Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA

dan KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh :
Lisa Riani
M.Zidan
Silvia Siska
Bimo Panca

Kelas : X.IPS3
Tahun ajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat


dan rahmadnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dari Tugas Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas sekolah untuk
menambah pengetahuan.
1.Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk (plural society) dengan corak masyarakat
Bhinneka Tunggal Ika. Kondisi masyarakat plural di satu sisi adalah rahmat tetapi di sisi lain juga dapat
menjadi ancaman. Pemahaman pluralitas sebagai rahmat adalah keberanian untuk menerima perbedaan.
Terkait dengan persepsi dan sikap sesuai dengan realitas kehidupan yang menyeluruh. Sehingga sebagai
warga negara perlu memahami dan mengetahui faktor-faktor pembentuk maupun penghambat integrasi
nasional.

Berikut ini faktor- faktor pembentuk integrasi nasional:

-Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.

-Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

-Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia seperti yang
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.

- Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan
bangsa Indonesia.

- Penggunaan bahasa Indonesia.

-Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa dan tanah air Indonesia.

-Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yaitu Pancasila.

-Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas dan toleransi keagamaan yang kuat.
-Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.

-Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.

Berikut ini faktor- faktor penghambat integrasi nasional:

- Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.

-Kurangnya toleransi antargolongan.

-Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.

-Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.

Hak dan Kewajiban Sebagai WNI dalam Menjaga Integrasi Nasional memiliki 2 faktor yaitu:

Eksternal

1. Adanya kesamaan sejarah dalam mendapatkan kemerdekaan dan mempersatukan seluruh


kepulauan di Nusantara. 

2. Adanya peraturan dari pemerintah yang mengharuskan setiap warga untuk hidup
berdampingan secara rukun.

3. Adanya rasa senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang pernah dijajah, sehingga jaman
sampai penjajahan terulang kembali. 

Internal

1. Adanya keinginan untuk hidup sejahtera.

2. Adanya keinginan untuk terbebas dari kolonialisme.

3. Adanya keinginan untuk hidup rukun bersama sama warga yang lain untuk mewujudkan
integrasi nasional. 

Upaya untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan
antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan partisipasi masyarakat
dalam proses integrasi nasional.

2.Tantangan dalam Menghadapi Keutuhan NKRI


Tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI

Memiliki atau tinggal di negara yang aman dan nyaman adalah idaman setiap warga, karena
semua bisa hidup rukun juga bisa saling menghargai satu sama lain.

Tantangan Internal keutuhan NKRI

Berikut ini tantangan internal dalam menjadi hambatan dalam menjaga keutuhan Negara
Indonesia.

1. Agama yang berbeda, di Indonesia terdapat 6 agama yang diakui.

2. Budaya yang beraneka ragam di Indonesia.

3. Negara kepulauan, dimana terdapat ribuan pulau yang memiliki suku dan bahasa yang
berbeda.

4. Pendidikan, pengetahuan yang rendah membuat banyak orang kurang bijaksana dalam
menyikapi perbedaan.

5. Moral yang buruk, pada beberapa orang yang ingin memecah belah bangsa, akibat dari
keserakahan atau keegoisan untuk mencapai keuntungan pribadi.

Tantangan Eksternal keutuhan NKRI

Berikut ini tantangan eksternal atau yang bersumber dari luar NKRI, diantaranya:

1. Jaringan narkoba internasional yang masuk ke Indonesia, sebagaimana kita tahu bahwa
narkoba merusak moral anak bangsa.

2. Budaya asing yang masuk, dimana beberapa diantaranya bertentangan dengan budaya
nasional atau kepribadian bangsa Indonesia.

3. Globalisasi mempermudah akses informasi, mengakibatkan media asing yang sangat


mudah masuk ke Indonesia, tentunya mempermudah asing dalam melakukan propaganda
melalui media.

4. Berbagai kepentingan asing yang ingin menguasai Indonesia.

Maka dari itu, upaya dalam menjaga keutuhan NKRI, untuk kita sebagai pelajar adalah dengan
bijak dalam menggunakan sosial media, pilih dan pilah mana yang baik dan buruk untuk kamu,
jangan terpengaruh oleh berita hoax, atau sampai menyebarkannya.

3.Peran Serta Warga Negara dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
A.Kesadaran Warga Negara

Warga negara indonesia harus menumbuhkankarakter-karakter dari diri mereka seperti


ketulusan, keikhlasan, semangat persatuan,kesediaan berkorban, keseryiaan, optimisme,
ketenguhan terhadap tujuan dan cita-cita, perjungan, serta menyakini akan pertolongan Allah,
agar generasi muda Indonesia teguh
pada pendiriannya dalam cinta Tanah Air dan membela negara Indonesia, Setiap Hari senin,Upac
ara Bendera tersebut serangkaian perbuatan yang ditata dalam sautu ketentuan Peraturanyang
wajib dilaksanakan dengan Khidmat dan tertib, dapat menciptakan kebiasaan yangmengarah

kepada Budi Pekerti Luhur, dan Dapat menumbuhkan kesadaran dan kedisiplinan para pelajar
adalam uasaha Bela Negara. 

Kesadaran Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan Dan Kesatuan Bangsa

Kesadaran warga negara Indonesia saat ini masih perlu Pembenahan salah satunyakesadaraan
dalam Bela Negara. Maka dari warga negara indonesia harus menumbuhkankarakter-karakter
dari diri mereka seperti ketulusan, keikhlasan, semangat persatuan,kesediaan berkorban,
keseryiaan, optimisme, ketenguhan terhadap tujuan dan cita-cita, perjungan, serta menyakini
akan pertolongan Allah, agar generasi muda Indonesia teguh
pada pendiriannya dalam cinta Tanah Air dan membela negara Indonesia, Setiap Hari senin,Upac
ara Bendera tersebut serangkaian perbuatan yang ditata dalam sautu ketentuan Peraturanyang
wajib dilaksanakan dengan Khidmat dan tertib, dapat menciptakan kebiasaan yangmengarah
keapada Budi Pekerti Luhur, dan Dapat menumbuhkan kesadaran dan kedisiplinan para pelajar
adalam uasaha Bela Negara.

 B.Pengertian Bela Negara

 Bela Negara menurut Penjelasan Undang-Undang RI No 3 Tahun 2002 Pasal 9 ayat (1)tentang
Pertahanan Negara, adalah sikap dan perilaku waraga negara yang dijiwai olehkecintaanya
Kepada NKRI Berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945. Dalammenjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara. Bela Negara sesungguhnya merupakansuatu sikap mental warga
negara sebagai wujud rasa cinta keapada bangsa dan tanah air.

 Bela negara ini dapat berupa fisik maupun no fisik :

 1)Bela negara seacar fisik adalah pembelaan terhadap setiap hambatan gangguan, halangan
dantantangan yang dilakuakn warga negara untuk melindungi bangsa dan negaranya. 

2)Bela negara secara non fisik adalah suatu bentuk pembelaan berdasarkan hak-hak,
kewajibandan kehormatn serta profesi dan kemampuan masing-masing warga negara untuk
meningkatkan ketahahn nasional dan mampu menghadapi ancaman yang berupa
ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.

Upaya pertahanan ngara harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warganegara,
serta keyakian pada kekuatan sendiri, hal ini juga tercantum dalam undang-undang RI

 Nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara pada pasal 1 ayat (1) yaitu “ Pertahanan

keamanan negara adalah segala uasaha untuk mempertahankan negara, keutuhan wilayah NKRI, 
dan  keselamatan bangsa dari ancaman dan ganguan terhadap keutuhan Bangsa 

dan Negara”.Bela negara dilakukan dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG
terhadap NKRI

Pengertian Sederhana Dari Arti ATHG

 1) Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan baik dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman dibedakan menjadi dua berdasarkan asalnya yaitu :

a)Ancaman Militer. 

Merupakan ancaman dengan menggunakan kekuatan bersenjata yang dinilai


mampumembahayakan negara.

 b)Ancaman Non Militer (Nirmiliter)

1) Ancaman yang tidak menggunakan kekuatan bersenjata, namun jika tetap dibiarkan
akanmerugikan Negara bahkan dapat membahayakan negara. 

Ancaman tersebut bisa dari dalam negri seperti:agresi,pelanggaran wilayah oleh negara
lain ,mata-mata,sabotase dan aksi teror maupun bisa dari luar negri seperti: pemberontakkan
senjata,konflik horisontal,aksi teror,sabotase,aksi kekerasan berbau SARA,gerakan separitis,
dan perusakkan lingkungan.

2)Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk mengugah kemampuan.

3)Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan
untukmeremehkan atau menghalangi secara tidak konsepsional

 Dasar Hukum Bela Negara

 1.Tap MPR No. VI Tahun 1973 Tentang konsep wawasan nusantara dan keamanan nasional. 
2.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1954 tentang pokok-
pokok perlawananrakyat.

3.UUD Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam negaraRI,
diubah oleh undang - undang Republik Indonesia Nomor 1Tahun 1988.

 4.Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.

5.UndangUndang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang


PertahananNegara, pasal 9Ayat 1:

“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upayabela negara yangdiwujudkan
dalam penyelenggaraan pertahanan negara”; Ayat(2):“Keikutsertaan warganegara dalam upaya
bela negara, sebagaimana dimaksud ayat 1diselenggarakan melalui:

a. pendidikan Kewarganegaraan, 

 b. pelatihan dasar kemiliteran,

 c. pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib.

 d. pengabdian sesuai dengan profesi.

 6.Amandemen UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945Pasal 30 Ayat (1) dan (2) yang
menyatakan“bahwa tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanandan
keamanan Negara yang dilaksanakan melaluisistem pertahanan dan keamanan rakyatsemesta
oleh TNI dan Kepolisian sebagai komponen utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”.

 Pasal 27 Ayat (3) :“ Setiap warga negara berhak dan wajibikut serta dalam upaya pembelaaan


negara”.

 Menanam kesadaran Bela Negara sepanjang hidup sangat penting bagi kita, karenawarga
Negara Indonesia tidak lagi memiliki kesadaran Bela Negara sehingga terjadi perpecahan dalam
negeri. Negara Indonesia juga akan kehilangan identitas Nasional sehinggaakan mudah
dipengaruhi oleh bangsa lain. Dengan tidak adanya kesadaran Bela negara akanada banyak
wilayah di Indonesia yang memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia danmembentuk negara
sendiri.

 Kesediaan Warga Negara Untuk Melakukan Bela Negara

 Menurut Pasal 9 Ayat 2, Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun2002


tentang Pertahanan Negara, keikut sertaan warga negara dalam berbagai bentuk usaha pembelaan
negara :

 a.Pendidikan Kewarganegaraan
 Dalam penjelasan Pasal 37 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor20 tahun
2003 tentang Sisdiknas, dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraandimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasakebangsaan dan rasa cinta tanah
air. Pembinaan kesadaran bela negara melalui pendidikankewarganegaraan dimaksudkan untuk
membina dan meningkatkan usaha pertahanan negara.

  b.Pelatihan dasar kemiliteran

Warga negara yang mendapat pelatihan dasar militer yaitu unsur mahasiswa yangtersusun dalam
organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa) atau UKM (Unit KegiatanMahasiswa) Bela Negara.
Jika mahasiswa organisasi tersebut harus mengikuti latihan dasarkemiliteran. Tidak sebagai
mahasiswa saja, para pemuda pun dapat melakukan kegiatanlatihan dasar bela negara,
seperti yang dilakukan BPK (Barisan Pemuda Kutai)

 c.Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia

Sejalan dengan tuntunan Reformasi, maka dewasa ini bela negara terjadi
perubahan paradigma sistem ketatanegaraan khususnya yang menyangkut pemisahan peran dan

fungsi TNI (TNI AD, TNI AU, TNI AL) dan Polri. Maka TNI berperan dalam bidang pertahanan
negara TNI memilik tugas dalam usaha Pembelaan Negara:

 1)Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah. 

2)Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa.

 3)Melaksanakan operasi militer selain perang dan 

4)Ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian internasional (pasal 10 ayat 3UU
RI Nomor 3 tahun 2002)

 d.Pengabdian sesuai dengan Keahlian atau Profesi.

 Pengabdian sesuai profesi adalah pengabdian warga negara yang mempunyai profesitertentu
untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan/ataumemperkecil
akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam atau bencana lainnya(penjelasan
UURI Nomor 3 Tahun 2002). Adapun beberapa profesi yang ikut dengankegiatan
menanggulangi dan/atau memperkecil akibat perang, bencana alam atau bencanalainnya yaitu
antara petugas PMI, para medis, tim SAR, POLRI, dan petugas bantuan sosial.Dengan demikan,
warga negara yang berfropesi sebagai petugas PMI, para medis, tim SAR,POLRI, dan petugas
bantuan sosial dan Linmas memiliki hak dan kewajiban ikut serta dalamupaya bela negara sesuai
dengan tugas keprofesiannya masing-masing. Untuk mengatasiancaman non militer perlu adanya
keamanan atau ketahan lingkungan, energi, pangan, danekonomi. Maka pengabdian terutama
bela negara melalui profesi terbuka sangat luascontohnya :
 Para petani dan nelayan melakukan upaya negara melalui pengabdiannya terutama
untukkeamanan pangan.

UKM (Usaha Kecil Menengah) dan para pengusaha besar melakukan upaya bela negaramelalui
pengabdia.nnya terutama untuk keamanan ekonomi.

Kemudian bidang lingkungan melakukan pengabdiannya untuk keamanan lingkungan.

Dan saat warga negara mengabdikan diri sesuai dengan profesi dalam usaha pembelaan negara,
maka tentu saja akan meningkatkan ketahanan nasional kita.

Anda mungkin juga menyukai