Bab Ii
Bab Ii
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Kata motivasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga
tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Disini terdapat pengertian
motivasi menurut beberapa para ahli antara lain :
1. Mitchell, Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha individu untuk
mencapai tujuan.
2. Gray, Motivasi sebagai sejumlah proses yang bersifat internal dan eksternal bagi
individu yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam
melaksanakan kegiatankegiatan tertentu.
3. Latham dan Pinder, Motivasi adalah seperangkat energik kekuatan yang berasal dari
dalam maupun dari luar individu untuk memulai pekerjaan yang berhubungan dengan
perilaku dan menentukan arah, intensitas dan durasi daripadanya.
4. T. Hani Handoko, Motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
5. Luthnas, Motivasi berasal dari kata latin movere, artinya “bergerak”. Motivasi
merupakan suatu proses yang dimulai dengan adanya kekurangan psikologis atau
kebutuhan yang menimbulkan suatu dorongan untuk mencapai suatu tujuan atau
intensif. Pengertian proses motivasi ini dapat dipahami melalui hubungan antara
kebutuhan, dorongan, dan intensif (tujuan).
Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, membuat atau
menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga
dapat mencapai tujuannya. Proses motivasi berawal dari adanya kebutuhan yang tidak
terpenuhi, sehingga mereka menciptakan suatu dorongan dari dalam dirinya masing-masing
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, dan mencapai keseimbangan. Proses ini didukung
dengan adanya sikap seseorang, kepribadian, ketertarikan sesuatu, usaha yang dikerjakan dan
keputusan yang dilakukan.
Selain tokoh diatas, beberapa pisikologi membagi motivasi menjadi dua, yaitu:
1. Motivasi Intrinsik
Berasal dari diri seseorang itu sendiri, tanpa dirangsang dari luar. Misalnya: orang yang
gemar membaca tidak perlu ada yang mendorong, ia akan mencari sendiri buku bacaanya
untuk dibaca. Adapun motif instrinsik sebagai motivasi yang pendorongnya ada kaitan
langsung dengan nilai-nilai dalam tujuan pekerjaannya. Misalnya: seorang mahasiswa akan
mempelajari matakuliah psikologi dengan tekun karena ingin menguasai mata kuliah
tersebut.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik berasal dari lingkungan luar.seperti: seorang mahasiswa akan belajar
karena akan ujuan. Kebalikan dari intrinsik, tidak ada hubungannya dengan nilai yang
terkandung dengan pekerjaaannya. Seperti: seorang mahasiswa mengerjakan tugas karena
taklut pada dosen.
b. Factor internal adalah factor yang berasal dari luar individu, yang terdiri atas:
1. Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan
tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu
untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini
juga dapat dipengartuhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek
pekerjaan dimaksud;
2. Kelompok kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau organisasi
tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku
individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau
organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai
kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu
sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.
3. Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk berhubungan
dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan
lingkungannya;
4. Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari
objek
pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat
mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan
yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku
dalam mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika tujuan tercapai
maka akan timbul imbalan.