkatan kualitas tidur setelah 5 hari

Tidak ada perbedaan signifikan dalam


Analisis Observasi fitur sosiodemografi yang diamati di
Bravo Paras, korespondensi Kuesioner antara Kelompok.
dkk

PENUTUP

KESIMPULAN
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kalau tidak segera kita ambil bertindak melawan
depresi, maka akan mengakibatkan penyakit utama secara global, Teknik relaksasi otot progresif
mudah dipelajari dan banyak digunakan saat ini sebagai pilihan pengobatan untuk mengurangi
kecemasan dan depresi.Relaksasi memiliki dampak psikologis Penelitian ini menunjukan adanya
relevan (signifikan) yang terjadi pada terapi otot progresif pada kecemasan sebagai pilihan
pengobatan dan pengurangan sakit kepala begitupun untuk pereda nyeri dengan begitu ada
pengaruh antara latihan relaksasi otot progresif terhadap kecemasan yang dialami sesorang

SARAN

1. Petugas kesehatan bersama keluarga mampu mengatasi depresi maupun masalah lainnya
dengan menggunakan non farmakologi pada latihan relaksasi

2. Penelitian selanjutnya dapat meneliti Pengaruh Latihan Relaksasi otot progresif terhadap
kecemasan

DAFTAR PUSTAKA
Boers I, dkk. (2019). Hipnoterapi atau meditasi transendental versus latihan relaksasi otot
progresif dalam perawatan anak-anak dengan sakit kepala primer: studi klinis multi-pusat,
pragmatis, acak. Jurnal Pediatri Eropa. 147-154.

Bravo P, dkk. (2017). Dampak teknik relaksasi otot terhadap kualitas hidup pasien kanker yang
diukur dengan kuesioner FACT-G. 12(10). 1-13.

Lorent D, dkk. (2016). Akupunktur Auricular versus Relaksasi Otot Progresif pada Pasien
dengan Gangguan Kecemasan atau Gangguan Depresi Mayor: Uji Klinis Calon Kelompok
Paralel. Journal of acupuncture and meridian studies. 9(4). 191-199.

Liu K, dkk. (2020). Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Kecemasan Dan Kualitas Tidur
Pada Pasien COVID-19. Jurnal Terapi Komplementer dalam Praktik Klinis. 1-4.

Murtadho A, dkk. (2019). Pengaruh Intervensi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Hemodialisis Di Rumah Sakit Sidoarjo. Jurnal Internasional
Keperawatan dan Layanan Kesehatan, 2(3), 238-243.

Standar - Pengenalan Dalam Terapi Individu: Uji Coba Terkontrol Secara Acak. Jurnal Psikologi
Klinis. 21 - 45.

Ramasamy S, dkk.(2018). Teknik relaksasi otot progresif pada kecemasan dan depresi pada
penderita kusta. Jurnal Rehabilitasi Latihan. 14(3). 375-379.

Xiao X, dkk. (2020). Pengaruh latihan relaksasi otot progresif pada emosi negatif dan kualitas
tidur pada pasien COVID-19. Bedah Saraf Rumah Sakit Persatuan Universitas Kedokteran
Fujian.1-6.

Anda mungkin juga menyukai