deformity).
Fraktur Leher P2
Fraktur leher atau subkapital lebih sering terjadi pada anak kecil yang jarinya
terhimpit pintu atau jendela elektrik. Pada fraktur ini biasanya terjadi pergeseran
K-wires tetap dipasang dalam durasi lebih lama yakni selama 4 hingga 6 minggu.
Terapi post operatif didasarkan pada stabilitas fiksasi. Kekakuan pada sendi DIP,
utama. Pemasangan splint protektif pada sendi DIP dalam posisi ekstensi penuh,
Bagian distal jari yang terekspos merupakan bagian yang sangat rentan cedera,
dimana fraktur pada P3 terjadi pada 50% kasus fraktur tangan.18 Penyebab fraktur
antara lain himpitan pada bagian distal, seperti pada saat jari terhimpit pintu yang
tertutup atau di mesin, pukulan pada jari bagian ekstensi, dan fraktur avulsi pada
Fraktur Basis P3
Fraktur avulsi pada artikulasi merupakan cedera tertutup yang terjadi akibat
tendon yang berkontraksi secara aktif tertekan secara paksa ke arah berlawanan.
Dapat terjadi ruptur tendon saja, atau disertai avulsi pada artikulasi dengan
beragam ukuran. Dua tipe fraktur avulsi yang sering terjadi pada bagian ini antara
Fraktur Avulsi Volar Jersey. Fraktur ini dinamai setelah terjadi cedera pada
pemain sepakbola dimana salah seorang pemain memegang kaos dari lawannya
dan tertarik paksa, menyebabkan tendon FDP, dan tulang, teravulsi dari basis
volar P3. Hilangnya fleksi aktif dari sendi terminal memerlukan terapi segera,
karena pemendekan otot tendon FDP dapat terjadi tanpa terdeteksi. Dengan
sendi yang sesuai.84 Modifikasi program Durand dilakukan untuk membatasi fleksi
Fraktur Avulsi Dorsal. Fraktur ini, dikenal dengan nama “fraktur mallet” atau
“fraktur baseball”, merupakan fraktur yang sering terjadi pada kegiatan olahraga
yang sering menggunakan tangan dengan posisi jari yang ekstensi menjadi fleksi
atau hiperekstensi secara paksa.65 Tendon ekstensor terminal teravulsi dari basis
dorsal P3, dengan beragam ukuran tulang yang fraktur melekat. Jika bagian yang
tersebut dapat diatasi dengan splint tertutup pada sendi DIP dalam posisi ekstensi
selama 6 minggu (Gambar 11). Penggunaan bivalve splint yang dilapisi dengan
gangguan ekstensor pada sendi DIP, pemasangan splint juga dilakukan pada siang
hari.
Gambar 11. Bivalve splint protektor pada ujung jari untuk mempertahankan
ekstensi sendi distal interphalangeal (DIP) dan mengakomodasi pembengkakan
pada fraktur mallet.
Bagian fraktur yang lebih dari sepertiga permukaan artikulasi dapat diatasi dengan
mengenai metode fiksasi tersebut menyebutkan bahwa tidak ada satupun metode
fiksasi yang dapat memberikan stabilitas yang cukup hingga jari dapat segera
bersama dengan metode konservatif. Komplikasi akibat terapi bedah pada fraktur
mallet dilaporkan pada sebanyak 53% kasus yakni infeksi, inkongruensi sendi,
deformitas kuku jari, dan gangguan ekstensor; sebaliknya 45% komplikasi terjadi
akibat terapi tertutup.94 Dari temuan ini Wehbe106 menyarankan bahwa fraktur
diajarkan untuk melakukan gerakan fleksi dan ekstensi secara bergantian pada
sendi PIP dan DIP. Blocked flexion exercise pada sendi DIP tidak dilakukan
karena dapat menyebabkan tarikan pada ligamen retinakular oblik (ORL). Karena
komplikasi utama fraktur mallet adalah gangguan pada ekstensor sendi DIP, ORL
yang baik diperlukan untuk membantu sendi DIP berekstensi secara pasif saat
Fraktur Shaft P3
Trauma pada bagian ini, proksimal dari nail bed, biasanya menyebabkan luka
terbuka yang memerlukan splint eksternal atau K-wire dan pemasangan spling
selama 3 minggu. Tatalaksana luka, pengukuran edema dan pergerakan pada sendi
MP dan PIP dilakukan setelah minggu pertama. ROM aktif pada sendi DIP dapat
dimulai setelah 3 minggu jika terbentuk konsolidasi kalus. Hilangnya fleksi penuh
sendi DIP biasanya terjadi akibat kontraktur jaringan lunak pada struktur sendi
dan skar kulit dorsal. Melapisi digiti dengan coban pada posisi intrinsik minus lalu
lunak.49 Hal ini diikuti oleh blocking exercise pada tendon glide FDP.
Fraktur Tuft P3
Terapi fraktur pada ujung jari (tuft), meskipun retak/comminuted fracture, cukup
perdarahan dan pembengkakan. Splint protektif yang tipis pada sendi PIP
dipasang selama 2-3 minggu. Penyatuan jaringan fibrosa untuk berosifikasi terjadi
secara lambat hingga beberapa bulan26; namun, gerakan jari dapat dilakukan pada
sendi DIP dengan mengurangi panjang splint dan menggerakan jari. Aspek lain
dalam terapi fraktur ini adalah cedera pada nail bed yang dapat terjadi dan
memerlukan jahitan. Penggantian balutan luka tidak boleh mengganggu nail bed
yang sedang dalam masa penyembuhan, dengan cara membasahi ujung jari
Bagian pulpa jari dipersarafi oleh sensory end organ yang berespon nyeri
terhadap cedera pertama, kerusakan nail bed, dan pembengkakan serta timbul
meredakan nyeri. Desensitisasi meliputi vibrasi, putty press, dan toleransi tekstur
protektif dan supportif pada sendi DIP dan PIP menyebabkan proses inflamasi
membaik. Splint harus dijaga agar tidak bergesekan dengan pin yang terekspos
SIMPULAN
Keunikan dari anatomi tangan adalah dimana jaringan lunak tersebar multidireksi
menganggap cedera rangka sebagai trauma pada jaringan tulang saja. Trauma dan
fraktur displasi dapat merusak jaringan lunak sekitarnya serta menyatukan kedua
struktur dengan kalus dan skar pada proses penyembuhannya. Rehabilitasi yang
sukses pada fraktur tangan melingkupi pemeliharaan stabilitas fraktur, mobilisasi
fraktur. Hingga saat ini terapis tidak mengobati fraktur, melainkan mengobati
selama fase penyembuhan fraktur. Dengan sedikit studi prospektif atau kontrol
dan durasi imobilisasi, inisiasi protokol gerakan, dan latihan kekuatan untuk
dengan metode fiksasi tulang yang dipilih. Baik metode operatif dan non operatif
pada terapi fraktur memiliki tujuan yang sama untuk memastikan tulang sembuh
pada arah yang sesuai dan dapat mobilisasi dengan baik. Lee66 meringkas konsep
ini sebagai berikut: “Hasil dari fraktur yang terjadi dipengaruhi oleh pemilihan
terapi serta tipe dan durasi imobilisasi.” Artikel ini menggambarkan pemilihan
terapi fraktur, posisi imobilisasi, protokol gerakan dini, dan strategi intervensi
untuk komplikasi yang unik sesuai dengan lokasi fraktur pada metakarpal dan
phalanx tangan.