Mengenal UUD Keperawat
Mengenal UUD Keperawat
Hari Kamis Tanggal 25 September 2014 adalah hari yang bersejarah bagi perawat Indonesia.
Pada hari tersebut sidang paripurna DPR RI mengetukkan palu tanda pengesahan Undang-
Undang Keperawatan yang selama ini dinanti dan ditunggu-tunggu perawat di Indonesia.
Membaca UU KEPERAWATAN Nomor : 38 th 2014 dalam Lembaran Negara no: 307
Tambahan Lembaran Negara no: 5612.Tanda Tangan Presiden RI SBY tanggal 17 Oktober
2014 yang didownload
dari http://www.hukumonline.com/pusatdata/download/lt5450bae463c75/node/lt5450baaec2c
93 Undang-Undang tersebut memuat 13 BAB 66 Pasal.
Pada BAB I : Ketentuan Umum pasal 1 memuat tentang pengertian Keperawatan, Perawat,
Pelayanan Keperawatan, Praktik Keperawatan, Asuhan Keperawatan, Uji Kompetensi,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Registrasi, Surat Tanda Registrasi, Surat Ijin
Praktek Perawat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Perawat Warga Negara Asing, Klien,
Organisasi Profesi Perawat, Kolegium Keperawatan, Konsil Keperawatan, Institusi
Pendidikan, Wahana Pendidikan Keperawatan, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan
Menteri. Pasal 2 memuat asas praktik keperawatan yaitu perikemanusiaan, nilai ilmiah, etika
dan profesionalitas, manfaat, keadilan, pelindungan dan kesehatan dan keselamatan klien.
Pasal 3 memuat pengaturan keperawatan yang bertujuan meningkatkan mutu perawat,
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, memberikan perlindungan dan kepastian hukum
kepada perawat dan klien dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
BAB II : Jenis Perawat memuat pasal 4 bahwa jenis perawat terdiri atas perawat profesi dan
perawat vokasi. Perawat profesi adalah ners, ners spesialis dan untuk ketentuan lebih lanjut
mengenai jenis perawat, Undang-Undang ini mengamanatkan untuk diatur dengan Peraturan
Menteri.
BAB III : Pendidikan Tinggi Keperawatan pada pasal 5 membagi pendidikan tinggi
keperawatan terdiri atas pendidikan vokasi, pendidikan akademik, dan pendidikan profesi.
Pendidikan vokasi dalam pasal 6 disebutkan merupakan program diploma keperawatan dan
paling rendah diploma tiga keperawatan. Pasal 7 mengenai pendidikan akademik yang terdiri
dari pendidikan sarjana keperawatan, program magister keperawatan dan program doktor
keperawatan. Sedangkan program profesi dimuat pada pasal 8 yang terdiri program profesi
keperawatan dan program spesialis keperawatan. Pasal 9 sampai pasal 16 mengatur tentang
pendidikan tinggi keperawatan.
BAB IV : Registrasi, Izin Praktik, dan Registrasi Ulang memuat pada bagian pertama pasal
17 umum, bagian kedua registrasi pasal 18 tentang kewajiaban memiliki STR, persyaratan,
masa berlaku dan ketentuan tentang hal tersebut diamanatkan untuk diatur dalam peraturan
konsil keperawatan. Bagian ketiga izin praktik dimuat pada pasal 19 tentang kewajiban
perawat yang menkjalankan praktik keperawatan wajib memiliki izin dalam bentuk SIPP, tata
cara mendapatkan dan masa berlaku. pasal 20 memuat tempat berlakunya SIPP hanya 1
tempat dan diberikan paling untuk 2 tempat. Pasal 21 memuat kewajiban memasang papan
nama praktik keperawatan dan ketentuan tentang hal tersebut akan diatur dalam peraturan
menteri ( pasal 23 ). pasal 24 - 27 memuat tentang ketentuan perawat warga negara asing
yang akan menjalankan praktik keperawatan di Indonesia.
BAB V : Praktik keperawatan memuat bagian kesatu umum pada pasal 28 ayat 1
menyebutkan praktik keperawatan dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan dan tempat
lainnya yang terdiri atas praktik keperawatan mandiri dan praktik keperawatan di fasilitas
pelayanan kesehatan ( ayat 2 ) yang harus didasarkan pada kode etik, standar pelayanan,
standar profesi dan standar prosedur operasional ( ayat 3) serta prinsip kebutuhan pelayanan
kesehatan dann atau keperawatan masyarakat dalam suatu wilayah ( ayat 4 ) yang ketentuan
lebih lanjutnya akan diatur dengan peraturan menteri (ayat 5). Bagian kedua memuat tugas
dan wewenang pada pasal 29 bahwa perawat bertugas sebagai pemberi asuhan keperawatan,
penyuluh dan konselor bagi klien, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti keperawatan,
pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dan atau pelaksana tugas dalam
keterbatasan tertentu.
BAB VI : Hak dan Kewajiban. Bagian Kesatu memuat Hak dan Kewajiban perawat yang
dimuat pada pasal 36 tentang hak perawat dan pasal 37 tentang kewajiban perawat. Bagian
kedua memuat hak dan kewajiban klien pada pasal 38 tentang hak klien, pasal 39 tentang
dasar pengungkapan rahasia klien dan pasal 40 tentang kewajiban klien.
BAB VII : Organisasi Profesi Perawat. Pasal 41 memuat tentang tujuan organisasi profesi
perawat sedangkan fungsinya dimuat pada pasal 42. Lokasi organisasi perawat di Ibukota RI
dan perwakilannya di daerah disajikan pada pasal 43.
BAB XI: Sanksi Adminitrasi. Pasal 58 mengatur tentang ketentuan bagi pelanggar pasal 18
ayat(1), pasal 21 ayat(1), dan pasal 27 ayat (1) dikenai sanksi administratif yang dapat berupa
teguran lisan, peringatan tertulis, denda adminitrasi dan/atau pencabutan izin dan ketentuan
lebih lanjytnya akan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
BAB XII : Ketentuan Peralihan. Pasal 59 menyebutkan STR dan SIPP yang telah dimiliki
oleh perawat sebelum UU Keperawatan diundangkan dinyatakan tetap berlaku sampai jangka
waktu STR dan SIPP berakhir, dan untuk permohonan memperoleh STR yang masih dalam
proses diselesaikan dengan prosedur yang berlaku sebelum UU Keperawatan diundangkan
( pasal 60). Pasal 61 mengatur untuk lulusan SPK yang telah melakukan praktik keperawatan
sebelum UU Keperawatan diundangkan masih diberi kewenangan selama jangka waktu
6(enam) tahun setelah diundangkannya UU Keperawatan.
Undang-Undang ini disahkan di Jakarta pada Tanggal 17 Oktober 2014 oelh Presiden RI
DR.H.SUSILO BAMBANG YUDHOYONO dan diundangkan di Jakarta pada tanggal 17
Oktober 2014 oleh Menteri Hukum dan HAM Ri yaitu Amir Syamsudin.